Anda di halaman 1dari 20

 

Pengertian Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait


dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi
maupun lokasi proyek. Tujuan Kesehatan dan keselamatan kerja adalah untuk
memelihara kesehatan dan keselamatanlingkungan kerja.

Kesehatan Kerja

Program kesehatan kerja merupakan suatu hal penting dan perlu diperhatikan oleh pihak
pengusaha. Karena dengan adanya program kesehatan yang baik akan menguntungkan para
karyawan secara material, karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan
yang lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja lebih
lama. “ Istilah kesehatan dan keselamatan kerja mengacu pada kondisi psikologis fisik dan
psikologis pekerja yang merupakan hasil dari lingkungan yang diberikan oleh perusahaan. Jika
suatu perusahaan melakukan pengukuran keamanan dan kesehatan yang efektif, semakin sedikit
pegawai yang mengalami dampak penyakit jangka pendek atau jangka panjang akibat bekerja di
perusahaan tersebut.”

Keselamatan Kerja

Pengertian program kesehatan kerja adalah “Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang
aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.” Definisi lain
“Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara–cara melakukan
pekerjaan.” Penggunaan alat kerja harus benar-benar di perhatikan oleh setiap perusahaan. Alat
keselamatan kerja juga harus memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja nasional
seperti penggunaan helm safety, jacket safety dan juga sepatu safety.

Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan atau dapat diartikan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kuantitas dan
kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Definisi lain, Kinerja karyawan adalah hasil dari
proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi
yang bersangkutan. Ukuran kinerja karyawan dapat dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu,
sesuai standar organisasi dan perusahaan.

Untuk mendefinisikan ukuran kinerja maka dalam penelitian ini menggunakan tiga
indikator dari :

1. Kuantitas kerja, yaitu jumlah yang dihasilkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
2. Kualitas kerja, yaitu mutu pekerjaan sebagai output yang harus diselesaikan.
3. Ketepatan atau kesesuaian waktu, yaitu menyangkut keseseuaian waktu penyelesaian
pekerjaan dengan alokasi waktu yang direncanakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan.

 
by OSHA Staff Advices Alamat Toko Sepatu Safety Di Jakarta Timur     artikel kesehatan dan keselamatan kerja      Harga Sepatu Safety Murah Di Jakarta     KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PDF     MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     MATERI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     PENGERTIAN KESEHATAN KERJA     pengertian keselamatan dan kesehatan kerja secara umum     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     Sepatu Safety Lokal     sepatu safety terbaru     Toko Sepatu Safety Di Jakarta Timur     Tujuan Kesela matan Kerja Dan Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja dan Keselamatan kerja

Keselamatan kerja yaitu:

1. Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan
tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaannya.
2. Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lain, dan
juga masyarakat pada umumnya.
3. Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian akibat kecelakaan
kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang utama bagi keamanan tenaga
kerja.
4. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang,
maupun jasa.

Kesehatan kerja

Spesialisasi dalam ilmu kesehatan dan kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar
pekerja memperoleh derajad kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial
dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit
umumnya.

Hakikat dari kesehatan kerja adalah sebagai berikut :

 Sebagai alat untuk mencapai derajad kesehatan tenaga kerja yang setingginya baik,


buruh, petani, nelayan, pegawai negri atau pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan
untuk kesejahteraan tenaga kerja.
 Sebagai alat untuk meningkatkan produksi yang berdasarkan kepada meningginya
efesiensi dan daya
produktivitas faktor manusia dalam produksi.

Penerapan program keselamatan kerja

Suatu program keselamatan dan kesehatan kerja di bidang konstruksi yang efektif mempunyai
banyak fungsi paralel. Parker dan Oglesby, (1972) secara garis besar telah mengkategorikan hal
ini sebagai berikut:
a. Faktor kepribadian atau perilaku.

 Pekerja : latihannya, kebiasaan, kepercayaan, kesan, latar-belakang pendidikan dan


kebudayaan, sikap sosial serta karakteristik fisik.
 -Lingkungan pekerjaan : sikap dan kebijaksanaan dari para pengusaha serta manajer,
pengawas, penyelia serta kawan sekerja pada proyek

b. Faktor fisik.

 Kondisi pekerjaan : ditentukan oleh jenis bahaya yang melekat tidak terpisahkan dengan
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, maupun oleh bahaya terhadap kesehatan kerja yang
ditimbulkan oleh metoda dan material serta lokasi dari pekerjaan itu. Oleh sebab itu
usahakan selalu mematuhi standar kerja dengan menggunakan alat keselamatan kerja
seperti menggunakan sepatu safety dan lain-lain.
 Penyingkiran bahaya mekanis : pemakaian pagar/batas, pera-latan serta prosedur untuk
melindungi pekerjaan secara fisik terhadap daerah atau situasi yang berbahaya.

 
by OSHA Staff Advices Artikel K3 Di Industri     Artikel K3 Keselamatan Kesehatan Keamanan Kerja     Artikel K3 Pdf     artikel kesehatan dan keselamatan kerja      Artikel Kesehatan Kerja      Artikel Keselamatan Kerja Di Laboratorium     Artikel Singkat Tentang K3     Artikel Tentang K3 Di Perusahaan     Contoh Artikel Tentang Keselamatan Kerja     KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PDF     MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     MATERI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     PENGERTIAN KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     Tujuan Kesela matan Kerja Dan Kesehatan Kerja     Undang Undang Keselamatan Kerja

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pekerjaan-pekerjaan teknik bangunan banyak berhubungan dengan alat,baik yang sederhana
sampai yang rumit, dari yang ringan sampai alat-alat berat sekalipun. Sejak revolusi industri
sampai sekarang,pemakaian alat-alat bermesin sangat banyak digunakan.

Pada setiap kegiatan kerja, selalu saja ada kemungkinan kecelakaan. Kecelakaan selalu dapat
terjadi karena berbagai sebab.berperan sangat penting dalam pelaksanaan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja karena adanya fasilitas yang maka pelaksanaan aktivitas
pekerjaan berjalan dengan baik,begitu pula sebaliknya.

Yang dimaksudkan dengan kecelakaan adalah kejadian yang merugikan yang tidak terduga dan
tidak diharapkan dan tidak ada unsur kesengajaan. Kecelakaan kerja dimaksudkan sebagai
kecelakaan yang terjadi ditempat kerja,yang diderita oleh pekerja dan atau alat-alat kerja dalam
suatu hubungan kerja.

Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh dua golongan penyebab :

1. Tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan ( unsafe human acts).
2. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman ( unsafe condition ).
Walaupun manusia telah berhati-hati,namun apabila lingkungannya tidak menunjang ( tidak
aman ), maka kecelakaan dapat pula terjadi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itulah
diperlukan pedoman bagaimana bekerja yang memenuhi prinsip-prinsip keselamatan.

Keselamatan kerja
Keselamata kerja adalah usaha-usaha yang bertujuan untuk menjamin keadaan,keutuhan dan
kesempurnaan tenaga kerja (baik jasmaniah maupun rohaniah), beserta hasil karya dan alat-alat
kerjanya ditempat kerja. Usaha-usaha tersebut harus dilaksanakan oleh semua unsur yang terlibat
dalam proses kerja, yaitu pekerja itu sendiri, pengawas/kepala kelompok
kerja,perusahaan,pemerintah,dan msayarakat pada umumnya. Tanpa ada kerja sama yang baik
dari semua unsur tersebut tujuan keselamatan kerja tidak mungkin dapat dicapai secara
maksimal.

Adapun sasaran keselamatan keerja secara terinci adalah :

1. Mencegah terjadinya kecelakaan ditempat kerja.


2. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja.
3. Mencegah/mengurangi kematian akibat kerja
4. Mencegah atau mengurangi cacat tetap
5. Mengamankan material,konstruksi,pemakaian,pemeliharaan bangunan-bangunan,alat-alat
kerja,mesin-mesin,dan instalasi-instalasi.
6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya.
7. Menjamin tempat kerja yang sehat,bersih,nyaman,dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja.
8. Memperlancar,meningkatkan dan mengamankan produksi,industri serta
pembangunan.Kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat
manusia ( Bambang Endroyo 1989 ).

 
by OSHA Staff Advices artikel kesehatan dan keselamatan kerja      KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PDF     MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     Makalah Sistem Manajemen K3     MATERI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     Penerapan Sistem Manajemen K3     Pengertian Keamanan Kerja     PENGERTIAN KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     Sistem Manajemen K3 Adala h     Sistem Manajemen K3 Pdf     Sistem Manajemen K3 Perusahaan     Sistem Manajemen K3 Ppt     Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (smk3) Pdf     Tujuan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja     Tujuan Sistem Manaje men K3

Ruang Lingkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Program Pelayanan Kesehatan Kerja. Sebagaimana pelayanan kesehatan masyarakat pada


umumnya, pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat pekerja yaitu meliputi pelayanan
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Pelayanan Preventif.
Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, penyakit menular di
lingkungan kerja dengan menciptakan kondisi pekerja dan mesin atau tempat kerja agar
ergonomis, menjaga kondisi fisik maupun lingkungan kerja yang memadai dan tidak
menyebabkan sakit atau membahayakan pekerja serta menjaga pekerja tetap sehat.

Kegiatannya antara lain meliputi:


1. Pemeriksaan kesehatan yang terdiri atas:
a. Pemeriksaan awal/sebelum kerja.
b. Pemeriksaan berkala.
c. Pemeriksaan khusus.
2. Imunisasi.
3. Kesehatan lingkungan kerja.
4. Perlindungan diri terhadap bahaya dari pekerjaan.
5. Penyerasian manusia dengan mesin dan alat kerja.
6. Pengendalian bahaya lingkungan kerja agar ada dalam kondisi aman (pengenalan, pengukuran
dan evaluasi).

Pelayanan Promotif.

Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja dimaksudkan agar keadaan fisik dan mental
pekerja senantiasa dalam kondisi baik. Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja yang sehat
dengan tujuan untuk meningkatkan kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi dan
daya produktivitas tenaga kerja

Kegiatannya antara lain meliputi:


1. Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan kerja.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja yang sehat.
3. Peningkatan status kesehatan (bebas penyakit) pada umumnya.
4. Perbaikan status gizi.
5. Konsultasi psikologi.
6. Olah raga dan rekreasi.

Pelayanan Kuratif.

Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang menderita sakit akibat kerja dengan
pengobatan spesifik berkaitan dengan pekerjaannya maupun pengobatan umumnya serta upaya
pengobatan untuk mencegah meluas penyakit menular di lingkungan pekerjaan. Pelayanan ini
diberikan kepada tenaga kerja yang sudah memperlihatkan gangguan kesehatan/gejala dini
dengan mengobati penyakitnya supaya cepat sembuh dan mencegah komplikasi atau penularan
terhadap keluarganya ataupun teman kerjanya.

Kegiatannya antara lain meliputi:


1. Pengobatan terhadap penyakit umum.
2. Pengobatan terhadap penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

Pelayanan Rehabilitatif.
Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau kecelakaan parah yang telah
mengakibatkan cacat, sehingga menyebabkan ketidakmampuan permanen, baik sebagian atau
seluruh kemampuan bekerja yang biasanya mampu dilakukan sehari-hari.

Kegiatannya antara lain meliputi:


1. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang masih ada
secara maksimal.
2. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
3. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima tenaga kerja yang cacat
akibat kerja.

Bahaya Potensial Di Laboratoria Teknik Fisika.

Bahaya potensial di Laboratoria Teknik Fisika dibagi menjadi lima perantara diantaranya:
Chemical agent, Physical agent, Biological agent, Psychological agent, Ergonomical
agent/Mecanical agent.

Chemical agent.
Bahan kimia yang berpotensi menimbulkan bahaya di Laboratorium adalah:
1. Asam Nitrat (HNO3)
2. Asam Sulfat ( H2SO4)
3. Asam Klorida (HCL)
4. N-Hexane
5. Aseton
6. Asam Peroksida (H2O2)

Physical agent.
Debu.
Debu dan uap/asap (fume) merupakan salah satu sumber gangguan yang tidak dapat diabaikan.
Dalam kondisi tertentu debu merupakan bahaya yang dapat menimbulkan kerugian
besar. Tempat kerja yang prosesnya mengeluarkan debu atau uap, dapat menyebabkan
pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan fungsi faal paru-paru, bahkan
dapat menimbulkan keracunan umum.

Pekerjaan di Laboratoria Teknik Fisika yang dapat mengeluarkan debu atau uap diantaranya
pemrosesan material logam, keramik atau gelas yang dapat berupa pengeboran,
pemotongan, pembubutan, pengelasan pemanasan atau pembakaran. Kegiatan lainnya yang dapat
menimbulkan debu atau uap yaitu penyolderan yang terkait dengan pekerjaan elektronika dan
pemipaan tembaga. Debu juga dapat ditimbulkan dari bahan insulasi termal maupun akustik,
misalnya debu dari glasswool.

Pengontrolan debu dalam ruang kerja:

1. Metode pencegahan terhadap debu dan uap ialah:


 Memakai metode basah: Lantai disiram air supaya debu tak beterbangan di udara.
Pengeboran basah (wet drilling) untuk mengurangi debu yang ada di udara. Debu jika di
semprot dengan uap air akan berflocculasi lalu mengendap.
 Dengan alat: Scrubber, Elektropresipitator, Ventilasi umum.

2. Pencegahan terhadap sumber: diusahakan debu tidak keluar dari sumber yaitu dengan
pemasangan local exhauster.
3. Perlindungan diri terhadap pekerja antara lain berupa tutup hidung atau masker.

Kebisingan.

Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul dari getaran-getaran yang tidak teratur dan
periodik, kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki. Manusia masih mampu
mendengar bunyi dengan frekuensi antara 16-20.000 Hz, dan intensitas dengan nilai ambang
batas (NAB) 85 dB (A) secara terus menerus. Intensitas lebih dari 85 dB dapat menimbulkan
gangguan dan batas ini disebut critical level of intensity. Kebisingan merupakan masalah
kesehatan kerja yang timbul di Laboratoria Teknik Fisika. Sumber kebisingan berasal aktivitas di
laboratorium material logam atau dari peralatan praktikum atau penelitian (misalnya bising dari
kompresor).

Gangguan Kebisingan di tempat Kerja.

Pengaruh utama dari kebisingan terhadap kesehatan adalah kerusakan pada indera-indera
pendengar, yang menyebabkan ketulian progresif.
Gangguan kebisingan di tempat kerja dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Gangguan Fisiologis.

Gangguan fisiologis adalah gangguan yang mula-mula timbul akibat bising. Dengan kata lain
fungsi pendengaran secara fisiologis dapat terganggu. Pembicaraan atau instruksi dalam
pekerjaan tidak dapat didengar secara jelas sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Pembicara terpaksa berteriak-teriak, selain memerlukan tenaga ekstra juga menimbulkan
kebisingan. Kebisingan juga dapat mengganggu cardiac output dan tekanan darah.

2. Gangguan Psikologis.

Gangguan fisiologis lama-lama bisa menimbulkan gangguan psikologis. Suara yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan stress, gangguan jiwa, sulit konsentrasi dan berpikir, dan lain-
lain.

3. Gangguan Patologis Organis.

Gangguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruhnya terhadap alat pendengaran atau
telinga, yang dapat menimbulkan ketulian yang bersifat sementara hingga permanen.

Pengendalian Kebisingan di lingkungan kerja.


1. Menghilangkan transmisi kebisingan terhadap pekerja.

Untuk menghilangkan atau mengurangi transmisi kebisingan terhadap pekerja dapat dilakukan
dengan isolasi tenaga kerja atau mesin yaitu dengan menutup atau menyekat mesin atau alat yang
yang mengeluarkan bising.

Pada dasarnya untuk menutup mesin mesin yang bising adalah sebagai berikut:

 Menutup mesin serapat mungkin.


 Mengolah pintu-pintu dan semua lobang secara akustik.
 Bila perlu mengisolasi mesin dari lantai untuk mengurangi penjalaran getaran.

2. Menghilangkan kebisingan dari sumber suara.

Menghilangkan kebisingan dari sumber suara dapat dilakukan dengan menempatkan perendam
dalam sumber getaran.

3. Mengadakan perlindungan terhadap karyawan.

Usaha melindungi karyawan dari kebisingan di lingkungan kerja dengan memakai alat pelindung
diri untuk telinga telinga atau personal protective device yaitu berupa ear plugs dan ear muffs.

Suhu Udara.

Suhu tubuh manusia yang dapat kita raba/rasakan tidak hanya didapat dari metabolisme, tetapi
juga dipengaruhi oleh panas lingkungan. Makin tinggi panas lingkungan, semakin besar pula
pengaruhnya terhadap suhu tubuh. Sebaliknya semakin rendah suhu lingkungan, makin banyak
pula panas tubuh akan hilang. Dengan kata lain, terjadi pertukaran panas antara tubuh manusia
yang didapat dari metabolisme dengan tekanan panas yang dirasakan sebagai kondisi panas
lingkungan. Selama pertukaran ini serasi dan seimbang, tidak akan menimbulkan gangguan, baik
penampilan kerja maupun kesehatan kerja.

Tekanan panas yang berlebihan merupakan beban tambahan yang harus diperhatikan dan
diperhitungkan. Beban tambahan berupa panas lingkungan dapat menyebabkan beban fisiologis
misalnya kerja jantung menjadi bertambah. Nilai ambang batas untuk cuaca (iklim) kerja adalah
21oC – 30oC suhu basah. Suhu efektif bagi pekerja di daerah tropis adalah 22oC – 27oC. Yang
dimaksud dengan suhu efektif adalah suatu beban panas yang dapat diterima oleh tubuh dalam
ruangan. Suhu efektif akan memberikan efek yang nyaman bagi orang yang berada di luar
ruangan. Cuaca kerja yang diusahakan dapat mendorong produktivitas antara lain dengan
pengondisian udara di tempat kerja.

Kesalahan-kesalahan sering dibuat dengan membuat suhu terlalu rendah yang berakibat keluhan-
keluhan dan kadang diikuti meningkatnya penyakit pernafasan. Sebaiknya diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

 Suhu diset pada 25oC – 26oC.


 Penggunaan AC di tempat kerja perlu disertai pemikiran tentang keadaan pengaturan
suhu di rumah.
 Bila perbedaan suhu di dalam dan luar lebih 5oC, perlu adanya suatu kamar adaptasi.
Contoh: suhu panas dari kompor, preheating furnace, porcelain furnace, pengecoran
logam, dan lain-lain.

Kelembaban Udara.

Kelembaban adalah: banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan dalam
persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh suhu udara, dan secara bersama-
sama antara suhu, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut
akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari
tubuhnya. Suatu keadaan dengan suhu udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan
menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran karena sistem penguapan.
Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai
keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu di sekitarnya.

Pencahayaan.

Pada umumnya pekerjaan memerlukan upaya penglihatan. Untuk melihat manusia membutuhkan
pencahayaan. Oleh sebab itu salah satu masalah lingkungan di tempat kerja yang harus
diperhatikan adalah pencahayaan. Pencahayaan yang kurang memadai merupakan beban
tambahan bagi pekerja, sehingga dapat menimbulkan gangguan performance (penampilan) kerja
yang akhirnya dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.

Radiasi

Sumber radiasi dapat berasal dari alam dan buatan. Dampak radiasi terhadap kesehatan
tergantung pada: lamanya terpapar, jumlah yang diserap, tipe dan lebih spesifik lagi adalah
panjang gelombang. Pancaran yang paling berbahaya adalah gelombang pendek, termasuk
ionisasi dan radiasi sinar ultraviolet. Akibat radiasi ultraviolet pada umumnya mengenai mata
dan kulit, bila mengenai mata dapat menyebabkan conjuctivitis.
by OSHA Staff Advices 5 syarat keselamatan kerja     apa tuju an dari k3     artikel kesehatan dan keselamatan kerja      dig unakan pada saat kapan p2k3     hak dan kewajiban terhadap kesela matan kerja     KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PDF     MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     materi k3 kebakaran     Materi K3 Lengkap     Materi K3 Pdf     Materi K3 Powerpoint     MATERI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     materi kesehatan dan keselamatan kerja ppt     materi kuliah dasar-dasar k3     materi kuliah kesehatan dan kesela matan kerja     PENGERTIAN KESEHATAN KERJA     pengertian kesela matan dan kesehatan kerja secara umum     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     sebutkan 3 hal yang terkait dalam k3     sebutkan syarat syarat lingkungan kerja yang aman     siapa saja yang bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja di tempat kerja     syarat k3 menurut uu no 1 tahun 1970     Tujuan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja     usaha usaha perlind

Keselamatan Kerja dan Kesehatan Di Industri


Konstruksi
Industri konstruksi merupakan sektor industri yang mempunyai tingkat risiko tinggi baik dari
segi risiko usaha maupun risiko keselamatan kerja dan kesehatan. Berdasarkan data dari
International Labor Organization (ILO) yang dikutip dalam Bisnis Indonesia (22 Januari 2010)
menyebutkan setidaknya ada 1,1 juta kasus kematian setiap tahunnya di dunia, akibat kecelakaan
kerja atau penyakit yang ditimbulkan lingkungan kerja.
King dan Hudson (1985) menyatakan bahwa kematian pada proyek konstruksi di negara-negara
berkembang lebih tinggi 3 kali lipat dibandingkan dengan di negara-negara maju sebagai akibat
penegakan hukum yang sangat lemah. Tingginya tingkat risiko ini akan berpengaruh terhadap
keseluruhan tingkat keberhasilan pekerjaan konstruksi.

Kegagalan penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpotensi menimbulkan


berbagai dampak negatif seperti penundaan penyelesaian proyek, menurunnya produktifitas
kerja, membengkaknya anggaran, rusaknya citra perusahaan penyedia jasa, serta akibat-akibat
negatif lainnya.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan K3 yang baik sebagai salah satu
bagian dari CSR dapat menjadi competitive strategy bagi perusahaan. Porter (1985) menjelaskan
competitive strategy sebagai kemampuan perusahaan untuk menciptakan optimum value bagi
klien.

Pelaksanaan K3 yang baik terbukti dapat meningkatkan serta memperbaiki kedisiplinan kerja
serta produktivitas karyawan yang akhirnya mempengaruhi produktivitas perusahaan. Muniz et
al. (2009) menemukan beberapa aspek kunci yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan K3
yaitu : kebijakan, insentif & partisipasi karyawan, pelatihan, komunikasi, perencanaan serta
control/pengawasan.

Perusahaan kontraktor yang memiliki catatan pelaksanaan K3 yang baik (tanpa kecelakaan kerja)
pada proyek-proyek sebelumnya akan lebih mudah untuk mendapatkan kepercayaan  dari 
stakeholder  atau  klien  untuk  mendapatkan  proyek-proyek selanjutnya.

 
by OSHA Staff Advices K3 Adalah     K3 Konstruksi     K3 Konstruksi Bangunan Gedung     Kepanjangan K3     Keselamatan Kerja     KESELAMATAN KERJA ADALAH     Kesela matan Kerja Dan Kesehatan Di Industri Konstruksi Bangunan     MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     pengertian k3     PENGERTIAN KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     Pengertian Keselamatan Kerja Menurut Para Ahli     PENYEBAB KECELAKAAN KERJA     Prosedur K3     TUJUAN KESELAMATAN KERJA     Tujuan Kesela matan Kerja Dan Kesehatan Kerja

Standar Keselamatan Kerja – Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3:


1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehat kerja yang setingi – tingginya baik buruh,
petugas pegawai negeri dan pekerja bebas.
2. Sebagai upaya untuk mencegah dan memberi penyakit dan kecelakaan akibat kerja,
meme meningkatkan kesehatan dan gizi para tenag merawat dan meningkatkan efisiensi
dan da produktifitas tenaga manusia, memeberanta kerja dan melipatgandakan gairah
serta keni bekerja.

Teori Keselamatan & Kesehatan Kerja

Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Ston Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengenda dari anggota organisasi serta penggunaan
sumua yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Fo Manajemen adalah suatu seni, karena untuk
mel pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keteram

Manajemen

planning

organizing

actuating

controlling

leadership

Faktor Penyebab Kontrol Kurang Baik

1. Program manajemen keselamatan & kesehat kurang baik.


2. Standar program kurang tepat atau mendalami standar tersebut.
3. Pelaksanaan standar tidak tepat.

Program Manajemen Tentang K3

1. Kepemimpinan dan administrasinya


2. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terpadu
3. Pengawasan
4. Analisis pekerjaan dan prosedural
5. Penelitian dan analisis pekerjaan
6. Latihan bagi tenaga kerja
7. Pelayanan kesehatan kerja
8. Penyediaan alata pelindung diri
9. Peningkatan kesadaran terhadap keselamatan dan keseha
10. Sistem pemeriksaan
11. Laporan dan pendapatan

Sumber Penyebab Dasar

a) Faktor perorangan

 kurang pengetahuan
 kurang keterampilan
 Motivasi kurang baik
 Masalah fisik dan mental

b) Faktor pekerjaan

 Standar kerja kurang


 Standar perencanaan
 Standar perawatan ya
 Standar pembelian ya

Perbuatan Substandar

 Menjalankan yang bukan tugasnya


 Melepaskan alat pengaman atau membuat alat pengaman tidak berfungsi
 Membuat peralatan yang rusak
 Tidak memakai alat pelindung diri
 Membuat sesuatu secara berlebihan
 Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya
 Mengangkat berlebihan
 Posisi kerja yang tidak tepat
 Bersenda gurau, bertengkar
 Berada dalam pengaruh alkohol atau obat -obatan

Kondisi Substandar

 Pengamanan tidak sempurna


 Alat pelindung diri yang tidak memenuhi syarat
 Bahan atau peralatan kerja yang telah rusak
 Gerak tidak leluasa karena tumpukan benda
 Sistem tanda bahaya tidak memenuhi syarat
 House keeping & Layout yang jelek
 Lingkungan kerja yang mengandung
 bahaya ( iklim kerja, panas/
 dingin, ventilasi kurang baik,
 tingkat kebisingan tinggi,
 penerangan tidak
 memenuhi syarat

Faktor – Faktor Penyebab  Terjadinya Kecelakaan Kerja

 Faktor fisik
Penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibr radiasi, tekanan
udara, dll.
 Faktor kimia
Gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda – benda padat.
 Faktor biologi ( baik golongan hewan maupun tumbuh – tumbuhan )
 Faktor fisiologis
Konstruksi mesin ( sikap & cara kerja )
 Faktor mental psikologis
Susunan kerja, hubungan diantara pekerja dan pengusaha, pemelihara

1. Langkah Penerapan Sistem Manajemen


Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dila perusahaan dan melibatkan seluruh
lapisan manajem personel mulai dari komitmen sampai kebutuhan su yang dibutuhkan.
2. Tahap Pengembangan dan Penerapan
Tahapan ini Berisi langkah – langkah yang harus dilak organisasi atau perusahaan dengan
melibatkan banyak pihak.

Manfaat Penerapan Sistem Manajemen

 Perlindungan karyawan
 Pekerja merupakan aset Perusahaan yang harus dipelihar keselamatannya.
 Karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatannya a lebih optimal dibandingkan
karyawan yang terancam K3-n
 Memperlihatkan kepatuhan pada peraturan dan Undang – Undang
 Mengurangi biaya
 Membuat sistem manajemen yang efektif
 Meningkatakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

 
Penyebab utama kecelakaan kerja adalah kurang pengendalia

Sumber kecelakaan dan ketidakselamatan dalam bekerja ada perorangan dan Faktor pekerjaan

Kurang Pengendalian dapat diminimasi dengan implementasi

 
by OSHA Staff Advices Jual Sepatu Safety di Bali     Jual Sepatu Safety di Denpasar     KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA     KESELAMATAN KERJA ADALAH     MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     PENGERTIAN KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     Standar Keselamatan Kerja Laboratorium     Standar Keselamatan Kerja Pabrik     TUJUAN KESELAMATAN KERJA

Perlunya Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja

Penyebab kecelakaan kerja yang kerap kali di temui adalah perilaku yang tidak aman sebesar
88%, kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut diatas terjadi
secara bersamaan. Oleh sebab itu, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan memperbaiki kondisi
lingkungan yang tidak aman.

Pendidikan  dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja juga berguna agar tenga kerja
memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja, mengembangakn budaya
kesehatan dan keselamatan kerja, memahami ancaman dan bahaya di tempat kerja dan
menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja.

Kendala yang biasa terjadi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama


dalam lingkung K3

 Pemahaman karyawan mengenai isi dari perjanjian kerjasama : Perlu adanya


musyawarah terkait hal ini, musyawarah pembinaan atau koordinasi dan sosialisasi antara
pengurus serikat pekerja dengan para pelaku
 Tidak optimalnya penanganan keselamatan kerja : Cara mengatasi hal ini, apabila
terjadi kecelakaa berarti tindakan pencegahan tidak berhasil, maka pihak manajemen
perlu mempelajari apa yang salah.
 Kebijakan perusahaan yang tidak tegas : Perlu adanya tindakan yang tegas apabila
terdapat pegawai yang tidak disiplin
Undang-undang yang mengatur apabila terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang
keselamatan dan kesehatan kerja misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja
tau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja. Undang-undang ini
memuat ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp.
15000.000 (lima belas juta rupiah) bagi yang tidak menjalankan ketentuan undang-undang
tersebut.

Sumber:

 Indonesia.Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.


 Indonesia.Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Indonesia. Undang – Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
 Indonesia. Peraturan Menteri No. 5 tahun 1996 mengenai Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 
by OSHA Staff Advices alamat toko sepatu safety di bekasi     ala t keselamatan kerja     ARTIKEL KESEHATAN KESELAMATAN KERJA K3     ARTIKEL KESELAMATAN KERJA     ARTIKEL KESELAMATAN KERJA K3     CONTOH KESELAMATAN KERJA     JUAL SEPATU KESELAMATAN     JUAL SEPATU SAFETY MURAH DI BEKASI     JUAL SEPATU SAFETY SHOES DI JAKARTA     JUAL SEPATU SAFETY SHOES MURAH     KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM     KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM BIOLOGI     KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA     KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM PPT     KESELAMATAN KERJA K3     KESELAMATAN KERJA K3 PDF     KESELAMATAN KERJA K3 PPT     MAKALAH KESELAMATAN KERJA     MAKALAH KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM     MANFAAT KESELAMATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA
K3     PENYEBAB KECELAKAAN KERJA     PRINSIP PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA K3     SEBUTKAN TUJUAN DARI KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA     SIMBOL KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM     SIMBOL KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA     SIMBOL-SIMBOL KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM     SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA     toko safety shoes di bekasi     TOKO SEPATU SAFETY SHOES DI BANDUNG      TOKO SEPATU SAFETY SHOES DI JAKARTA     TOKO SEPATU SAFETY SHOES DI JOGJA     TOKO SEPATU SAFETY SHOES DI SEMARANG     TUJUAN KESEHATAN KERJA     TUJUAN KESELAMATAN KERJA     TUJUAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA     TUJUAN KESELAMATAN KERJA MENURUT UU NO 1 TAHUN 1970

Apakah di Indonesia ada Undang-Undang yang


mengatur mengenai K3?
Kesadaran mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat diperlukan, Resiko kecelakaan
kerja dapat terjadi kapan saja.Undang-Undang No. 1/1970 dan No. 23/1992 mengatur mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Tentu tidak ada pekerja yang menginginkan terjadinya kecelakaan kerja, Namun resiko
kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh sebab itu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yg atau K3 adalah salah satu peraturan pemerintah yang menjamin keselamatan
dan kesehatan kita dalam bekerja.

 Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?

Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan sebuah situasi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman itu pekerjaan yang di jalani, perusahaan dan juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut.

Keselamatan dan kesehatan kerja juga adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidk diinginkan yang mengakibatkan kecelakaan kerja.

Apakah di Indonesia ada Undang-Undang yang mengatur mengenai K3?

Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :

 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja
dalam melaksanakan keselamatan kerja.

 Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan
kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada
pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban
memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.  Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal
23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya
hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi
pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan
mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.

Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan


Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja
Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja

 
by OSHA Staff Advices DESKRIPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA     K3 KESELAMATAN KERJA     KEAMANAN KERJA ADALAH     kecelakaan kerja adala h     KESEHATAN KERJA ADALAH     KESEHATAN KERJA PDF     KESEHATAN KERJA PPT     KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA     KESELAMATAN KERJA ADALAH     MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA     MAKALAH KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA     PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA     PENGRTIAN KESELAMATAN KERJA     PROGRAM KESEHATAN KERJA     TUJUAN KESELAMATAN KERJA     Tujuan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja     undang undang keselamatan kerja migas     undang undang keselamatan kerja pdf     undang undang keselamatan kerja tahun 2010     undang undang keselamatan kerja tambang     undang undang keselamatan kerja terbaru     undang undang tentang kesehatan dan keselamatan
kerja     undang undang tentang keselamatan kerja no 1 tahun 1970     undang undang yang mengatur mengenai keselamatan kerja      UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA.     UPAYA KESEHATAN KERJA     uu tentang keselamatan kerja

Alat Keselamatan Kerja Kapal


Keselamatan kerja merupakan prioritas penting bagi pelaut profesional saat bekerja di atas kapal.
Seluruh perusahaan pelayaran memastikan bahwa crew mereka mengikuti prosedur keamanan
pribadi dan aturan semua operasi yang dibawa diatas kapal

Untuk mencapai keamanan maksimal di kapal, langkah awal memastikan bahwa seluruh crew
kapal memakai peralatan pelindung pribadi mereka dibuat untuk berbagai macam jenis pekerjaan
yang dilakukan pada kapal.

Berikut ini adalah peralatan dasar pelindung diri yang


harus ada disebuah kapal untuk menjamin
keselamatan pekerja.
 

1. Menggunakan Pelindung

Pakaian pelindung adalah coberall yang melindungi tubuh anggota awak dari bahan-bahan
berbahaya seperti minyak panas, air, percikan pengelasan dll hal ini dikenal ‘Dangri’ or ‘Boiler
Suit’

2. Helm

Bagian paling penting bagi tubuh manusia adalah kepala. Perlu perlindungan terbaik yang
sediakan oleh helm plastik keras di atas kapal. Sebuah tali dagu juga di sediakan dengan helm
yang menjaga helm di tempat ketika perjalanan atau jatuh.

3. Sepatu Safety

Max dari ruang internal kapal digunakan oleh kargo dan mesin, terbuat dari logam keras yang
sangat berbahaya bagi pekerja. Manfaat Sepatu Safety disini untuk memastikan bahwa tidak ada
luka yang terjadi di kaki para pekerja atau crew di atas kapal.

4. Sarung Tangan

Berbagai jenis sarung tangan disediakan di kapal, sarung tangan ini digunakan dalam operasi
dimana hal ini menjadi keharusan untuk lindungi tangan orang-orang. Beberapa sarung tangan
yang diberikan adalah sarung tangan tahan panas, untuk bekerja di permukaan yang panas,
sarung tangan kapas, untuk operasi pekerjaan yang normal, sarung tangan las, sarung tangan
kimia, dll.

5. Googles

Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan pada oprasi sehari-hari memiliki
kemungkinan besar untuk cedera mata, kaca pelindung atau kacamata digunakan untuk
perlindungan mata, sedangkan kacamata las digunakan untuk operasi pengelasan yang
melindungi mata dari percikan intensitas tinggi.

6. Plug
Di ruang mesin kapal menghasilkan suara 110 – 120db ini merupakan frekuensi suara yang
sangat tinggi untuk telinga manusia, bahkan dalam beberapa menit dapat menyebabkan sakit
kepala, iritasi dan gangguan pendengaran. Sebuah penutup telinga atau stiker telinga digunakan
pada kapal untuk mengimbangi suara yang di dengar oleh manusia dengan aman.

7. Safety Harness

Operasi kapal rutin mencakup perbaikan dan pengecetan permukaan yang tinggi memerlukan
anggota crew untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak mudah di akses. Safety harness di
gunakan oleh operator di suatu ujung dan di ikat pada titik kuat pada ujung talinya.

8. Masker

Kan karbon yang melibatkan partikel berbahaya dan menor yang berbahaya bagi tubuh manusia
jika terhirup secara langsung, untuk menghindari masker wajah digunakan sebagai perisai dari
partikel berbahaya.

9. Chemikcl Suit

Bahan kiami di atas kapal sangat sering digunakan dan beberapa bahan kimia sangat berbahaya
bila berkontak langsung dengan kulit manusia, Chemical suit digunakan untuk menghindari
situasi seperti itu.

10. Welding Perisai

Welding adalah kegiatan yang umum di atas kapal untuk perbaikan struktural dll. Juru las yang
dilengkapi dengan perisai las atau topeng yang melindungi mata dari kontak langsung dengan
sinar ultraviolet dari percikan las. Hal ini harus diperhatikan dan sebaiknya pemakaian Welding
sheeld sangat diharuskan untuk keselamatan pekerja.
by OSHA Staff Informasi ALAT ALAT KAPAL     ALAT ALAT KERJA     ALAT ALAT KESELAMATAN DI ATAS KAPAL     ALAT ALAT KESELAMATAN DI KAPAL     ALAT ALAT KESELAMATAN KAPAL     ala t ala t keselamatan kerja     ala t ala t keselamatan kerja beserta fungsinya     ALAT ALAT KESELAMATAN KERJA K3     ALAT ALAT NAVIGASI     ALAT ALAT NAVIGASI DI ATAS KAPAL     ALAT ALAT NAVIGASI DI KAPAL     ALAT ALAT NAVIGASI KAPAL     ALAT ALAT PELINDUNG KESELAMATAN KERJA     ALAT ALAT PEMADAM KEBAKARAN DI KAPAL     ALAT BANTU NAVIGASI     ALAT KAPAL     ALAT KAPAL LAUT     ala t keselamatan     ala t keselamatan dan kesehatan kerja      ALAT KESELAMATAN DI ATAS KAPAL     ALAT KESELAMATAN DI KAPAL     ALAT KESELAMATAN DI LAUT     ALAT KESELAMATAN DIATAS KAPAL     ALAT KESELAMATAN DIKAPAL     ALAT KESELAMATAN KAPAL     alat keselamatan kerja      ala t keselamatan kerja beserta fungsinya     alat keselamatan kerja dan fungsinya     ALAT
KESELAMATAN KERJA KAPAL     ALAT KESELAMATAN KERJA LAS     ALAT KESELAMATAN KERJA LAS LISTRIK     ALAT KESELAMATAN KERJA LISTRIK     A

Anda mungkin juga menyukai