MATA KULIAH
“MIKOLOGI”
Disusun Oleh:
Nama : Cantika Puspa Dewi Safitri
Nim : 2234004
i
Daftar Isi
HALAMAN COVER...........................................................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
1.3. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1. PENGERTIAN.....................................................................................................................3
2.2. MORFOLOGI JAMUR......................................................................................................4
2.3. REPRODUKSI JAMUR.....................................................................................................6
2.4. KLASIFKASI JAMUR.......................................................................................................7
2.5. PERANAN JAMUR...........................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik dikehidupan dunia maupun kehidupan diakhirat kelak, sehingga semua cita-
cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Berkat
nikmat dan karunia-Nya serta dorongan dari semua pihak, Saya (Kelompok) dapat
menyelesaikan makalah
Saya menyadari sekali, di dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata Bahasa maupun dalam hal pengkondisian
kepada dosen serta teman-teman sekalian. Harapan yang paling besar dari Saya, mudah-
mudahan apa yang Saya tulis ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1.1.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat
merumuskan suatu permasalahan dalam Makalah ini antara lain sebagai
berikut :
1.
1.1.
1.2.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
2.1. PENGERTIAN
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” yang berarti Jamur dan
“Logos” yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian
dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan
jamur dalam kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jamur
banyak digunakan dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe,
pembuatan pesellin.
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons,
tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan.
Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur
(jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di
atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau
jamur didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah
tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding
sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien
dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual
dan aseksual.
4
2.1.1. Yeast
Merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan
diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri
(asexual) membentuk tunas atau budding cell.
Yeast ada dua yaitu :
a. Yeast murni : merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu
membentuk pseudohifa/ klamidospora
b. Yeast like : merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk
pseudohifa.
Contoh :
Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah /
orange), Cryptococcus neoformans
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2. Mold / Kapang
Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang
hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang
membentuk suatu anyaman.
Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif
berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan.
Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum,
Trichophyton, Epidermophyton
2.1.2.
2.1.3. Dimorfik
6
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3. REPRODUKSI JAMUR
Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat
dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah
organisme uniseluler , tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di
dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan
memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka
sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual.
Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh jika berada
pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari
peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
1. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung
yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam
setiap askus.
2. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk
gada yang dinamakan basidium.
3. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk
apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga
gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
4. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang
disebut ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang
terbentuk di dalam anteredium mengasilkan oospora.
8
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4. KLASIFKASI JAMUR
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih
dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap
tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang
sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu,
kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis
yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak
diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut
kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan
dipelajari oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di
tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan
cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat
heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari
organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya
memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun
sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur
saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah
diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak
senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme
yang telah mati, misalnya pada serasah atau batang kayu yang telah lapuk.
Jamur dapat dibagi menjadi 6 kelompok, yakni :
1. Divisi Zygomycota
9
2. Divisi Ascomycota
Dikenal sebagai jamur kantong. Dan merupakan kelompok terbesar dari
keempat diisi jamur.
a. Ciri jamur kantong
- Memiliki struktur khusus yang disebut askus
- Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan berupa multiseluler
- Hidup sebagai saprofit dan parasit
3. Divisi basidiomycota
Dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok jamur
ini memiliki organ penghasil spora berbentu gada yang disebut basidium.
a. Ciri jamur gada
- Kebanyakan berukuran makroskopis
- Miselium bersek
- Tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran
yang berliku-liku, atau bulat.
- Hidup sebagai saprofit dan parasit.
4. Divisi Deuteromycota
13
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda
dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang
disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah
adanya sel bifl agellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara
jamur sejati tidak memiliki flagella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada
sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup
sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup
pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota
Oomycotina adalah Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat
parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit),
seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara
aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam
sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berfl agella yang disebut
zoospora. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka
akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun
reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan gamet jantan dan
gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh antheredium dan gamet
betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet jantan dan gamet
betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang
menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan
dihasilkan mycelium baru.
6. Myxomycotina
Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau
orange, walaupun ada sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat
heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam
siklus hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang disebut
plasmodium. Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya
mencapai beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium
15
BAB III
PENUTUP
19
1.
2.
3.
3.1. KESIMPULAN
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” yang berarti Jamur dan
“Logos” yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang jamur. Fungi merupakan mikroorganisme eukariota yang sebagian
besar bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari kapang dan
khamir. Secara umum Fungi hidup dengan 3 cara yaitu sebagi saprofit,
parasitik dan diomorfis. Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan
nutriennya melalui penyerapan (absorpsi).
18
20
DAFTAR PUSTAKA