Anda di halaman 1dari 17

Komponen & Karakteristik SPK

Bayu Setyawan
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Definisi sistem pendukung keputusan (DSS) pertama
kali diungkapkan pada tahun 1970-an oleh Michel S.
Scott Morton dengan istilah “Management Decision
System”, selanjutnya sejumlah perusahaan, lembaga
penelitian dan perguruan tinggi mulai melakukan
penelitian dan membangun SPK. Dari produk yang
dihasilkannya dapat ditarik kesimpulan, bahwa sistem
ini merupakan ”suatu sistem yang berbasis komputer
yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan
dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak
terstruktur”.
Sistem Pendudukung Keputusan
• Sistem Pendukung Keputusan (DSS) adalah Sistem
informasi interaktif yang menyediakan informasi,
pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan
untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi
yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur
di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002)
• Ciri utama pada sistem pendukung keputusan
kemampuannya untuk menyelesaikan masalah yang
terstruktur
Definisi Lain
Man dan Watson memberikan definisi sebagai
berikut: ”sistem pendukung keputusan
merupakan suatu sistem interaktif, yang
membantu pengambil keputusan melalui
penggunaan data dan model-model keputusan
untuk memecahkan masalah-masalah yang
sifatnya semi terstruktur dan tidak
terstruktur”
Sistem Pendudukung Keputusan
• DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya
untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau
optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang
sama dalam waktu relatif singkat
Contoh SPK
• Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini
adalah linear programming, game’s theory,
transportation problem, inventory system, decision tree,
dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik
yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan
sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah
disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan
formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak
pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga
membutuhkan kecanggihan komputer.
SPK
• Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup
baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik
utama (Sprague et.al., 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer;
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil
keputusan;
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang
“mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual;
4. Melalui cara simulasi yang interaktif;
5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen
utama.
Kerangka SPK
• Secara garis besar DSS dibangun oleh
tiga komponen besar:
1. Database
2. Model Base
3. Software System/user interface
Kerangka SPK
Kerangka SPK
• Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang
dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-
hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS,
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan melalui simulasi.
• Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang
merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif
(model matematika atau statistik misalnya) sebagai dasar
simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya
tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen
terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal
terkait lainnya.
Kerangka SPK
• Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan
dalam komponen ketiga yang merupakan suatu sistem
untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif
antara computer dan manusia (user) sebagai pengambil
keputusan.
Karakteristik SPK
▫ Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu
pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang
sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi
komputerisasi.
▫ Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan
mengkombinasikan penggunaan model- model analisis
dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-
fungsi pencari/ interogasi informasi.
▫ Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
▫ Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan
pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang
tinggi.
Tujuan SPK

1. Membantu manajemen membuat


keputusan untuk memecahkan masalah
semi terstruktur & Tidak Terstruktur
2. Mendukung penilaian manajer bukan
mencoba menggantikannya
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan
keputusan manager
Keterbatasan SPK (DSS)
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat
manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga
model yang dipakai tidak mencerminkan persoalan
sebenarnya.
2. SPK terbatas pada pembendaharaan pengetahuan
yang dimilikinya.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh SPK
biasanya tergantung juga pada kemampuan
perangkat lunak yang digunakannya.
4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang
dimiliki oleh manusia.
SPK vs SIM
 Secara garis besar SIM dibangun atas komponen:
1. Database
Sebuah Sistem Informasi Manajemen memiliki subsistem
manajemen data. Subsistem manajemen data merupakan
manajemen yang memasukan data ke suatu database untuk
suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak untuk
menjadi sebuah informasi.
2. Software System
Dalam komponen ini terdapat Subsistem manajemen
pengguna, pengguna berkomunikasi dengan dan
memerintahkan sistem informasi, sehingga pengguna
adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Selain itu
dalam SIM juga terdapat manajemen laporan, merupakan
aspek laporan informasi yang diberikan kepada pengguna.
SPK vs SIM
 Karakteristik Sistem Informasi Manajemen
adalah :
1. Beroperasi pada tugas– tugas yang terstruktur, seperti
pada lingkungan yang telah mendefinisikan informasi
secara tegas dan lugas.
2. Data yang di proses stabil, umumnya sumbernya internal
dan keluaran diperuntukan bagi kalangan internal.
3. Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa
lalu.
4. Menggunakan komputasi yang tidak terlalu rumit.
SPK vs SIM
 MIS menyediakan laporan-laporan standar yang dibuat
berdasarkan periode yang tertentu (harian, mingguan,
dan sebagainya). Hasilnya dipakai untuk memantau
indikator-indikator yang sama dari waktu ke waktu dan
tak dapat digunakan untuk menganalisis masalah atau
situasi baru.

 DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen


dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam
situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang
kurang jelas

Anda mungkin juga menyukai