AVERTERBRATA AIR
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
laporan makalah Avertebrata Air ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
Avertebrata Air pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan
untuk menambah wawasan tentang Avertebrata Air bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................7
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................7
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................8
2.1 Insekta........................................................................................................ 8
2.2 Struktur Tubuh Insekta................................................................................9
2.3 Sistem pernapasan...................................................................................11
2.4 Sistem sirkulasi.........................................................................................11
2.5 Sistem pengeluaran zat (ekskresi)............................................................11
2.6 Sistem saraf..............................................................................................11
2.7 Organ indera............................................................................................11
2.8 Sistem pencernaan insecta......................................................................12
2.9 Sistem reproduksi.....................................................................................12
2.10 Klasifikasi Insekta....................................................................................13
2.11 Sub Kelas Apterygota..............................................................................13
2.12 Sub Kelas Pterygota................................................................................23
2.13 Serangga Air...........................................................................................28
2.14 Beberapa Contoh Ordo Serangga Air......................................................28
2.15 Peranan Serangga Bagi Kehidupan........................................................30
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
DAFTAR GAMBAR
insekta dalam taksonomi adalah salah satu kelas di dalam filum Arthropoda.
Arthropoda adalah salah satu filum dalam kerajaan binatang. Sebagian besar
serangga paling luas tersebar berbanding dengan kelas-kelas yang lain dalam
belum dikenali oleh sains sekitar dari dua hingga tiga puluh juta, dengan
diketahui hampir satu juta spesies serangga, masih banyak lagi serangga yang
peran yang menguntungkan antara lain kupu-kupu atau lalat dapat membantu
mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah, Penghasil madu,
yaitu lebah (Apis indica), Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu
Serangga yang memiliki peran merugikan antara lain Kayu dimakan rayap
kelas yaitu:
Apterygota.
Serangga tidak bersayap berada di dalam salah satu dari dua buah sub-kelas
bertubuh relative kecil, memiliki alat tambahan pada ujung abdomennya seperti
dan tentu tidak bersayap. Terdapat beberapa serangga seperti kutu yang juga
tidak bersayap, namun kutu sebenarnya adalah serangga yang merupakan hasil
evolusi dari serangga bersayap, alias nenek moyang kutu merupakan serangga
bersayap sehingga kutu bukan bagian dari sub-kelas Apterygota. Serangga tak
bersayap dalam sub-kelas Apterygota ini adalah serangga yang sejak nenek
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Insekta
Kata insekta, berasal dari bahasa latin, insecta yang berarti serangga.
Insekta termasuk salah satu anggota dari filium Arthropoda. Banyak anggota
insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu- kupu, kecoak,
jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi
memiliki cirri khusus, yaitu kakinya berjumlah enam buah, sehingga disebut juga
hexapoda ( hexa = enam, podos = kaki ). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu
dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitat yang sangat
atau insekta lain, tetapi ada juga yang merugikan misalnya: wereng coklat
menyerang hektaran tanaman padi. Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan
abodemen (perut).
2. Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya
3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di
daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki
sayap.
4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup
6. Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian
8. Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina
hidupnya.
1. Kepala (caput)
Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk (mata
bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang berbeda-beda tergantung dari
bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan
a. Panggul (coxa)
c. Paha (femur)
3. Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen
menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi
pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu
lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa
yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh.
Sistem trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori
yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi
hilangnya air.
dan hormon.
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian
pergerakan. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem
mekanoreseptor.
1. Usus depan (foregut) atau stomodaeum berasal dari ektodermal. Daerah ini
2. Usus tengah (midgut) atau mesenteron berasal dari endodermal. Derah ini
3. Usus belakang (hingut) berasal dari ektodermal. Daerah ini terdiri dari
Dalam kelompok ini siklus hidupnya berlangsung dari telur, juvenil kemudian
sangat mirip dengan dewasa hanya sja berbeda terutama pada ukuran dan
proporsi tubuh dan tidak adannya alat kelamin yang fungsional. Pada serangga
ini, seluruh tahapan dapat ditemukan pada habitat yang sama dan makanan
berlanjut pada tahap dewasa dan karena betina kehilangan penutup spermateka
dan betina yang mampu kawin untuk menghasikan zigot. Namun dalam kasus
yang tidak umum terdapat juga beberapa jenis serangga yang berreproduksi
termasuk colembola
kelas yaitu :
1. Insekta tidak bersayap, Insekta ini dikelompokkan dalam sub kelas Apterygota.
Thysanura adalah ektognatus, yaitu bagian-bagian mulut agak terbuka dan tidak
daging, tarsi tiga sampai lima ruas, biasanya terdapat mata majemuk dan
langsung, yaitu dengan spermatofor, seperti pada ordo Diplura dan Collembola
embelan (styli), mempunyai caudal cerci, dan tidak bersayap secara primitif.
Mereka juga punya sifat 'maju' (advanced) dengan memiliki alat mulut ectognatha
dan antena musculate (scape dan pedicel dengan otot dalam). Terdiri atas
1. Ordo Protura
2. Ordo Collembola
3. Ordo Thysanura
4. Ordo Archeognatha
5. Ordo Diplura
Ordo Protura
Protura berasal dari kata “proto-” yang berarti pertama atau awal, dan “-ura”
atau ekor, merujuk pada tiadanya bangunan atau alat yang terdapat pada ujung
Heksapoda ini dicirikan oleh tubuhnya yang pucat; tidak mempunyai mata
kerucut. Alat mulut tipe menghisap dan alat mulut tersebut dapat ditarik masuk ke
dalam kepala. Pasangan kaki depan biasanya diadakan di depan tubuh dan
sembilan segmen perut. Setiap kali mereka berganti bulu, segmen lain yang
ditambahkan di dekat akhir perut sampai mereka dewasa (dan seksual dewasa)
dewasa, Protura melewati lima instar melalui proses yang disebut anamorfosis,
yaitu menambahkan jumlah abdomen sampai total ruas pada setiap instarnya.
Stadia maturus adalah stadia di antara nimfa dan imago (dewasa), dan pada
Artropoda yang berukuran kecil (panjang tubuhnya kira-kira 0,5 – 2,0 mm)
Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa heksapoda ini penting dalam proses
1. Eocentomidae
Mempunyai trachea dengan dua pasang spirakulum pada thorax. Alat tambahan
Gambar 2. Protentomidae
3. Acerentomidae
Tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat tambahan pada abdomen hanya
Ordo Collembola
Nama ordo ini berasal dari gabungan kata Yunani cole- yang berarti lem atau
perekat, dan -embolon yang berarti pasak. Collembola tidak bersayap,tubuh kecil
umumnya berwarna hitam mempunyai sepasang antena, tiga pasang kaki, dan
Collembola berupa serangga kecil, panjang tubuh kurang dari 6 mm, alat
mulut disesuaikan untuki menggigit, antena 4 ruas, tidak memiliki mata majemuk.
Abdomen berjumlah 6 ruas, pada ruas abdomen keempat terdapat furcula (ekor
pegas) yaitu alat untuk meloncat. Pada waktu istirahat, furcula dilipat di bawah
abdomen dan dijepit oleh tenaculum yang terdapat pada ruas abdomen ketiga.
Pada ruas abdomen kesatu terdapat kolofor (collophore), suatu struktur yang
berperan dalam pengambilan air. Tidak mempunyai sistem trakea dan tidak
mengalami metamorfosis.
yang lainnya berkurang atau sama sekali tidak mempunyai (buta). Serangga ini
antara herba, di bawah kulit kayu dan sebagainya. Hewan ini memiliki peranan
sebagai hama.
Gambar 3. Colembolla
Colembolla dibagi menjadi 2 sub ordo berdasarkan bentuk tubuh dan sifat
abdomenya yaitu:
Tubuhnya panjang, abdomen terdiri dari 6 ruas yang jelas, sub ordo ini
Enthomobrydae.
satu,sedang ruas kelima dan ke enam membentuk apikal papila yang kecil. Sub
ordo ini hanya terdiri dari satu famili yaitu Smynthuridae yang ciri-cirinya seperti
sub ordonya.
1. Famili Produridae
mempunyai rambut atau setae sebelah dorsal. Mempunyai mata. Ruas antena
terminal vesicle yang dapat ditarik. Kulitnya tidak mempunyai pori yang tersebar
teratur.
2. Famili Onychiuridae
antena ke 3 mempunyai 2 atau 3 alat perasa berbentuk kerucut dan alat perasa
seperti papila. Ruas antena ke 4 ada yang mempunyai terminal vesicle ada yang
3. Familia Entomobrydae
berwarna belang. Memiliki antena panjang, memiliki abdomen 6 ruas dan ruas
abdomen keempat sangat besar. Protoraks menyusut, biasanya tidak terlihat dari
atas dan tidak memiliki rambut-rambut duri atau seta di bagian dorsal. Tubuh
bersisik dan jika ada seta bentuknya seperti gada. Furkula berkembang dengan
4. Familia Isotomidae
Isotomidae berwarna putih, putih kuning, dan hijau sampai biru, coklat dan
dan keempat kira-kira sama panjang dengan panjang garis tengah ruas
abdomen ketiga. Tubuh tidak bersisik dan jika memiliki seta bentuknya
selalu ditutupi oleh sisik-sisik, tipe mulut adalah mandibulata yang berfungsi
untuk mengigit, mata majemuk kecil dan sangat lebar terpisah, mata tunggal ada
atau tidak ada, tarsi 3-5 ruas, embelan seperti ekor terdiri dari sersi dan sebuah
filamen ekor median. Abdomen beruas 11, pada ujung abdomen terdapat dua
atau tiga embelan yang menyerupai ekor dan pada beberapa ruas abdomennya
terdapat stili. Cercus terdapat satu pasang yang beruas banyak. Pernapasan
Habitat dari serangga ini terdapat pada kulit kayu, gua-gua, di bawah tanah,
gedung, tapi umumnya hidup bebas ditempat yang lembab dan beberapa hidup
gorden, sutra dan kertas dinding, ordo ini bersifat omnivora (kapang dan bahan-
bahan yang mengandung pati). Serangga ini sangat aktif dan bergerak dengan
cepat, dengan tipe tungkai cursorial. Beberapa famili yang sering dijumpai adalah
4 famili:
1. Famili Lepidotrichidae
ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai styli. Tarsus beruas 5.
Letak styli abdomen bervariasi. Tubuhnya ada yang tertutup sisik ada yang tidak.
Serangga pelari.
2. Famili Nicoletiidae
Tidak mempunyai mata facet dan ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang
tidak mempunyai styli, tarsi beruas 3 atau 4. Letak styli abdomen bervariasi.
3. Famili Lepismatidae
Mempunyai mata facet yang kecil dan letak keduanya terpisah, tidak
mempunyai ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai styli, tarsi
beruang 3 atau 4. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuh selalu tertutup sisik.
4. Famili Machilidae
Mempunyai mata facet yang besar dan letak keduanya berdekatan. Coxa
kaki tengah dan belakang mempunyai styli, tarsi beruas 3. Abdomen mempunyai
styli yang terletak pada ruas kedua sampai ke sembilan. Serangga pelompat.
mereka lebih silindris dengan thoraks agak melengkung, mata majemuk besar
satu titik artikulasi dengan kapsula kepala, tarsi tiga ruas dan koksa-koksa
waktu malam bila disinari dengan lampu. Serangga ini sangat aktif dan meloncat
Meinertellidae.
