Anda di halaman 1dari 6

MODUL PRAKTIKUM

Praktikum
Pengukuran
Besaran Listrik
Percobaan V
KWH Meter

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Elektro MK14013 Laboratorium Teknik Elektro

Abstract Kompetensi
Setelah melaksanakan percobaan • Dapat menjelaskan cara
ini, Anda diharapkan dapat kerja KWH meter
menghitung rangkaian ekivalen • Menghitung banyaknya
hambatan parallel, menggunkan sifat daya listrik dalam waktu
pembagi arus dan menggunakan tertentu
hokum kirchoff • Menghitung cos Ф
• Memahami gambar
rangkaian instalasi
peneranga
Pengantar Praktikum Pengukuran Besaran Listrik
I. Tujuan

Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat:


1. Dapat menjelaskan cara kerja KWH meter
2. Menghitung banyaknya daya listrik dalam waktu tertentu
3. Menghitung cos Ф
4. Memahami gambar rangkaian instalasi penerangan

II. Pendahuluan

Semua pemakaian tenaga listrik tentu diberi pembatas arus (limiter) untuk menjaga
keamanan pemakaian. Selain itu pemberi tenaga listrik (PLN) dapat mengatur pemakaian
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, pembatas ini juga erat sekali hubungannya
dengan kabel instalasi dan peralatan yang dipakai.
Selain pembatas arus, dilengkapi pula pesawat pengukur pemakaian tenaga listrik
(KWH meter). Dengan demikian jumlah tenaga listrik yang terpakai dapat diketahui untuk
menetapkan jumlah pembayaran pelanggan, maka KWH meter didefinisikan sebagai alat
untuk mengukur energy listrik yaitu banyaknya pemakaian daya listrik dalam waktu tertentu.
Untuk perhitungan tersebut dapat dilihat pada rumus persamaan berikut:

𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑎𝑚 𝑥 1𝐾𝑊 (𝑊)


𝐃𝐀𝐘𝐀 𝐊𝐖𝐇 =
𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝐾𝑊𝐻

Dimana:
U=Pxt
U = energy listrik (KWH)
P = daya listrik (W)
T = waktu (jam)

‘13 Praktikum Pengukuran Besaran Listrik


2 Laboratorium Teknik Elektro
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.1 Konstruksi dalam dari KWH meter

Untuk mengukur arus bolak balik maka digunakan alat ukur tipe induksi. Pada KWH
meter terdapat dua buah kumparan yaitu kumparan arus (Cc) dan kumparan tegangan (Cp)

Ketika keluaran dari KWH meter diberikan beban maka ada arus yang mengalir
melaluio Cc dan mengakibatkan fluks Ф1 dan pada Cp manghasilkan Ф2, dimana antar arus
yang melalui Cc dan Cp berselisih 90o. Cp mempunyai jumlah kumparan yang banyak dan
mempunyai penmpang kawat spull dari Cc Dengan demikian pada kepingan AI (D), terjadi
momen gerak TD yang berbanding lurus terhadap daya beban. Bila kepingan AI berputar
dengan kecepatan n, sambil berputar D akan memotong garis fluksi dari magnet permanen,
akan menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap n Фm didalam
kepingan tersebut

Untuk mencapai perputaran tertentu, maka perputaran AI ditransformasikan melalui


system mekanis tertentu kepada alat penunjuk atau roda-roda angka. Transformasi dari
kecepatan putar roda angka lebih lambat dibandingkan dengan kepingan AI

Dengan demikian alat penunjuk atau roda angka akan menunjukan energy yang diukur
dalam KWH setelah melewati kalibrasi tertentu. Tujuan pengukuran cosᵠ atau pengukur fasa
adalah memberikan penunjuk secara langsung dari selisih fasa yang timbul antara arus dan
tegangan. Faktor daya dari suatu system instalasi listrik adalah merupakan perbandingan
besarnya daya aktif (W) dengan besarnya daya semu (VA)

‘13 Praktikum Pengukuran Besaran Listrik


3 Laboratorium Teknik Elektro
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk menghitung Cos ᵠ :

Cos ᵠ =P/V.I

Dimana daya didalam penyebut adalah bahan daya yang asli sebab tegangan (V) dan arus
(I) hasil dari pengukuran.

Bagian KWH meter adalah:

• Kumparan arus
• Kumparan tegangan
• Magnet permanen
• Piringan AI
• Poros atau as
• Gir
• Roda gir
• Register
• Creep Hole/Lubang anti rambatan

III. Peralatan

Utama : KWH meter satu phase


Lampu pijar
Lampu TL
Tang meter AC (arus dan tegangan)
Kabel penghubung
Tespen
Tang lancip/tang buaya
Pendukung : Multimeter

‘13 Praktikum Pengukuran Besaran Listrik


4 Laboratorium Teknik Elektro
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
IV. Langkah Kerja

1. Periksa rangkaian dan peralatan sebelum dioperasikan


2. Hidupkan lampu grup I,II dan III
3. Dengan memperhatikan register, hitung energy yang terpakai selama 20 menit
4. Hitunglah daya nyata (P) dan daya semu (S), serta daya buta (Q) dan Cos ᵠ dari instalasi
tersebut
5. Ulangi percobaan diatas dengan mengubah daya pemakaian

Tabel Hasil Pengukuran Percobaan


Putaran Putaran
Jenis Tegangan
Arus (A) Pada Waktu (S) Tiap
Lampu (V)
Register (N) KWH

Tabel Hasil Pengukuran Percobaan


Daya Daya Energi
Jenis Daya Buta
nyata (P) Semu (S) Listrik (U) Cos Φ
Lampu (Q) VAR
(W) (VA) (KWH)

V. Tugas

1. Apa maksud dan tujuan menghitung Cos ᵠ?


2. Beban instalasi apa yang menyebabkan daya rendah?
3. Gambar diagram pengawatan dari rangkaian yang ada!
4. Apa yang dimaksud dengan daya nyata, daya semu, dan daya buta?
5. Berapa rupiah jika diketahui 1 KWH = Rp. 100(data dilihat dari percobaan)?
6. Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan di atas!

‘13 Praktikum Pengukuran Besaran Listrik


5 Laboratorium Teknik Elektro
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Coombs, Clyde, 2012, Electronic Instrument Handbook, Second Eddition, New York,
McGraw-Hill,inc.
2. Roddy, Dennis ,2010, Komunikasi Elektronik, Edisi Keempat, Jakarta, PT Prenhallindo,
3. Wal, Van, Der, 2013, Ringkasan Elektro Teknik, Jakarta, Erlangga,

‘13 Praktikum Pengukuran Besaran Listrik


6 Laboratorium Teknik Elektro
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai