Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM OTOMASI INDUSTRI

MODUL 1

JUDUL PRAKTIKUM

Oleh:

Ilham Agung Febrian


2010621006

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2022
A. JUDUL PRAKTIKUM
Pengenalan Programmable Logic Controler (PLC)

B. HARI/TANGGAL
Senin, 13 Maret 2023

C. TUJUAN
a. Mengetahui bagian-bagian PLC dan fungsinya
b. Mengetahui bagian-bagian PLC Trainer dan fungsinya
c. Memahami penggunaan PLC dengan benar
d. Mengenal software pemograman untuk PLC

D. PENDAHULUAN

Pada mulanya mesin dikendalikan oleh alat alat mekanik yang menggunakan
gear (perbandingan rasio gigi), levers (pengungkit) dan peralatan dasar mekanik
lainnya. Sebagai dasar kebutuhan yang semakin kompleks maka dibutuhkan
suatu sistem kontrol yang lebih canggih. Sistem ini terdiri dari relay dan element
switch control. Elemen-elemen ini diperlukan sebagai persyaratan untuk
menyediakan kebutuhan logika kontrol untuk tipe operasi mesin tertentu. Hal ini
mungkin bisa diterima untuk mesin-mesin yang tidak pernah dirubah atau
dimodifikasi. Hardware relay tidak praktis dan menyita banyak waktu apabila
diinginkan untuk memodifikasinya dan menginstalnya kembali dan mungkin akan
timbul bugs-bugs kecil yang mungkin akan menjadi problem yang besar dan
untuk melakukan pembetulan dibutuhkan rewiring ulang pada sistem. Sesuatu
penemuan baru untuk memodifikasi sistem kontrol ini agar lebih praktis dan
sederhana sangat dibutuhkan. Pada akhir 1960 sampai akhir 1970 sebuah
penelitian menghasilkan Penemuan besar dalam bidang otomatisasi yaitu
Programable Logic Controller (PLC). PLC memberikan jalan yang termudah
untuk memprogram ulang wiring (software) daripada wiring ulang pada hardware
sistem kontrol.
Menurut NEMA (National Electrical Manufacturers Association USA), definisi
PLC adalah “Alat elektronika digital yang menggunakan programmable memory
untuk menyimpan intruksi dan untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus, seperti
logika, sequence (urutan), timing (perwaktuan), perhitungan dan operasi
aritmatika untuk mengendalikan mesin dan proses”. Programmable Logic
Controllers (PLC) merupakan suatu kesatuan sistem yang terdiri dari prosesor,
memory dan I/O yang terintegrasi. PLC sangat multifungsi dan memiliki
fleksibilitas program yang cukup tinggi. PLC ini adalah bentuk khusus pengontrol
berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi
logika semisal logika kombinasional, sekuensial, pewaktuan, pencacaahan dan
aritmatika guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses.
PLC dapat diprogram dengan program aplikasi control PLC yang merupakan
jantung dari sistem kontrol. PLC juga memungkinkan untuk mengontrol tugas
sederhana dan berulang atau bahkan dari PLC tersebut terkoneksi dengan host
controller atau host computer untuk mengontrol proses yang rumit.
Pemprograman PLC dapat dilakukan dengan console maupun dengan CX-
programer meggunaka bahasa ladder sedangkan dalam hal pengaktifan input
output juga dapat menggunakan low logic atau high logic.
E. LANDASAN TEORI
Programmable Logic Controller (PLC) adalah unit pengendali pusat dalam
industri atau proses. Pengoperasian proses yang efektif dan pertimbangan
keselamatan jika diprogram dengan tepat dapat memenuhi tujuan yang
dipersyaratkan. Makalah teknis ini secara singkat membedakan sistem
otomasi saat ini dan teknologi masa lalu untuk mengidentifikasi dan
mengeksplorasi kemampuan PLC untuk proses apa pun. Logika relai dan
logika kontaktor (RLC) dipraktikkan di masa lalu yang mencakup intervensi
dan kesalahan manusia. Munculnya dan penerapan mikroprosesor,
mikrokontroler, dan alat spesifik baru seperti PLC, Supervisory control and
data acquisition (SCADA) dan Distributed control system (DCS) telah
meningkatkan produktivitas, akurasi, presisi, dan efisiensi. Sistem ini
mengurangi intervensi manusia dan meningkatkan fleksibilitas dalam kontrol
proses. Kata kunci otomatisasi dengan jelas menyatakan bahwa kerja suatu
proses atau pengulangan secara efisien dengan menggabungkan
mekanisme dan urutan kontrol dalam urutan yang tepat beberapa kali
dengan penyimpangan yang dapat diterima dalam keluaran proses.
F. ALAT DAN BAHAN
a. PLC Omron Symac CP1E
b. PLC Trainer Omron CP1E-E20DR-A
c. Software CX-Progammer

G. LANGKAH KERJA
1. Pengenalan PLC Omron Symac CP1E
a) Amati dan ambil gambar (foto) PLC Omron Symac CP1E
b) Catat spesifikasi PLC Omron Symac CP1E
c) Catat bagian-bagian PLC Omron Symac CP1E beserta fungsinya
2. Pengenalan PLC Trainer Omron CP1E-E20DR-A
a) Amati dan ambil gambar (foto) PLC Trainer Omron CP1E-E20DR-A
b) Catat bagian-bagian PLC Trainer Omron CP1E-E20DR-A beserta
fungsinya
3. Pengenalan Software CX-Progammer
a) Install Software CX-Progammer pada komputer/laptop anda
b) Setelah Software CX-Progammer berhasil terinstall, buka software
tersebut hingga muncul tampilan berikut:
c) Dengan menggunakan pointer mouse, tekan File-New untuk mulai
membuat program baru

d) Lakukan pemilihan jenis PLC dan koneksi PLC.


Catatan:
Pada jendela Change PLC:
 Device name : nama default adalah NewPLC1 dapat diubah
dengan nama apapun sesuai dengan keinginan pembuat program
 Device Type: CP1E
 Networktype : USB
e) Klik oke
f) Setelah itu akan muncul jendela pembuatan program pertama kali
seperti gambar berikut yang menunjukkan laptop/komputer siap
digunakan untuk membuat program.

H. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada pertemuan minggu lalu kita berlajar pengenalan dasar bagian bagian
dari PLC omron dari mulai Input,Output,Vcc,Ground dan apa saja yang ada
di dalam PLC omron seperti Microprosesor.

Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:

1. Central processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak atau


jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan
operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping
itu CPU juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja
PLC, transfer informasi melalui internal bus antara PLC, memory dan
unit I/O.
2. Bagian CPU ini antara lain adalah :
3. Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik
menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
4. Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini
berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access
Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna /
pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan
hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada
juga bagian yang tidak bersifat volatile.
5. Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC,
dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only
Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU,
karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang
tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke
dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang
ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga
prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM
jika program di RAM hilang atau rusak [6].
6. Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap
jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi
rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke
tempat lain tepat sampai pada waktunya
7. Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini
berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah
dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba
terputus.

Prinsip Kerja PLC


Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal
masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.
PLC memiliki dua bagian dasar, yaitu : Input/Output interface system dan Central
Processing unit.
Input
Input yang akan masuk ke dalam CPU berupa signal dari sensor atau
tranducer. Signal sensor ini terdapat dua jenis, yaitu: discrete signal dan analog
signal. Discrete signal berupa saklar biner dimana hanya sebuah ON atau OFF
signal ( 1 atau 0, Benar atau salah), Contoh nya : push button, limit switch dan
level sensor. Sedangkan analog signal menggunakan prinsip rentang suatu nilai
antara nol hingga skala penuh. Contoh nya dalam kehidupan sehari-hari adalah
ketika anda sedang memutar volume speaker atau radio anda. Rentang nilai dari
sensor ini akan diinterpretasikan sebagai nilai-nilai integer oleh CPU PLC. CPU
PLC pada saat ini sering menggunakan 16 bit processor sehingga nilai integer nya
memiliki rentang -32768 hingga 32767. Contoh dari analog signal ini adalah
sensor tekanan, sensor temperature, dan sensor aliran. Analog signal dapat berupa
tegangan atau arus listrik dan nilai ini akan diproposionalkan dengan nilai integer
CPU, contohnya: sebuah analog 0 – 5 V atau 4 – 20 mA akan dikonversikan
menjadi nilai integer 0 – 32767.

CPU
Semua aktivitas atau pemprosesan data yang diambil dari sensor (data
input) terjadi pada Central Processing Unit (CPU). CPU ini memiliki tiga bagian
utama, yaitu : Processor, Memory System, dan System Power Supply.
Processor akan memproses signal input secara aritmatik dan logic, yaitu
melakukan operasi logika, sequential, timer, counter dan mengolah fungsi-fungsi
yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan. Selain itu, processor
juga mengolah program yang ada di dalam memori, serta mengatur komunikasi
antara input-output, memori dengan processor itu sendiri.

Output
Hasil pemrosesan data yang diolah pada CPU akan berupa signal keluaran digital
yang dikirim ke modul output untuk menjalankan actuator. Actuator ini dapat
berupa motor listrik, solenoid, heater, led display, injector, heater, pompa, dan
lain-lain. Actuator ini akan berfungsi sesuai instruksi dari CPU, jika pada CPU
telah diprogram timer ON dari lampu selama dua detik maka lampu pada aktuator
akan menyala selama dua detik dan kemudian setelah dua detik lampu akan OFF.

I. KESIMPULAN DAN SARAN


PLC memiliki input dan output yang jumlahnya sama, ada beberapa plc
membutuhkan tambahan daya secara extrernal ada juga yang internal.

J. REFERENSI

Saputra, A., Rahman, A.W.F. 2017. Sistem Koreksi Otomatis Pada Mesin
Packaging Dengan Pengendali PLC. Jurnal Teknologi Elektro, Universitas
Mercu Buana, 8(1), 54-57.

Wicaksono, H. 2009. Programmable Logic Control Teori, Pemrograman dan


Aplikasnya dalam Otomasi Sistem, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yuhendri, D. 2018. Penggunaan PLC Sebagai Pengontrol Peralatan Building
Automatis. Journal of Electrical Technology, 3(3), 121–127.

Hudedmani, M. G., Umayal, R. M., Kabberalli, S. K., & Hittalamani, R.


(2017). Programmable logic controller (PLC) in automation. Advanced
Journal of Graduate Research, 2(1), 37-45.

LAMPIRAN

Bagian lampiran dalam praktikum ini berisi foto-foto atau bermacam-macam hal
yang sekiranya perlu kita lampirkan sebagai pelengkap laporan praktikum.
Lampiran ini bisa menjadi bukti bahwa kita telah melakukan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai