“MIKOLOGI”
Disusun oleh:
Kelompok 4 1D4B
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Terima Kasih kepada Ibu Desembra Lisa, S.Pd., M.Pd selaku
dosen pada mata kuliah Parasitologi yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada kami. Dan
juga tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................................................................
2.1 Definisi dan Pengertian Umum Jamur.....................................................................................................................
2.2 Sifat-sifat Jamur.......................................................................................................................................................
2.3 Ciri-ciri Jamur..........................................................................................................................................................
2.4 Perkembangbiakan Jamur.........................................................................................................................................
2.4 Manfaat Jamur..........................................................................................................................................................
2.5 Penyakit Yang Disebabkan Oleh Jamur...................................................................................................................
BAB III.................................................................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu definisi dan pengertian jamur
2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari jamur
3. Untuk mengetahui apa itu morfologi jamur
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis perkembang biakkan jamur
5. Untuk mengetahui penyakit apa yang disebabkan oleh jamur
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-
kacangan atau pada lichen. Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan
berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa
jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup
di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
A. Secara Aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual yaitu pembiakan untuk memperoleh individu baru
yang dapat terjadi berulang kali dalam suatu musim. Reproduksi aseksual ini dapat
berlangsung secara :
1. Fragmentasi, tiap fragmen atau bagian somatiknya membentuk individu baru
2. Membelah, dengan membentuk dinding sekat yang memisahkan kedua anak sel
yang baru
3. Budding, terdapat pada yeast (uniseluler) dan beberapa cendawan lainnya pada
keadaan tertentu
4. Pembentukan spora
Jamur atau fungi secara individu dalam bereproduksi aseksual biasanya dapat
menghasilkan duplikat genetik dari tetua tanpa kontribusi genetik dari individu fungi lain.
Metode reproduksi aseksual fungi yang paling sederhana adalah metode fragmentasi hifa atau
talus. Beberapa khamir yang merupakan fungi bersel satu melakukan reproduksi aseksual
melalui pembelahan sel. Sel akan mengalami pembelahan inti dan terbagi menjadi dua sel
anak, setelah berkembang, sel-sel ini membelah, dan akhirnya membentuk populasi sel.
Miselium pada fungi berfilamen dapat terpecah menjadi beberapa segmen dan masing-
masing pecahan mampu tumbuh menjadi individu baru.
6
B. Secara Seksual
Tahap reproduksi seksual fungi disebut teleomorph, dan karakteristik fase
siklus hidup ini lebih stabil dibandingkan tahap reproduksi aseksual sehingga dapat
diandalkan untuk tujuan taksonomi. Reproduksi seksual dapat menyebabkan
keragaman genetik dalam populasi fungi. Reproduksi seksual fungi sering terjadi
untuk menanggapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dua tipe hifa
kawin diproduksi pada tahap reproduksi seksual. Kedua tipe kawin yang berada dalam
miselium yang sama disebut homotalik, sedangkan dua tipe kawin berada dalam
miselia yang berbeda, namun kompatibel untuk bereproduksi secara seksual disebut
heterotalik. Meskipun terdapat banyak ragam bentuk reproduksi seksual fungi, namun
secara umum terdapat tiga tahapan reproduksi seksual fungi, yaitu tahap plasmogami
(perkawinan atau persatuan sitoplasma), karyogamy (perkawinan inti), dan meiosis.
Selama plasmogami, 2 sel haploid akan melebur dan menuntun ke tahap dikariotik,
yaitu 2 inti haploid berdampingan dalam satu sel tunggal.
7
● Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari
buah.
● Penicillium notatum dan P. chrysogenum , Menghasilkan penicillin (antibiotik).
● Ganoderma lucidum, Sebagai bahan obat.
● Penicillium roqueforti dan P. camemberti, Untuk meningkatkan kualitas (aroma) keju.
● Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.
● Neurospora crassa, untuk membuat oncom.
8
Tinea pada tubuh secara khas mempunyai bagian tepi yang meradang. Bentuk eksema anular
lebih sering ditemukan, dan hal ini sering dikelirukan dengan ringworm. Eritema anulare,
nama yang dianjurkan, juga memberikan gambaran adanya lesi yang anular. Bila diduga ada
infeksi jamur, maka perlu dilakukan kerokan untuk mencari adanya hifa dengan pemeriksaan
mikroskopis. Sumber jamur pada orang dewasa biasanya berasal dari kaki, sedangkan pada
anak-anak biasanya dari kulit kepala.
Satu atau lebih bercak tempat rontoknya rambut secara parsial justru pada daerah kulit kepala
yang normal. Kulit kepala yang terkena menjadi berskuama, sedangkan rambut biasanya
putus tepat di atas permukaan, sehingga memberikan gambaran seperti rambut yang dipotong
tidak rapi. Pada beberapa kasus tampak nyata adanya sedikit peradangan, sedangkan pada
kasus yang lain hal ini bisa sangat hebat dan disertai pembentukan pustula (Brown, 2005).
BAB III
PENUTUPAN
9
3.1 Kesimpulan
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” yang berarti Jamur dan “Logos” yang
berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Fungi merupakan
mikroorganisme eukariota yang sebagian besar bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan
terdiri dari kapang dan khamir. Secara umum Fungi hidup dengan 3 cara yaitu sebagai
saprofit, parasitik dan isomorfis. Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya
melalui penyerapan (absorpsi).
DAFTAR PUSTAKA
10
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.
Dr. Hj. Yani Suryani, M.SI, Opik Taupiqurrahman, S.Si., M. Biotek, Yuni Kulsum, S.Si. 2020.
MIKOLOGI
Prof. Dr. Ir. Tatang Sopandi, M.P. 2020. Mikologi - Dasar dan Aplikasi
https://sumbarfokus.com/sifat-sifat-dan-manfaat-jamur/
https://etheses.uinsgd.ac.id/31111/1/sertifikat_EC00202014792_MIKOLOGI.pdf
11