Anda di halaman 1dari 49

LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN

( LPTK )

NAVIGASI DARAT 6. Tanda Peta atau Legenda ; gambar-gambar dan warna yang telah ditentukan.
Untuk menyatakan simbol khusus yang dapat menyatakan sesuatu di medan yang
PETA sebenarnya.

 Peta adalah gambaran permukaan bumi atau bagian-bagian dari permukaan bumi 7. Kontur atau Garis Ketinggian ; garis yang berbelok-belok yang merupakan
dalam bidang datar yang diperkecil menurut skala(kedar) tertentu. rangkaian dari daerah pada ketinggian tertentu.

 Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan dua titik di
medan yang serupa. Skala bukanlah perbandingan luas di peta dan di medan
Ketentuan Garis Kontur :
Bagian-bagian Peta :
1. Garis kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
1. Judul Peta ; Menunjukkan lokasi yang dimaksud biasanya berada ditengah atas
2. Garis kontur tidak ada yang bercabang.
atau di kanan atas.

3. Garris yang jarang melambangkan daerah landai dan yang rapat menggambarkan
2. Keterangan Pembuatan Peta ; Mencantumkan data tahun pembuatan peta yang
daerh yang cukup terjal.
berguna untuk menghitung sudut variasi magnetis. Kutup magnetis bumi setiap
tahun berubah karena pengaruh rotasi bumi dan kemiringan bumi pada 4. Kerapatan garis kontur yang berubah-rubah tidak mempengaruhi ketinggian garis
porosnya. Variasi ini juga dinamakan deklinasi. kontur.

3. Nama Pembuat Peta ; Instansi yang membuat peta tersebut, contohnya peta Berikut ini cuntoh-contoh garis kontur dan bentukannya di medan sebenarnya:
topografi dibuat oleh Bakorsurtanal.

4. Nomor Peta ; Memudahkan mencari peta yang dibutuhkan atau peta lain.

5. Skala Peta ; perbandingan jarak mendatar dari 2 titik di peta dengan jarak
yang sebenarnya di lapangan.

GERAKAN PRAMUKA 1
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Garis Paralel dan Meridian Pada Peta Utara Peta, Utara Sebenarnya, dan Utara Magnetis

Garis pararel : garis yang melintang yang membagi bumi menjadi dua bagian Utara peta : arah yang ditunjukkan oleh garis-garis koordinat peta tegak ke
yaitu bagian utara dan bagian selatan atau yang disebut sebagai lintang utara dan bagian atas peta, dan hanya ada di peta.
lintang selatan. Ditengah kedua bagian ini terdapat garis khatulistiwa.

Garis meridian : garis yang membujur yang membagi bumi menjadi bagian
barat dan timur atau disebut bujur barat dan bujur timur. Garis meridian 0 0
dimulai dari garis yang melintasi kota greenwich.

Penulisan garis meridian dan garis paralel ini dinyatakan dalam ukuran
derajat. Contoh : 000 28’ 53,3” LU dan 1010 22’ 51,9” BT (derajat, menit dan detik)
Utara Sebenarnya : arah yang ditujukan oleh meridian dan menuju ke kutup
utara Atau tempat pertemuan dari garis-garis meridian yang terdapat di kutup utara.

Tinggi Mutlak dan Tinggi Nisbi

Tinngi Mutlak: Diukur dari permukaan laut, merupakan standarisasi


pengukuran. Tinggi mutlak digunakan untuk menentukan tinggi sebenarnya dari
permukaan laut.

Tinggi nisbi: Diukur dari tempat dimana benda itu berada, biasanya diukur
dari permukaan tanah

GERAKAN PRAMUKA 2
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Utara magnetis : arah yang ditunjukkan oleh garis tengah jarum kompas dan Ikhtilaf magnetis : sudut yang dibentuk oleh utara sebenarnya dengan utara
tujuannya ke kutup magnetis dan hanya ada di medan. magnetis ke barat maupun ke timur.Yang menjadi patokan adalah utara sebenarnya.

Ikhtilaf peta, Ikhtilaf Magnetis, dan Iktilaf Utara Peta-Utara Magnetis


Ikhtilaf utara peta- utara magnetis : sudut yang dibentuk oleh utara peta
khtilaf peta : sudut yang dibentuk oleh utara sebenarnya dengan utara peta dengan utara magnetis ke barat maupun ke timur. Yang menjadi patokan ialah utara
baik ke barat maupun ke timur. Yang menjadi patokan adalah utara sebenarnya. peta.

GERAKAN PRAMUKA 3
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Resection dan Intersection Intersection: Untuk menentukan kedudukan orang lain pada peta.

Resection: Cara untuk menentukan kedudukan kita di peta. Caranya:

Caranya: 1. Orientasikan peta dengan benar.

1. Orientasikan peta dengan benar, kemudian kita lihat dan amati sekitarnya. 2. Tentukan titik yang sudah kita ketahui posisinya, misalnya titik A. Dan B

2. Tandai kedudukan dari dua titik yang sudah kita kenali, baik di lapangan maupun 3. Bidik kompas kearah sasaran (titik C) dari kedudukan A. Begitu juga dari
di peta. kedudukan B. Pindahkan sudut yang telah dibentuk sesuai bidikan kompas ke peta
dari titik A dan B.
3. Bidikkan kompas ketitik medan yang sudah kita kenali itu, catat sudut
kompasnya, misalnya titik A dan B. 4. Perpotongan kedua garis itu adalah posisi kedudukan orang tersebut.

4. Hitung back azimutnya titik A dan B.

5. Hitung ikhtilaf peta, ikhtilaf magnetisnya serta perhatikan increase/decrease.

6. Tarik garis dari titik A dan B sebesar perhitungan back azimutnya sehingga
berpotongan.

7. Titik tempat perpotongan itu adalah tempat kedudukan kita. Contohnya titik C.

GERAKAN PRAMUKA 4
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

KOMPAS

Pengertian

 Kompas adalah suatu alat untuk menunjuk arah

 Arah adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas

 Arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas adalah arah utara magnetis

 Sudut kompas adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah garis, yang satu
menuju kutub utara magnetis dan yang satunya lagi ke sasaran

Prinsip Kompas

 Utara sebenarnya adalah arah yang ditunjukkan oleh meridian dan menuju ke
kutub utara atau tempat pertemuan dari garis –garis meridian yang terdapat
dikutb utara.

 Utara magnetis adalah arah yang ditunjukkan oleh garis tengah jarum kompas
dan tujuannya ke kutub magnetis. Dan adanya hanya di medan

 Bumi merupakan sebuah benda yang mempunyai medan magnet layaknya sebuah
magnet yang memiliki kutub magnet.

 Jika sebuah kompas digunakan pada suatu medan, jarum kompas tersebut akan
menunjukkan kutub magnetis yang berlawanan. Jadi utara magnetis bumi yang
ditunjukkan jarum kompas pada arah utara merupakan selatan magnetis bumi.

GERAKAN PRAMUKA 5
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Pembacaan Derajat Kompas Macam-Macam Kompas

 Sistem Bearing, yaitu pembacaan sudut yang diukur searah jarum jam atau Kompas biasa/sederhana, yaitu kompas yang dilengkapi dengan jarum
0 0 0
sebaliknya dengan besar sudut 90 . Contoh :U 45 T , S 30 B penunjuk arah

Kompas bidik biasa, yaitu kompas yang dilengkapi jarum, angka pembagian
derajat dan lensa pembidik.

Kompas prisma yaitu kompas bidik biasa yang dilengkapi prisma pembidik

Kompas silva/map, yaitu kompas orientasi yang dilengkapi dengan pengukuran


inklinasi (non magnetis)
 Sistem Azimuth, yaitu pembacaan derajat kompas searah jarum jam yang
Kompas geologi, yaitu kompas yang dilengkapi dengan cermin dan klinometer.
diukur dari kedudukan suatu objek terhadap meridian magnet bumi. Contoh :
Kompas ini juga berfungsi untuk mengukur sudut horizontal dan sudut
450, 350, 2700
kemiringan.
Pada sistem azimuth ini dikenal istilah back azimuth, yaitu sudut kebalikan dari
sudut azimuth. Back azimuth diketahui dengan rumus

Sudut azimuth < 1800 , maka back azimuth + 1800

Sudut azimuth > 1800 , maka back azimuth - 1800

Salah satu fungsi back azimuth adalah untuk menentukan posisi awal apabila
kita ingin kembali ke tempat semula dari posisi sasaran/objek ke posisi bidik.

GERAKAN PRAMUKA 6
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Namun pada saat sekarang ini sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
maju pesat alat-alat yang menggunakan prinsip kompas sangat banyak sesuai
kebutuhan dan disiplin ilmu. Kompas yang baik adalah kompas yang pada
penggunaannya sesuai dengan fungsi serta kekentalan zat cair pada kompas tersebut.

