Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MIKROBIOLOGI KLINIK

PARASIT

DISUSUN

H:

RIBKA PANGARIBUAN
2048201098

KELAS/PRDOSI : IIB/FARMASI
DOSEN PENGEMPU : apt. Rizk Yulion P.M.Farm

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya.Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas
tentang “Parasit” Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khusunya para pelajar. Kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.Untuk itu,kepada Dosen
pengempu, saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah dimasa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Jambi, 13 Juli 2021

Ribka Pangaribuan

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan............................................................................................................. 1

A.Latar Belakang ................................................................................................... 1

Bab II PEMBAHASAN........................................................................................................ 5

A. Mikologi.............................................................................................................. 5

B. Karakteristik........................................................................................................7

C. Pertumbuhan........................................................................................................9

D. Reproduksi...........................................................................................................9

E. Epidemiologi.......................................................................................................10

F. Patogenesis..........................................................................................................10

g. Vaktor virulen penyakit dermatomikosis.............................................................11

h. Manifestasi klinik.................................................................................................12

i. Diagnosis laboratorium.........................................................................................13

j. Pengobatan...........................................................................................................14

Bab IV Penutup................................................................................................................. 15

A.Kesimpulan......................................................................................................... 15

B. Saran.................................................................................................................. 16

C. Daftar Pustaka................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang (mengambil makanan
dan kebutuhan lainnya) darimakhluk hidup lain. Organisme yang ditumpangi atau
mendukung parasit disebut host atau inangatau tuan rumah.
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu organismedengan
organismelain untuk kelangsungan hidupnya, dimana salah satu organismedirugikan
oleh organismelainnya.
Parasitologi medis adalah ilmu yang mempelajari tentang semua organisme
parasitpada manusia.Parasit yang termasuk dalam parasitologi medis ialah protozoa,
cacing, dan beberapa arthropoda.
Menurut tempat hidupnya di tubuh manusia, parasit dibedakan menjadi
endoparasit dan ektoparasit.
Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya: di dalam
darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp.
Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-
kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei.
Sedangkan menurut tingkat ketergantungannya, parasit dibedakan menjadi
obligat parasit dan fakultatif parasit.
Obligat parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host,
misalnya Plasmodium spp.
Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di
alam, tidak menumpang pada host, misalnya Strongyloides stercoralis.
Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindah-pindah dalam satu
tuan rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk, kutu busuk.
Sebagian besar parasit yang hidup pada tubuh host tidak menyebabkan penyakit
(parasit non-patogen), namun dalam parasitologi medis kita akan fokus pada
parasit (patogen)yang menyebabkan penyakitpada manusia.Host (inang) adalah
tempat hidup parasit. Ada beberapa macam host, antara lain:
Host definitif yaitu host tempat parasit hidup tumbuh menjadi dewasa dan
berkembang biak secara seksual.
Host perantara adalah tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektifyang siap
ditukarkan kepada host (manusia).
Host reservoir adalah hewan yang mengandung parasit yang menjadi sumber
infeksi bagi manusia.
Host paratenik adalah hewan yang mengandung stadium infektif parasit, dan stadium
infektif ini dapat ditularkan menjadi dewasa pada host definitif.
BAB II

PEMBAHASAN

a. Mikologi
Berbagai Istilah dan Definisi Hubungan organisme yang hidup bersama:
Komensalisme Mutualisme Pemangsa(predator).
Simbiosis: Hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup terpisah.
Dan parasitisme. Komensalisme :hubungan dimana suatu organisme mendapat keuntungan
dari jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan.. Ex: Ikan remora dan ikan hiu.
Mutualisme : hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun saling
menguntungkan satu sama lain. Ex: kupu-kupu dan bunga.
Parasitisme : Ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan
namun merugikan pihak lainnya. Bahkan inang bisa mati sebagai akibat dari simbiosis ini.
EX: Nyamuk dan manusia.
Predasi(predator): Hubungan antara organisme pemangsa dengan organisme yang dimangsa
dalam suatu ekosistem. Ex : harimau dengan rusa sambar.

b. Karakteristik
Parasit yang penting dalam kedoktean berada di bawah kingdom protista
dan Animalia.Protista termasuk eukaroit bersel tunggal mikroskopis yang
dikenal sebagai protozoa. Sebaliknya, cacing yang multiseluler memiliki jaringan
yang dapat dibedakan dengan baik dan organ kompleks merupakan animalia.
Parasitologi medis umumnya diklasifikasikan menjadi:
Protozoologi medik, berkaitan dengan studi protozoa yang penting secara medis.
Protozoa
Parasit protozoa merupakan organismedari sel tunggal yang secara
morfologi dan fungsional dapat melakukan semua fungsi kehidupan. Protozoa
parasit memiliki organ yang ditransformasi dari stadium aktif (trofozoit) ke tahap
tidak aktif, kehilangan daya motilitas dan membungkus dirinya sendiri dalam
dinding kuat.
Tubuh protoplasma yang terbentuk dikenal sebagai stadium kista. Pada stadium
kistaparasit kehilangan kekuatan untuk tumbuh dan berkembang biak. Kista adalah
stadium bertahanparasit dan stadium infektif bagihost manusia.
Helmintologi medik,
berkaitan dengan studi
parasit cacing yang
mempengaruhi
manusia.Parasit cacing merupakan hewan banyak sel, bilateral simetris, dan memiliki tiga
lapisan germinal. Parasit cacing yang penting bagi manusia dibagi menjadi tiga kelompok
utama dengan kekhususan kategori yang berbeda.

Entomologi medik, berkaitan dengan studi arthropoda yang menyebabkan atau menularkan
penyakit pada manusia.
Arthropoda
Arthropoda merupakan kelompok terbesar dari spesies dalam kerajaan hewan.
Ditandai dengan memiliki tubuh bilateral simetris dan bersegmen dengan pelengkap bersendi,
memiliki exoskeleton keras, yang membantu membungkus dan melindungi otot dan organ
lainnya. Arthropoda mempengaruhi kesehatan manusia, sebagaipenyebab langsung penyakit
atau pembawa penyebabuntuk penularan penyakit. Arthropoda yang penting bagi kesehatan
ditemukan di kelas Insecta, Arachnida, dan Crustacea . Penyakit seperti malaria, yellow
fever, dan trypanasomiasisditularkan secara primer oleh serangga.
c. Reproduksi dan pertumbuhan
Pertumbuhan dan Reproduksi Reproduksi jamur dapat secara (generatif) Secara dan aseksual,
aseksual jamur seksual (vegetatif). menghasilkan spora. Spora jamur berbeda beda bentuk dan
ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat
sesuai. memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau
angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak
gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Spora
dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan
memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara
menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air. spora-spora
tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai
(Campbell 2003).

Menurut Pelezar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus.
Ada beberapa spora seksual yaitu:

a. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan
askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.

b. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang
dinamakan basidium.

c. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk

apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada
beberapa cendawan melebur.

d. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium,
pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium
mengasilkan oospora.
d. Diagnosis laboratorium
Dokter dapat menduga pasien terserang infeksi jamur bila terdapat sejumlah gejala yang telah
dijelaskan sebelumnya. Akan tetapi, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan lanjutan
untuk memastikannya.

Pemeriksaan lanjutan untuk infeksi jamur dilakukan dengan mengambil sampel darah, urine,
nanah, atau cairan serebrospinal, tergantung organ yang terinfeksi. Metode pemeriksaan
tersebut cukup beragam, tergantung kepada jenis infeksi jamur itu sendiri. Di antaranya
adalah:

 Tes KOH
Dalam tes KOH, dokter akan mengambil sampel kerokan kulit pasien yang terinfeksi, lalu
mencampurnya dengan larutan KOH (kalium hidroksida). KOH akan menghancurkan sel
kulit sehat, dan menyisakan sel kulit yang terinfeksi jamur.

 Kultur jamur
Kultur jamur dilakukan guna mendeteksi apakah terdapat jamur di area tubuh yang terinfeksi.
Dalam prosedur ini, dokter akan mengambil sampel darah, kulit, kuku, atau lapisan dalam
kulit pasien untuk dibiakkan di laboratorium.
Sampel juga dapat menggunakan cairan serebrospinal bila dicurigai terdapat infeksi pada otak
dan tulang belakang. Dalam prosedur ini, sampel cairan serebrospinal yang menyelubungi
otak dan tulang belakang pasien akan diambil, menggunakan metode pungsi lumbal, yaitu
melalui celah tulang belakang di daerah punggung bawah.
 Tes pewarnaan gram
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi lain, yaitu bakteri. Tes pewarnaan
gram dilakukan dengan mengambil sampel dahak, darah, atau urine pasien untuk diteliti di
laboratorium.
 Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan guna dianalisis di bawah mikroskop. Dokter
dapat mengambil sampel kulit, paru-paru, tulang sumsum, atau kelenjar getah bening,
tergantung kepada area yang terinfeksi.
e. Pengobatan
Pengobatan infeksi parasit tergantung pada jenis parasit yang menyerang tubuh dan tingkat
keparahannya. Pada beberapa kasus, infeksi parasit bisa pulih dengan sendirinya. Sementara
pada kasus lainnya, infeksi parasit perlu ditangani dengan pemberian obat-obatan anti parasit,
seperti:
Albendazole
Ivermectin
Mebendazole
Nitazoxanide
Thiabendazole
Perlu
diketahui, tidak semua infeksi parasit dapat diatasi hanya dengan obat antiparasit. Dalam hal
ini, dokter juga akan meresepkan obat antibiotik dan anti jamur untuk membantu mengatasi
infeksi parasit

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang (mengambil makanan
dan kebutuhan lainnya) darimakhluk hidup lain. Organisme yang ditumpangi atau
mendukung parasit disebut host atau inangatau tuan rumah. Klasifikasi parasit ada 3
yaitu protozoa, helminth, dan arthropoda. Pencegahan dari infeksi parasit dengan
menjaga kebersihan, kebersihan mengonsumsi makanan dan minuman dan tidak
membagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain. Sedangkan pengobatan yang
dapat dikonsumsi berupa kandungan obat anti parasit.

B. SARAN
Saya menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk makalah selanjutnya.Sekian,terima kasih.

C. DAFTAR PUSTAKA
1) Shulman ST, Tanz RR. Streptococcus pyogenes (group A Streptococcus). Dalam:
Long SS, Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and practice of pediatric
infectious diseases. Edisi ke-2. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2003.h.716-8.
2) http://repositori.kemdikbud.go.id/12582/1/ANK-6.%20MODUL%206.pdf
3) http://repositori.kemdikbud.go.id/12582/1/ANK-6.%20MODUL%206.pdf
4) http://repository.unimus.ac.id/923/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai