Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PARASITOLOGI

“MIKOLOGI”

Disusun oleh:
Kelompok 4 1D4B

Ichsan Ramdhani P21335123038


Nadya Aulia Putri P21335123051
Rizky Adhinda Pertiwi P21335123060
Sania Putri Rajbani Haldin P21335123066

D-IV Sanitasi Lingkungan


Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Jakarta II
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Terima Kasih kepada Ibu Desembra Lisa, S.Pd., M.Pd selaku
dosen pada mata kuliah Parasitologi yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada kami. Dan
juga tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 12 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................................................................
2.1 Definisi dan Pengertian Umum Jamur.....................................................................................................................
2.2 Sifat-sifat Jamur.......................................................................................................................................................
2.3 Ciri-ciri Jamur..........................................................................................................................................................
2.4 Perkembangbiakan Jamur.........................................................................................................................................
2.4 Manfaat Jamur..........................................................................................................................................................
2.5 Penyakit Yang Disebabkan Oleh Jamur...................................................................................................................
BAB III.................................................................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peranan jamur dalam kehidupan manusia sudah dikenal sejak dahulu, karena jamur
hidupnya kosmopolitan sehingga banyak terdapat pada macam-macam benda yang
berhubungan dengan manusia seperti makanan, pakaian, rumah dan perabotannya dapat
ditumbuhi jamur.
Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dengan kelembaban berkisar antara
70-90% dan temperatur rata-rata 30°C. Faktor-faktor tersebut sangat optimal untuk
pertumbuhan dan perkembangan jamur . Di negara-negara tropis, kontaminasi makanan oleh
jamur merupakan masalah yang sulit diatasi. Jamur yang tumbuh pada makanan tersebut
dapat memproduksi dan mengakumulasikan mikotoksin yang sangat berbahaya bagi hewan
maupun manusia.
Dengan sifat jamur yang tidak mempunyai klorofil, maka cara untuk mempertahankan
hidupnya dengan memanfaatkan zat-zat yang sudah ada yang berasal oleh organisme lain,
maka jamur disebut sebagai organisme yang heterotrof. Kepentingan jamur di dalam
kehidupan manusia bermacam-macam, seperti berperan di dalam pembuatan makanan dan
minuman fermentasi, obat-obatan, vitamin, asam amino, hormon, protein dan sebagainya.
Ada juga jamur yang merugikan, baik secara langsung sebagai penyebab penyakit, seperti;
panu, kadas, kurap, TBC semu dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu definisi dan pengertian jamur?
2. Apa saja sifat sifat jamur?
3. Apa yang dimaksud dengan Morfologi jamur?
4. Jenis jenis perkembang biakkan jamur
5. Jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu definisi dan pengertian jamur
2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari jamur
3. Untuk mengetahui apa itu morfologi jamur
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis perkembang biakkan jamur
5. Untuk mengetahui penyakit apa yang disebabkan oleh jamur

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Pengertian Umum Jamur


Mikologi adalah ilmu yang mempelajari jamur, berasal dari kata: mykes = jamur;
logos = ilmu (bahasa Yunani). Perintis ilmu jamur adalah Pier Antonio Micheli, seorang ahli
tumbuhan berbangsa Italia yang mempelajari jamur dan mempublikasikan bukunya berjudul
Nova Plantarum Genera pada tahun 1729.
Penggunaan istilah umum jamur mencakup semua bentuk yang kecil maupun besar
yang disebut kapang, cendawan, lapuk, kulat dan lain-lain. Dengan demikian jamur itu
merupakan nama taksonomi seperti halnya dengan bakteri, ganggang, lumut-lumutan, dan
paku-pakuan.
Jamur adalah suatu tumbuhan yang sangat sederhana, berinti, berspora, tidak
berklorofil, berupa sel atau benang bercabang-cabang dengan dinding dari selulosa atau kitin
atau keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Jamur terbagi dalam dua golongan yaitu jamur yang uniseluler disebut khamir; contoh
Saccharomyces cerevisiae dan yang multiseluler disebut kapang; contoh Aspergillus
fumigatus. Jamur juga terbagi dalam dua golongan berdasarkan ukuran yaitu mikrofungi
merupakan jamur yang strukturnya hanya dapat dilihat dengan mikroskop dan makrofungi
yaitu jamur yang membentuk tubuh buah yang terbagi lagi dalam dua golongan yaitu jamur-
jamur yang dapat dimakan atau disebut Edible mushroom; contoh Pleurotus ostreatus (jamur
tiram), Auricularia auricula (jamur kuping), dan lain-lain, dan jamur-jamur beracun; contoh
Amanita phalloides, Russula emetica, dan lain-lain.

2.2 Sifat-sifat Jamur


Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat:
● Parasit obligat: Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir
yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
● Parasit fakultatif: Jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai,
tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
● Saprofit: Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu
tumbang dan buah jatuh.
Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan
untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan bahan
organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat

5
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-
kacangan atau pada lichen. Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan
berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa
jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup
di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

2.3 Ciri-ciri Jamur


Ciri-ciri dari Jamur sebagai berikut:
● Berupa benang tunggal/ bercabang-cabang (=hifa).
● Kumpulan hifa membentuk miselium ciri khas
● Mempunyai spora
● Memproduksi spora
● Tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak berfotosintesis
● Berkembang biak secara seksual & aseksual
● Tubuh berfilamen & dinding sel mengandung kitin, glukan, selulosa & manan

2.4 Perkembangbiakan Jamur


Perkembanganbiakan jamur ialah pembentukan individu baru yang mempunyai sifat-
sifat khas bagi spesies. Pada jamur terdapat 2 macam perkembangbiakan yaitu seksual dan
aseksual.

A. Secara Aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual yaitu pembiakan untuk memperoleh individu baru
yang dapat terjadi berulang kali dalam suatu musim. Reproduksi aseksual ini dapat
berlangsung secara :
1. Fragmentasi, tiap fragmen atau bagian somatiknya membentuk individu baru
2. Membelah, dengan membentuk dinding sekat yang memisahkan kedua anak sel
yang baru
3. Budding, terdapat pada yeast (uniseluler) dan beberapa cendawan lainnya pada
keadaan tertentu
4. Pembentukan spora

Jamur atau fungi secara individu dalam bereproduksi aseksual biasanya dapat
menghasilkan duplikat genetik dari tetua tanpa kontribusi genetik dari individu fungi lain.
Metode reproduksi aseksual fungi yang paling sederhana adalah metode fragmentasi hifa atau
talus. Beberapa khamir yang merupakan fungi bersel satu melakukan reproduksi aseksual
melalui pembelahan sel. Sel akan mengalami pembelahan inti dan terbagi menjadi dua sel
anak, setelah berkembang, sel-sel ini membelah, dan akhirnya membentuk populasi sel.
Miselium pada fungi berfilamen dapat terpecah menjadi beberapa segmen dan masing-
masing pecahan mampu tumbuh menjadi individu baru.

6
B. Secara Seksual
Tahap reproduksi seksual fungi disebut teleomorph, dan karakteristik fase
siklus hidup ini lebih stabil dibandingkan tahap reproduksi aseksual sehingga dapat
diandalkan untuk tujuan taksonomi. Reproduksi seksual dapat menyebabkan
keragaman genetik dalam populasi fungi. Reproduksi seksual fungi sering terjadi
untuk menanggapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dua tipe hifa
kawin diproduksi pada tahap reproduksi seksual. Kedua tipe kawin yang berada dalam
miselium yang sama disebut homotalik, sedangkan dua tipe kawin berada dalam
miselia yang berbeda, namun kompatibel untuk bereproduksi secara seksual disebut
heterotalik. Meskipun terdapat banyak ragam bentuk reproduksi seksual fungi, namun
secara umum terdapat tiga tahapan reproduksi seksual fungi, yaitu tahap plasmogami
(perkawinan atau persatuan sitoplasma), karyogamy (perkawinan inti), dan meiosis.
Selama plasmogami, 2 sel haploid akan melebur dan menuntun ke tahap dikariotik,
yaitu 2 inti haploid berdampingan dalam satu sel tunggal.

2.4 Manfaat Jamur


Manfaat Jamur dalam lingkup kesehatan yang ada dalam beberapa bagian yaitu:
1. Makanan
Beberapa jenis jamur dapat dimakan seperti volvariella volvacea (jamur merang) dan
Lentinus edodes (Jamur shitake). Jamur kaya akan protein dan memiliki nilai gizi yang
tinggi. Selain itu, ragi kering mengandung 50% vitamin dan kaya akan vitamin B.

2. Dalam bidang Kedokteran dan Kesehatan


Sejumlah antibiotik diperoleh dari spesies jamur. Antibiotik merupakan substansi yang
dihasilkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang dapat mencegah atau
membunuh mikroorganisme lain. Antibiotik pertama, yaitu penicillium notatum ditemukan
oleh Alexander Fleming pada tahun 1928.

3. Dalam bidang Pertanian


Beberapa jamur saprofit dapat meningkatkan kesuburan tanah. Jamur saprofit menguraikan
sisa tumbuhan dan hewan yang sudah mati sehingga mengembalikan unsur mineral dari
tubuh organisme ke tanah, dan membuat tanah menjadi lebih subur. Jamur mikoriza
membantu tumbuhan memperoleh unsur hara lebih banyak sehingga dapat tumbuh subur.

4. Dalam bidang Industri


Jamur banyak digunakan di bidang industri antara lain sebagai berikut:
● Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.
● Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.
● Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir.
● Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.
● Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan
asam formiat.

7
● Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari
buah.
● Penicillium notatum dan P. chrysogenum , Menghasilkan penicillin (antibiotik).
● Ganoderma lucidum, Sebagai bahan obat.
● Penicillium roqueforti dan P. camemberti, Untuk meningkatkan kualitas (aroma) keju.
● Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.
● Neurospora crassa, untuk membuat oncom.

5. Dekomposer atau pengurai


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jamur memakan sisa tumbuhan atau hewan
yang sudah mati. Selama proses ini jamur menguraikan senyawa organik kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana, mengembalikan zat hara yang terdapat di tubuh organisme ke
tanah (biodegradasi) dan membuat tanah menjadi lebih subur. Perannya sebagai dekomposer
ini mampu mempertahankan persediaan nutrien organik yang sangat penting bagi
pertumbuhan tanaman.
Tanpa adanya dekomposer, elemen-elemen penting bagi tumbuhan, seperti karbon,
nitrogen, dan elemen lainnya akan terakumulasi di dalam bangkai dan sampah organik
sehingga tidak akan tersedia nutrien organik bagi tumbuhan untuk tumbuh. Contoh jamur
yang berperan sebagai dekomposer adalah Pilobolus yang menguraikan sampah organik
berupa kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup di kayu

2.5 Penyakit Yang Disebabkan Oleh Jamur


Berikut beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur diantaranya:
1. Tinea Pedis (penyakit jamur kaki, kutu air)
Penyakit ini merupakan infeksi dermatofit yang tersering, biasanya terdapat rasa gatal pada
daerah sela-sela jari kaki yang berskuama, terutama diantara jari ketiga dengan keempat
dengan kelima, atau pada telapak kaki infeksi ini biasanya didapat dari adanya kontak dengan
debris keratin yang terinfeksi pada lantai kolam renang dan kamar mandi. Kadang-kadang
terjadi penyebaran yang luas ke telapak dan bagian samping kaki (disebut juga dengan
moccasin tinea pedis, karena mirip dengan bentuk sepatu kulit yang lunak). Penyakit ini juga
menyebar ke punggung kaki. Kadang-kadang tinea pedis mengikuti pola timbulnya lesi
vesikulobulosa yang episodik pada telapak kaki, yang terutama terjadi pada cuaca yang
hangat.

2. Tinea Kruris (penyakit jamur lipat paha)


Lebih sering terjadi pada laki-laki dan jarang pada wanita. Gambaran klinisnya khas, tepi
eritematosus yang pelan-pelan menjalar ke bawah paha bagian dalam dan meluas ke arah
belakang ke daerah perineum dan pinggang. Sumber infeksi hampir berasal dari kuku pasien,
sehingga pasien itu harus diperiksa untuk mencari bukti adanya tinea pedis atau distrofi kuku
karena jamur. Jamur diduga berpindah ke lipat paha melalui jari-jari yang dipakai menggaruk
lipat paha setelah menggaruk kaki atau melalui handuk.

3. Tinea Corporis (Penyakit Jamur Badan)

8
Tinea pada tubuh secara khas mempunyai bagian tepi yang meradang. Bentuk eksema anular
lebih sering ditemukan, dan hal ini sering dikelirukan dengan ringworm. Eritema anulare,
nama yang dianjurkan, juga memberikan gambaran adanya lesi yang anular. Bila diduga ada
infeksi jamur, maka perlu dilakukan kerokan untuk mencari adanya hifa dengan pemeriksaan
mikroskopis. Sumber jamur pada orang dewasa biasanya berasal dari kaki, sedangkan pada
anak-anak biasanya dari kulit kepala.

4. Tinea manuum (penyakit jamur pada tangan)


Ringworm pada tangan biasanya unilateral. Pada telapak tangan gambarannya berupa lesi
eritematosa dengan sedikit skuama, sedangkan pada punggung tangan gambaran peradangan
lebih jelas, dengan pinggir yang berbatas. Sumber jamur selalu berasal dari kaki pasien.

5. Tinea unguium (penyakit jamur pada kuku)


Distrofi kuku jari kaki karena jamur sangat sering terdapat pada orang dewasa, dan hal ini
selalu berkaitan dengan adanya tinea pedis. Bagian yang diserang biasanya mulai dari bagian
distal berupa guratan-guratan kekuningan pada lempengan kuku, kemudian semakin lama
seluruh kuku menjadi semakin tebal, berubah warna, dan rapuh. Kuku ibu jari lah yang paling
sering terkena pertama kali, dan tekanan sepatu pada kuku yang menebal bisa menyebabkan
rasa tidak nyaman. Kuku-kuku jari tangan lebih jarang terkena. Perubahan pada kuku serupa
dengan yang terlihat pada kuku jari kaki.

6. Tinea kapitis (Penyakit Jamur Kulit Kepala)


Tinea kapitis merupakan penyakit yang terutama menyerang anak-anak, jarang pada orang
dewasa. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan perubahan kandungan asam lemak dalam
sebum pada saat menjelang pubertas. Sebum pada masa sesudah pubertas mengandung asam
lemak yang bersifat jamur statik. Jamur yang umumnya menjadi penyebab timbulnya tinea
kapitis (scalp ringworm) bervariasi pada berbagai tempat di dunia. Di Inggris kasus terbanyak
tinea kapitis disebabkan oleh infeksi M. Canis, yang biasanya didapatkan dari kucing. Di
Amerika Serikat (AS) organisme penyebabnya biasanya adalah Trychophyton tonsurans,
sedangkan di daratan Hindia penyebab tersering adalah Trychophyton violaceum.
Trychophyton violaceum ditemukan pada anak-anak dari keluarga Asia di Inggris. Terdapat
perkembangan baru di Inggris dengan ditemukannya kasus tinea kapitis yang disebabkan
Trychophyton tonsurans.

Satu atau lebih bercak tempat rontoknya rambut secara parsial justru pada daerah kulit kepala
yang normal. Kulit kepala yang terkena menjadi berskuama, sedangkan rambut biasanya
putus tepat di atas permukaan, sehingga memberikan gambaran seperti rambut yang dipotong
tidak rapi. Pada beberapa kasus tampak nyata adanya sedikit peradangan, sedangkan pada
kasus yang lain hal ini bisa sangat hebat dan disertai pembentukan pustula (Brown, 2005).

BAB III
PENUTUPAN

9
3.1 Kesimpulan
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” yang berarti Jamur dan “Logos” yang
berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Fungi merupakan
mikroorganisme eukariota yang sebagian besar bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan
terdiri dari kapang dan khamir. Secara umum Fungi hidup dengan 3 cara yaitu sebagai
saprofit, parasitik dan isomorfis. Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya
melalui penyerapan (absorpsi).

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga

Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga

10
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.

Dr. Hj. Yani Suryani, M.SI, Opik Taupiqurrahman, S.Si., M. Biotek, Yuni Kulsum, S.Si. 2020.
MIKOLOGI

Prof. Dr. Ir. Tatang Sopandi, M.P. 2020. Mikologi - Dasar dan Aplikasi

BAB 5. FUNGI ( file:///C:/Users/User/Downloads/BAB_V.pdf )

https://sumbarfokus.com/sifat-sifat-dan-manfaat-jamur/

https://etheses.uinsgd.ac.id/31111/1/sertifikat_EC00202014792_MIKOLOGI.pdf

BUKU MIKOLOGI Dr. Yani Suryani_Lengkap.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai