Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANDIRI

SISTEM OPERASI

“MANAJEMEN MEMORI MULTIPROGRAMMING”

Nama : Ronaldi Restu Prianda Simanjuntak


Npm : 190210127

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Memori
Multiprogramming”.

Makalah ini dibuat oleh penulis dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas
mandiri Sistem Operasi.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar makalah ini menjadi sempurna. Selain itu juga, penulis berharap agar makalah
ini dapat digunakan sebagai mana mestinya.

Batam, 03 July 2022

Ronaldi Restu Prianda Simanjuntak


DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A.1. Latar Belakang.........................................................................................................4
A.2. Rumusan Masalah....................................................................................................4
A.3. Tujuan......................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
MANAJEMEN MEMORI MULTIPROGRAMMING........................................................5
B.1. Manajemen Memori Pada Sistem Multiprogramming..................................................5
B.2. Pengalokasian Berurut Dengan Partisi Statis................................................................5
B.3. Pengalokasian Berurut Dengan Partisi Dinamis...........................................................6
B.4. Pengalokasian Berurut Dengan Sistem Buddy..............................................................6
B.5. Pengalokasian Tak Berurut Dengan Sistem Paging......................................................7
B.6. Pengalokasian Tak Berurut Dengan Sistem Segmentation...........................................8
B.7. Alokasi Memori Pada Sistem Utama Segmentation.....................................................8
B.8. Optimalisasi Memori....................................................................................................8
B.9. Overlay.........................................................................................................................8
B.10. Dynamic Loading.......................................................................................................9
B.11. Dynamic Linking........................................................................................................9
B.12. Virtual Memory..........................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
C.1. Kesimpulan............................................................................................................11
C.2. Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

2
Universitas Putera Batam
BAB I

PENDAHULUAN

A.1. Latar Belakang


Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua perangkat
lunak yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-
aplikasi perangkat lunak terinstal. Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang
bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-
operasi dasar sistem, termasuk menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti
program-program pengolah kata dan peramban web.
Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama
yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting.
Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan
Sistem Operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan
inti tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule
task, dan antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu
lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan
oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum
tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi.

A.2. Rumusan Masalah


a.  Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Memori Multiprogramming?
b.  Uraian Konsep dan pengalokasian dari pembagian Multiprogramming?

A.3. Tujuan
a.  Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi.
b.  Memahami tentang konteks Manajemen Memori Multiprogramming.
c. Menerapkan dan memeriksa optimalisasi utilitas memori.

3
Universitas Putera Batam
BAB II

PEMBAHASAN
MANAJEMEN MEMORI MULTIPROGRAMMING

B.1. Manajemen Memori Pada Sistem Multiprogramming


Ciri-ciri Manajemen memori pada sistem multiprogramming:

1. Terdapat sejumlah proses yang menempati memori utama pada setiap saat.

2. Image proses dari program dapat dimuat seluruhnya atau sebagian saja ke
memori utama.

3. Alokasi memori utama ke proses dapat berurutan ataupun tidak berurutan.

4. Dimungkinkan seluruh atau sebagian image proses berpindah lokasi memori


utama selama eksekusi.

5. Dimungkinkan suatu lokasi memori utama diakses bersama oleh sejumlah


proses atau disebut dengan memory sharing.

B.2. Pengalokasian Berurut Dengan Partisi Statis


Pengalokasian memori utama secara berurut denganpartisi statis memiliki
karakteristik sebagai berikut:

1. Memori dibagi menjadi partisi-partisi dengan ukuran yang tetap


2. Satu proses hanya menggunakan satu partisi. Jika proses sudah selesai,
partisi tersebut dapat digunakan partisi lain
3. Membutuhkan penglolaan informasi mengenai partisi-partisi yang
kosong yang siap untuk dialokasikan.

Model alokasi berurut dengan partisi statis dapat dikategorikan berdasarkan


ukuran partisi, yaitu:

1. Partisi statis berukuran sama.


Yaitu ukuran tiap partisi adalah sama besarnya
2. Partisi statis berukuran tidak sama.
Yaitu ukuran tiap partisi berbeda-beda

4
Universitas Putera Batam
Pada pemartisian statis dengan ukuran berbeda pengalokasian memori dapat
dilakukan dengan dua jenis strategi

1. Satu antrian untuk tiap partisi


2. Satu antrian untuk tiap partisi

B.3. Pengalokasian Berurut Dengan Partisi Dinamis


Pengalokasian memori berurut dengan partisi dinamis memilikibeberapa
karakteristik, antara lain:

1. Pada kondisi awal, memori utama tidak dibagi-bagi menjadi partisi-


partisi.
2. Pemartisian dilakukan pada saat image proses akan disalin ke memori
utama.
3. Ukuran partisi yang dialokasikan akan disesuaikan dengan ukuran
partisi image proses.
4. Partisi akan dibebaskan jika program sudah selesai.
5. Membutuhkan pengelolaan informasi mengenai area memori utam yang
masih kosong dan dapat dialokasikan ke proses .

Keuntungan dari pemartisian secara dinamis adalah tidak terjadinya fragmentasi


internal karena partisi memori dialokasikan sesuai dengan ukuran image proses.
Beberapa algoritma alokasi pada pemartisisan dinamis antara lain:

1. Best - fit
2. Firs - fit
3. Next - fit
4. Worst - fit

B.4. Pengalokasian Berurut Dengan Sistem Buddy


Hal khusus pada sistem buddy ini adalah pertisis yang terbentuk senantiasa
berukuan sebesar bilangan pangkat 2 seperti 2,4,6,8...256k. Alokasi memori
pada sistem buddy adalah sebagai berikut:

1. Menentukan ukuran partisi


2. Pengalokasian

Kekurangan sistem buddy adalah fragmentasi internal tetap terjadi. Sedangkan


Kelebihan sistem buddy adalah dealokasi proses dapat dilakukan dengan cepat.

5
Universitas Putera Batam
B.5. Pengalokasian Tak Berurut Dengan Sistem Paging
Pada model pengalokasian tak berurut, bagian-bagian image proses dapat
diletakkan secara terpisah di memori utama.

Karakteristik model alokasi sistem Paging:

1. Sistem paging memerluka pengalamatan logika khusus yang membagi


suatu ruang alamamat logika proses menjadi bagian-bagian yang
berukuran sama dengan
2. Pada sistem paging, memori fisik dipartisi secara statis yang disebut
dengan frame page atau biasa disebut frame saja.yang berukuran sama
dengan page pada ruan galamat logika.
3. Sistem paging memakai pengalokasian memori tak berurut .jadi suatu
image proses dapat menempati lebih dari satu frame yang letaknya tidak
harus berurutan .
4. Sistem paging membutuhkan pengelolaan informasi mengenai seluruh
frame- frame yang masih kosong dan tersedia untuk dialokasikan.
5. Pada sintem paging tidak terjadi fragmentasi eksternal, sedangkan
fragmentasi internal hanya terjadi pada sejumlah frame tertentu saja.

Alokasi Memori Pada Sistem Paging


Konsep terjadinya alokasi memori pada sistem paging:

1. Memori utama dibagi jadi frame-frame kecil berukuran sama. Tiap


frame memeiliki nomor frame sebagai referensi.
2. Ruang alamat logika proses dibagi jadi page-page seukuran frame.
3. Pada saat di load, page-page image proses diletakkan atau di alokasikan
pada frame-frame yang masih kosong.
4. Page table umumnya berisi nomoer frame-frame yang telah dialokasikan
untuk image proses.

Addres bidding pada sistem paging terjadi pada saat eksekusi (execution
time). Alamat referensi pada kode instruksi program adalah alamat pada ruang
logika proses sehingga pada saat eksekusi, alamat referensi tersebut haruslah di
translasi ke alamat fisik memori utama yang segungguhnya. Pada sistem paging
proteksi terhadap frame memori dilakukan dengan cara menambahkan bit
proteksi untuk tiap entri page table.

6
Universitas Putera Batam
B.6. Pengalokasian Tak Berurut Dengan Sistem Segmentation
Pada sistem segmentation memakai pemartisian secara dinamis. Jadi memori
utama tidak dipartisi dari awal tetapi dipartisi saat terjadi alokasi memori utama
ke proses baru.

Karakteristik pengalokasian dengan sistem segmentation:

1. Sistem segmentation memerlukan pengalamatan logika khusus yang


memecah image proses suatu program menjadi bagian yang disebut
segmen.
2. Pemartisian memori utamaterjadi secara dinamis pada saat alokasi
3. Pengalokasian memori tak berurut
4. Segmentation membutuhkan pengelolaan informasi mengenal seluruh
area kosong atau hole yang tersebar di memori utama.
5. Pada sistem segmentation tidak terjadi fragmentasi internal, tetapi
fragmentasi eksternal tetap terjadi

B.7. Alokasi Memori Pada Sistem Utama Segmentation


Konsep alokasi memori sistem segmentation sebagai berikut:

1. Image proses dibagi menjadi beberapa segmen yang ukuranya tidak


harus sama.
2. Pada saat image proses dialokasikan ke memori utama . segmen segmen
image proses ditempatkan pada bagian memori yang masih kosong dan
informasi dicatat segmen table dari proses tersebut.
3. Segmen table berisi rekaman nilai limit,yang berisi panjang segmen dan
nilai base yang berisi alamat awal bagian memori yang masih
dialokasikan ke segmen

B.8. Optimalisasi Memori


Umumnya memori utama pada suatu computer merupakan sumber daya ter
batas sehingga penggunaanya butuh di optimalisasikan. Dibawah ini akan
dijelaskan beberapa strategi untuk meningkatkan utilitas memori utama pada
suatu sistem computer.

B.9. Overlay
Overlay merupakan suatu teknik pemrograman yang membagi program yang
besar menjadi bagian-bagian yang lebuh kecil sehingga dapat dimuat secara
parsial dalam suatu page memori yang berukuan lebih kecil.

7
Universitas Putera Batam
B.10. Dynamic Loading
Dynamic loading adalah teknik pemrograman yang memungkinkan hanya
bagian- bagian program yang sedang dibutuhkan pada saat runtime saja yang
akan disalinkan ke memori utama.

B.11. Dynamic Linking


Dynamic linking adalah teknik yang memungkinkan linking ke rutin-rutin
pustaka program aplikasi dilakukan dinamis pada saat runtime.

B.12. Virtual Memory


Virtual meomori adalah teknik pemetaan memori yang melibatkan memori
sekunder, umumnya disk, sehingga ukuran memori sistem secara logika dapat
lebi besar dari ukuran memori utama secara fisik. Pada teknik virtual memory
diperlukan pengalamatan secara logika dan melibatkan mekanisme swapping,
yaitu proses pemindahan sebagian atau seluruh proses dari memori utama ke
memori sekunder, disebut swap out, atau dari disk ke memori utama disebut
swap-in.

Keuntungan dari model virtual memory dengan memakai swapping adalah

1. Lebih sedikit operasi I/O yang dilakukan, karena swapping dilakukan


per page.
2. Lebih sedikit memori utama yang diperlukan proses, karena tidak semua
bagian image proses perlu disalin ke memori utama pada saat alokasi.
3. Tanggapan sistem menjadi lebih cepat, Karena tidak semua bagian dari
image proses perlu dialokasikan ke memori sehingga proses dapat mulai
dieksekusi lebih cepat.
4. Lebih banyak proses yang dapat dijalankan secara konkuren oleh sistem
computer atau dengan kata lain meningkatkan tingkat konkurensi atau
tingkat multiprogramming dari sistem.

Mekanisme Demand Paging :

1. Jumlah frame memori utama yang dialokasikan ke tiap proses


tergantung kepada tingkat multiprogramming yang hendak dicapai
2. Menggunakan bit valid-invalid pada rekaman page table proses untuk
menyatakan ada tidaknya page proses tersebut di frame memori utama.

8
Universitas Putera Batam
3. Jika page dari alamat yang hendak di akses ternyata hanya berstatus
invalid di page table maka trap fault akan dibangkitkan agar ditangani
lebih lanjut oleh rutin sistem operasi

Alokasi frame

Dengan moden demand apging ,tidak semua page dari suatu image proses perlu
dialokasikan ke memori utama. Namun jika terlalu sedikit frame yang
dialokasikan makan akan sering terjadi swapping yang pad akhirnya
menurunkan kinerja sistem

Beberapa strategi untuk menentukan banyaknya frame yang dialokasikan untuk


tiap proses:

1. Alokasi sama rata (equal allocation)


2. Alokasi proporsional (proportional allocation)
3. Alokasi berprioritas (priority allocation)

Page replacement

Pada saat suatu page proses yang diminta ternyata masih berada di virtual
memory maka page tersebut harus dialokasikan ke memori utama. Jika ternyata
pada saat itu memori utama dalam keadaan penuh, maka diperlukan operasi
swap out, yaitu memindahkan sejumlah page dari frame memori ke swap space.

algoritma page replacement secara garis besar dibagi dua:

1. Global replacement
2. Local replacement

9
Universitas Putera Batam
BAB III

PENUTUP

C.1. Kesimpulan
Secara umum pengalamatan memori dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Pengalamatan secara fisik (physical/absolute addressing).
2. Pengalamatan secara relative (relative addressing).
3. Pengalamatan secara logika (logical addressing).
Ciri-ciri Manajemen memori pada sistem multiprogramming:
1. Terdapat sejumlah proses yang menempati memori utama pada setiap
saat.
2. Image proses dari program dapat dimuat seluruhnya atau sebagian saja
ke memori utama.
3. Alokasi memori utama ke proses dapat berurutan ataupun tidak
berurutan.
4. Dimungkinkan seluruh atau sebagian image proses berpindah lokasi
memori utama selama eksekusi.
5. Dimungkinkan suatu lokasi memori utama diakses bersama oleh
sejumlah proses atau disebut dengan memory sharing.

10
Universitas Putera Batam
C.2. Saran 
Didalam penulisan makalah tentang Sistem Operasi ada baiknya
menggunakan rujukan yang paling baru, karena sifat teknologi setiap harinya
bahkan setiap detiknya mengalami perubahan. Dengan bahan rujukan  yang
terbaru diharapkan informasi-informasi yang didapat juga informasi yang
terbarukan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad Josi. (2019). Sistem Operasi (Konsep Perkembangan Sistem


Operasi). Yayasan Kita Menulis. Medan.
2. Crystal Panek. (2020). Windows Operating System Fundamentals.
SYBEX /John Wiley & Sons Publisher.
3. Darshan Institute of Engineering & Technology. (2020). Operating
System (3140702) Darshan All Unit. Darshan Institute of Engineering &
Technology Publisher.
4. Hartono; Abdullah, D; Fadlisyah; & Erliana, Cut Ita. (2018). SISTEM
OPERASI (Buku Referensi dan Sistem Informasi). SEFA Bumi Persada,
Lhokseumawe.
5. KUMAR, MADHAN. (2020). Linux Guide for Beginners: The Best
Guide to the Linux Operating System and Linux Commands.
6. Kusnadi; Kusworo, Anindito; & Y. Sigit Purnomo W. P. (2008). Sistem
Operasi. Penerbit ANDI; Yogyakarta.
7. Nathan Adams, Elisha Chirchir. (2017). Operating System Algorithms.
Create Space Independent Publishing Platform Publisher.
8. Nik Kinley, Shlomo Ben-Hur. (2020). Leadership OS: The Operating
System You Need to Succeed. Springer International Publishing;
Palgrave Macmillan.
9. Qiu Yi, Xiong Puxiang, Tianlong Zhu. (2020). The Design and
Implementation of the RT-Thread Operating System. CRC Press
Publisher.
10. Ronal Watriathos & Iwan Purnama. (2018). Sistem Operasi. Uwais
Inspirasi Indonesia. Sidoarjo.

11
Universitas Putera Batam
11. Sri Manikanta Palakollu. (2021). Practical System Programming with C -
Pragmatic Example Applications in Linux and Unix-Based Operating
Systems. Apress Publisher.
12. Pastima Simanjuntak, S.Kom., M.SI. (2021). Diktat Sistem Operasi.
Universitas Putera Batam.

12
Universitas Putera Batam
LAMPIRAN

13
Universitas Putera Batam

Anda mungkin juga menyukai