Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan
Disusun Oleh:
Kelompok 1
PERIKANAN B
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan karena atas berkat dan rahmat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Parasit dan Penyakit Ikan” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan. Makalah ini diharapkan
dapat memberikan pengertian lebih jauh mengenai parasit dan penyakit pada ikan.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Parasit dan Penyakit Ikan dan teman-teman sekalian karena telah membantu
dalam proses pengerjaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan. ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat. ......................................................................................... 2
II ISI
2.1 Pengertian ................................................................................... 6
2.2 Contoh Parasit dan Penyakit pada Ikan ...................................... 7
2.2.1 Nepa rubra .................................................................................. 9
2.2.1.a Morfologi .................................................................................. 11
2.2.1.b Klasifikasi ................................................................................. 11
2.2.1.c Siklus Hidup .............................................................................. 11
2.2.1.d Gejala dan Penanggulangan ...................................................... 11
2.2.2 Cybister sp................................................................................... 9
2.2.2.a Morfologi .................................................................................. 11
2.2.2.b Klasifikasi ................................................................................. 11
2.2.2.c Siklus Hidup .............................................................................. 11
2.2.2.d Gejala dan Penanggulangan ...................................................... 11
2.2.3 Lethocerus sp .............................................................................. 9
2.2.3.a Morfologi .................................................................................. 11
2.2.3.b Klasifikasi ................................................................................. 11
2.2.3.c Siklus Hidup .............................................................................. 11
2.2.3.d Gejala dan Penanggulangan ...................................................... 11
III PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 15
5.2 Saran ............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Nepa rubra, Cybister sp., dan Lethocerus sp.
2. Mengetahui kalsifikasi Nepa rubra, Cybister sp., dan Lethocerus sp.
3. Mengetahui siklus hidup Nepa rubra, Cybister sp., dan Lethocerus sp.
4. Mengetahui gejala dan cara penganggulangan dari Nepa rubra, Cybister sp., dan
Lethocerus sp.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah pembaca dapat mengetahui
morfologi, siklus hidup, gejala serta penganggulangannya dari spesies Nepa rubra,
Cybister sp., dan Lethocerus sp.
BAB II
ISI
2.1
2.2 Contoh Parasit Dan Penyakit
2.2.1 Nepa Rubra
2.2.1.a Morfologi Nepa rubra
Nepa rubra memiliki tubuh yang pipih berwarna coklat kehitaman, sehingga
terlihat seperti daun yang sudah mati. Kamuflase ini membantu mereka untuk
menangkap mangsanya dengan mudah. Ia memiliki tubuh yang dibagi menjadi tiga
bagian yakni bagian kepala, bagian thorax dan bagian abdomen.
Nepa rubra memiliki mempunyai tiga pasang kaki. Pertama sepasang kaki
depan yang sangat kuat yang terletak tepat di depan kepala. Nepa rubra menggunakan
kaki depan untuk menangkap makanan. Pasangan kaki kedua berada di bagian depan
tubuh dan pasangan kaki ketiga adalah ada di tengah-tengah tubuh. Kedua pasang
kaki tersebut berkuku dan berambut. Pasangan kaki kedua lebih kecil dari pasangan
kaki ketiga. Nepa rubra menggunakan kaki ini untuk merangkak di tanah pada
perairan yang sangat dangkal.
Meskipun Nepa rubra hidup di air, mereka termasuk ke dalam jenis perenang
yang buruk. Tetapi mereka akan berenang apabila mereka merasa terganggu atau
terancam. Ketika berenang, sepasang kaki depan mereka akan bergerak naik turun
seperti sedang mendayung. Mereka lebih sering menempel pada tanaman air.
Panjang tubuhnya sekitar 25 mm dengan lebar berkisar antara 6-10 mm. Kepala Nepa
rubra sangat kecil dan berbentuk segitiga. Rostrum adalah bagian mulut yang
menyerupai paruh yang berfungsi untuk menghisap dan menusuk mangsanya.
Adanya rostrum ini, membuat kepala Nepa rubra berbentuk segitiga. Nepa rubra juga
memiliki antena yang sangat kecil yang berfungsi sebagai pendeteksi untuk
merasakan daerah yang gelap di sekitar air berlumpur dan daerah di sekitar tanaman
air.
Bagian tengah tubuh Nepa rubra disebut thorax . Thorax ini memiliki dua
pasang kaki yang saling terhubung. Thorax juga memiliki dua pasang sayap, bagian
atas sayap kaku dan keras sedangkan bagian bawah sayapnya tipis dan fleksibel.
Sayap bagian bawah dilipat kedalam bagian sayap atas. Meskipun Nepa rubra
memiliki sayap, kebanyakan dari mereka tidak bisa terbang karena otot-otot
sayapnya tidak berkembang. Tetapi, terkadang mereka dapat terbang rendah untuk
mencari habitat yang baru.
Nepa rubra memiliki tiga pasang 'sensor tekanan' pada bagian bawah
perutnya. Sensor tekanan terlihat seperti cakram oval berwarna gelap. Sensor tekanan
ini digunakan untuk mengukur kedalaman dan mengkompensasi perubahan tekanan
air. Hal ini penting untuk Nepa rubra karena Nepa rubra tidak bisa terlalu jauh masuk
ke dalam air, Nepa rubra perlu secara teratur pergi ke permukaan untuk menghirup
udara.
2.2.1.b Klasifikasi
Berikut merupakan klasifikasi dari Nepa rubra.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family : Nepidae
Genus : Nepa
Spesies : Nepa Linnaeus, 1758 atau Nepa rubra
2.2.2 Cybister sp
2.2.2.a Morfologi
Tubuh Cybister memanjang sepintas mirip lipan atau kelabang, badan
cybister terdiri dari 9 ruas dan ekor 2 ruas, Panjang tubuh cybister kurang lebih 1,3 –
2,5 cm, yang dewasa kadang bisa mencapai 3 cm, Perbandingan panjang total badan
dengan lebar total bagian perutnya sekitar 7 : 1, Warna tubuh kuning kecokelatan
dan ada juga yang kehijauan. Cybister memiliki 3 pasang kaki beruas-ruas, memiliki
1 pasang gigi taring yang sangat beracun tepat di bagian ujung kepala, memiliki 2
pasang antena di kepala, memiliki satu pasang mata tepat di kiri-kanan kepala.
2.2.2.b Klasifikasi
Berikut merupakan klasifikasi dari Cybister sp.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Dytiscidae
Genus : Cybister
Spesies : Cybister sp.
Betina bertelur di berbagai objek yang terendam oleh air. Famili Dystiscidae
menyimpan telur-telurnya pada batang tanaman air. Baik larva maupun Cybister
dewasa merupakan hewan akuatik. Larva muda menetas dalam beberapa minggu dan
mendapatkan oksigen dengan cara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
2.2.3 Lethocerus sp
2.2.3.a Morfologi
Lethocerus sp merupakan jenis serangga air dengan ukuran tubuh besar,
penyebarannya di daerah tropis dan subtropis, secara morfologi bentuk tubuhnya
besar dengan panjangnya bisa mencapai 4 inci, tubuh berbentuk pipih, oval, dan kaki
depan yang melengkung tajam seperti sabit. Memiliki bentuk mulut seperti jarum,
memiliki abdomen dan sayap. Lethocerus sp menyerang mangsanya dengan
menggunakan paruh/capitnya yang mampu menimbulkan gigitan yang menyakitkan
(sengatan), dan mencengkram dengan kaki depan nya. Serangga ini biasanya
memangsa ikan kecil, katak, berudu, burung kecil, dan organisme lain.
2.2.3.b Klasifikasi
Berikut merupakan klasifikasi dari Lethocerus americanus.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family : Belostomatidae
Genus : Lethocerus
Spesies : Lethocerus americanus
Selama musim semi dan awal musim panas, telur diletakkan di dekat air atau
melekat pada tanaman air, batu, daun, atau cabang yang busuk. Telur Lethocerus
americanus berwarna abu-abu kecoklatan, dengan panjang 4-5 mm, serta diletakkan
berbaris. Biasanya ditemukan 100 telur yang menetas dalam waktu sekitar dua
minggu. Setelah musim dingin Lethocerus americanus dewasa hidup di dalam
lumpur atau pinggir danau.
3.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil pembahasan diatas mengenai Nepa rubra, Cybister sp., dan
Lethocerus sp. dapat disimpulkan
3.2 Saran
Saran kedepannya semoga dengan ditulisnya makalah ini pembaca bisa
mengaplikasikan isi dari pembahasan diatas dan juga dapat digunakan dalam
kegiatan budidaya ikan, karena bisa mencegah parasit dan penyakit untuk datang.
DAFTAR PUSTAKA