Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAKTERI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


1. KRISTINA YENJAU NIM:148420522014
2. ANACE SESA NIM:148420522006
3. SHERLLYNA ISIR NIM:148420522016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya Saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul BAKTERI ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.
Saya menyadari bahwa selama penulisan makalah ini Saya mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, Saya mengucapkan terimakasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik
dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, Saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Amin.
Aimas, 31 Oktober 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
Pengertian, Ciri dan Struktur Bakteri ........................................................................................................ 4
A. Pengertian Bakteri ............................................................................................................................ 4
B. Struktur Bakteri ................................................................................................................................. 4
B. Pembahasan ..................................................................................................................................... 5
. Bentuk Bakteri ................................................................................................................................. 6
 Jenis Bakteri..................................................................................................................................... 8
C. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan ............................................................................................... 10
Bakteri yang Merugikan................................................................................................................... 10
BAB II ........................................................................................................................................................... 11
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................................................ 11
BAB I
EUBACTERIA (BAKTERI)
Pengertian, Ciri dan Struktur Bakteri
A. Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di
organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan
jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur,
kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
Ciri-ciri Bakter
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasite
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
B. Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar sel bakteri


Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

B. Pembahasan
 Pembiakan Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara
bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua
cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi ,
dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab,
dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada
eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini
beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
Ada tiga cara paraseksual yang diketahui, yaitu transformasi, konjugasi dan transduksi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke
sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan
mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara
transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus
pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini
merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci
yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat
berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh
Frederick Grifith tahun 1982
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan
virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya
menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen)
memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi
genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus
sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam
DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan
Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk
pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan
melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan (
transfer faktor = faktor F )
Pembelahan Biner, pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan
sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner
pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi
atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan
terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan,
bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika
pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan
bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi
yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka
bumi akan dipenuhi bakteri.

. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri:

1.Bakteri Kokus
1. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
2. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
3. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
4. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
5. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
6. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur

2. Bakteri Basil

1. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal


2. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
3. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3.Bakteri Spirilia

1. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang


2. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
3. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

 Jenis Bakteri


Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel
1. Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel.
2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua kelompok flagel yang masing-masing terdapat
di ujung tubuhnya.
4. Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung tubuhnya.
5. Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.

Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel Melalui Sistem Pewarnaan Gram


1. Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal. Contohnya: Bacillus subtilis, Clostridium botulinum, Vibrio
cholerae, Neisseria gonorrhoeae, dan Treponema pallidum.
2. Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis. Contohnya: Escherichia coli, Streptococcus mutans,
Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus aurens.
Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen
1. Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan oksigen bebas.
Contohnya: Escherichia coli.
2. Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali
dan kadang bisa mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium
botulinum.
3. Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
Contoh: Salmonella typhosa.
Berdasarkan Kebutuhan Energi
1. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.
2. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.
Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1. Bakteri autotrof yaitu bakteri yang dapat mensintetis makananya sendiri dari senyawa
anorganik menjadi senyawa organik.
a. Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri
dengan menggunakan energi cahaya matahari melalui proses fotosintetis.
Contohnya: bakteri belerang ungu Thiocystis sp,
b. Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintetis makanannya sendiri
dengan menggunakan energi kimia. Contohnya: Gallionella, Nitrosomonas,
Nitrococcus, dan Nitrobacter.
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya (berupa snyawa
organik) dari bergantung pada organisme lain karena tidak dapat mensintetis
makanannya sendiri.
c. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa
organisme yang telah mati, sampah-sampah, kotoran, dan bangkai.
Contohnya: Thiobacillus dinitrificants, Clostridium sporageus, Eschechia coli,
Lactobacillus bulgaricus, dan Methanobacterium ruminatum.
d. Bakteri parasit, yaitu yang meperoleh makanannya dari organisasi yang
ditumpanginya (inangnya). Contohnya: Borrelia novyi, Famili Treponemataceae,
Famili Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis, dan Borrelia burgdorferi.
e. Bakteri patogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau
inang yang dihinggapinya. Contohnya: Neisseria gonorrhoeae (parasit pada
manusia yang menyebabkan penyakit kelamin atau kencing nanah), Bacterium
papaya (parasit pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada pepaya),
dan Bacillus anthracis (parasit pada hewan yang menyebabkan penyakit antraks
pada ternak).
f. Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes atau
inang. Contohnya: Streptomyces grieus dan Escherichia coli.
Berdasarkan Suhu Pertumbuhan
1. Bakteri psikrorofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu terendah yaitu 0oC-30oC.
Bakteri ini banyak ditemukan di dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan
makanan yang didinginkan.
2. Bakteri mesofil, yaitu bakter yang hidup pada suhu 25oC-40oC. Bakteri ini terdapat
pada tanah, air, dan tubuh vertebrata.
3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 45oC-75oC. Bakteri ini banyak
terdapat di tempat-tempat bersuhu tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.
4. Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu diatas 75oC. Bakteri ini
ditemukan di sumber air panas.

C. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan


Bakteri yang menguntungkan
Bakteri menghasilkan antibiotik seperti tirotrisin, basitrasin, streptomisin, teramisin, dan
polimiksin yang berguna dalam pengobatan. Beberapa jenis bakteri dimanfaatkan secara luas untuk
membuat bahan organik dan makanan seperti keju, asam asetat, dan berbagai asam amino.
Berikut ini adalah beberapa contoh bakteri yang menguntungkan.
1. Lactobacillus bulgaricus dan L. acidophilus untuk membuat yoghurt.
2. Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju.
3. Rizobium bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dapat menambat
nitrogen dari udara bebas sehingga dapat menyuburkan tanah.
4. Acetobacter xylinum digunakan dalam proses pembuatan nata de coco dari air kelapa.
5. Escherichia coli yang hidup di dalam usus besar manusia membantu membusukkan
sisa-sisa makanan dan menghasilkan vitamin K.
6. Streptococcus griceus menghasilkan antibiotik streptomisin.
7. Pada pengolahan limbah, diperlukan bakteri aerob untuk mengoksidasi limbah,
sehingga daya racun limbah terhadap lingkungan berkurang.
8. Pada pembuatan biogas, bakteri mengubah sampah dan kotoran menjadi biogas yang
terutama terdiri atas gas metana. Gas metana dapat digunakan sebagai bahan bakar dan
penerangan.
9. Dalam rekayasa genetika, ADN bakteri dimodifikasi sehingga menghasilkan protein
tertentu yang dibutuhkan manusia. Dengan demikian dapat diperoleh sejumlah besar
protein/enzim dalam waktu relatif singkat.
Bakteri yang Merugikan
Banyak bakteri yang bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Bakteri juga menyebabkan banyak kerusakan pada makanan, bahan
pangan, dan menghasilkan toksin/racun.
Berikut ini contoh beberapa jenis bakteri yang merugikan.
1. Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
2. Salmonella typhi menyebabkan penyakit tifus.
3. Diplococcus pneumonia menyebabkan penyakit pneumonia/ radang paru-paru.
4. Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks pada sapi, kerbau, dan domba.
5. Aspergillus flavus merusak biji kacang-kacangan yang disimpan dan menghasilkan
racun aflatoksin yang berbahaya.
6. Erwinia tracheiphila menyebabkan penyakit busuk daun pada tanaman labu.

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat disimpulkan bahwa Bakteri
umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual.
Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual
dilakukan dengan cara transformasi, transduksi dan konjugasi.
Berdasarkan bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Jenis bakteri dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagel, berdasarkan, karakteristik
dinding sel melalui sistem pewarnaan gram, berdasarkan, kebutuhannya terhadap oksigen,
berdasarkan kebutuhan energi, berdasarkan cara memperoleh makanan, berdasarkan suhu
pertumbuhan.

B. Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai manusia biasa Saya hanya bisa
berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
Amiin...
Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat pencerahan mengenai
bakteri, bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana yang merugikan.

Anda mungkin juga menyukai