“Ordo Lepidoptera”
KELOMPOK 5
TINGKAT 2B
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Parasitologi 3 dengan judul “Ordo
Lepidoptera”. Kami juga berterima kasih kepada bapak Dwi Setyo. yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan pada makalah ini,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lepidoptera berasal dari kata Lepido yang berarti sisik, dan Pteron yang
berarti sayap. Jadi, Lepidoptera adalah serangga yang mempunyai sayap yang
bersisik. Kedua pasang sayap milik golongan serangga ini mirip membran yang
penuh dengan sisik. Sisik-sisik ini sebenarnya merupakan modifikasi dari rambut
biasa. Bila sisik tersebut dipegang, maka akan mudah menempel pada tangan.
Ngengat dan kupu-kupu termasuk ke dalam ordo Lepidoptera. Lebih dari
90% dari ordo Lepidoptera merupakan serangga ngengat, sedangkan sisanya
adalah kupu-kupu. Kupu-kupu sangat aktif pada siang hari, sedangkan ngengat
aktif pada malam hari. Perkembangbiakan serangga pada ordo Lepidoptera adalah
"holometabola" atau metamorphosis sempurna yang mengalami fase telur, larva,
pupa, dan imago/ dewasa.
Alat mulut pada larva bersifat menggigit-mengunyah, sedangkan alat
mulut imagonya bertipe mengisap. Stadium serangga yang sering merusak
tanaman adalah larva, sedangkan imagonya hanya mengisap nektar (madu) dari
bunga-bungaan. Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan
Pulau Bali tercatat ada lebih dari 600 spesies kupu-kupu.
C. Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Classis: Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Papilionidae, Cossidae, Plutellidae,
Pyralidae, Zygaenidae, Psychidae,
Geometridae, Bombycidae,
Saturniidae, Sphingidae, Danaidae,
Nymphalidae, Pieridae, Hesperidae
E. Siklus Hidup
Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat
singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun
hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat
larva yang agak lama, dan ada yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat
pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin. Kupu-kupu bisa bertelur
sekali atau berkali-kali dalam setiap tahun. Jumlah keturunan setiap tahun
berbeda, tergantung pada pengaruh iklim yang mana kupu-kupu yang tinggal di
daerah tropis mampu bertelur lebih dari sekali dalam setahun.
1. Fase Telur
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut
khorion. Telur ditutupi dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari cahaya
matahari sebelum larva sempat berkembang sepenuhnya. Setiap telur memiliki
pori-pori berbentuk corong yang halus di salah satu ujungnya, yaitu mikropil yang
berfungsi sebagai tempat masuknya sperma untuk bergabung dengan sel telur.
Masing-masing spesies memiliki ukuran telur yang berbeda, namun semua telur
kupu-kupu berbentuk bulat maupun oval.
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang
cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan
bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat, terbentuk dari bahan meniskus yang
mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini juga diproduksi oleh pupa untuk
mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sangat keras hingga lapik sutra yang
melekatkan seta-seta tidak dapat dipisahkan. Telur kupu-kupu selalu diletakkan
pada tumbuhan.
Fase telur dilalui selama beberapa minggu oleh kebanyakan kupu-kupu,
tetapi telur yang keluar sebelum musim dingin, terutama di daerah yang beriklim
sedang, harus melalui tingkat diapaus (istirahat) dan hanya menetas di musim
semi. Ada spesies kupu-kupu lain yang dapat bertelur pada musim semi agar telur
dapat menetas pada musim panas.
2. Fase Ulat
Sumber: http://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/38-manajemen-pertanian-lahan-
kering/topik-kuliah-praktek/perlindungan-tanaman/133-mengenal-ordo-serangga-hama-
lepidoptera
3. Fase Pupa
Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita
sebut dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun
yang dibungkus benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini, ulat akan
memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa.
Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari.
Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir
semua bagian tubuhnya sendiri. Sehingga yang tersisa di dalam kepompong hanya
berupa semacam cairan yang sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk
perkembangan menjadi kupu-kupu. Pada tahap kehidupan ini, kupu-kupu masih
memiliki setidaknya beberapa dari ingatan yang mereka miliki ketika mereka
masih berwujud ulat.
Neuron yang menyimpan memori ulat dapat berhasil selamat dari proses
pencernaan enzim yang mencerna hampir seluruh tubuh ulat. Selain itu,
bagaimana neuron ini selanjutnya dimasukkan ke dalam otak kupu-kupu yang
berukuran lebih besar dan lebih kompleks dibanding otak ulat masih menjadi
misteri yang belum terpecahkan. Selain neuron, ada juga bagian tubuh ulat
lainnya yang berhasil selamat dari proses "penghancuran diri" yang dilakukan
oleh ulat, yaitu beberapa sel embrio khusus yang dimilikinya.
Sel embrio ini sudah ada sejak awal kehidupan ulat, tetapi mereka akan
berhenti tumbuh pada titik tertentu dalam perkembangan ulat dan akan mulai
tumbuh lagi bila telah waktunya bagi ulat untuk berubah menjadi kupu-kupu.
Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan menggunakan nutrisi yang berasal
dari bagian tubuh ulat yang dicerna dan kemudian membentuk bagian-bagian dari
tubuh kupu-kupu.
Sel embrio ini juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, dan sel
embrio yang berbeda akan membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula. Sebagai
contohnya, ada sel embrio yang akan membentuk kaki, antena, sayap, organ
kupu-kupu dan lain-lain. Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini
membutuhkan jumlah energi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta
bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali muncul hanya sekitar
setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.
4. Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan
khusus yang diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang
melunak akan terlihat transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka
menggunakan cakar tajam mereka untuk merobek kepompong dan keluar dari
sana.
Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses pengembangan,
pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh
baru. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam, dan tahap ini adalah saat ketika
kupu-kupu sangat rentan karena mereka tidak dapat terbang dan sama sekali tidak
memiliki bentuk pertahanan apa pun.
Gambar metamorfosis ngengat dan kupu-kupu.
Sumber: https://www.biology.co.id/daur-hidup-kupu-kupu-dan-penjelasannya-terlengkap/
Sumber: https://agrokomplekskita.com/penggerek-batang-padi-putih/
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Ordo Lepidoptera
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lepidotera merupakan kelompok serangga yang memiliki banyak
spesies dengan ciri ciri tertentu yang membedakan ordo lepidotera dengan
ordo lainnya, memiliki sikluk hidup metamorfosis sempurna yaitu dari
Telur - Ulat - pupa(kepompong) - Kupu-kupu, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kehidupan dari lepidotera dan memiliki banyak
manfaat atau peranan dalam kehidupan manusia di berbagai bidang yakni :
Ekonomi, Ekologi, Estetika, Pendidikan, dan konservasi.
B. Saran
Dari banyak nya manfaat dari lepidotera maka sebaiknya Kita
menjaga kelestarian nya dengan menghindari faktor-faktor yang dapat
mengancam kehidupan Dari lepidotera yaitu menjaga kebersihan
lingkungan, melindungi habitat aseli lepidotera, dan menjaga Tumbuhan
sebagai sumber makanan dari lepidotera.
DAFTAR PUSTAKA