MENGGUNAKAN UML
Pendekatan pemodelan objek selama analisis dan desain sistem tersebut object-
oriented analysis/OOA/analisis berorientasi objek.
Teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk
sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi objek
untuk membangun, mengelola, dan merakit objek-objek itu menjadi aplikasi komputer yang
berguna. Pendekatan berorientasi objek dipusatkan pada sebuah teknik yang sering disebut
object modeling/pemodelan objek.
Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rymbaugh sepakat bergabung untuk
menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dangan tujuan membuat proses
standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek. Ivar Jacobson bergabung
pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat sebuah bahasa pemodelan objek standar
sebagai ganti dari pendekatan atau metode berorientasi objek standar. Berdasar kerja mereka
dan hasil kerja lainnya pada industri , Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 dirilis
pada tahun 1997. Unified Modeling Language adalah satu kumpulan konvensi pemodelan
yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait
dengan objek.
Pendekatan berorientasi objek pada pengembangan sistem didasarkan pada konsep tentang
objek yang telah ada didalam sebuah lingkungan sistem. Perhatikan defenisi dalam Webster’s
Dictionary mengenai objek: “sesuatu yanga ada atau mampu untuk dilihat, dipegang, atau
sebaliknya dirasakan.
Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh , atau dirasakan dan user
menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu itu.
Tiga aspek defenisi harus diselidiki secara lebih mendalam. Pertama, perhatikan
konteks sesuatu (something), yang dapat dikategorikan sebagai tipe objek yang mirip dengan
objek yang telah kita identifikasi di dalam lingkungan Anda saat ini. Tipe objek mungkin
termasuk orang (person), tempat, benda (thing), atau peristiwa/ kejadian(event).
Sekarang kita pelajari aspek data dalam defenisi kita. Dalam siklus berorientasi
objek, bagian defenisi ini sering disebut attibute/atribut. Attribute adalah data yang mewakili
karakteristik interes tentang sebuah objek. Pendekatan berorientasi objek pada
pengembangan sistem berhubungan dengan identifikasi atribut yang merupakan hal penting
yang terkait dengan objek. Dengan kemajuan teknologi, atribut yang lebih baru, seperti
gambar, suara, atau bahkan video.
Konsep penting lain mengenai pemodelan objek adalah konsep pengkategorian objek
menjadi class/kelas. Class adalah satu objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama.
Kadang-kadang disebut object class. Ada beberapa objek lain dalam lingkungan kita yang
dapat dikategorikan karena kemiripannya.
Pada contoh kita, kelas objek PERSON disebut supertype (atau kelas generalisasi)
sedangkan STUDENT dan TEACHERS disebut subtype. subtype adalah sebuah kelas objek
yang mewaiskan atribut dan behavior dari sebuah kelas supertype dan kemudian mengisikan
atribut dan behavior lain yang unik kedalamnya. Juga disebut kelas child, dan jika berada di
level terendah dari hierarki pewarisan, maka disebut kelas concrete.
Hubungan Objek/Kelas
Secara konseptual, objek dan kelas tidak dipisahkan. Hal-hala yang mereka
representasikan berinteraksi dengan dan berdampak satu dengan yang lainnya untuk
mendukung misi bisnis. Jadi, object/class relationship/hubungan objek/kelas tidak dapat
dielakkan. Object/class relationship adalah asosiasi bisnis biasa yang ada diantara satu atau
lebih objek dan kelas. Serupa dengan itu, objek berinteraksi dengan objek lain di dalam suatu
lingkungan sistem. Perhatikan, sebagai contoh, kelas objek CUSTOMER dan ORDER yang
mungkin ada dalam sistem informasi tipikal. Kita dapat membuat penonjolan bisnis berikut
ini mengenai bagaimana customer dan pesanan diasosiasikan (atau berinteraksi):
C. Diagram UML
UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima persfektif berbeda untuk
memodelakan suatu sistem; seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun
sebuah rumah. Blueprint umumnya menyediakan perfektif mengenai plumbing, listrik
pemanasan, air conditioning, dan semacamnya, namun diagram UML menyajikan perfektif
yang berbeda mengenai sistem infprmasi. Bagian berikut menjelaskan bebagai diagram UML
serta tujuannya.
Grup 1: Diagram Model Use-Case
Diagram use-case, diperkenalkan pada Bab 7 secara grafis menggambarkan interaksi antara
sistem, sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis mendeskripsikan
siapa yang akan menggunakan sistem san dalam cara apa pengguna mengharapkan interaksi
dengan sistem itu. Use-case naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan
sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
Grup 2: Diagram Struktur Statis
UML menawarkan dua diagram untuk memodelkan struktur sistem informasi statis, yaitu:
1. Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan
kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut.
2. Diagram objek, memodelkan intence objek aktual dengan menunjukkan nilai-nilai
sat ini sari atribut intance.
Diagram bagian juga memodelkan behavior dinamis dari sistem. UML memiliki sebuah
diagram untuk memodelknan behavior objek khusus yang kompleks (diagram statechart) dan
sebuah diagram untuk memodelkan bahavior dari sebuah use case atau sebuah metode, yaitu:
Dalam melakukan analisis berorientasi objek, tiap use case yang didefinisikan sebelumnya
akan diseleksi untuk memasukkan lebih banyak detail berdasarkan fakta-fakta yang telah kita
pelajari di sepanjang proses pengembangan, seperti persyaratan interface pengguna. Untuk
persiapan melakukan pemodelan objek, kita perlu memperluas model use case persyaratan
bisnis menjadi model use-case analisis.
Pada analisis berorientasi objek, kita memperluas model use-case persyaratan menjadi model
use-case analisis dengan melakukan langkah-langkah berikut:
5. Mendokumentasikan Narratif Use Case Analisis Sistem sekali semua use cases
persyaratan bisnis ditinjau kembali dan disetujui oleh para pengguan, tiap use case akan
diseleksi untuk menyertakan lebih banyak informasi untuk menentukan fungsionalitas
sistem secara mendetail. Hasil use case disebut system analisis use case/ use case
analisis sistem, dan harus bebas dari detail-detail implementasi kecuali informasi tingkat
tinggi yang mendeskripsikan peralatan (Windows GUI, Internet browser, telepon, dan
lain sebagainya) yang akan digunakan oleh pengguna sistem untuk berinteraksi dengan
sistem sistem tersebut.
System analisis use case adalah use case yang mendokumentasikan interaksi antara user
sistem dan sistem. Sangat detail dalam menggambarkan apa yang diperlukan, tetapi bebas
dari datail-detail dan batasan implementasi.
Perhatikan elemen tambahan yang ditemukan pada use case analisis sistem,
a. Tipe use-case – tipe use-case ini adalah berorientasi bisnis dan merefleksikan
sebuah tinjauan bertingkat tinggi terhadap behavior yang diinginkan dari sistem
ini. Use case ini bebas dari rinvian teknis dan dapat menyertakan baik kegiatan
manual maupun kegiatan-kegiatan yang akan diotomatiskan. Untuk merefleksikan
rincian implemtasi seperti batasan-batasan user interface, maka diperlukan use
case taktikal yang disebut system use case yang diperoleh dari use case bisnis.
Satu atau lebih use case analisis sistem dapat dikembangkan dari satu use case
bisnis tunggal.
b. Pelaku sistem utama – pelaku sistem utama adalah stakeholder yangs ebenarnya
menggunakan dan berinterface denga subuah sistem. Untuk stakeholder inilah
interface tersebut didesain.
c. Use case abstract – contoh dari penyebutan use case abstrak.
a. Tipe Use-case – sebuah use caseabstrak yang digunakan use case ini diminta oleh dua
atau lebih use case. Use case ekstension digunakan saat use case ini memperluas
fungsionalitas sebuah use case tunggal.
b. Invoked by – ID atau nama-nama use case yang meminta use case khusus ini
Langkah yang disertakan untuk mengidentifikasi dan menemukan objek bisnis untuk
pemodelan objek selama analisis sistem.
Langkah1: menemukan objek potensial diselesaikan dengan cara meninjau setiap use case
untuk menemukan kata-kata benda yang berhubungan dengan keseluruhan bisnis atau event.
Langkah 2: menyeleksi objek yang diusulkan tidk semua kandidat (kata benda) pada
daftar kita menggambarkan objek bisnis yang ada didalam lingkup domain masalha kita.
Mengorganisir Objek dan Mengidentifikasi Hubungan Objek-Objek
Class Diagram/ diagram kelas adalah gambar grafis mengenai struktur objek statis dari
suatu sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga
hubungan antara kelas objek tersebut. Class diagram digunakan secara grafis untuk
menggambarkan objek dan asosiasinya, pada diagram ini kita juga akan menyisipkan
multiplicity, hubungan generalisasi/ spesialisasi, dan hubungan agregasi.
Model ini merefleksikan asosiasi objek/kelas dan multiplicity yang diidentifikasi pada
langkah 1, tiga hubungan generalisasi/spesialisasi yang ditemukan pada langkah 2, dan satu
hubungan agregasi (komposisi) yang ditemukan pada langkah 3.perhatikan dibawah tiap
kelas muncul kata persistent. Umumnya, ini berarti objek-objek yang digambarkan oleh
kelas tersebut akan disimpan secara permanen pada sebuah database. Objek yang dibuat
secara sementara dengan sebuah program software disebut trasnsient objects
Persistent class adalah kelas yang menggambarkan sebuah objek yang mempertahankan
eksekusi program yang membuatnya.
Transient object cllas adalah kelas yang menggambarkan sebuah objek yang dibuat secara
temporer oleh program dan hidup hanya selama eksekusi program.