Anda di halaman 1dari 18

4 BAB 4.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


LABORATORIUM

4.1 Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP).

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
SOP adalah singkatan dari Standard Operating Procedure. Jika
dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia, yaitu prosedur operasional
standar. SOP dapat didefinisikan sebagai rangkaian prosedur yang
dimiliki oleh instansi atau perusahaan. Dimana hal tersebut digunakan
sebagai panduan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut ini beberapa pendapat dari para ahli sehubungan
dengan definisi atau pengertian SOP ini.
a. Moekijat. Menurut Moekijat, SOP adalah urutan tata cara atau
langkah dalam melaksanakan sebuah kegiatan. Termasuk
tempat juga waktu pelaksanaan dan siapa yang menjalankan.
b. Sailendra. Sedikit berbeda, Sailendra mengartikan SOP sebagai
panduan kegiatan operasional perusahaan, yang bertujuan
untuk memastikan semuanya dapat berjalan lancar.
c. Insani. Sementara Insani berpendapat jika SOP merupakan
dokumen yang sifatnya baku juga resmi, serta berisikan
berbagai macam instruksi. Instruksi tersebut berhubungan
dengan rangkaian pelaksanaan administrasi organisasi maupun
perusahaan.
Secara spesifik, isinya menerangkan cara pelaksanaan, tempat
dan waktu pelaksanaan, berikut dengan subyek yang melaksanakan.
Dari berbagai pengertian di atas, bisa kita simpulkan bahwa SOP dibuat
atau disusun untuk mengatur tata cara berkegiatan, khususnya terkait
operasional. Dengan begitu diharapkan semua berjalan sesuai ketentuan,
minim kesalahan dan bisa berjalan lancar sesuai harapan juga tujuan.
Adapun contohnya adalah tata cara atau aturan penggunaan
seragam kantor, tata cara penggunaan jaringan internet berikut perangkat
komputer di Sekolah dan masih banyak lagi lainnya. Intinya, SOP
adalah panduan pelaksanaan bagi seluruh SDM yang terlibat dalam
operasional sebuah organisasi, instansi.
4.1.1 Tujuan Dibuatnya SOP.
Pembuatan SOP dalam setiap organisasi maupun perusahaan
menjadi hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Hal itu dikarenakan,
ada banyak tujuan yang bisa dicapai dengan adanya SOP tersebut.
Adapun tujuan SOP sebagai berikut:

17
4.1.1.1 Membantu Karyawan/pegawai Memahami Peraturan dan
Tugasnya di Kantor.
Dengan adanya SOP, para karyawan atau tenaga kerja dapat
lebih memahami secara menyeluruh mengenai aturan, serta tugasnya

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
berikut tata cara pelaksanaannya. Hal ini akan memberikan dampak
positif berupa performa kerja yang maksimal, serta operasional yang
berjalan lancar.
4.1.1.2 Mempermudah Proses Adaptasi Karyawan/pegawai Baru.
SOP yang menjadi panduan atas segala kegiatan perusahaan,
membantu karyawan baru lebih mudah untuk berkontribusi sebagaimana
mestinya di sana. SOP adalah singkatan dari Standard Operating
Procedure. Jika dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia, yaitu
prosedur operasional standar.
4.1.1.3 Memudahkan Pencapaian Target Perusahaan.
Setiap perusahaan tentu memiliki target yang harus dicapai atau
diwujudkan. Proses untuk mencapai target tentu melibatkan seluruh
SDM di setiap divisi yang ada. Semua yang terlibat akan dapat
memberikan kontribusinya secara maksimal, ketika melaksanakan
kewajibannya sesuai panduan yang terdapat pada SOP perusahaan.
Proses pencapaian target perusahaan pun akan lebih mudah untuk
diwujudkan.
4.1.1.4 Meminimalkan Kesalahan.
Selanjutnya, tujuan dari adanya SOP adalah untuk
meminimalkan kesalahan dalam setiap aktivitas atau kegiatan karyawan.
Baik dalam menjalankan tugasnya, memanfaatkan fasilitas yang ada,
maupun dalam bersikap ketika berada di lingkungan kerja. Ketika setiap
orang memahami SOP yang ada, tentu semakin kecil kemungkinan
mereka melakukan kesalahan karena tidak ingin melanggar aturan.
4.1.2 Fungsi SOP dalam Organisasi ataupun Perusahaan
Setelah membahas kepanjangan, definisi atau pengertian, serta
tujuan dari SOP, Anda juga perlu untuk memahami apa fungsinya. Ada
beberapa fungsi dari SOP yang bermanfaat bagi usaha Anda. Beberapa
fungsi tersebut diantaranya:
4.1.2.1 Menjadi Dasar Hukum.
Fungsi yang pertama yaitu menjadi dasar aturan atau hukum
yang diberlakukan. Dimana isinya mengatur hak juga kewajiban semua
pihak yang berada di bawah naungannya. Dengan adanya dasar hukum
ini, akan lebih mudah dalam mengidentifikasi setiap permasalahan
ataupun kesalahan yang terjadi. Bagi pihak yang melakukan
pelanggaran, akan memperoleh hukuman sebagaimana ketentuan yang
sudah dijelaskan pada SOP perusahaan.
18
4.1.2.2 Menjadi Acuan Kinerja Karyawan.
Fungsi kedua dari SOP adalah untuk menjaga performa
karyawan. Dengan adanya SOP, diharapkan para karyawan dapat
menjaga kedisiplinan kerja serta memberikan performa terbaiknya.

