Anda di halaman 1dari 15

5 R ATA U 5 S

(TUGAS SISTEM JAMINAN


M U T U H A S I L P E RTA N I A N )
Oleh

I DA O L I V I A N I A R A FA H
(1541051095)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
5R (RINGKAS, RAPI, RESIK,
RAWAT DAN RAJIN)
Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
merupakan adaptasi 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan
oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia.Ini merupakan
suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan
pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan
di Jepang. Konsep 5R yang sederhana sering terabaikan.
Industri tanpa 5R tak akan mampu berprestasi secara layak. Di
Jepang orang menyebut 5R sebagai fondasi bagi semua jenis
industri (Suteja dan Sipayung, 2011).
PENGERTIAN 5R

Menurut Samawan (2007), lima R (5R) adalah teknik untuk


menjaga mutu lingkungan sebuah perusahaan/institusi dengan
cara mengembangkan keterorganisirannya. Teknik yang
dimaksud ini melibatkan 5 langkah yang dikerjakan secara
berurutan dan dapat dilakukan dimanapun selama 6 hingga 2
tahun atau sampai dengan penerapan secara menyeluruh.
Metode 5R merupakan tahap untuk mengatur kondisi tempat
kerja yang berdampak terhadap efektifitas kerja, efisiensi,
produktifitas dan keselamatan kerja. Salah satu cara
menciptakan suasana kerja yang nyaman adalah perusahaan
menerapkan sikap kerja 5R. Bila tempat kerja tertata rapi,
bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat
diciptakan, dan 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi,
produktivitas, kualitas, dan termasuk keselamatan dan
kesehatan kerja yang akan dapat lebih mudah dicapai.
Pemenuhan 4 bidang sasaran pokok ini merupakan syarat
industri dalam berkembang di era globalisasi.
Manfaat 5R bukan saja bagi perusahaan,juga bagi karyawan
(Kristanto Jahja, 2009).
Gambar 1. Konsep 5R
5R bukan hanya sekedar mengimprovisasi lingkungan kerja
tetapi menanamkan sikap dan perilaku tenaga kerja yaitu
kedisiplinan dan kepatuhan dalam bekerja. Program 5R
merupakan salah satu pencegahan kecelakaan kerja. Melalui
5R tenaga kerja diberi petunjuk yang jelas bagaimana proses
menjadi tanggung jawab masing-masing, kemudian
melaksanakan tanggung jawab itu sebaik mungkin setiap hari
(Setyanto, 2015).
Prinsip Dasar 5R

1. Ringkas merupakan prinsip dasar 5R yang pertama. Prinsip kerja ini


merupakan prinsip kerja pemilahan barang. Sering kali kita jumpai suatu
lingkungan kerja dengan kondisi barang yang tidak tertata rapi dan
terkesan semrawut.
2. Rapi merupakan fase kedua dalam prinsip kerja 5R. Setelah barang-
barang diringkas, selanjutnya barang tersebut dirapikan sesuai dengan
tempat penyimpanan dan juga standar penyimpananya.
3. Prinsip Resik adalah membersihkan tempat atau lingkungan kerja, mesin
atau peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran.
4. Prinsip rawat adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada 3R
sebelumnya dengan membakukanya (standarisasi) yang sudah
dilakukan dengan baik dan benar.
5. Terciptanya rajin merupakan kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga
dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Prinsip rajin di tempat kerja
adalah “Lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa
yang tidak boleh dilakukan (Safe dan unsafe)“
(Naufal, 2017).
KEUNTUNGAN PENERAPAN
MASING – MASING PRINSIP
5S / 5R
Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiri (Ringkas-
Sisih–Keteraturan-Pemilahan–Sort):
1. Kuantitatif:
1) Penghematan pemakaian ruangan.
2) Persediaan dan produk barang yang bermutu.
3) Kecepatan waktu pencarian barang/dokumen yang dibutuhkan.
2. Kualitatif:
1) Tempat kerja lebih aman.
2) Suasana kerja lebih nyaman.
3) Mencegah tempat/alat/bahan menjadi rusak lebih awal.
Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiton (Rapi –
Susun – Kerapian – Penataan - Set in Order):
1. Kuantitatif:
1) Kendali persediaan dan produk, secara efisien.
2) Waktu pencarian yang cepat.
3) Proses kerja yang lebih cepat.
4) Menghindari kesalahan.
5) Meminimalkan terjadinya kehilangan peralatan
2. Kualitatif:
1) Suasana kerja akan lebih nyaman.
2) Mendidik dan meningkatkan disiplin karyawan.
3) Memacu karyawan, agar terus menghasilkan ide yang kreatif.
4) Moral karyawan menjadi lebih tinggi.
5) Merasa aman di tempat kerja.
6) Menerapkan FIFO.
Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiso (Resik-
SapuKebersihan-Pembersihan–Shine):
1. Kuantitatif:
1) Sistem pengawasan persediaan dan produk yang lebih murah
dan hemat.
2) Meminimalkan biaya kerusakan pada peralatan.
3) Proses kerja cepat dan tidak berulang “Benar pada saat
melakukan pekerjaannya pertama kali”.
4) Meningkatkan kualitas produk.
5) Waktu melakukan pembersihan lebih cepat.
2. Kualitatif:
1) Suasana kerja lebih nyaman dan ceria.
2) Karyawan terus menghasilkan ide yang kreatif.
3) Moral karyawan meningkat.
4) Aman di tempat kerja.
Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiketsu
(Rawat-Seragam-Kepatuhan-Pemantapan–Standardize):
1. Kuantitatif:
1) Biaya penyelenggaran operasi yang rendah.
2) Biaya pengeluaran tambahan (overhead) yang rendah.
3) Efisiensi dari proses meningkat.
4) Kuantitas pengeluaran menurun.
5) Sedikit keluhan dari pelanggan.
6) Produktivitas karyawan meningkat.
2. Kualitatif:
1) Mendidik disiplin karyawan positif.
2) Karyawan terus menghasilkan ide kreatif.
3) Kemahiran karyawan meningkat.
4) Karyawan setia kepada organisasi.
5) Citra organisasi meningkat.
Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Shitsuke
(Rajin-Senantiasa- Kedisiplinan-Pembiasaan–Sustain):
1. Kuantitatif:
1) Biaya pengeluaran rendah.
2) Produktivitas karyawan meningkat.
3) Kualitas produk/layanan meningkat.
4) Memperoleh manfaat dari pelaksanaan 5S.
5) Meminimalkan kecelakaan di tempat kerja.
2. Kualitatif:
1) Disiplin karyawan meningkat dan inovatif.
2) Ketrampilan karyawan meningkat.
3) Kesehatan karyawan bertambah baik.
4) Karyawan setia kepada organisasi.
5) Budaya kerja antar tim yang tinggi.
MANFAAT PENERAPAN
5R/5S
Manfaat penerapan 5S secara umum:
1. Meningkatkan semangat kerja tim.
2. Tempat kerja yang lebih bersih, rapi dan teratur.
3. Lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.
4. Pengunaan ruang kerja secara optimal.
5. Mempermudah pemeliharaan rutin.
6. Mengadakan standar kerja yang jelas.
7. Kendali persediaan yang lebih efektif.
8. Mengurangi biaya operasional.
9. Meningkatkan citra perusahaan.
10.Mengurangi keluhan pelanggan.
(Suwondo, 2012).
METODOLOGI PENERAPAN 5S

8. Standardisasi
& Rencana 1. Identifikasi
Kegiatan Area Kegiatan
Mandiri

7.
S5 2. Melakukan
S1
Evaluasi
Hasil A Pemilahan

S4
Perbaikan
C
P
6.
D 3. Menetapkan

Memperbaiki S3 S2
Pengelolaan &
Tata Letak
Sumber Barang
Penyebab
5. Melakukan 4. Identifikasi
Pemilahan Sumber
Jenis Penyebab
Penyebab Masalah
Daftar Pustaka

Jahja, Kristanto. 2009. Seri Budaya Unggulan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin), 3 th edision. Productivity and Quality Management Consultans. Jakarta.

Naufal, A, D. 2017. Pengaruh Penerapan 5R Terhadap Perilaku K3 Di Smk Kartini


Jodoh Batam. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika. 7 (3). 235-245.

Samawan. 2007. Good Housekeeping. http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345


6789/28553/4/Chapter%20II.pdf (Diakses pada tanggal 22 April 2018).

Setyanto, G, E. 2015. Analisis Kebijakan Perusahaan Dan Partisipasi Tenaga Kerja


Pada Bagian Produksi Terhadap Penerapan 5r Pt. Maritim Barito Perkasa. The
Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 4 (1).

Suteja dan Sipayung. 2011. Analisis Penerapan Program 5r (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat Dan Rajin) Dalam Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Karyawan (Studi
Kasus Pada Pt Pertamina (Persero) Refinery Unit Iv Cilacap Fungsi Helath, Safety
And Environment Tahun 2011). Univeritas Telkom. Bandung.

Suwondo, C. 2012. Penerapan Budaya Kerja Unggulan 5s (Seiri, Seiton, Seiso,


Seiketsu, Dan Shitsuke) Di Indonesia. Jurnal Magister Manajemen.1(1).

Anda mungkin juga menyukai