Ordo Diplura
Nama Diplura berasal dari bahasa Yunani, diplo- yang berarti dua, dan -uros
yang berarti ekor. Panjang tubuh heksapoda ini kira-kira 2-5 mm, meskipun
Diplura mirip Thysanura, tetapi diplura tidak memiliki filamen ekor bagian
median dan hanya mempunyai dua filamen atau embelan pada ekornya. Tubuh
Diplura biasanya tidak tertutup dengan sisik, tidak terdapat mata majemuk dan
mata tunggal. Tarsi memiliki satu ruas, dan bagian-bagian mulut terdiri dari
mandibula dan tertarik ke dalam kepala. Terdapat stili pada ruas-ruas abdomen
1-7 atau 2-7. Memiliki panjang tubuh kurang dari 7 mm, dan biasanya berwarna
lembab lainnya.
yang lain.
Gambar 6. Diflura
1. Famili Campodeidae_cerci
Lebih dari 1 ruas dan tidak berbentuk catut. Cerci beruas banyak sepanjang
2. Famili Anajapygidae
Mempunyai sersi yang lebih pendek dari antena, beruas banyak akan tetapi
jumlah ruas lebih sedikit dari anggota Campodeidae. Cerci tidak berbentuk catut.
Mempunyai palpus. Styli pada abdomen terletak pada ruas kesatu sampai ke
tujuh.
3. Famili Japygidae
Ini juga mencakup ordo serangga yang secara sekunder tidak bersayap (yaitu,
kelompok serangga yang nenek moyangnya pernah punya sayap tetapi itu telah
a. Ordo Orthoptera
Sayapnya dua pasang, sayap depan lurus, kaku dan menyempit, adapun sayap
belakang (dalam) tipis seperti membran. Saat tidak terbang terlipat berlapis-
lapis. Hewan ini memiliki mata tunggal atau majemuk, antena berukuran sedang
atau panjang. Mulut hewan ini berfungsi untuk menggigit. Orthoptera mengalami
b. Ordo coleoptera
kebanyakan bersifat akuatik dan hidup di bawah permukaan air. Pada tahap
akhir Larva, insecta ini umumnya berpindah ke daratan membentuk pupa, lalu
kembali lagi ke air untuk berubah menjadi tahap dewasa penuh. Coleoptera
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Subfilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Subkelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
c. Ordo Isoptera
Isoptera memiliki tubuh lunak, bagian kepala besar dan berkitin, berukuran
kecil sampai sedang. Hewan ini hidup dalam koloni besar, terdapat polimorfisme
besar dan menonjol, mempunyai sayap dua pasang berukuran sama panjang.
metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Reticuli termes (rayap kayu dan tanah),
tanah/termitarium).
d. Ordo Anoplura
pada mamalia, tubuh agak pipih. Kaki pendek, kuat, tipe mulut mengisap. Antena
pendek, tak ada mata, dada bersatu, tarsi pendek (1 ruas), Anoplura
e. Ordo Homoptera
Homoptera serangga kecil atau sedang, sayap dua pasang, dasar sayap
tidak pernah mengeras. Tipe mulut mengisap karena makanan berupa cairan
f. Ordo Hemiptera
Hemiptera termasuk serangga kecil sampai sedang, sayap dua pasang atau
tanpa sayap. Tipe mulutnya menusuk dan mengisap, makanan berupa cairan
tumbuhan atau hewan lain. Bagian depan sayapnya menebal, bagian distal tipis
seperti membran. Bagian protoraks hewan ini bebas dan besar. Hemiptera
g. Ordo Odonata
digerakkan bebas. Odonata mempunyai mata faset berukuran besar, terdiri dari
yang jelas. Ujung abdomen kecil memanjang seperti ekor, hewan ini mengalami
metamorfosis tidak sempurna. Fase nimfa hidup di air, setelah dewasa dapat
h. Ordo Neuroptera
(undur-undur).
i. Ordo Lepidoptera
Sayap dua pasang, besar, dilapisi sisik atau semacam serbuk, memiliki pola
ulat sutera), Attaus atlas (kupu-kupu ulat sutera), Potoparce sexta (kupu tomat).
j. Ordo Diptera
Diptera berupa insekta berukuran kecil sampai sedang dan termasuk hewan
k. Ordo Siphonoptera
Abdomen- nya besar, kepala dan dada kecil. Tipe mulut menusuk dan mengisap.
l. Ordo Hymenoptera
berkoloni meski ada yang soliter. Sayap dua pasang, seperti membran. Tipe
metamorfosis sempurna, larva dalam kokon. Contoh: Apis indica, Apis mellifera
endas).
2.13 Serangga Air
fase hidupnya berada di dalam air. Biasanya habitat dari fase nimfanya berbeda
dengan fase Imago, yaitu nimfanya yang biasanya hidup di air. Pada naiads
terdapat alat bernafas semacam insang dan habitatnya di air, sedangkan pada
Beberapa ordo yang masuk kedalam kelompok serangga air antara lain
karnivor, dan detritivor serangga akuatik dan komponen biota akuatik lainnya
et.al 2001).
bersifat akuatik dan hidup di bawah permukaan air. Pada tahap akhir larva,
insekta ini umumnya berpindah ke daratan membentuk pupa, lalu kembali lagi ke
air untuk berubah menjadi tahap dewasa penuh. Coleoptera akuatik memiliki
rambut”, yang disamakan dengan rambut seperti setae yang menutupi sayap
pemakan daun atau membuat lubang di dalam batang dan akar (Ward, 1992).
akuatik, sedangkan hewan dewasa hidup di kolam atau aliran air dan di udara.
spesies bersifat “filter feeders” (kolektor) atau karnivora. Ordo ini sangat unik
karena memiliki dua tahap pembentukan sayap. Sayap awal muncul pada tahap
sub imago (tahap akhir larva) dan seringkali tanpa pematangan seksual (Ward,
1992).
dan perilakunya sangat berbeda dengan hewan dewasa. Bentuk dewasa terbang
dan terlihat jelas, seringkali dengan warna-warna terang, dan lebih aktif
dibandingkan kebanyakan insekta air yang hidup di darat (teresterial). Kondisi ini
sebenarnya dipengaruhi banyak hal diantaranya keadaan air, besar kecilnya arus
dan hewan dewasa hidup di darat. Larva ordo ini dicirikan hidup pada air dingin
detritus dari tanaman, beberapa kelompok ada yang bersifat karnivora, tetapi
pada tahap larva awal dari semua spesies pemakan detritus (Ward, 1992).
Peran di alam
bakteri, jamur, dan organisme lainnya dalam dekomposisi bahan organik dan
Peran komersial
madu, sutera, lilin, pewarna, atau pigmen, yang semuanya dapat bermanfaat
langsung bagi manusia. Karena mereka memakan berbagai jenis bahan organik.
rayap; yang merusak bahan makanan misalnya pada beras dan jagung; dan
yang merusak pakaian dan kertas, misalnya kutu buku. Serangga yang sebagai
parasit, misalnya pediculus capitis (kutu kepala) merupakan parasit pada hewan
dan manusia. Beberapa serangga parasit juga dapat menyebarkan bibit penyakit.
BAB 3 PENUTUP
Insecta yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari
filium Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita
misalnya lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang.
Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus, yaitu kakinya
berjumlah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda ( hexa = enam, podos =
kaki ). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut.
Anatomi internal pada insecta terdiri beberapa sistem organ yang kompleks,
misalnya jaringan daun, batang dan akar. Zoofagus memakan hewan lain
materi organik yang telah mati termasuk colembola. Berdasarkan ada tidaknya
sayap, insekta dikelompokkan menjadi dua sub kelas yaitu : Insekta tidak
fase hidupnya berada di dalam air. Biasanya habitat dari fase nimfanya berbeda
dengan fase Imago, yaitu nimfanya yang biasanya hidup di air. Beberapa ordo
detritivor serangga akuatik dan komponen biota akuatik lainnya dapat digunakan
bakteri, jamur, dan organisme lainnya dalam dekomposisi bahan organik dan
DAFTAR PUSTAKA
Brown, M.W. & S.S. Miller. 1998. Coccinellidae (Coleoptera) in apple orchards of
eastern West Virginia and the impact f invasion by Harmonia axyridis.
Entomological News 109: 13– 42.