Anda di halaman 1dari 18

1

MODUL PERKULIAHAN

Automasi Industri

Konfigurasi PLC

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Sistem Otomasi terutama Sub-CPMK 3.1


otomasi industri memiliki pokok Mampu memahami dan membuat sistem
bahasan yang cukup luas yang bilangan dan data pada PLC
meliputi komponen elektrik baik (CPMK 3)
input maupun output, software (CPL 1,9)
dan lain-lain

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

07
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Fakultas Teknik Teknik Elektro
Konfigurasi PLC
Konfigurasi PLC

Sistem Otomasi terutama otomasi industri memiliki pokok bahasan yang cukup luas yang
meliputi komponen elektrik baik input maupun output, software dan lain-lain. Pada modul
sebelumnya telah dibahas mengenai komponen perangkat input dasar, perangkat output
dasar dan perangkat kendali dasar serta rangkaian kendali dasar.
Modul kali ini adalah tentang perangkat kendali yang dapat diprogram karena merupakan
bagian utama dari sebuah sistem otomasi industri. Ada bermacam – macam jenis
perangkat pengendali yang dapat diprogram seperti Personal Computer (PC),
Microcontroller dan Programmable Logic Controller (PLC), namun yang paling lazim
digunakan pada sistem otomasi di industri adalah PLC. Beberapa alasan mengapa PLC
paling lazim digunakan adalah:
• PLC memiliki ketahanan yang baik terhadap lingkungan industri, dibanding PC atau
Microcontroller
• Hampir pada semua jenis PLC menggunakan bahasa pemrogramman Ladder, yaitu
bahasa pemrograman berbasis rangkaian instalasi berisi kontak, relay, timer dan
lainnya. Jenis bahasa ini jauh lebih mudah dipelajari daripada bahasa Codding pada
microcontroller yang umumnya berbasis bahasa C atau Basic. Hal ini tentu akan
memudahkan teknisi atau maintenance yang umumnya memiliki pengetahuan
rangkaian listrik dasar, baik lulusan SMK maupun D3 ataupun S1.
• Program yang tersimpan dalam PLC dapat dengan mudah disalin ke PC untuk
kemudian dimodifikasi atau dimasukkan ke dalam PLC lain untuk melakukan
duplikasi.
Pada hampir setiap lini produksi, fungsi mesin atau proses dapat dikendalikan secara
otomatis menggunakan PLC. Kecepatan dan ketepatan dari operasi dapat ditingkatkan
menggunakan jenis sistem kontrol ini.
Selanjutnya akan dijelaskan tentang prinsip kerja dan Konfigurasi PLC sebagai salah satu
perangkat kendali dalam otomasi industri. PLC dapat bekerja terus – menerus untuk
memantau keadaan perangkat input, kemudian membuat keputusan berdasarkan program
khusus yang telah dibuat, untuk selanjutnya mengontrol keadaan perangkat yang
terhubung sebagai output.

2021 Automasi Industri dari Modul


2 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1 Proses Pada PLC

Gambar di atas adalah Scan proses sebagai ilustrasi prinsip kerja PLC, yaitu dengan
melakukan siklus operasi yang berulang. Pertama, sekuensial PLC memindai kondisi
perangkat input dan melakukan update tabel memori untuk menunjukkan status mereka.
Selanjutnya, PLC mengeksekusi program berdasarkan logika yang telah disimpan. Dari
hasil proses logika pemrograman tersebut PLC melakukan update tabel memori yang
menunjukkan apakah perangkat output harus ON atau OFF. Akhirnya, PLC menggunakan
status tabel output untuk benar-benar mengubah kondisi perangkat output.
Tahap awal untuk dapat mempelajari PLC adalah mengenali konfigurasi perangkat
kerasnya (hardware). Gambar di bawah menunjukkan konfigurasi PLC secara umum.

2021 Automasi Industri dari Modul


3 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 2 Konfigurasi Pada PLC

Bagian-bagian PLC

Pada umumnya PLC di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu Central Processing Unit
(CPU), Input/Output, Catu Daya dan alat pemrograman.

2021 Automasi Industri dari Modul


4 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 3 bagian-bagian pada PLC

Ada dua model yang berhubungan dengan input/ouput yaitu fixed dan modular. Fixed I/O
pada umumnya PLC kecil yang I/O nya menjadi satu paket, processor dan I/O menjadi
satu. Keuntungan dari model ini harganya relatif murah. Jumlah I/O yang tersedia bervariasi
dan biasanya dapat ditambah dengan membeli I/O unit tambahan. Kekurangan dari model
ini yaitu kurang fleksibel, dibatasi dengan jumlah I/O dan juga jika salah satu bagian rusak
maka harus mengganti keseluruhan.

2021 Automasi Industri dari Modul


5 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 4 Konfigurasi Fixed I/O

Modular I/O di bagi menjadi beberapa modul yang bisa di pasang. Fitur ini sangat
meningkatkan fleksibilitas terhadap pilihan-pilihan. Kita dapat memilih modul-modul yang
tersedia dan memasang modul tersebut sesuai kebutuhan.

Gambar 5 konfigurasi Modular I/O

2021 Automasi Industri dari Modul


6 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Catu daya memberikan daya DC ke modul-modul yang terpasang pada rack. Untuk sistem
PLC yang besar, catu daya ini tidak memberikan daya ke peralatan di lapangan. Catu daya
untuk peralatan dilapangan di berikan oleh eksternal catu daya. Untuk beberapa PLC kecil,
catu daya dapat di gunakan juga untuk memberikan daya ke perangkat dilapangan.

Gambar 6 Catu daya memberikan daya DC ke module yang di pasang di rack

Processor (CPU) adalah otak dari PLC. Processor pada umumnya terdiri dari micro-
processor untuk mengimplementasikan logika dan mengendalikan komunikasi antara
modul. Processor membutuhkan memori untuk menyimpan hasil operasi logika yang di
lakukan oleh micro-processor. Memori EPROM atau EEPROM dan RAM juga di butuhkan
untuk menyimpan program.

Gambar 7 PLC processor

CPU mengendalikan semua aktivitas PLC dan di rancang sedemikian rupa supaya pemakai
dapat memasukan program yang di inginkan. Program PLC di eksekusi sebagai bagian dari
proses yang berulang-ulang yang disebut dengan scan. Umumnya PLC memulai scan

2021 Automasi Industri dari Modul


7 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dengan membaca status input, kemudian program dieksekusi. Setelah eksekusi program
selesai, CPU melakukan diagnosa internal dan tugas komunikasi. Lalu, semua status
output diperbaharui. Proses ini berulang-ulang selama PLC dalam mode RUN.

Gambar 8 PLC scan

Sistem I/O mempunyai antarmuka yang dapat menghubungkan perangkat dilapangan


dengan controller. Tujuan antarmuka ini untuk menerima/mengirim berbagai macam sinyal
ke/dari perangkat. Perangkat input seperti tombol tekan, limit switch dan sensor
dihubungkan ke terminal input melalui pengkabelan dan perangkat output seperti indikator,
solenoid valve dan motor starter dihubungkan ke terminal output.

Gambar 9 PLC scan

2021 Automasi Industri dari Modul


8 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Alat pemrograman digunakan untuk memasukan program yang diinginkan ke memori
processor. Program yang dimasukan bisa menggunakan bahasa pemrograman ladder,
yang merupakan bahasa pemrograman populer. Hand-held terkadang digunakan untuk
memprogram PLC kecil.

Gambar 10 Peralatan pemprograman Hand-held

Komputer personal adalah yang terbanyak digunakan sebagai alat pemrograman. Berbagai
merk PLC mempunyai perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai alat pemrograman.
Perangkat lunak ini memungkinkan untuk membuat, menyunting, mendokumentasi,
menyimpan dan menganalisa masalah. Komputer personal berkomunikasi dengan
prosesor PLC melalui data serial atau paralel ataupun ethernet.

Gambar 11 Perangkat lunak untuk memprogram PLC

2021 Automasi Industri dari Modul


9 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Prinsip Kerja

Untuk mendapatkan ide bagaimana PLC bekerja, berikut diilustrasikan proses kendali
sederhana.

Gambar 12 Ilustrasi proses kendali

Disini motor mixer digunakan untuk mengaduk cairan secara otomatis dalam bejana ketika
suhu dan tekanan mencapai nilai yang diinginkan. Sebagai tambahan, manual operasi
untuk motor di sediakan menggunakan tombol. Proses memonitor saklar suhu dan tekanan
yang kontaknya akan menutup apabila tercapai nilai yang diinginkannya.
Proses kendali ini dapat dipecahkan dengan menggunakan metode relay. Motor magnetik
kontaktor bekerja bila saklar suhu dan tekanan menutup atau ketika tombol di tekan.

Gambar 13 Proses kendali relay

2021 Automasi Industri dari Modul


10 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sekarang mari kita lihat bagaimana PLC digunakan untuk aplikasi tersebut. Perangkat input
yang sama digunakan (Saklar suhu, saklar tekanan dan tombol tekan). Perangkat tersebut
harus disambungkan ke module input sesuai alokasinya.
Perangkat output yang sama (motor magnetik kontaktor) juga digunakan. Perangkat ini
disambungkan kemodule output yang sesuai alokasinya.

Gambar 14 Koneksi perangkat input.

Gambar 15 Koneksi perangkat output

Selanjutnya, program dibuat dan dimasukan ke memori CPU. Program di buat dengan
Ladder Diagram, format nya di buat sama dengan sirkuit relay. Setiap simbol mewakilkan
instruksi, sedangkan angka mewakili lokasi alamat. Setiap input dan output peralatan
diberikan alamat. Untuk format alamat I/O akan berbeda tergantung model PLC dan
merknya.

2021 Automasi Industri dari Modul


11 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 16 Proses kendali PLC menggunakan Ladder Diagram

Agar program bekerja, controller harus diposisi RUN. Selama controller posisi RUN,
controller akan memerikasa status peralatan input, eksekusi program, dan merubah status
output. Pada program ladder diagram, output coil akan bekerja jika kontak I/1 dan I/2
tertutup atau ketika kontak I/3 tertutup.
Operasi RUN untuk proses kendali dapat dijelaskan oleh urutan proses berikut ini:
• Pertama, saklar tekanan, saklar suhu dan tombol tekan diperiksa dan status nya di
simpan pada memori controller.
• Saklar yang menutup disimpan pada memori sebagai logika 1 dan jika terbuka
sebagai logika 0.
• Lalu ladder diagram dievaluasi, setiap kontak akan memberikan status TERBUKA
atau TERTUTUP tergantung dari status yang telah disimpan.
• Ketika status kontak input memberikan logika secara continuity dari kiri kekanan
pada rung, output coil memberikan logika 1 dan kontak pada antarmuka modul
output akan tertutup.
• Ketika tidak ada logika secara continuty pada program, output coil akan memberikan
logika 0 dan kontak pada antarmuka modul output akan terbuka.
• Penyelesaian satu cycle pada urutan ini di sebut scan. Waktu scan adalah waktu
yang dibutuhkan untuk satu full cycle, memberikan pengukuran kecapatan respon
dari PLC
• Umumnya, output memori diperbaharui selama scan tapi aktual output tidak
diperbaharui sampai akhir program scan selama I/O scan.

2021 Automasi Industri dari Modul


12 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 17. menunjukan pengkabelan untuk mengimplementasi proses kendali
menggunakan PLC kecil.

Gambar 17 Pengkabelan pada PLC kecil

Memodifikasi Operasi

Salah satu fitur penting dari PLC adalah mudah merubah program. Sebagai contoh,
asumsikan proses kendali harus dimodifikasi seperti yang ditunjukan oleh gambar 18.
Perubahannya pada manual tombol tekan yang hanya bisa dioperasikan ketika saklar suhu
telah mencapai nilai yang telah di inginkan.

2021 Automasi Industri dari Modul


13 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 18 Modifikasi pengkabelan pada sistem relay

Jika sistem relay digunakan, akan membutuhkan modifikasi pengkabelan. Tetapi, jika
sistem PLC digunakan tidak perlu memodifikasi pengkabelan. Hanya merubah program
ladder diagram seperti yang ditunjukan pada gambar 19.

Gambar 19 Modifikasi ladder diagram

Ukuran PLC dan Aplikasinya

Gambar 20 mengilustrasikan rentang produk PLC. Grafik tersebut tidak pasti tapi untuk
tujuan praktis dan grafik tersebut valid. Pasaran PLC dapat di bagi dalam 5 group :
1. Micro PLC
2. Small PLC
3. Medium PLC
4. Large PLC
5. Very Large PLC

2021 Automasi Industri dari Modul


14 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 20 Rentang produk PLC

Micro PLC digunakan pada apliksi yang mengontrol sampai dengan 32 perangkat input dan
output. Small PLC dapat mengontrol 32 sampai 128 I/O, medium PLC 64 sampai 1024 I/O,
large PLC 512 sampai 4096 I/O dan very large PLC 2048 sampai 8192 I/O.
Menyesuaikan PLC dengan aplikasi adalah faktor kunci dalam proses pemilihan. Pada
umumnya, tidak disarankan untuk membeli PLC yang lebih besar dari kebutuhan. Namun,
kondisi kedepan harus diantisipasi untuk memastikan sistem PLC bisa memenuhi
kebutuhan proses saat ini dan kemungkinan kebutuhan kedepan dari sebuah aplikasi.
Ada 3 jenis aplikasi yang utama pada PLC : single-ended, multitask dan control
management. Aplikasi single-ended atau berdiri sendiri melibatkan satu PLC mengontrol
satu proses. Aplikasi ini tidak tehubung/berkomunikasi dengan komputer atau PLC lainnya.

2021 Automasi Industri dari Modul


15 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 21 aplikasi single-ended

Aplikasi multitask melibatkan satu PLC yang mengontrol beberapa proses. Kapasitas I/O
yang memadai merupakan faktor signifikan untuk jenis ini. Selain itu, jika PLC akan menjadi
subsystem dari proses yang lebih besar dan harus berkomunikasi dengan PLC utama,
persyaratan untuk komunikasi jaringan data juga dibutuhkan.
Aplikasi control management melibatkan satu PLC mengontrol beberapa PLC lainnya.
Jenis aplikasi ini membutuhkan PLC dengan prosesor yang besar dirancang untuk
komunikasi dengan PLC lainnya dan kemungkinan komunikasi dengan komputer. PLC ini
mengawasi beberapa PLC dengan berbicara ke PLC lainnya apa yang harus dilakukan.

Gambar 22 Aplikasi PLC Control Management

Memori bagian dari PLC untuk menyimpan data, instruksi dan program kendali. Ukuran
memory biasanya di tuliskan dalam bentuk K values: 1K, 6K, 12K dan seterusnya. Ketika
berhadapan dengan komputer atau memory PLC, 1K berarti 1024, karena pengukuran
berdasarkan dari sistem biner. Tergantung dari jenis memori, 1K bisa berarti 1024 bits,

2021 Automasi Industri dari Modul


16 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1024 bytes atau 1024 words. Faktor yang mempengaruhi ukuran memory yang
dibutuhkan untuk PLC melibatkan :
• Jumlah I/O yang digunakan
• Ukuran program
• Kebutuhan data-collecting
• Kebutuhan fungsi supervisory
• Penambahan dimasa depan

2021 Automasi Industri dari Modul


17 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Dr.Eng Syahril Ardi, ST, MT, Sirin Fairus, STP, MT (2020), Disain Sistem Kendali
dan Monitoring Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah Buangan Boiler Berbasi
PLC dan HMI (Human Machine Interface), LP2M POLITEKNIK MANUFAKTUR
ASTRA.
2. Oscar Carlsson (2017). Engineering of IoT Automation Systems, Sweden : Lule˚a
University of Technology.
3. Mikell P. Groover (2015) Automation, Production Systems, and Computer -
Integrated Manufacturing, Fourth Edition, Pearson Higher Education, Inc.
4. Lilik Subiyanto, ST. MT. Modul Ajar Praktikum Programmable Logic Controller
(2015), Program studi Teknik otomasi, Politeknik Perkapalan Negri Surabaya.
5. William C. Dunn (2015) Fundamentals of Industrial Instrumentation and Process
Control, McGraw Hill Education.
6. Tracy Adams, P.E (2014), SCADA System Fundamentals, Continuing Education
and Development, Inc.
7. Frank Lamb (2013). Industrial Automation Hands-On, McGraw Hill Education.
8. F. Ebel, S. Idler, G. Prede, D. Scholz (2008), Fundamentals of automation
technology. Festo Didactic GmbH & Co. KG, 73770 Denkendorf, Germany, 2008
9. PPPGT (1999). Programmable Logic Control (Hand out Pelatihan), Bandung :
PPPGT
10. R. Ackerman, J. Franz, A.Hopf, M. Kantel, and B. Plagemann (1994). Programmable
Logic Controllers, Esslingen : Festo Didactic KG.
11. Diktat Praktikum Laboratorium Sistem Kendali Prodi D3 Teknik Elektronika –
Universitas Negeri Malang.

2021 Automasi Industri dari Modul


18 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai