MODUL PERKULIAHAN
Automasi Industri
01
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Fakultas Teknik Teknik Elektro
Pengantar Automasi Industri
Materi pembelajaran
Bantuk Pembelajaran;
Sub-CPMK Penilaian
Metode Pembelajaran; Bobot
Materi
Penugasan
Minggu Sebagai Kemampuan Pembelajaran
Peniliaian
Ke- Akhir yang diharapkan
Tatap muka/
Indikator Kriteria & Bentuk Daring
Luring
Penjelasan
Sub-CPMK 2.2
● Ketepatan dalam Pengendalia
Mampu memahami dan
memahami dan Kriteria : n motor
membuat pengendalian
membuat Pedoman https://elea listrik,
motor listrik, UP/Down ● Kuliah
pengendalian motor Penskoran (Marking rning.merc UP/Down
5. Counter, Clock/Pulse, diskusi, 5
listrik, UP/Down Scheme) ubuana.ac. Counter,
DIFU, Compare Pada tugas
Counter, Clock/Pulse, Bentuk asesmen: id/ Clock/Pulse,
PLC
DIFU, Compare Pada ● Tugas 1 DIFU,
(CPMK 2)(CPL 1, 3, 4,
PLC Compare
5,9)
Pada PLC
Sub-CPMK 3.1 Kriteria :
● Ketepatan dalam Penjelasan
Mampu memahami dan Pedoman https://elea
memahami dan ● Kuliah Sistem
membuat sistem Penskoran (Marking rning.merc
6. membuat sistem diskusi, Bilangan dan 5
bilangan dan data pada Scheme) ubuana.ac.
bilangan dan data tugas Data pada
PLC Bentuk asesmen: id/
pada PLC PLC
(CPMK 3)(CPL 1,9) ● Tugas 1
Kriteria :
Sub-CPMK 3.2
● Ketepatan dalam Pedoman https://elea
Mampu memahami dan ● Kuliah Penjelasan
memahami dan Penskoran (Marking rning.merc
7. membuat konfigurasi diskusi, konfigurasi 5
membuat konfigurasi Scheme) ubuana.ac.
pada PLC tugas pada PLC
pada PLC Bentuk asesmen: id/
(CPMK 3)(CPL 1,9)
Tugas 1
Sub-CPMK 4.1 Kriteria :
● Ketepatan dalam
Mampu memahami dan Pedoman https://elea Penjelasan
memahami dan ● Kuliah
mampu membuat HMI Penskoran (Marking rning.merc mengenai
8. membuat HMI diskusi, 10
dengan CX Designer Scheme) ubuana.ac. HMI dengan
dengan CX Designer tugas
(CPMK 4)(CPL 1, 3, 4, Bentuk asesmen: id/ CX Designer
5,9) ● Tugas 2 & UAS
Sub-CPMK 4.2 ● Ketepatan dalam Kriteria :
https://elea Penjelasan
Mampu memahami dan memahami dan Pedoman ● Kuliah
rning.merc mengenai
9. membuat konfigurasi membuat konfigurasi Penskoran (Marking diskusi, 5
ubuana.ac. konfigurasi
dan pemetaan memori dan pemetaan Scheme) tugas
id/ dan
PLC memori PLC Bentuk asesmen:
16. Evaluasi Akhir Semester: Melakukan Validasi Penilaian Akhir dan Menentukan Kelulusan Mahasiswa
Kemajuan dibidang teknologi terutama pada bidang Elektronika dan teknologi ICT
mempengaruhi kemajuan pada proses produksi di industri, ada tuntutan bagi industri yaitu
bekerja cepat, optimal, jumlah produksi banyak dan ketelitian serta akurasi produk sebagai
tuntutan kualitas harus dipenuhi. Untuk memnuhi tuntutan tersebut tidak mungkin dipenuhi
apabila masih mengandalkan kemampuan manual dan menggantungkan produksi dari
kerja sumber daya manusia yang memiliki keterbatasan ketahanan bekerja dalam waktu
yang lama, kerja malam hari, ketelitian dan kesamaan karakteristik hasil produk. Oleh
karena itu sistem otomasi elektronika saat ini berkembang sangat pesat baik dari sisi
teknologi, konfigurasi, maupun kapasitas dan kemampuannya. Sistem ini sangat universal
Otomasi dalam produk (hasil industri) contohnya antara lain adalah mobil, kendali avionics
pada pesawat, pada Mobil berikut adalah aplikasi otomasinya :
