Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Parasitologi...........................................................................................2
B. Macam-macam Parasitologi.................................................................2
C. Desinfektan...........................................................................................8
D. Jenis-jenis Desinfektan.........................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................12
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain
(disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat
lain padanya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, serta menurunkan
produktivitas inang yang ditumpanginya. Ilmu yang mempelajari parasit disebut
parasitologi.
Disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki
kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung oleh
disinfektan. Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu
membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.
Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga dibutuhkan
metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu parasit?
2. Macam-macam parasit?
3. Apa itu desinfektan?
4. Macam -macam disinfektan?
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa/I mengetahui apa itu parasit.
2. Agar mahasiswa/I mengetahui macam -macam parasit.
3. Agar mahasiswa/I mengetahui apa itu desinfektan.
4. Agar mahasiswa/I mengetahui macam macam parasit.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. PARASIT
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain
(disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat
lain padanya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, serta menurunkan
produktivitas inang yang ditumpanginya. Ilmu yang mempelajari parasit disebut
parasitologi.
Parasit berbeda dari bakteri atau virus karena sel mereka berbagi banyak
fitur dengan sel manusia. Mereka menggantungkan hidup pada organisme lain.
Ukuran tubuh parasit biasanya lebih besar dari bakteri, meskipun beberapa bentuk
parasit yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ukurannya sama kecilnya.
Parasit akan mati jika dimasak dengan suhu 100 derajat celcius atau air mendidih.
B. MACAM-MACAM PARASIT
Parasit dibagi menjadi tiga jenis, yaitu protozoa, cacing dan ektoparasit
1. Protozoa
2
5. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi
secara seksual dengan konjugasi
a. Klasifikasi Protozoa
1. Rhizopoda
2. Flagellata
3. Ciliata
4. Sporozoa
3
berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan cara skizogoni dan sporogoni, sedangkan reproduksi
seksual dilakukan melalui penyatuan gamet jantan dan betina.
2. Cacing
Cacing adalah sebutan bagi hewan bilateral yang biasanya memiliki tubuh
seperti tabung silindris yang panjang, tidak memiliki ekstremitas, dan tidak
memiliki mata.
a. Klasifikasi Cacing
1. Cacing pita
Cacing pita merupakan jenis cacing pipih, dengan meminum air yang
terkontaminasi telur atau larva cacing pita. Mengonsumsi daging mentah
atau setengah matang adalah cara lain cacing pita bisa masuk ke tubuh
manusia. Cacing pita menanamkan kepala mereka ke dinding usus. Dari
sana, cacing pita jenis tertentu dapat menghasilkan telur yang matang,
menjadi larva, dan bermigrasi ke bagian tubuh lain. Sesuai dengan namanya,
cacing pita terlihat seperti pita putih panjang. Mereka dapat tumbuh hingga
80 kaki dan hidup dalam tubuh manusia selama 30 tahun.
2. Cacing isap
Cacing isap adalah salah jenis cacing pipih. Manusia lebih kecil
kemungkinannya terinfeksi cacing ini dibandingkan hewan. Selada air
mentah dan tanaman air tawar lainnya adalah sumber utama masuknya
cacing ke tubuh manusia. Seseorang juga bisa mendapatkannya ketika
4
minum air yang terkontaminasi. Cacing isap biasanya membuat rumah di
usus, darah, atau jaringan tubuh.
3. Cacing tambang
Cacing kremi adalah cacing kecil yang tidak berbahaya. Mereka lebih
sering menginfeksi anak-anak. Cacing gelang ini, ketika matang
sepenuhnya, hidup di usus besar dan rektum. Betina bertelur di sekitar anus
dan biasanya pada malam hari. Telur cacing kremi sangat kecil sehingga ia
bahkan bisa dihirup jika sudah mengudara. Meskipun infeksi cacing kremi
biasanya tidak berbahaya dan mudah diobati, ada kasus cacing kremi yang
kurang umum di usus buntu yang biasanya juga terjadi pada anak-anak dan
jarang ditemukan pada orang dewasa.
5. Cacing trikinosis
3. Ektoparasit
5
1. Mereka digabungkan ke spesies yang berbeda. Ektoparasit ditandai dengan
hidup melekat pada tubuh organisme spesies lain. Karena berada di sana,
mereka memanfaatkan tamu dan mengambil makanan mereka.
2. Mereka makan cairan tubuh. Parasit ini memakan darah atau cairan lain dari
kulit inangnya.
4. Mereka tidak berkontribusi apa pun pada tamu mereka. Seperti dalam kasus
semua parasit, hubungan yang dihasilkan antara ektoparasit dan inangnya
adalah merugikan. Ektoparasit hidup dengan mengorbankan organisme yang
mereka tumpangi.
a. Klasifikasi Ektoparasit
6
dan ada dua spesies yang mempengaruhi manusia: Demodex folliculorum
Y, Demodex brevis. Akibat yang ditimbulkan oleh Demodex umumnya
asimtomatik, meskipun dalam beberapa kasus mereka dapat menyebabkan
penyakit kulit, terutama pada orang yang memiliki masalah dengan sistem
kekebalan mereka. Jika sistem kekebalan tidak berfungsi dengan baik,
ektoparasit ini dapat berproliferasi dan menyebabkan demodecosis.
Spesies Pulex irritans Ini adalah contoh dari ektoparasit yang sangat
mempengaruhi manusia karena merupakan vektor penularan berbagai
penyakit, termasuk wabah pes yang menyerang Eropa di masa lalu. Ini
adalah spesies yang telah berhasil dalam penyebarannya di seluruh dunia.
Ini memakan darah hangat dari berbagai hewan seperti anjing, kucing, babi,
kelelawar, tikus, ayam, dan lain-lain.
7
C. DESINFEKTAN
D. JENIS-JENIS DESINFEKTAN
1. Klorin
8
2. Iodin
3. Alkohol
4. Amonium Kuartener
5. Formaldehida
9
memiliki daya inaktivasi mikrob dengan spektrum luas. Formaldehida juga
dapat terinaktivasi oleh senyawa organik.
6. Kalium permanganat
7. Fenol
10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain
(disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat
lain padanya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, serta menurunkan
produktivitas inang yang ditumpanginya. Ilmu yang mempelajari parasit disebut
parasitologi. Parasit dibagi menjadi tiga jenis, yaitu protozoa, cacing dan
ektoparasit.
B. SARAN
Saran kelompok kami pada materi kali ini ditujukan kepada mahasiswa/I
kesehatan untuk mengingat dan memahami materi anatomi dan fisiologi bagian
tubuh yang menonjol. Karena selain memberikan edukasi, pembahasan yang kami
paparkan juga bisa menambah wawasan sebagai bekal saat kita bertugas sebagai
tenaga kesehatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Parasit
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/19/123200323/protozoa--
pengertian-ciri-ciri-dan-klasifikasinya?page=all
https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/20/204500723/5-cacing-parasit-
yang-bisa-hidup-di-tubuh-manusia-?page=all
https://usaha321.net/biologi/ciri-ciri-ektoparasit-dan-contoh-ektoparasit.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Disinfektan
12