Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BIOMEDIK (MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI)


BAKTERI

OLEH:

Nama : Imran
NIM : J1A121146
Kelas : C Reguler

Dosen Pengampu: Dr.Jafriati,S.Si., M.Si

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Biomedik yang berjudul “Bakteri” sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditentukan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Mata Kuliah Biomedik dengan dosen pengampu
Dr.Jafriati,S.Si., M.Si Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang infeksi bakteri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena


kurangnya pengalaman yang di miliki. Oleh kerena itu, demi kesempurnaan
makalah ini penulis sangat mengharapkan perbaikan, kritik, dan saran yang
bersifat membangun.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
memenuhi harapan bagi berbagai pihak.

Kendari, 17 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................5
1.4 Manfaat....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bakteri.......................................................................................6


2.2 Peran Dan Manfaat Bakteri...................................................................11
2.3 Infeksi Bakteri.......................................................................................13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................19
3.2 Saran......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...20

RANGKUMAN……………………………………………………………….21

SOAL…………………………………………………………………………..22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti
sel dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar
dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dapat memberikan
manfaat maupun sumber penyakit dibidang pangan. Banyak klasifikasi dari
bakteri, salah satunya adalah bakteri enterik patogen yang banyak
menyebabkan penyakit saluran cerna pada manusia Lebih dari 80% bakteri
perusak pada makanan disebabkan oleh bakteri enterik patogen (Madigan,
2009).
Bakteri enterik patogen adalah bakteri yang umum menginfeksi
saluran pencernaan baik hewan maupun manusia. Bakteri tersebut banyak
berasal dari makanan dan air yang telah terkontaminasi. Bakteri tersebut
merupakan kelompok batang Gram negatif yang banyak dibiakkan di
laboratorium klinis dan paling umum menyebabkan penyakit saluran cerna.
Famili yang termasuk bakteri enterik patogen yang sering mengkontaminasi
makanan mencakup beberapa genus, diantaranya E. coli, Salmonella, Shigella,
Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus, dan lain-lain (Brooks et al., 2010).
Salmonella spp. merupakan bakteri enterik patogen yang berbahaya,
yang dapat menyebabkan demam enterik. Keberadaan Salmonella spp.
menunjukkan adanya kontaminasi selama proses produksi dan buruknya
sanitasi pada saat proses pengolahan. Salmonella dan E. coli memiliki
kekerabatan yang dekat, namun Salmonella biasanya bersifat lebih patogen.
Pada 2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas manusia, Salmonella
merupakan penyebab tifus dan gastroenteritis (Rinto, 2010; Madigan, 2012;
Didelot, et al, 2011).
Shigella memiliki kekerabatan yang lebih dekat lagi dengan E. coli.
Genus ini juga bersifat patogen, yaitu penyebab penyakit gastroenteritis.

1
Shigella juga memiliki endotoksin yang menembus sel saluran pencernaan dan
menghasilkan neurotoksin, penyebab gastroenteritis akut. Shigella merupakan
organisme yang mampu bertahan hidup selama 6 bulan didalam air dengan
suhu ruangan optimum. Shigella juga mampu bertahan selama 30 hari pada
makanan, seperti pada susu, telur, dan udang (Long, 2012; Madigan, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari bakteri?
2. Bagaimanakah infeksi dari bakteri?
3. Bagaimana peran dan manfaat bakteri?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Untuk mengetahui definisi dari bakteri
2. Untuk mengetahui infeksi bakteri
3. Untuk mengetahui mengetahui peran dan manfaat bakteri

1.4 Manfaat
Makalah biomedik dengan judul bakteri ini memberikan manfaat sebagai
referensi bagi para pembaca, mahasiswa, maupun pihak lainya mengenai
bagaimana infeksi dari bakteri.selain itu, makalah ini juga dapat menjadi
penunjang perkembangan ilmu pengetahuan tentang biomedik(mikrobiologi
dan parasitologi)

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi eubacteria (bakteri)

Secara umum, pengertian Eubacteri (bakteri) adalah organisme uniseluler


(bersel satu) yang tidak memiliki membran inti sel (prokariotik) umumnya
tidak berklorofil pada dinding selnya. Istilah Eubacteria berasal dari bahasa
Yunani yaitu dari kata eu, yang berarti sejati. Eubacteria meliputi sebagian
besar organisme prokariotik yang hidup dimanapun (kosmolipit). Eubacteria
disebut juga dengan Bacteria atau bakteri. Istilah bakteri berasal dari bacterion
yang artinya batang kecil. Bakteri pertama kali ditemukan pada tahun 1674,
oleh seorang ilmuwan belanda yaitu Antony van Leuuwenhoek yang juga
seorang penemu mikroskop lensa tunggal. Istilah bakteri diperkenalkan oleh
Ehrenberg pada tahun 1828. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut dengan
bakteriolog.

Eubacteria adalah organisme bersel tunggal mikroskopis. Eubacteria


kadang-kadang disebut juga sebagai “bakteri sejati,”. Sebagian besar
organisme yang kita anggap sebagai “bakteri” adalah Eubacteria. Eubacteria
berada di jantung perdebatan serius dalam klasifikasi ilmiah yang membentuk
kembali hirarki tradisional “Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan
Spesies.” Awalnya, Eubacteria dianggap bagian dari kerajaan Prokaryota,
kadang-kadang disebut “Monera,” bersama dengan kerabat mereka yang
Archaebacteria. Organisme prokariotik seperti bakteri terutama ditentukan
oleh ketiadaan inti sel. Hal ini membuat mereka berbeda dari evolusi
organisme hidup lainnya, dan telah menyebabkan sejumlah adaptasi yang
inovatif. Banyak prokariota bersel tunggal, meskipun hal ini tidak selalu
merupakan persyaratan untuk keanggotaan pada kerajaan ini. Selain kerajaan
Prokaryota, ahli biologi juga diklasifikasikan organisme dalam Animalia,
Fungi, Plantae, dan Protista.

3
Bakteri berbeda dengan virus. Bakteri tidak membutuhkan sel manusia
untuk hidup dan berkembang biak, sedangkan virus membutuhkannya. Maka
dari itu, proses diagnosis dan penanganan infeksi bakteri dan infeksi virus
dapat berbeda.

Bakteri sejauh ini identik dengan penyakit. Namun anggapan tersebut


nyatanya kurang tepat. Sebab ada juga bakteri yang bermanfaat bagi dan tidak
membawa penyakit. Untuk lebih mengenal apa itu bakteri, simak penjelasan
berikut.

Mengutip dari hellosehat.com, bakteri adalah organisme sel satu dan


merupakan makhluk hidup dengan populasi terbanyak di bumi. Organisme
berukuran mikro ini bisa ditemukan dimana saja, bahkan dalam tubuh manusia
pun ada bakteri. Ciri Bakteri Untuk mengetahui lebih jauh tentang
mikoorganisme ini, tak ada salahnya jika mempelajari ciri-cirinya.

a. secara umum ciri bakteri antara lain:


 Berukuran kecil.
 Terdiri dari satu sel atau uniseluler.
 Tidak memiliki membran inti atau prokariotik.
 Ukuran tubuh berdiameter 0.1 – 1
 Mikron dengan panjang 1 – 20 mikron.
 Hanya dapat dilihat melalui mikroskop.
 Hidup berkoloni atau secara soliter.
 Bersifat kosmopolit atau berhabitat luas.
 Memiliki dinding sel.
 Beberapa jenis mikoorganisme ini bisa membentuk endospora pada
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.
b. Struktur Bakteri
Selain mengetahui cirinya, struktur bakter juga menjadi bagian
penting yang harus dipelajari.

4
1. Flagela, Flagela atau ada juga yang menyebut sebagai flagelum
merupakan alat gerak berbentuk batang atau spiral. Flagela membuat
bakteri bisa berpindah tempat dan mencari daerah yang
menguntungkan untuk hidupnya. Berdasarkan jenis flagela yang
dimiliki, organisme bersel satu ini terbagi menjadi lima kelompok.
How to Break Free From 'Doom-Scrolling' Atrik: tidak memiliki
flagela. Monotrik: hanya memiliki satu flagela. Amfitrik: flagela ada
dua berada tepat di ujung sel. Lofotrik: flagela berkumpul pada salah
satu ujung. Peritri: flagela berada di seluruh permukaan sel tersebut.
Selain flagela, ada juga bagian dari struktur organisme ini yang disebut
sebagai pili. Struktur ini sebenarnya mirip dengan flagela hanya saja
ukurannya lebih pendek dan tipis. Fungsinya untuk alat pelekat saat
konjugasi.
2. Kapsul, Kapsul merupakan lapisan lendir berbentuk padat dan tebal.
Kapsul terbuat dari polisakarida dan air. Lendir pada kapsul membuat
organisme ini memiliki permukaan licin. Fungsi kapsul sebagai
berikut: Alat pertahanan dan pelindung. Mencegah kekeringan pada
tubuh bakteri. Alat untuk melekat pada inang. Sumber makanan.
3. Dinding sel, Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan membentuk
bakteri. Dinding sel ini terbuat dari peptidoglikan yang merupakan
gabungan antara protein dengan polisakarida. Berdasarkan dari
ketebalan peptidoglikan tersebut, organisme tersebut terbagi menjadi
dua jenis yaitu gram posif dan gram negatif.
4. Membran plasma, Selaput sitoplasma atau yang dikenal juga dikenal
sebagai membran plasma merupakan selaput yang hanya bisa dilalui
oleh molekul atau zat tertentu saja. Membran ini tersusun atas
fosfolipid dan protein. Fungsinya sebagai berikut: Alat transpor
elektron dan proton yang dilepas saat oksidasi makanan. Alat pengatur
pengangkutan zat yang keluar masuk dari membran sel. Tempet
membentuk mesosom.

5
5. Sitoplasma, Bagian ini berfungsi unutk tempat raksi kimia dalam sel.
Di sitoplasma juga ada asam nukleat, karbohidrat, protein, lemak, ion
organik, dan kromatofora.
6. Ribosom, Ribosom dibentuk oleh protein dan Ribonucleic Acid (RNA)
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
7. Bahan inti, Bahan inti terdiri dari DNA sebagai pengendali aktivitas.
DNA tidak dilapisi oleh membran sehingga bisa juga disebut nukleoid.
Beberapa bakteri diketahui mamiliki DNA tambahan yang membentuk
lingkaran kecil. Bentuk tersebut kemudian disebut plasmid.
8. Klorosom, Klorosom ada di bawah membran plasma. Peran klorosom
yaitu untuk membantu proses fotosintesis karena didalamnya terdapat
klorofil.
9. Vakuola gas, Vakuola gas ini berguna untuk membuat bakteri
mengapung dipermukaan air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemilik vakuola gas hanyalah bakteri air. Sama seperti klorosom,
vakuola gas dibutuhkan untuk fotosintesis.
10. Mesosom, Mesosom merupakan membran plasma berongga.
Fungsunya untuk menghasilkan energi. Di dalam mesosom terdapat
enzim pernapasan. Peran enzim tersebut yaitu pada proses oksidasi
sebagai penghasil energi.
c. Pengelompokan eubacteria atau bakteri sejati
1. Proteobacteria, Kelompok proteobacteria terdiri dari bakteri ungu,
kemoautotrof, dan kemoheterotrof. Bakteri ungu hidup dalam endapan
kolam, danau, atau lumpur. Sementara itu kemoautotrof biasa hidup
bebas atau bersimbiosis dengan makhluk lain dan kelompok
kemoheterotrof hidup dalam saluran pencernaan.
2. Bakteri gram, positif Kelompok bakteri ini bisa melakukan fotosintesis
dan ada juga yang memiliki sifat kemoheterotrof. Organisme ini
membentuk endospora saat lingkungan tidak menguntungkan. Contoh
bakteri ini yaitu Clostridium dan Bacillus.

6
3. Spirochetes, Kelompok ini memiliki bentuk spiral dengan panjang 5
sampai 250 mm. Spirochetes tergolong dalam bakteri gram negatif dan
bersifat kemoheterotrof. Organisme yang masuk klasifikasi ini hidup
bebas atau sebagai parasit di tubuh manusia dan hewan.
4. Chlamydias, Kelompok bakteri ini berukuran 0,2–1,5 mm. Chlamydias
hanya hidup sebagai parasit dalam sel makhluk hidup lain. Contohnya
yaitu Chlamydias trachomatis penyebab penyakit mata.
5. Cyanobacteria, Dahulunya kelompok organisme ini dikenal dengan
nama ganggang hijau biru. Cyanobacteria ada yang memiliki sel hanya
satu, namun ada juga yang bersel banyak. Klasifikasi bakteri ini
memiliki pigmen klorofil, karoten, dan pigmen lain. Pigmen tambahan
yang ditemukan dalam organisme ini yaitu fikosianin (pigmen biru)
dan fikoeritrin (pigmen merah). Ragam pigmen tersebut yang
menyebabkan kelompok Cyanobacteria memiliki banyak warna.
Contohnya Anabaena yang menyebabkan air sawah memiliki warna
hijau,

Bakteri terbagi menjadi dua jenis yaitu autotrof dan heterotrof.

 Bakteri Autotrof
Jenis bakteri yang masuk dalam kelompok ini yaitu bakteri yang
mampu mengubah zat anorganik menjadi organik sebagai sumber
makanan. Sementara itu, kelompok mikroorganisme autotrof ini juga
masih terbagi lagi menjadi fotoautotrof dan kemoautotrof. Fotoautotrof
yaitu bakteri autotrof yang mengubah bahan anorganik menjadi organik
dengan bantuan cahaya matahari. Contohnya, bakteri hijau dan ungu.
Kedua makhluk hidup uniseluler itu memilki pigmen yang memberikan
warna khas. Kemoautotrof yaitu bakteri yang mendapatkan energi dengan
melakukan oksidasi senyawa kimia anorganik. Contohnya Nitromonas
yang mendapatkan energi dari hasil oksidasi amonia menjadi nitrit.
 Bakteri Heterotrof

7
Jenis makhluk hidup bersel satu ini yaitu organisme yang
mendapatkan energi dari bahan organik disekitar tempat hidupnya.
Organisme ini terbagi lagi menjadi dua kelompok. Bakteri heterotrof yang
hidup sebagai parasit dan biasanya menyebabkan penyakit. Bakteri
saprofit. Jenis organisme ini memperoleh makanan dengan cara
membebaskan enzim dan menyerap bahan hasil reaksi enzimatis.
Pengelompokan berdasarkan kebutuhkan oksigen Tidak seperti manusia
yang membutuhkan oksigen, kelompok bakteri ternyata ada yang
memerlukan oksigen namun ada juga yang tidak tubuh. Berdasarkan
kebutuhan oksigennya, jenis organisme uniseluler ini terbagi menjadi dua
macam. Bakteri aerob atau yang membutuhkan oksigen. Contohnya
Nitromonas. Bakteri anaerob atau yang tidak membutuhkan oksigen.
Contohnya Lactobacillus.

2.2 Peran dan manfaat bakteri

Tubuh kita dipenuhi oleh bakteri, terutama di bagian pencernaan.


Sebagian besar bakteri tersebut bersifat baik dan penting untuk kesehatan
kita. Tanpa bakteri baik,saluran pencernana tidak akan berfungsi
maksimal. Bakteri baik pertama kali muncul dalam tubuh ketika manusia
terlahir. Saat tumbuh, bakteri tersebut mulai terdiversifikasi atau
mengandung berbagai jenis spesies. Selain itu, makanan yang kita
konsumsi juga mempengaruhi keanekaragaman bakteri di pencernaan kita.
a. Peranan Bakteri Bagi Kehidupan
Bakteri memiliki dua peran bagi kehidupan yaitu menguntungkan
dan merugikan bagi Kehidupan.
 Peran menguntungkan Beberapa contoh bakteri yang menguntungkan
antara lain: Industri makanan: Lactobacillus casei berperan pada
pembuatan keju dan yoghurt. Kesehatan: Bacillus brevis berperan dalam
pembuatan antibiotik tirotrisin. Pertanian: Rhizobium leguminosarum
bersimbiosis dengan akar tumbuhan.

8
 Peran merugikan Sementara itu beberapa contoh bakteri yang merugikan,
sebagai berikut: Penyebab penyakit pada manusia: Vibrio chlorea
penyebab kolera, Salmonella typhi penyebab penyakit tifoid, Leptospira
sp. penyebab penyakit leptospirosis, dan lain sebagainya. Penyebab
penyakit pada hewan: Bacillus anthracis penyebab antark pada sapi,
kerbau, dan domba. Penyebab penyakit pada tanaman: Xanthomonas
oryzae penyebab penyakit hawar daun bakteri pada padi, Pseudomonas
cattleyae penyebab busuk pada daun anggrek. Penyebab kerusakan
makanan: Lauconostoc mesentroide menyebabkan makanan basi. Bakteri
juga merugikan tumbuhan. Bakteri dapat menyebabkan bercak cokelat
pada tanaman anggrek dan menyebabkan rebah pada tanaman pepaya.
Bakteri yang menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek
adalah Pseudomonas cattleyae, dan yang menyebabkan rebah pada
tanaman pepaya adalah Bacterium papaya.
b. Manfaat bacteri
 Membantu mencerna ASI Bifidobacteria merupakan jenis bakteri baik
yang pertama kali mulai tumbuh di dalam usus bayi. Bakteri ini berfungsi
mencerna gula sehat dalam ASI yang penting untuk pertumbuhan.
 Mencerna serat Bakteri tertentu dalam tubuh bertindak sebagai pencerna
serat yang menghasilkan asam lemak rantai pendek. Hal ini penting untuk
kesehatan karena membantu mencegah penambahan kesehatan,
mengurangi risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Baca juga:
Gejala Mirip, Ini Beda Kanker Usus dan Sindrom Iritasi Usus Besar
 Mengatur kekebalan tubuh Bakteri baik dalam pencernaan juga membantu
mengontrol cara kerja sistem kekebalan sehingga tubuh tidak mudah
mengalami infeksi.
 Mengontrol kesehatan otak Penelitian baru menunjukkan bakteri baik
dalam usus juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat, yang mengontrol
fungsi otak.

9
2.3. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi
ini dapat menyebabkan demam, batuk, hingga tanda peradangan, seperti nyeri dan
pembengkakan, pada penderitanya.

Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang dapat ditemukan di


air, tanah, bahkan di dalam tubuh manusia. Beberapa jenis bakteri bermanfaat
dan dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi, ada juga beberapa jenis bakteri yang
dapat menyebabkan infeksi

a. Penyebab Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri yang merugikan masuk ke dalam


tubuh dan berkembang biak dengan cepat. Bakteri tersebut dapat menginfeksi
organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, ginjal, bahkan otak.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri:

 Anthraks, yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis


 Penyakit Lyme, yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi
 Demam Q, yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii
 Demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus tipe A
 Tuberkulosis, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
 Pneumonia, yang dapat disebabkan oleh
bakteri Streptococcus pneumoniae atau Mycoplasma pneumoniae
 Vaginosis, yang disebabkan oleh bakteri anaerobes
 Meningitis, yang dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus tipe
B, Neisseria meningitidis, atau Listeria monocytogenes
 Gonore, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea

b. Infeksi bakteri dapat menular melalui berbagai cara, yaitu:

 Secara langsung
Penularan bakteri dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan

10
penderita infeksi. Kontak tersebut dapat terjadi melalui hubungan seksual,
ciuman, serta percikan dahak dari batuk atau bersin. Ibu hamil juga dapat
menularkan bakteri ke janin yang dikandungnya melalui plasenta atau
kontak dengan jalan lahir saat persalinan.
 Secara tidak langsung
Bakteri dapat tertinggal pada benda, seperti handuk, meja, atau gagang
pintu. Bakteri di benda tersebut bisa berpindah ketika orang lain
menyentuh benda tersebut kemudian menyentuh mata, mulut, atau hidung,
sebelum mencuci tangan terlebih dahulu.
 Makanan atau minuman
Bakteri dapat ke luar melalui tinja dan mencemari makanan atau minuman,
kemudian menginfeksi seseorang yang mengonsumsi makanan atau
minuman tersebut. Jenis bakteri yang menular melalui makanan
adalah Salmonella typhii yang menyebabkan tipes.
 Gigitan hewan
Hewan dapat menjadi perantara penularan bakteri, misalnya pada penyakit
Lyme, yang ditularkan oleh gigitan kutu.

