Anda di halaman 1dari 24

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai (1) Ruang lingkup statistik Fasyankes (2) konsep
Data dan informasi di Fasyankes (3) sumber data di Fasyankes (4) alur dan prosedur
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data (5) kegunaan statistik di
Fasyankes (6) peran profesional MIK dalam statistik di Fasyankes (7) Hubungan Statistik
RS dengan Rekam Medis dan (8) Arti dan Manfaat Data Statistik Bagi Pimpinan Rumah
Sakit . Berikut penjelasan dari masing masing sub bahasan.

2.1 Ruang Lingkup Statistik FASYANKES

Statistik kesehatan atau statistic rumah sakit merupakan jenis-jenis statistic yang
dipergunakan untuk membantu usaha-usaha kesehatan, atau dapat juga diartikan suatu
cabang dari statistic yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, komplikasi,
pengolahan, dan intrensi fakta-fakta numeric sehubungan dengan sehat dan sakit,
kelahiran, kematian, dan factor-faktor yang berhubungan dengan ha;-hal tersebut pada
populasi manusia.

Statistik bermula dari kata ”status” yang diambil dari bahasa Latin yang berarti
”negara”. Statistik kesehatan memberikan informasi tentang kesehatan orang dan
penggunaan layanan kesehatan. Contoh statistik kesehatan mencakup rata-rata usia
harapan hidup, angka kelahiran, tingkat kematian, kejadian penyakit tertentu di suatu
wilayah, dan frekuensi penggunaan jenis layanan tertentu dalam fasilitas layanan
kesehatan (Hosizah & Maryati, 2018).

Statistik yang digunakan di bidang pelayanan kesehatan dikenal dengan statistik


pelayanan kesehatan. Statistik pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai suatu metode
yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan
dan membuat kesimpulan dari data yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan.

Rekam kesehatan adalah sumber utama data yang digunakan dalam menyusun
statistik pelayanan kesehatan, oleh karena itu staf unit kerja RMIK (MIK) bertanggung
jawab atas pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyajian data. Saat ini, sistem
komputerisasi telah dapat secara otomatis mengumpulkan dan menghitung statistik yang
sebelumnya dilakukan secara manual. Profesional Manajemen Informasi Kesehatan atau
di Indonesia dikenal dengan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) harus
dapat memastikan bahwa rekam medis atau rekam kesehatan dan dokumen sumber
lainnya tersedia dengan lengkap untuk memenuhi persyaratan dalam menghasilkan
statistik layanan kesehata

2.2 Konsep Data Dan Informasi Di Fasyankes

2.2.1 Definisi Data

Menurut Gordon b Davis dalam (Hutahaean, 2012) bahwa data adalah beberapa
kumpulan angka tau teks yang belom di olah atau belum disempurnakan,yang dirumuskan
kedalam lambang lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah jumlah, tindakan
tindakan, hal lain dan sebagainnya, data ini merupakan bahan mentah dan harus diolah
menjadi suatu bentuk informasi

Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat dikategorikan
sebagai berikut

A. Menurut cara memperolehnya:


1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian.

2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek
atau subjek penelitian.

B. Menurut sumbernya

1. Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam
sebuah organisasi

2. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan
di luar sebuah organisasi
C. Menurut sifatnya

1. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti

2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka

D. Menurut waktu pengumpulannya

1. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu
tertentu

2. Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/
peristiwa/ kegiatan (Ciputra, 2016)

2.2.2 Definisi Informasi

Menurut Gordon b Davis dalam (Hutahaean, 2012) Informasi merupakan sesuatu


yang sudha diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima informasi dan
mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan keputusan yang
sekarang atau kedepannya.

Sumber informasi adalah data. Data itu berupa fakta kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Yang kemudian data
tersebut diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi, kemudian penerima
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang
kemudian menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan menimbulkan sejumlah data
kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model
dan seterusnya membentuk suatu siklus (KASASIH, 2006). Siklus informasi ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
2.3 Sumber Data Statistik Dalam Bidang Kesehatan

Data statistik kesehatan didapakan dari 2 sumber antara lain ;

1. Data bersumber dari masyarakat (population-based), data yang bersumber dari


masyarakat dapat diperoleh melalui survei-survei yang dilakukan di masyarakat, pencatatan
sipil, dan sensus.
2. Data bersumber dari institusi (institution-based), Data yang bersumber dari institusi
berasal dari catatan individu yang dikenal dengan rekam medis atau rekam kesehatan, catatan
layanan dan catatan sumber daya yang tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan

Sistem informasi kesehatan disebut sebagai salah satu komponen yang


mendukung suatu sistem kesehatan, di mana sistem kesehatan tidak bisa berfungsi tanpa
satu dari komponen tersebut. Sistem informasi kesehatan bukan saja berperan dalam
memastikan data mengenai kasus kesehatan dilaporkan tetapi juga mempunyai potensi
untuk membantu dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi proses kerja. Oleh
karena sistem informasi kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan. Sistem
informasi kesehatan di tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di
tingkat provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat
kabupaten/kota merupakan bagian dari sistem  Sistem Informasi Kesehatan II 5
kesehatan kabupaten/kota. Dengan demikian, sistem informasi kesehatan dikembangkan
harus selaras dengan tatanan itu.
Sedangkan Menurut Departemen Kesehatan RI, data statistik untuk kesehatan berasal dari
beberapa sumber, yaitu:

1. Sensus Penduduk
Dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, dipergunakan untuk keperluan monitoring
dan evaluasi terhadap kemajuan program kesehatan, perumahan, pendidikan, dan lain
lain.

2 Intercensal Population Survey


Survei dilakukan setiap sepuluh tahun sekali diantara dua sensus penduduk,
dipergunakan untuk keperluan estimasi jumlah penduduk, angka kelahiran, angka
kematian, mobilitas penduduk, serta keadaan sosio ekonomi penduduk.

3 National Socio Economy


Survey Dipergunakan untuk melihat data data kegiatan sosio ekonomi penduduk
seperti status kesehatan, angka fertilitas, angka kriminalitas, perumahan, dan
lingkungan hidup.

4. Food Balance Sheets


Dipergunakan untuk mengetahui pola konsumsi pangan penduduk, kebutuhan
konsumsi pangan per kapita, distribusi pangan untuk keperluan ekspor, impor, industri,
dan domestik.

5. National Household Health Survey


Dipergunakan untuk mengetahui data dan informasi mengenai status kesehatan
masyarakat meliputi angka kematian, kesakitan, fertilitas, kehamilan, fasilitas
kesehatan, status gizi anak serta wanita hamil, lingkungan hidup dan lain lain.

6. Epidemic and Communicable Disease Report


Dipergunakan untuk mengetahui beberapa penyakit menular yang bersifat
epidemik, dan sewaktu waktu dapat menimbulkan wabah penyakit di masyarakat.
7. Hospital Recording System
Dipergunakan untuk mengetahui data terakhir serta informasi mengenai
kegiatan, pelayanan, dan fasilitas rumah sakit pemerintah dan swata di Indonesia.

8. Health Manpower Recording and Reporting System


Dipergunakan untuk mengetahui jumlah data mengenai jumlah tenaga kerja dan
personil kesehatan, jumlah sekolah kesehatan dan muridnya, serta mengenai kegiatan
pelatihan/kursus kesehatan.

2.4 Tahapan Kegiatan Statistik (Pengumpulan data, Pengolahan data, Analisa dan
Interpretasi Data)
Ada beberapa tahap kegiatan di dalam Statistik:

1. Pengumpulan Data
Dikenal bermacam-macam cara pengumpulan data, mulai dari
pengumpulan data secara rutin dari Rumah Sakit atau Puskesmas.
Contoh: Puskesmas mengumpulkan data dari Posyandu, Polindes,
Puskesmas Pembantu, sedangkan Rumah sakit mengumpulkan data dari Unit
Rawat Jalan dan Unit Gawat Darurat.
Selain itu dikenal juga pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian, baik dengan observasi langsung terhadap penelitiannya dengan cara
melakukan tanya jawab menggunakan kuesioner dengan obyek penelitian.

Dalam pengumpulan data dikenal juga beberapa istilah sebagai berikut.


1) Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya
bervariasi antara satu obyek ke obyek lainnya. Misalnya, kita akan
mengamati bayi baru lahir, variable yang akan diamati atau yang akan
diukur adalah berat badan, panjang badan yang tentu saja nilai ini bervariasi
antara satu bayi dengan bayi yang lainnya.
2) Agregate adalah keseluruhan kumpulan nilai observasi yang merupakan
suatu kesatuan dan setiap nilai observasi hanya mempunyai arti sebagai
bagian dari keseluruhan tersebut.

Sumber Data ( Rustiyanto, Ery, 2010)

Data Primer: data yang diperoleh peneliti secara langsung tanpa perantara

Data sekunder: data yang diperoleh secara tidak langsung, adanya perantara
dengan pihak lain;

Data tersier: data yang diperoleh dari para ahli, para penulis atau penelitian

2. Pengolahan Data (Rustiyanto, Ery, 2010)


Pengolahan data yaitu suatu kegiatan untuk menyusun data yang diperoleh
seluruhnya menjadi suatu susunan yang dapat dianalisa dan ditarik kesimpulan.
Pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan tangan (manual) maupun
menggunakan alat elektronik, sehingga akan menghasilkan keluaran (out put) yang
dapat berbentuk tabel, grafik atau ringkasan seperti jumlah angka rata-rata,
persentase dan sebagainya.

Tujuan dari pengolahan data:

1. Menyiapkan data agar mudah ditangani pada saat dianalisa


2. Data bebas dari kesalahan saat pengumpulan dan entry data.

Bentuk pengolahan data:

1. Pengolahan data sederhana (univariat) : distribusi frekuensi, menghitung


nilai tengah, menghitung sebaran , proporsi, rate, ratio.
2. Pengolahan data komplek (hubungan): hubungan dua variable (bivariat)
hubungan lebih dua variable (multivariate).
3. Penyajian Data
Penyajian data adalah pemaparan data dari hasil perhitungan yang telah
disusun secara teratur, sehingga hasil pengamatan tersebut bisa dipahami
dengan baik, atau pemaparan hasil kegiatan atau penelitian secara sistematik
supaya dapat ditarik kesimpulan.
Bentuk penyajian:
1) Penyajian secara narasi (informasi yang penting):
a) Penyajian hasil pengolahan data dengan menggunakan kata atau
kalimat
b) Hanya digunakan untuk data yang jumlahnya kecil serta
memerlukan kesimpulan yang sederhana
Misal: Pada Bulan Januari di Poli Mata 30% pasien. Contoh narasi
jumlah kunjungan Poliklinik Mata Instalasi Rawat Jalan Bulan
Januari sebesar 30% dari semua kunjungan di Instalasi Rawat Jalan
di RS X.
2) Penyajian Secara Tabel
a) Penyajian data dalam format kolom dan baris, untuk memaparkan
hasil observasi, survey, atau penelitian sehingga mudah
dibaca/dimengerti;
b) Penyajian hasil pengolahan data dengan menggunakan tabel dari
sederhana sampai komplek;
c) Tabel harus mudah dipahami;
d) Dibuat sederhana mungkin
e) Kelengkapan tabel: nomor tabel, judul (menjawab 3W apa yang
disajikan; di mana kejadiannya; dan kapan terjadi) , badan tabel
terdiri dari judul kolom, judul baris, catatan kaki (foot note) yaitu
keterangan yang diperlukan untuk menjelaskan hal-hal tertentu
yang tidak bisa dituliskan di dalam badan tabel; sumber data yaitu
dari mana tabel itu dikutip

3) Penyajian dengan Grafik


N Jenis
Variabel/skala Fungsi Data Gambar
o Grafik

Distribusi
1 Histogram Numerik Kontinu/desimal
Frekuensi

Distribusi
2 Poligon Numerik Kontinu
Frekuensi

Kontinu
Numerik/frekuensi
3 Ogive Data Kumulatif
kumulatif

4 Line/garis Numerik/nominal Trend/ Diskrit/bulat


kecenderungan

5 Scater Plot Numerik Menghubungkan Variable


2 variabel dependen &
independen

6 Stem & Kategorikal Ketahui Mis. Batang &


Leaf jumlahnya daun
7 Ishikawa Kategorikal Identifikasi
masalah

8 Bar Kategorikal/nomina Perbandingan Diskrit


Diagram l/ordinal frekuensi
distribusi

9 Pie Chart Kategorikal/nomina Proporsi data Diskrit


l & ordinal

10 Pareto Kategorikal Menonjolkan nilai Susunan tinggi


persentase tinggi rendah shg mudah
diinterpretasikan

11 Pictogram Kategorikal Menyatakan Mis. Jumlah


frekuensi pendd, 1 kepala
distribusi orang 10 Juta

12 Curtogram Kategorikal Perbandingan Prevalensi


(peta) frekuensi data Gondok

Syarat grafik:
a) Terdiri: judul grafik, badan/isi grafik, cacatan kaki/keterangan;
b) Juduk grafik: singkat, relevan, menjelaskan apa yang disajikan, di
aman , kapan;
c) Badan grafik: tampilkan variable dengan warna menarik, batasi
jumlah variable yang ditampilkan, melengkapi dengan legenda
yang menjelaskan artinya;
d) Catatan kaki: penjelasan label, sumber informasi dari isi grafik.

3. Analisis/interpretasi Data/Simpulan Numerik (Hastono, Sutanto P. dan


Sabri, Luknis, 2011)
Data yang sudah terkumpul dari lapangan selain disajikan juga harus diolah dan
dianalisis serta dilakukan interpretasi. Sebelum melakukan interpretasi, ada
beberapa langkah yang harus digunakan :
1) Distribusi Frekuensi
Untuk dapat menganalisis data angka, data itu terlebih dulu perlu
disusun secara sistematik.
a) Contoh Penyusunan Data Kuantitatif
Berikut umur akseptor KB di Klinik RS X, dari data d bawah akan
sukar didapatkan informasi, kita coba membuat distribusi
frekuensinya.
21 34 43 20 35 31 35 34 37
28
40 33 37 38 24 27 32 26 28
27
38 25 33 35 27 32 26 25 27
22
25 22 38 25 23 30 25 25 26
26
26 26 35 22 29 35 28 37 23
36
30 39 28 42 35 32 30 40 33
23
40 44 30 40 35 32 30 40 33
23
24 22 25 19 33 25 21 21 30
22
22 27 25 33 30 31 30 28 28
40
40 24 30 33 33 29 30 29 29
37
30 30 28 28 22 34 27 39 31
36
23 26 30 21 37 26 25 30 31
35
36 20 20 37 36 31 30 43 25
31
31 25 27 32 20 25 32 32 39
30
31 43 24 24 23 35 23 32 28
30

Langkah-langkah:

- Cari harga minimum(15) dan maksimum( 44), tentukan selisih


harga maksimum dan minimum (Range = R, yaitu 29)
- Tentukan jumlah kelas dan interval kelas (sebaiknya sama)
Jumlah kelas menurut rumus Sturgess: M = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 Log 150
=1 + 3,3 x 2,18 = 8

M = Jumlah kelas
N = jumlah data/observasi
Interval kelas : R
M
= 3,62 dibulatkan 4
- Hitung banyak observasi yang termasuk ke dalam setiap kelas
yang disebut frekuensi.

Tabel 1.2 Jumlah Relatif dan Jumlah Kumulatif Umur Akseptor


KB di Klinik ……RS X Tahun …….
Umur Akseptor Jumlah Jumlah Relatif Kumulatif
(%) Relatif

15-19 1 0,67 0,67

20-24 29 19,33 20,00

25-29 43 28,67 48,67

30-34 41 27,33 76,00

35-39 24 16,00 92,00

40-44 12 8,00 100,00

Jumlah 150 100

b) Contoh Penyusunan Data Kualitatif atau Data Kategori


Tabel 1.3 Data dari 100 Pasien Poli Penyakit Dalam RS X Tahun
……..

No Jenis Merokok Stress Kadar Cholesterol Kadar


Kelamin Trigliserida

1 Laki-laki Tidak Tidak 200 46

2 Perempuan Merokok Tidak 219 47

3 Perempuan Tidak Tidak 195 21

4 Perempuan Merokok Tidak 200 48


5 Perempuan Tidak Stress 290 64

6 dst

Maka distribusi frekuensi dari data jenis kelamin, status merokok, dan stress
adalah sebagai berikut.

Contoh:

Tabel 1.4 Jumlah Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RS “X” Menurut Jenis
Kelamin Bulan November Tahun -----

Jenis Kelamin Frekuensi Persen

Perempuan 77 77,0

Laki-laki 23 23.0

Jumlah 100 100.0

Tabel 1.5 Jumlah Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RS “X” Menurut Jtatus
Merokok Bulan November Tahun -----

Status Merokok Frekuensi Persen

Tidak 73 73,0

Merokok 27 27.0

Jumlah 100 100.0


Tabel 1.6 Jumlah Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RS “X” Menurut Status
Stress Bulan November Tahun -----

Status Stress Frekuensi Persen

Tidak 58 58,0

Stress 42 42.0

Jumlah 100 100.0

2) Nilai Tengah
Dari sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang dapat kita
anggap sebagai wakil dari kelompok data tersebut. Nilai-nilai yang biasa
digunakan untuk mewakili data tersebut adalah mean, median, modus. Nilai-
nilai tersebut disebut nilai tengah (central tendency).
a) Rata-rata Hitung
Rata-rata hitung atau disebut arithmetic mean atau lebih dikenal dengan mean
saja, adalah nilai yang mewakili suatu data. Mean paling sering dipakai untuk
menyimpulkan sekelompok data.
Sifat dari mean :
Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
Mean sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim baik ekstrim kecil maupun
ekstrim besar
Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan.
Misalnya kalau kita mempunyai n pengamatan yang terdiri dari x1, x2, x3
………xn, maka rata-rata adalah :
Contoh : Data Berat Badan 5 orang dewasa 56, 62, 52, 48, 68 kg, rata-rata
berat badan 5 orang adalah 56+ 62+52+ 48+68 dibagi 5 = 57 kg.
b) Median
Median adalah nilai yang terletak pada observasi yang di tengah, kalau data
tersebut telah disusun (array). Disebut nilai letak. Posisi median adalah n+1
dibagi 2 . Nilai median adalah nilai pada posisi tersebut.
Contoh: kalau Berat badan 5 orang dewasa di atas disusun menurut besar
kecilnya nilai maka, didapatkan susunan: 48, 52, 56, 62, 67, 70 kg. Posisi
median adalah pengamatan ke 3 dan 4. Maka nilai median adalah jumlah
pengamatan ke3 dan ke 4 dibagi 2 = 56 kg + 62 kg dibagi 2 = 59 kg.
Sifat media tidak terpengaruh oleh data ekstrim

c) Modus (Mode)
Modus adalah nilai yang paling banyak ditemui di dalam suatu pengamatan.
Dari sifatnya ini maka untuk sekelompok data pengamatan ada beberapa
kemungkinan:
Tidak ada yang lebih banyak diobservasi, jadi tidak ada modus
Ditemui satu modus (unimodal)
Ada dua modus (bimodal)
Lebih dari tiga modus (multimodal)
Contoh: dari pengamatan berat badan 10 orang dewasa didapatkan data
sebagai berikut.
52, 53, 55, 55, 55, 56, 57, 60, 62, 62 kg
Dari pengamatan di atas ditemui nilai 55kg sebanyak 3 kali , dengan
demikian nilai modus adalah 55 kg.

d) Nilai Variasi
Dengan mengetahui nilai rata-rata saja, informasi yang didapat kadang-
kadang bisa salah interpretasi. Misalnya, dari dua kelompok data diketahui
rata-ratanya sama. Kalau hanya dari informasi ini kita sudah menyatakan
bahwa dua kelompok ini sama, mungkin saja kita bisa salah kalau tidak
diketahui bagaimana bervariasinya data di dalam kelompok masing-masing.
Nilai variasi atau deviasi adalah nilai yang menunjukkan bagaimana
bervarianya data dalam kelompok itu terhadap nilai rata-ratanya. Jadi
semakin besar nilai variasi maka, semakin bervariasi pula data tersebut.
Ada bermacam-macam nilai variasi, yaitu sebagai berikut.
Range

Range adalh nilai yang menunjukkan perbedaan nilai pengamatan yang


paling besar dengan nilai yang paling kecil.

Contoh: 48, 52, 56, 62, 67 kg adalah berat badan dari pengamatan lima orang
dewasa. Range adalah 67 kg – 48 kg = 17 kg

Rata-rata Deviasi

Rata-rata deviasi adalah rata-rata dari seluruh perbedaan pengamatan dibagi


banyaknya pengamatan. Untuk ini diambil nilai mutlak.

∑(X−X1)
Rumus : Md = 𝑁

Tabel 1.7 Contoh

X (kg) X-X1 (X-X1)²

48 9 81

52 5 25

56 1 1

62 5 25

67 10 100

285
48+52+56+62+ 67
Mean = = 57 kg
5

9+5+!+5+10
Mean Deviasi = = 6 kg
5

Varian

Varian adalah rata-rata perbedaan antara mean dengan nilai masing-masing


observasi

Rumus:Type equation here.

V (S²) = ∑ (x-X)Type equation here.

Contoh: dari data di atas dapat dihitung variannya sebagai berikut.

81+25+1+25+100
V= = 58
4

Standar Deviasi

Standar Deviasi adalah akar dari varian, disebut pula simpangan baku
karena merupakan patokan luas area di bawah kurva normal.

Contoh dari data di atas : S = √58 = 7,8 𝑘𝑔

2.5 Kegunaan Statistik di Fasyankes

Sutanto dalam bukunya yang berjudul Statistik Kesehatan


menjabarkan pengertian statistik yaitu sekumpulan metode dan konsep yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang
kegiatatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada
kepastian dan variasi. Adapun manfaatnya sangat berpengaruh pada
kebijakan-kebijakan yang diperlukan sebagai perencanaan program ke
depan. Statistik kesehatan berperan dalam mengambil kesimpulan suatu
penelitian termasuk evaluasi.
Berikut manfaat statistik bidang kesehatan:

a. Mengetahui gambaran atau masalah-masalah kesehatan dengan data-


data kuantitatif. Contohnya melihat angka kelahiran, kematian bayi,
angka kematian ibu hamil, dan lainnya.
b. Sebagai monitoring program kesehatan untuk dilakukan analisis
perbandingan atau kecenderungan, contoh: membandingkan angka
kematian ibu di Jakarta dan di Bogor.
c. Sebagai alat bantu untuk survey mulai dari teknik sampling sampai
pengumpulan data.

Kita dapat melihat manfaat statistik secara nyata dalam bidang kesehatan.
Namun terkadang ditemukan penyalahgunaan statistik baik disengaja maupun
tidak disengaja. Penyalahgunaan yang tidak disengaja yaitu disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan peneliti. Sedangkan penyalahgunaan statistik yang
disengaja contohnya manipulasi data dalam penyajian data ataupun dalam
menyimpulkan.

2.6 Peran Profesional MIK dalam Statistik di Fasyankes


Peran dan Kedudukan RM di Pelayanan Kesehatan (Rustiyanto, Ery, 2009)
Pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Ditinjau dari tingkat pelayanan kesehatan terdiri dari pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan kesehatan terdiri dari
berbagai sub system pelayanan.
Salah satunya adalah sistem pelayan rekam medis yang mengelola dan
menghasilkan data dan informasi hasil dari pelayanan kesehatan.
Pelayanan Kesehatan Dasar meliputi:
1. Balai Pengobatan (BP)
2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)
3. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
4. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
5. Puskesmas Pembantu
6. Puskesmas Rawat Inap
7. Rumah Bersalin (RB)

Pelayanan Kesehatan Rujukan, antara lain:


1. RS Bersalin
2. RSIA
3. RSU
4. RS Khusus
5. RS Tipe A
6. RS Tipe B
7. RS Tipe C
2.7 Hubungan Statistik RS dengan Rekam Medis
Hubungan statistik RS dengan rekam medis sangat erat, karena di dalam unit
pelayanan RS haruslah ada yang namanya Unit Rekam Medis, karena salah satu
syarat Akreditasi RS harus ada Bagian /Unit Rekam Medis. Unit Rekam Medis
selain memberikan pelayanan secara langsung kepada pasien, juga berperan
penting dalam menyediakan data atau informasi tentang kegiatan pelayanan di RS.
Data yang dihasilkan dari Unit Rekam Medis tersebut dapat digunakan untuk
mengolah data yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun pelaporan RS.

Rumah Sakit

Unit Rekam Medis

Dokumen Rekam Medis Pengambilan


Keputusan oleh
Pimpinan RS
Statistik RS:

1.Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Penyajian Data
4. Analisa Data

Evaluasi

Gambar 1.5 Hubungan Statistik RS dengan Rekam Medis

2.8 Arti dan Manfaat Data Statistik Bagi Pimpinan Rumah Sakit

Pimpinan RS adalah orang yang memimpin pada organisasi di RS. Tugas pokok
seorang pimpinan RS adalah mengatur atau mengelola suatu input secara efisien dan
efektif untuk mencapai keluaran (output) yang terbaik. Pimpinan RS harus mengetahui
data keluaran sebagai dasar evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan oleh atasan secara
langsung atau oleh anggota staf RS. Seorang Pimpinan RS harus mengetahui dan
menelusuri permasalahan yang ada di lapangan. Seorang pimpinan RS harus mengetahui
pengetahuan tentang manajemen sehingga mampu mengubah masukan yang serba
terbatas menjadi keluaran yang optimum.

Pemanfaatan Data Rekam Medis untuk Statistik Rumah Sakit

Proses
Pengolahan Out put
Data Statistik Pemanfaatan
Input data/sumber
RS Data
data

1. TPPRJ/TPPRI Unit Rekam Medis: Pihak Intern:


2. UGD
3. Poliklinik 1. 1. Mengumpulkan Data 1. Direktur
4. Bangsal Rawat Inap 2. 2. Mengolah data 2. Wadir
5. Apotek 3. 3. Menyajikan Data 3. Kabag/Kabid
6. Keuangan 4. 4. Menganalisa Data 4. Ka Instalasi
7. Instalasi Gizi 5. Ka Sub Bagian
8. Laboratorium 6. Kaur
9. Rontgent
10. Bagian Alkes Pihak Ekstern:
11. Bagian Kesling
1. Kepmenkes
12. Kepegawaian 2. Dinkes Prov
13. dll 3. Dinkes Kab/Kota
4. Pemilik RS
5. Pemasok Obat &
alkes

Gambar 1.6 Pemanfaatan Data Rekam Medis untuk Statistik Rumah Sakit
DAFTAR RUJUKAN

Ciputra. (2016, FEBRUARI). METODE PENGUMPULAN DATA DAN PENELITIAN. Retrieved


from http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian

Faizal, N. (2019, 7 27). Blog Informasi Apa Aja,. Retrieved from Teknik dan Prosedur
Pengumpulan Data dalam Penelitian: https://faizalnizbah.blogspot.com/2013/08/teknik-
dan-prosedur-pengumpulan-data.html

Grafico, D. (2017). KONSEP DASAR STATISTIK DI FASYANKES. 45.

Hosizah, & Maryati, Y. (2018). SISTEM INFORMASI KESEHATAN II STATISTIK PELAYANAN


KESEHATAN. Diambil kembali dari http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2018/09/Sistem-informasi-kesehatan-II_SC.pdf

Hutahaean, J. (2012). konsep sistem informasi . Retrieved from


https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=o8LjCAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR7&
dq=pengertian+data+dan+informasi&ots=t_waupJUiL&sig=TBZWznUDekMGOvTLl
EiP5J8f2kg&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20data%20dan%20informasi&f=
false

KASASIH, E. (2006). DEFINISI DAN PENGERTIAN INFORMASI MENURUT PARA AHLI .


Retrieved from http://www.definisi-pengertian.com/2015/03/definisi-dan-pengertian-
informasi.html

Statistik dan Manfaatnya. (2019, 7 27). Retrieved from Bidang Kesehatan:


https://indahbios.wordpress.com/2014/01/30/statistik-dan-manfaatnya-bidang-
kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai