Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA BUAH TOMAT

(Laporan Praktikum Analisis Hasil Pertanian)

Oleh

Ida Oliviani Arafah

1514051095

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

2017
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sayur dan buah merupakan komoditas hortikultura yang banyak digemari masyarakat
karena dapat memenuhi kebutuhan pangan dan kandungan gizinya yang baik untuk
kesehatan. Tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang sangat disukai
masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang lengkap. Seperti hasil hortikultura
yang lain, tomat merupakan komoditas yang cepat rusak (perishable). Dalam
kegiatan produksi tomat, petani sering menemukan kendala seperti serangan hama
dan penyakit yang menyebabkan gagal panen dan berkurangnya hasil panen. Hal ini
yang menyebabkan petani menggunakan pestisida untuk mempertahankan hasil
panen agar tetap maksimal (Nazmatulailla, 2015).

Pestisida merupakan salah satu cara mengendalikan hama, penyakit dan gulma.
Pestisida banyak digunakan karena aplikasinya yang mudah, ketersediannya cukup,
mudah diperoleh dan harganya relative murah. Manfaat dari pestisida terbukti ampuh
sehingga muncul efek ketergantungan penggunaan pestisida sebagai faktor penentu
tingginya hasil produksi dan kualitas produk. Walaupun pestisida berpengaruh
terhadap kualitas buah atau sayur dan tingginya hasil produksi, pestisida dapat
menimbulkan keracunan melalui kontak langsung dengan pestisida dan mencemari
lingkungan dengan meninggalkan residu pestisida ke dalam tanah serta bagian
tanaman seperti buah, daun, dan umbinya. Residu pestisida didapatkan dari hasil
penyemprotan pestisida pada tanaman. Pada buah, residu pestisida terdapat pada
permukaan kulit maupun daging dari buah tersebut. Walaupun sudah dicuci atau
dimasak, residu pestisida masih tertinggal pada bahan makanan (Wahyuni, 2010).

Residu pestisida merupakan zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian bahan
pangan, baik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari penggunaan
pestisida. Residu pestisida menimbulkan efek tidak langsung terhadap konsumen
namun, dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, diantaranya,
berupa gangguan syaraf dan metabolisme enzim. Residu pestisida yang terbawa
bersama makanan akan terakumulasi dalam jaringan tubuh yang mengandung lemak.
Akumulasi pestisida ini pada manusia dapat merusak fungsi hati, ginjal, sistem
syaraf, menurunkan kekebalan tubuh, menimbulkan cacat bawaan, alergi dan kanker
(Hotdina dkk, 2015). Untuk mengetahui residu pestisida yang ada pada buah tomat,
analisis residu pestisida dapat dilakukan dengan menggunakan metode Gas
Chromatography (GC). Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum mengenai analisis
residu pestisida organofosfat pada buah tomat.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:


II. BAHAN DAN METODE

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum analisis residu organofosfat pada buah tomat dilakukan pada tanggal
September 2017 di Laboratorium Penjaminan Mutu Hasil Pertanian, Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Lampung

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah blender, timbangan analitik,
Erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, pipet volumetric, ultra turak, rotary evaporator,
kromatografi gas yang dilengkapi dengan detector spesifik untuk senyawa yang
mengandung unsur fosfor (FPD)

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Tomat, aseton, diklorometana,
petroleum eter, iso oktana, dan toluene.
2.3 Diagram Alir

2.3.1 Ekstraksi

TOMAT

Dibersihkan lalu diblender


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai