Anda di halaman 1dari 4

I.

Metode Full Time Equivalent

Upaya untuk memberikan pelayanan keperawatan yang diharapkan mampu


memberikan kepuasan kepada masyarakat perlu didukung tenaga keperawatan
profesional dan kesesuaian antara jumlah perawat dan jumlah pasien dengan tingkat
ketergantungan yang berbeda saat dalam perawatan di rumah sakit. Jumlah perawat di
rawat inap dapat diperhitungkan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) 2005, Gillies, Formulasi
Nina, Hasil Lokakarya Keperawatan, Douglas, dan Full Time Equivalent (FTE).

Ada beberapa definisi FTE (Full Time Equivalent), menurut Dewi dan Satrya
(2012), Full Time Equivalent adalah salah satu metode analisis beban kerja yang
berbasiskan waktu dengan cara mengukur lama waktu penyelesaian pekerjaan
kemudian waktu tersebut dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE. Metode
perhitungan beban kerja dengan full time equivalent (FTE) adalah metode dimana
waktu yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dibandingkan
terhadap waktu kerja efektif yang tersedia. FTE bertujuan menyederhanakan
pengukuran kerja dengan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu (Adawiyah, 2013).

Langkah Penerapan Metode Full Time Equivqlent ,Untuk dapat melakukan analisa
beban kerja operator, berikut adalah urutan Langkah pengukuran beban kerja dengan
metode Full time Equivalent Modul Fisiologi dan pengukuran kerja 2016 / 2017 :

1. Tentukan jumlah waktu kerja karyawan dalam 1 tahun


2. Tentukan jumlah jam kerja karyawan dalam satu hari misalkan satu hari 8 jam kerja
3. Tentukan jumlah hari kerja karyawan dalam satu minggu
4. Tentukan jumlah hari cuti karyawan dan libur nasional dalam satu tahun
5. Tentukan Status Karyawan (Daily,Subcontrack,atau Traning)
6. Menetukan Elemen Pekerjaan
7. Mencari Waktu Baku dan Waktu Siklus dan juga Waktu Normal

FTE adalah jumlah jam kerja pegawai dalam periode waktu tertentu, seperti satu
bulan atau satu tahun (Nursalam, 2011). FTE menganalisis, mengambil keputusan dan
mengimplementasikan proses yang menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan,
menentukan keterampilan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan keterampilan tersebut. Beberapa hal penting dalam menghitung kebutuhan
pegawai dengan metode FTE adalah spesifikasi proses kinerja, standar dan beban kerja
untuk suatu proses atau aktivitas, jumlah jam kerja pada suatu posisi pekerjaan.

Penentuan jumlah dan jenis perawat menggunakan metode FTE didasarkan pada
konsep bahwa seorang perawat bekerja selama 40jam/minggu atau 2080 jam dalam
periode 52 minggu. Jumlah waktu tersebut meliputi waktu produktif dan non produktif,
sedangkan yang dipertimbangkan hanya waktu produktif yang digunakan untuk
perawatan pasien. Metode perhitungan ini juga mempertimbangkan hari perawatan dan
klasifikasi pasien
berdasarkan tingkat ketergantungannya karena akan mempengaruhi jumlah jam perawatan
yang dibutuhkan (Nursalam, 2011).

Tidak semua waktu digunakan sepenuhnya oleh seorang perawat untuk bekerja.
Ada waktu yang dihabiskan untuk libur, sakit, melanjutkan pendidikan dan sebagainya,
oleh sebab itu waktu produktif seorang perawat dalam satu tahun diperkirakan sebesar
85% yaitu 1768 jam/tahun (Hendrich, et. al., 2008). Jumlah perawat sesuai metode FTE
dihitung dengan mengalikan jam perawatan per 24 jam dengan hari rawat inap, Jam
perawatan pasien per 24 jam merupakan penjumlahan semua waktu yang digunakan
perawat untuk melakukan perawatan langsung maupun tidak langsung (Erlin K, et. al.,
2011).

Metode FTE yang digunakan di rumah sakit mempertimbangkan hari rawat inap
dan klasifikasi tingkat ketergantungan karena klasifikasi tersebut mempengaruhi jumlah
jam perawatan yang diperlukan. Penentuan kebutuhan tenaga perawat harus
memperhatikan beberapa factor yang terkait dengan beban kerja perawat, diantaranya
adalah jumlah pasien yang dirawat/hari/bulan/tahun dalam suatu unit rawat inap, kondisi
atau tingkat ketergantungan pasien, rata-rata hari perawatan pasien, pengukuran
perawatan langsung dan tidak langsung, frekwensi tindakan yang dibutuhkan, rata-rata
waktu keperawatan langsung dan tidak langsung, pemberian cuti/pelatihan/sakit.

Metode FTE menentukan jumlah tenaga Perawat

Keterangan:
W = Beban kerja, Pdi = Proyeksi jumlah hari perawatan pasien, ∑ = Jumlah tingkat
klasifikasi pasien, ACHi = Rerata jumlah jam kerja perawat, 3 = Konstanta sesuai
tingkat klasifikasi pasien (minimal, parsial dan total)
BAB III

KESIMPULAN

Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelayanan di suatu rumah sakit adalah
tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal ini
dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat perencanaan terutama tentang
ketenagaan. Perencanaan ketenagaan ini harus benar benar diperhitungkan sehingga tidak
menimbulkan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan kualitas
pelayanan akan menurun. Dan bila dibiarkan akan menyebabkan angka kunjungan klien
ketempat pelayanan kesehatan akan menurun sehingga pendapatan rumah sakit juga akan
menurun.

Seorang menajer keperawatan harus mampu membuat perencanaan ketenagaan


dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang didasarkan pada data-
data kepegawaian sesuai dengan yang ada di rumah sakit tersebut. Dalam melakukan
penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit, kita dapat menggunakan
beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada prinsipnya hampir sama akan
tetapi memiliki kekhasan bagi situasi dan kondisi tertentu dari sistem pemberian layanan
asuhan keperawatan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA

Susilo Rimbara,Tito Yustiawan,2015.Calculation Of Nursing Staff Using Full Time Equivalent In


Adi Husada Undaan Wetan Hospital Surabaya . Vol. 18 No. 4 Oktober 2015

Pambudi Yuly Wahyu,2017.Analisis Beban Kerja Karyawan Dengan Metode Full Time
Equivalent.2017

Anda mungkin juga menyukai