Anda di halaman 1dari 18

1

MODUL PERKULIAHAN

Automasi Industri

Pengantar Automasi Industri

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Sistem Otomasi Industri dapat Sub-CPMK 1.1


diartikan sebagai sistem dengan Mampu memahami dan menjelaskan
mekanisme kerja dikendalikan perkembangan automasi industri dan
oleh peralatan elektronik menjelaskan karakteristik, fungsi dan
(electronic hardware) prinsip kerja PLC
berdasarkan urutan-urutan (CPMK 1) (CPL 1, 4, 9)
perintah dalam bentuk program
perangkat lunak (electronic
software) yang disimpan di
dalam unit memori kontroler
elektronik.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

01
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Fakultas Teknik Teknik Elektro
Pengantar Automasi Industri
Materi pembelajaran

1. Perkembangan Automasi Industri dan Pengenalan PLC


2. Input dan Output pada Programmable Logic Controller (PLC)
3. Karakteristik Automasi Industri, Logika Automasi & Gerbang Logika
4. Relay Timer dan Counter pada PLC
5. Pengendalian motor listrik, UP/Down Counter, Clock/Pulse, DIFU, Compare pada PLC
6. Sistem Bilangan dan Data pada PLC
7. Konfigurasi pada PLC
8. Pengenalan HMI, Scada dan Simulasi dengan CX Programmer
9. Tipe Memori pada PLC
10. Penyambungan Sensor pada PLC
11. Pengenalan Sensor dan Sensor Digital pada PLC
12. Sensor Analog pada PLC
13. Konfigurasi Input dan Output PLC
14. Penggunaan Komputer pada Automasi Industri

Rencana Pembelajaran Semester

Bantuk Pembelajaran;
Sub-CPMK Penilaian
Metode Pembelajaran; Bobot
Materi
Penugasan
Minggu Sebagai Kemampuan Pembelajaran
Peniliaian
Ke- Akhir yang diharapkan
Tatap muka/
Indikator Kriteria & Bentuk Daring
Luring

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


● Ketepatan dalam
memahami dan
Sub-CPMK 1.1
menjelaskan konsep
Mampu memahami dan
dasar Automasi Kriteria :
menjelaskan
Industri. Pedoman https://elea Penjelasan
perkembangan ● Kuliah,
● Ketepatan Penskoran (Marking rning.merc Perkembang
1. automasi industri dan diskusi, 5
memahami dan Scheme) ubuana.ac. an Otomasi
menjelaskan tugas
menjelaskan jenis- Bentuk asesmen: id/ Industri
karakteristik, fungsi dan
jenis sistem kendali. ● Tugas 1
prinsip kerja PLC
● Ketepatan
(CPMK 1) (CPL 1, 4, 9)
memahami dan
menjelaskan

2021 Automasi Industri dari Modul


2 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Aplikasi-aplikasi
sistem kendali dalam
industri proses
● Ketepatan
memahami dan
menjelaskan fungsi
PLC.
Kriteria :
Penjelasan
Sub-CPMK 1.2 ● Ketepatan memahami Pedoman https://elea
● Kuliah komponen -
Mampu memahami dan dan menjelaskan Penskoran (Marking rning.merc
2. diskusi, komponen 5
menjelaskan komponen komponen-komponen Scheme) ubuana.ac.
tugas Perangkat
–komponen PLC PLC Bentuk asesmen: id/
Keras PLC
(CPMK 1)(CPL 1, 9) ● Tugas 1
Sub-CPMK 1.3
Mampu memahami dan Kriteria :
● Kuliah
menjelaskan ● Ketepatan dalam Pedoman https://elea Penjelasan
diskusi,
karakteristik automasi memahami dan Penskoran (Marking rning.merc dasar-dasar
3. tugas, 5
Industri, logika membuat model Scheme) ubuana.ac. logika
presenta
automasi & gerbang logika sederhana Bentuk asesmen: id/
si
logika. (CPMK 1)(CPL ● Tugas 1
1, 9)
Penjelasan
Pengendalia
Sub-CPMK 2.1 n motor
Kriteria :
Mampu memahami dan ● Ketepatan dalam listrik,
Pedoman https://elea
membuat program memahami dan ● Kuliah UP/Down
Penskoran (Marking rning.merc
4. Relay Timer dan membuat program diskusi, Counter, 5
Scheme) ubuana.ac.
Counter pada PLC Relay Timer dan tugas Clock/Pulse,
Bentuk asesmen: id/
(CPMK 2)(CPL 1, 3, 5, Counter pada PLC DIFU,
● Tugas 1
9) Compare
Pada PLC

Penjelasan
Sub-CPMK 2.2
● Ketepatan dalam Pengendalia
Mampu memahami dan
memahami dan Kriteria : n motor
membuat pengendalian
membuat Pedoman https://elea listrik,
motor listrik, UP/Down ● Kuliah
pengendalian motor Penskoran (Marking rning.merc UP/Down
5. Counter, Clock/Pulse, diskusi, 5
listrik, UP/Down Scheme) ubuana.ac. Counter,
DIFU, Compare Pada tugas
Counter, Clock/Pulse, Bentuk asesmen: id/ Clock/Pulse,
PLC
DIFU, Compare Pada ● Tugas 1 DIFU,
(CPMK 2)(CPL 1, 3, 4,
PLC Compare
5,9)
Pada PLC
Sub-CPMK 3.1 Kriteria :
● Ketepatan dalam Penjelasan
Mampu memahami dan Pedoman https://elea
memahami dan ● Kuliah Sistem
membuat sistem Penskoran (Marking rning.merc
6. membuat sistem diskusi, Bilangan dan 5
bilangan dan data pada Scheme) ubuana.ac.
bilangan dan data tugas Data pada
PLC Bentuk asesmen: id/
pada PLC PLC
(CPMK 3)(CPL 1,9) ● Tugas 1
Kriteria :
Sub-CPMK 3.2
● Ketepatan dalam Pedoman https://elea
Mampu memahami dan ● Kuliah Penjelasan
memahami dan Penskoran (Marking rning.merc
7. membuat konfigurasi diskusi, konfigurasi 5
membuat konfigurasi Scheme) ubuana.ac.
pada PLC tugas pada PLC
pada PLC Bentuk asesmen: id/
(CPMK 3)(CPL 1,9)
Tugas 1
Sub-CPMK 4.1 Kriteria :
● Ketepatan dalam
Mampu memahami dan Pedoman https://elea Penjelasan
memahami dan ● Kuliah
mampu membuat HMI Penskoran (Marking rning.merc mengenai
8. membuat HMI diskusi, 10
dengan CX Designer Scheme) ubuana.ac. HMI dengan
dengan CX Designer tugas
(CPMK 4)(CPL 1, 3, 4, Bentuk asesmen: id/ CX Designer
5,9) ● Tugas 2 & UAS
Sub-CPMK 4.2 ● Ketepatan dalam Kriteria :
https://elea Penjelasan
Mampu memahami dan memahami dan Pedoman ● Kuliah
rning.merc mengenai
9. membuat konfigurasi membuat konfigurasi Penskoran (Marking diskusi, 5
ubuana.ac. konfigurasi
dan pemetaan memori dan pemetaan Scheme) tugas
id/ dan
PLC memori PLC Bentuk asesmen:

2021 Automasi Industri dari Modul


3 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(CPMK 4)(CPL 1, 3, Tugas 2 & UAS pemetaan
5,9) Memory PLC
Sub-CPMK 4.3 Penjelasan
● Ketepatan dalam Kriteria :
Mampu memahami dan mengenai
memahami dan Pedoman ● Kuliah https://elea
membuat wiring input wiring input
membuat wiring input Penskoran (Marking diskusi, rning.merc
10. dan output modul dan dan output 10
dan output modul dan Scheme) tugas, ubuana.ac.
sensor pada PLC modul dan
sensor pada PLC Bentuk asesmen: kuis id/
(CPMK 4)(CPL 1, 3, sensor pada
● Tugas 2 & UAS
5,9) PLC
Kriteria :
Sub-CPMK 4.4 Pedoman Penjelasan
Mampu merancang dan ● Ketepatan dalam Penskoran (Marking https://elea mengenai
● Kuliah
memprogram Sensor merancang dan Scheme) rning.merc Sensor
11. diskusi, 10
Digital Pada PLC memprogram Sensor Bentuk asesmen: ubuana.ac. Digital Pada
tugas
(CPMK 4)(CPL 1, 3, 4, Digital Pada PLC ● Tugas 2 & UAS id/ PLC
5,9)

Sub-CPMK 4.5 Kriteria :


Penjelasan
Mampu merancang dan ● Ketepatan dalam Pedoman ● Kuliah https://elea
mengenai
memprogram sensor merancang dan Penskoran (Marking diskusi, rning.merc
12. Sensor 10
analog pada PLC memprogram sensor Scheme) tugas, ubuana.ac.
Analog Pada
(CPMK 4)(CPL 1, 3, 4, analog pada PLC Bentuk asesmen: kuis id/
PLC
5,9) ● Tugas 2 & UAS
Sub-CPMK 5.1 Kriteria :
● Ketepatan dalam
Mampu memahami dan Pedoman Penjelasan
memahami dan ● Kuliah https://elea
melakukan instalasi Penskoran (Marking Instalasi
menjelaskan Instalasi diskusi, rning.merc
13. PLC dan Scheme) PLC dan 10
PLC dan tugas, ubuana.ac.
Troubleshooting Bentuk asesmen: Troubleshoot
Troubleshooting kuis id/
(CPMK 5)(CPL 3, 4, ● UAS ing
5,9)
Sub-CPMK 5.2 ● Ketepatan dalam
Penjelasan
Mampu memahami dan memahami dan Kriteria :
Penggunaan
menjelaskan menjelaskan Pedoman ● Kuliah https://elea
Komputer
penggunaan komputer Penggunaan Penskoran (Marking diskusi, rning.merc
14. dan Robot 10
dan robot dalam Komputer dan Robot Scheme) tugas, ubuana.ac.
Dalam
automasi Industri Dalam Otomasi Bentuk asesmen: kuis id/
Otomasi
(CPMK 5) Industri ● UAS
Industri
(CPL 3, 4, 5,9)
15. Melakukan review materi untuk persiapan ujian akhir semester

16. Evaluasi Akhir Semester: Melakukan Validasi Penilaian Akhir dan Menentukan Kelulusan Mahasiswa

Pengantar Automasi Industri

Kemajuan dibidang teknologi terutama pada bidang Elektronika dan teknologi ICT
mempengaruhi kemajuan pada proses produksi di industri, ada tuntutan bagi industri yaitu
bekerja cepat, optimal, jumlah produksi banyak dan ketelitian serta akurasi produk sebagai
tuntutan kualitas harus dipenuhi. Untuk memnuhi tuntutan tersebut tidak mungkin dipenuhi
apabila masih mengandalkan kemampuan manual dan menggantungkan produksi dari
kerja sumber daya manusia yang memiliki keterbatasan ketahanan bekerja dalam waktu
yang lama, kerja malam hari, ketelitian dan kesamaan karakteristik hasil produk. Oleh
karena itu sistem otomasi elektronika saat ini berkembang sangat pesat baik dari sisi
teknologi, konfigurasi, maupun kapasitas dan kemampuannya. Sistem ini sangat universal

2021 Automasi Industri dari Modul


4 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan fleksibel sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri kecil sampai dengan industri besar
di segala bidang dengan cakupan pemakaiannya sangat luas dan beragam.
Sistem Otomasi Industri dapat diartikan sebagai sistem dengan mekanisme kerja
dikendalikan oleh peralatan elektronik (electronic hardware) berdasarkan urutan-urutan
perintah dalam bentuk program perangkat lunak (electronic software) yang disimpan di
dalam unit memori kontroler elektronik. Dalam membangun sistem otomasi industri antara
hardware, software harus menjadi satu kesatuan dan merupakan sekuensial (urutan)
pekerjaan atau sering disebut dengan tahapan, yang meliputi pekerjaan tahap
pembangunan yaitu suatu industri dipersiapkan sejak awal yang meliputi perencanaan,
persiapan, perakitan, instalasi, pemrograman, inspeksi, komisioning. Selanjutnya
pekerjaan tahap operasional dimana sistem otomasi industri sudah siap dioperasikan,
sehingga perlu pemeliharaan dan jika terjadi kerusakan perlu dilakukan perbaikan.
Oleh karena sistem otomasi industri perkembangan berdasarkan tuntutan kebutuhan
sangat tinggi maka sisem otomasi harus senantiasa dikembangkan, sehingga diperlukan
pekerjaan tahap pengembangan meliputi perencanaan, persiapan, perakitan, instalasi,
pemrograman, inspeksi, komisioning.Otomasi: dapat didefmisikan sebagai teknologi yang
berlandaskan pada aplikasi sistem mekanik, elektronik dan komputer. Sering aplikasi
otomasi industri dibuat dalam bentuk robot industri, dan robot merupakan komponen utama
dalam teknologi otomasi berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang biasanya dikerjakan
oleh buruh, pekerja manusia.
Oleh karena robot merupakan mesin yang dibuat dalam pabrik maka ia memiliki
kemampuan dan daya tahan bekerja secara terus-menerus tanpa mengenal lelah.
Penempatan robot dalam aplikasi otomasi industri hingga saat ini selalu berkembang,
dalam aplikasinya robot industri dibuat mulai dari yang sederhana seperti belt konveyer,
mesin pengisi minuman, mesin las otomatis sampai aplikasi robot modern untuk pembuatan
mobil, pesawat terbang dan pusat tenaga nuklir. Dengan demikian robot dapat diciptakan
untuk menggantikan posisi-posisi pekerja baik dalam bagian produksi dengan program
keahlian rendah maupun sebagai pengganti teknisi profesional dengan program keahlian
lebih komplek.

Aplikasi Otomasi Dalam Industri

Otomasi dalam produk (hasil industri) contohnya antara lain adalah mobil, kendali avionics
pada pesawat, pada Mobil berikut adalah aplikasi otomasinya :
1. Kendali peralatan (kaca jendela, tempat duduk, radio, ...)
2. Kendali motor (pengatur sirkulasi udara)
3. ABS, brake-by-wire, steer-by-wire

2021 Automasi Industri dari Modul


5 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Kurang lebih 20% harga karena tambahan feature elektrik (meningkat 10% per
tahun)
Sedangkan pada Kendali avionics pesawat adalah sebagai berikut :
1. Kendali penerbangan, auto-pilot
2. Manajemen penerbangan (jumlah penumpang, dll)
3. Rekaman penerbangan (termasuk black box)
4. Fly-by-wire (fixed route)

Ditinjau dari aplikasinya otomasi dapat dibedakan berdasarkan obyek yang harus
diselesaikan, yaitu:
1. Tipe tetap yaitu mesin otomatis dibuat khusus untuk menyelesaikan pekerjaan
produksi tertentu saja, dan tidak drancang untuk meyelesaikam produk lainnya.
Pada umumnya mesin otomasi jenis ini digunakan untuk produksi dalam jumlah
banyak dan dibutuhkan waktu produksi yang cepat akan tetapi sangat ekonomis
biaya produksinya dengan efisiensi yang cukup tinggi.
2. Tipe semi tetap: mesin dibuat untuk memproduksi atau menangani satu macam
produk atau tugas, namun dalam beberapa parameter (ukuran, bentuk dan bagian
produk) dapat diatur secara terbatas. Investasi awal termasuk cukup tinggi, karena
mesin masih bersifat khusus. Robot yang mandiri termasuk dalam kategori ini.
3. Tipe fleksibel, mesin dibuat agar dapat digunakan untuk banyak ragam produknya,
sistem otomasi lebih bersifat menyeluruh, bagianbagian produk dapat diproduksi
pada waktu yang bersamaan. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya FMS
(Flexible Automation System) dan CIM (Computer Integrated Manufacturing). Robot
adalah salah satu pendukung dalam kelompok otomasi ini.
Sistem otomasi tidak bisa lepas dengan sistem pengaturan ataupun sistem pengendalian,
dan dalam sistem pengaturan tujuan utamanya adalah mengatur dan mengendalikan nilai
output tertentu dari sebuah peralatan sehingga mencapai nilai yang dikehendaki. Peralatan
yang dikendalikan disebut dengan Plan, peralatan yang mengatur atau mengendalikan
disebut dengan kontroler dan nilai yang ingin dicapai disebut dengan input atau setting
point. Besaran yang dikendalikan pada sistem pengaturan diantaranya suhu (temperatur),
kecepatan, arus dan tegangan listrik, tekanan dst..

Automasi dalam Manufaktur Fleksibel

Sistem manufaktur fleksibel atau disebut juga FMS (Flexible Manufacturing System) adalah
sistem manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan – perubahan
sistem. Ada dua macam perubahan sistem antara lain perubahan tipe produk yang akan

2021 Automasi Industri dari Modul


6 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dihasilkan (machine flexibility), maupun perubahan urutan proses dalam pembuatan produk
tersebut (routing flexibility). Keuntungan dari penggunaan FMS dalam suatu sistem
produksi massal (mass production) adalah kemampuan fleksibilitasnya yang tinggi baik
dalam mengalokasikan waktu dan usaha, sehingga dapat menaikkan produktivitas dan
mutu produk serta menurunkan biaya produksi.
Ciri khas dari jaringan komputer pabrik adalah tingginya gangguan (noise) akibat panas,
adanya debu dan kelembaban yang tinggi, yang menyebabkan jaringan komputer sering
gagal. Selain itu, beberapa kegiatan mesin dan robot dapat mengakibatkan keadaan yang
berbahaya dan perlu penanganan dengan cepat dan darurat. Oleh karena itu jenis jaringan
komputer lokal (LAN), seperti CSMA/CD dan Token Bus standar tidak bisa dipakai.[1] Untuk
dapat menangani paket data yang urgen dan bersifat segera, jaringan komputer itu harus
dapat memberikan prioritas pengiriman berita. Dalam hal ini, berita urgen dapat meng-
interupsi pengiriman data biasa, seperti yang dimiliki oleh jaringan Token ring dan Token
Bus termodifikasi.

Gambar 1 Contoh Manufaktur Fleksibel (Pengarang, 2021)

Latar Belakang Automasi

Berikut adalah beberapa alasan penggunaan otomasi :


• Meningkatkan produktivitas perusahaan.
Hal ini ditandai dengan lebih besarnya output per jam-orang apabila diterapkan
otomasi pada operasi manufaktur.
• Tingginya biaya tenaga kerja.
Kecenderungan meningkatnya biaya tenaga kerja di dunia industri mendorong
perusahaan menginvestasikan fasilitas otomasi yang relatif mahal. Dengan

2021 Automasi Industri dari Modul


7 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
otomasi manufaktur dapat meningkatkan laju produksi sehingga harga per produk
dapat lebih murah.
• Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan.
Di negara maju tenaga kerja lebih menyukai sektor pelayanan.
• Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu.
Kecenderungan terhadap industri pelayanan menyebabkan semakin sulit
mendapatkan tenaga kerja dengan skill tertentu.
• Keamanan.
Dengan otomasi manufaktur pekerjaan lebih aman. Artinya keamanan atas
kecelakaan kerja akibat operasi produksi lebih terjamin.
• Tingginya harga bahan baku.
Mahalnya harga bahan baku membutuhkan efisiensi pemakaian bahan baku.
Dengan otomasi manufaktur scrap-rates dapat direduksi.
• Meningkatkan kualitas produk.
Otomasi tidak hanya menghasilkan produk dengan laju yang lebih cepat tapi
juga meningkatkan kualitas produk jika dibandingkan dengan metode manual.
• Menurunkan “Manufacturing Lead Time (MLT)”. Otomasi manufaktur dapat
mereduksi waktu antara pemesanan pelanggan sampai pengiriman produk.
• Menurunkan “in-process inventory”.
Otomasi manufaktur dapat menyelesaikan produk pada lantai produksi lebih cepat.

Definisi Automasi

The technology concerned with the application of complex mechanical, electronics, and
computer based systems in the operation and control of production (Groover).
“Kebutuhan teknologi yang terkait kegiatan mekanik, elektronik yang komplek berikut
dengan dukungan sistem komputer dalam aktivitas dan pengendalian produksi”.
The process of following a predetermined sequence of operations with a little or no human
labour, using specialised equipments and devices that perform and control manufacturing
processes.
“Kebutuhan proses sebagai konsekuensi rancangan urutan operasi dengan sedikit atau
tanpa bantuan operator, dengan menggunakan peralatan khusus yang melakukan dan
mengendalikan proses manufaktur”.
Ditinjau dari sisi teknologi, Otomasi Industri merupakan integrasi antarateknologi
mekatronika, teknologi komputer dan teknologi informasi. Sedangkandefinisi
Mekatronika menurut Loughborough University (United Kingdom) adalah:"Mechatronics

2021 Automasi Industri dari Modul


8 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
is a design philosophy that utilizes a synergistic integration ofMechanics, Electronics
and Computer Technology (or IT) to produce enhancedproducts, processes or systems".
Secara lebih spesifik, diagram sistem mekatronikayang merupakan integrasi sinergi
antara teknologi mekanik (mekanikkonvensional/elektromekanik), kontrol, elektronik
(analog/digital) dan teknologiinformasi. Contoh sistem mekatronika sederhana adalah
mesin pengemasan permen,mesin pengemasan obat dan kosmetik dan mesin-mesin CNC
Sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitandengan
aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer,PLC atau
mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsiterhadap
manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu.sejarahperkembangan
sistem otomasi bermula dari governor sentrifugal yang berfungsi untukmengontrol
kecepatan mesin uap yang dibuat oleh james watt pada abad ke delapanbelas. Dengan
semakin berkembangnya komputer maka peran-peran dari sistemotomasi konvensional
yang masih menggunkan peralatan-peralatan mekaniksederhana sedikit demi sedikit
memudar. Penggunaan komputer dalam suatu sistemotomasi akan menjadi lebih praktis
karena dalam sebuah komputer terdapat milliarankomputasi dalam beberapa milli detik,
ringkas karena sebuah PC memiliki ukuranyang relatif kecil dan memberikan fungsi
yang lebih baik daripada pengendalimekanis
Elemen dasar sistem otomasi Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak
bagi sistem otomasi, yaitu power, program of instruction, kontrol sistem yang
kesemuanya untuk mendukung proses dari sistem otomasi tersebut.
• Power Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi
untuk menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa
menggunakan energi listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari
tipe sistem otomasi itu sendiri.
• Program of instruction Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem
kontrol baik menggunakan mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program
instruksi / perintah pada sistem kontrol mekanis maupun rangkaian elektronik
tidak menggunakan bahasa pemrograman dalam arti sesungguhnya, karena
sifatnya yang analog. Untuk sistem kontrol yang menggunakan komputer dan
keluarganya (PLC maupun mikrokontroler) bahasa pemrograman merupakan
hal yang wajib ada.Bahasa pemrograman seperti yang dilukiskan dalam gambar
berikut akan memberikan perintah pada manipulator dengan perantara driver
sebagai penguat. Perintah seperti “out”, “outport” ,”out32” sebenarnya hanya
memberikan perintah untuk sekian millidetik berupa arus pada manipulator
yang kemudian akan diperkuat.Translasi/kompilasi bahasa (seperti Pascal, C,

2021 Automasi Industri dari Modul


9 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Basic, Fortran), memberi fasilitas pada programer untuk mengimplementasikan
program aplikasi. Daerah ini merupakan antarmuka antara pengguna dengan
sistem. Translator atau kompiler untuk bahasa pemrograman tertentu akan
mengubah statemen-statemen dari pemrogram menjadi informasi yang dapat
dimengerti oleh komputer.Instruksi komputer merupakan antarmuka antara
perumusan perangkat lunak program aplikasi dan perangkat keras komputer.
Komputer menggunakan instruksi tersebut untuk mendefinisikan urutan operasi
yang akan dieksekusi. Penyajian Data membentuk antarmuka antara program
aplikasi dan komputer. Daerah irisan dari ketiga lingkaran menyatakan sistem
operasi. Sistem operasi ini yang akan mengkoor-dinasi interaksi program,
mengatur kerja dari perangkat lunak dan perangkat keras yang bervariasi, serta
operasi dari unit masukan/keluaran.Komputer merupakan salah satu produk
teknologi tinggi yang dapat melakukan hampir semua pekerjaan diberbagai
disiplin ilmu, tetapi komputer hanya akan merupakan barang mati tanpa adanya
bahasa pemrograman untuk menggambarkan apa yang kita kerjakan, sistem
bilangan untuk mendukung komputasi, dan matematika untuk menggambarkan
prosedur komputasi yang kita kerjakan.
• Sistem kontrol Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi.
Apabila suatu sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia
seutuhnya maka sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur
dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer,
rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja penggunaan
rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih
mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan keluarganya
(PLC, mikrokontroller). Sistem kontrol sederhana dapat ditemukan dari berbagai
macam peralatan yang kita jumpai, diantaranya Setiap toilet memiliki mekanisme
kontrol untuk mengisi ulang tangki air dengan pengisian sesuai dengan
kapasitas dari tangki tersebut. Mekanisme sistem kontrol tersebut menggunakan
peralatan mekanis yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sistem
otomasi.- AC atau air conditioner merupakan sistem otomasi yang menggunakan
sistem kontrol mikroelektronik atau yang sering disebut komputer sederhana.-
Robot assembly contoh sistem otomasi yang menggunakan klntrol sistem
komputer atau keluarganya. Sistem control tersebut akan memberikan pengaturan
pada gerakan-gerakan tertentu untuk menyusun suatu peralatan pada industri.

2021 Automasi Industri dari Modul


10 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Mengenal Programmable Logic Controller - PLC

PLC (Programmable Logic Controller) dapat diartikan sebagai kontrol logika terprogram.
PLC memiliki "otak" berupa mikroprosesor, digunakan pada otomasi proses industri seperti
pengawasan dan pengontrolan mesin-mesin produksi. PLC memiliki perangkat masukan
dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti tombol
operasi, sensor, relai, contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk
mengoperasikan PLC berbeda dengan Bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang
digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi inputproses-output. Disebut Ladder, Karena
bentuk tampilan Bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping
menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat deprogram dengan pemrograman
SFC dan pemrograman FBD.

Gambar 2 Berbagai bentuk PLC (Pengarang, 2021)

Konsep PLC

Pada dasarnya konsep PLC terdiri dari tiga hal yang menjadi bagian dari PLC itu sendiri.
Ketiga hal tersebut adalah Programmable, Logic, dan Controller atau yang disingkat
menjadi PLC. Berikut penjelasan dari masing-masing konsep.

1. Programmable

2021 Automasi Industri dari Modul


11 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Konsep dari programmable adalah menunjukkan kemampuan menyimpan program
di dalam memori. Ketika program disimpan, sifatnya tidak permanen. Artinya masih
bisa diubah dalam hal fungsi dan kegunaannya.
2. Logic
Pada konsep logic, input yang masuk nantinya akan diproses secara aritmatik dan
logic. Karena diproses secara aritmatik dan logic, maka variabel yang digunakan
adalah menjumlah, membagi, mengurangi, menambahkan, dan hal-hal lainnya
yang sejenis.
3. Controller
Pada konsep controller, PLC akan membantu dalam mengontrol dan mengatur
setiap proses yang berjalan. Tujuannya agar output yang dihasilkan bisa sesuai
dengan keinginan. Controller memang memegang peranan yang sangat tinggi
karena akan mempengaruhi hasil akhir.

Fungsi PLC

Melalui prinsip kerjanya yang sederhana, PLC memiliki beberapa fungsi atau kegunaan.
Secara keseluruhan, fungsi dari alat ini bisa dikatakan tidak terbatas karena dapat
menerima instruksi seperti apapun. Untuk lebih jelas dalam memahami fungsinya, maka
telah dibagi secara umum dan khusus.
1. Fungsi Secara Umum
a. Kontrol Sekuensial
Karena prinsip kerja PLC adalah menerima sinyal masukan, dalam hal ini
kontrol sekuensial akan berperan untuk memproses sinyal biner secara
berurutan.Apabila programmer tidak dapat membuat atau memasukkan
sinyal dengan baik, maka bukan tidak mungkin instruksi yang dihasilkan
akan kacau. Untuk itu, fungsi pengurutan sinyal sangat diperlukan.
b. Monitoring Plant
Fungsi monitoring plant adalah memantau terkait temperatur, tekanan, dan
tingkat ketinggian dari proses kontrol yang dilakukan.
Melalui proses monitoring tersebut nantinya dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Hal ini akan sangat membantu
untuk memberikan pesan informasi kepada pihak operator.

2. Fungsi Khusus

2021 Automasi Industri dari Modul


12 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berbeda dengan fungsi umumnya, pada fungsi khusus PLC hanya digunakan
sebagai pemberi masukan (input) ke pihak CNC (Computerized Numerical Control).
Tujuannya berkaitan dengan kepentingan pemrosesan secara berkelanjutan dan
lebih mendetail. Dengan begitu, sinyal yang masuk akan terintegrasi dengan
perintah secara rapi.

Prinsip Kerja PLC

PLC dirancang agar bisa menggantikan fungsi dari sistem kontrol berbasis relay menjadi
lebih fleksibel. Kelebihan dari alat ini tidak hanya terletak pada kemudahan
pemrogramannya, tetapi juga bisa dikendalikan sesuai dengan kebutuhan.

Terlebih lagi, alat ini memiliki prinsip kerja yang mudah sehingga tidak perlu keahlian tingkat
tinggi dalam bidang elektronika untuk mengoperasikannya.

Pada dasarnya, prinsip kerja PLC adalah dengan cara menerima sinyal. Sinyal tersebut
akan dikendalikan atau diproses di dalam memori penyimpanan. Setelah itu akan dibentuk
serangkaian instruksi logika terhadap sinyal tersebut agar nantinya bisa menjalankan fungsi
atau program sesuai dengan instruksi yang tersimpan.

Komponen Utama PLC

Komponen utama PLC adalah: (1) Input, (2) CPU (Central Processing Unit), dan (3) Output.
Input pada PLC bisa berupa alat untuk mengoperasikan sistem (saklar, tombol) dan sensor.
Output pada PLC adalah sistem yang dikontrol, bisa berupa aktuator (motor, kontaktor),
lampu dan sebagainya.

2021 Automasi Industri dari Modul


13 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 3 Komponen PLC (Pengarang, 2021).

Komponen PLC memiliki sekitar lima komponen penyusun yang masing-masing memiliki
peran dan fungsi yang tidak bisa diabaikan. Tanpa adanya satu komponen saja, maka
tentunya PLC tidak akan bisa bekerja dengan baik. Untuk itu langsung saja berikut kelima
komponen yang perlu diketahui.

1. Unit CPU
Unit CPU merupakan bagian inti yang bisa disebut sebagai otak bagi sistem. Di
dalam CPU telah tersemat mikroprosessor yang memungkinkan untuk
menginterpretasi sinyal-sinyal input. Tugas dari CPU juga untuk melaksanakan
instruksi pengontrolan sesuai dengan program yang telah disimpan. Lewat inilah
instruksi bisa dijalankan sesuai perintah.
Cara kerja program menggunakan sistem scan yang memakan waktu sangat cepat,
yakni 70 ms. Lama waktu scan tersebut bisa saja berubah bergantung pada tingkat
panjang pendek dari program yang hendak dijalankan. Selain itu, tingkat kerumitan
pemrosesan program juga sangat mempengaruhi lamanya waktu pemindaian.
2. Unit Memori
Sama seperti pada perangkat lainnya, memori yang berada di dalam PLC
digunakan untuk menyimpan sinyal atau masukan. Bentuk memori tersebut yang
digunakan secara fisik adalah chip karena selain fleksibel, harganya juga lebih
terjangkau. Lalu, untuk sistem pengamannya telah dipasangi dengan baterai back-
up.

2021 Automasi Industri dari Modul


14 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Terdapat dua jenis unit memori yang digunakan. Pertama Volatile Memory yang
akan menghilangkan seluruh data di dalamnya apabila sumber tegangan dilepas.
Karena data bisa hilang, memori ini tidak dijadikan sebagai memori utama, dan
hanya sebagai penyimpanan data dalam jangka waktu pendek.
Jenis yang kedua adalah Non-Volatile Memory yang memiliki cara kerja terbalik dari
jenis sebelumnya. Pada memori ini data akan tetap tersimpan meskipun sumber
tegangannya dilepas. Maka tidak heran jika fungsinya dijadikan sebagai memori
permanen. Namun, memori ini tidak dapat diubah isinya dan hanya mencakup data
pokok saja.
3. Unit Power Supply
Dalam unit inilah sumber daya dapat bekerja. Keberadaannya diperlukan untuk
mengkonversi ukuran tegangan menjadi lebih rendah. Sumber tegangan yang
semula AC (220 Volt – 50Hz) perlu dikonversi lagi menjadi DC 5 Volt.
Pengonversian dibutuhkan oleh setiap processor dan juga rangkaian output
interface.
Apabila tegangan tidak dapat dipenuhi sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan,
maka hanya akan menyebabkan kegagalan pada sistem operasi PLC itu sendiri.
Untuk itu, keberadaan baterai cadangan sangat diperlukan agar data tidak di dalam
memori tidak hilang saat sistem down.
4. Unit Programmer
Programmer berfungsi sebagai alat yang nantinya dapat berhubungan langsung
dengan PLC lewat komunikasi. Terdapat empat komponen pendukung yang telah
disusun agar programmer dapat berkomunikasi dengan baik. Keempat komponen
tersebut adalah Run, Off, Monitor, dan Program.
Masing-masing dari komponen tersebut memegang peranannya tersendiri. Seperti
misalnya Run yang berperan untuk mengendalikan suatu proses ketika program
sedang aktif. Lalu ada juga Off yang berfungsi untuk mematikan PLC apabila
program selesai dijalankan. Jika menu Off sudah diaktifkan, maka program PLC
tidak akan berfungsi lagi.
Sedangkan fungsi monitor adalah untuk mengetahui setiap pross yang sedang
terjadi di dalam PLC. Monitor ini akan berhubungan dengan programmer karena
memiliki tugas untuk melaporkan apa saja proses yang terjadi. Dengan begitu
programmer dapat membuat suatu program yang tepat.
5. Unit Input/Output
Untuk perangkat input PLC fungsinya dikaitkan dengan beberapa alat digital dan
analog. Diantaranya seperti potensiometer, strain gauge, saklar mekanis, dan masih

2021 Automasi Industri dari Modul


15 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
banyak lagi. Beberapa perangkat tersebut akan bertindak sebagai sensor dan
dituntut untuk menghasilkan perangkat output (digital).
Pada perangkat output, alat yang digunakan berupa port-port dengan tipe isolator-
optik yang disambungkan lewat transistor. Fungsinya adalah menangkap sinyal dari
input dan diproses untuk kemudian dikendalikan. Pada unit ini, sinyal listrik juga
diubah menjadi beberapa gerakan mekanis yang bertujuan untuk mengendalikan
prosesnya.
Perlu diketahui apabila setiap input/output memiliki nomor khusus yang digunakan
untuk menandai program. Lewat nomor khusus tersebut juga setiap aktivitas input
dan output yang ada pada PLC bisa dipantau atau dimonitoring. Tujuannya adalah
memberikan kemudahan ketika sedang melakukan pengecekan proses di dalam
PLC itu sendiri.
Penempatan terminal Input dan terminal Output pada PLC merk apapun selalu
terpisah jauh (berseberangan). Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
merangkai dan memperkecil terjadinya kesalahan merangkai. Contoh jika terminal
input diletakkan di bagian atas PLC, maka terminal output diletakkan di bagian
bawah PLC tersebut. Ada juga merk PLC yang input outputnya terpisah, yakni
ditempatkan pada modul tambahan khusus input dan modul tambahan yang lain
untuk output.

Gambar 3 PLC Omron CPM2A (Pengarang, 2021)

Pada semua jenis PLC terminal input berada di atas, sedangkan terminal output berada di
bagian bawah (Gambar 1.3 dan 1.4). Pemisahan letak terminal ini bertujuan untuk
memudahkan pengguna dalam merangkai dan menganalisis rangkaian jika terjadi trouble
hardware pada sistem.

2021 Automasi Industri dari Modul


16 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 3 PLC Omron CP1L-L (Pengarang, 2021)

2021 Automasi Industri dari Modul


17 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Dr.Eng Syahril Ardi, ST, MT, Sirin Fairus, STP, MT (2020), Disain Sistem Kendali
dan Monitoring Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah Buangan Boiler Berbasi
PLC dan HMI (Human Machine Interface), LP2M POLITEKNIK MANUFAKTUR
ASTRA.
2. Oscar Carlsson (2017). Engineering of IoT Automation Systems, Sweden : Lule˚a
University of Technology.
3. Mikell P. Groover (2015) Automation, Production Systems, and Computer -
Integrated Manufacturing, Fourth Edition, Pearson Higher Education, Inc.
4. Lilik Subiyanto, ST. MT. Modul Ajar Praktikum Programmable Logic Controller
(2015), Program studi Teknik otomasi, Politeknik Perkapalan Negri Surabaya.
5. William C. Dunn (2015) Fundamentals of Industrial Instrumentation and Process
Control, McGraw Hill Education.
6. Tracy Adams, P.E (2014), SCADA System Fundamentals, Continuing Education
and Development, Inc.
7. Frank Lamb (2013). Industrial Automation Hands-On, McGraw Hill Education.
8. F. Ebel, S. Idler, G. Prede, D. Scholz (2008), Fundamentals of automation
technology. Festo Didactic GmbH & Co. KG, 73770 Denkendorf, Germany, 2008
9. PPPGT (1999). Programmable Logic Control (Hand out Pelatihan), Bandung :
PPPGT
10. R. Ackerman, J. Franz, A.Hopf, M. Kantel, and B. Plagemann (1994). Programmable
Logic Controllers, Esslingen : Festo Didactic KG.
11. Diktat Praktikum Laboratorium Sistem Kendali Prodi D3 Teknik Elektronika –
Universitas Negeri Malang.

2021 Automasi Industri dari Modul


18 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai