Kelompok : 5(Lima)
Sesi/Jam : 2/10.30 wib
OLEH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
kasih kepada Dosen biologi perikanan dan para asistennya yang telah
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi motivasi kepada penulis
tidak ketahui, oleh karena itu kepada asisten mohon kritik dan sarannya, untuk
Penulis
i
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................iv
I.PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
ii
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
1. Gambar.1………………………………………………………………………….8
2. Gambar.2………………………………………………………………………….8
3. Gambar.3………………………………………………………………………….9
4. Gambar.4…………………………………………………….................................9.
5. Gambar.5………………………………………………………………………….9
6. Gambar.6………………………………………………………………………….9
7. Gambar.7………………………………………………………………………….9
8. Gambar.8………………………………………………………………………….9
9. Gambar.9…………………………………………………………………………
10
10. Gambar.10………………………………………………………………………..1
0
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
I.PENDAHULUAN
organisme. Organ artinya alat – alat tubuh seperti hati, paru – paru, insang,
jantung, ginjal yang merupakan bagian tubuh hewan sedangkan pada tumbuhan
oragn antara lain meliputi akar, batang, daun, bunga. Organ – organ tersebut
(berukuran besar, dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat) maupun
yang mikroskopis (berukuran kecil, tidak dapat dilihat dengan mata manusia tanpa
bantuan alat). Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh
makhluk hidup dan bagaimana mereka melakukan agar mereka lulus hidup dan
Ikan air tawar adalah ikan yang hidup di air tawar seperti danau, sungai,
rawa, serta danau atau sawah yang tergenang air. Ikan air tawar sangat banyak
Ikan air tawar sangat banyak macamnya. Ikan memiliki ciri khas yaitu
1
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan
bahan pangan dan gizi yang lebih baik,permitaan ikan terus meningkat dari tahun
komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah.Sel-sel darah terbagi lagi
menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dansel pembeku
praktikan, khususnya ikan Mas tentang rupa darah ikan secara makroskopik dan
menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah dari ikan yang telah dijadikan
sebagai objek pengamatan bagi praktikan secara lebih jelas dan terperinci.
2
Manfaat dari pratikum ini adalah praktikan dapat mengetahui rupa darah
ikan serta jenis-jenis sel darah merah ikan dan dapat menentukan tahanan osmotik
ikan tersebut secara tepat dan benar dan juga menambah pengetahuan tentang
peristiwa apa yang terjadi terhadap sel darah merah ikan ketika diberi aquades dan
NaCl 3%.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hewan air adalah makhluk hidup yang habitatnya di perairan dan tidak
hewan lainnya. Pada umumnya hewan air melakukan pergerakan untuk mencari
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung ,vena,arteri dan kapiler.
bereaktivitas, peredaran darah akan mengangkut lebih banyak oksigen ke otot dan
Pisces, sub kelas Teleoistei, ordo Ostariophysi, sub ordo Siluroidae, family
4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Osmotik Sel-Sel Darah Merah” dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 Maret
2017, pada jam 10.30 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah spuit, jarum suntik
untuk mengambil darah, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mikroskop untuk
melihat sel darah, objek glass untuk tempat meletakkan ulasan darah yang akan di
amati, cover glass, test tube, pipet tetes untuk memindahkan darah ikan, nampan
untuk meletakan ikan, laporan berupa buku laporan sementara untuk menuliskan
hasil praktikum, buku penuntun pratikum, serbet untuk membungkus ikan, dan
tisu gulung untuk membersihkan tangan serta alat tulis pensil dan pena untuk
menggambar dan menulis keterangan gambar serta penghapus dan peruncing serta
pensil.
dan Menentukan Tekanan Osmotik Sel-Sel darah Merah" adalah ikan mas, darah
ikan yang dijaga agar tidak menggumpal, aquades, EDTA/Heparin, NaCl 3%,
5
3.3 Metode Praktikum
Metode yang di pakai dalam praktikum ini yaitu metode pengamatan yang
di lakukan secara langsung oleh praktikan, di mana data dan informasi yang di
mengetahui bentuk sel darah dan tekanan osmotic pada ikan lele.
pingsan
Jarum suntik dan spuit dibasahi dengan EDTA 10 atau heparin guna mencegah
pembekuan darah
Darah ikan diambil melalui vena caudalis. Darah dimasukkan ke dalam tabung
eppendorf yang sudah dibasahi EDTA 10% atau heparin. Bila disimpan dalam
dibiarkan seperti semula/ tidak ditambah apa- apa. Tabung dikocok, lalu
Buatlah preparat ulas/ usap darah dari darah yang sudah diperlakukan tersebut.
Dari setiap tabung, ambil 1 tetes darah, teteskan pada bagian ujung dari objek
glass. Kemudian, ambil objek glass lain, sentuhkan salah satu ujungnya pada
tetesan darah tersebut dan geser sepanjang objek glass (objek glass untuk
6
menggeser darah dalam posisi sudut 450 terhadap objek glass tempat darah
diteteskan).
Kemudian, angkat objek glass dengan ulasan darah tersebut dan terawang pada
cahaya datang (dasar hitam) dan cahaya tembus (dasar putih). Amati dengan
menggunakan mikroskop.
perbandingan volume darah, air dan larutan NaCl 3 pada tabung A dan B
menjadi sama.
maupun aquades)
Preparat dicuci dengan air bersih, dengan cara dicelup – celupkan ke dalam air
Gambarlah bentuk – bentuk sel darah merah dan putih. Amati bentuk inti serta
kondisi sitoplasma.
Buatlah larutan NaCl 0,3%; 0,4%; 0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%; 1%; 3%.
Isilah tiap-tiap tabung dengan larutan NaCl dengan konsentrasi yang berurutan.
7
Teteskan 10 tetes darah ikan yang tersedia ke dalam tiap-tiap tabung
coba amati kondisi lapisan merah di permukaan air,pada tabung mana lapisan
8
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
9
Tabung A : Sel darah kembali pada keadaan normal
Tabung B : Sel darah kembali pada keadaan normal
Percobaan yang dilakukan pada penentuan tekanan osmotik sel-sel darah merah, yaitu:
Darah terlihat berwana merah terang
10
Gambar 9. Darah + NaCl 1 %
Darah berwana coklat merah pekat terjadi pembekuan
4.2 Pembahasan
diperoleh suatu hasil yaitu darah setelah ditambahkan aquades sel-sel darah
merahnya mengembang, sifatnya bisa tembus cahaya, dan warnanya merah pekat.
padat atau sel-sel darahnya mengkerut, tidak tembus cahaya, dan warnanya merah
tidak pekat. Untuk darah yang dijadikan sebagai kontrol bentuk sel-sel darahnya
darah bewarna lebih terang dan darah tercampur sempurna, dengan kata lain darah
merah adalah darah yang ditambah dengan larutan NaCl 0,3 % darah terlihat
berwarna merah agak terang dan tidak terdapat endapan, darah yang ditambah
11
dengan NaCl 0,5 % darah terlihat berwarna merah agak terang, darah yang
ditambah dengan NaCl 0,6 % darah terlihat warna merah agak cerah, darah
ditambah dengan NaCl 0,7 % darah terlihat warna merah pekat, darah ditambah
dengan NaCl 0,8 % darah terlihat berwarna merah kecoklatan dan membeku,
darah yang ditambah dengan Nacl 0,9 % darah terlihat berwarna merah
pekat dan mengental terlihat sudah mulai terjadi pembekuan, dan darah ditambah
Bila sel-sel darah dimasukkan kedalam suatu cairan yang hypertonis atau
hypotonis terhadap cairan interaseluler, maka terjadi proses osmosis dan difusi.
Bila tekanan osmosis cairan diluar sel sama dengan didalam sel , maka sel
Membran sel darah merah sifatnya permiabel terhadap air, glukosa dan
membran sel, oleh karena itu bila darah dimasukan kedalam larutan yang
hipotonis maka sel darah merah akan pecah. Peristiwa pecahnya sel darah merah
darah dimasukkan kedalam larutan yang isotonis (larutan fisiologis untuk ikan
NaCl 0,6%) maka sel darah tidak akan mengalami perubahan (Fujaya, 2010).
12
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
mengalami pembengkakan atau membesar karena aquades masuk kedalam sel dan
jarak antar sel darah berjauhan atau pecah sel darah. Sedangkan darah yang
ini terjadi akibat sifat dari NaCl yang dapat menyerap air sehingga cairan sel di
dalam sel tertarik keluar sehingga sel darah menjadi mengkerut dan jarak antar sel
menjadi rapat.
Darah yang diberi aquades kemudian diberi NaCl 3% akan membuat rupa
sel darah agak mengkerut dan terjadi difusi, sedangkan darah yang diberi NaCl
3% dan kemudian diberi aquades membuat rupa darah sel darahnya pecah dan
mengalami osmosis.
Beberapa sel darah yang telah diberi larutan NaCl yang dapat tembus
cahaya yaitu pada konsentrasi larutan NaCl 0,3% dan 0,9%. Sedangkan
5.2 Saran
jangan lupa untuk membasahi alat praktikum dengan EDTA agar darah ikan tidak
beku.
13
Praktikan sebaiknya menyediakan segala perlengkapan praktikum sebelum
jadwal praktikum dimulai. Lalu praktikan juga harus menguasai materi agar tidak
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16
Alat dan Bahan yang digunakan:
NaCl 3% Suntik
17
Pipet Tetes Mikroskop
18