silahkan hubungi Email : liyansyah44@gmail.com Hp/WA : 085769160214 dengan senang hati akan
Penulis carikan Makalah tersebut kemudian di posting di Blog "MAKALAH TENTANG" dan Gratis untuk
Pembaca ambil atau Copy Paste sebagai Tugas Terimakasih
search
Beranda
JUL
23
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul EUBACTERIA (BAKTERI) ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.
Bakteri merupakan mikro organisme hidup yang Alloh SWT ciptakan sangat kecil hingga tidak kasat
mata, dibutuhkan alat tertentu untuk dapat melihatnya, seperti mikroskop. Bakteri diciptakan dengan
berbagai bentuk, fungsi dan sifat yang berbeda. Dengan makalah ini penulis akan memaparkan apa itu
bakteri?
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun
sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Makalah................................................................................ 2
A. Pengertian........................................................................................... 3
B. Pembahasan........................................................................................ 5
A. Simpulan........................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi.
Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini di sebabkan oleh beberapa factor
diantaranya adalah factor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang bekerja
pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber–sumber
penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan
besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang menjadi penyebab
utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tidak hanya membutuhkan
tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang itu bakteri bagaimana bakteri
tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan tujuan :
BAB II
Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan
organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal),
prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan
ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-
lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber
nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri
gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan
protein.
Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
B. Pembahasan
· Pembiakan Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara bakteri
(prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan
pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses
pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut
tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran
materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara
rekombinasi genetik dan membelah diri.
Ada tiga cara paraseksual yang diketahui, yaitu transformasi, konjugasi dan transduksi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri
yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari
sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi
pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria,
dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain.
Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang
semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini
pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama
transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh
bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada
bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu
dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk
profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang
diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi
(transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton
Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan
materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung
pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut.
Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
Pembelahan Biner, pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak
melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan
berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai
faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri,
dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
· Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat
bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
1. Bakteri Kokus :
kokus
Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :
basil
Bakteri Spirilia
spirilia
· Jenis Bakteri
2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua kelompok flagel yang masing-masing terdapat di ujung
tubuhnya.
4. Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung tubuhnya.
1. Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tebal. Contohnya: Bacillus subtilis, Clostridium botulinum, Vibrio cholerae, Neisseria gonorrhoeae, dan
Treponema pallidum.
2. Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tipis. Contohnya: Escherichia coli, Streptococcus mutans, Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus
aurens.
1. Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan oksigen bebas. Contohnya:
Escherichia coli.
2. Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali dan kadang
bisa mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium botulinum.
3. Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Contoh:
Salmonella typhosa.
1. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya.
Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.
2. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.
a. Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri dengan
menggunakan energi cahaya matahari melalui proses fotosintetis. Contohnya: bakteri belerang ungu
Thiocystis sp,
b. Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintetis makanannya sendiri dengan
menggunakan energi kimia. Contohnya: Gallionella, Nitrosomonas, Nitrococcus, dan Nitrobacter.
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya (berupa snyawa organik) dari
bergantung pada organisme lain karena tidak dapat mensintetis makanannya sendiri.
c. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa organisme yang
telah mati, sampah-sampah, kotoran, dan bangkai. Contohnya: Thiobacillus dinitrificants, Clostridium
sporageus, Eschechia coli, Lactobacillus bulgaricus, dan Methanobacterium ruminatum.
d. Bakteri parasit, yaitu yang meperoleh makanannya dari organisasi yang ditumpanginya (inangnya).
Contohnya: Borrelia novyi, Famili Treponemataceae, Famili Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis, dan
Borrelia burgdorferi.
e. Bakteri patogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau inang yang
dihinggapinya. Contohnya: Neisseria gonorrhoeae (parasit pada manusia yang menyebabkan penyakit
kelamin atau kencing nanah), Bacterium papaya (parasit pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit
pada pepaya), dan Bacillus anthracis (parasit pada hewan yang menyebabkan penyakit antraks pada
ternak).
f. Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes atau inang.
Contohnya: Streptomyces grieus dan Escherichia coli.
1. Bakteri psikrorofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu terendah yaitu 0oC-30oC. Bakteri ini
banyak ditemukan di dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan makanan yang didinginkan.
2. Bakteri mesofil, yaitu bakter yang hidup pada suhu 25oC-40oC. Bakteri ini terdapat pada tanah,
air, dan tubuh vertebrata.
3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 45oC-75oC. Bakteri ini banyak terdapat di
tempat-tempat bersuhu tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.
4. Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu diatas 75oC. Bakteri ini ditemukan di
sumber air panas.
3. Rizobium bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dapat menambat nitrogen dari
udara bebas sehingga dapat menyuburkan tanah.
4. Acetobacter xylinum digunakan dalam proses pembuatan nata de coco dari air kelapa.
5. Escherichia coli yang hidup di dalam usus besar manusia membantu membusukkan sisa-sisa
makanan dan menghasilkan vitamin K.
7. Pada pengolahan limbah, diperlukan bakteri aerob untuk mengoksidasi limbah, sehingga daya
racun limbah terhadap lingkungan berkurang.
8. Pada pembuatan biogas, bakteri mengubah sampah dan kotoran menjadi biogas yang terutama
terdiri atas gas metana. Gas metana dapat digunakan sebagai bahan bakar dan penerangan.
9. Dalam rekayasa genetika, ADN bakteri dimodifikasi sehingga menghasilkan protein tertentu yang
dibutuhkan manusia. Dengan demikian dapat diperoleh sejumlah besar protein/enzim dalam waktu
relatif singkat.
Banyak bakteri yang bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Bakteri juga menyebabkan banyak kerusakan pada makanan, bahan pangan, dan
menghasilkan toksin/racun.
radang paru-paru.
4. Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks pada sapi, kerbau, dan domba.
5. Aspergillus flavus merusak biji kacang-kacangan yang disimpan dan menghasilkan racun aflatoksin
yang berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat disimpulkan bahwa Bakteri umumnya
merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil,
serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan
secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan dengan
cara transformasi, transduksi dan konjugasi.
Berdasarkan bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Jenis bakteri dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagel, berdasarkan, karakteristik dinding sel
melalui sistem pewarnaan gram, berdasarkan, kebutuhannya terhadap oksigen, berdasarkan kebutuhan
energi, berdasarkan cara memperoleh makanan, berdasarkan suhu pertumbuhan.
B. Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak
demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai manusia biasa penulis hanya bisa berharap semoga
bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. Amiin...
Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat pencerahan mengenai bakteri,
bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana yang merugikan.
SUMBER : http://azizzm.blogspot.co.id/2013/10/makalah-biologi-tentang-bakteri.html
0 Add a comment
Loading