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
4.1.2.3 Memberikan Informasi Detail Mengenai Pekerjaan.
Dalam pelaksanaannya, SOP selain menjadi dasar hukum juga
berfungsi untuk memberikan informasi terkait seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan pekerjaan. Anda tidak hanya diberikan pemahaman
mengenai prosedur pelaksanaannya, tetapi juga berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi pada prosesnya. Sebut saja seperti kecelakaan
kerja, bencana alam, cuti melahirkan, cuti menikah juga ketika Anda
sedang mengalami musibah karena ada keluarga yang meninggal dunia.
SOP menjelaskan semuanya secara terperinci, sehingga semua pihak
yang dilibatkan dapat memahami.
4.1.2.4 4. Sebagai Pedoman Pelaksanaan Kerja.
Terakhir, fungsi SOP yaitu sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan atau kewajiban. Di dalam perusahaan terutama
yang berskala besar, tentu terdiri dari beberapa divisi.
Dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya yang berbeda-
beda, mereka memerlukan pedoman agar tidak terjadi kesalahan. Di
sinilah SOP menjalankan fungsinya. Setiap orang akan diberikan
pedoman pelaksanaan, mulai dari tata cara, cara menggunakan aplikasi-
aplikasi yang ada, hingga waktu dan tempat pelaksanaannya. Dengan
begitu karyawan/pegawai akan lebih mudah dalam menyelesaikan
pekerjaan. Hasil kerja mereka juga akan lebih minim resiko kesalahan.
Dampak positifnya, apa yang menjadi target atau tujuan
perusahaan akan lebih mudah juga untuk diwujudkan. Sebab
pegawainya menjalankan tugas dengan benar dan juga sesuai ketentuan.
4.1.3 Prinsip Pembuatan SOP
Sebagaimana penjelasan di atas, bisa kita lihat betapa penting
keberadaan SOP dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Oleh
sebab itu, dalam membuat SOP Anda tidak bisa sembarangan. Harus
memperhatikan beberapa prinsip SOP seperti:
a. Mudah dipahami oleh semua pihak yang berkaitan dengan SOP
tersebut
b. Bersifat efektif dan juga efisien
c. Memberikan kepastian hukum atas setiap pelanggaran
d. Jelas dan selaras.
e. Memberikan informasi terperinci serta selaras dengan visi, misi,
SDM yang dipekerjakan, serta tujuan institusi

19
f. Terukur dengan jelas, sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi serta
bisa dilakukan revisi ketika dianggap tidak relevan lagi
g. Bersifat dinamis, karena seiring perkembangan perusahaan maka
akan memerlukan banyak penyesuaian termasuk masalah prosedur

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
juga aturan
Prinsip SOP adalah acuan dalam pembuatan SOP yang tepat
sasaran. Oleh karena itu jangan sampai ada satu poin pun yang
terlewatkan.
Dari penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwasanya SOP
adalah pedoman pelaksanaan operasional kerja, yang memastikan semua
berjalan lancar. Jadi, SOP menjadi salah satu hal penting yang wajib
dimiliki organisasi maupun perusahaan. Agar operasionalnya berjalan
lancar dan mencapai target yang diinginkan. Bukan hanya memahami
peraturan yang berlaku, tetapi juga apa saja yang menjadi hak,
kewajiban serta wewenang atas posisi mereka. Dengan begitu, meski
berada di lingkungan kerja baru mereka akan lebih mudah beradaptasi
dan mengikuti sistem yang diberlakukan oleh perusahaan.
4.1.3.1 Memudahkan Pencapaian Target
Setiap perusahaan tentu memiliki target yang harus dicapai atau
diwujudkan. Proses untuk mencapai target tentu melibatkan seluruh
SDM di setiap divisi yang ada. Semua yang terlibat akan dapat
memberikan kontribusinya secara maksimal, ketika melaksanakan
kewajibannya sesuai panduan yang terdapat pada SOP perusahaan.
Proses pencapaian target perusahaan pun akan lebih mudah untuk
diwujudkan.
4.1.3.2 Meminimalkan Kesalahan
Selanjutnya, tujuan dari adanya SOP adalah untuk
meminimalkan kesalahan dalam setiap aktivitas atau kegiatan karyawan.
Baik dalam menjalankan tugasnya, memanfaatkan fasilitas yang ada,
maupun dalam bersikap ketika berada di lingkungan kerja. Ketika setiap
karyawan memahami SOP yang ada, tentu semakin kecil kemungkinan
mereka melakukan kesalahan karena tidak ingin melanggar aturan.
Contohnya ketika perusahaan sedang melakukan stock opname di
gudang dengan menggunakan aplikasi inventory barang. Jika tidak ada
SOP bagaimana cara melakukan stock opname dan mencatatnya di
aplikasi inventory, maka akan terjadi kesalahan yang akan membuat
perusahaan harus melakukannya lebih dari satu kali.
4.2 SOP Laboratorium
Standar Prosedur Operasional SOP di laboratorium sangat
penting untuk diperhatikan. karena untuk mencegah terjadinya

20
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkhawatirkan bagi
pengguna laboratorium.
Standar Operasional Prosedur adalah suatu standar atau pedoman
tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan satu

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
kelompok untuk digunakan saat melakukan kegiatan di laboratorium.

SOP laboratorium dibuat dengan tujuan untuk memperoleh hasil


kerja yang paling efektif dari para pengguna dengan biaya dan tenaga
yang minimal dan rasional. SOP ini merupakan penjabaran langkah
yang rasional dari berbagai peraturan. Dengan disusunnya SOP
laboratorium IPA ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperlancar
tugas pengelola laboratorium dan pengguna laboratorium.
Sebagai upaya untuk mewujudkan mutu dan pelayanan
laboratorium yang baik, maka perlu disusun suatu Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang berbasis pada kualitas pelayanan dan kualitas
kinerja.
Berikut ini adalah contoh Standar Operasional Prosedur SOP
Laboratorium. Contoh SOP Laboratorium IPA ini bisa menjadi referensi
bagi pengelola laboratorium IPA untuk memperlancar tugas, sehingga
dapat memfungsikan laboratorium secara baik dan maksimal.
Pengelola laboratorium IPA dapat menyempurnakan contoh SOP
Laboratorium IPA ini sesuai kebutuhan dan kondisi laboratorium yang
ada di masing-masing satuan pendidikan. Berikut contoh SOP
laboratorium:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

LABORATORIUM BIOLOGI
SMP/SMA …………..
TAHUN .......

BAB I
Standar Operasional Prosedur Laboratorium
Pasal 1
Definisi Standar Operasional Prosedur Laboratorium
Standar operasional prosedur laboratorium (selanjutnya disingkat SOP) adalah
suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk yang
mengikat. Hal ini mencakup hal-hal yang memiliki suatu prosedur pasti atau
terstandardisasi tanpa kehilangan keefektifannya.
Pasal 2
Tujuan Standar Oprasional Prosedur Laboratorium

21
1. Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi laboratorium sesuai dengan
tujuannya.
2. Menjaga konsistensi dan kinerja pengurus laboratorium.
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari para pengurus
yang terkait laboratorium.

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
4. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan, kegagalan, keraguan,
duplikasi dan inefisiensi dalam menjalankan fungsi laboratorium Biologi.
5. Sebagai dasar hukum apabila terjadi penyimpangan terhadap tugas dan
wewenang.
6. Mengevaluasi hambatan dan kendala yang ditemukan dalam menjalankan
laboratorium Biologi.
Pasal 3
Pelanggaran Standar Operasional Prosedur Laboratorium Biologi
1. Setiap pelanggaran yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar akan
mendapatkan sanksi yang telah tercantum dalam SOP.
2. Sanksi terhadap pelanggaran yang belum tercantum pada SOP, ditentukan
selanjutnya berdasarkan musyawarah mufakat pengurus laboratorium
BIOLOGI.
BAB II
LABORATORIUM BIOLOGI
Pasal 4
Definisi Laboratorium Biologi
1. Laboratorium Biologi (disingkat lab. Biologi) adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali.
2. Laboratorium Biologi yang dimaksud pada ayat 1 meliputi laboratorium
kimia, fisika dan biologi.
Pasal 5
Fungsi Lab. Biologi
1. Sebagai tempat berlatih siswa untuk mengembangkan keterampilan
intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-
gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran
ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan
atau penemuan yang diperolehnya.

Pasal 6
Penggunaan Lab. Biologi

22
1. Lab. Biologi digunakan hanya untuk pembelajaran yang sesuai dengan
definisi dan tujuan didirikannya. Hal ini telah termaktub pada pasal 1 dan
pasal 2.
2. Lab. Biologi dilarang untuk digunakan sebagai ruang kelas, ruang
pertemuan, ruang penyimpanan barang, dll. Laboratorium Biologi hanya

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Pasal 7
Sanksi Bagi Penyalahgunaan Pemakaian Lab. Biologi
1. Pihak yang menyalahgunakan pemakaian lab. Biologi dibagi ke dalam tiga
kriteria:
a. Pelanggaran ringan: memakai ruang laboratorium Biologi untuk
keperluan bersama yang penting dan mendesak, bertujuan untuk
kebaikan, bersifat sementara dan tidak mengganggu kegiatan belajar
mengajar. Contoh: ruang laboratorium digunakan untuk ruang rapat
atau ruang pertemuan.
b. Pelanggaran sedang: memakai ruang lab. Biologi untuk kepentingan
suatu golongan atau secara sepihak menggunakan laboratorium di luar
peruntukkannya sehingga menganggu kegiatan belajar mengajar di
dalam laboratorium. Contoh: ruang laboratorium digunakan untuk
penyimpanan barang dalam jangka waktu cukup lama.
c. Pelanggaran berat: memakai ruang laboratorium dengan maksud untuk
menghilangkan fungsi dasar dari laboratorium Biologi. Contoh: ruang
laboratorium digunakan sebagai ruang kelas.
2. Sansi bagi pelanggar pemakaian lab. Biologi dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: mendapat teguran dan membayar uang denda
Rp…………...
b. Pelanggaran sedang: mendapat teguran dan membayar uang denda
Rp…………./hari.
c. Pelanggaran berat: mendapat teguran dan membayar uang denda
Rp……………/hari.
BAB III
Struktur Organisasi Laboratorium Biologi
Pasal 8
Definisi Struktur Organisasi Lab. Biologi
Struktur organisasi lab. Biologi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada organisasi laboratorium Biologi dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan
dan di inginkan.
Pasal 9
Struktur Organisasi Lab. Biologi
Struktur organisasi Lab. Biologi sesuai dengan bagan di bawah ini.
Pasal 10
Tugas dan Wewenang Kepala Sekolah
1. Memilih koordinator lab. Biologi setiap dua tahun sekali.

23
2. Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab.
Biologi.
3. Memotivasi guru-guru Biologi dalam melaksanakan pembelajaran praktikum
di sekolah.
4. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium Biologi.

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
Pasal 11
Tugas dan Wewenang Wakasek Kurikulum
1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. Biologi
untuk menyusun program kegiatan pembelajaran di laboratorium yang
sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2. Bekerjasama dengan koordinator lab. Biologi untuk menjamin kelancaran
kegiatan belajar mengajar di laboratorium Biologi.
Pasal 12
Tugas dan Wewenang Wakasek Sarana dan Prasarana
1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. Biologi
untuk menyusun program pengadaan sarana dan prasarana di dalam
laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2. Bekerjasama dengan koordinator laboratorium Biologi untuk menjamin
kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab. Biologi.
Pasal 13
Tugas dan Wewenang Koordinator Lab. Sekolah
1. Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana
dan dengan koordinator lab. Biologi untuk menyusun program kerja di dalam
laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2. Bekerjasama dengan masing-masing koordinator laboratorium untuk
menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium Biologi.
Pasal 14
Tugas dan Wewenang Koordinator Lab. Biologi
1. Mengkoordinir guru mata pelajaran Biologi (fisika, kimia,biologi) dalam
membuat jadwal praktikum di laboratorium.
2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan koordinator laboratorium sekolah
untuk pengadaan alat/bahan Biologi berdasarkan matrikulasi yang dibuat
oleh guru mata pelajaran Biologi.
Pasal 15
Tugas dan Wewenang Guru Mata Pelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab. Biologi.
2. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum maksimal
tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.
Pasal 16
Tugas dan Wewenang Laboran
1. Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di laboratorium
Biologi minimal setiap satu tahun sekali.
2. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan dalam
pembelajaran.

24
3. Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta
perlengkapannya.
Pasal 17
Tugas dan Wewenang Teknisi
1. Memperbaiki alat laboratorium yang rusak.

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
2. Bersama-sama dengan laboran merawat alat dan bahan yang ada di dalam
laboratorium Biologi.
BAB IV
Administrasi Laboratorium Biologi
Pasal 18
Definisi Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium Biologi adalah suatu upaya penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal
dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh
kembali baik sebagian maupun menyeluruh.
Pasal 19
Daftar Administrasi Laboratorium yang Harus Dipenuhi
Berikut daftar administrasi lab. Biologi yang harus dipenuhi.
1. Buku inventarisir
2. Kartu stok
3. Kartu peminjaman alat/bahan
4. Buku catatan harian laboratorium
5. Kartu reparasi
6. Label
7. Program semester laboratorium
8. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS
9. Laporan Bulanan
Pasal 20
Buku Inventarisir
1. Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab.
Biologi yang dBiologikaidan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di
dalam lab.
2. Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.
3. Format buku inventarisir adalah sebagai berikut.
Pasal 21
Kartu Stok
1. Kartu stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu
barang yang terdapat di dalam lab.
2. Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan yang
bersangkutan.
3. Pencatatan di kartu stok dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
4. Format kartu stok adalah sebagai berikut:
Pasal 22
Kartu Peminjaman Alat/Bahan

25
1. Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar alat/bahan yang diperlukan
oleh suatu kelompok atau oleh guru yang bersangkutan untuk melakukan sekali
praktikum dan ditujukan kepada laboran.
2. Pencatatan di kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan
melakukan praktikum.

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
3. Format kartu peminjaman alat/bahan adalah sebagai berikut.
Pasal 23
Buku Catatan Harian Lab.
1. Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar kegiatan
praktikum yang dilakukan di dalam lab.
2. Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan secara rutin dari hari ke
hari.
3. Format buku catatan harian lab. adalah sebagai berikut:
Pasal 24
Kartu Reparasi
1. Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi menganai perbaikan
atau reparasi suatu alat
2. Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan oleh teknisi bila ada
perbaikan terhadap barang yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator
lab.
3. Format kartu reparasi adalah sebagai berikut:
Pasal 25
Label
1. Label berisi informasi mengenai nama suatau alat/bahan beserta informasi-
informasi singkat lainnya yang dibutuhkan.
2. Label dicantumkan pada alat/bahan yang terdapat di ruang laboratorium.
3. Format label adalah sebagai berikut.
Pasal 26
Program Semester Laboratorium
1. Program semester laboratorium berisi daftar praktikum yang akan dilakukan
di dalam laboratorium dalam kurun waktu satu semester.
2. Program semester laboratorium dibuat dalam ukuran minimal A2 dan
ditempel di dalam ruang laboratorium.
3. Format program semester laboratorium adalah sebagai berikut:
Pasal 27
Daftar Alat dan Bahan Sesuai dengan LKS
1. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS berisi daftar alat yang dibutuhkan
untukmelakukan sekali praktikum dalam satu kelas dalam periode tahun
ajaran tertentu.
2. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS dibuat paling lambat seminggu
sebelum hari pertama di tahun ajaran baru.
3. Fungsi dari daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah untuk
memastikan agar alat dan bahan sudah tersedia jauh hari sebelum praktikum
akan dilaksanakan. Fungsi lainnya sebagai landasan untuk pengajuan
pembelian alat dan bahan laboratorium.

26
4. Format daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah sebagai berikut:
Pasal 28
Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan apa saja yang
dilakukan di laboratorium setiap bulannya.

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
2. Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab. dan dilaporkan kepada
wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana serta kepada kepala
sekolah.
3. Laporan bulanan dibuat minimal sebulan sekali.
4. Format laporan bulanan adalah sebagai berikut:
Pasal 29
Aturan Pengkodean Alat dan Bahan
1. Aturan pengkodean alat dan bahan di dalam laboratorium BIOLOGI
berdasarkan pada aturan yang telah disepakati bersama dan telah tertuang di
dalam SOP ini.
2. Bahasa yang diigunakan sebagai standar pengkodean adalah nama resmi
bahan/alat dalam Bahasa Indonesia dan bukan merupakan nama dagang
atau nama internasional
3. Aturan penulisan kode alat berdasarkan contoh aturan di bawah ini.
1 = No. urut (untuk membedakan spesifikasi) 250 = Volum alat (ciri
khusus)
4. Untuk alat yang sama tapi berbeda spesifikasi misalnya catu daya 3 A 12 V
dan catu daya 5
A 12 V perbedaan kode hanya terjadi pada no. urut, contoh: catu daya
3 A menjadi FCD 4/12
sedangkan kode untuk catu daya 5 A menjadi FCD 5/12.
Nama : Gelas kimia 250 mL
Kode : KGK 1/250
Pengertian :
K = Kimia (bidang studi)
GK = Gelas kimia (nama alat)
5. Apabila nama alat terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk alat fisika
osiloskop maka bisa diubah menjadi FOS.
6. Apabila nama alat terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan
kode menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata terakhir.
Contoh untuk alat biologi mikroslaid tulang kering maka bisa diubah dalam
kode BMK.
7. Aturan penulisan alat berdasarkan contoh aturan di bawah ini.
Nama : Sodium Hidroksida/Natrium Hidroksida 500 gram
Kode : KNH 1/500
Pengertian
K = Kimia (bidang studi)
NH = Natrium hidroksida (nama bahan)
1 = No. urut (untuk membedakan spesifikasi)

27
500 = Massa bahan (ciri khusus)
8. Untuk jenis bahan yang sama tetapi beda dalam masalah spesifikasi misalnya
untuk 500 mL etanol 70% dan 500 mL etanol 95% perbedaan kode hanya
terjadi pada no. urut, contoh:
KET 7/500 untuk etanol 70% dan KET 8/500 untuk etanol yang 95%

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
9. Apabila nama bahan terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk bahan kimia
natrium maka bisa diubah menjadi KNA.
10. Apabila nama bahan terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk
penyingkatan kode menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata
terakhir. Contoh untuk bahan kimia hidrogen klorida maka bisa diubah
dalam kode KHK.
BAB V
Tata Tertib Laboratorium Biologi
Pasal 30
Tata Tertib Guru
1. Merencanakan proses pembelajaran di dalam lab. yang berkualitas,
terencana, sistematik,aman dan menyenangkan.
2. Membimbing dan mengawasi proses belajar mengajar siswa yang berbasis
praktikum/demonstrasi di dalam lab. agar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan dalam praktikum selambat-
lambatnya dua hari sebelum praktikum dilaksanakan.
4. Mencoba terlebih dahulu praktikum yang akan dilakukan oleh siswa.
5. Mempunyai pengetahuan dalam P3K, perawatan alat/bahan, keselamatan
kerja dan pengolahan limbah.
6. Mengetahui dan yakin jika siswa sudah memahami aturan keselamatan, tata
tertib dan prosedur praktikum.
7. Menjamin kebersihan dan penyimpanan alat/bahan yang telah dBiologikai
dalam praktikum.
8. Melaporkan pada laboran jika ada alat/bahan yang rusak, tumpah atau
hilang.
9. Dilarang menyerahkan tugas membimbing dan mengawasi kegiatan
praktikum kepada pihak lain.
10. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
Pasal 31
Tata Tertib Laboran
1. Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.00 dan Sabtu jam
07.00 sampai jam 12.00.
2. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin koodinator lab.
3. Menyusun rencana strategis untuk melengkapi dan mengisi pokok-pokok
administrasi lab. yang telah digariskan.
Pasal 32
Tata Tertib Teknisi

28
1. Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.00 dan Sabtu jam
07.00 sampai jam 12.00.
2. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
3. Memperbaiki alat yang rusak sesuai dengan jenis kerusakannya
4. Apabila kerusakan yang memerlukan pergantian komponen, maka komponen

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
yang rusak harus ditunjukkan kepada koordinator lab. sebagai bukti.
5. Mengisi kartu reparasi setelah memperbaiki suatu alat
Pasal 33
Tata Tertib Siswa
1. Siswa dilarang masuk ke dalam ruang laboratorium tanpa seizin dari guru
atau staf laboratorium
2. Siswa wajib menggunakan jas lab. dan peralatan keselamatan standar
lainnya (sepatu, ikat kepala, masker, kacamata pelindung dan sarung tangan)
ketika akan melakukan praktikum di dalam lab.
3. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
4. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada di LKS dan
dilarang menggunakan alat dan bahan diluar petunjuk kecuali dengan tujuan
khusus dan dengan pengawasan guru yang bersangkutan.
5. Siswa segera melapor kepada guru/laboran jika ada alat yang rusak atau
bahan yang tumpah.
6. Melapor kepada guru jika terjadi kecelakaan pada saat melakukan praktikum.
7. Siswa dilarang makan dan minum di dalam lab.
8. Siswa dilarang membawa tas, dompet dan peralatan telekomunikasi ke dalam
lab.
9. Siswa dilarang melakukan praktikum diluar pengawasan guru.
Pasal 34
Sanksi Bagi Pelanggar Tata Tertib
1. Pihak yang melanggar tata tertib dibagi ke dalam tiga kriteria.
a. Pelanggaran ringan: melanggar tata tertib karena lupa/tidak disengaja.
Seperti: tidak memakai jas lab, membawa alat komunikasi ke dalam lab,
dll.
b. Pelanggaran sedang: melanggar tata tertib dengan disengaja sehingga
dapat menyebabkan kerusakan. Contoh: menumpahkan zat, masuk ke
dalam lab. tanpa izin, dll.
c. Pelanggaran berat: melanggar tata tertib dengan disengaja sehingga dapat
menyebabkan kerusakan dan kecelakaan. Contoh: melakukan praktikum
di luar prosedur, bermain-main dengan alat dan bahan praktikum,
merusak alat praktikum karena kecerobohan, dll.
2. Sanksi bagi pelanggar pemakaian lab. Biologi dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: mendapat teguran.
b. Pelanggaran sedang: mendapat teguran dan dibebankan biaya
penggantian alat/bahan yang rusak.
c. Pelanggaran berat: mendapat teguran, dibebankan biaya penggantian
alat/bahan yang rusak dan pemanggilan orang tua.
BAB VI

29
Aturan Kelangkapan Ruang Laboratorium Biologi
Pasal 35
Kelengkapan Ruang Laboratorium
1. Kelengkapan ruang laboratorium BIOLOGI yang wajib dimiliki:
a. Ruang persiapan

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
b. Gudang
c. Meja demonstrasi
d. Papan tulis
e. Meja siswa dan kursi
f. Bak cuci
g. Aliran listrik beserta lampu
h. Lemari asap/asam
i. Lemari bahan/alat
j. Exhaust fan
k. Komponen keselamatan
2. Kelengkapan ruang laboratorium harus diusahakan secepat mungkin dengan
peralatan yang kualitas dan jumlahnya sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
3. Apabila ada perlengkapan yang rusak harus segera dilaporkan kepada
wakasek sarana dan prasarana untuk diteruskan kepada kepala sekolah.
BAB VII
Aturan Pengadaan Barang/Jasa Lab. Biologi
Pasal 36
1. Pengadaan barang/jasa untuk lab. Biologi berdasarkan pada prinsip
prioritas yang telah disepakati bersama antar pengurus dan
dikomunikasikan kepada kepala sekolah.
2. Pengadaan alat dan bahan untuk keperluan pembelajaran di lab. Biologi
dilakukan setiap satu semester sekali.
3. Pengadaan alat dan bahan untuk praktikum dilakukan oleh guru mata
pelajaran berdasarkan daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS yang telah
dibuat untuk selanjutnya diserahkan kepada koordinator lab. Biologi.
4. Pengadaan komponen keselamatan dilakukan oleh laboran yang selanjutnya
diserahkan kepada koordinator lab. Biologi.
5. Pengadaan terhadap perbaikan kondisi fisik laboratorium dilakukan oleh
koordinator lab. sekolah untuk selanjutnya diajukan ke wakasek sarana dan
prasarana.
BAB VIII
Pengelolaan Lab. Biologi
Pasal 37
Aturan Penyimpanan Alat dan Bahan
1. Lemari yang digunakkan untuk menyimpan alat merupakan lemari yang
terbuat dari kayu peja pejal dan tertutup.
2. Lemari yang digunakkan untuk menyimpan bahan merupakan lemari yang
terbuat dari kayu pejal dan terbuka.

30
3. Lemari yang bersifat khusus seperti lemari mikroskop dan lemari asap/asam
disediakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Alat-alat di dalam lab. Biologi disimpan berdasarkan jenis mata
pelajarannya (kimia, fisika dan biologi) lalu dikelompokkan lagi
berdasarkan jenis bahan dasar pembuatnya, seperti kelompok alat besi,

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
kelompok alat gelas, kelompok alat porselain, dll.
5. Bahan-bahan di dalam lab. Biologi dsimpan berdasarkan kelompok fase dan
sifatnya, seperti
kelompok zat padat , kelompok larutan, kelompok asam, kelompok basa, dll.
6. Bahan/alat yang masa dan ukurannya lebih besar disimpan di bagian bawah
lemari berurut ke atas menuju bahan/alat yang masa dan ukurannya lebih
kecil.
7. Setiap lemari harus dilengkapi kartu inventarisir dan label lemari tersebut.
Pasal 38
Aturan Peminjaman Alat dan Bahan
1. Peminjaman alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran praktikum sesuai
dengan program semester laboratorium diajukan oleh guru kepada laboran
paling lambat dua hari sebelum praktikum dilakukan.
2. Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
atau tim olimpiade sekolah dilakukan oleh guru pembimbing dan diajukan
kepada laboran paling lambat dua hari sebelum praktikum dilakukan.
3. Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan lainnya seperti penelitian, dll.
dilakukan oleh peneliti dan diajukan kepada laboran untuk diketahui
koordinator lab. BIOLOGI dan kepala sekolah.
4. Peminjaman alat dan bahan harus mengisi format kartu peminjaman alat dan
bahan.
Pasal 39
Aturan Perawatan Alat dan Bahan
1. Fungsi alat/bahan harus dicek secara berkala minimal setiap satu semester
sekali oleh teknisi dan laboran.
2. Alat harus segera dibersihkan setelah digunakan.
3. Alat yang terbuat dari logam yang mudah berkarat seperti jangka sorong,
mikrometer skrup, dll. harus dilapisis oleh minyak agar tidak mudah
berkarat.
4. Alat yang terbuat dari plastik harus dijauhkan dari sumber api.
5. Alat-alat listrik harus disimpan di tempat yang tidak terjangkau oleh air.
6. Alat yang terbuat dari magnet harus disimpan menggunakan kaki magnet dan
diberi pembatas penyimpanan antara magnet yang satu dengan magnet yang
lain.
7. Mikroskop harus disimpan dalam lemari yang memiliki kadar kelembapan
maksimal 70%.
8. Alat-alat digital disimpan dan dirawat sesuai dengan petunjuk yang tertera
pada manual alat.
9. Bahan sisa praktikum dilarang dikembalikan ke wadahnya lagi dan harus
langsung dibuang.

31
10. Alat/bahan yang rusak segera diserahkan kepada teknisi untuk
ditindaklanjuti.
Pasal 40
Aturan Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum
1. Kegiatan pembelajaran praktikum yang dilakukan sesuai dengan program

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
semester laboratorium yang telah dibuat dan disepakati bersama.
2. Guru wajib berusaha untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran praktikum
sesuai dengan program semester laboratorium yang telah disepakati.
3. Penambahan kegiatan pembelajaran praktikum di luar program semester
laboratorium diizinkan apabila telah dikoordinasikan dengan laboran dan
koordinator lab. Biologi.
4. Pembatalan kegiatan pembelajaran laboratorium pada program semester
laboratorium diizinkan apabila terjadi pada kondisi darurat dan tidak
memungkinkan serta telah dikoordinasikan dengan koordinator lab. Biologi.
Pasal 41
Pengolahan Limbah
1. Zat-zat sisa praktikum dilarang untuk dibuang langsung ke saluran
pembuangan.
2. Zat-zat sisa praktikum dikumpulkan, untuk selanjutnya diencerkan dan
dinetralkan (sampai pH 6-8). Setelah itu baru diperkenankan untuk dibuang
ke saluran pembuangan khusus lab. Biologi.
3. Pengenceran dilakukan berdasarkan perbandingan 1:20 yang berarti setiap 1
mL zat sisa praktikum yang dibuang harus diencerkan dengan 20 mL air
bersih.
4. Penetralan terhadap limbah yang bersifat basa menggunakan larutan asam
cuka.
5. Penetralan terhadap limbah yang bersifat asam menggunakan larutan
deterjen/soda kue.
BAB IX
Keselamatan Kerja
Pasal 42
Perlengkapan Keselamatan
1. Peralatan keselamatan yang harus dimiliki laboratorium Biologi adalah
sebagai berikut.
a. Carta tata tertib
b. Alat pemadam kebakaran
c. Alarm darurat
d. Shower
e. Kotak P3K
f. Kotak pasir
g. Kartu keselamatan
h. Kotak pengenalan alat
2. Carta tata tertib berisi peraturan yang tercantum untuk siswa sesuai dengan
yang termuat di SOP Pasal 32 dan dicetak dalam kertas minimal ukuran A2
untuk selanjutnya ditempel secara efektif di dalam ruang lab.

32
3. Alat pemadam kebakaran harus disimpan di tempat strategis dan minimal
berjenis dry powder.
4. Alarm darurat hanya digunakan untuk kondisi yang genting dan tidak
terkontrol.
5. Shower digunakan untuk kondisi darurat yang memungkinkan praktikan

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
untuk menyelamatkan dirinya sendiri ketika terjadi kecelakaan.
6. Kotak P3K merupakan sebuah kotak yang berisi peralatan standar untuk
kecelakaan. Kotak P3K mininmal terdiri dari kapas, kasa, antiseptik, obat
luka bakar, minyak kayu putih, obat sakit kepala, obat maag, obat sakit perut,
plaster luka dan pembalut wanita.
7. Kotak pasir merupakan kotak kayu minimal ukuran 50 x 30 x 20 cm yang
digunakan untuk menyimpan pasir.
8. Kartu keselamatan merupakan kartu yang berisi informasi mengenai langkah
kerja yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja.
9. Kotak pengenalan alat berisi sample alat-alat di lab. beserta informasi nama
dan kegunaannya yang disimpan dalam lemari gantung.
Pasal 43
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
1. Guru harus menguasai komponen keselamatan dan langkah-langkah P3K.
2. Jika terjadi kecelakaan, guru harus bersikap tenang dan segera menyuruh
siswa keluar ruangan.
3. Jika guru tidak bisa mengendalikan kecelakaan guru wajib membunyikan
alarm yang tersedia atau segera meminta bantuan kepada pihak yang terkait.
4. Pada kondisi darurat guru harus bisa menjaga keselamatan nyawa siswa-
siswanya dan dilarang mendahulukan keselamatan pribadi.
5. Siswa yang keracunan gas segera dibawa ke ruang terbuka untuk
mendapatkan udara segar.
6. Siswa yang terpercik bahan cair berbahaya segera dicuci air sebanyak
mungkin.
7. Siswa yang pingsan bisa dibangunkan dengan menggunakan ammonium
karbonat dan jika diperlukan dapat diberi napas buatan.
8. Siswa yang sakit dilarang masuk ke dalam lab. Biologi untuk mengikuti
praktikum.
Pasal 44
Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Keselamatan Kerja
1. Kecelakaan yang dilakukan oleh kesalahan siswa karena tidak mengikuti
prosedur percobaan merupakan tanggung jawab pribadi.
2. Kecelakaan yang disebabkan kelalaian guru dalam mengawasi siswa ketika
praktikum menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan.
3. Kecelakaan yang disebabkan oleh fasilitas di dalam lab. yang buruk seperti
selang gas bocor dan peralatan keselamatan yang tidak lengkap menjadi
tanggung jawab sekolah.
BAB X
Lain-Lain
Pasal 45

33
Ketentuan Lainnya
Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam SOP ini akan diatur dan
ditentukan kemudian jika dianggap perlu.

Tanggal Penetapan : ......................

aungsumbono.....................................aungsumbono.............aungsumbono
Tanggal Berlaku : ......................
Pengurus Lab. Biologi
SMP/SMA …………………..

34

Anda mungkin juga menyukai