c. Faktor risiko infeksi bakteri

Infeksi bakteri dapat terjadi pada siapa saja. Namun, risiko terkena infeksi
bakteri dapat meningkat pada seseorang memiliki daya tahan tubuh yang
lemah, misalnya karena:

- Sedang menggunakan obat kortikosteroid


- Menderita HIV/AIDS
- Menderita kanker atau kondisi lain yang memengaruhi daya tahan tubuh

Selain memiliki daya tahan tubuh yang lemah, risiko terkena infeksi
bakteri juga dapat meningkat pada seseorang yang memiliki beberapa faktor
berikut:

 Memiliki alat medis yang ditanam atau dipasang dalam tubuh

11
 Mengalami kekurangan nutrisi
 Berusia lanjut (lansia)
 Memiliki kebersihan tubuh atau sanitasi lingkungan yang buruk

d. Gejala Infeksi Bakteri


Gejala infeksi bakteri pada tiap orang dapat muncul berbeda-beda,
tergantung organ tubuh yang terinfeksi dan jenis bakteri penyebabnya.
Beberapa gejala umum yang dapat dialami penderita infeksi bakteri adalah:

 Demam
 Menggigil dan berkeringat
 Pembengkakan kelenjar getah bening
 Muncul nyeri baru atau nyeri yang sudah ada terasa memburuk
 Malaise, yaitu perasaan lelah, tidak nyaman dan kurang enak badan tanpa
di ketahui penyebabnya
 Sakit kepala
 Kulit memerah, bengkak, atau terasa nyeri
 Gejala gastrointesinal, seperti

- Batuk
- Bersin
- Mual dan muntah
- Diare
- Perut atau anus terasa sakit

e. Diagnosis Infeksi Bakteri

Dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat


kesehatan pasien. Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan fisik secara
menyeluruh.

Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan


lanjutan, seperti:

 Tes kultur bakteri, untuk mendeteksi keberadaan bakteri pada sampel


darah, urine, dahak, tinja, atau cairan tubuh lain

12
 Tes pewarnaan gram, untuk mengetahui jenis infeksi bakteri di dalam
tubuh, dengan memeriksa perubahan warna pada sampel darah, urine,
dahak, atau cairan tubuh lain
 Pemindaian dengan foto Rontgen, MRI, atau CT scan, untuk mendeteksi
adanya jaringan abnormal dan kumpulan nanah (abses) pada organ dalam
tubuh
 Biopsi, untuk mendeteksi kondisi selain infeksi yang mungkin diderita,
dengan mengambil sampel jaringan pada organ yang terinfeksi

f. Pengobatan Infeksi Bakteri

Pengobatan utama infeksi bakteri adalah dengan pemberian antibiotik.


Obat ini bertujuan untuk membunuh bakteri atau memperlambat
perkembangbiakannya.

Jenis antibiotik yang diberikan kepada pasien akan disesuaikan dengan


gejala, riwayat kesehatan, tingkat keparahan, dan hasil pemeriksaan pasien.
Beberapa jenis antibiotik yang dapat diberikan adalah:

 Penisilin
 Sefalosporin
 Aminoglikosida
 Tetrasiklin
 Makrolid
 Quinolone

Dokter dapat meresepkan antibiotik tanpa harus menunggu hasil


pemeriksaan penunjang, terutama bila pasien telah mengalami komplikasi.
Tindakan ini disebut dengan terapi antibiotik empiris. Tujuannya adalah agar
pengobatan tidak tertunda.

Perlu diketahui, ada kondisi ketika bakteri sudah kebal terhadap antibiotik.
Kondisi yang disebut dengan resistensi antibiotik ini terjadi akibat konsumsi
obat antibiotik yang tidak sesuai dengan resep dokter.

13
Jika bakteri sudah kebal terhadap antibiotik, dokter akan memberikan jenis
obat yang lebih kuat atau dengan dosis yang lebih tinggi. Akan tetapi, pada
beberapa kasus, infeksi bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik bahkan
tidak dapat diobati sama sekali.

Oleh sebab itu, antibiotik harus tetap digunakan selama masa pengobatan,
meski kondisi sudah membaik. Selain dapat mencegah kambuhnya infeksi,
menggunakan antibiotik sampai habis juga dapat menurunkan risiko terjadinya
resistensi antibiotik.

g. Komplikasi Infeksi Bakteri

Jika tidak ditangani, infeksi bakteri dapat menyebabkan beberapa


komplikasi, yaitu:

 Bakteremia, yaitu kondisi ketika bakteri masuk ke dalam darah akibat


infeksi bakteri di suatu organ tubuh, seperti ginjal dan paru-paru
 Sepsis, yaitu infeksi bakteri yang telah menyebar ke seluruh tubuh
sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi organ
 Syok sepsis, yaitu kondisi fatal ketika tekanan darah menurun drastis
akibat sepsis sehingga organ tubuh tidak mendapatkan pasokan darah yang
cukup
 Kematian jaringan (gangrene), yaitu matinya jaringan tubuh akibat infeksi
bakteri di kulit yang tidak tertangani
 Reaksi autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang
sel sehat karena tidak bisa membedakan antara sel sehat dengan bakteri
yang menyerupainya

h. Pencegahan Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri adalah kondisi yang dapat dicegah. Beberapa upaya yang
dapat dilakukan adalah:

14
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama
sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan setelah makan, serta setelah
menggunakan toilet
 Menjalani vaksinasi
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
 Melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya dengan memakai
kondom dan tidak berganti pasangan
 Tidak berbagi barang pribadi, seperti handuk atau baju
 Tidak berpergian ketika sedang sakit

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Eubacteria adalah organisme bersel tunggal mikroskopis. Eubacteria
kadang-kadang disebut juga sebagai “bakteri sejati,”. Sebagian besar
organisme yang kita anggap sebagai “bakteri” adalah Eubacteria. Eubacteria
berada di jantung perdebatan serius dalam klasifikasi ilmiah yang membentuk
kembali hirarki tradisional “Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus,
dan Spesies.
” Awalnya, Eubacteria dianggap bagian dari kerajaan Prokaryota,
kadang-kadang disebut “Monera,” bersama dengan kerabat mereka yang
Archaebacteria. ciri bakteri antara lain: Berukuran kecil,Terdiri dari satu sel
atau uniseluler,Tidak memiliki membran inti atau prokariotik,Ukuran tubuh
berdiameter 0.1 – 1,Mikron dengan panjang 1–20 mikron,Hanya dapat dilihat
melalui mikroskop,Hidup berkoloni atau secara soliter, Bersifat kosmopolit
atau berhabitat luas,Memiliki dinding sel.
Selain ciri-ciri, bakteri juga memiliki struktur yaitu: flagela, kapsul,
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, bahan inti, klorosom,
vakuola gas, dan mesosom.

3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat penulis uraikan, sebagai penulis makalah ini
memberikan sedikit saran mengenai sedikitnya contoh pada topik bakteri agar
bisa lebih banyak di kaji lagi. Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT. Maka dari itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai
belah pihak sangat penulis harapkan.

16
RANGKUMAN

bakteri adalah organisme uniseluler (bersel satu) yang tidak memiliki


membran inti sel (prokariotik) umumnya tidak berklorofil pada dinding selnya.
Istilah Eubacteria berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata eu, yang berarti
sejati. Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang hidup
dimanapun (kosmolipit). Eubacteria disebut juga dengan Bacteria atau bakteri.
Istilah bakteri berasal dari bacterion yang artinya batang kecil.

ciri bakteri antara lain: Berukuran kecil,terdiri dari satu sel atau
uniseluler,tidak memiliki membran inti atau prokariotik,ukuran tubuh berdiameter
0.1 – 1, mikron dengan panjang 1–20 mikron, hanya dapat dilihat melalui
mikroskop, hidup berkoloni atau secara soliter, bersifat kosmopolit atau berhabitat
luas, Memiliki dinding sel.
Selain ciri-ciri, bakteri juga memiliki struktur yaitu:
flagela, kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, bahan inti,
klorosom, vakuola gas, dan mesosom.

Infeksi bakteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi
ini dapat menyebabkan demam, batuk, hingga tanda peradangan, seperti nyeri dan
pembengkakan, pada penderitanya.Penyebab Infeksi Bakteri yaitu:
- Anthraks - Tuberkulosis
- Penyakit Lyme - Pneumonia
- Demam Q - Vaginosis
- Demam rematik - Gonore
- Meningitis

Faktor risiko infeksi bakteri:

- Sedang menggunakan obat kortikosteroid


- Menderita HIV/AIDS
- Menderita kanker atau kondisi lain yang memengaruhi daya tahan tubuh

17
DAFTAR PUSTAKA

Maulina, H. P. (2016). identifikasi bakteri enterik patogen


http://scholar.unand.ac.id/5417/2/1.%20BAB%201.pdf
Kesumah, D. (2020). mengenal-bakteri-dari-ciri-ciri-sampai-peranannya-
di-kehidupan
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/614d0960532e9/mengenal-bakteri-
dari-ciri-ciri-sampai-peranannya-di-kehidupan#:~:text=Mengutip%20dari
%20hellosehat.com%2C%20bakteri,tubuh%20manusia%20pun%20ada
%20bakteri.
Eubacteria: Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi dan Contoh

https://www.gramedia.com/literasi/eubacteria/
Healthline,Medical (2020). Manfaat Bakteri Baik untuk Kesehatan Tubuh
https://health.kompas.com/read/2020/08/31/073400868/4-manfaat-bakteri-
baik-untuk-kesehatan-tubuh?page=all#:~:text=Bakteri%20tertentu
%20dalam%20tubuh%20bertindak,menghasilkan%20asam%20lemak
%20rantai%20pendek.&text=Hal%20ini%20penting%20untuk
%20kesehatan,%2C%20penyakit%20jantung%2C%20dan%20kanker.
Driessen, R., et al. (2021). Infeksi bakteri
lodokter.com/infeksi-bakteri

18
Pilihan ganda!!
Berilah tanda silang(x) huruf a,b,c dan d pada jawaban yang benar!!!
1. Istilah Eubacteria berasal dari bahasa Yunani yaitu eu, yang berarti ….
a. Sejati . c. Sempurna
b. Keseluruhan d. Bakteri
2. Awalnya, Eubacteria dianggap bagian dari kerajaan Prokaryota, kadang-
kadang disebut….
a. Kingdom c. Filum
b. Kelas d. Monera .
3. Jenis bakteri yang menular melalui makanan adalah…..
a. Salmonella typhii . c. anaerobes
b. Coxiella burnetii d. Streptococcus
4. Istilah bakteri diperkenalkan oleh Ehrenberg pada tahun…..
a. 1888 c. 1998
b. 1828 . d. 1898
5. Tuberkulosis, yang disebabkan oleh bakteri…..
a. Neisseria gonorrhoea c. Mycobacterium tuberculosis .
b. Neisseria meningitidis d. Listeria monocytogenes
6. Bakteri yang menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek
adalah…
a. Pseudomonas cattleyae .
b. Salmonella typhii
c. Bacterium papaya
d. Lauconostoc mesentroide
7. Bakteri yang menyebabkan rebah pada tanaman pepaya adalah…..
a. Lauconostoc mesentroide
b. Pseudomonas cattleyae
c. Bacterium papaya .
d. Salmonella typhii

19
8. Infeksi bakteri dapat terjadi pada siapa saja. Namun, risiko terkena infeksi
bakteri dapat meningkat pada seseorang memiliki daya tahan tubuh yang
lemah, misalnya karena….
a. Sedang menggunakan obat kortikosteroid
b. Menderita HIV/AIDS
c. Menderita kanker atau kondisi lain yang memengaruhi daya tahan
tubuh
d. a, b dan c semua benar .
9. organisme uniseluler bersel satu yang tidak memiliki membran inti sel
prokariotik umumnya tidak berklorofil pada dinding selnya termasuk
definisi dari…..
a. Karbon c. Protein
b. Bakteri. d. Vitamin
10. Bakteri yang mengubah bahan anorganik menjadi organik dengan bantuan
cahaya matahari yaitu…..
a. Fotoautotrof . c. kemoautotrof
b. Cyanobacteria d. Bacillus anthracis

Kunci jawaban!!

1. a 6. a
2. d 7. c
3. a 8. d
4. b 9. b
5. c 10. a

20

Anda mungkin juga menyukai