Anda di halaman 1dari 3

9

3. Pada saat ini, strategi banyak dipraktikkan di dalam industri karena membuat tugas
para eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang berisiko.
4. Strategi adalah kacamata yang bermanfaat untuk memonitor apa yang dikerjakan
dan terjadi di dalam perusahaan, dapat memberikan sumbangan terhadap kesuksesan
perusahaan atau malahan mengarah ke kegagalan.
5. Memberikan informasi kepada manajemen puncak di dalam merumuskan tujuan
akhir dari perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungannya.
6. Strategi dapat membantu manajemen dalam pembuatan keputusan proaktif maupun
reaktifagresif.
7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktik-praktik
manajer.
8. Perusahaan yang menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi.

1.4. Keterbatasan Strategi


Meskipun banyak arti penting dan manfaat strategi seperti telah diuraikan di atas
tetapi strategi juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan Oleh
para penyusun strategi sehingga keterbatasan strategi dapat ditekan serendah mungkin.
Adapun keterbatasan strategi adalah sebagai berikut:

1 . Strategi didasarkan atas prediksi, tetapi perusahaan sulit menyusun prediksi keadaan
masa depan secara terinci karena masa depan sangat komplek dan berubah-ubah.
Untuk menghadapi masalah ini diperlukan teknik probabilitas yang Iebih akurat di
dalam memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.
2. Dedikasi yang berlebihan terhadap strategi yang sudah diterapkan dapat
mengakibatkan hilangnya kesempatan yang ada. Perlu disadari bahwa strategi harus
bersifat fleksibel di dalam menghadapi lingkungan yang kompleks serta berubah secara
dinamis, strategi yang semula ditentukan mungkin tidak cocok dengan perubahan
lingkungan dengan akibat perubahan kesempatan dan hambatan yang ada.
3. Strategi yang disusun harus merupakan satu kesatuan, komprehensif, dan terpadu;
tetapi syarat ini seringkali sulit dipenuhi karena adanya konflik antara tujuan corporate
dengan tujuan divisi atau departemen-departemen di dalam organisasi, juga dapat
timbul konflik antara tujuan divisi yang satu dengan divisi lainnya. Dalam hal ini perlu
konsep keseimbangan alokasi sumber perusahaan dan eliminasi konflik antardivisi
organisasi.
4. Kesulitan menyusun pola-pola tujuan, kebijakan, dan implementasinya secara
bijaksana. Dalam hal ini diperlukan peflimbangan-pertimbangan (judgments)
manajemen. Memang kita tidak dapat mengharapkan konsep strategi yang dapat
menggantikan pertimbangan manajemen. Dengan kata lain pertimbangan manajemen
masih diperlukan di dalam menyusun strategi.
5. Proses manajemen strategi memerlukan waktu, usaha, dan biaya namun tidak ada
jaminan manfaatnya lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai