Anda di halaman 1dari 104

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang atau lebih dikenal dengan


STM Pembangunan Semarang merupakan sekolah yang diharapkan mampu
menghasilkan sumber daya manusia yang handal, ahli,dan berkualitas di bidang
teknik.

Dalam upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal, ahli,
dan berkualitas, maka perlu diberlakukan system kurikulum Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) di SMK Negeri 7 Semarang.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan sistem yang memberlakukan


system pendidikan ganda yaitu pendidikan formal ( sekolah ) dan pendidikan
informal ( dunia usaha/industri). Oleh karena itu dilaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini dilaksanakan sebagai wujud dari sistem “LINK AND
MATCH” yaitu sebuah program kerjasama antara lembaga pendidikan denagn
industri.

Harapan pihak sekolah dalam penyelenggaraan program Praktik Kerja


Lapangan (PKL) ini, yaitu agar siswa SMK Negeri 7 Semarang dapat menjadi
sumber daya manusia yang handal , ahli , dan berkualitas di bidang teknik.
Disamping itu , kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membiasakan dan menyesuaikan diri dengan suasana lingkungan kerja, sehingga
keahlian siswa diharapkan meningkat sesuai kebutuhan atau tuntutan dalam dunia
industri.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan yang ada diatas, maka diambil rumusan masalah agar
mengerucutkan laporan yakni “ Apa akibat dari terjadinya beban lebih dan
bagaimana cara mengatasinya serta apa dampak dari beban lebih?”.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai penunjang mutu
pendidikan , memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Menghasilkan tenaga kerja yang handal, ahli, dan berkualitas di bidang teknik.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk beradaptasi dengan suasana di
lingkungan kerja/industri.
3. Menjalin kerjasama antara sekolah dengan industri.
4. Mengembangkan social responcibility.
5. Melengkapi kompetensi siswa yang belum diberikan di sekolah.
6. Menumbuhkan etos kerja.
7. Memperkenalkan dunia kerja.
8. Menyelaraskan materi pelajaran yang diperoleh di sekolah dengan yang ada di
industri.
9. Mengimplementasikan materi pelajaran di sekolah pada industri.
10. Sebagai media untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah
dengan pekerjaan di industri.
11. Meningkatkan kemampuan dalam penyerapan teknologi baru dari dunia
industri.
12. Belajar mengatasi masalah yang timbul atau kesulitan yang ditemui saat di
dunia kerja.

2
13. Memperkokoh hubungan sekolah dengan industri, sehingga terjalin hubugan
kerjasama dengan baik.
14. Memberikan gambaran secara langsung tentang dunia usaha dan industri yang
nantinya akan dihadapi setelah lulus dari bangku sekolah.
15. Mengembangkan pemantapan profesionalisme yang diperlukan untuk
memasuki dunia lapangan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.

1.4 Tujuan Penulisan Laporan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis diharapkan


mampu untuk menyusun laporan Praktik Kerja Industri yang bertujuan sebagai
berikut :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
dan Ujian Akhir Sekolah (UAS).
2. Sebagai kewajiban dan bukti bahwa siswa-siswi setelah melakukan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama enam bulan.
3. Mengembangkan pemahaman dan penalaran siswa-siswi dalam menyusun
laporan secara ilmiah.
4. Penulis dapat meempelajari kembali pengetahuan yang didapat dari Praktik
Kerja Lapangan (PKL).
5. Untuk meningkatkan perbendaharaan kata bahasa Indonesia.
6. Untuk melatih siswa-siswi dapat menyusun laporan tertulis secara sistematis
dan logis sesuai kaidah penulisan karya ilmiah
7. Untuk melatih suswa-siswi agar dapat melakukan pengelolaan informasi
dengan baik dan benar.
8. Menumbuhkembangkan kemampuan imajinasi, kreatifitas, analisa, dan
sintesa secara komprehensif yang diwujudkan dalam bentuk Laporan ilmiah.

3
9. Mampu memecahkan setiap permasalahan yang ada di lapangan dan mampu
mencari solusi untuk menyelesaikan secara tuntas sehingga dapat menjadi
sebuah pengalaman dan penunjang laporan.
10. Dapat melatih cara berfikir siswa agar tertib dan teratur dalam penyusunan
laporan harus mengikuti semua aturan – aturan dari sekolah maupun Industri.

1.5 Alasan Pemilihan Judul

Dalam bidang teknologi saat ini berkembang sanagtlah pesat , dalam kawasan
industri sekarang ini juga menggunakan berbagai peralatan modern yang
bertujuan untuk mempercepat proses produksi serta memperbaiki mutu dari setiap
produk yang dihasilkan.

Dalam hal ini PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang merupakan
salah satu dari sekian banyak perusahaaan yang bergerak dalam bidang
Mechanical & Electrical Contactor’s , Mechanical & Electrical equipment’s
Supplies , Mechanical & Electrical Design Services , Switchboard’s and Panel
Manufacturing.

Dengan semakin banyak nya industri – industri ssat ini, sering kali terjadi
persaingan dalam dunia industri. Maka setiap industri – industri yang bersaing
harus meningkatkan mutu dan kualitas perusahaan . Hal tersebut menyebabkan
timbulnya berbagai permasalahan. Salah satu permasalahan yang sering didengar
dalam penggunaan energi listrik untuk level industri adalah faktor daya atau cos ɸ
dan pemasangan kapasitor. Apabila cos ɸ lebih rendah dari 0.85 maka daya
reaktif yang dihasilkan dari beban industri tersebut akan dikenakan biaya dalam
penentuan besarnya tagihan listrik. Dalam kasus ini, pihak industri diwajibkan
membayar daya reaktif yang digunakan kepada penyedia layanan listrik. Untuk

4
mengatasi masalah rendahnya factor daya atau tingginya daya reaktif, banyak
industri atau bangunan modern yang memasang kapasitor bank.

Maka dari itu, PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang membuat
suatu panel control yang baik , aman , dan handal yang disebut Panel Capasitor
Bank . Panel ini merupakan suatu panel yang berfungsi untuk memperbaiki factor
daya/Cos Phi . Untuk itu penulis memilih juduk laporan “ PANEL CAPASITOR
BANK KAPASITAS 12 x 25 KVAR/ 400 VOLT PROYEK HOTEL MM
SETURAN DI PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA SEMARANG ’’.

1.6 Pembatasan Laporan

Dalam laporan ini penulis hanya menguraikan tentang bagian-bagian


kelistrikan, prinsip kerja, perencanaan, pemeliharaan dan trouble shooting jika
terjadi masalah pada panel kapasitor bank serta hal-hal yang berkaitan dengan
sistem panel. Masalah ini digunakan untuk membatasi perencanaan agar sesuai
dengan inti permasalahan yang dibahas dan tidak terjadi kesalahpahaman serta
kesenjangan pendapat antara penulis dengan pembaca.

1.7 Metode Pengumpulan Data


Hal ini merupakan salah satu unsure penting dalam penyusunan laporan, karena
membutuhkan data – data yang akurat untuk menjadi bahan acuan dalam
penulisan laporan prakerin. Dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Industri ,
penulis berusaha mengumpulkan data dengan berbagai metode, yaitu :

5
1.7.1 Metode Observasi (Pengamatan)

Metode ini merupakan secara pengamatan secara langsung kondisi di


lapangan atau industri, sehingga penulis mendapatkan informasi tentang panel
kapasitor bank secra langsung di lapangan. Sehingga dapat mengetahui secara
langsung komponen dan prinsip kerja panel kapasitor bank.

1. 7.2 Metode Interview (Wawancara)

Metode ini merupakan kegiatan Tanya jawab dan mengajukan


pertanyaan – pertanyaan secra langsung kepada semua pihak yang terlibat,
baik di kantor maupun di lapangan. Selain itu, kegiatan ini dilakukan untuk
memperjelas simbol-simbol pada komponen, cara kerja suatu komponen,
gambar rangkaian, maupun prinsip kerja komponen dan kapasitor bank.

1.7.3 Metode literature (Studi Pustaka)

Metode ini merupakan kegiatan mencari data dan informasi dari buku,
baik buku dari sekolah maupun buku dari tempat Praktik Kerja Lapangan
(PKL) guna menunjang kelengkapan dalam pembuatan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).

1.7.4 Metode Eksperimen (Praktik Secara Langsung)

Metode ini merupakan metode yang paling utama dalam penyusunan


laporan dimana penulis memperoleh data dengan melakukan pengamatan
secara langsung.

6
1.7.5 Metode Browsing (Mencari Lewat Internet)

Metode ini merupakan metode untuk mencari referensi informasi dan


hal-hal yang berkaitan dengan panel kapasitor bank di situs internet.

1.7.6 Metode Dokumentasi

Metode ini merupakan metode mencari dan mengumpulkan data yang


dilakukan sebagai bukti bahwa penulis mengetahui sebenarnya apa itu panel
kapasitor bank dan juga sebagai metode pengambilan fisik dari panel
kapasitor bank itu sendiri.

1.7.7 Metode Observasi ( Pengamatan )


Observasi adalah pengamatan suatu obyek yang akan diteliti. Dalam
hal ini siswa melakukan pengamatan langsung pada cara kerja Panel Capasitor
Bank, sehingga siswa dapat mengetahui secara langsung macam, bentuk , dan
fungsi peralatan yang digunakan. Sebab jika denagn gambar , hasilnya kurang
memuaskan dan kurang jelas , maka perlu pengamatan secara langsung.

1.7.8 Metode Interview ( Wawancara )


Suatu metode untuk mengumpulkan data dengan menyajikan pertanyaan
langsung kepada narasumber/ pembicara. Dalam hal ini siswa melakukan
wawancara dengan pembimbing industri maupun kepada pekerja di lapangan
yang lebih memahaminya. Wawancara dimaksudkan untuk menjelaskan
gambar rangkaian atau peralatan atau proses yang belum dimengerti oelh
siswa.

7
1.8 Sistematika Penyusunan Laporan

Untuk mempermudah penyusunan laporan maka penulis menggunakan


sistematika laporan menjadi lima bagian sub bab , sebagai berikut :

BAB 1 Pendahuluan

Sub bab ini berisi tentang Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
(PKL), Rumusan Masalah, Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
Tujuan Penulisan Laporan, Alasan Penulisan Judul, Pembatasan
Laporan, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan
Laporan.

BAB II Tinjauan Umum Perusahaan

Sub bab ini berisi tentang keadaan industri tempat penulis


melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pada bab ini diuraikan
mengenai Sejarah Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur
Organisasi Perusahaan, Sistem Kepegawaian Perusahaan, Keselamatan
Kerja dan Pemeliharaan Tempat Kerja, Lokasi dan Tata Letak
Perusahaan/Industri, Administrasi Teknik Perusahaan, Teknik
Pelaksanaan Perusahaan, Macam – Macam Pekerjaan, Daftar/list
Proyek Perusahaan, Daftar Invertaris Alat – Alat Perusahaan,
Administrasi Perusahaan.

BAB III Landasan Teori/Landasan Dasar

Sub bab ini berisi tentang gambaran umum panel kapasitor bank, yaitu
Pengertian Panel, Fungsi Panel, Beban Listrik, Daya Listrik, Faktor
Daya/Faktor Kerja, Pengertian Kapasitor Bank, Kegunaan Kapasitor
Bank, Keuntungan Penggunaan Kapasitor bank , Bahaya Penggunaan
Kapasitor Bank, dan Komponen Panel Kapasitor Bank.

8
BAB IV Pembahasan

Sub bab ini berisi tentang sistem panel kapasitor bank yaitu : Prinsip
Kerja Panel Kapasitor Bank, Perencanaan Panel Kapasitor Bank,
Perakitan Panel Capasitor Bank, Sistem Kompensasi Panel Kapasitor
Bank, Metode Pemasangan Instalasi Panel Kapasitor Bank,
Pengoperasian Panel Kapasitor Bank, Perawatan Panel Kapasitor
Bank, dan Pemeliharaan Panel Kapasitor Bank.

BAB V Penutup

Sub bab ini berisi Kesimpulan dan Saran baik untuk pihak sekolah
maupun pihak industri selama melakukan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) selama enam bulan dan disertai dengan Daftar Pustaka dan
Lampiran.

9
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Dwi Berkah Arga Kencana adalah perusahaan yang bermula hanya
bergerak dalam bidang reparasi listrik, gambaran sejarah dari PT. Dwi Berkah
Arga Kencana sebagai berikut :

Pada tahun 1984, Bapak Bambang Soeharsono mendirikan sebuah Industri


yang bergerak dalam bidang reparasi motor listrik, awal mulanya bengkel tersebut
diberi nama PT. DIPTA BAROKAH. Dalam beberapa tahun berikutnya, usaha
tersebut menjadi berkembang dan diminati banyak pelanggan. Adapun alasan
utama didirikannya perusahaan tersebut adalah :

 Semakin banyaknya pembangunan gedung bertingkat baik untuk hunian


maupun kegiatan ekonomi.
 Dengan pesatnya pembangunan, diperlukan perusahaan yang dapat
melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan bidang Mechanical dan
Electrical sehingga didirikannya perusahaan yang bergerak dalam bidang
tersebut.
 Dengan didirikannya perusahaan ini diharapkan dapat menggunakan banyak
tenaga kerja, sehingga Secara tidak langsung turut serta dalam menciptakan
masyarakat Indonesia yang produktif.

Karena perusahaan ini semakin berkembang kemudian usaha Bapak


Bambang Soeharsono yang dibantu oleh Bapak Ir. Bambang Sulistiono yang
sebagai mana anak dari Bapak Bambang Soeharsono , dan Bapak Ir. Bambang

10
Sulistiarsono juga mengajak teman untuk bergabung yaitu Bapak Deny
Tanudjaya.

Namun setelah perusahaan berjalan cukup lama Bapak Ir Bambang


Sulistiono wafat , dan terjadilah kevacuman dalam perusahaan tersebut.
Setelah terjadi kevacuman sekitar satu tahun , kegiatan dalam perusahaan pun
berjalan kembali setelah bergabungnya adik dari Bapak Ir. Bambang
Sulistiono yaitu Bapak Agus Sulistiono, dan pada tanggal 24 September 1997
PT. DIPTA BAROKAH berganti nama menjadi PT. DWI BERKAH ARGA
KENCANA dengan dibawah pimpinan Bapak Denny Tanudjaya, dan
perusahaan tersebut terletak di Jl Majapahit no 240 Semarang. PT. DWI
BERKAH ARGA KENCANA adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang Mechanical & Electrical Equipment Supplies , Mechanical &
Electrical Design Services, Switchboard’s and Panel Manufacturing.

Mengawali dengan menjadi bagian kecil dari perusahaan besar di


Indonesia, kualitas dan kemajuan peusahaan yang cepat membuat PT. DWI
BERKAH ARGA KENCANA memutuskan untuk terjun langsung dalam
dunia indutri skala besar , pengerjaan yang digeluti lebih pada property seperti
hotel ,mall, apartement dan office.

Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dengan menjaga


kualitas PT . DWI BERKAH ARGA KENCANA membangun link produksi
ducting dan jaringan suplayer di seluruh Indonesia yang berkualitas.
Banyaknya link yang terjalin membuat PT. DWI BERKAH ARGA
KENCANA dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang lebih
berpengalaman.

11
2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi Perusahaan

Menjadi teknisi dan Perusahaan pemasok professional dalam


program pengembangan industri dan dunia secara luas.

2.2.2 Misi Perusahaan

1. Untuk mendukung pelanggan dalam pengembangan , perawatan,


dan peningkatan industri mereka dengan harapan yang terbaik..
2. Untuk mendukung pelanggan meningkatkan keuntungan denagn
meningkatkan efisiensi dan ketersediaan kompetensi teknik
tertinggi dan produk untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

2.3 Struktur Organisasi perusahaan

Sebuah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada
pengelolaan yang baik bagi perusahaan tersebut. Dimana system pengelolaan
nya berbeda – beda sesuai dari perencanaan serta tujuan perusahaan tersebut.
Dari sifat serta keadaan yang memungkinkan sebuah perusahaan dapat
berkembang menurut apa yang telah direncanakan sebelumnya. Maka masing
- masing perusahaan mempunyai system dan struktur organisasi yang berbeda
dan tentunya harus sesuai dengan perusahaan tersebut . Pada umumnya
perusahaan sedang atau besar mempunyai struktur organisasi system garis
seperti yang diterapkan oleh PT. Dwi Berkah Arga Kencana Semarang,
sebagai gambaran umum dalam setiap perusahaan terdapat struktur organisasi
yang makna didalamnya terlampir uraian tugas, tanggung jawab , dan
wewenang dalam berorganisasi , dalam hal ini struktur organisasu yang
dibahas sebagi berikut :

12
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Dwi Berkah Arga Kencana

2.3.1 Tugas dan Kewajiban


1. Komisaris
 Memberikan pengarahan dan nasehat kepada Direksi dalam
menjalankan tugasnya.
 Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam
menjalankan perusahaan.
 Mematuhi peraturan perundang – undangan yang berlaku ,
Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan – keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS )
 Mengevaluasi rencana kerja dan anggaran perusahaan serta
mengikuti perkembangan Perusahaan dan apabila terdapat gejala

13
yang menunjukan perusahaan sedang dalam masalah, Dewan
Komisaris akan segera meminta Direksi untuk
mengumumkannya kepada para pemegang saham dan
memberikan rekomendasi untuk langkah – langkah perbaikan
yang diperlukan.
 Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai tujuan
strategis perusahaan , rencana pengembangan usaha , anggaran
tahunan, laporan keuangan tahunan.
2. Direktur Utama ( President Director)
 Menyusun kebijakan dan merencanakan kegiatan perusahaan
 Menandatangani kontrak dengan pengguna jasa/costumer.
 Bertanggung jawab atas jalannya peusahaan dalam proses
produksi dengan tidak melupakan mutu dan kualitas.
 Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan dalam proses produksi.
 Merumuskan strategi perusahaan dan menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh badan pengawasan dalam proses produksi
3. Purchasing
 Melakukan permintaan penawaran barang kepada supplier
 Melakukan negosisasi harga supplier
 Membuat purchasing order (PO) kepada supplier
 Berkoordiansi dengan bagian logistic untuk kesuaian spesifikasi
barang dan waktu pengiriman
4. Kepala Bagian Keuangan ( Kabag P/K )
 Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan,
serta pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien,
akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah
yang berlaku

14
 Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran
perusahaan, serta mengontrol penggunaan anggaran tersebut
untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien
dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan
 Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan
informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan
yang dibutuhkan perusahaan secara akurat.
 Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem
serta prosedur keuangan dan akuntansi. Selain itu juga
mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses
dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur.
 Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh
perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan
terhadap peraturan perpajakan.
 Merencanakan dan mengontrol arus kas perusahaan (cash
flow), terutama pengelolaan utang dan piutang. Sehingga hal
ini dapat memastikan ketersediaan dana untuk operasional
perusahaan dan kondisi keuangan dpat tetap stabil.
5. Kepala Bagian Pemasaran
 Menyusun strategi pemasaran berdasarkan kondisi pasar dan
kemampuan perusahaan
 Merumuskan riset pemasaran sesuai trend yang terjadi di
pasar khususnya pada produk pesaing yang serupa
 Menetapkan langkah alternatif untuk mengantisipasi adanya
kondisi yang merugikan perusahaan.
 Membangun interaksi dan kerjasama dengan konsumen
dengan sebaik – baiknya .

15
 Menerima apabila terjadi complain dari konsumen yang tidak
dapat diatasi oleh staff operasional.
 Menjamin perencanaan strategi pemasaran yang telah disusun
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
6. Kepala Bagian Produksi ( Kabag Produksi )
 Bertanggung jawab atas persiapan dan proses produksi.
 Mengawasi teknisi yang merancang mesin atau proyek yang
sedang dijalankan
 Mengkoordinasikan produksi , kontrol kualitas, dan penelitian
serta pengembangan produk.
 Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan
dan tenaga kerja serta pengaturannya di lapangan.
 Mengkoordinasikan kegiatan pengujian peralatan teknik.
 Mengkoordinasikan pengujian kualitas produksi.
 Memeriksa dan melakukan pelaksaan operasional.

2.4 Sistem Kepegawaian Perusahaan

Tenaga kerja pegawai) merupakan salah satu unsur terpenting dalam


laju dan perkembangan sebuah perusahaan, maka tenaga kerja menjadi tulang
punggung dalam menjalankan proses proses produksi pada sebuah perusahaan.

Dari banyak sistem penggajian yang telah berkembang di PT. DWI


BERKAH ARGA KENCANA Semarang telah memilih 3 kategori sistem
penggajian, yaitu :

 Sistem harian
 Sistem borongan
 Sistem bulanan

16
2.4.1 Tata Tertib
1. Karyawan diharuskan masuk dan pulang kerja sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
2. Karyawan yang berhalangan masuk kerja karena sakit dianggap sah
berhalangan masuk apabila ada surat keterangan dokter.
3. Karyawan diharuskan bersikap tertib dan sopan selama berada dalam
perusahaan.
4. Menjaga lingkungan kerja sebaik – baiknya.
5. Karyawan wajib menjaga dan memelihara semua milik perusahaan
dan segera melaporkan kepada atasan apabila mengetahui hal – hal
yang dapat emnimbulkan bahaya atau kerugian perusahaan.
6. Karyawan dilarang meninggalkan perusahaan selama jam kerja
untuk keperluan pribadi tanpa izin perusahaan.
7. Karyawan harus mendapat izin dari pimpinan apabila ingin pulang
karena ada urusan penting.
8. Karyawan harus menaati perintah dan peraturan yang telah
ditetapkan perusahaan.
9. Karyawan dilarang minum – minuman keras, membawa, menyimpan
dan menyalahkangunakan narkotika, melakukan segala macam
perjudian, dan berkelahi di lingkungan kerja.
10. Karyawan dilarang membawa senjata api dan benda tajam sejenisnya

2.4.2 Jadwal Kerja


Jadwal kerja yang ditetapkan di PT. DWI BERKAH ARGA
KENCANA Semarang telah disesuaikan dengan peraturan pemerintah/
DEPNAKER pasal 77 sampai dengan pasal 85 tentang waktu kerja dan
Undang – undnag No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Adapun
jam kerja PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA dapat ditujukan pada
tabel 2.1

17
Tabel 2.1 Jadwal Kerja

No Hari Jam Kerja

1. Senin 08.00 – 16.30

2. Selasa 08.00 – 16.30

3. Rabu 08.00 – 16.30

4. Kamis 08.00 – 16.30

5. Jumat 08.00 – 16.30

6. Sabtu LIBUR

7. Minggu LIBUR

2.5 Keselamatan Kerja dan Pemeliharaan Tempat Kerja


Keselamatan kerja secara umum bertujuan untuk mewujudkan suasana kerja
agar tumbuh rasa aman, tentram, dan gairah kerja sehingga dapat mempertinggi
mutu hasil pekerjaan serta meningkatkan kualitas pelayanan dan prestasi dalam
bekerja.

18
Keselamatan kerja benar – benar diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan
dan menjamin keselamatan di dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini sesuai
dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja No. Kep
25/MEN/1982 yang berlaku disesuaikan pokok – pokok kebijaksanaan
pemimpin. Saat ini , PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA sudah meliputi
pengadaan alat pengaman, alat – alat kerja dan sarana distribusi yang berfungsi
dengan baik , ruang kerja yang bersih dan tertata rapi, sehingga menumbuhkan
rasa aman pada karyawan dan memantapkan hasil kerja, yang selanjutnya dapat
menguntungkan perusahaan. Hasil kerja yang berkualitas tinggi dapat
memberikan kepercayaan konsumen pada perusahaan

2.5.1 Tindakan – tindakan Keselamatan kerja


 Ketika menggunakan gerinda wajib menggunakan kacamata dan
sarung tangan
 Ketika hendak melakukan pengujian wajib menggunakan sepatu
safety
 Ketika hendak melakukan pengelasan wajib menggunakan
sarung tangan dan kacamata las
 Ketika bekerja di ruangan yang mengeluarkan suara bising wajib
menggunakan ear plug
 Ketika bekerja di ketinggian wajib menggunakan body harness.

2.5.2 Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerja


Tempat kerja di PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA sangat
diperhatikan dan mutlak dilaksanakan. Hal – hal yang harus
diperhatikan tempat kerja yaitu :
 Penempatan alat – alat yang tertata rapi dan teratur sehingga
tidak mengganggu jalannya pekerjaan

19
 Kebersihan alat serta lingkungan tempat kerja harus selalu
bersih dari kotoran, debu, cat, dll.
 Pengaturan seluruh listrik yang baik dan rapi sehingga terkesan
indah dan terhindar dari kecelakaan akibat kebakaran.
 Pemeliharaan alat – alat mekanik yang dilakukan secara rutin.

2.6 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan/Industri


PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang berlokasi di Jl. Majapahit
no.240 Semarang. Pemilihan lokasi perusahaan berdasarkan pertimbangan –
pertimbangan sebagai berikut :
1. Location of Raw Materials : Loksai perusahaan dekat dengan persediaan
bahan baku sehingga biaya yang dikeluarkan lebih efisien.
2. Location of Market : Penentuan lokasi mempertimbangkan keberadaan
pasar sasaran penjualan sehingga produk san jasa ditawarkan terjangkau.
3. Lokasi Strategis ( dekat dengan Bandara dan Pelabuhan ), sehinga dalam
masalah pengiriman barang tidak begitu rumit
4. Labor Factor : Lokasi perusahaan dekat dengan pemukiman penduduk,
sehingga lokasi tersebut memungkinkan banyak menyediakan tenaga
kerja.

20
Tabel 2.2 Jenis Lokasi dan Keuntungan Perusahaan

NO Jenis Lokasi Keuntungan

 Dekat dengan Pasar Gayamsari


1. Location of Raw  Dekat dengan toko – toko alat elektronik
Materials serta material

 Dekat dengan daerah ruko – ruko


2. Location of Market  Dekat dengan kantor – kantor usaha
 Dekat dengan daerah bisnis

 Tidak jauh dengan kantor – kantor


3. Lokasi Strategis pengiriman barang
 Tidak jauh dengan Bandara A. Yani

 Dekat dengan kawasan padat penduduk


4. Labor Factor  Dengan dengan pasar dan supermarket

21
Pada gambar berikut ini dapat kita lihat letak PT. DWI BERKAH
ARGA KENCANA Semarang

Gambar 2.2 Denah Lokasi PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang

22
Di dalam PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang juga terdapat
beberapa unit bangunan yang cukup luas, yaitu :

 Lantai 1

23
 Lantai 2

Gambar 2.3 Unit – unit bangunan PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA
Semarang

2.7 Administrasi Teknik Perusahaan

Proses kontrak kerja yang disetujui PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA ,
pelaksanaan harus cepat, tepat, dan sesuia dengan tender yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak. Jika dalam proses pengerjaannya mengalami
keterlambatan maka akan mendapat konsekuensi sesuai persetujuan
sebelumnya.

24
2.7.1 TDP

25
2.7.2 SIUP

26
2.8 Teknik Pelaksanaan Perusahaan
Teknik pelaksanaan biasanya Pelaksana Teknik menunggu instruksi
kerja dari staff Teknik maupun Kepala bagian teknik , keselamatan kerja
sangat diperhatikan dalam proses pelaksanaan kerja.

2.9 Macam – macam Pekerjaan


PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha alat – alat listrik , bidang usaha tersebut
diantaranya :
I. PENGADAAN DAN PERAKITAN PANEL ( PANEL BUILDER)
MANUFACTURE BY BARKA PANELINDO
 Panel induk ( Main Distribution Panel )
 Panel Tukar ( Change Over Switch Panel )
 Panel synchron ( Synchronizing Panel )
 Panel Cadangan darurat ( ATS & AMF Panel )
 Panel Kapasitor ( Capasitor Bank Panel )
 Panel Pengendali Motor ( Starting Motor Control Panel )
 Panel Pengontrol System Logic ( Panel Logic Control )
 Panel Penerangan ( Lighting Panel )
 Dan lain – lain

II. PENGADAAN DAN PEMBUATAN MACAM – MACAM PEMANAS


( SUPPLY & PRODUCT OF HEATER )
 Pemanas Pipa ( Turbular Heater )
 Pemanas Pipa dengan Sirip ( Fin Turbular Heater)
 Pengeringan Kayu ( Klien Dry )
 Pemanas Infra Merah ( Infra Red Heater)
 Dan lain – lain

27
III. Mechanical & Electrical Contractor Divison
 Instalasi Jaringan Menengah dan rendah
 Instalasi Gardu Induk
 Instalasi Mesin Industri
 Instalasi Penangkal Petir ( Instalation Lightning )

IV. Pemasangan Mesin – Mesin Listrik Beserta Perlengkapan


( Erection & Instalation Electrical Machine )

V. Pengadaan & Pemasok Material Perlengkapan Pemanas


( Electrical Sales & Supply )
 Saklar Tegangan Menengah
 Alat – Alat Pengontrol
 Alat Pengindera
 Kabel Tenaga & Kontrol
 Panel Instalasi
 Kawat Email
 Kawat Pemanas
 Kabel Tahan Panas
 Pipa Instalasi
 Macam – Macam Isolator

Perangkat Komunikasi

VI. Perawatan dan Reparasi Alat – Alat Listrik


( Electrical Maintenance & Repair )
Gulung baru lilitan motor , trafo, dan generator ( Rewinding motor ,
trafo & generator )

28
2.10 Daftar/ List Proyek Perusahaan

Dari awal berdirinya PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA sampai


sekarang telah banyak kerjasama dengan pihak swasta ( PT) maupun pihak
pemerintah ( BUMN ) dalam menangani suatu proyek dalam skala kecil atau
besar. Adapun beberapa contoh proyek yang ditangani diantarannya dapat
ditunjukan sebagai berikut :

A. Pekerjaan Panel, Mekanikal – Electrical , Supply Material


 Pengadaan & Instalasi Lampu Penerangan jalan PRPP Semarang – Jawa
Tengah
 Pabrik Sentra Agrexpindo Pratama, Ungaran – Jawa Tengah :
a) Instalasi Kabel Power dan Penerangan
b) Pengadaan dan pemasangan panel power dan penerangan
 Pengadaan dan pemasangan panel power dan penerangan Henrison
Iriana , Irian Jaya
 Pengadaan dan pemasangan panel power dan penerangan Indo Sentra
Pelangi , Jakarta
 Pengadaan dan pemasangan panel power dan penerangan transit BBM
Pertamina , Padang
 PT. Pura Barutama Unit Paper Mill , Kudus – Jawa Tengah
a) Instalasi kabel power dan penerangan
b) Pengadaan dan pemasangan panel power dan penerangan
 Pengadaan Panel Kapasitor PT. Nagamas , Batang – Jawa Tengah
 PT. Sawo Kembar Galeria, Yogyakarta
 Pekerjaan Elektrikal :
 Pengadaan dan pemasangan Panel Programable Automatic
Boster Pump

29
 Pengadaan dan pemasangan Central Control Panel Fase Failure
Relay
 Pengadaan dan pemasangan Kapasitor Bank
 PT. Lembah Tidar Leather Industri ( pabrik kulit) , Magelang – Jawa
Tengah

 Pekerjaan Electrical
 Instalasi kabel power dan penerangan
 Pengadaan dan pemasangan Panel Cubicle, Panel Tegangan
rendah , Main Distribution Panel & Sub Distribution Panel
 Pengadaan Trafo Distribusi
 PT. Apac Inti Corpora , Bawen – Jawa Tengah
 Pekerjaan Electrical
Pengadaan dan pemasangan Panel Star Delta Starter , Panel
Lighting , Panel Sumor Bor, Panel Change Over Switch
 Pekerjaan Mekanikal
 Pengadaan Menaikkan Jembatan Sebrang
 Perbaikan Mesin Ball Press di Gudang Waste dan Gudang 6
 Pembuatan Conveyor
 Supply Material
 Pengadaan Lampu dan Armature
 Pengadaan dan pemasangan material komponen panel
 Pengadaan kawat Email
 Pengadaan dan pemasangan Panel Pompa Submersible di CV. Madya
Karya – Yogyakarta
 Pekerjaan pembuatan Panel Mixing Plan pada PT. Hutama Karya
Cabang Bali

30
 Pekerjaan mekanikal & electrical proyek pembangunan Gedung
DPRD Kabupaten Kampar – Riau
 Pekerjaan mekanikal & electrical proyek pengembangan Rumah Sakit
ORTOPEDI Prof. DR. R. Soeharso – Surakarta
B. Pekerjaan Pembangunan Gedung
 Pembangunan hotel The Grand Natia Bungalow & hotel Candidasa-
Bali
a) Design perencanaan
b) Pembuatan kolam renang
c) Pengadaan mebel, tempat tidur dan Interior kamar
d) Landscape tanaman
e) Pengadaan dan pelaksanaan seluruh material
 Pembangunan gedung kantor PT. Primafood Internasional Jl. Puri
Anjasmoro semarang ( Gedung 2 Lantai ) :
a) Design perencanaan
b) Pengadaan dan pelaksanaan seluruh material
 Pembangunan Wisma Karangturi Semarang
a) Design perencanaan
b) Pengadaan dan pelaksanaan seluruh material
c) Landscape tanaman
d) Pengadaan mebel, tempat tidur, dan interior kamar
 Pembangunan rumah dinas pimpinan cabang bank BRI – Brebes
 Pembangunan Posko dan Mess Ruko Puri Anjasmoro Blok EE2 No.10
Semarang

31
2.11 Daftar Invertaris Alat – Alat Perusahaan
Dari sekian banyak proyek yang telah ditangani, mulai dari mechanical ,
electrical, dan sebagainya. Maka invertaris alat – alat kerja PT. DWI BERKAH
ARGA KENCANA juga semakin lengakap adalah salah satunya ditunjukkan
pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Daftar Inventaris Alat – Alat Perusahaan


NO NAMA BARANG MERK/ TYPE UNIT/SET
1. Mesin Las Listrik Dongfeng 8 set
( 5 KW - 220 V )
2. Mesin Las Asitilen Japan 2 set
3. Alat pencetak (2,2 W) Japan 3 set
4. Alat kerja bengkel Black & Decker 5 set
mekanik (700 W)
5. Alat pelubang (600 W) Black & Decker 10 set
6. Alat penggerinda (750W) Black &Decker 3 set
7. Alat pemotong (2,2 KW) RRC 2 set
8. Alat pembengkok RRC 5 set
(750W)
9. Alat pengecat (750 W) Japan 10 set
10. Alat pengering (20 KW) Lokal 1 set
11. Hydrolic Press Brake Amanda 1 set
( 1 KW )
12. Hydracut Amanda 1 set
13. Test Pump (200 KW) Japan 1 set
14. Generator Set Japan 1 set
15. Diesel Las Japan 2 set

32
16. Tanggem Duduk Lokal 2 set
17. Trafo Las Listrik Lokal 2 set
18. Tackel ( 3 ton ) Japan 2 set
19. Blander Oksigen RRC 2 set
20. Snay pipa (pembuat drat) RRC 6 set
21. Alat pemotong besi/pipa _ 1 set
22. Mesin bubut RRC 1 set
23. Avometer Digital & Sanwa 4 set
Analog
24. Tang Amper Kyoritsu 3 set
25. Tang Cos Phi meter Kyoritsu 1 set
26. Mega Ohm Meter Sanwa 2 set
27. Fase Squence meter Japan 3 set
28. Contacles RPM Meter AEG 2 set
29. Frequency Meter AEG 3 set
30. SWR Meter Icom 2 set
31. Oscilloscope Kenwood 1 set
32. Earth Tester Sanwa 2 set
33. Lux Meter Japan 1 set
34. Digital Thermometer Omron 1 set
35. Dial Meter Omron 1 set
36. Hydrolic Crimping Tool Japan 2 set
37. Crimping Tool Manual Japan 2 set
38. Hydrolic Cable Cutter Japan 2 set
39. Tensening Tool Japan 2 set
40. Safety Protection Lokal 10 set

33
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Panel


Panel merupakan alat yang terbentuk berdasarkan susunan komponen
listrikyang disusun secara sengaja sebagai media control untuk mempermudah
penggunaan pengendalian listrik.Panel kontrol listrik adalah peralatan yang
berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik
atau industri yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Pada
ummnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu manual dan otomatis.
Pengontrolan manual adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan
alat control manual. Alat control manual antara lain : TPDT, Saklar Pisau ,
saklar ON/OFF , Drum controller. Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan
motor listrik yang menggunakn peralatan listrik secara otomatis. Komponen
dalam panel control otomatis anatara lain : Magnetic kontaktor, Thermal Over
Load ( Pengaman motor ) , Time delay relay ( TDR) , Push Button ON/OFF,
lampu indicator, Rel omega.

3.2 Fungsi Panel


Panel digunakan untuk memudahkan pembagian energy listrik secara merata,
pengamanan instalasi dan pemakaian beban listrik. Panel berfungsi untuk
membagi daya instalasi dan daya tenaga. Di Industri pada umumnya perlengkapan
PHB dibagi atas panel penerangan dan panel tenaga. Pada panel tenaga biasa
dipasang pengaman tegangan nol. Panel ternaga dan panel penerangan dipisahkan
untuk mengantisipasi terjadi gangguan dari salah satu panel tenaga maupun panel
penerangan supaya tidak mempengaruhi keduanya.

34
3.3 Beban Listrik

beban listrik adalah segala sesuatu yang ditanggung oleh pembangkit listrik
atau bisa disebut segala sesuatu yang membutuhkan tenaga/daya listrik. Dalam
kehidupan sehari – hari terdapat contoh – contoh beban listrik diantaranya adalah
setrika listrik, lampu listrik, Television, kompor listrik, dan lain – lain. Beban
listrik juga dikatakan sebagai hambatan / resistansi dalam ilmu listrik dimana
dapat dirumuskan pada hukum ohm .

Hukum ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum
ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas
beda potensial yag dikenakan kepadanya.

V=IR

Dimana :

 I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan
Ampere
 V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar
dalam satuan Volt
 R adalah hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar
dalam satuan Ohm

Dalam suatu rangkaian listrik selalu dijumpai suatu sumber dan beban. Bila
sumber listrik DC, maka sifat beban hanya bersifat resistif murni, karena
frekuensi sumber DC adalah nol.

35
Reaktansi induktif (XL) akan menjadi nol yang berarti bahwa induktor
tersebut akan short circuit. Reaktansi kapasitif (XC) akan menjadi tak berhingga
yang berarti bahwa kapasitif tersebutakan open circuit. Jadi sumber DC akan
mengakibatkan beban induktif dan beban kapasitif tidak akan berpengaruh pada
rangkaian.
Bila sumber listrik AC maka beban dibedakan menjadi 3 sebagai berikut :

3.3.1 Beban Resistif


Beban resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm
saja (resistance), seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu
pijar. Beban jenis ini hanya mengkonsumsi beban aktif saja dan
mempunyai faktor daya sama dengan satu. Tegangan dan arus sefasa.
Persamaan daya beban resistif sebagai berikut :

P=VI

Dimana :
P : Daya Nyata (Watt/W)
V: Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

Persamaan hambatan untuk beban resistif sebagai berikut :

R = V/I

Dimana :
R : Hambatan (Ohm)
V: Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

36
Gambar 3.1 Rangkaian Resistif Gelombang AC

Gambar 3.2 Grafik Arus dan Tegangan pada Beban Resistif

3.3.2 Beban Induktif (L)

Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparan kawat yang
dililitkan pada suatu inti, seperti : coil, transformator, dan solenoida.
Beban ini dapat mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus
sehingga bersifat lagging. Hal ini disebabkan oleh energi yang tersimpan
berupa medan magnetis akan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi
tertinggal terhadap tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan
daya reaktif.
Persamaan daya untuk beban induktif sebagai berikut :

P = V / I cos φ

37
Dimana :

Φ : Sudut antara Arus dan Tegangan (Faktor Daya)


P : Daya Nyata (Watt/W)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

Persamaan daya untuk beban induktif sebagai berikut :

Dimana :

XL : Reaktansi Induktif (Volt Ampere/VA)


f : Frekuensi (Hz)
L : Induktan (Henry/H)

Gambar 3.3 Rangkaian Induktif Gelombang AC

38
Gambar 3.4 Grafik Arus dan Tegangan pada Beban Induktif

3.3.3 Beban Kapasitif (C)

Beban kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki kemampuan


kapasitansi atau kemampuan untuk menyimpan energi yang berasal dari
pengisian elektrik (electrical discharge) pada suatu rangkaian.
Komponen ini dapat menyebabkan arus leading terhadap tegangan.
Beban jenis ini menyerap daya aktif dan mengeluarkan daya reaktif.
Persamaan daya untuk beban kapasitif sebagai berikut :

P = V / I cos φ

Dimana :

Φ : Sudut antara Arus dan Tegangan (Faktor Daya)


P : Daya Nyata (Watt/W)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

39
Persamaan daya untuk beban kapasitif sebagai berikut :

Dimana :

XC: Reaktansi Kapasitif (Volt Ampere Reaktif/VAR)


f : Frekuensi (Hz)
C : Kapasitansi (Farad)

Gambar 3.5 Rangkaian Kapasitif Gelombang AC

40
Gambar 3.6 Grafik Arus dan Tegangan pada Beban Kapasitif

3.4 Daya Listrik

Daya listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan electrical power adalah
jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah rangkaian. Sumber
energi seperti tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban
yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut. Adapun gambar
arah aliran listrik ditunjukan pada gambar…..

Gambar 3.7 Arah Aliran Arus Listrik

41
Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan watt atau Horse Power (HP),
Horse Power (HP) merupakan satuan daya listrik dimana satu Horse Power (HP)
setara 746 watt. Sedangkan watt merupakan unit daya listrik dimana satu watt
memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus satu
ampere dan tegangan satu volt.

P=VxI

Dimana :
P : Daya Nyata (Watt/W)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

Daya listrik dibagi menjadi tiga macam , yaitu :

3.4.1 Daya Nyata (P)

Daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban resistif yang
menunjukan adanya aliran energi listrik dari pembangkit listrik ke
jaringan beban untuk dapat dikonverensikan menjadi energi lain.Daya
nyata listrik ini yang digunakan untuk keperluan menggerakan mesin-
mesin listrik atau peralatan lainnya.
Satuan daya nyata adalah Watt. Persamaan untuk mendapatkan nilai daya
nyata dalam sistem satu fasa adalah :

P = V x I x Cos φ

42
Dimana :

Φ : Sudut antara Arus dan Tegangan (Faktor Daya)


P : Daya Nyata (Watt/W)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

Persamaan untuk mendapatkan nilai daya nyata dalam sistem tiga fasa
adalah :

P =√𝟑 x V x I x Cos φ

Dimana :

Φ : Sudut diantara Arus dan Tegangan (Faktor Daya)


P : Daya Nyata (Watt/W)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

3.4.2 Daya Semu (S)

Daya semu adalah daya listrik yang melalui suatu penghantar


transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara
tegangan dan arus yang melalui penghantar.Satuan daya semu adalah
Volt Ampere (VA). Persamaan untuk mendapatkan nilai daya semu
dalam sistem satu fasa adalah :

S=VxI

43
Dimana :
S : Daya Semu (Volt Ampere/VA)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

Persamaan untuk mendapatkan nilai daya semu dalam sistem tiga fasa
adalah :

S = √𝟑 x V x I

Dimana :
S : Daya Semu (Volt Ampere/VA)
V: Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

3.4.3 Daya Reaktif (Q)

Daya reaktif adalah selisih antara daya semu yang masuk pada
penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya
ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil
kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor
daya.
Satuan daya reaktif adalah Volt Ampere Reaktif (VAR). Persamaan
untuk mendapatkan nilai daya reaktif dalam sistem satu fasa adalah :

Q = V x I x Sin φ

44
Dimana :

Φ : Sudut antara Arus dan Tegangan (Faktor Daya)


Q : Daya Reaktif (Volt Ampere Reaktif/VAR)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

Persamaan untuk mendapatkan nilai daya reaktif dalam sistem tiga fasa
adalah :

Q =√𝟑 x V x I x Sin φ

Dimana :

Φ : Sudut antara Arus dan Tegangan (Faktor Daya)


Q : Daya Reaktif (Volt Ampere Reaktif/VAR)
V : Tegangan (Volt/V)
I: Arus (Ampere/A)

3.5 Faktor Daya / Faktor Kerja

Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt)
dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya
semu/daya total. Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan
sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih
kecil atau sama dengan satu. Adapun gambar segita daya ditunjukkan pada
gambar 3.8

45
Gambar 3.8 Segitiga Daya

Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Semu (S)


= kW / kVA
= V x I x Cos φ / V x I
= Cos φ

Faktor daya terdiri dari dua sifat yaitu faktor daya “leading” dan faktor daya
“leaging” . Faktor daya ini memiliki karakteristik seperti berikut :

3.5.1 Faktor Daya Leading/ Mendahului


Fakor daya leading yaitu apabila arus mendahului tegangan. Faktor
daya leading ini terjadi apabila bebannya kapasitif, seperti : kapasitor.
Adapun gambar faktor daya leading ditunjukan pada gambar 3.9

46
Gambar 3.9 Faktor Daya Leading

Gambar 3.10 Segitiga Daya Leading

3.5.2 Faktor Daya Lagging/ Tertinggal

Faktor daya lagging yaitu apabila tegangan mendahului arus. Faktor


daya lagging ini terjadi apabila bebannya induktif, seperti : motor
induksi, AC, dan transformator. Adapun gambar faktor daya lagging
ditunjukan pada gambar 3.11

47
Gambar 3.11 Faktor Daya Lagging

Gambar 3.12 Segitiga Daya Lagging

48
3.6 Pengertian Capasitor Bank

Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif yang
berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Beban pada jaringan listrik adalah
beban induktif, beberapa beban induktif yang ada disebuah jaringan listrik.
Kapasitor bank adalah kumpulan dari beberapa kapasitor yang biasanya memiliki
spesifikasi yang sama dan dihubungkan secara rangkaian seri atau parallel
supaya didapatkan suatu nilai kapasitas tertentu. Penggunaan kapasitor bank
paling banyak digunakan untuk memperbaiki power factor pada arus listrik AC ,
sedangkan pada arus DC khususnya power supply untuk meningkatkan jumlah
energi yang tersimpan karena fungsi utama kapasitor sebagai komponen yang
dapat menyimpan arus listrik. Satuan untuk kapasitor bank biasanya dihitung
dalam KVAR (Kilovolt Ampere Reaktif)

3.7 Kegunaan Kapasitor Bank

Kegunaan utama dari kapasitor bank yaitu sebagai penyeimbang beban


induktif, seperti yang kita ketahui beban listrik terdiri dari beban reaktif (R),
induktif (L), dan kapasitif(C). Dimana peralatan listrik yang sering digunakan
dan dijumpai memiliki karakteristik induktif, sehingga untuk menyeimbangkan
karakteristik beban tersebut perlu digunakan kapasitor yang berperan sebagai
beban kapasitif. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari kapasitor bank:

 Memperbaiki Faktor daya ( Power Factor).


 Mensupply daya reaktif dengan tujuan untuk memaksimalkan penggunaan
daya komplek (KVA).
 Mengurangi jatuh atau turunnya tegangan (Voltage Drop).
 Mencegah Overload atau kelebihan beban pada trafo.
 Menghindari kelebihan beban transformer.

49
 Memberikan tambahan daya tersedia.
 Menghindari kenaikan arus/suhu pada kabel.
 Meminimalisir terjadinya kerugian – kerugian pada jaringan listrik.
 Menghemat daya /efisiensi yaitu dengan menurunkan KVA total karena
pemakaian KVA lebih mendekati daya yang terpakai.
 Mengawetkan instalasi dn peralatan listrik.
 Mecegah denda PLN karena adanya daya reaktif.

3.8 Keuntungan Penggunaan Kapasitor Bank


3.8.1 Bagi Konsumen , Perusahaan atau Industri :
a) Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan
kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus.
b) Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan, sebab :
 Daya reaktif (KVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas
sehingga kebutuhan total (KVA) berkurang.
 Nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya
rendahdapat dihindarkan.
c) mengurangi kehilangan distribusi (KWH) dalam jaringan/instalasi
pabrik.
d) Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga
meningkatkan kinerja motor.

3.8.2 Bagi Utiliti Pemasok Listrik


a) Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistem ujung
akhir berkurang.
b) Kehilangan daya arus kwadrat Tahanan (I² x R)dalam sistem
berkurang karena penurunan arus.

50
c) Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat,
mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan.

3.9 Bahaya Penggunaan Kapasitor Bank


Berlawanan dengan trafo atau induktor, kapasitor mempunyai impedansi atau
hambatan yang rendah pada frekuensi yang tinggi . Karena arus listrik cenderung
mengalir melalui lintasan yang hambatannya rendah maka arus harmonisa
cenderung mengalir melalui kapasitor. Akibatnya, kapasitor bisa mengalami arus
lebih karena adanya harmonisa.
Jika hambatan kapasitor mempunyai nilai yang sama dengan hambatan
jaringan sumber maka tercapailah suatu kondisi yang disebut resonansi. Pada
kondisi resonansi , hambatan total sistem menjadi nol.
Kondisi ini mirip dengan kondisi rangkaian pendek ysng membahayakan
kapasitor dan peralatan lainnya. Kondisi inilah yang sering menyebabkan
rusaknya kapasitor dan peralatan lainnya. Karena Kapasitor berisi minyak ,
Kapasitor yang terbakar bisa memicu kebakaran yang lain. Kejadian inilah yang
sering memicu banyak kebakaran di industri dan bangunan modern.

Gambar 3.13 Hubungan antara Beban Kapasitif, Induktif, dan Frekuensi


Resonansi

51
Untuk mengatasi masalah terbakarnya kapasitor karena adanya arus
harmonisa, bermacam cara sederhana bisa dilakukan :

1. Memasang induktor secara seri dengan kapasitor untuk mencegah


mengalirnya arus harmonisa melalui kapasitor.
2. Menjauhkan pemasangan kapasitor dari posisi beban yang diperkirakan
banyak menghasilkan harmonisa.

Secara umum, pemasangan kapasitor tidak mengkhawatirkan jika kapasitas


peralatan elektronik yang diperkirakan menghasilkan harmonisa tidak lebih
dari 30% kapasitas sumber, dan besar kapasitor yang dipasang tidak lebih dari
50% kapasitas sumber.

3.10 Komponen Panel Kapasitor Bank


Panel listrik (electrical switchboard) atau lebih kita kenal dengan panel
listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yang sengaja disusun
dalam sebuah papan kontrol, sehingga dapat memudahkan penggunaanya.
Untuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik, terlebih dahulu kita
mengenal komponen-komponen panel listrik dan harus memahami fungsi
dari bagian-bagaian listrik itu sendiri. Komponen – komponen yang terdapat
dalam Panel Capasitor Bank diantarannya sebagai berikut:

1. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)


2. Load Break Switch (LBS)
3. Capasitor Bank
4. Special Magnetic Contactor
5. Fuse
6. Power Factor Regulator (PFR)
7. Miniature Circuit Breaker (MCB)

52
8. Selector Switch 3 Position (Man – Off – Auto )
9. Current Transformer ( CT)
10. Cos phi meter
11. Exhaust Fan
12. Busbar
13. Illuminated Push Button ON
14. Push Button OFF
15. Pilot lamp
16. Auxilary Relay + Socket
17. Kabel NYAF/ Kabel Control
18. Terminal Block

Berikut merupakan Komponen – komponen yang terdapat pada Panel


Kapasitor Bank beserta fungsinya :

1. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)


Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) adalah salah satu alat
pengaman yang dalam proses operasinya mempunyaidua fungsi yaitu
sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung. Penggunaan
pemutus tenaga pada sistem koreksi faktor daya dan otomatis digunakan
untuk menghindari terjadinya hubung singkat, beban lebih, dan kontak
tanah. Kapasitas pemutusan dari alat ini harus sama dengan arus hubung
singkat maksimum.

Untuk menghitung besarnya arus tersebut, dapat digunakan rumus


sebagai berikut :

53
𝑄𝑐
𝐼𝑛𝑐 =
𝑉 𝑥 √3
Dimana :

Dimana :
Inc : Arus Nominal Kapasitor (Ampere/A)
Qc : Daya Kapsitor (Volt Ampere Reaktif/VAR)
V : Tegangan (Volt/V)

Dalam memilih circuit breaker hal – hal yang harus dipertimbangkan


adalah :

 Karakteristik dari sistem dimana circuit breaker tersebut dipasang.


 Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
 Aturan – aturan dan standar proteksi yang berlaku

Gambar 3.14 Moulded case circuit breaker (MCCB)

54
2. Load break switch (LBS)

Mains switch atau lebih dikenal Load Break Switch (LBS) adalah
peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat
diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off
switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban.
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25
% lebih besar dari perhitungan kVAR terpasang dari sebagai contoh :

Jika daya kVAR terpasang 400 kVAR dengan arus 600 Ampere, maka
pilihan berdasarkan 600 A + 25 % = 757 A yang dipakai size 800 A.

Gambar 3.15 Load Break Switch (LBS)

3. Capasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif
yang berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Beban pada jaringan
listrik adalah beban induktif, beberapa beban induktif yang ada disebuah
jaringan listrik. Kapasitor bank adalah kumpulan dari beberapa kapasitor
yang biasanya memiliki spesifikasi yang sama dan dihubungkan secara

55
rangkaian seri atau parallel supaya didapatkan suatu nilai kapasitas
tertentu. Penggunaan kapasitor bank paling banyak digunakan untuk
memperbaiki power factor pada arus listrik AC , sedangkan pada arus DC
khususnya power supply untuk meningkatkan jumlah energi yang
tersimpan karena fungsi utama kapasitor sebagai komponen yang dapat
menyimpan arus listrik. Satuan untuk kapasitor bank biasanya dihitung
dalam KVAR (Kilovolt Ampere Reaktif). Kapasitas kapasitor dari ukuran
5 kVAR sampai 60 kVAR, dari tegangan kerja 230 volt sampai 525 volt
atau dapat diartikan sebagai sekumpulan beberapa kapasitor yang
disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.
Besaran yang sering dipakai adalah kilo Volt Ampere Reaktif (kVAR)
meskipun di dalamnya terkandung/tercantum besaran kapasitansi yaitu
farad atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang
kapasitif(leading).Sehingga mempunyai sifat mengurangi/menghilangkan
terhadap sifat induktif (leaging).

Ditinjau dari cara kerjanya, capacitor bank dibedakan menjadi 2 :

a) Capasitor bank fixed type , memberikan beban kapasitif yang tetap


walaupun terdapat perubahan beban. Biasanya digunakan pada beban
langsung seperti pada motor induksi. Nilai yang aman adalah 5% dari
kapasitas motor, pertimbangannya adalah kondisi saat tanpa beban
b) Capasitor bank automatic type , memberikan beban kapasitif yang
bervariasi sesuai dengan kondisi beban. Jenis panel ini
dilengkapidengan sebuah Power Factor Control (PFC) atau power
factorregulator (PFR).

56
Gambar 3.16 Capasitor Bank

4. Special Magnetic Contactor


Kontaktor adalah komponen yang bekerja secara magnetic , kontak
akan bekerja apabila kumparan diberi tegangan yang berfungsi sebagai
menyambungkan dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak .
Perbedaan special kontaktor dengan kontaktor – kontaktor biasa adalah
special magnetic contactor mempunyai kontak – kontak khusus yang
sengaja dihubung pendek atau di short, karena fungsi dari special
contactor selain sebagai saklar magnetic, special contactor juga berfungsi
untuk menetralisir energi listrik yang masih terdapat didalam kapasitor
karena sifat kapasitor adalah menyimpan energi listrik.
Beban kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi, lebih tinggi
dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 %
lebih tinggi dari arus nominal (pada AC 3 dengan beban
induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi
akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.
Dalam memilih harus melihat arus puncak yang terjadi saat
penyambungan. Arus puncak (Ipeak) ini bisa mencapai 200 arus nominal

57
kapasitor. Dengan penambahan coil, arus puncak tersebut bisa dibatasi
mencapai 100 arus nominal. Namun kontaktor khusus dengan kutub
tersambung lebih dulu, fenomena arus puncak tersebut dapat diatasi
sehingga tidak lagi memerlukan coilhusus seperti special magnetic
contactor.

Gambar 3.17 Special Magnetic Contactor (MC)

5. Fuse

Fuse adalah komponen eletronika yang berfungsi untuk mengamankan


rangkaian listrik akibat konsleting atau hubungan pendek maupun daya
berlebih. Kawat pada fuse akan putus saat terjadi hubung pendek dan arus
listrik akan putus seketika sehingga dapat mencegah kerusakan pada
komponen lainnya.

58
Gambar 3.18 Fuse

6. Power Factor Regulator (PFR)

Power Factor Regulator (PFR) atau Power Factor Control (PFC)


adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya
reaktif yang akan disupply ke jaringan/sistem dapat bekerja sesuai
kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan
tegangan pada sisi utama pengaman maka daya reaktif yang dibutuhkan
dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa
daya reaktif yang diperlukan. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemasangan power factor controller adalah peletakan CT , arah CT dan
kabel control. Peletakan CT sangat penting agar sesuai pengontrolan PF
sesuai dengan yang diharapkan. CT harus diletakkan daiatas titik
sambungan antara beban dan panel capasitor bank.

Peralatan ini mempunyai bermacam-macam langkah dari 6 langkah,


12 langkah sampai 18 langkah. Jika dalam panel kapasitor bank
menginginkan 5 langkah, bisa menggunakan Power Factor Regulator
(PFR) 6 langkah dan yang satu langkah dimatikan. Kombinasi Power
Factor Regulator (PFR) bisa disesuaikan dengan beban dan faktor daya

59
yang ada, seperti 1.1.1.1.1.1..., 1.2.2.2.2.2..., bahkan 1.2.4.8.8.8.... .
Dalam Power Factor Regulator (PFR) terdapat Control Parameter,
diantaranya:

a) Target Power Factor (SET Cos φ)


Target faktor daya digunakan untuk mengatur target faktor
daya yang diinginkan. Ketika sistemnya di bawah faktor daya yang
diinginkan dengan otomatis saklar kapasitor akan on atau off sampai
mencapai target yang diinginkan.
b) C/K
C/K adalah besar arus langkah pertama yang mengalir ke
Power Factor Control (PFC). Untuk mengatur C/K yang harus diatur,
menggunakan rumus sebagai berikut :

Qx5 2.88 x Q
C/K = ≈
√3 x V x I VxI

Dimana :
Q : Daya Reaktif (Volt Ampere Reaktif/VAR)
V : Tegangan (Volt/V)
I : Arus (Ampere/A)

c) Sensitivity

Sensitivity digunakan untuk mengatur waktu perpindahan


langkah. Apabila nilai sensitivity tinggi maka akan mengakibatkan
perpindahan langkah menjadi lambat, sebaliknya jika nilai senstivity
rendah maka perpindahan langkah menjadi cepat.

60
d) Reconnection Time

Reconnection time digunakan sebagai pengaman yang


digunakan untuk menghambat langkah berikutnya sebelum beban
melebihi langkah awal.

e) Rated Step
Rated step digunakan untuk mengatur jalannya langkah.
Langkah pertama pasti satu langkah. Kalau langkah selanjutnya boleh
lebih dari satu langkah, sesuai dengan beban yang dibutuhkan.

Gambar 3.19 Power Factor Regulator (PFR)

7. Miniature Circuit Breaker (MCB)

MCB adalah singkatan dari Miniature Circuit Breaker, Dari namanya


MCB dapat diartikan bahwa MCB adalah suatu alat pemutus rangkaian
listrik yang memiliki ukuran atau bentuk yang kecil. MCB tak hanya
berfungsi sebagai pemutus dan penghubung dalam suatu rangkaian listrik,
selain itu MCB juga dilengkapi denagn sistem pengaman yang akan
memutuskan rangkaian listrik secara otomatis saat terjadi arus lebih (Over

61
Current). Arus lebih (Over Current) dapat terjadi karena adanya kelebihan
pemakaian beban listrik , atau karena adanya hubungan singkat ( short
circuit) pada rangkaian listrik. Batasan arus listrik yang dapat dibebankan
pada suatu MCB , biasanya sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada
MCB tersebut. Kemampuan hantar arus maksimal MCB tak seperti
MCCB maupun ACB yang dapat digunakan untuk arus mencapai diatas
1000A, batasan arus maksimal yang dimiliki MCB hanya sekitar 63A.

Gambar 3.20 MCB

8. Selector Switch 3 Position (Man – Off – Auto)


Selector switch adalah kontak saklar yang digerakan oleh tombol atau
tuas putar untuk memilih satu dari dua atau lebih posisi. Ada yang berlaku
seperti toggle switch dimana selector bisa berhenti pada satu posisi, dan
ada yang berlaku seperti push button, dimana setelah melakukan
pemilihan maka selector akan kembali ke posisi semula atau posisi netral.

Selector switch 3 position terdapat posisi manual yang digunakan


untuk mengoperasikan panel secara manual, posisi off digunakan untuk
mematikan operasi panel, dan posisi otomatis digunakan untuk
mengoperasikan panel secara otomatis.

62
Gambar 3.20 Selector Switch 3 Position

9. Current Transformer (CT)


Current Transformer atau yang biasa disebut Trafo arus adalah tipe
instrument trafo yang didesain untuk mendukung arus yang mengalir pada
kumparan sekunder sebanding dengan arus bolak – balik yang mengalir
pada sisi primer. Secara umum trafo ini digunakan untuk mengukur dan
melindungi rele pada industri yang memakai tegangan tinggi dimana trafo
ini mempunyai fasilitas pengukuran yang aman dalam mengukur jumlah
arus yang besar dengan tegangan yang tinggi.
Disamping penggunaan current transformer untuk mengukur arus,
trafo ini juga dibutuhkan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran
jarak jauh dan rele proteksi. Kumparan primer trafo arus dihubungkan
secara seri dengan jaringan atau peralatan yang akan mengukur arus
tersebut, sedangkan kumparan sekunder dihubungkan dengan peralatan
meter dan rele proteksi. Trafo ini bekerja sebagai trafo yang terhubung
singkat. Trafo arus untuk tujuan proteksi yang mampu berkerja lebih dari
10 kali arus pengenalnya.
CT atau Trafo Arus merupakan perantara pengukuran arus , dimana
keterbtasan kemampuan baca alat ukur. Misal pada sistem saluran
tegangan tinggi , arus yang mengalir 2000A sedangkan alat ukur yang ada

63
hanya sebatas 5A. Maka dibutuhkan CT yang meminimalisir representasi
nilai actual 2000A menjadi 5A sehingga terbaca oleh alat ukur.

Gambar 3.22 Current Transformer (CT)

10. Cos Phi Meter


Cos Phi meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur kapasitas dari faktor daya

Gambar 3.23 Cos Phi Meter

64
11. Exhaust Fan
Exhaust fan adalah salah satu perlatan eletronik yang dirancang untuk
membuat udara yang ada di dalam ruangan akan selalu digantikan dengan
udara yang berada di luar ruangan sehingga sirkulasi udara pada ruangan
tersebut akan tetap baik.

Gambar 3.24 Exhaust Fan

12. Busbar
Busbar adalah susunan konduktor yang biasanya berupa plat
tembaga atau alumunium yang digunakan dalam sebuah panel
kelistrikan untuk mendistribusikan atau menghantarkan energi listrik
sesuai keperluan. Adapun ukuran busbar sesuai standar DIN 43671
ditunjukkan pada tabel 3.1 .

65
Tabel 3.1 Ukuran Busbar DIN 43671

66
Gambar 3.25 Busbar

13. Illuminated Push Button ON


Push button adalah saklar yang berfungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan dan saat
tombol dilepas maka saklar akan kembali pada kondisi semula.Illuminated
push button on adalah suatu push button yang digunakan untuk
menyambungkan sistem pengoperasian panel yang dilengkapi dengan
lampu indikator yang ditambahkan auxilary contact.

Gambar 3.26 Illuminated Push button ON

67
14. Push Button OFF
Push button adalah saklar yang berfungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan dan saat
tombol dilepas maka saklar akan kembali pada kondisi semula.Push
button off adalah push button yang digunakan untuk memutuskan
pengoperasian panel.

Gambar 3.27 Push Button OFF

15. Pilot Lamp


Pilot lamp adalah sebuah lampu LED yang biasa digunakan sebagai
indikator dalam suatu rangkaian. Pilot lamp dapat bekerja jika dialiri daya
AC maupun DC. Warna yang dihasilkan pilot lamp adalah putih, karena
fungsinya sebagai lampu indikator pilot lamp dibuat warna-warni sinarnya
dengan menambahkan penutup kaca yang berwarna sehingga tampak dari
luar berwarna sinar yang dihasilkan.

68
Gambar 3.28 Pilot Lamp

16. Auxiliary Relay + Socket


Relay adalah komponen elektrik dan elektronik yang bisa juga
digambarkan sebagai tuas saklar dengan lilitan kawat (selenoid) di
dekatnya. Relay berfungsi mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan
bantuan sinyal tegangan rendah, digunakan untuk logic function,
digunakan untuk penundaan waktu (time delay funtion) serta melindungi
motor atau komponen lainnya dari kelebihan tegangan atau konsleting.
Kontak poin (Contact point) relay terdiri dari dua jenis, Normally
Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi close (tertutup) dan Normally Open (NO) yaitu kondisi awal
sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi open (terbuka).

Gambar 3.29 Auxilary Relay + Socket

69
17. Kabel NYAF
Kabel listrik adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang
terdiri dari konduktor dan isolator. Konduktor atau bahan pengantar listrik
yang biasanya digunakan adalah bahan tembaga dan bahan alumunium,
meskipun ada juga yang menggunakan siler (perak) dan emas.Sedangkan
isolator atau bahan yang sulit menghantarkan arus listrik yang biasanya
digunakan adalah bahan thermoplastic dan thermosetting yaitu polimer
(plastik dan ruber/karet). Ada banyak jenis kabel listrik, salah satunya
adalah kabel NYAF.
Kabel NYAF adalah kabel jenis serabut fleksibel dan berisolasi PVC
dengan penghantar tembaga berjenis serabut dimaksud untuk
mempermudah bergerak. Kabel jenis NYAF biasanya digunakan untuk
instalasi yang memerlukan fleksibilitas yang tinggi.

Gambar 3.30 Kabel NYAF

70
18. Terminal Block
Terminal block adalah tempat berhentinya arus listrik sementara yang
akan dihubungkan ke komponen yang lain. Dalam pembuatan panel listrik
terminal block termasuk salah satu komponen utama sebab memiliki
manfaat yang besar di dalam terminal ada incoming dan outgoing.
Incoming adalah konektor arus masuk dan outgoing adalah konektor arus
luar.

Gambar 3.31 Terminal Block

71
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Prinsip Kerja Panel Capasitor Bank

Prinsip kerja panel kapasitor bank digunakan untuk memperbesar


faktor daya yang dipasang secara parallel dengan rangkaian beban. Bila
rangkaian diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor.
Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan
berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir dalam
rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saat itu kapasitor
membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah menjadi normal
(tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor
mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya reaktif
ke beban. Karena beban juga bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif
bersifat kapasitif (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil.
Sumber listrik AC mengeluarkan daya listrik dalam bentuk daya aktif
(KW) yang diubah menjadi daya mekanik , panas, cahaya dan sebagainya.
Daya reaktif (KVAR) diperlukan oleh peralatan listrik yang bekerja dengan
sistem electromagnet untuk pembentukan medan magnet. Penjumlahan daya
aktif dan daya reaktif menghasilkan daya nyata (KVA). Dimana perbandingan
daya aktif dan daya nyata akan menghasilkan factor daya atau Cos Phi.

72
Pada umumnya, yang dimaksud dengan daya listrik dengan kualitas baik
adalah power factor > 0,85. Sedangkan sebagian besar penggunaan beban dari
PLN bersifat induktif , hal ini menyebabkan rendahnya nilai factor daya.
Maka dari itu dapat diperbaiki menggunakan Panel Capasitor Bank. Kapasitor
akan memperbaiki factor daya yang rendah yang ada pada sisi sekunder
transformator. Dengan menggunakan kapasitor bank umur peralatan akan
bertambah dan akan mengurangi pembengkakan baiaya listrik akibat factor
daya yang kurang bagus. Pada dasarnya kapasitor bank tidak dapat
mengurangi penggunaan daya aktif (KW) tetapi dapat mengurangi kerugian
daya yang digunakan dan mengurangi konsumsi arus listrik yang sehingga
dapat menghemat pengguanan arus listrik.

4.2 Perencanaan Panel Capasitor Bank

Dalam melakukan perencanaan panel, harus dihitung sedemikian rupa


sehingga tidak terlalu besar dalam pemilihan kapasitor karena kapasitor yang
besar akan menjadikan beban dan tegangan jala-jala akan tinggi. Selain itu
dapat merusak peralatan rumah tangga. Berikut ini perhitungan yang
digunakan :

73
Tabel 4.1 Cos φ

74
4.2.1 Metode Cos φ
Diket :
Daya Nyata (P) : 554 kW
Cos φ Awal : 0.8
Cos φ Target : 0.95
Ditanya :

kVAR?

Jawab :
Menurut tabel …. didapatkan angka : 0,42

Qc : Cos φ (Yang didapat) x P

: 0.42 x 554

: 232.68 kVAR

4.2.2 Metode Pembacaan Cos φ


Diket :
Daya Nyata (P) : 544 kW

Cos φ 1 (Awal) : 0.8

Cos φ 2 (Target) : 0.95

Ditanya :

kVAR?

75
Jawab :

Qc : kW (tan φ 1 – tan φ 2)

1 1
:554 ( √cos φ 12 − 1 - √cos φ 22 − 1 )

1 1
: 554 ( √0.82 − 1 - √0.952 − 1 )

: 554 ( 0.75 – 0.33 )

: 554 ( 0.42 )

: 232.68 kVAR

4.2.3 Metode Segitiga Daya


Diket :
Daya Semu (S) : 630 kVA
Daya Nyata (P) : 544 kW
Cos φ 1 (Awal) : 0.8
Cos φ 2 (Target) : 0.95

Ditanya :
kVAR?

Jawab :

Q1 :√s2 − p2

: √6302 − 5542
:√396900 − 306916

: √89984

: 299.97 kVAR

76
4.3 Perakitan Panel Capasitor Bank 2500 KVA
Pembuatan suatu capasitor bank harus melewati serangkaian proses yang
disusun dengan perencanaan, perakitan, tes commissioning, dan
pengoperasian. Perakitan Panel Capasitor Bank melalui serangkaian proses
yang panjang, adalah sebagai berikut :

1. Perancanaan Desain Panel Capasitor Bank


Meliputi :
 Perencanaan besarnya KVAR
 Perencanaan jumlah Step
 Perencanaan besarnya kapasitor
 Perencanaan komponen – komponen yang akan dipasang
 Perencanaan ukuran box panel
 Perencanaan gambar layout tata letak komponen

2. Pembuatan Kerangka Panel dan Box Panel


Kerangka panel dibuat dari bahan baja besi ,agar kuat dan
kokoh dalam peletakkan komponen panel. Box panel dibuat dari bahan
plat baja yang dilapisi cat bakar untuk menghindari kemungkinan
terjadinya kebakaran.

3. Pembuatan Layout Tata Letak Komponen


Proses ini sangatlah penting karena dengan adanya proses ini
semua komponen dapat diletakkan secara rapid an juga memudahkan
dalam hal wirring/ pengkabelan.

77
4. Pemasangan Spesial Kontaktor
Pemasangan special kontaktor harus disamakan jumlahnya
dengan banyaknya step pada capasitor bank. Misalkan capasitor bank
memiliki 12 step, maka jumlah dari kontaktor pun juga sama yaitu 12
komponen.

5. Pemasangan Fuse
Fuse yang digunakan pada panel capasitor bank adalah jenis
NH dan NT fuse. Karena fuse tersebut mempunyai kapasitas yang
lebih besar.

6. Pemasangan Breaker
Breaker yang digunakan beragam jenis seperti : MCCB, ACB,
MCB. Panel capasitor bank menggunakan MCCB karena dapat
mengamankan arus yang besar hingga ratusan ampere.

7. Pemasangan Kapasitor
Pemasangan kapasitor pada capasitor bank terletak dibelakang
komponen. Hal ini dimaksudkan agar panas yang disimpan oleh
kapasitor tidak mempengaruhi dan mengganggu komponen lainnya.
Jumlah kapasitor disamakan dengan jumlah step.

8. Pemasangan Busbar dan Wirring


Pemasangan busbar dilakukan saat semua komponen telah
dirakit dalam panel. Busbar merupakan penghantar pengganti kabel
untuk arus yang besar. Busbar diberi warna untuk membedakan setiap
phasa. Phasa R (warna merah), Phasa S (warna kuning), Phasa T
(warna hitam), sedangkan untuk Netral (warna biru).

78
Wirring kabel dilakukan juga pada saat semua komponen telah
dipasang ke dalam panel. Pengkabelan ini meliputi : Pengkabelan
untuk kapasitor, kontaktor, NH fuse, dan juga exhaust fan.

9. Pemasangan Exhaust Fan


Pemasangan exhaust fan digunakan untuk mengurangi panas
dalam panel yang disebabkan oleh kerja dari kapasitor. Karena prinsip
kapasitor menyimpan panas, maka diperlukan pemasangan exhaust
fan. Pada umumnya exhaust fan dipasang pada bagian atas panel yang
berhubungan langsung dengan kapasitor. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor keamanan dan faktor estetika dari panel itu sendiri.

10. Pemasangan Tutup Panel


Pemasangan tutup panel tersebut dipasang setelah semua
komponen – komponen terpasang dan juga setelah wirring kabel pada
komponen. Selanjutnya baru melakukan tes commissioning untuk
menguji ketepatan rangkaian.

4.4 Sistem Kompensasi Panel Kapasitor Bank


Kompensasi daya reaktif merupakan suatu cara untuk mengurangi
daya reaktif, karena daya reaktif daya tidak berguna sehingga tidak dapat
diubah menjadi tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses tansmisi energi
listrik pada beban, jadi yang menyebabkan pemborosan energi listrik adalah
banyaknya peralatan yang bersifat induktif, otomatis dengan banyaknya
peralatan yang bersifat induktif maka faktor daya yang diperoleh sangat kecil.
Setelah daya reaktif total diketahui selanjutnya menentukan sistem
kompensasinya, yang dibagi menjadi dua, yaitu :

79
4.4.1 Kompensasi Tetap
Kompensasi tetap dipakai pada beban yang relatif konstan.
Kapasitor dapat dipasangkan langsung pada pangkal motor atau trafo
yang selalu bekerja tanpa memerlukan panel. Pemasangan yang
demikian sangat dimungkinkan oleh kapasitor varplus.
Untuk kontrol pada pemasangan kapasitor seperti ini dapat
menggunakan pemasangan :
 Sistem manual menggunakan circuit breaker atau load switch
breaker.
 Sistem semi otomatis menggunakankontaktor.
 Koneksi langsung pada pangkal beban.

Keadaan lain menggunaan kompensasi tetap adalah jika


perbandingan daya reaktif yang diperlukan (Qc) dengan trafo (Sn)
lebih kecil dari 15%.

4.4.2 Kompensasi Otomatis


Kompensasi otomatis dipakai jika perbandingan daya reaktif
yang diperlukan (Qc) dengan daya trafo (Sn) melebihi 15%,
sebaiknya memasang kompensasi otomatis dan perubahan beban
lebih besar tetapi faktor daya yang diinginkan selalu pada nilai
tertentu. Dengan pemasangan Power Factor Control (PFC) hal ini
bisa dilakukan.

4.5 Metode Pemasangan Instalasi Panel Capasitor Bank


Metode pemasangan instalasi panel kapasitor bank dibagi menjadi tiga
metode. Dalam melakukan pemasangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan. Metode tersebut antara lain, yaitu :

80
4.5.1 Metode Global Compesasion
Dalam metode global compensation kapasitor dipasang di
induk panel (MDP). Arus yang turun dari pemasangan model ini
hanya di penghantar antara panel MDP dan transformator. Sedangkan
arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat
disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak terpengaruh.
Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang
delta voltagenya masih cukup besar.

4.5.2 Metode Sectoral Compesasion


Dalam metode selectoral compensation kapasitor yang terdiri
dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok
diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar
sampai ribuan kVA dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP
cukup berjauhan.

4.5.3 Metode Individual Compesasion


Dalam metoda individual compensation kapasitor langsung
dipasang pada masing-masing beban khususnya yang mempunyai daya
yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi
teknisnya. Namun ada kekurangannya yaitu harus menyediakan ruang
atau tempat khusus untuk meletakan kapasitor tersebut sehingga
mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang
sampai ratusan buah berarti total biaya yang diperlukan lebih besar
dari metode selectoral compensation.

81
4.6 Pengoperasian Panel Kapasitor Bank
Panel Capasitor Bank merupakan lemari besi hubung bagi yang
berfungsi memperbaiki atau meningkatkan factor daya (Cos φ) jaringan listrik
yang dibawah jaringan distribusi, jaringan listrik yang diberikan oleh PLN
kepada konsumen berupa apparent power/ daya nyata (KVA) yang terdiri dari
active power/ daya aktif (KW) dan reactive power/daya semu (KVAR).PLN
akan memberikan biaya kelebihan pemakaian kepada KVAR pada konsumen
jika rata – rata factor daya (Cos φ) jaringan kurang dari yang telah ditetapkan
oleh PLN yaitu 0,85. Untuk memperbaiki factor daya (Cos φ) tersebut
sehingga tidak perlu membayar denda atau penalti PLN yang langsung
dimasukan ke dalam pembayaran tagihan rekening listrik PLN maka factor
daya tersebut harus ditingkatkan lebih dari 0,85 atau mendekati 1.
Pemasangan capasitor berapa KVAR bergantung dengan beban yang
dibutuhkan konsumen dengan menghitung Cos φ atau factor daya
menggunakan rumus yang sesuai. Misalnya ditentukan 1000 KVAR , maka
tidak dapat langsung diberi 1000 KVAR harus dibagi – bagi menjadi beberapa
kapasitor biasanya diberi beban dengan jumlah yang kecil- kecil terlebih
dahulu, Jika langsung diberi beban 1000 KVAR maka daya akan menjadi
Kapasitif (beban lebih ) sehingga dapat dikenai denda oleh PLN.
Pengoperasian panel Kapasitor Bank dapat dilakukan dapat dengan
dua cara, sebelum itu harus melakukan Langkah – langkah sebelum
pengoperasian panel Kapasitor Bank yaitu sebagai berikut :

 Periksa semua baut kencang pada main bar dan pada pemasangan
cable lug pada semua breaker (CB) baik dari sisi incomingnya.
 Bersihkan semua kotoran yang ada di dalam panel dengan kuas
 Pastikan incoming Capasitor Bank pada posisi close
 Pastikan tegangan yang ada adalah tegangan dari PLN bukan dari
Genset

82
 Pada saat pertama kali panel ingin dioperasikan sebaiknya posisi
selector switch (Manual – Off – Auto) harus pada posisi Off. Apabila
semua prosedur awal sudah dilaksanakan dengan baik , maka panel
dapat dioperasikan baik manual operation maupun automatic
operation.

Panel Capasitor Bank hanya akan bekerja jika sumber tegangan jaringan
beban distribusi ditanggung oleh PLN atau dalam artian Capasitor bank
tidak akan bekerja jika PLN padam , jika beban distribusi ditanggung oleh
genset maka Capasitor Bank tidak dapat difungsikan baik secara manual
maupun automatic.

Pengoperasian Panel Kapasitor Bank dapat dilakukan dengan dua cara


yaitu sebagai berikut :

4.6.1 Pengoperasian Secara Manual


Pengoperasian secara manual adalah pengoperasian panel
kapasitor bank yang sepenuhnya dikendalikan oleh manusia. Apabila
nilai cos φ kurang dari nilai yang diinginkan maka operator harus
menghubungkan kapasitor dengan sumber tegangan dengan cara
menekan push button on yang ada pada panel kapasitor bank.
Sedangakan jika nilai cos φ melebihi nilai yang diinginkan maka
operator harus memutuskan kapasitor dari sumber tegangan dengan
cara menekan push button off pada panel kapasitor bank, hingga
mencapai nilai cos φ yang diinginkan dengan membaca monitor pada
Power Factor Regulator (PFR).

Pengoperasian panel kapasitor bank secara manual dinilai


kurang efektif karena operator diharuskan melakukan pengecekan
panel kapasitor bank sesering mungkin. Jika dalam waktu tertentu
terjadi perubahan nilai cos φ, operator dapat mengetahui perubahan

83
tersebut dan mengubahnya kembali seperti cos φ yang diinginkan.
Cara pengoperasian ini sering dilakukan ketika terjadi kerusakan atau
trouble pada sistem pengoperasian otomatis. Adapun cara
pengoperasian panel kapasitor bank secara manual adalah sebagai
berikut:

1. Memastikan Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) dalam posisi


on.
2. Memposisikan selector switch 3 position dalam posisi manual.
3. Mengatur Power Factor Regulator (PFR) dalam posisi manual.
4. Megecek cos φ pada Power Factor Regulator (PFR) apakah sudah
sesuai target yang diinginkan atau belum.
5. Jika cos φ sudah mencapai target dalam langkah pertama, maka
menyalahkan push button on pada langkah pertama.
6. Jika cos φ belum mencapai target dalam langkah pertama, maka
menyalahkan push button on kedua untuk mencapai target.
7. Melakukan pengecekan setiap saat agar cos φ tidak melebihi 1,
jika cos φ melebihi dapat menjadi beban aktif.

4.6.2 Pengoperasian Secara Otomatis


Pengoperasian secara otomatis adalah pengoperasian panel
kapasitor bank yang sepenuhnya dikendalikan oleh Power Factor
Regulator (PFR). Power Faktor Regulator akan mensuplay arus input
(CT) dan tegangan input (Voltage) pada parameter yang ada. Pada saat
parameter cos φ bekerja, maka power factor dari suatu beban akan
terlihat pada cos φ meter dan power factor regulator.
Dalam pengoperasian secara otomatis ini Power Factor
Regualator (PFR) mengendalikan kerja kapasitor secara otomatis yaitu

84
mengatur cos φ sesuai target pada Power Factor Regulator (PFR)
terlebih dahulu yang akan menghubungkan kapasitor dengan sumber
tegangan. Apabila langkah pertama sudah mencapai target, maka
kapasitor tidak akan menambah langkah. Jika kapasitor pada langkah
pertama cos φ belum mencapai target, maka secara otomatis akan
bekerja terus menerus sehingga kapasitor akan menghubungkan
langkah berikutnya dengan sumber tegangan sesuai target yang
diinginkan. Sebaliknya jika langkah yang terhubung sudah melebihi
target, maka kapasitor akan memutus dari sumber tegangan.
Power Factor Regulator mengatur kerja kontaktor secara
bergantian yang mana semua kontaktor akan mendapatkan giliran on
line sehingga diharapkan kerja kontaktor lebih awet karena bekerja
secara merata.
Adapun cara pengoperasian panel kapasitor bank secara otomatis
adalah sebagai berikut :

1. Memastikan Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) dalam posisi


on.
2. Memposisikan selector switch 3 position dalam posisi otomatis.
3. Mengatur Power Factor Control (PFC) dalam posisi otomatis.
4. Kapasitor akan bekerja secara otomatis.

85
4.7 Gambar Rangkaian Panel Capasitor bank

86
87
88
89
90
91
92
4.8 Trouble Shooting

Trouble shooting adalah sebuah masalah atau kerusakan.


Trouble shooting yang biasa terjadi pada panel kapasitor bank adalah
sebagai berikut:

Tabel 4.2 Trouble Shooting

NO PERMASALAHAN CARA MENGATASI


(TROUBLE) (SOLUTION)
1. Under voltage, Over Troble shooting ini akan
voltage, atau kelebihan langsung diinformasikan oleh
gelombang harmonic Power Factor Regulator (PFR)
dengan menyalakan alarm.
Kondisi seperti ini harus
mematikan panel kapasitor bank
terlebih dahulu dengan
memposisikan selector switch 3
position dalam posisi off,
memutuskan Load Break Switch
(LBS),dan memutuskan Moulded
Case Circuit Breaker (MCCB).
2. Power Factor Regulator  Mengecek input tegangan
tidak bekerja yang masuk ke dalam
rangkaian.
 Mengecek input tegangan
dan arus yang masuk ke
dalam Power Factor

93
Regulator.
3. Power Factor Regulator  Mengecek input tegangan
tidak bekerja secara dan arus yang masuk ke
maksimal / tidak sesuai Power Factor Regulator.
cos φ yang diinginkan.  Mengecek settingan modul
pada buku petunjuk modul
tersebut.
4. Special Kontaktor tidak  Mengecek input tegangan.
bekerja.  Mnegecek selector switch
dan push button.
 Mengecek kontak – kontak
(koil) pada special
kontaktor.
 Mengecek kabel/kumparan
penghubung.
5. Capasitor tidak bekerja  Mengecek input tegangan
yang masuk ke dalam
rangkaian.
 Mengecek arus yang masuk
ke capasitor dari kontak –
kontak special kontaktor.
 Mengecek kabel/kumparan
penghubung.

6. Rangkaian control dan  Mengecek input tegangan


daya tidak bekerja. yang masuk ke dalam
rangkaian.
 Mengecek input dan output

94
arus pada MCCB.
 Mengecek kabel/kumparan
penghubung.

4.9 Perawatan Panel Capasitor Bank


Perawatan panel kapasitor bank digunakan untuk menghindari
kerusakan, semua peralatan dan alat keamanan harus diperiksa secara
berkala.Kegiatan tersebut dinamakan perawatan pencegahan (Preventive
Maintenance).Dalam menjadwal perawatan, tujuan dan sasaran dari perawatan
harus mengacu pada pertimbangan ekonomi. Beberapa hal yang harus
diperhatikan :
1. Siapkan catatan perawatan, komponen yang sudah diganti, catatan
kerusakan , dan tindakan perbaikannnya.
2. Catatan daya listrik yang digunakan.
3. Catatan pekerjaan dan cara perawatan.

4.9.1 Perawatan Jangka Pendek


Perawatan jangka pendek adalah rangkaian tindakan atau
proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan
bahwa peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan
kerusakan pada panel listrik.

Perawatan jangka pendek ini dilakukan setiap tiga bulan sekali.


Perawatan ini meliputi pekerjaan ringan, misalnya membersihkan
peralatan, mengencangkan sambungan terminal, dan pengukuran
tegangan.

95
4.9.2 Perawatan Jangka Panjang
Perawatan jangka panjang adalah rangkaian tindakan atau
proses kegiatan yang meliputi pekerjaan penyetelan, perbaikan, dan
penggantian peralatan atau komponen-komponen panel listrik dengan
komponen yang baru. Sehingga panel dapat berfungsi dan bekerja
kembali secara maksimal.
Perawatan jangka panjang ini dilakukan setiap dua belas bulan
sekali. Perawatan yang dilakukan yaitu penggantian komponen-
komponen panel, dengan komponen yang baru sesuai dengan jadwal
perawatan yang sudah diprogam.

4.10 Pemeliharaan Panel Capasitor Bank

Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan


atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan
bahwaperalatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
dapatdicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada
panellistrik.

Dalam panel kapasitor bank juga harus melakukan


pemeliharaan agar tidak menjadi beban aktif. Berikut ini jenis
pemeliharaan panel kapasitor bank :

96
4.10.1 Pemeriksaan Fungsi Kerja Komponen
Pemeriksaan fungsi kerja komponen dapat dilakukan pada
pemeriksaan koneksi menggunakan multimeter dan mengecangkan
baut.

4.10.2 Pemeriksaan Pada Pengaman Kapasitor


Pemeriksaan pada pengaman kapasitor dapat dilakukan
menggunkan multimeter, yaitu jika keadaan on pemeriksaannya
menggunkan multimeter dengan skala volt meter, sedangkan dalam
keadaan off pemeriksaannya menggunkan multimeter dengan skala
ohm.

4.10.3 Pemeriksaan Kebocoran Pada Kapasitor Bank


Pemeriksaan kebocoran pada kapasitor dapat dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya :
 Meraba kapasitor, apabila kapasitor menggelembung atau
permukaannya tidak rata, maka kapasitor bocor.
 Meraba kapasitor, apabila pada permukaan kapasitor terdapat
minyak (kapasitor type oil), maka kapasitor bocor.
 Meraba kapasitor bank dalam keadaan panas atau dingin, bila
kapasitor dalam keadaan panas, kemungkinan terjadi kebocoran.
 Mengukur kapasitas kapasitor bank dalam keadaan off
menggunakan multimeter dengan skala mikro farad.
 Mengukur arus yang masuk pada kapasitor bank dalam keadaan on
menggunakan multimeter dengan skala ampere atau menggunakan
tang ampere.

97
4.10.4 Pemeriksaan Kabel
Pemeriksaan kabel dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya :
 Meraba dan melihat kabel, apabila kabel terdapat luka maka
kabel harus diganti.
 Mengukuran tahanan kabel dengan body atau tanah, apabila
dalam pengukuran terukur nol (0) atau short maka kabel sudah
tidak layak lagi dan harus diganti.

98
BAB V
PENUTUP

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama enam bulan di


PT DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang, penulis mendapatkan ilmu
penegetahuan dan hal-hal yang baru, diantaranya :

1. Penulis dapat mengimplementasikan pelajaran yang didapatkan di sekolah.


2. Penulis mendapatkan keterampilan dalam melakukan wirring panel, baik wirring
kontrol maupun wirring tenaga.
3. Penulis mendapatkan pembelajaran dalam dunia kerja dan dapat membuat
gambaran sendiri bagaimana dunia kerja sesungguhnya.
4. Penulis dilatih sikap dan mental berupa kedisiplinan, tanggung jawab dan taat
pada tata tertib yang ditetapkan dalam dunia kerja.
5. Penulis memperoleh arti pentingnya sikap saling menghormati antar sesama dan
rasa kerja sama didalam menyelesaikan suatu pekerjaan maupun suatu masalah
dalam pekerjaan.
6. Penulis mendapatkan motivasi dalam melangkah untuk bekerja.

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama enam bulan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA adalah perusahaan yang bergerak


dalam bidang Mechanical & Electrical Contactors, Mechanical & Electrical
Equipment Supplies, Mechanical & Electrical Design Services,
Switchboard’s and Panel Manufacturing.

99
2. Kapasitor bank adalah peralatan listrik yag mempunyai sifat kapasitif yang
berfungsi sebagai penyeimbang beban induktif.
3. Kapasitor bank digunakan untuk memperbaiki faktor daya agar tidak terkena
denda PLN dan terjadi kerusakan pada peralatan elektronik.
4. Dalam menentukan komponen yang digunakan harus meperhatikan
perhitungannya terlebih dahulu.
5. Pengoperasian panel kapasitor bank dapat dilakukan secara manual
menggunakan push button maupun secara otomatis menggunakan Power
Factor Regulator (PFR).
6. Kapasitor bank harus dilakukan pemeliharaan agar tidak mengurangi
kapasitansi.

5.2 Saran
Saran pada bab penutup ini, penulis mencoba memberikan saran-saran yang
diharapkan mampu diterima oleh pihak sekolah dan industri. Untuk apa saja yang
mungkin masih menjadi kekurangan, khususnya mengenai Praktik Kerja
Lapangan (PKL) agar menjadi semakin baik kedepannya.

5.2.1 Saran Untuk Sekolah

1. Pengawasan (monitoring) yang dilakukan oleh guru pembimbing dari


sekolah terhadap siswa-siswi yang melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) hendaknya dilakukan rutin, misalnya sebulan sekali
agar tidak terjadi missedcommunication antara pembimbing sekolah,
pembimbing industri, atau siswa-siswi. Selain itu agar pembimbing
sekolah juga dapat mengetahui sejauh mana perkembangan siswa-
siswi dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

100
2. Sekolah harus menjaga hubungan baik dengan industri, agar tahun-
tahun berikutnya industri memilik kepercayaan terhadap sekolahan
untuk mengirimkan siswa-siswi melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
3. Melakukan evaluasi setiap tahunnya agar tahun yang akan datang
dapat menjadi lebih baik lagi.

5.2.2 Saran Untuk Industri


1. Semua karyawan harus mampu menjaga kekompakan dan kerjasama
guna memperlancar produksi dan kemajuan perusahaan.
2. Melakukan briefing atau pengarahan terhadap karyawan setiap hari
atau minimal setiap ada pekerjaan baru.
3. Melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang sudah selesai
dikerjakan agar kedepanya menjadikan industri semakin maju.

101
DAFTAR PUSTAKA

Data dari perusahaan Dwi Berkah Arga Kencana

http://trikngeblogg.blogspot.com/2014/04/pengertian-panel-macam-macam-panel-
dan.html?m=1

http://rasyidinsjatry.blogspot.co.id/2013/04/beban-listrik.html

https://saranbelajar.wordpress.com/2010/02/18/karakteristik-beban-pada-sistem-arus-
listrik-bolak-balik-ac/

http://teknikelektronika.com/pengertian-daya-listrik-rumus-cara-menghitung/

https://saranbelajar.wordpress.com/2009/03/01/teori-daya/

http://abi-blog.com/pengertian-daya-reaktif-daya-semu-dan-daya-nyata/

http://ghojer.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-dan-rumus-rumus-daya-listrik-html

https://daya-listrik-blogspot.co.id/2013/05/pengertian-faktor-daya.html?m=1

http://kusumandarutp.blogspot.com

http://4.bp.blogspot.com

http://www.elektronikabersama.web.id/2012/10/mengenal-istilah-lagging-dan-
leading.html?m=1

https://panduanteknisi.com/kapasitor-bank-pengertian-dan-fungsinya.html.

https://electricdot.wordpress.com/2011/11/01/kapasitor-bank/

http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/perbaikan-faktor-daya-
menggunakan.html?m=1

http://www.academia.edu215071/fisika_kapasitor

http://insyaansori.blogspot.co.id/201/09/macam-macam-circuit-breaker-cb.html?m=1

102
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/perbaikan-faktor-daya-
menggunakan.html?m=1

http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/02/apa-itu-kapasitor-bank.html?m=1

http://sekawan-servis-electronic.blogspot.co.id/2012/05/fungsi-kapasitor-bank-watt-
kelistrikan.html?m=1

http://vzlhitech1978.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-dan-komponen-capasitor-
bank.html?m=1

https://www.jalankatak.com/pengertian-fuse-dan-cara-kerja-fuse/

http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/02/apa-itu-kapasitor-bank.html?m=1

http://sukasukapaktri.blogspot.co.id/2013/06/selector-switch.html?m=1

http://instrumenindonesia.com/tag/pengertian-exhaust/

http://panduanteknisi.com/apa-itu-busbar-pada-panel-listrik.html

http://encrypted-
tbn0.gsatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS9UwoTFtNCQx_p4WbRQewVrKpuDm04i
pzH6b7EBphxOrVL1zw

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switch-saklar-tombol-tekan/

http://gudangsumpah.blogspot.co.id/2012/11/pilot-lamp.html?m=1

https://otomotrip.com/cara-kerja-relay-atau-prinsip-kerja-relay-otomotif.html

http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

http://teknikelektronika.com/pengertian-kabel-listrik-jenis-jenis-kabel/

http://www.dien-elcom.com/2012/11/jenis-jenis-kabel-dan-
penggunaannya.html?m=1

http://rajalistrik.com/mall/76-terminal/blok

http://vzlhitech1978.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-dan-komponen-kapasitor-
bank.html?m=1

http://www.alat2listrik.com/category/pricelist/schneider?page=145

103
http://www.scribd.com/mobile/doc/241234262/kompensasi-daya-reaktif-merupakan-
suatu-cara-untuk-mengurangi-daya-reaktif-docx

http://ahmad239haryanto.wordpress.com/2008/09/01/pemeliharaan-perawatan-listrik/

http://panelcapasitorbank.blogspot.co.id/2016/09/perbaikan-perawatan-dan-upgrade-
panel.html?m=1

104

Anda mungkin juga menyukai