1. Kendali peralatan (kaca jendela, tempat duduk, radio, ...)
2. Kendali motor (pengatur sirkulasi udara)
3. ABS, brake-by-wire, steer-by-wire
Ditinjau dari aplikasinya otomasi dapat dibedakan berdasarkan obyek yang harus
diselesaikan, yaitu:
1. Tipe tetap yaitu mesin otomatis dibuat khusus untuk menyelesaikan pekerjaan
produksi tertentu saja, dan tidak drancang untuk meyelesaikam produk lainnya.
Pada umumnya mesin otomasi jenis ini digunakan untuk produksi dalam jumlah
banyak dan dibutuhkan waktu produksi yang cepat akan tetapi sangat ekonomis
biaya produksinya dengan efisiensi yang cukup tinggi.
2. Tipe semi tetap: mesin dibuat untuk memproduksi atau menangani satu macam
produk atau tugas, namun dalam beberapa parameter (ukuran, bentuk dan bagian
produk) dapat diatur secara terbatas. Investasi awal termasuk cukup tinggi, karena
mesin masih bersifat khusus. Robot yang mandiri termasuk dalam kategori ini.
3. Tipe fleksibel, mesin dibuat agar dapat digunakan untuk banyak ragam produknya,
sistem otomasi lebih bersifat menyeluruh, bagianbagian produk dapat diproduksi
pada waktu yang bersamaan. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya FMS
(Flexible Automation System) dan CIM (Computer Integrated Manufacturing). Robot
adalah salah satu pendukung dalam kelompok otomasi ini.
Sistem otomasi tidak bisa lepas dengan sistem pengaturan ataupun sistem pengendalian,
dan dalam sistem pengaturan tujuan utamanya adalah mengatur dan mengendalikan nilai
output tertentu dari sebuah peralatan sehingga mencapai nilai yang dikehendaki. Peralatan
yang dikendalikan disebut dengan Plan, peralatan yang mengatur atau mengendalikan
disebut dengan kontroler dan nilai yang ingin dicapai disebut dengan input atau setting
point. Besaran yang dikendalikan pada sistem pengaturan diantaranya suhu (temperatur),
kecepatan, arus dan tegangan listrik, tekanan dst..
Sistem manufaktur fleksibel atau disebut juga FMS (Flexible Manufacturing System) adalah
sistem manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan – perubahan
sistem. Ada dua macam perubahan sistem antara lain perubahan tipe produk yang akan
Definisi Automasi
The technology concerned with the application of complex mechanical, electronics, and
computer based systems in the operation and control of production (Groover).
“Kebutuhan teknologi yang terkait kegiatan mekanik, elektronik yang komplek berikut
dengan dukungan sistem komputer dalam aktivitas dan pengendalian produksi”.
The process of following a predetermined sequence of operations with a little or no human
labour, using specialised equipments and devices that perform and control manufacturing
processes.
“Kebutuhan proses sebagai konsekuensi rancangan urutan operasi dengan sedikit atau
tanpa bantuan operator, dengan menggunakan peralatan khusus yang melakukan dan
mengendalikan proses manufaktur”.
Ditinjau dari sisi teknologi, Otomasi Industri merupakan integrasi antarateknologi
mekatronika, teknologi komputer dan teknologi informasi. Sedangkandefinisi
Mekatronika menurut Loughborough University (United Kingdom) adalah:"Mechatronics
PLC (Programmable Logic Controller) dapat diartikan sebagai kontrol logika terprogram.
PLC memiliki "otak" berupa mikroprosesor, digunakan pada otomasi proses industri seperti
pengawasan dan pengontrolan mesin-mesin produksi. PLC memiliki perangkat masukan
dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti tombol
operasi, sensor, relai, contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk
mengoperasikan PLC berbeda dengan Bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang
digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi inputproses-output. Disebut Ladder, Karena
bentuk tampilan Bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping
menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat deprogram dengan pemrograman
SFC dan pemrograman FBD.
Konsep PLC
Pada dasarnya konsep PLC terdiri dari tiga hal yang menjadi bagian dari PLC itu sendiri.
Ketiga hal tersebut adalah Programmable, Logic, dan Controller atau yang disingkat
menjadi PLC. Berikut penjelasan dari masing-masing konsep.
1. Programmable
Fungsi PLC
Melalui prinsip kerjanya yang sederhana, PLC memiliki beberapa fungsi atau kegunaan.
Secara keseluruhan, fungsi dari alat ini bisa dikatakan tidak terbatas karena dapat
menerima instruksi seperti apapun. Untuk lebih jelas dalam memahami fungsinya, maka
telah dibagi secara umum dan khusus.
1. Fungsi Secara Umum
a. Kontrol Sekuensial
Karena prinsip kerja PLC adalah menerima sinyal masukan, dalam hal ini
kontrol sekuensial akan berperan untuk memproses sinyal biner secara
berurutan.Apabila programmer tidak dapat membuat atau memasukkan
sinyal dengan baik, maka bukan tidak mungkin instruksi yang dihasilkan
akan kacau. Untuk itu, fungsi pengurutan sinyal sangat diperlukan.
b. Monitoring Plant
Fungsi monitoring plant adalah memantau terkait temperatur, tekanan, dan
tingkat ketinggian dari proses kontrol yang dilakukan.
Melalui proses monitoring tersebut nantinya dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Hal ini akan sangat membantu
untuk memberikan pesan informasi kepada pihak operator.
2. Fungsi Khusus
PLC dirancang agar bisa menggantikan fungsi dari sistem kontrol berbasis relay menjadi
lebih fleksibel. Kelebihan dari alat ini tidak hanya terletak pada kemudahan
pemrogramannya, tetapi juga bisa dikendalikan sesuai dengan kebutuhan.
Terlebih lagi, alat ini memiliki prinsip kerja yang mudah sehingga tidak perlu keahlian tingkat
tinggi dalam bidang elektronika untuk mengoperasikannya.
Pada dasarnya, prinsip kerja PLC adalah dengan cara menerima sinyal. Sinyal tersebut
akan dikendalikan atau diproses di dalam memori penyimpanan. Setelah itu akan dibentuk
serangkaian instruksi logika terhadap sinyal tersebut agar nantinya bisa menjalankan fungsi
atau program sesuai dengan instruksi yang tersimpan.
Komponen utama PLC adalah: (1) Input, (2) CPU (Central Processing Unit), dan (3) Output.
Input pada PLC bisa berupa alat untuk mengoperasikan sistem (saklar, tombol) dan sensor.
Output pada PLC adalah sistem yang dikontrol, bisa berupa aktuator (motor, kontaktor),
lampu dan sebagainya.
Komponen PLC memiliki sekitar lima komponen penyusun yang masing-masing memiliki
peran dan fungsi yang tidak bisa diabaikan. Tanpa adanya satu komponen saja, maka
tentunya PLC tidak akan bisa bekerja dengan baik. Untuk itu langsung saja berikut kelima
komponen yang perlu diketahui.
1. Unit CPU
Unit CPU merupakan bagian inti yang bisa disebut sebagai otak bagi sistem. Di
dalam CPU telah tersemat mikroprosessor yang memungkinkan untuk
menginterpretasi sinyal-sinyal input. Tugas dari CPU juga untuk melaksanakan
instruksi pengontrolan sesuai dengan program yang telah disimpan. Lewat inilah
instruksi bisa dijalankan sesuai perintah.
Cara kerja program menggunakan sistem scan yang memakan waktu sangat cepat,
yakni 70 ms. Lama waktu scan tersebut bisa saja berubah bergantung pada tingkat
panjang pendek dari program yang hendak dijalankan. Selain itu, tingkat kerumitan
pemrosesan program juga sangat mempengaruhi lamanya waktu pemindaian.
2. Unit Memori
Sama seperti pada perangkat lainnya, memori yang berada di dalam PLC
digunakan untuk menyimpan sinyal atau masukan. Bentuk memori tersebut yang
digunakan secara fisik adalah chip karena selain fleksibel, harganya juga lebih
terjangkau. Lalu, untuk sistem pengamannya telah dipasangi dengan baterai back-
up.
Pada semua jenis PLC terminal input berada di atas, sedangkan terminal output berada di
bagian bawah (Gambar 1.3 dan 1.4). Pemisahan letak terminal ini bertujuan untuk
memudahkan pengguna dalam merangkai dan menganalisis rangkaian jika terjadi trouble
hardware pada sistem.