Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

1. Agna Raffi Aurellia (18.3169.02.0001)


2. Shofi Harya Putra (18.3169.02.0030)

TUGAS “ Bagaimana Pelepasan Informasi Rekam Medis Elektronik dan Konvensional”

1. Pengertian pelepasan informasi Rekam Medis Elektronik dan Konvensional


2. Ketentuan pelepasan informasi Rekam Medis Elektronik dan Konvensional
3. Tata Cara pelepasan informasi Rekam Medis Elektronik dan Konvensional

JAWAB :
1. Pelepasan Informasi adalah data rekam medis yang diminta oleh baik pasien, dokter dan
nakes lainya, guna untuk menentukan pengobatan dan tindakan selanjutnya. Serta untuk
keperluan asuransi guna mengajukan klaim asuransi biaya perawatan dan pengobatan
pasien supaya bisa dipastikan asuransi yang diajukan sudah sesuai dengan kesepakatan
yang telah disetujui.
Karena informasi medis bersifat rahasia, maka dalam pelepasan informasi kepada pihak
lain (secondary release) sarana kesehatan bertanggung jawab untuk melindungi informasi
kesehatan yang terdapat didalam Rekam Medis terhadap kemungkinan hilang, rusak,
pemalsuan dan akses yang tidak sah. Rekam Medis hanya dapat dikeluarkan berdasarkan
otoritas Rumah Sakit yang berwenang, dan kerahasiaan isinya dikeluarkan berdasarkan
izin dari pasien yang bersangkutan, sehingga informasi yang terdapat didalamnya dapat
dipertanggung jawabkan.
Secara keseluruhan, keamanan, privasi, kerahasiaan dan keselamatan adalah perangkat
yang membentengi informasi dalam Rekam Medis. Rumah Sakit selaku pemilik
informasi dalam Rekam Medis, prosedur pelepasan informasi Rekam Medis juga harus
disertai dengan izin tertulis dari pasien begitu pula dengan pemaparan isi Rekam Medis,
haruslah dokter yang merawat pasien tersebut. Ini sejalan dengan PerMenKes
No.269/MENKES/PER/III/2008, pasal 11 ayat (1), “Penjelasan tentang isi Rekam Medis
hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin
tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undangan”.
2. Walaupun informasi yang terkandung dalam rekam medis dapat dibuka, namun
pelepasan informasi tersebut harus melalui persetujuan atau ijin tertilis dari pasien
ataupun kuasa pasien itu sendiri. Ini dimaksudkan untuk melindungi hak privasi pasien
dan melindungi sarana pelayanan kesehatan dalam tindak hukum perlindungan hak
kerahasiaan informasi pasien. Ijin tertulis atau persetujuan pelepasan informasi medis ini
harus dilengkapi dengan tanda tangan pasien. Selanjutnya Huffman, 1994 menyebutkan
bahwa formulir pelepasan informasi setidaknya memuat unsur-unsur yang meliputi :
1) Nama institusi yang akan membuka informasi.
2) Nama perorangan atau institusi yang akan menerima informasi
3) Nama lengkap pasien, alamat terakhir dan tanggal lahir.
4) Maksud dibutuhkannya informasi.
5) Jenis informasi yang diinginkan termasuk tanggal pengobatan
pasien. Hati-hati perkataan “apapun dan semua” jenis informasi
tidak dibenarkan.
6) Tanggal yang tepat, kejadian, kondisi hingga batas waktu ijin
yang ditetapkan, kecuali dicabut sebelumnya.
7) Pernyataan bahwa ijin dapat dicabut dan tidak berlaku bagi masa
lampau maupun mendatang.
8) Tanggal ijin ditanda tangani. Tanggal tanda tangan harus
sebelum tanggal membuka informasi.
9) Tanda tangan pasien/kuasa.
Jika anak termasuk kategori telah dewasa/mandiri maka membuka informasi harus
berdasarkan ijin anak.
Kemudian WHO dalam Medical Record Manual menjelaskan
apabila suatu permintaan dibuat untuk pelepasan informasi,
permintaan tersebut harus mengandung hal-hal sebagai berikut :
1. Nama lengkap pasien, alamat dan tanggal lahir
2. Nama orang atau lembaga yang akan meminta informasi
3. Tujuan dan kebutuhan informasi yang diminta
4. Tingkat dan sifat informasi yang akan dikeluarkan, termasuk
tanggal keluar informasi
5. Ditandatangani oleh pasien atau wakilnya yang sah (misalnya,
orang tua atau anak)

3. Tata Cara (rekam medis elektronik)

Pelepasan informasi medis elektronik diberikan apabila ada permintaan informasi medis oleh pasien
sendiri ataupun pihak ketiga;

- Formulir pelepasan informasi medis pada bagian identitas sosial diisi dan ditanda tangani oleh pasien
sendiri atau wali yang bertanggungjawab atas pasien;

- Jenis informasi medis yang diminta jelas dan terdapat keterangan tujuan dari permintaan informasi
medis

- Jelaskan ketentuan pelepasan informasi medis oleh pasien

- Minta pasien mengisi formulir pelepasan medis, seperti bagian identitas pasien dan surat kuasa

- Periksa kembali kelengkapan dan kesesuaian isian; untuk melengkapi dan memperbaiki apabila
terdapat isian yang kurang jelas, tidak lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan

- Periksa jenis informasi yang diterima dan tentukan waktu penyelesaian penyajian informasi medis

- Pinjam KTP pasien dan copy dan Jelaskan waktu penyelesaian penyajian informasi medis sesuai
dengan ketentuan.

Selain itu pelepasan informasi untuk resume medis pasien tidak diisi dan ditanda tangani oleh dokter
yang merawat pasien memiliki nilai sebesar 76 (93%) serta pada berkas rekam medis tidak dibubuhi
dengan tanda tangan, nama terang oleh dokter yang merawat dan waktu memiliki nilai sebesar 42
(51%).

Di dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran,
diantaranya,

Pasal 46 ayat (3) “setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas
yang memberikan pelayanan atau tindakan”.

Anda mungkin juga menyukai