Anda di halaman 1dari 11

UNIT MAGANG :

INSTALASI REKAM MEDIS (MR)

SATRIANI

D III ADMINISTRASI RS
SEKLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
MAJU JAKARTA
JUDUL PENELITIAN

Tinjauan Kebutuhan Tenaga Kerja Rekam Medis Berdasarkan


Beban Kerja Dengan Metode WISN (Workload Indicator Staff
Need) Guna Menunjang Efektivitas Kerja Di Rumah Sakit Hermina
Mekarsari Tahun 2017

MENGAPA.???

1. Beban kerja tinggi (pekerjaan rangkap)


2. Jumlah SDM/Tenaga (hanya 6 orang, tidak seimbang dengan
jumlah kunjungan pasien perhari)
Beban Kerja menurut Kemenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004 Bab 1.3 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit adalah: Beban kerja adalah banyaknya jenis
Beban Kerja pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan professional dalam satu
tahun dalam satu pelayanan kesehatan.

Pengertian tenaga kerja menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor13 Tahun


2003 tentang Ketenagakerjaan adalah: Tenaga kerja adalah setiap orang yang
melakukan pekerjaan menghasilkan barang adan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Tenaga Kerja sendiri maupun untuk masyarakat.

Efektivitas kerja merupakan suatu keadaan tercapainya tujuan


yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian
Efektivitas
kerja
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
KEBUTUHAN TENAGA
KERJA

Patuwo (2005), menyatakan bahwa ada dua metode yang dapat


digunakan dalam penentuan jumlah kebutuhan tenaga kerja :
1) Analisis beban kerja
Analisis beban kerja adalah suatu proses penentuan jumlah jam kerja
orang (man hours) yang dipergunakan atau di perlukan untuk
menyelesaikan suatau beban kerja tertentu dalam waktu tertentu.
Jumlah jam kerja setiap karyawan akan menunjukkan jumlah karyawan
yang dibutuhkan.
2) Analisis tenaga kerja
Analisis tenaga kerja adalah suatu proses penentuan kebutuhan tenaga
kerja yan dipergunakan untuk dapat mempertahankan kontinuitas
jalannya perusahaan secara normal. Karena itu pada dasarnya selain
jumlah karyawan yang telah ditentukan dengan menggunakan analisis
beban kerja, juga harus dipertimbangkan persediaan tenaga kerja,
tingkat absensi dan tingkat perputaran karyawan.
WISN (Workload Indicator Staff Need)
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan beban kerja :

WISN adalah indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada


sarana kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi atau relokasi tenaga
akan lebih mudah dan rasional.

Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara


teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis. (Depkes, 2004).

Kelemahan metode WISN diantaranya : Input data yang diperlukan bagi prosedur
perhitungan berasal dari rekapitulasi kegiatan rutin satuan kerja atau institusi dimana tenaga
yang dihitung bekerja, maka kelengkapan pencatatan data dan kerapihan penyimpanan data
mutlak harus dilakukan dalam mendapatkan keakuratan hasil perhitungan jumlah tenaga
secara maksimal (depkes, 2004).
Langkah langkah perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan metode WISN (Depkes, 2004) :

1. MENETAPKAN WAKTU Waktu Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)} x F


KERJA TERSEDIA

2. MENETAPKAN UNIT KERJA DAN KATEGORI A = Hari kerja


SDM YANG DIHITUNG B = Cuti Tahunan
C = pendidikan dan pelatihan
D = Hari Libur Nasional
3. MENYUSUN E = ketidakhadiran kerja
STANDAR BEBAN KERJA F = waktu kerja

Waktu Kerja Tersedia


Standar Beban Kerja =
Rata-rata waktu Per Kegiatan Pokok

Data yang diperlukan,


1. Struktur organisasi
2. Kegiatan pokok/uraian tugas
3. Rata-rata waktu untuk menyelesaikan jenis kegiatan pokok
4. pencatatan waktu dalam menyelesiakan uraian kegiatan
4. MENYUSUN Rata-rata waktu per faktor kelonggaran
STANDAR Standar Kelonggaran =
KELONGGARAN
Waktu Kerja Tersedia

FAKTOR KELONGGARAN
1. Kegiatan tidak terkait langsung dengan pelayanan (rapat, penyusunan laporan
kegiatan, dan lain-lain)
2. Frekuensi kegiatan (dalam satuan hari, minggu dan bulan)
3. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas

Kuantitas Kegiatan Pokok


5. MENGHITUNG
KEBUTUHAN SDM Kebutuhan SDM = + Standar Kelonggaran
PER-UNIT KERJA Standar Beban Kerja
KERANGKA KONSEP

Banyak faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya atau tercapainya tujuan suatu
organisasi atau perusahaan, salah satu faktor terpentingnya adalah tersedianya tenaga
kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan jumlah tenaga yang sesuai dengan
beban kerja Instalasi Rekam Medis di RS Hermina Mekarsari.

Hal-hal yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan jumlah tenaga di instalasi rekam
medis yaitu :
1. identifikasi jumlah tenaga tersedia,
2. jumlah pasien masuk dan keluar,
3. jenis-jenis kegiatan instalasi rekam medis,
4. standar waktu kegiatan,
5. sarana dan prasarana serta SPO

Variabel Independen (Bebas) : Variabel Dependen (Terikat) :

Kebutuhan Tenaga
Beban Kerja
Kerja
Input Proses Output

1. SDM
2. Uraian 1. Jenis Kegiatan Jumlah
Tugas (Kegiatan Produktif, Kebutuhan
3. SOP Kegiatan Non Produktif, Tenaga
4. Hari Dan dan Kegiatan Pribadi) Sesuai
Waktu 2. Waktu Kerja Tersedia Beban
Kerja 3. Standar Beban Kerja Kerja Dan
5. Rekam 4. Standar Kelonggaran Efektif
Medis
REKOMENDASI :

1. Jumlah pasien mengalami peningkatan, tidak seimbang dengan


jumlah sdm yang ada, sehingga perlu ada penambahan Tenaga
agar beban kerja cepat teratasi.
2. Perlu dibuat job deskripsi agar setiap petugas mengetahui tugas
masing-masing, dan pekerjaan tidak rangkap (ganda).
3. Uraian tugas sesuai dengan spo yang berlaku di RS Hermina
Mekarsari
4. Fasilitas yang dapat meningkatkan semangat kerja petugas

Anda mungkin juga menyukai