GERAKAN PRAMUKA 7
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Teknik Menggunakan Kompas B. Pada situasi malam hari

A. Pada situasi siang hari Pada situasi malam hari adalah dengan situasi tidak bisa melihat posisi sasaran bidik.

1. Tutup kompas dibuka 900 dengan badan kompas dan ibu jari dikaitkan pada Cara I :
tungkai dengan posisi tangan menggenggam sehingga badan kompas
1. Buka tutup kompas 1800 dengan badan kompas diletakkan pada telapak
horizontal/mendatar pada jari telunjuk
tangan.
2. Posisikan lensa bidik supaya dapat melihat angka derajat pada bak
2. Putar kaca kompas sehingga garis fosfor (warna kuning) sejajar dengan badan
pembagian derajat (yang ditunjuk jarum kompas)
kompas dan visir
3. Dekatkan mata pada lensa pembidik dan usahakan dapat melihat visir yang
3. Bila kondisi (2) telah terjadi, putar badan kompas sehingga garis fosfor
sudah diarahkan pada objek
berhimpit pada angka derajat kompas yang diinginkan
4. Posisikan kondisi dengan terbentuk garis lurus antara mata, lensa pembidik,
4. Bila kondisi (3) atau badan kompas tetap dipertahankan, kemudian putar lagi
visir dan objek
kaca kompas sehingga garis fosfor berimpit dengan jarum kompas arah utara
5. Bila kondisi (4) sudah terjadi, lihat angka derajat yang ditunjukkan oleh
5. Mulailah berjalan kearah kondisi (3) badan kompas dengan tetap
jarum kompas, berapa? Coba saja.....
mempertahankan garis fosfor berimpit dengan jarum kompas arah utara.

GERAKAN PRAMUKA 8
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Cara II : Cara Pembidikan Objek/Sasaran

Biasanya hanya kompas tertentu yang bisa dilakukan dengan cara I seperti Man to man
dengan kompas prisma. Hal tersebut karena sulit mempertahankan pada
Pada kondisi medan terbuka dan luas seperti padang rumput, padang pasir atau pada
kondisi (4) pada cara I jika menggunakan kompas bidik biasa. Untuk mengatasi
kondisi yang sulit menentukan sasaran
hal tersebut yang lebih praktis dan sering digunakan adalah dengan cara II
dengan bantuan cahaya senter atau laser,yaitu :

1. Lakukan langkah (1) sampai langkah (4) pada cara I

2. Posisikan senter/laser yang telah dinyalakan di atas badan kompas secara


sejajar
Man to thing
2. Tandai suatu objek yang dikenai cahaya senter/laser tersebut yang paling
jauh Pada kondisi medan dengan posisi sasaran yang cukup dekat dan dapat dibidik
langsung.
3. Tutup kompas dan berjalanlah menuju objek yang dikenai cahaya

GERAKAN PRAMUKA 9
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Mengatasi Hambatan Tanda-Tanda Alam Dan Buatan

Bila dalam melakukan perjalanan menggunakan kompas siang atau malam terhalang Kita bisa menentukan empat arah mata angin tanpa menggunakan kompas, antara lain :
oleh kenampakan alam seperti jurang, lembah, sungai, danau, bangunan, rawa,
1. Matahari
tebing, dll, maka anda dapat meneruskan perjalanan dengan teknik melambung,
yaitu : Kira-kira antara pukul 11.00 sampai pukul 14.00 kita sulit menentukan arah jika
tanpa kompas dan kita tidak mengenali medan. Dengan pemanfaatan bayangan
1. Beloklah ke kanan atau kekiri (sesuai kondisi medan) sebesar 900 terhadap
suatu benda kita dapat menentukan empat arah utama (utara, selatan, timur dan
sudut perjalanan (a). Bila ke kanan sudut perjalanan + 900 dan bila ke kiri
barat), caranya yaitu :
sudut perjalanan - 900

a. Pada lokasi mendatar dan terbuka, tancapkan benda lurus (kayu atau tongkat)
2. Berjalanlah dengan penambahan atau pengurangan sudut perjalanan
dengan posisi tegak lurus
(langkah 1) hingga hambatan terlewati atau tidak nampak lagi (b)

b. Tandai pada titik ujung bayangan


3. Ukur jarak point (a) ke point (b)

c. Tunggu sekitar 15 menit, kemudian tandai lagi pada titik ujung bayangan yang
4. Lakukan kebalikan dari langkah (1), mengurangkan atau menambahkan sudut
baru
perjalanan
Hubungkan antara dua titik ujung bayangan tadi dengan titik pertama merupakan
5. Berjalanlah sejajar dengan sudut perjalanan dari point (b) hingga rintangan
arah barat dan titik kedua adalah arah timur
terlewati (c)

2. Lumut
6. Lakukan kebalikan dari langkah

Pertumbuhan lumut yang lebih tebal akan menunjukkan arah timur. Hal ini karena
7. Berjalanlah sepanjang jarak yang sama dengan jarak point (a) ke point (b).
pada pagi hari sinar matahari belum terik (panas) yang mempengaruhi
Dan pada akhir jarak merupakan point (d)
pertumbuhan lumut.
8. Lakukan kebalikan dari langkah (3) sehingga anda dapat meneruskan
3. Bintang dan rasi bintang
perjalanan dari sudut perjalanan semula Jarak ab = jarak cd

4. Kuburan islam dan mesjid


GERAKAN PRAMUKA 10
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Kuburan islam menunjukkan arah utara dan selatan, yaitu pada batu nisan
merupakan arah utara. Sedangkan mesjid mengarah ke kiblat dan untuk di
Indonesia mengarah ke barat

5. Pertumbuhan cabang pohon yang mengarah ke cahaya matahari yang pada


umumnya mengarah ke timur

6. Aliran Sungai

Aliran air sungai mengalir dari hulu ke hilir, dengan daerah hilir banyaknya
pemukiman penduduk dan muara sungai.

GERAKAN PRAMUKA 11
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

SURVIVAL Problema Dalam Survival

Prolema atau masalah yang dihadapiantara yang satu dengan yang lain sangat
Survival adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh
mempunyai hubungan sebab akibat. Masalah ini berasal dari tiga aspek:
seseorang atau kelompok pada daerah terasing dan terisolir dihutan. Survev
berarti mampu mempertahankan hidup dandan lolos dari kondisi yang tidak 1. aspek psikologis yang merupakan masalah mental
menentu. Sedangkan survivor adalah individu atau kelompok orang yang berusaha
mempertahankan hidup pada keadaan kondisi tidak menentu yang tidak dapat 2. aspek fisilogis yang berkaitan dengan masalah pisik
diduga sebelumnya.
3. aspek lingkungan yang merupakan pengaruh luar yang menimpa survivor
Tindakan yang perlu dilakukan agar bisa keluar dari kondisi SURVIVAL yaitu :

 S : Size up Situation, sadari kondisi survival, kondisi kesehatan maupun teman


Tindakan Pada Situasi Survival
 U : Undue Haste makes Waste, berpikir dan bertindak bijaksana
tahap awal sebelum melakukan adalah survivor menyadari kondisi yang sedang
 R : Remember where you are, mengenal lingkungan disekitar kita dialami, yaitu dimana survivor berada sehingga tindakan yang diambil berdasarkan
kebutuhanya dan tidak melakukan hal yang tidak berguna. Dalam menhadapi situasi
 V : Vasquish Fear and Panic, kuasai rasa takut dan panic yang sulit berusahalah untuk tenang dan istirahatlah yang cukup.tindakan-tindakan
saat musibah:
 I : Improvice, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan

a. beberapa pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk tetap tinggal dilokasi


 V : Value living, menghargai hidup yang mempengaruhi kemampuan bertahan
dan menunggu pertolongsn tim SAR
 A : Act Like The Native, belajarlah dari penduduk setempat
 rawatlah survivor yang sakit atua menderita.
 L : Learn basic skill, belajarlah teknik survival.
 membuat tempat berlindung yang aman dari cuaca buruk dan binatang yang
berbahaya

 hemat persediaan makanan yang ada dan berusaha mencari tambahan


disekitar lokasi
GERAKAN PRAMUKA 12
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

 siapkian dan buatlah tanda darat keudara dengan piroteknik maupun dengan Teknik Survival
benda lainyan seperti cermin, kain yang warnanya kontras, dan asap hasil
Pada keadaan tersesat maka tindakan awal sebelum melakukan perjalanan
membakar sampah dan lain-lain
adalah melakukan orientasi medan kemudian menentukan arah dan memilih lintasan
b. tindakan saat meninggalkan lokasi. yang aman sehingga tujuan untuk keluar dari kondisi survival dapat tercapai.

 siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat dibawa dalam
perjalanan
Menentukan Arah
 tentukan arah yang dituju berdasarkan kompas, matahari, atau alat
a. berpedoman pada matahari
penunjuk lainnya

b. berpedoman pada bintang


 tinggalkan pesan ditempat lokasi yang ditinggalkan

c. berpedoman pada lumut yang menempel dipohon


 buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan

 ikuti punggungan gunung jangan mengikuti lembah

Memilih Lintasan
 carilah makanan dan air sebelum persedian yang dibawa habis

a. melakukan perjalanan dihutan dataran rendah


 cari dan buatlah tempat perlindungan dan jangan melakukan perjalanan
malam b. melakukan perjalanan dipegunungan , sungai dipegunungan sangat curam dan
kadang kala membentuk air terjun
 buatlah perapian untuk memasak,menghangatkan tubuh dan untuk
melindungi diri dari serangga atau binatang berbahaya.

Jejak

pada kawasan hutan banyak ditemui jejak yang merupakan tanda yang menunjukan
adanya manusia atau hewan. Bentuk jejak ini perlu diketahui agar dapat membedakan

GERAKAN PRAMUKA 13
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

individu yang melintasi daerah tersebut. Jejak dapat pula sebagai penunjuk arah Mencari Air
pergerakan survivor.
Air merupakan kebutuhan pokok, keadaan survive pengunaan air harus
a. jejak hewan berupa, telapak kaki,kotoran, dan sibakan tumbuhan dapat dihemat dan jangan melakukan tindakan yang tidak perlu karena kebutuhan air akan
menunjukan jenis hewan tersebut, ukuran tubuh, habitat, makanan, dan pola meningkat. Ketersediaan air dihuatan sangat banyak dan dapat diperoleh dari
tingkah laku sehingga dapat diambil tindakan untuk membuat jerat atau berbagai sumber.
menhindari hewan berbahaya.

b. Jejak manusia berupa, telapak kaki atau sandal, sibakan atau patahan
tumbuhan, bekas bacokan pada pohon dan sampah. Ini dapat menunjukan
aktivitas seseorang sebagai pemburu, perambah hutan penjelajah atau survivor.

c. Membuat jejak, usaha survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam
melakukan pergerakan dapat membuat jejak yang jelas agar tim SAR mudah
melacak . jejak ini dapat dibuat dengan alat atau barang yang dibawah atau
tanpa alat.

GERAKAN PRAMUKA 14
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Air Yang Dimurnikan Tempat Berlindung

Air ini adalah sebagai berikut: Kendala yang dihadapi survivor disaat tidak melakukan perjalanantergantung
dari kondisi linkungan dilokasi tersebut. Membuat tempat berlindung harus sesuai
a. air yang berasal dari sungai yang besar
dengan jumlah survivor, alat atau perlengkapan yang ada, sarana yang disediakan oleh

b. air genangan alam dan berapa lama survivor pada lokasi tersebut. Macam-macam tempat survivor:

c. air dari perasan lumut 1. gua atau cekungan

d. air tebasan pohon pisang 2. pohon tumbang

e. air dari bunga kantung semar 3. lubang besar pada pohon

f. air dari mengali pasir dari sungai kering. 4. bivoak yang dibuat dari rangka batang dan susunan daun lebar

5. bivoak dengan bahan ponco,plastic,parasut, atau bahan lebar lainnya

Air Yang Dapat Langsung Diminum: 6. didaerah rawa dapat dilakukan dengan membuat para-para dengan jarring.

a. air hujan yang ditampung pada daun lebar,ponco dan alat lainnya Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivoak:

b. air yang berasal dari mata air a. pilih lokasi yang datar

c. air embun pada daun b. bivoak tidak bocor atau tergenang air bila hujan

d. air dari tebasan rotan dan akar gantung atau liana c. tidak pada aliran air

e. air pada ruas bamboo d. terlindung dari terpaan angin

f. air dari tebasan tangkai bunga aren, nipah atau jenis palm lainnya e. tidak didasar lembah atau dekat lereng terjal

g. air dari hasil pengembunan f. tidak pada jalur binatang buas

GERAKAN PRAMUKA 15
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

g. tidak berada dibawah pohon yang lapuk Tumbuhan Hutan Sebagai Sumber Makanan

h. lokasi harus dekat dengan sumber air jika survivor tidak berpindah pindah Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan makanan tumbuhan hutan:
lokasi
a. tumbuhan itu sudah dikenal dan biasa dimakan
Perapian
b. tumbuhan itu tidak hidup sendiri
Api sangat berguna untuk memasak, menghangatkan tubuh pada udara yang
c. tumbuhan itu tidak berwarna mencolok tidak bergetah susu dan tidak berbau
dingin dan untuk mengusir serangga. Pembakaran juga dapat berguna untuk
kurang sedap
dijadikan tanda dari darat ke udara sehingga memudahkan tim SAR untuk
mengetahui posisi survivor berada. d. jangan memakan jenis tumbuhan yang terasa gatal atau panas pada kulit bibir dan
lidah

e. jangan memakan satu jenis tumbuhan saja

f. sebaiknya dimasak dulu sebelum dimakan

Manfaat lain dari tumbuhan hutan :

1. sebagai tumbuhan obatseperti lumut, kaliandra, getah kamboja dan lain-lain


Makanan
2. untuk bahan baker
dalam pengusahaan dan pengaturan makanan yang perlu diperhatikan adalah
fungsi untuk tubuh. Usahakan untuk memasak atau mengelola bahan makanan yang 3. untuk membuat bivoak
didapat hal ini penting untuk mensterilkan makanan dan dapat untuk mempermudah
kerja alat pencernaan. 4. penyimpan air

GERAKAN PRAMUKA 16
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Tumbuhan Yang Berbahaya Dan Beracun Hewan yang berbahaya dan berbisa antara lain:

Beberapa jenis tumbuhan dapat berpengaruh buruk terhadap jika dimakan 1. nyamuk malaria, menyebabkanterkena malaria
maupun melalui konyak langsungdengan kullit.jenis tumbuhan ini mempunyai
2. agas, menyebakan badan gatal-gatal dan panas
karakteristik yangtersendiri dilihat dari bentuk morfologi maupun anatominya
seperti warna yang mencolok, berduru,berbulu,tumbuhan yang menyendiri tanpa 3. semut api,menyebabkan perih pada kulit
jenis tumbuhan lain didekatnya dan mengandung getah alkaloid yang bersifat racun.
4. tawon atau lebah, menyebabkan demam pada manusia yang digigitnya

5. kelabang atau lipan, kalajengking, menyebabkan bengkak pada tubuh manusia


Hewan Sebagai Sumber Makanan
6. pacet dan lintah, menhisap darah dan mempunyai zat anti beku darah
Yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan makanan yang bersumber dari hewan
yaitu: 7. harimau, macan kumbang, pemakan daging

1. jenis hewan tersebut 8. buaya predator rawa dan ular yang berbisa

2. tempat hidup atau habitatnya

3. ukuran tubuh

4. makanannya

5. pola tingkah laku hewan tersebut

GERAKAN PRAMUKA 17
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

SAR ( Search And Rescue ) Teknik-teknik pencarian

1. Preliminary Mode : Mengumpulkan informasi-informasi awal, saat dari mulai tim


pencari diminta bantuan tenaganya sampai kedatangannya di lokasi.
SAR adalah suatu pengerjaan dari personil yang telatih dan fasilitas yang dapat
2. Confinement Mode : Memantapkan garis batas untuk mengurung orang yang hilang
digunakan untuk menolong dengan cara efektif dan seefesien mungkin terhadap
agar berada di dalam area pencarian (search area).
jiwa manusia atau sesuatu yang berharga yang ada dalam keadaan mengkhawatirkan
atau hilang. Di indonesi yang mengorganisasikan operasi Sar adalah BASARNAS 3. Detection Mode : Pemeriksaaan-pemeriksaan tempat-tempat yang dicurigai bila
(Badan SAR Nasional). dirasa perlu dan pencarian dengan cara menyapu (sweep searches) diperhitungkan
untuk menemukan orang yang hilang atau barang-barang yang tercecer.

Tahapan SAR 4. Tracking Mode : Mengikuti jejak-jejak atau barang-barang yang tercecer yang
ditinggalkan orang yang hilang.
1. Awerness stage (tahap keraguan) : Sadar keadaan darurat telah terjadi
5. Evacuation Mode : Memberikan perawatan kepada korban dan membawanya
2. Initial Action (tahapan Kesiapan) : Mencari informasi mengenai korban dengan tandu apabila diperlukan.

3. Planing stage (tahap perencanaan) : Membuat rencana efektif dan segala


kordinasi yang diperlukan.
Metoda-metoda Yang Digunakan Pada Confinement Mode
4. Operating stage (tahap operasi) : tahap dimana seluruh unit bertugas hingga
misi SAR dinyatakan selesai 1. Trail Block : Tim kecil dikirimkan untuk memblokir jalan setapak yang keluar
masuk search area. Tim mencatat nama-nama dan data-data dari setiap orang
5. Report stage (tahap laporan) : memuat laporan mengenai misi Sar yang telah yang meninggalkan search area dan memberitahukan tentang orang hilang.
dilaksanakan.
2. Road Block : sama dengan trail block namun pada metoda ini dilakukan di jalan-
jalan dan biasanya di bantu oleh aparat hukum.

3. Look Outs : Menempatkan tim atau orang pada tempat-tempat strategis yang
dapat mengamati wilayah dilokasi search area seperti dipuncak-puncak lembah.
GERAKAN PRAMUKA 18
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

4. Camp In : Meletakkan pos pengamat pada tempat yang mempunyai luas pandang, Penerapan Dari detection Mode Terbagi Atas
pertemuan jalan-jalan atau pertemuan dungai. Tim yang ditempatkan di pos
1. Tipe I Search : Pemeriksaan tidak resmi yang segera dilakukan terhadap area
pengamat ini dapat melakukan pemeriksaan disekitar pos pengamat.
yang dianggap paling memungkinkan (Hastic searching/pencarian terburu-buru)
5. Track Traps : Pos pengamat yang tidak ditempatkan personil. Lokasi ini
2. Tipe II Search : Pemeriksaan yang cepat dan sistematik atas area yang lebih luas
merupakan tempat yang diperkirakan orang yang hilang akan bergerak kesana.
dengan metoda penyapuan yang mana akan menghasilkan hasil akhir tertinggi
Sewaktu-waktu akan dilakukan pengecekkan.
(Open grids)
6. String Lines : Bentangan tali yang bertanda yang digunakan pada daerah pada
3. Tipe III Search : Pencarian dengan sitematika yang ketat atas area yang lebih
pandang luas terbatas seperti daerah hutan lebat atau area yang bersemak
kecil/spesifik dengan menggunakan metoda penyapuan yang cermat (close grid)
tinggi. Tali tersebut diberi tanda agar orang hilang dapat mengikuti instruksi
sesuai dengan tanda.

Dalam melakukan kegiatan pencarian setiap anggota tim penting untuk


mengembangkan kebiasaan melihat secara agresif, menjaga jarak dengan interval
Penggunaan marker dan Penamaan Grid Marker
tertentu dengan sesama personil, tetap sejajar dalam satu rangkaian penyapuan,
Marker digunakan saat starting point (awal penyapuan), ending point (akhir berusaha melihat kesegala arah dan melakuakna pemanggilan korban serta
penyapuan) dan ketika penemuan barang-barang yang tercecer dari korban yang mendengarkan apabila terdapat balasan dari korban.
hilang. Hal ini berguna agar pencari lain menemukan posisi tersebut kembali apabila
diperlukan.

Penamaan grid yang terdapat pada marker terdiri atas Angka-kata-Angka


Rangkaian. Angka pertama merupakan jumlah dari anggota tim didalam garis
penyapuan. Kata terdiri atas kompas atau guide(patokan). Penulisan kompas, apabila
tim mengontrol arah dengan berpatokan kepada kompas. Penulisan guide, apabila
menggunakan patokan lain selain kompas.Angka berkaitan merupakan jarak antar
anggota tim. Contoh 7 kompas 20 berarti dalam tim terdiri dari 7 personel,
menggunakan kompas sebagai patokan arah dan jarak antar personel adalah 20 m.

GERAKAN PRAMUKA 19
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Evakuasi Langkah yang perlu dilakukan bagi seorang Rescuer adalah bagaimana
menolong korban sebanyak-banyaknya dengan keadaan selamat.
Merupakan upaya memindahkan korban dari lokasi kejadian ke tempat yang
memadai untuk diberi pertolongan atau bertindak lanjuti sesuai dengan kondisinya
guna kelangsungan hidupnya. Pedoman yang diperhatikan ketika melakukan evacuasi
:

1. Kemanan korban pada saat evakuas,


apakah jaraknya jauh atau dekat,
seorang Rescuer harus cepat mengambil
keputusan, amankan korban selama
dalam pemindahan/perjalanan atau
tambah menderita.

2. Peralatan yang digunakan memadai atau


tidak, jika tidak memadai dalam
menunjang evakuasi, maka Rescuer
harus mengupayakan peraltan atau menunda evakuasi

3. Menjaga kestabilan kondisi selama evakuasi

4. Kecepatan korban sampai kerumah sakit dengan tetap memperhatikan


keamanan dan kestabilan korban.

5. Pengawasan dan pengamatan kondisi korban selama dalam perjalanan dan bila
mungkin maka dalam perjalanan dilakukan risusitasi kalau memang korban
mrmbutuhkan guna mempertahankan hidupnya

GERAKAN PRAMUKA 20
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

PERLENGKAPAN PAKAIAN dan MAKANAN (PPM)


Berfungsi untuk mendukung dan membantu kelancaran personil didalam
operasi SAR,ketidak siapan ataupun kelebihan PPM dapat menimbulkan hambatan
dalam melaksanakan operasi SAR.

Pemilihan PPM Harus memperhatikan syarat-syarat sbb :

1. Sangat Handal

2. Praktis dan tidak banyak menuntuk ruang

3. Mudah diperoleh Dipasaran

PERLENGKAPAN

Dalam opersai SAR dimaksudkan untuk mendukung tujuan sept :


Perlengkapan Navigasi :
 Navigasi
1. Kompas
 Komunikasi
 Minimal 1 buah / regu
 Dokumentasi
 Jenis Kompas yang baik adalah Kompas Prisma
 Dan keperluan dasar personil ( Bivouac,makanan,alat masak dll )
2 Busur Derajat

 Minimal 1 buah / regu

 Berwarna Bening hingga mudah dibaca


GERAKAN PRAMUKA 21
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

3. Peta Topografi 2. Pluit

 Skala 1 : 25.000 atau 1 : 50.000 dengan gambar yang jelas, lengkap dengan  Suara cukup nyaring,tidak berkarat dan tanpa bola getar
syarat-syarat sebuah peta
 Dapat diberi tali gantungan
 Minimal 1 buah / regu ( dan dibungkus dengan plastik )
3. Senter
4. Pensil
 Minimal yang memakai 2 batrey dan ditambah dengan bateri dan lampu
 Pensil jenis 2B atau pensilpen cukup baik candangan

5. Buku Catatan  Dapat diberi gantungan tali

 Berjilid Tebal, Ukuran tidak terlalu kecil berwarna putih  Memiliki tombol On dan Off Untuk simbol Morse

 Format standar dan berbungkus plastik 4. Pita Tanda

 Minimal lebar 2 Cm dengan berwarna terang dan panjang disesuaikan

Perlenfkapan Komunikasi  Tali rafia cukup baik

1. HT ( Handy Talkie ) Perlengkapan Daya Jelajah / Tembus

 Minimal 1 buah / regu 1. Golok ( Parang ) Tebas

 Frekwensi disesuaikan dengan medan  Panjang minimal 30 Cm, titik berat keujung

 Lengkap dengan batrei cadangan  Cukup kuat dan tajam ( terbuat dari baja )

 Pada keadaan Off sequelch terbuka penuh  Sambung ganggang dan mata golok memakai pin

 Diberi tali gantungan dan terbungkus plastik  Sarung Golok kuat ( terbuat dari kulit )dan golok dapat diikat

GERAKAN PRAMUKA 22
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

2. Sepatu  Penyala api ( Exp korek api,korek api gas )

 Dapat melindungi alas kaki sampai dengan mata kaki  Pisau Lipat yang multi fungsi tidak berkarat dan dapt diberi gantungan

 Kulit tebal,lemas pada bagian dalam dan keras pada bagian depan 3. Alat Penerangan

 Sol dapat menggigit kesegala arah,kuat dan kaku  Lilin batangan

 Jenis sepatu ABRI dapat dipakai  Lampu badai

3. Tali Mounteneering  Senter

 Dapat berupa kali kernmantle,karabiner,figure of eight,webbing dll, 4. Ransel


biasanya dipakai pada waktu khusus
 Berukuran sedang ( ± diatas one dey pack )

 Kuat , ringan, waterproof , bagian punggung empuk, menyerap, keringat dan


Perlengkapan Untuk Keperluan Dasar berframe.

1. Bivouac  Tidak menganggu gerakan tubuh dan tidak menekan sekitar tubuh

 Atap lemas dan kuat , lebar minimal 1-2 m PAKAIAN


serta panjang ± 3 m
Pakaian pada operasi SAR biasanya disesuaikan dengan kondisi medannya dan
 Tali secukupnya ( tali rafia lebih baik ) biasanya tidak jauh berbeda dengan pakaian penjelajah lainnya.

2. Alat Memasak Dan Alat Makan Syarat-syarat:

 Kompor ( gas atau parafin ) 1. Pengepakannya harus terbungkus plastik dan dipisahkan antara basah dan kering

 Misting,Veldpless dan sendok tebuat dari aluminium

GERAKAN PRAMUKA 23
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

2. Pakaian lapangan yg dimaksu disini adalah yang berguna untuk melindungi dari 5. Rain Coat
kondisi sept cuaca sekitarnya , kontak yang menganggu dan bisa memberikan
 Waterproof 100% sangat longgar dan cukup memp ventelasi
rasa nyaman bagi sipemakai.

 Menutup seluruh tubuh kec. Muka.


3. Pakain untuk Operasi sebaiknya dipisahkan dengan pakaian untuk istirahat

Pakaian Tidur
Pakaian Operasi

1. Baju Dan Celana ( Diharapkan berlengan Panjang )


1. Baju Lengan Panjang Dan Celana Panjang

 Cukup hangat
 Cukup kuat, Cepat kering dan menyerap keringat

 Tidak menimbulkan rasa yang menganggu.


 Longgar ( kecuali bgn pinggang )

2. Kupluk ( khusus daerah dingin dan berangin keras )


2. Jacket Atau Sweeter ( u/ daerah dingin / basah )

 Cukup hangat dan menutupi , menutupi kepala dan leher


 Cukup hangat dan cepat kering ( bhn wool ckp baik )
 Elastis
3. Kaus Kaki
 Anyaman benang wool cukup baik
 Tebal dan menyerap keringat

3. Sleeping Bag
 Menutup sampai kemata kaki

 Cukup Hangat den tebal


4. Topi

 Bahan yang tidak waterproof


 Kain tebal, menyerap keringat dan mudah kering

 Melindungi selururh tubuh.


 Menutup bagian kepala dan pundak ( Sept Topi tentara jpg )

GERAKAN PRAMUKA 24
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Obat – Obatan 2. Suatu daftar makana yang memenuhi syarat

Obat – obatan sangat diperlukan pada setiap operasi SAR ( Untuk Para 3. Atur komposisi bahan makanan seperti dibawah ini
Personil ) karena apabila terjadi sesuatu yang kita inginkan mis “ Kecelakaan “.
 Total kalori makanan tidak kurang dari kalori yang dibutuhkan manusia
Obat – Obatan dibagi menjadi beberapa kategori antara lain :
 Perbandingan kandungan HA : LE : PE dari menu perhari adalah 6 : 3 : 1
a. First Aid Kit ( obat-obatan umum ) yang sifatnya untuk semua personil dalam
 Perbandingan tsbt meningkat untuk HA pada makan pagi dan siang
satu regu

 Perhitungan Vitamin dan mineral dilakukan


b. Obat – obatan pribadi yang biasanya bersifat khusus ( sept asma dll )
terakhir bila ternyata kurang dari
kebutuhan tambahkab tablet vitamin dan
mineral
MAKANAN
4. Pengepakan Paket makanan sebaiknya
Berfungsi untuk memelihara kondisi tubuh dan sebagai smber energi .
disiapkan untuk setiap kali makan

Syarat yang dibutuhkan dalam makanan seperti :


5. Jumlah kalori perhari.

 Mengandung Kalori dan gizi yang memadai ( tidak asing bagi sipemakai )

 Tahan lama , terlindung dari kerusakan dan sederhana dalam penanganan

 Siap pakai , mengolahnya maksimal 15 menit dan irit air serta bahan bakar

 Ringan dan mudah diperoleh

Untuk dapat memenuhi syarat diatas maka dapat mengikuti langkah-langkah sbb:

1. Harus memperkirakan kondisi medan yang akan ditempuh .

GERAKAN PRAMUKA 25
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

Perlu diingat, walau saat ini teknologi semakin canggih, peralatan untuk
menanggulangi penderita gawat darurat inipun semakin canggih pula. Tapi kita
sebagai masyarakat yang berada disuatu tempat kecelakan, tidak sepantasnya kita
berdiam diri sebagai penonton. Kita dapat bertindak untuk memberikan pertolongan
dengan kemampuan dan peralatan yang ada di sekitar kita, dan pertolongan yang
kita berikan hendaknya dengan semaksimal mungkin.

Uraian singkat berikut ini merupakan suatu pengantar dan pedoman dasar.
Untuk suatu ilmu yang lebih sempurna, dianjurkan untuk terus membaca dan terus
berlatih teknik-teknik penaggulangan penderita gawat darurat dari brbagai
sumber yang ada. Teknik penunjang hidup dasar merupakan teknik pertolongan yang harus
diketahui oleh setiap pelaku P3K tanpa kecuali, karena teknik ini mengarah pada
Perlu diingat tiga situasi darurakeadan korban yang harus mendapat teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP). Prinsip dan teknik ini adalah memberi secara
perhatian prioritas dalam pertolongan, henti nafas atau henti jangtung, perdarahan teratur bantuan napas buatan dengan kompresi dada luar korban atau pemberian
besar, ketidak sadaran. Pada keadan darurat penguasan teknik pertolongan hidup napas buatan saja.
dasar (ABC) harus meliputi:

1. AIR WAY, pembukaan jalan napas, tindakan posisi stabil

2. BREATHING, periksa pernapasan, pemberian napas buatan

3. CIRCULATION, periksa nadi leher,kompresi dada luar, control


perdarahan berat.

GERAKAN PRAMUKA 26
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Maksud dan tujuan memberikan penanggulangan gawat darurat adalah: Peralatan

1. Mencegah cedera bertambah parah Tiap penolong harus dapat bekerja dengan bahan yang ada/improvisasi.
Pertolongan yang diberikan hendaknya dilakukan dengan cepat dan tepat. Peralatan
a. Mencegah maut
yang harus di bawa :

b. Mencegah/mengurangi pendarahan
1. Bahan untuk membersihkan tangan (Sabun / alkohol)

c. Meringankan rasa sakit


2. Obat untuk mencuci luka (Air bersih, bootwater)

d. Mencegah infeksi
3. Obat untuk mengurangi rasa sakit (Antalgin)

2. Menunjang upaya penyembuhan


4. Bahan untuk menyadarkan (Amoniak eau de cologne)

5. Peralatan pendukung:

Pedoman yang harus dipegang oleh penolong : P.A.T.U.T


a. Pembalut cepat

Penolong mengamankan diri sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak.


b. Pembalut gulung
Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga terbebas dari
c. Pembalut segitiga
bahaya.
Tandai tempat tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa tempat itu ada d. Kapas
kecelakaan.
e. Plaster
Usahakan menghubungi dokter, rumah sakit atau yang berwajib.
f. Obat merah
Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.
g. Kasa sterl

h. Gunting

GERAKAN PRAMUKA 27
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

i. Pinset b. Menghisap asap/gas beracun.

Macam- Macam Gawat Darurat Dan Pertolongannya c. Kelemahan atau kekejangan alat napas.

Gangguan umum Cara memberi pertolongan:

Gangguan yang mempengaruhi keaadan umum seseorang bahkan dapat a. Bila ada sumbatan jalan napas, bebaskan sumbatan itu.
mengancam jiwa jika tidak segera mendapat pertolongan. Tindakan pertolongan
b. Perhatikan posisi kepala sepanjang jalan napas tidak terganggu.
yang diberikan harus cepat untuk menyelamatkan jiwa orang tersebut.

c. Bila henti nafas berikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut atau dari
Macam-macam gangguan umum:
mulut ke hidung.
a. Gangguan pernapasan
Pernapasan dari mulut ke mulut.
b. Gangguan peredaran darah
1. Korban di baringkan terlentang.
c. Gangguan kesadaran
2. Bebaskan jalan nafas.
A. Gangguan pernapasan
3. Tutup hidung korban supaya udara yang tertiup tidak keluar lagi melalui hidung.
Tanda-tanda orang bernapas:
4. Penolong membuka mulut lebar-lebar mengambil nafas dalam - dalam agar udara
a. Ada gerakan dada dan perut naik turun cukup banyak untuk ditiupkan kedalam paru-paru korban.

b. Terdengar suara napas 5. Letakkan mulut penolong rapat-rapat di sekitar mulut korban.

c. Ada rasa hembusan angin dari hidung/mulut 6. Tiup mulut korban sampai terlihat dada korban mengembang.

Sebab-sebab terjadinya gangguan jalan napas: 7. Angkat dan putar kepala penolong untuk melihat mengempisnya dada korban
korban sambil mengambil nafas panjang.
a. Sumbatan jalan napas.

GERAKAN PRAMUKA 28
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

8. Memulai pertolongan pernapasan, berikan 2 x napas dalam (1 sampai 11 dalam Kompresi Dada Luar
interfal 2 detik tiap nafas) tiap nafas harus cukup untuk mengembangkan dada.
Caranya:
Segera raba nadi koratis.

1. telentangkan didasar yang keras


9. Setelah itu lanjutkan pertolongan nafas dengan frekuensi sesuai nafas normal
(12-15 x permenit) bila nadi koratis teraba. 2. berlutut disisi, sejajar dengan dada korban

10. Tiap hembusan nafas harus mempunyai volume yang cukup untuk 3. tentukan titik kompresi
mengembangkan dada (800-1200 ml).
4. letakkan satu tumit tangan dititik kompresi
11. Lanjutkan bantuan napas sampai korban bernafas spontan kembali. bila denyut
nadi ada teruskan napas buatan 12-16 kali permenit 5. tumpukan tumit tangan lain dan saling mengunci

12. bila denyut tak ada lakukan kompresi dada luar. 6. pertahankan kedua lengan penolong tetap vertical

7. kompresi sedalam 4-5 cm

Resusitasi Jantung Paru (RJP) 8. lepaskan tekanan, kompresi 15 kali dengan kecepatan 80 kali permenit

Resultasi jantung paru adalah bantuan pernapasan dan penekanan jantung 9. kembali, buka jalan napas,beri dua inflasi segera
dari luar yang diberikan kepada korban dimana gerak pernapasan dan denyut nadi
10. teruskan, 15 kompresi diikuti dua inflasi dan periksa nadi leher setelah satu
telah berhenti.
menit pertama, kemudian setelah 2 atau 3 menit atau 12 siklus
Seseorang dapat meninggal kalau terjadi kegagalan dari salah satu sistem dibawah
11. bila denyut ada hentikan kompresi teruskan napas buatan sampai napas spontan
ini:
12. bila denyut nadi dan napas pulih, buat posisi stabil.awasi terus A,B,C sambil
a. Sistem susunan saraf pusat.
tunggu bantuan medis atau ambulans
b. Sistem pernapasan.

c. Sistem kardiovaskuler.
GERAKAN PRAMUKA 29
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Gangguan peredaran darah terjadi bila keadaan dimana darah yang menuju
organ tubuh tidak cukup. Pada dasarnya ini adalah suatu keadaan dimana alat tubuh
tidak cukup mendapat darah yang mengandung oksigen.

Sebab-sebab terjadinya

1. Pendarahan yang hebat sampai orang kehabisan atau hampir kehabisan darah.

2. Rasa sakit yang luar biasa.

3. Keracunan darah karena infeksi.

4. Tidak tahan terhadap suatu jenis obat tertentu.

5. Serangan jantung.

Tanda-tanda syok

1. Pucat.

2. Mata terlihat cekung.

3. Nadi sukar teraba.

4. Pernapasan cepat tapi tidak teratur.

B. Gangguan peredaran darah (syok/gugat).


GERAKAN PRAMUKA 30
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Pertolongan Macam – macam kesadaran:

1. Penderita dibaringkan pada tempat yang segar udaranya dengan kepala pada a. Kesadaran I : ada respon.
posisi yang lebih rendah dari kakinya, kecuali terdapat luka didaerah
b. Kesadaran II : ada respon jika di cubit.
kepala.

c. Kesadaran III : ada respon jika di cubit keras.


2. Tenangkan si penderita.

d. Kesadaran IV : tak ada respon sama sekali.


3. Hentikan pendarahan yang ada dan balut jika ada luka.

4. Diselimuti agar tidak kedinginan, tapi jangan sampai berkeringat kepanasan.

Tindakan pertolongan:
5. Secepatnya dibawa kerumah sakit.

- Angkat korban ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya.

- Tidurkan terlentang tanpa bantal.


C. Gangguan kesadaran.

- Longgarkan semua pakaian yang mengikat, periksa dan perhatikan :


Korban yang mengalami gangguan kesadaran membutuhkan penanganan yang
cermat karena ototnya menjadi lemah. Bila ia dibiarkan berbaring terlentang, A. = Airway (jalan napas).
pangkal lidah akan jatuh kebelakang dan menyumbat tenggorokan. Korban yang
tidak sadar dan masih bernapas dan harus ditempatkan dalam posisi miring B. = Breathing (pernafasan).
menghadap kanan atau kiri untuk mempertahankan jalan napas tetap bebas.
C. = Circulation (sirkulasi).
Sebab – sebab gangguan kesadaran.
- Usakan korban daalam posisi miring stabil.
b. Benturan kepala.
- Lakukan resusitasi bila perlu.
c. Sengatan sinar matahari yang langsung mengenai tengkuk kepala.

d. Berada dalam ruangan yang penuh orang, sehingga kekurangan zat asam.

GERAKAN PRAMUKA 31
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Kontrol Pendarahan f. evaluasi kevasilitas kesehatan.

Prinsip dari pengontrolan pendarahan adalah membatasi aliran darah ke luka Penanganan Perdarahan Dalam :
dan meransang pembekuan. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara:
a. istirahatkan korban/ minta korban untuk berbaring
1. tekanan langsung
b. tinggikan kedua tungkai/ tekuk kedua tungkai
2. tekanan tidak langsung
c. selimuti korban/ cegah kehilangan panas berlebihan
3. elevasi
d. evakuasi secepatnya
Perbicara tentang luka dan pendarahan maka terdapat dua komponen yang
Pertolongan pertama terluka benda asing:
berbeda yaitu perdarahan dan luka. Perdarahan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
perdarahan dalam dan perdarahan luar, dimana perdarahan dalam adalah a. Kontrol perdarahan, tekanan sepanjang sisi luka dan elevasikan
perdarahan yang tidak dapat kita lihat jelas lukanya sedangkan perdarahan luar
adalah perdarahan yang dapat kita lihat dengan jelas. Jenis perdarahan dilihat dari b. Beri penutup luka streril
pembuluh darah yang terkena adalah : perdarahan arteri/nadi, perdarahan
c. Beri bantalan cincin atau bulan sabit
vena/balik, perdarahan kapiller/rambut.
d. Pertahankan elevasi
Penanganan Perdarahan Luar :
Pertolongan pertama gangguan pernapasan :
a. minta penderita duduk dengan tenang
a. pindahkan dari sebab asphyxia
b. hentikan perdarahan/ Kontrol perdarahan
b. buka jalan napas dan beri udara segar
c. rawat lukanya
c. napas buatan bila henti napas
d. balut dan istirahatkan
d. posisi stabil bila napas dan nadi pulih
e. jangan berikan minuman jika luka besar

GERAKAN PRAMUKA 32
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

e. bila tak sadar buka jalan napas periksa napas bila perlu resusitasi dan Pertolongan pertama pada patah tulang :
posisi stabil
a. tak sadar, atasi A,B,C
f. periksa berkala per 10 menit, napas nadi dan kesadaran
b. atasi perdarahan sebelum bidai
g. transportasikan segera
c. lindungi suhu ekstrim
Perawatan umum bagi korban tidak sadar :
d. bila ke RS topang materi sesuai
1. pastikan jalan napas terbuka dan bersikan
e. bila tertunda ke RS dimobilisasikan
2. napas buatan bila henti napas
f. topang – tinggikan
3. periksa respon kesadaran
g. atasi-cegah shock
4. bila tak sadar posisi stabil dan perhatikan A,B,C

5. carisebab, hati-hati tanda cedera kepala


Cara Merawat Patah Tulang
6. atasi perdarahan kluka dan patah tulang
1. Merawat patah tulang pada lengan dibawah siku, atau telapak tangan / Jari.
7. periksa dan catat respon kesadaran nadi dan napas
Tempatkan penahan antara lengan dan tubuh. Tahan pergerakan dari daerah siku
8. periksa dan obati cedera lain hingga pertengahan jari. Lilitkan tangan sweter yang satunya melewati tekuk dan
ikatan dengan satunya. Simpulkan bagian bawah siku agar tidak melorot. Dengan
9. selimuti
menaikan posisi lengan seperti ini akan mencegah pembengkakan, serta bagian

10. periksa berkala per 10 menit napas nadi dan kesadaran yang patah juga harus diberi penyangga.

11. transportasikan segera

GERAKAN PRAMUKA 33
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

2. Patah Tulang Pada Bagian Siku. 4. Patah Pada Lutut

Jika posisi siku membengkok, sokong dengan sling pendek. Ikatlah melewati Jika posisi kaki lurus, tempatkan penompang di belakang kaki. Berikan kompres
bagian atas lengan dan dada. Periksa juga denyut nadi untuk memastikan dingin pada lutut. Jika lutut dalam keadaan bengkok, satukan kedua kaki,
pembuluhnya tidak terjepit. Jika tidak ada denyut, luruskan sedikit posisi tempatkan bantalan diantara betis dan paha, lalu diikat. Posisi ini hanya
lengan dan jika masih juga tidak ada denyut nadinya maka segeralah untuk sementara sampai tim penolong/medis datang. Kemudian posisi kaki haruslah
mendapat pertolongan medis. Jika posisi patah siku dalam keadaan lurus, jangan diluruskan sesuai dengan petunjuk yang benar dari tim medis.
dibengkokkan. Tempatkan lembar penyagga pada ketiak dan ikatkan lengan pada
tubuh.

3. Patah Tulang Pada bagian Lengan Atas.


5. Patah Pada Kaki bagian Bawah
Tempatkan lembar penyangga di bawah ketiak melingkar dari bahu ke siku di
Berikan penyangga dari bagian atas hingga tumit, atau tempatkan kaki diantara
bagian luar dari lengan dan kemudian sebagaim penyangga tangan, ikatkan
bantalan penyangga lalu ikat keduanya. Bantalan penyangga ini bisa dibuat dari
seutas sling pada pergelangan tangan dan gantungkan di leher.
kayu atau matras.

GERAKAN PRAMUKA 34
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

6. Cedera Tulang Leher

Jangan menggerak-gerakan korban sebelum diberikan penopang pada lehernya.


Penompang ini bisa dibuat dari gulungan handuk atau bisa juga dibuat dari
matras yang dipotong seukuran dengan panjang leher korban. Pasangkan
penopang ini mengelilingi lehernya dan ikat.

INGAT

JANGAN SEKALI-KALI KORBAN DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN


DIANJURKAN UNTUK TIDUR, POSISI YANG PALING TERBAIK
ADALAH SETENGAH TIDUR ATAU DUDUK

DAN INGAT

JANGAN COBA MENGEMBALIKAN SENDI KE POSISI NORMAL


KECUALI URAT SENDI RAHANG BAWAH

GERAKAN PRAMUKA 35
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

TALI TEMALI MACAM-MACAM TALI

Tali yang sekarang ini kebanyakan terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan atau
dari bahan serat sintesis yang dipintal-pintal. Tali itu biasanya terdiri dari 3 atau 4
Pengetahuan mengenai tali-temali dalam kepramukaan bukanlah barang anyaman (lilitan pintalan). Jenis serat dan benang termasuk dalam hal tali-temali.
baru. Masalah tali-temali bahkan sudah menjadi ciri khas dari kegiatan
 SERAT ALAM
Kepramukaan. Tali ada macam-macam, ang ada disebut serat alam, serat buatan dan
sebagainya. Serat-serat tadi juga mempunyai jenis-jenis tersendiri. Tali yang dihasilkan terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan atau lapisan dari
tangkai tumbuh-tumbuhan. Hasil dari serat itu ada yang menghasilkan serat lunak
Dalam tali-temali kita sering mendengar kata simpul, ikatan atau tali. Hal ini
atau keras
sebenarnya berbeda satu sama lainnya, yaitu :

 ABACA (SERAT MANILA)


 Tali : Bendanya

Termasuk serat yang keras. Terdapat pada tumbuhan keluarga pisang-pisangan.


 Simpul : Hubungan antara tali dengan tali.
Selain keras dan kuat tali ini biasa kita kenal dengan tali Manila.
 Ikatan : Hubungan antara tali dengan benda lainnya.
 SISAL
Selain itupun kita harus mengetahui simpul atau ikatan yang benar dan salah
Termasuk serat yang keras pula, serat ini tahan terhadap angin laut, banyak
atau baik atau kurang baik dalam hal ini simpul dapat dikatan baik apabila digunakan
digunakan sebagai tali pelindung kabel, baju berlayar dan kain karung
kuat dan tidak mudah lepas, serta apabila kita perlu membukanya ikatan itu mudah
dibuka.  JUTE (RAMI, GONI)

Penggunaan tali temali dalam teknik kepramukaan juga digunakan sebagi Termasuk serat yang lunak digunakan untuk membuat benang. Banyak dihasilkan
dasar dalam materi pionerring. Seperti pembuatan jembatan darurat dan menara karena harganya murah. Jika dicampur serat yang keras menghasilkan tali yang
pandang. cukup kuat.

GERAKAN PRAMUKA 36
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

 ROTAN MACAM-MACAM SIMPUL DAN IKATAN SERTA KEGUNAANNYA

Biasanya dipakai untuk tali-temali seperti pada pembuatan jembatan yang 1. Simpul Hidup (Over Hand Knot)
pembuatannya dicampur dengan tangkai atau antara tali dengan batang. (dapat
Dasar untuk membuat macam-macam simpul atau ikatan
juga dibuat tali atau benang).

 SEARAT BUATAN

Tali yang dibuat dari serat-serat buatan yang lebih baik dan kuat. Biasanya
dibuat dipabrik dan biasanya harganya lebih mahal. 2. Simpul Penarik (Slip Knot)

 NYLON Sebagai dasar untuk membuat simpul ditengah-tengah simpul tersebut.

Tali ini tidak diragukan lagi kuat dan anyamannyapun tidak mudah lepas. Tali ini
mepunyai elastisitas yang tinggi dan sebaiknya tidak boleh terkena air laut. Tali
ini dibuat dari alat kawat pijar yang terus menerus, biasanya licin bila dalam
keadaan basah
3. Simpul Delapan (Figure Eight Knot)
 KARMANTEL
Untuk mengakhiri simpul dan juga baik karena cukup kuat dan mudah dilepas.
Tali serat buatan yang mulai banyak digunakan dikenal jenis Karmantel.
Umumnya masih terbatas digunakan oleh para pendaki. Tali ini dibuat
sedemikian rupa dengan anyaman di bagian dalam dan luar berbeda, sehingga
ringan, cukup kuat dan elastisnya rendah.
4. Simpul Delapan Bergannda (double Figure Eight Knot)

Fungsi sama dengan no. 3 namun pemakaiannya cukup baik sebagai belay
(pengaman)

GERAKAN PRAMUKA 37
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

5. Simpul mati (reef Knot) 9. Simpul Nelayan (Fishermans Knot)

Menyambung dua tali yang sama besar dan tidak basah Menyambung dua tali yang basah, licin dan sama besar

10. Sheep Shank

6. Simpul Anyam (SheetBend) Memendekkan tali tanpa harus memotongnya

Menyambung dua buah tali yang tidak sama besar dan kering perbandingan 1 : 3

11. Simpul Kursi

Untuk mengangkat orang dari atas ke bawah atau sebaliknya.

7. Simpul Anym Berganda (Double SheetBend) 12. Ikatan Tarik

Menyambung dua buah tali yang tidak sama besar dan kering dengan Mengikat pada tiang tapi sangat mudah dilepas
perbandingan 1 : 5

13. Ikatan Jangkar (Cate Paw or Cawhitch)

Mengikat pada tiang/patok dan mudah dilepas, kuat bila ditarik keduanya.

8. Simpul Ikat Tiang

Mengikat sesuatu yang masih leluasa bergerak.

GERAKAN PRAMUKA 38
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

14. Ikatan Pangkal (Clove Hitch) BIVAK

Mengikat pada tiang dan patok serta mudah dilepas. Mengawali suatu ikatan. Bivak (tempat perlindungan) sangat penting bagi survivor. Bivak diharapkan
dapat melindungi dari angin dan cuaca. Pendirian bivak harus memperhatikan arah
datangnya angin. Tempat-tempat yang dilarang untuk mendirikan Bivak yaitu :

 Puncak pegunungan bukit yang terbuka.

15. Timber Hitch


 Dasar lembah atau daerah cerukan, karena akan menjadi dingin di waktu malam.

Mengikat pada tiang, semakin ditarik semakin kuat dan mudah dilepas.
 Sisi bukit karena tanahnya mengandung uap air.

 Jalur akses ke sumber air, karena kemungkinan merupakan jalur binatang menuju
ke sumber air tersebut.

 Terlalu dekat dengan air, karena kemungkinan akan banjir saat hujan dan
biasanya banyak terdapat serangga. Daerah aliran sungai yang kering juga
16. Simpul Ujung Tali (Whipping) berbahaya.

Agar pintalan di ujung tali tidak lepas dan rapi.  Dibawah batang pohon karena kemungkinan tersambar petir.

 Dekat dengan sarang lebah, tawon dan semut.

17. Perussik Knot  Dekat dengan pohon yang masih tegak berdiri karena kemungkinan tumbang jika
ada angin yang kencang.
Digunakan pengganti descender, untuk naik ke atas pada sebuah tali.

GERAKAN PRAMUKA 39
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Berdasarkan bahan dasar pembuatan bivak dibagi atas : Contoh-Contoh Bivak Contoh-Contoh Bivak

1. Bivak dari bahan material non alami Dari Material Non Alami : Mdari Material Non Alami :

Bivak ini dibuat dari ponco, lembar plastic/terpal.

2. Bivak dari bahan material alami

Bentukan alami dapat dijadikan bivak seperti gua dan celah batu. Bivak material
alami merupakan bivak yang dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam
seperti kayu dan daun yang disusun sebagi tempat perlindungan.

GERAKAN PRAMUKA 40
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

KOMUNIKASI DARURAT 3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan.
dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) 4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara pihak lain
keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
pesan yang disampaikannya.
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, 6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model
sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana
((make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab
itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu Model Komunikasi Linear
dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada
another).
tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka
mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan
konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini
kepada pihak lain.
terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau
pihak kepada pihak lain. penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap
partisipan-partisipan dalm proses komunikasi.
GERAKAN PRAMUKA 41
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Keadaan darurat
Model Interaksional
Keadaan darurat merupakan keadaan terpaksa yang tidak diduga dan
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang direncanakan sebelumnya. Dalam keadaan seperti ini kegiatan pun harus kita lkukan
menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan dengan cara yang darurat, yaitu tanpa menggunakan fasilitas yang memadai dan
kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan seharusnya digunakan. Keadaan darurat dapat terjadi kapan dan di mana saja. Ketika
dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi dalam perjalanan misalnya, atau ketika berada di rumah pun keadaan darurat dapat
selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah saja terjadi. Keadaan darurat sering terjadi karena masalah alam, seperti bencana
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, alam. Atau ketika seseorang terjebak disuatu tempat yang sangat terbatas
tapatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini fasilitasnya.
menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu
elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau Dalam masa darurat, segala sesuatu harus dilakukan dengan benar dan
tanggapan terhadap suatu pesan. profesional. Hal ini berkaitan dengan keselamatan diri kita sendiri. Termasuk
bagaimana cara berkomunikasi yang benar dan tepat.

Model Transaksional
Komunikasi darurat dilakukan dengan alat yang sangat sederhana, seperti suara,
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. gerakan, dan tanda-tanda alam. Proses komunikasi darurat yang sering digunakan
Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung ialah dengan sandi, morse, semaphore, isyarat tangan, isyarat badan, isyarat panel,
secara terus-menerus dalm sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat isyarat asap dan api, bendera nautika, dan sandi lainya.
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan
menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan
kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna

GERAKAN PRAMUKA 42
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

A. MORSE 5) Asap, susah digunakan karna harus dijaga agar jelas bisa terbaca
6) Alat telegraf / elektronik, digunakan secara luas pada waktu alat telegraf
Morse sebenarnya adalah nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara masih terpakai. Pernyataan tanda sama dengan peluit.
agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada
tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun Alfabet Fonetik Nato

1851 dalam Konferensi Internasional. Morse ditemukan oleh Samuel Finley Breese
Aksara fonetik NATO adalah huruf fonetik atau huruf ejaan NATO yang banyak
Morse (Samuel FB Morse). Dia dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di
dipakai dalam dunia radio-telefoni secara internasional (seperti halnya, ORARI di
Charlestown,Massachusetts,dan meninggal pada tanggal 2 April 1872 Amerika
Indonesia). Huruf pengeja ini dipergunakan untuk komunikasi suara baik lewat radio
Serikat, di New York City, Amerika Serikat. 80 tahun) adalah seorang penemu asal
maupun telepon oleh semua bangsa di dunia untuk menghindari salah ejaan dalam
Amerika Serikat. Morse juga pelukis, namun ia lebih terkenal atas penemuan
mendikte suatu suku-kata (terutama jika kata itu bermakna kritis dan sangat
telegraf listrik. Bersama dengan asistennya Alexander Bain ia menciptakan alfabet
penting).
khusus untuk digunakan di telegraf, yang disebut kode Morse.
Aksara fonetik NATO
Morse dapat diartikan salah satu bentuk isyarat komunikasi, berupa kode
kombinasi suatu bentuk panjang dan pendek yang mewakili semua huruf, angka dan ini juga banyak dipergunakan oleh pegawai agen perjalanan dalam mendikte kode
tanda baca. Pada masa sekarang morse ini masih digunakan terutama untuk keadaan booking dari sebuah tiket pesawat untuk seorang penumpang yang membeli tiket di
darurat (emergency condition). agen perjalanan tersebut.

Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

1) Suara, yaitu dengan menggunakan peluit,bentuk isyarat dinyatakan dengan


suara pendek dan suara panjang.
2) Sinar atau cahaya yaitu dengan menggunakan senter, yang terbaik adalah
cahaya lampu senter yang ditutup dengan kain merah atau jingga supaya
tidak menyilaukan mata. Harus dijaga supaya cahaya si pengirim bisa dilihat
dengan jelas oleh si penerima. Tanda dinyatakan dengan penyinaran sekejap
dan tanda-tanda dengan penyinaran panjang (lama).
3) Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-).
4) Bendera yaitu dengan bendera morse. (bendera vreede)

GERAKAN PRAMUKA 43
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

Huruf – Huruf Morse Prosedur pengiriman morse dengan bendera

Pos Pengirim Pos Penerima

 Kirim berita UR – UR – UR  Bila siap kirim K, bila belum


kirim Q
 Pengiriman Morse per kata
 Setiap satu kata yang diterima
 Bila ad kesalahan kirim E = dari pengirim dijawab E/A
8x. kalau jelas dan IMI bila
 Bila seluruh pengiriman telah kurang jelas (minta diulang).
selesai, kirim AR berulang-  Jawab dengan R bila berita
ulang. telah diterima semua.
 Bila seluruh berita telah  Kirim GB berulang-ulang
disampaikan kirim GB semua berita telah diterima
berulang-ulang. dengan baik.

Morse menggunakan bendera

• Ukuran

Bendera morse berukuran 90 cm x 60 cm dikaitkan pada sebuah tongkat


dengan panjang 1,20 m

GERAKAN PRAMUKA 44
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

• Warna Bendera Untuk baris hampir menyentuh tanah.

Warna bendera disesuaikan dengan latar belakangnya. Warna dasar putih Untuk selesai satu kata bendera dilempar ke kiri bawah.
dengan garis tengah berwarna gelap untuk latar belakang gelap. Warna untuk latar
5. Tiap selesai melambaikan satu huruf,bendera bendera harus dikembalikan
belakang gelap. Warna dasar hitam dengan garis tengah untuk latar belakang
dalamsikap sedia selama 1 detik
terang.

6. Dari titik ke garis melambaikan satu huruf, bendera harus dikembalikan


Contoh bendera morse :
dalam sikap sedia selama 1 detik

7. Bagi pos penerima kalau kata yang dibacakan huruf demi huruf, maka
pada pembacaan huruf kata-kata terakhir sebutkan “selesai satu kata”
(bagi pembaca).

Cara peggunaan Kunci Morse I


1. Tangan kiri pada ujung tongkat dibawah dan tangan kanan memegang
tongkat sebelah atas.

2. Tangan kanan di muka bahu kiri dan tongkat miring ke kanan.

3. Bendera digerakan membentuk angka delapan yang berbaring supaya


bendera terus berkibar.

4. Cara membuat garis dan titik, sama melambaikan bendera dari kiri ke
kanan.

Untuk titik sama diatas kepala kekanan.

GERAKAN PRAMUKA 45
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

B. Semaphore Tanda – Tanda Lain

Adalah suatu isyarat dalam penyampaian berita dengan menggunakan sepasang 1. Jika membuat semaphore dengan tanda angka, maka beri tanda angkanya.
bendera semaphore. dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 Misal : huruf A untuk angka 1 , B untuk angka 2 dan seterusnya
cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan
warna merah selalu berada dekat tangkainya.Untuk penyampaian jarak jauh, sejauh 2. UR : Berita mulai (Pengirim)
jarak tersebu masih bisa ditangkap mata dengan baik. Namun pada masa-masa
3. K : Siap menerima berita (Penerima)
sekarang sudah jarang dan hamper tidak pernah digunakan lagi, walaupun kadang-
kadang berguna untuk keadaan darurat. 4. INI : Ulang (Penerima)

5. E 8X : Salah (Huruf E diulang 8 kali)

6. R : Berita diterima dengan baik

7. AS : Tunggu

8. AR : Berita selesai

9. ML : Geser ke kiri

10. MK : Geser ke kanan

C. Isyarat panel

Merupakan isyarat yang digunakan untuk berkomunikasi secara darurat dari


darat/air ke udara. Dalam SAR internasional disepakati sebagai berikut:

GERAKAN PRAMUKA 46
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

D. Sandi

Sandi adalah suatu kode rahasia yang diketahui oleh orang yang mempelajarinya saja.

Macam2 Sandi :

1. Sandi Angka

Kunci : Penomoran angka dan huruf berurutan

Contoh : Huruf A : 1, B : 2 dst

2. Sandi AN

Kunci : A B C D E F G H I J K L M

NOP Q R S T U VWX Y Z

Huruf A menjadi huruf N dst

3. Sandi Rumput

Kunci : Huruf Morse

4. Sandi Udang

Kunci : Dibaca dari belakang

5. Sandi AZ

Kunci : Sama dengan sandi AN hanya diganti N menjadi Z

GERAKAN PRAMUKA 47
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

6. Sandi AND

Kunci : Hilangkan kata2 AND didalam kalimat.

7. Sandi Pagar Bertanya

Kunci : Huruf Morse

? =.

#=-

Dst

E. Mayday

Mayday adalah sinyal tanda bahaya standar internasional yang digunakan dalam
komunikasi radio, berasal dari bahasa Perancis m'aidez yang berarti "tolong aku".
Mayday dipakai oleh banyak grup seperti polisi, pilot, pemadam kebakaran, dan
organisasi transportasi untuk memberitahukan keadaan keadaan bahaya atau
darurat. Panggilan darurat Mayday selalu diucapkan sebanyak tiga kali ("mayday
mayday mayday") untuk menghindari kesalahan penerimaan atau salah dengar
penerima dalam keadaan yang berisik pada radio. Dan juga untuk membedakan
panggilan darurat yang sebenarnya dengan berita tentang panggilan darurat.

GERAKAN PRAMUKA 48
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU
LATIHAN PENGEMBANGAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
( LPTK )

DAFTAR REFERENSI Ikhwan Adinusurya , Yang atu ini berasal dari Fakultas Matematika
dan Ilmu pengetahuan alam , jangan dibilang anak FMIPA Pinter tapi
Agustin Hendri, 2005. Mendaki Gunung, Pengenalan dan Teknik-teknik dasar lihat dulu Prodinya , berasal dari PRODI Sistem Informasi
pendakian gunung. PT. Bayu Indra Grafika, Yogyakarta. Komputer—yaa jagonya editing lah. Atu ini dari LPTK 21. di Pramuka
menjadi salah Satu DEWAN RACANA. Pengelaman Pernah menjadi
Diktat Materi Sekolah SAR, 1999. Yayasan Kapinis Indonesia, Bandung. Ketua sangker LPTK 22 dan sebagai pendamping Kelompok LPTK
lapangan. Motto : “Jadikan Hidup ini Sebagai Pelajaran ”
Dikatat Materi Pendidikan Dasar Search And Rescue (SAR) Se Sumatera,
1999. Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Medan Area dan Badan Muhammad Sujani,Si Ganteng ini, jagonya di lapangan. Aktif di
SAR Nasional (BASARNAS), Medan. Racana diawali dengan LPTK 21, aktif juga di Humendala (Mapala
Fekon) selain itu jago main volly dan aktif pada UKM olahraga. Kuliah
Diktat Pendidikan Dasar Cinta Alam Phylomina, 1999. Mapala Phylomina di Fekon Jurusan Ilmu Ekonomi. Calon S.E. ini pernah aktif di BEM
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. UNRI. Hobi : selalu tesenyum dan selalu menjadi Leader. Motto :
“Hidup untuk beramal, beramal untuk hidup “ tabah melangkah jauhi
kalah hormat budi junjung bahasa utamakan sportivitas”

TIM PENYUNTING Muhammad Irsyadul Anwar, S.Pi. Aktif Di Pramuka UNRI sejak
mengikuti LPTK XVIII. Kuliah di Jurusan Ilmu Kelautan fakultas
Arfan Tejha Saputra, Mahasiswa Fakultas Hukum ’02 pengagum
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Sejak dilantik selalu aktif dalam
Muhammad SAW, bermastautin di Pekanbaru, memiliki Motto :
kegiatan di Racana, Pernah merasakan bagaimana rasanya sebagai
“Hidup Adalah Suatu Pilihan, Sekali Berarti Setelah Itu Mati”.
Pemangku Adat. Untuk Kegiatan Lapangan dan Teknik Kepramukaan
Bergabung dalam LPTK 20 memiliki hobi Membaca dan diskusi.
masih selalu kekurangan ilmu dan masih terus ingin belajar.
Aktif dalam organisasi intern Kampus (Pramuka) dan ekstern
kampus : HMI Cab. Pekanbaru, Lembaga Advokasi Mahasiswa Motto : “Aku Bisa Jika Aku Mau ”
Hukum UNRI (LAMHURI), dan Forum Diskusi Mahasiswa Hukum
(FORDISMAHUM).

GERAKAN PRAMUKA 49
GUGUSDEPAN KOTA PEKANBARU 08-001 DAN 08-002
UNIVERSITAS RIAU

Anda mungkin juga menyukai