Prodi : Manajemen E
BAB I . PENDAHULUAN
A. Pengertian SOP
Hampir setiap lembaga yang ada di Indonesia bahkan di dunia ini memiliki SOP masing- masing. Sekolah,
PT, CV, lembaga pendidikan, lembaga keuangan dan lembaga – lembaga yang lain tentu saja juga
memiliki SOP. Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah
panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur
Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan
pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Standard Operating Procedur atau yang lebih terkenal disebut SOP merupakan kumpulan peraturan
yang dibuat untuk mempermudah tugas yang Anda kerjakan. Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari
para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat
atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir
Dalam instansi pemerintahan, SOP berfungsi untuk memudahkan para pegawai pemerintahan tersebut
bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di instansinya masing – masing.
Dalam dunia perusahaan dan industri, SOP sangat dibutuhkan supaya setiap karyawan, kepala bagian
dan pimpinan perusahaan tersebut mengetahui arah dan tujuan yang hendak dicapai.
SOP yang baik akan akan membuahkan hasil yang baik pula. Jika saat ini Anda bekerja sebagai seorang
karyawan di sebuah perusahaan Jasa Keuangan atau koperasi simpan pinjam, maka Anda harus
menguasai beberapa SOP antara lain: Sandart Operating Prosedur Pemberian pinjaman kepada nasabah,
SOP Penyimpanan uang, SOP pendaftaran nasabah baru dan lain sebagainya.
Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan
kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015:11).
2. Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa
yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa
yang melakukannya.
3. Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman
atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi
pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
4. SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara
melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam
kegiatan (Insani, 2010:1).
SOP sangat diperlukan oleh siapapun yang bekerja di kantor atau perusahaan apapun.Penyusunan SOP
setiap instansi tidak sama. Sebagai contoh, SOP yang dimiliki oleh perusahaan konveksi tentu sangat
berbeda dengan SOP yang dimiliki oleh sebuah industri yang bergerak dibidang pembuatan makanan.
Sebab sebuah SOP dibuat dan disusun sesuai dengan jenis bidang dan profesinya. Setiap perusahaan,
instansi dan lembaga memliki tujuan yang berbeda- beda. Untuk itu dibutuhkan SOP yang berbeda juga.
B. Tujuan SOP
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas
pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP
yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru,
penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara
bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.
1. Memberikan pedoman, petunjuk, arahan secara umum dan khusus kepada sebuah lembaga,
instansi atau perusahaan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Seorang
pegawai pasti akan merasa bingung ketika dia mendapat jabatan baru namun dia tidak tahu hal – hal
apa yang harus dia kerjakan, tugas – tugas apa yang harus dia selesaikan. Untuk itu, dia memerlukan
sebuah SOP yang jelas sesuai tugas dan fungsi jabatannya.
2. Menciptakan tekad yang kuat dan semangat kerja yang tinggi. Dengan adanya sebuah Standart
Operating Prosedur (SOP) yang baik, maka setiap pegawai atau karyawan yang bekerja di perusahaan
atau instansi akan memiliki kemauan yang kuat dalam menyelesaikan tugas – tugasnya. Mereka akan
tertantang untuk menyelesaikan tuga – tugas mereka tepat waktu dan membuahkan hasil yang baik.
3. Memperkecil kemungkinan perusahaan atau instansi mengalami SOP disusun supaya instansi atau
perusahaan dapat terhindar dari kegagalan dan kebangkrutan.
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif.
6. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu
kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi
suatu instalasi tersebut dan petugas.Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
7. Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru.
C. Fungsi SOP
D. Manfaat SOP
SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap) adalah penetapan tertulis mengenai apa
yang harus dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi
dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan mengganggu kinerja organisasi (instansi
pemerintah) secara keseluruhan. SOP memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan
No.PER/21/M-PAN/11/2008):
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus,
mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen,
sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan
tugasnya.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian
pelayanan sehari-hari.
E. Prinsip-prinsip SOP
1. Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam
kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan.
2. Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari
level yang paling rendah dan tertinggi.
4. Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur
standar yang telah ditetapkan.
5. Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam setiap
prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka
akan mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan
pemerintahan.
6. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan
dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.
1. Aturan main dalam perusahaan menjadi lebih jelas karena perusahaan memiliki acuan operasional
yang baku.
2. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana sebagai alat komunikasi dan pengawasan
terhadap pekerjaan agar dapat dilaksanakan secara efisien dan konsisten.
3. Aktivitas operasional akan lebih lancar karena setiap karyawan menjalankan fungsinya masing-
masing dan mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tanggungjawabnya
4. Dokumen yang digunakan sudah standar, sehingga memudahkan setiap karyawan untuk
mengingatnya. Terutama bila perusahaan tersebut besar dan memiliki banyak anak perusahaan
kemungkinan seorang karyawan yang dimutasi akan mudah untuk beradaptasi (bisa menjadi salah satu
alat training).
G. Format SOP
1. Nama modul
2. Tujuan
3. Ruang lingkup
4. Referensi/Pedoman
5. Sarana
6. Prosedur kerja
7. Flowchart : menggambarkan sebuah algoritma yang terstruktur dan mudah dipahami oleh orang
lain. Diagram alir ini akan menunjukkan alur di dalam program secara logis, dibutuhkan sebagai alat
komunikasi dan dokumentasi, digambarkan dengan orientasi dari atas ke bawah. Setiap kegiatan dalam
diagram alir dinyatakan secara eksplisit, dimulai dari satu Start dan berakhir pada satu atau lebih
Terminal/ Akhir serta menggunakan penguhubung (Connector) dengan label untuk menunjukkan
keterhubungan antar path terputus/terpotong: misalnya ganti halaman.
Kapan SOP dibuat ?
2. Digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau tidak .
4. Jika ada perubahan langkah kerja, misal adanya mesin baru, peralatan baru, tambahan pekerja,
lokasi berbeda, dan semua yang mempengaruhi lingkungan kerja.
Jenis SOP
1. Sederhana, dengan langkah – langkah yang ringkas dan hanya memerlukan sedikit keputusan
Bentuk SOP
1. Dokumen tertulis
1. SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan dalam hal ini karyawan perusahaan dari level
terbawah hingga manager. SOP akan berbeda untuk pekerjaan yang dilakukan secara sendirian,
pekerjaan yang dilakukan secara tim dan untuk pengawasan pekerjaan tersebut.
2. Manager menggunakan SOP untuk memastikan agar setiap orang mengikuti langkah-langkah yg
sama setiap kali menjalankan prosedur
Idealnya pembuatan SOP ditangani oleh Departemen tersendiri karena SOP harus selalu direview atas
sistem yang sudah ada serta perlu adanya pengembangan atas sistem tersebut. Departemen tersendiri
yang menangani SOP tersebut ditujukan untuk menjamin independensi yang mementingkan sisi
perusahaan dan internal kontrol serta mampu menjadi mediator antar departemen agar operasional
perusahaan dapat berjalan lancar.
Secara ideal SOP disusun oleh satu tim yang terdiri dari Penulis SOP (author), Pelaksana di lapangan
(employee), Pengawas lapangan (supervisor), Atasan pengawas (manager).
1. Melakukan identifikasi terhadap jenis-jenis SOP yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, serta
mengidentifikasi pihak-pihak mana saja yang terkait dalam setiap SOP
2. Membuat SOP yang dibutuhkan. Banyak panduan SOP yang bisa dipergunakan yang pada intinya
mencakup penjelasan mengenai jenis pekerjaan serta prosedur pekerjaan yang harus diikuti.
3. Memberikan SOP kepada pimpinan serta kepada semua pihak yang terkait.
5. Melakukan revisi secara teratur untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang ada di
perusahaan tersebut atau disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi atau sistem yang ada.
1. Hambatan Organisasional, misal seperti aspek dari gaya manajemen, fleksibilitas organisasi, jumlah
lapisan jabatan/panjangnya birokrasi, Jumlah rentang kendali jabatan, pola komunikasi dalam organisasi,
kualitas SDM, dan Budaya Organisasi.
2. Hambatan Operasional, yaitu karaktersitik operasional mencakup Jenis kegiatan, ciri-ciri produk atau
jasa, Budaya Masyarakat, Kemapanan Operasional; Keterikatan terhadap peraturan pemerintah, dan
Ukuran Operasional mencakup Kontrol Internal untuk Organisasi besar dan operasional yang luas yang
berbeda standar.
3. Hambatan Manajerial, misalnya Visi, Misi, dan strategi organisasi, Dukungan Manajerial,
Pengawasan Manajerial yaitu perubahan bisnis atau lingkungan bisnis; dan tekanan Manajerial.
4. Hambatan Personal, misal tidak memiliki kemampuan dalam mengikuti perubahan, tidak memiliki
motivasi, dan memiliki kepentingan pribadi.
1. Spesifik, yaitu penyusunan SOP harus khas dan detail, sesuai dengan kebutuhan
organisasiPenyusunan SOP harus dilakukan observasi terhadap organisasi secara rinci dan lengkap,
mengenai: Struktur Organisasi, struktur pengambilan keputusan, lingkup dan cakupan bisnis atau
aktivitas organisasi, kekhasan operasional, kekhususan administratif, dan peraturan-peraturan yang
mengikat.
3. Jelas dan mudah dipahami, dapat dicerna dengan baik, Tidak menimbulkan banyak tafsiran.
4. Layak Terap (Applicable), dapat diaplikasikan dengan baik terutama karena ada dukungan
manajemen dan budaya organisasi.
6. Layak Audit
7. Layak Ubah (Changeable and flexible), mampu mengantisipasi perubahan (bisnis atau aktivitas) dan
perubahan lingkungan organisasi.
Pembuatan SOP
3. Gunakan prinsip “Ceritakan apa yang akan Anda ceritakan, kemudian ceritakan”
4. Buatlah sebuah panduan sebelum menulis SO (buat daftar topik yg harus dibicarakan, kemudian
kelompokkan)
11. Koreksi draft setelah 24 jam. Perhatikan apa dikatakan oleh setiap kalimat, kemudian perbaiki
12. Perhatikan kebosanan Anda sendiri ketika membuat SOP. Jika Anda merasa bosan, maka hal yg sama
akan dirasakan oleh pembaca
1. Support dari semua departemen, karena SOP umumnya melibatkan banyak aktivitas lintas
Departemen, maka seharusnya setiap Kepala Departemen menmberikan support penerapan SOP
tersebut di Departemen masing-masing, memberikan pengarahan dan instruksi kepada bawahannya
untuk pengaplikasian SOP.
2. Komitmen pimpinan perusahaan, karena SOP ini produk bersama yang disusun melibatkan seluruh
lapisan golongan dalam perusahaan dan disetujui oleh para pimpinan perusahaan maka komitmen para
pimpinan di perusahaan untuk tetap menjaga kelangsungan SOP sangatlah penting dan menjadi kunci
utama keberhasilan penerapan SOP. SOP dibuat untuk dijalankan bersama dan tidak ada perlakukan
spesial untuk karyawan tertentu dalam pelaksanaannya. Bila terdapat pengecualian maka akan
dimasukan dalam hal pengecualian yang diatur pula pelaksanaanya dalam SOP.
Setelah dibuat dan disusun bersama, setiap orang yang ada di perusahaan atau instansi tersebut wajib
mematuhi SOP yang telah ada. Jika ada salah satu atau beberapa pegawai yang bekerja namun tidak
mematuhi Standart Operating Prosedur yang telah dibuat maka instansi tersebut tidak akan meraih
pencapaian yang maksimal.
SOP harus dijalankan oleh siapapun dan dalam kondisi bagaimanapun. Jika ada salah satu pegawai ynag
kurang konsisten terhadap SOP, maka pimpinan harus memberitahu dan memberikan teguran. Hal ini
penting supaya, semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan tertib.
Jika seorang karyawan tidak mau mematuhi SOP dan berulang kali melanggar SOP, maka pihak pimpinan
harus dapat bertindak tegas dengan memberikan surat PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja kepada
karyaan tersebut.
BAB II . ISI
PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
makanan dan minuman. Perusahaan ini merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh
Salim Grup dan bergerak sebagai perusahaan terkemuka dalam produksi mie instant dan makanan
olahan lain di Indonesia.
Pada awal mulanya, PT Indofood didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan
nama PT Panganjaya Intikusuma, yang kemudian pada tanggal 5 Februari 1994 dilakukan penggabungan
beberapa anak perusahaan yang berada di dalam ruang lingkup Indofood grup, sehingga PT Panganjaya
Intikusuma ini berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur tbk. Perusahaan ini telah
mengekspor produksi makanannya hingga ke Asia, Australia, dan Eropa.
Pada beberapa dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food
Solutions dengan mengadakan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia
di pasaran.
Divisi mie instant merupakan divisi terbesar di Indofood grup dan pabriknya tersebar di 15 kota di
Indonesia. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup dan mampu untuk didistribusikan secara
merata di seluruh kota, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar dan
mendukung program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
Adanya permintaan yang semakin meningkat menyebabkan PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.
mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik II. Pada
tanggal 5 Februari 2004, PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. memperoleh sertifikasi dari badan
akreditasi SGS International of Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui slogan yang terdapat pada logo
Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau “Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung
konsekuensi bahwa hanya produk bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya diproduksi
dari bahan baku pilihan, melainkan juga diproses secara higienis serta memenuhi unsur kandungan gizi
dan halal. PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan kosumen, baik dalam segi kuantitas maupun
kualitas produk.
a. Visi dan Misi Company
Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah “Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi, dan menjadi
pemimpin di industri makanan”.
Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat
membawa nama Indonesia di bidang industri makana
b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU)
karena PT Indofood mengelompokkan divisi-divisi yang sama ke dalam wewenang dan tanggung jawab
untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung memberikan laporan kepada
direktur eksekutif. Berikut merupakan struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. :
1. Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan angota direksi lainnya
dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan
strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai.
2. Direksi
Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha perseroan.
3. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan
mengelola perseroan.
4. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood CBP
Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan
perseroan.
5. Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal Indofood,
memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu,
serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan atas ketentuan dan
kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab kepada direksi dan bertugas
untuk melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa
pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik. Audit Internal secara berkala
disampaikan kepada anggota komite audit direksi.
6. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar modal,
pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan
kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada direksi tentang
perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.
7. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional
perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. Divisi
pada Manajemen Operasional antara lain adalah Divisi Mie Instan, Divisi Packaging, Divisi Dairy, Divisi
Nutrisi dan Makanan Khusus, Divisi Snack Foods, Divisi Food Seasonings, Divisi Internasional, Divisi
Bogasari, Divisi Agribisnis, dan Divisi Distribusi.
8. Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan perseroan.
Divisi pada Manajemen Korporasi antara lain adalah Divisi Treasury, Divisi Controller, Divisi Central
Marketing, Divisi Corporate Purchasing, Divisi Investor Relations and Corporate Secretary, Divisi CHR and
CPR, Divisi Legal, Divisi Corporate Internal Audit, Divisi Research and Development, dan Divisi
Information Technology.
9. Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja
keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun
investor.
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian internal
yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi.
Deskripsi
PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. mengelola seluruh tahapan proses produksi makanan, dimulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap untuk dijual kepada
konsumen. SOP Proses Bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah sebagai berikut :
1. PT Indofood memiliki perkebunan yang bekerja sama dengan para petani untuk mengelola hasil
pertanian atau perkebunan yang akan dijadikan sebagai bahan baku untuk memproduksi berbagai
produk.
2. Hasil dari pertanian atau perkebunan tersebut kemudian diolah menjadi bahan baku yang siap
untuk diproduksi di pabrik Indofood, sehingga menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
3. Di pabrik Indofood, produksi semua bahan baku diolah sebaik mungkin agar menjadi produk yang
berkualitas tinggi. Di pabrik Indofood tidak hanya terdapat kegiatan produksi, namun juga kegiatan
research yang berfungsi untuk mengendalikan komposisi-komposisi yang digunakan dengan cara
mengambil sampel secara random dan menelitinya dalam sebuah ruangan laboratorium untuk
memastikan bahwa produk tersebut telah layak untuk dipasarkan sebagai produk yang berkualitas.
4. Pengemasan dilakukan di dalam pabrik, dimana semua bahan baku yang telah diolah dan menjadi
produk jadi kemudian disortir ke dalam ruangan pengemasan. Selanjutnya, tenaga kerja yang memiliki
kemampuan tinggi akan mengemas produk secara cepat dan baik.
5. Distribusi merupakan komponen utama dalam kegiatan operasional PT Indofood sebagai
perusahaan Total Food Solutions. PT Indofood tidak memiliki gudang penyimpanan di dalam pabriknya.
Setiap delapan jam sekali, produk jadi yang telah dikemas langsung didistribusikan kepada outlet ritel
atau pasar tradisional. Melalui jaringannya yang luas, PT Indofood menjamin pendistribusian produk ke
wilayah-wilayah dilakukan secara baik dan dalam waktu sesingkat mungkin, serta ketersediaan produk-
produk Indofood di hampir seluruh pelosok nusantara.
6. Pada tahap akhir, produk yang telah didistribusikan dari pabrik kini telah tersedia di outlet ritel
serta pasar tradisional yang berada di setiap wilayah. Kegiatan transaksi jual beli dapat dengan mudah
terjadi, karena sistem pendistribusiannya yang luas sehingga memudahkan konsumen untuk
menemukan produk Indofood.
Flow Diagram
SOP Proses Bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dapat digambarkan dalam Flow Diagram sebagai
berikut :
BAB III . PENUTUP
Kesimupulan
Setiap bisnis atau usaha tentunya memiliki rangkaian proses pada tiap pekerjaan. Proses pada pekerjaan
ini harus dirancang dan dikembangkan dengan baik. Hal ini untuk menghindari kecelakaan atau
kerusakan selama pekerjaan itu dilaksanakan. Untuk itu perlu dibuat suatu prosedur tetap yang bersifat
standar, sehingga siapa saja, kapan saja dan dimana saja dilakukan langkah-langkahnya tidak berubah.
Prosedur ini dirasa perlu apalagi dengan perkembangan perusahaan dan kompleksitas bisnis serta
dinamika yang ada. Prosedur yang bersifar standar itu juga sebagai tindakan antisipasi agar sumber daya
manusia (karyawan) baik yang baru maupun yang lama dapat menjalani pekerjaan mereka sesuai
prosedur.
Intinya, SOP mengatur bagaimana proses pekerjaan dilakukan, siapa yang harus mengerjakan, siapa
yang bertanggung jawab, siapa yang memberi persetujuan, kapan dilakukan, dokumen apa yang harus
disiapkan dan keterangan pendukung lainnya. Pada dasarnya, SOP merupakan sebuah alat manajemen
untuk membuat keseragaman pola bisnis, keseragaman pola kerja dan keseragaman kualitas dari
sebuah proses atau produk yang akan dibuat atau laksanakan. SOP sangat dibutuhkan dalam
perusahaan sebagai pedoman dalam melakukan suatu proses pekerjaan. Bisa dibayangkan, tanpa
pedoman yang baku (SOP) tentunya akan menimbulkan kebingungan di antara karyawan. Permasalahan
yang ada dapat saja tidak hanya terjadi satu atau dua kali, namun muncul berulang-ulang. Karyawan
maupun pimpinan yang sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing biasanya tidak memiliki cukup
waktu untuk mengurusi problem yang terjadi di dalam unit bisnisnya. Padahal, problem yang selalu
terjadi berulang-ulang, dapat disebabkan adanya kesalahan dalam prosedur kerja dan hal itu hanya
dapat diperbaiki dengan cara mendesain ulang SOP yang sudah ada. Pentingnya SOP membuat
perencanaan dan pembuatan SOP yang baik sangat dibutuhkan demi membawa perusahaan ke arah
yang lebih baik.
Daftar Pustaka
1. https://ellerenc.wordpress.com/2014/05/15/standard-operating-procedures-sop//
2. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-fungsi-dan-manfaat-sop.html
3. https://luchakamala.wordpress.com/2016/10/16/pt-indofood-cbp-sukses-makmur-tbk/