PENDAHULUAN
Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau
batang, bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan
Belanda bernama Anthony van Leewenhoek. Leeuwenhoek kemudian
menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu,
ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri
disebut bakteriologi. Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan
tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es,
hingga lautan. Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Bakteri memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup
lainnya. Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak
memiliki klorofil. Ukuran tubuh bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron
sampai yang panjangnya ratusan mikron. Bakteri dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang paling
renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya bakteri
terbesar adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar bakteri
beraneka ragam, yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan spirilia (spiral). (Sri
Maryati, 2007).
Dalam kemajuan IPTEK seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia
untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat
resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.
Penyakit akibat kerja ini di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psikologi. Sebagai contoh orang yang
bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak
1
langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu
bersih dalam artian bebas dari sumber–sumber penyakit yang berupa virus,
bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun
dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang menjadi
penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak
langsung dengan lingkungan. Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang
diakibatkan oleh bakteri tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja
tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang itu bakteri bagaimana bakteri tersebut
dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Dewasa ini, pembicaraan tentang makhluk mini yang biasa disebut bakteri tentu
tidak akan ada habisnya. Karena bakteri merupakan salah satu kajian dari
mikrobiologi yang keberadaannya sangat diperhitungkan baik dari segi
manfaatnya maupun kerugian yang dapat ditimbulkan oleh bakteri. Selain itu
bakteri juga merupakan agen hayati yang dapat dimanfaatkan aktivitas
metabolismenya dalam hal segi peningkatan mutu pangan, salah satunya
pemanfaatan bakteri Lactobacillus bulgaricus dalam pembuatan yogurt yang kami
bahas dalam makalah ini.
Kajian biologi terapan sangat minim jika tidak menggunakan jasa bakteri,
karena biologi terapan membutuhkan jasa bakteri - bakteri yang dapat
dimanfaatkan dalam hal penerapan konsep biologi seperti sub bidang
mikrobiologi, genetika, ekologi mikroorganisme dan lain sebagainya. Oleh karena
itu keberadaan bakteri tentu sangat berjasa dalam kajian biologi terapan dalam hal
pemanfaatannya dari segi pangan, makanan, minuman, pertanian, perkebunan, dan
lain sebagainya. Namun disisi lain bakteri juga dapat merugikan manusia yang
dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dengan adanya konsep tersebut
diharapkan manusia dapat meminimalisir dampak negatif dari bakteri.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu bakteri.
2. Memahami sejarah ditemukannya bakteri.
3. Menjelaskan bagaimana bakteri berkembang biak.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bakteri.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri.
6. Untuk mengetahui apa itu bakteri Lactobacillus bulgaricus.
7. Memahami optimalisasi peran bakteri Lactobacillus bulgaricus dalam
proses produksi yogurt.
8. Menjelaskan peran bakteri dalam kehidupan sehari-hari.
9. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 2.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
makanan, suhu, dan lngkungan yang kurang menguntungkan bagi bakteri. Selain
itu dapat mengalami pleomorfi, yaitu bentuk yang bermacam-macam dan teratur
walaupun ditumbuhkan pada syarat pertumbuhan yang sesuai.
A. Sel Prokariotik
Tipe sel prokariotik mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan sel eukariotik. Beberapa sel bakteri Pseudomonas hanya berukuran
0,4-0,7µ diameternya dan panjangnya 2-3µ. Sel ini tidak mempunyai organel
seperti mitokondria, khloroplas dan aparat golgi. Inti sel prokariotik tidak
mempunyai membran. Bahan genetis terdapat di dalam sitoplasma, berupa
untaian ganda (double helix) DNA berbentuk lingkaran yang tertutup.
“Kromosom” bakteri pada umumnya hanya satu, tetapi juga mempunyai satu
atau lebih molekul DNA yang melingkar (sirkuler) yang disebut plasmid. Sel
prokariotik tidak mengandung organel yang dikelilingi oleh membran.
Ribosom yang dimiliki sel prokariot lebih kecil yaitu berukuran 70S. Ukuran
genom sel prokariot berbeda dengan sel eukariot. Jumlah DNA penyusun
pada sel prokariot berkisar antara 0,8-8.106 pasangan basa (pb) DNA. DNA
pada sel eukariot mempunyai pasangan basa lebih tinggi, sebagai contoh:
Neurospora 19.106; Aspergillus niger 40.106; Jagung 7.109; dan manusia
29.109. Sel prokariotik tidak seluruhnya membutuhkan oksigen, misalnya
pada bakteri anaerob.
5
B. Sel Eukariotk
Sel eukariotik mempunyai inti sejati yang diselimuti membran inti. Inti sel
mengandung bahan genetis berupa genome/ DNA. Seluruh bahan genetis tersebut
tersusun dalam suatu kromosom. Di dalam kromosom terdapat DNA yang
berasosiasi dengan suatu protein yang disebut histon. Kromosom dapat
mengalami pembelahan melalui proses yang dikenal sebagai mitosis. Sel
eukariotik juga mengandung organel-organel seperti mitokondria dan khloroplas
yang mengandung sedikit DNA. Bentuk DNA dalam kedua organel tersebut
adalah sirkuler tertutup (seperti DNA prokariot). Ribosom pada sel eukariotik
lebih besar dibandingkan prokariotik, berukuran 80S. Di dalam sel ini juga
dijumpai organel lain yang bermembran, yaitu aparatus golgi. Pada tanaman
organel ini mirip dengan diktiosom. Kedua organel tersebut berperan dalam
proses sekresi.
6
dalam sel. Pembagiannya yaitu terdiri Arkhaebacteria, Eukaryota (Protozoa,
Fungi, Tumbuhan dan Binatang), dan Eubacteria.
7
of London yang kemudian dipublikasikan pada tahun 1684. Penemuan ini segera
mendapat banyak konfirmasi dari ilmuwan lainnya. Sejak saat itulah, tidak hanya
ilmu tentang bakteri tetapi juga mikroorganisme pada umumnya pun mulai
berkembang.
8
penggunaanya digantikan dengan agar (sejenis polisakarida) yang digagas oleh
istri Walter Hesse yang juga bekerja bersama Robert Koch.
9
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau
rekombinasi DNA.
10
sel. Bakteri dalam bentuk bulat (coccus) juga dapat ditemukan dalam
keadaan tunggal, berpasangan, membentuk rantai, atau membentuk
gumpalan seperti buah anggur.
Berikut ini bentuk-bentuk bakteri coccus, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkoloni beserta contohnya.
Monokokus adalah bakteri berbentuk bulat tunggal. Contoh bakteri ini
adalah Monococcus gonorrhoeae.
Diplokokus adalah bakteri berbentuk bulat dan berpasangan. Contoh
bakteri ini adalah Diplococcus pneumoniae.
Streptokokus adalah bakteri berbentuk bulat bergandengan menyerupai
bentuk rantai. Bentuk rantai sendiri merupakan hasil reproduksinya yang
melakukan pembelahan dalam satu garis ke satu atau dua arah. Contoh
bakteri ini adalah Streptococcus lactis, Streptococcus salivarius, dan
Streptococcus pneumoniae.
Tetrakokus adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri atas 4 sel dengan
susunan menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke
dua arah.
Sarkina adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri dari 8 sel dengan
susunan menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke
tiga arah. Contoh bakteri ini adalah Sarcina sp.
Stafilokokus adalah koloni bakteri berbentuk bulat yang tersusun
menyerupai kelompok buah anggur hasil dari pembelahan sel ke segala
arah. Contoh bakteri ini adalah Staphylococcus aureus.
11
2. Batang atau Basil
Basil merupakan bakteri yang berbentuk batang. Basilli, semuanya dibagi
dalam satu belahan yang menghasilkan basil, rangkaian streptobasillus
atau kokobasil. Bakteri yang berbentuk batang atau silinder (basil) dapat
kita temukan dalam keadaan tunggal (basil), berpasangan (diplobasil),
maupun koloni yang membentuk rantai (streptobasil).
Berikut bentuk-bentuk bakteri Basil :
3. Spiral
Spiral merupakan bakteri yang berbentuk lengkung. Spiral meliputi satu
dari tiga bentuk ini : vibrio, spirillum atau spirochete.
12
Bentuk-bentuk bakteri Spiral :
Koma (vibrio) adalah bakteri yang bentuknya melengkung
setengah lingkaran atau kurang. Contoh bakteri dengan bentuk ini
adalah Vibrio comma alias bakteri penyebab penyakit kolera.
Spiral adalah bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari
setengah lingkaran. Contoh bakteri dengan bentuk ini adalah
Sprillum minor atau bakteri penyebab demam pada manusia yang
menjadikan gigitan tikus dan hewan pengerat lainnya sebagai
medium (perantara).
Spiroseta adalah bakteri yang bentuknya berupa spiral dengan
tekstur halus dan lentur. Contoh bakteri dengan bentuk ini adalah
Treponema pallidum alias bakteri penyebab penyakit sifilis.
A. Bakteri Heterotroph
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang
mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan,
13
disebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam
makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.
B. Bakteri Autotroph
Bakteri autotroph adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari
zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya,bakteri autotroph
(auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua anggota, yaitu:
a. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya.
Misalnya: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
b. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses
respirasinya. Misalnya: Streptococcus lactis.
14
asam yang mengubah pH saluran pencernaan. Lactobacillus bulgaricus juga
merupakan antibiotik alami, yang dapat memiliki spektrum yang luas dari fungsi
kekebalan. Membantu mekanisme probiotik lainnya termasuk pemblokiran situs
adhesi patogen dalam lapisan mukosa usus. Lactobacillus bulgaricus
menunjukkan kemampuan yang terbukti untuk menarik diri racun dan
mengalahkan bakteri berbahaya, sementara menjajah mukosa usus dalam
simbiosis yang menguntungkan.
Bakteri akan mengolah gula susu alami menjadi asam laktat. Hal itu akan
meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu menyusut menjadi
masa yang padat atau kental. Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga mencegah
proliferasi (perbanyakan sel) dari bakteri patogen lainnya. Umumnya kultur
yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses fermentasi,
biasanya yaitu Streptococcus salivarius dan thermophilus dari genus
Lactobacillus, seperti L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus.
Karena kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang dapat memecah laktosa,
beberapa individu yang menderita lactose intolerant dapat menikmati yoghurt
tanpa efek yang merugikan. Secara nutrisi, yoghurt memang kaya akan protein
dan beberapa vitamin B serta mineral penting lainnya.
15
Fermentasi yang bertujuan mengoptimalkan konversi substrat menjadi
massa microbial adalah operasi utama dalam produksi protein sel tunggal.
Mikroorganisme yang dibiakkan untuk protein sel tunggal dan digunakan sebagai
sumber protein untuk hewan atau pangan harus mendapat perhatian secara khusus.
Mikroorganisme yang cocok antara lain memiliki sifat tidak menyebabkan
penyakit terhadap tanaman, hewan, dan manusia. Selain itu dapat digunakan
sebagai bahan makanan atau pakan, tidak mengandung bahan beracun serta biaya
produk yang dibutuhkan rendah. Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai
protein sel tunggal, antara lain alga Chlorella, Spirulina, dan Scenedesmus; dari
khamir Candida utylis; dari kapang berfilamen Fusarium gramineaum maupun
dari bakteri.
2. Volume kultur relatif konstan (tidak bocor atau menguap). Kultur ini dapat
menghasilkan enzim yang mejadikan yogurt memiliki tingkat keasaman yang
rendah. Kerja dari kultur tersebut saling melengkapi antara bakteri Lactobacillus
bulgaricus dengan Streptococcus thermopiles.
16
Medium harus mengandung nutrien dan oksigen yang dibutuhkan mikroba.
Mikroba berada dalam medium yang mengandung nutrien sebagai substrat untuk
tumbuh dan berkembang bercampur dengan produk-produk yang dihasilkan
yogurt. Medium kebanyakan berasal dari tumbuhan dan sedikit dari produk
hewani harus mencukupi kebutuhan Lactobacillus bulgaricus . Cita rasa khas
yoghurt ditentukan dari terbentuknya asam laktat, asetaldehid, asam asetat dan
asetil.
7. Sifat fermentasi yoghurt merupakan salah satu hasil olahan susu yang
mengalami fermentasi akibat dari aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
bakteri Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus.
8. Prinsip kultivasi mikroba dalam sistem cair bakteri asam laktat yang
dihasilkan Lactobacillus bulgaricus memiliki efisiensi yang tinggi karena mampu
beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Yoghurt biasanya digunakan
sebagai sajian bagi orang-orang yang ingin melangsingkan tubuh. Sajian yang
dihasilkan dari susu fermentasi ini diduga ditemukan semenjak dihasilkannya susu
domba di Mesopotamia sekitar 5000 tahun SM yang disimpan dalam suatu
ruangan yang hangat dan kemudian terbentuk gumpalan susu.
17
9. Desain bioreaktor (fermenter) kontaminasi Istilah fermenter (bioreaktor)
digunakan untuk tempat berlangsungnya proses fermentasi. Pada prinsipnya
fermenter harus menjamin pertumbuhan mikroba dan produk dari Lactrobacillus
bulgaricus di dalam fermenter. Semua bagian di dalam fermenter pada kondisi
yang sama dan semua nutrien termasuk oksigen harus tersedia merata pada setiap
bagian dalam fermenter dan produk limbah seperti; panas, CO2, dan metabolit
harus dapat dikeluarkan (remove). Fermenter sebagai wadah harus dapat
memberikan kondisi lingkungan fisik yang cocok bagi katalis sehingga dapat
berinteraksi secaran optimal dengan substrat. Oleh karena itu, wadah perlu
didesain sedemikian rupa sehingga proses dalam wadah dapat dimonitor dan
dikontrol.
10. Desain medium sebagai tempat tumbuh dan berkembang harus menjamin
ketersediaan dan kebutuhan mikroba untuk hidup dan tumbuh berkembang.
Medium biasa disebut substrat. Medium harus mengandung nutrien dan oksigen
yang dibutuhkan Lactobacillus bulgaricus berada dalam medium yang
mengandung nutrien sebagai substrat untuk tumbuh dan berkembang bercampur
dengan produk-produk yang dihasilkan termasuk limbah. Medium kebanyakan
berasal dari tumbuhan dan sedikit dari produk hewani. Sebagai contoh; biji-bijian
(grain), susu (milk), Natural raw material berasal dari hasil pertanian dan hutan,
karbohidrat; gula, pati (tepung), selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
18
12. Tenik pengukuran fermentasi dimulai ketika aktivitas dari
bakteri Streptococcus thermopilus merubah laktosa (gula susu) menjadi asam
laktat dan menurunkan keasaman susu hingga 5-5,5. Pada saat itu juga
kecenderungan untuk terjadinya reaksi-reaksi kimia yang dapat merugikan pada
produk akhir mulai dihambat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus mulai beraktivitas
mensekresikan enzimnya untuk menurunkan keasaman hingga 3,8-4,4 dan
menciptakan cita rasa khas yoghurt setelah keasaman mencapai 5-5,5.
15. Fermentasi substrat padat sebagai contoh media yang digunakan untuk
produksi tempe, oncom, susu yogurt, kecap, kompos dsb. Solid substrate
fermentation (SSF), melibatkan jamur berfilamen, yeast atau Streptomyces.
16. Kultur biakan murni (isolat) proses pembuatan sajian yang memiliki rasa yang
asam ini biasanya menggunakan kultur campuran antara bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermopilus sebagai starter.
19
Tahap pertama dalam seleksi mikroba yang akan digunakan untuk industri
adalah isolasi mikroba, sehingga diperoleh kultur murni (semua sel dalam
populasi identik & berasal dari sel induk yang sama sifat morfologi & fisiologi
seragam). Setelah itu dilakukan seleksi sehingga diperoleh galur dengan kinerja
terbaik. Terakhir baru dilakukan identifikasi dengan menggunakan kunci-kunci
yang sesuai, sehingga diketahui nama (klasifikasi) mikroba tersebut. Mikroba
yang telah diperoleh harus disimpan dengan teknik penyimpana yang baik,
sehingga kemurniannya terpelihara dalam jangka waktu yang panjang.
Mutasi
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi
secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup
yang bersifat terwariskan (heritable). Istilah mutasi pertama kali dipergunakan
oleh Hugo de vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip yang
mendadak pada bunga oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata
perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya.
20
Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman,
sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga
dapat diselipkan pada tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri,
atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan pada khromosom
bakteri Lactobacillus bulgaricus. Dengan demikian produksi yogurt dapat
dilakukan dengan cepat, massal, dan murah. Teknologi rekayasa genetika juga
memungkinkan manusia membuat vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman
transgenik dengan sifat-sifat baru yang khas.
Mutasi gen pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain
peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam
penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan terhadap serangan
hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap
herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida),
toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan
nutrisi, perubahan pigmentasi.
Rekombinasi
21
dan yang ada pada induknya tetuanya. Pada bakteri, rekombinasi gen dihasilkan
dari tiga pemindahan gen, yaitu konjugasi, transformasi, dari transduksi.
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Schizophyta
Kelas : Eubacteriales
Familia : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
22
sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk
membuatnya padat. Keasaman meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi
bakteri patogen yang potensial. Di Amerika Serikat, untuk dinamai yoghurt,
produk harus berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilusdan
Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus. Pada kebanyakan negara, produk
mungkin disebut yoghurt hanya jika bakteri hidup ada di produk akhir. Produk
yang telah dipasteurisasi, yang tidak punya bakteri hidup, disebut susu fermentasi
(minuman).
c. Penghasil energi
d. Penghasil antibiotik
e. Pencerna limbah
23
Biasa digunakan pada sambal oncom, ulukuteuk leunca dan karedok.
Banyaknya di pakai di masakan-masakan sunda. Banyak dijual di pasar
tradisional, belakangan ini juga sudah ada di super market. Contoh pada
pembuatan roti, ragi Sacharomyces ditambahkan pada adonan tepung
gandum sehingga terjadi proses fermentasi.
Penggunaan Jasa Mikroorganisme untuk Mengubah Makanan
Melalui proses fermentasi yang dilakukan mikroorganisme, bahan
makanan tertentu diubah menjadi bahan bentuk lain sehingga cita rasanya
lebih menarik atau mengandung nilai gizi yang lebih tinggi. Contohnya
adalah keju, mentega, yoghurt, roti, alkohol, dan cuka.
Ciri Produk dari Susu Fermentasi
Produk fermentasi Mikroorganisme utama yang
melakukan fermentasi dan
perubahan yang dihasilkan
Rum masam yang dibiaki mikroba Sama dengan yang digunakan untuk
pembuatan susu mentega yang
dibiaki bakteri, yaitu streptokokus,
leukonostok asam dan rasa/ aroma.
Susu Bulgaria Lactobacillus bulgaricus
Asam dan rasa/ aroma
Susu Asidofilus L. acidophilus
Streptococcus thermophilus
L. bulgaricus
Asam dan rasa/ aroma
Yoghurt S. Lactis
L. bulgaricus
Kefir Khamir peragi laktose
Asam dan rasa/ aroma
24
Produk Pangan Hasil Fermentasi
Bahan makanan hasil Bahan asal Mikroorganisme yang
fermentasi berperan
25
2. Peranan Bakteri dalam Pertanian
Banyak bakteri yang hidup sebagai parasit pada jenis organisme saja dan tidak
mengganggu atau merugikan organisme jenis lainnya. Sifat mikroorganisme
semacam ini dapat dimanfaatkan dalam Bioteknologi pembasmian hama atau
dikenal dengan biological control. Contohnya adalah bakteri hasil rekayasa yang
disebut bakteri minumes, merupakan keturunan dari Pseudomonas. Contoh
lainnya adalah penggunan bakteri Bacillus thurigiensis bersifat patogen terhadap
ulat hama tanaman. Pembasmian ulat hama dengan menggunakan Bacillus
thurigiensis tidak menimbulkan dampak negatif kepada lingkungan serta tidak
meninggalkan efek residu.
Pada pemeriksaan mikrobiologis yang rutin terhadap air untuk menentukan aman
tidaknya air untuk diminum, tidaklah cukup bila mendasarkan uji-uji yang
didasarkan hanya terhadap adanya (terisolasinya) mikroorganisme potogenik
karena alasan sebagai berikut:
1. Kemungkinan besar patogen masuk ke dalam air secara sporadis, tetapi karena
tidak dapat bertahan hidup lama maka mungkin saja tidak terdapat di dalam
contoh air yang dikirimkan ke laboratorium.
26
2. Bila terdapat dalam jumlahnya amat sedikit, maka besar kemungkinan patogen-
patogen tersebut tidak terdeteksi oleh prosedur laboratoris yang digunakan.
3. Hasil pemeriksaan laboratorium baru dapat diketahui setelah 24 jam atau lebih.
Apabila ternyata ditemukan adanya patogen, sementara itu tentunya banyak orang
telah mengkonsumsi air tersebut dan telah tereksposi terhadap infeksi sebelum
dapat dilakukan usaha untuk mengatasi situasi tersebut.
27
Anggota lain kelompok koliform ialah Klebsiella pneumoniae, yang tersebar luas
di alam, terdapat di dalam tanah, air, padi- padian, dan juga dalam saluran
pencernaan manusia dan hewan. (Pelczar, 2009: 872-873)
B. Merugikan
Jenis Penyakit
28
Peranan Bakteri yang Merugikan Makhluk Lain
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada
organisme lain.
Pada tumbuhan misalnya:
- Xanthomonas citri, penyebab kanker batang jeruk.
- Rwinia trachelphilia, penyebab penyakit busuk daun labu.
Pada hewan misalnya:
- Bacillus antraxis, penyakit anthrax pada hewan ternak.
- Actynomyces bovis, penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
Pada manusia misalnya:
- Salmonella thyphosa, penyebab penyakit tifus.
- Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
- Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra.
- Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis.
- Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri basiler.
- Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru.
- Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat
atau batang, bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri ditemukan pertama kali oleh
ilmuwan Belanda bernama Anthony van Leewenhoek. Leeuwenhoek kemudian
menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu,
ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri
disebut bakteriologi.
Bakteri berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 3, yaitu bentuk batang atau
silinder (bacil), bentuk bulat (coccus), dan bentuk spiral (spirillum). Bentuk
bakteri juga dapat dipengaruhi umur dan syarat pertumbuhan tertentu.
Berdasarkan cara memperoleh maknanya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu bakteri heterotroph dan bakteri autotroph. Faktor–faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum antara
lain; suhu, derajat keasaman atau pH, konsenterasi garam, sumber nutrisi, zat – zat sisa
metabolisme, zat kimia, dan perkembangbiakan bakteri. Bakteri umumnya
berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri.
Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah
menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi
genetik dengan bakteri lainnya.
Bakteri merupakan agen hayati yang dapat dimanfaatkan aktivitas
metabolismenya dalam hal segi peningkatan mutu pangan, salah satunya
pemanfaatan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Lactobacillus delbrueckii subsp.
bulgaricus atau biasa disebut Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri yang
membantu dalam proses fermentasi yoghurt. Lactobacillus bulgaricus
menunjukkan kemampuan yang terbukti untuk menarik diri racun dan
30
mengalahkan bakteri berbahaya, sementara menjajah mukosa usus dalam
simbiosis yang menguntungkan.
Kajian biologi terapan sangat minim jika tidak menggunakan jasa bakteri,
karena biologi terapan membutuhkan jasa bakteri - bakteri yang dapat
dimanfaatkan dalam hal penerapan konsep biologi seperti sub bidang
mikrobiologi, genetika, ekologi mikroorganisme dan lain sebagainya. Oleh karena
itu keberadaan bakteri tentu sangat berjasa dalam kajian biologi terapan dalam hal
pemanfaatannya dari segi pangan, makanan, minuman, pertanian, perkebunan, dan
lain sebagainya. Namun disisi lain bakteri juga dapat merugikan manusia yang
dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dengan adanya konsep tersebut
diharapkan manusia dapat meminimalisir dampak negatif dari bakteri.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan berusaha memperbaiki makalah dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
di atas. Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam
mempelajari tentang bakteriologi serta makalah ini tidak hanya berguna bagi
penulis tetapi juga berguna bagi semua pembaca.
31
DAFTAR PUSTAKA
Elfien Herriyanto. 2012. Hand Out Mata Kuliah Biologi Terapan 2 Peranan
Mikroorganisme. Jember : Unmuh Jember.
Rahayu, Triastuti dan Maryati. 2009. Isolasi dan Karakterisasi Streptomyces yang
Berpotensi Antimikroba dari Rizosfer Tumbuhan Tingkat Tinggi. Laporan
Penelitian Hibah Pekerti. Surakarta : UMS.
Subandi, H.M. 2014. Mikrobiologi Kajian dalam Perspektif Islam. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
32
Tim Penyusun.(_). Buku Teks Bahan Ajar Siswa Paket Keahlian: Kimia Analisis
Mikrobiologi. Kurikulum 2013. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
33