Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Hama dan Penyakit ikan

IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT IKAN LELE


DI TAMBAK BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA
DHAMPULO, ACEH BESAR

Disusun Oleh:

Nama : Amira nasywa khansa


Nim :2211102010046
Kelompok : 1 shift 1
Asisten : Bunaiya Rahmi

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUATAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
MARET, 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat allah SWT. Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunianya, saya dapat menyelesaikan laporan Fisiologi Reproduksi Ikan
ini tepat pada waktu tanpa kurang suatu apapun. Tak pula pula saya hanturkan shalawat
serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. Semoga syafaatnya
mengalir kepada kita dihari akhir kelak.
Penulisan laporan yang berjudul “Identifikasi hama dan penyakit ikan lele
di kolam budidaya ikan lele di desa dhampulo, Aceh besar” Rasa terima kasih saya
juga ucapkan kepada pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan
ini. Terutama kepada asisten kelompok yang selalu memberikan dukungan dan
bimbingannya sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik.
Semoga laporan yang telah saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Besar harapan saya agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik
dan saran. Maka dari itu saya ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, Maret 2024

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum.................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................4
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................4
3.3 Prosedur Praktikum ................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................5
4.1 Hasil Pengamatan...................................................................................6
4.2 Pembahasan............................................................................................7
BAB V PENUTUP ....................................................................................................8
5.1 Kesimpulan ............................................................................................8
5.2 Saran ......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9
LAMPIRAN ..............................................................................................................10
Lampiran 1. Dokumentasi ..........................................................................................10

ii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.2.1 Alat Praktikum ........................................................................................4
Tabel 3.2.2 Bahan praktikum .....................................................................................4
Tabel 4.1.1 Hama. ......................................................................................................6
Tabel 4.1.2 penyakit ...................................................................................................6

iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Dokementassi Praktikum ...........................................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hama dan penyakit ikan merupakan faktor utama yang dapat menghambat
kelancaran dan keberhasilan budidaya ikan. Keberadaan hama dan penyakit dapat
menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para pembudidaya ikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, hama dan penyakit dapat
menyebabkan kematian massal pada ikan, sehingga menurunkan produksi dan
pendapatan pembudidaya. Secara tidak langsung, hama dan penyakit dapat
meningkatkan biaya produksi, seperti biaya pengobatan, pencegahan, dan pengadaan
bibit baru.
Penyakit ikan adalah penyebab keadaan tidak normal pada ikan atau hewan
inang yang disebabkan oleh organisme lain, virus atau kondisi lingkungan nutrisi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan
oleh faktor biotik yaitu faktor yang meliputi semua makhluk hidup, baik tumbuhan,
hewan maupun mikroorganisme seperti jamur, bakteri dan alga. Gangguan dapat pula
disebabkan oleh faktor abiotik yaitu faktor lingkungan seperti suhu, ph kondisi
perairan serta faktor pakan atau nutrisi. Pada dasarnya kejadian sakit akan berlangsung
ketika terjadi interaksi negatif antara faktor lingkungan, parasit dan ikan sebagai inang
yaitu kondisi lingkungan buruk, parasit atau patogen yang hadir dalam jumlah besar
dan inang dalam keadaan lemah
Ikan lele banyakdibudidayakan oleh masyarakat karena ikan lele cukup mudah
dibudidayakan salah satunya yaitu usaha budidaya ikan lele rumahan. Banyak media
yang dapat digunakandalam kegiatan budidaya ikan lele salah satunya yaitu budidaya
menggunakan kolam terpal, dengan penggunaan media kolam terpal mampu
meminimalisir pengeluaran biaya dan juga efisiensi lahan yang digunakan sehingga
tidak membutuhkan lahan yang cukup luas dan biaya yang cukup banyak.Ikan lele
adalah salah satu pilihan sumber makanan yang terkenal kaya akan protein yang sangat
populer dan merupakan sumber daya air tawar yang sehat. Ikan lele merupakan salah
satu ikan yang sangat digemari oleh sebagaian besar masyarakatkarena harganya yang
terjangkau dan mudah didapatkan.

1
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Hama dan penyakit ikan ini adalah untuk
memahami serta mengetahui berbagai jenis hama dan penyakit pada ikan serta
mempelajari cara mencegah dan pengendaliannya.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum ini adalah

1.meningkatkan pengetahuan praktikan tentang hama dan penyakit ikan

2.untuk mengetahui atau mendiagonis hama dan penyakit ikan serta meningkatkan
kesadaran praktikan tentang pentinnya menjaga kesehatan ikan.

3. Mahasiswa mampu mempelajari cara mengisolasi bakteri dari ikan dan lingkungan
budidaya serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh.
4.Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat sterilisasi dengan baik dan benar
5.Mahasiswa mampu mengenal jenis-jenis bakteri pada air kolam

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Usaha budidaya lele sangkuriang (Clarias sp), bermula dari kegiatan


menghasilkan benih, untuk selanjutnya didederkan dan dibesarkan sampai mencapai
ukuran konsumsi. Saat ini berkat perkembangan dan spesifikasi pola usaha dalam
budidaya lele, kegiatan pembenihan, selain dilakukan terintegrasi dengan pendederan
dan pembesaran, juga bisa dijadikan cabang usaha tersendiri. Artinya sangat mungkin
bagi pembudidaya atau calon pembudidaya lele sangkuriang (Clarias sp), untuk hanya
berspesialisasi menjadi pembenih. (Khairuman dan Amri, 2018)
Ekosistem perairan di Indonesia menghadirkan beragam peluang dalam sektor
budidaya ikan, yang secara luas dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: budidaya
air tawar, budidaya air payau, dan budidaya air laut. Masing-masing kategori ini
didasarkan pada sumber air yang digunakan dalam proses budidaya, dan menghasilkan
produk yang berasal dari habitat yang sesuai dengan kondisi air yang digunakan.
Budidaya ikan lele (Clarias gariepinus) menonjol sebagai salah satu pilihan budidaya
air tawar yang diapresiasi karena karakteristik pertumbuhannya yang cepat, nilai
gizinya yang tinggi, serta biaya produksi yang relatif rendah. Meskipun demikian,
perkembangan budidaya ikan lele, terutama dalam format sistem budidaya intensif,
masih menghadapi kendala yang signifikan terkait kualitas air. Kualitas air dalam
lingkungan budidaya ikan memainkan peran krusial dalam menentukan kesuksesan
budidaya, dengan kualitas air yang baik menjadi faktor pendukung utama untuk
pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi ikan (Ihtisyamuddin,L, 2023).
Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dibudidayakan. Kemampuan
adaptasinya pun cukup tinggi, sehingga dalam proses penyebarannya tidak mengalami
kesulitan, terutama dalam perkembangbiakannya. Pada awalnya lele belum memiliki
varietas yang dapat di unggulkan sehingga usaha budidaya ini belum dilirik oleh
masyarakat. Saat itu lele yang dibudidayakan hanya sebatas lele local dan lele dumbo
yang kurang menghasilkan (Fauzi, 2015 )
Dalam hal budidaya lele sangkuriang ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan seperti suhu air, kadar pH dan pemberian pakan yang harus sesuai dengan
pertumbuhan ikan lele. Secara tradisional pengecekan kondisi air kolam dilakukan
rutin dengan memperhatikan warna air dan bau, metode tradisional masih terdapat

3
kekurangan akurasi dan efisiensi waktu. Dalam penanganan pemberian pakan
digolongkan berdasarkan umur mingguan untuk masing-masing jenis pakan. Oleh
karena itu, sistem otomatisasi dibutuhkan dalam hal ini untuk mengatasi akurasi
pengecekan dan rutinitas pemberian pakan. (Al qalit 2017)
Parasit yaitu salah satu organisme yang dapat menyebabkan kematian pada
ikan ektoparasit merupakan parasit yang hidup di kulit insang dan permukaan luar
tubuh ikan nopian menyatakan bahwa serangan parasit berdampak pada penurunan
nafsu makan ikan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan bobot ikan parasit
yang menginfeksi ikan akan merusak organ tubuh ikan dan berakibat pada
terganggunya sistem metabolisme pada tubuh ikan hal tersebut dapat mempengaruhi
pertumbuhan ikan hingga menyebabkan kematian ( Hermawan et ,al 2014 )
Ikan lele terdiri dari 3 spesies, yaitu lele dumbo (Clarias gariepinus), lele lokal
(Clarias batrachus), dan lele sangkuriang (Clarias sp). Lele sangkuriang (Clarias sp),
merupakan lele yang dihasilkan dari perkawinan antara lele dumbo induk betina
generasi kedua (F2), dan induk jantan generasi keenam (F6). Pertumbuhan cepat pada
lele sangkuriang (Clarias sp), ini sangat dipengaruhi oleh sifat biologisnya. Dimana
berdasarkan habitatnya lele sangkuriang (Clarias sp), ini tergolong sebagai ikan
karnivora. Disamping faktor internal tersebut ada beberapa faktor yang menentukan
keberhasilan budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias sp), salah satunya adalah
pemberian pakan yang cukup secara kuantitas dan kualitas.( Misra 2020 )

4
BAB III
METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari Minggu tanggal 16 maret 2024 pada puku
09.00 wib – selesai di Gampong Dhampulo, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten
Aceh Besar.

Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2.1 Alat
No Nama Alat Jumlah Fungsi
1. Alat tulis 1 Untuk mencatat responden
2. Botol sampel 1 Untuk wadah preparat

3.2.2 Bahan
Tidak ada bahan yang di gunakan dalam praktikum ini.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah:
1. Disiapkan alat tulis.
2. Diberi pertanyaan dari kuisioner ke responden dan dicatat materi yang
disampaikan.
3. Di amati kolam budidaya ikan lele.
4. Di ambil ikan lele sabagai sampel

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1.1 Hama
No Jenis Keterangan
1 Ular Menyerang organisme
2 Biawak Menyerangan organisme

Tabel 4.1.2 penyakit

No Jenis Keterangan
1 Jamur Bakteri pada ikan

4.2 Pembahasan
Hama dan penyakit menjadi Ancaman yang menakutkan bagi para pembudidaya
ikan. Hama, seperti serangga air dan cacing parasit, dapat memangsa ikan dan merusak
infrastruktur kolam. Sementara penyakit, yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur,
dan parasit, dapat mengakibatkan kematian massal ikan dan menurunkan kualitas
panen. Dampak hama dan penyakit ikan sangatlah signifikan. Kerugian ekonomi akibat
kematian massal ikan dapat memukul telak para pembudidaya. Ikan yang terserang
penyakit pun memiliki kualitas daging yang buruk, sehingga nilai jualnya menurun.
Lebih dari itu, hama dan penyakit dapat mengganggu keseimbangan ekosistem kolam,
berakibat negatif pada kualitas air dan organisme lainnya.
Oleh karena itu, pengendalian hama dan penyakit ikan menjadi aspek krusial dalam
budidaya. Pencegahan merupakan kunci utama, yang dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan kolam, memilih bibit ikan sehat, dan memberikan pakan berkualitas.
Pengobatan dengan obat-obatan tepat juga diperlukan saat hama dan penyakit telah
menyerang. Penerapan biosecurity yang ketat menjadi langkah penting untuk mencegah
hama dan penyakit masuk ke kolam. Dengan memahami cara pengendalian hama dan
penyakit ikan, para pembudidaya dapat meningkatkan hasil panen dan keuntungan,
serta mewujudkan budidaya ikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penyakit

6
merupakan salah satu kendala utama dalam keberhasilan suatu usaha budidaya perairan.
Timbulnya penyakit adalah suatu proses yang dinamis dan merupakan interaksi antara
inang (host), jasad penyakit (patogen) dan lingkungan. Dalam kegiatan budidaya ikan,
apabila hubungan ketiga faktor adalah seimbang sehingga tidak timbul adanya
penyakit. Penyakit akan muncul jika lingkungan kurang optimal dan keseimbangan
terganggu. Secara umum, timbulnya penyakit pada ikan merupakan hasil interaksi yang
kompleks antara 3 komponen dalam ekosistem budidaya yaitu inang (ikan) yang lemah
akibat berbagai stressor, patogen yang virulen dan kualitas lingkungan yang kurang
optimal. Penyakit dan parasit potensial menyebar dan menyerang pada system
budidaya. Penyakit utama ikan adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun
viral. Penyakit viral yang terutama bersumber dari infeksi vertikal dari induk.
Kemungkinan lain infeksi berasal dari infeksi horizontal melalui air, pakan, dan dari
sistem aerasi serta tidak kalah penting adalah kontaminasi dari manusia. Lingkungan
yang baik akan meningkatkan daya tahan ikan, sedangkan lingkungan yang kurang baik
akan menyebabkan ikan mudah stress dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap
serangan patogen.
Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya hama dan
penyakit pada kegiatan budidaya ikan antara lain adalah,Pengeringan dasar kolam
secara teratur setiap selesai panen, Pemeliharaan ikan yang bebas penyakit., Hindari
penebaran ikan melebihi kapasitas atau daya dukung kolam pemeliharaan,Sistem
pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air
dan dipasang saringan air, Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya,
Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati
dan tidak menyebabkan ikan stress. Pencegahan Hama dilakukan pada saat
pemeliharaan ikan di kolam, hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-
kura, biawak, ular air. Untuk menghindari serangan hama tersebut pada kolam
sebaiknya dipasang pagar yang rapat dan pemasangan saringan pemasukan air, agar
hewan tersebut tidak dapat masuk kekolam. Selain itu semak belukar yang tumbuh di
pinggir dan disekitar kolam dibersihkan.

7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Hama dan penyakit ikan dapat menyebabkan kematian massal ika lele serta
menurunkan kualitas panen ,mengganggu ekosistem kolm
2. Hama yang terdapat pada budidaya kolam ikan lele ini adalah ular dan
biawak.
3. Penyakit yang terdapat seperti jamur/ kumis kriting
4. Ciri ikan yang terserang penyakit yaitu ikan mengambang di air/ kematian
masal, dan kurangnya nafu makan ikan
5. Penyakit merupakan interaksi antara inang pathogen dan lingkungan

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan semoga kedepannya praktikum
dilakukan dengan lebih baik dan kondusif agar praktikum berjalan dengan lancar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Budi prayito s,2015. Parasit dan penyakit ikan., semarang.UPT UNDIP PRESS
Koordi 2014. Penanggulangan hama dan penyakit ikan.Pt Rineka Cipta dan Pt bina
Adiaksara.Jakartaka
Kamiso,H, 2014 status penyakit ikan dan pengendalianya di indonesia UG IV
purwokerto
Nadi adharani kadarwan ( 2016) manajemen kualitas air dengan teknologi bioplax
studi kasus pemeliharaan ikan lele buka kurung jurnal ilmu pertanian atau jipi
vol 211, 35.40
Sitio, M.H., Jubaedah, D., & Syaifuddin, M. (2017). Kelangsungan Hidup Dan
Pertumbuhan Benih Ikan Lele (Clarias Sp.) Pada Salinitas Media Yang
Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 5(1), 83- 89.

9
LAMPIRAN

Lampiran dokumentasi

Gambar 1. ( kolam ikan lele )

10
16

Anda mungkin juga menyukai