Anda di halaman 1dari 20

ABSTRAK

PT. Hyup Sung Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

bulu mata tiruan dan telah didukung oleh teknologi informasi berupa sistem

informasi manajemen, membutuhkan suatu pengawasan dan penilaian terhadap

kinerja sistem informasi manajemen tersebut. Adanya human error karena

pengawasan dan penilaian terhadap kinerja teknologi informasi hanya dilakukan

jika ada keluhan dari unit kerja mengenai layanan teknologi informasi tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, perlu diadakan audit sistem informasi

manajemen.

Audit sistem informasi manajemen dapat mengacu dengan tujuan bisnis

perusahaan, perlu diketahui tingkat keselarasan dari tujuan SI dengan tujuan

Perusahaan. Untuk dapat mencapai keselarasan antara tujuan SI dan tujuan

perusahaan diperlukan suatu pengukuran tingkat keselarasan antara tujuan

perusahaan dengan tujuan SI menggunakan COBIT 4.1. Dengan keputusan audit

ini, diharapkan ada kemajuan yang signifikan terhadap perusahaan. Optimum

pelayanan dan memberikan barang berkualitas adalah kegiatan yang harus

menjadi prioritas untuk memperkuat mitra bisnis yang tersedia dan mencoba

untuk menambahkan mitra bisnis di masa depan,.

COBIT merupakan salah satu kerangka kerja yang digunakan untuk

menilai, mengukur dan mengendalikan kinerja institusi dalam pengelolaan SI.

COBIT juga bisa diterima dan diselaraskan oleh para penggunanya, karena

kerangka kerja ini dibangun dari tujuan, aturan & kebijakan institusi. Lalu semua

1
proses dianalisa dengan melihat keselarasan antara tujuan yang akan dicapai

dengan prosedur / kebijakan yang diimplementasikan oleh institusi tersebut.

Hasil yang dapat dilakukan adalah membuat evaluasi kinerja Sistem

Informasi Manajemen (SIM) yang berupa pemetaan level maturity,

merekomendasi bagi institusi perusahaan tinggi yaitu PT. Hyup Sung Indonesia

dan mencoba memberi alternatif pemecahan masalah yang ada guna menjadi

sebuah bahan perbandingan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi

manajemen.

Kata kunci : PT. Hyup Sung, COBIT, Sistem Informasi Manajemen, Evaluasi

2
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan informasi sangat penting.

Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan

informasi yang diterima menjadi tuntutan utama. Pengelolaan sistem informasi

yang cepat dan tepat akan sangat membantu suatu instansi pemerintah ataupun

swasta dalam mencapai target tujuannya. Pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang teknologi internet sangat berperan

dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam konteks ini, teknologi informasi dapat dikatakan menjadi kunci

untuk mendukung dan meningkatkan manajemen perusahaan agar dapat

memenangkan persaingan yang semakin lama akan semakin meningkat.

Perusahaan dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang

semakin beragam dan pangsa pasar yang semakin meluas. Teknologi informasi

merupakan suatu faktor dalam menentukan apakah produk yang dipasarkan

tersebut dapat bersaing di pasar local maupun internasional. Keputusan untuk

membeli atau membuat merupakan keputusan strategis perusahaan untuk

memproduksi suatu produk/jasa. Teknologi tersebut tidak berguna sepenuhnya

atau rendah produktivitasnya apabila tidak disiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Selain itu, pengelolaan

teknologi yang baik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari laporan

keuangan, penghematan waktu, biaya, serta melindungi asset perusahaan Salah

satu metode pengelolaan teknologi informasi yang digunakan secara luas adalah

3
IT governance yang terdapat pada COBIT (Control Objective for Information and

Related Technology). COBIT dapat dikatakan sebagai kerangka kerja teknologi

informasi yang dipublikasikan oleh ISACA (Information System Audit and

Control Association). COBIT berfungsi memberikan manajer, auditor, dan

pengguna Teknologi Informasi dengan kumpulan umum tindakan, indikator,

proses dan praktik terbaik untuk membantu mereka memaksimalkan keuntungan

yang diperoleh melalui penggunaan teknologi informasi dan berkembang sesuai

IT governance dan kontrol dalam sebuah perusahaan. Di samping itu, COBIT juga

dirancang agar dapat menjadi alat bantu yang dapat memecahkan permasalahan

pada IT governance dalam memahami dan mengelola resiko serta keuntungan

yang berhubungan dengan sumber daya informasi perusahaan Penelitian ini akan

menggunakan proses orientasi sebagai kerangka kerja COBIT yang memberikan

model referensi proses untuk dapat mengamati dan mengelola aktivitas SI untuk

mengetahui kinerja SI, dan Maturity Model untuk menganalisis level kematangan

proses SI serta mengetahui kondisi sistem pada perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana kinerja Sistem Informasi Manajemen pada PT. Hyup Sung jika

dilihat dalam kerangka kerja COBIT ?.

2. Berada pada level kematangan manakah sistem PT. Hyup Sung

sehingga dapat diketahui kondisi sistem perusahaan saat ini ?

4
C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang di berikan pada penelitian ini yaitu :

1. Menilai sejauh mana penerapan sistem informasi manajemen PT. Hyup

Sung, yang dapat di ukur atau di ketahui melalui tingkat kematangan

dengan menggunakan salah satu atau beberapa domain yang ada pada

cobit 4.1 yg di keluarkan oleh ITGI (information technology governace

institute) dan ISACA (information system audit and control association)

2. Penelitian ini tidak melakukan perancangan atau implementasi aplikasi

apapun di dalam pengukuran kinerja sistem

D. Tujuan Penelitian

1. Melakukan evaluasi kinerja sistem informasi manajemen pada PT. Hyup

Sung sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan dari proses

evaluasi sistem agar kinerja sistem yang ada saat ini bisa berjalan lebih

baik lagi dan sesuai dengan kebutuhan.

2. Mengetahui apakah sistem informasi manajemen pada PT. Hyup Sung

dapat meningkatkan kinerja manajer penjualan.

5
E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dipandang dari berbagai segi yang

berbeda, yaitu :

1. Manfaat teoritik

Beberapa manfaat yang dapat di ambil diantaranya :

a. Menambah informasi tentang pengevaluasian sistem

b. Dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti yang lain dan dapat

meningkatkan efektifitas perencanaan teknologi informasi organisai

2. Manfaat aplikatif

Beberapa manfaat yang dapat di ambil diantaranya :

a. Dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan sebagai landasan

PT. Hyup Sung dalam meningkatkan pengawasan yang lebih

efektif dalam mengolah sistem informasinya dan pengambilan

keputusan dalam mencapai tujuan bisnisnya

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian pengukuran

Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran

(Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan

empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah

ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau

mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar

apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat,

mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.

Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua

karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut

suatu aturan atau formula tertentu.

2. Pengertian Kinerja

Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara,

2006:67).

Kinerja karyawan adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara

berencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan

(Mangkuprawira dan Hubeis, 2007:153)

7
3. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau tujuan

tertentu (Yakub, 2012).

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan

yang sama untuk mencapai tujuan (McLeod dalam Yakub, 2012).

Sistem adalah sekumpulan eleme-elemen yang saling terkait dan bekerja

sama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem tersebut

dalam mengolah masukan tersebut sampai meng hasilkan keluaran atau (output)

yang diinginkan (Andri Kristanto, 2008).

Jogiyanto (1999) terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam

mendefinisikan sistem yaitu pendekatan pada prosedur, dan pendekatan pada

komponen-komponen atau elemen-elemen.

4. Pengertian Informasi

Menurut (McLeod, 2004) informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga

disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Informasi merupakan hasil olahan data yang sudah diproses dan

diintrepretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan.

Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan suatu

atau beberapa orang dalam suatu waktu (Kusrini, 2007).

8
5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brian dalam Yakub (2012), sistem informasi merupakan

kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

6. Konsep Dasar Informasi

Menurut Mcleod (Yakub, 2012) Informasi merupakan kumpulan data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Tanpa suatu informasi, suatu organisasi tanpa adanya informasi

maka organisasi tersebut tidak dapat bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi

(Kristianto, 2007).

Informasi merupakan data yang diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakanya. Informasi dapat

berupa data mentah, data tersusun,kapasitas sebuah informasi, dan sebagainya.

hubungan antara data informasi digambarkan sebagai berikut.

7. Kualitas Informasi

Kualitas informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh

informasi. Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012) kualitas dari informasi (quality

of information) tergantung dari tiga hal yaitu :

a. Relevan (relevance)

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya

dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

9
b. Tepat Waktu (timeliness)

Tepat waktu berarti informasi tersebut data tidak boleh terlambat.informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi

merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

c. Akurat (accuracy)

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karna dari sumber informasi sampai

kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang

dapat merusak informasi.

8. Pengertian Manajemen

Menurut James A.F. Stoner (2006: Organisasi.org) “Manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian

upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada

pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

sebelumnya”.

Menurut Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2) “Manajemen adalah ilmu dan

seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.”

Menurut T.Hani Handoko (2000:10) “Manajemen adalah bekerja dengan

orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan

10
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.”

9. Pengertian sistem informasi manajemen

Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah : Suatu sistem informasi

manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam

suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data

untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian‟. (Jogiyanto,2005,14).

Menurut Frederick H.Wu SIM adalah : Sistem Informasi Manajemen

adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi

untuk mendukung manajemen‟. (Jogiyanto,2005,14).

10. Sejarah COBIT

COBIT pertama kali diterbitkan pada tahun 1996, kemudian edisi kedua

dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan

COBIT 4.0 pada tahun 2005. Kemudian COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 dan

saat ini COBIT yang terakhir dirilis adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun

2012.

11
COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan

yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai acuan

model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti ITIL,

CMM, BS779, ISO 9000.

11. Pengertian COBIT (Control Objectives for Information and related

Technology)

Menurut Alindita (2008). IT Governance adalah sistem yang mengatur dan

mengendalikan seluruh proses teknologi informasi perusahaan/organisasi yang

strukturnya akan menetapkan pendistribusian hak dan tanggung jawab antara

pihak-pihak yang terlibat juga berisikan peraturan serta strategi yang ditetapkan

perusahaan/organisasi.

Menurut Indrajit (2004). Information System Audit and Control

Association (ISACA) memperkenalkan sebuah kerangka untuk mengelola IT

Governance di sebuah perusahaan yang dikenal dengan nama COBIT .

Menurut Putra (2009). Pada dasarnya COBIT dikembangkan untuk

membantu memenuhi berbagai kebutuhan manajemen terhadap informasi dengan

menjembatani kesenjangan antara resiko bisnis, kontrol dan masalah teknik.

Menurut Sarno (2009: 31-42). Secara jelas, COBIT membagi proses

pengelolaan teknologi informasi menjadi empat domain utama dengan total tiga

puluh empat proses teknologi informasi. Masing-masing domain dalam COBIT

mempunyai beberapa rincian sebagai berikut :

12
a. Plan and Oganise (PO) Membahas mengenai strategi, taktik, dan

pengidentifikasian teknologi informasi dalam mendukung tercapainya

tujuan bisnis.

b. Acquire and Implement (AI) Pada domain Acquire and Implement sebuah

solusi teknologi informasi perlu diidentifikasikan, dikembangkan,

diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis.

c. Deliver and Support (DS) Domain ini fokus pada aspek penyampaian

teknologi informasi terhadap dukungan dan layanan teknologi informasi

mencakup dukungan dan layanan teknologi informasi pada bisnis, mulai

dari penanganan keamanan dan kesinambungan, dukungan bagi pengguna

serta manajemen data.

d. Monitor and Evaluate (ME) Pada domain ini akan ditekankan kepada

pentingnya semua proses teknologi informasi perlu diakses secara berkala

untuk menjaga kualitas dan kesesuaian dengan standar yang telah

ditetapkan

12. Kriteria Informasi berdasarkan COBIT

Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi kriteria tertentu,

adapun 7 kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT, yaitu sebagai berikut:

a. Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan

berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat

waktu.

13
b. Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber

daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.

c. Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi

penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak

berwenang.

d. Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan

data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai

bisnis.

e. Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi

ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang

akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang

diperlukan dan terkait.

f. Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan

ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk proses

bisnis.

g. Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi

manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban

mereka untuk membuat laporan keuangan.

B. Penelitian Sebelumnya

1. Audit Tatakelola Teknologi Informasi Pada PTPN 13 Pontianak

Menggunakan Framework Cobit

14
Manorang Gultom (2012). Tata kelola teknologi informasi di lingkungan

PTPN 13 Pontianak telah diterapkan dengan baik, khususnya pada domain

Deliver and Supports yaitu penyelenggaraan dan pelayanan pada proses

manajemen data/pengelolaan data, namun masih perlu peningkatan di beberapa

hal misalnya pada proses pengujian media penyimpanan data.

Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai kinerja rata-rata pada proses

pengelolaan data adalah 2,30. Dengan rincian hanya 7,34% menyatakan masih

kurang, 55,36% menyatakan sedang dan 37,30% menyatakan baik. Tingkat

kematangan teknologi informasi saat ini (as is) memiliki nilai kematangan rata-

rata 3,13 dan nilai kematangan yang diharapkan (to be) memiliki nilai rata-rata

4,55. Gap antara kematangan teknologi informasi saat ini dengan yang diharapkan

adalah 1,42. Atribut teknologi informasi yang memiliki nilai kematangan paling

rendah adalah keperdulian dan komunikasi/awareness and communication dengan

nilai 2,94. Atribut teknologi informasi yang memiliki nilai kematangan paling

tinggi adalah peralatan dan otomasi/tools and automations dengan nilai 3,25.

2. AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT

(Control Objective for Information an Related Technology) UNTUK

MENGETAHUI KINERJA AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI PADA PT. SALIM IVOMAS PRATAMA, Tbk”.

Windari, 2011. kerangka kerja COBIT dan model kematangan (Maturity

Model) adalah bahwa kinerja Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi PT.SALIM

15
IVOMAS PRATAMA,Tbk telahdimanage dan dikelola dengan baik dengan level

kematangan empat (manage and measurement) rata-rata nilai 3,78.

3. Audit Sistem Informasi SDM Pada PT X Menggunakan Cobit

Framework 4.1

Diana Trivena Yulianti dan Michel Canggih Patria (2011). Perusahaan

telah menerapkan kualitas serta ketepatan manajemen sistem terhadap beberapa

bagian yang penting khususnya bagian SDM, diketahui dengan adanya beberapa

dokumen dengan data-data valid yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

Namun tidak semua proses yang ada dalam COBIT sesuai dengan kondisi

perusahaan, hal ini bukan dikarenakan perusahaan tidak lengkap, tetapi

perusahaan merasa beberapa hal dalam proses tidaklah perlu untuk saat sekarang.

Secara rata-rata penilaian atas kompetensi dan penilaian berdasarkan hal

yang diaudit pada perusahaan memiliki level 4, karena ketersediaan serta

kesadaran manajemen terhadap kebutuhan TI tanpa memaksakan fasilitas yang

tidak dibutuhkan.

16
BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada PT. Hyup Sung Jl. Raya Karangmanyar

Km. 1 Kalimanah Purbalingga waktu pelaksanaan penelitian dimulai setelah

penulis melaksanakan proses diskusi proposal yang telah disetujui, dimulai pada

awal akhir bulan Maret 2017 hingga akhir Oktober 2017.

B. Metode Pengumpulan Data

Berikut ini metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi,

yaitu :

1. Studi Pustaka, mempelajari pustaka/sumber literatur misalnya mengenai

COBIT Framework, tahapan audit, sistem informasi manajemen

2. Studi Lapangan, Metode pengumpulan data dengan mengadakan

peninjauan langsung pada instansi yang dijadikan objek penelitian.

Metode pengumpulan data ini mempunyai beberapa tahapan yaitu:

a. Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan dengan mendatangi

secaran langsung instansi dan melakukan pengamatan terhadap

kegiatan operasional dan penggunaan sistem informasi manajemen

pada PT. Hyup Sung

b. Wawancara, Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan Tanya

jawab secara langung dengan Kasubbag Umum dan Kepegawaian

untuk memperoleh gambaran secara umum tentang instansi dan

masalah-masalah yang berkaitan dalam penelitian.

17
c. Kuesioner, Dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan secara

tertulis yang digunakan untuk mengevaluasi sistem informasi

manajemen pada PT. Hyup Sung berdasarkan Matury Level dari

COBIT.

d. Dokumentasi, Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari

dokumentasi tertulis yang berkaitan dengan sistem informasi

manajemen PT. Hyup Sung

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat dan bahan penelitian

Dalam proses penelitian pada PT. Hyup Sung, penulis menggunakan hardware

dan software untuk penelitian dengan spesifikasi sebagai berikut:

Software yang digunakan:

a. Sistem operasi Microsoft windows 7 32-bit

b. Cobit 4.1

Hardware yang digunakan

a. Laptop TOSHIBA AMD E1-1200 APU Radeon™ 1.40 GHz

b. 4.00 GB RAM

c. FlashDish TOSHIBA 8GB

d. Printer Canon IP 1880

18
D. Konsep penelitian

Dalam proses audit yang akan dilakukan dengan menggunakan 7 kerangka

yaitu:

1. Pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara

2. Identifikasi masalah

3. Analisa data

4. Penentuan domain

5. Penentuan tingkat kematangan

6. Rekomendasi

19
DAFTAR PUSTAKA
www.ruangpintar.com/2016/02/30-definisi-pengertian-manajemen-

menurut-para-ahli.html

Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi. Jakarta: Mitra

Wacana Media

IT Governance Institute. 2007. COBIT ver. 4.1: Framework, Control

Objective, Management Guidelines, Maturity Models. Rolling Meadow.

Sucahyo, dkk. 2007. Audit Sistem Informasi dengan Kerangka Kerja

COBITuntuk Evaluasi Manajemen TI di Universitas XYZ. Jurnal Sistem

Informasi MTI-UI

Widyaningsih Pipin,2012, PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM

INFORMASI PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI MENGGUNAKAN

ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS

Tanuwijaya Haryanto,dkk. 2010 AUDIT SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN ASET BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS

INTERNAL BALANCED SCORECARD DAN STANDAR COBIT 4.1

www.pendidikanmu.com/2015/05/apa-yang-anda-ketahui-tentang-

cobit.html?m=0

20

Anda mungkin juga menyukai