Anda di halaman 1dari 21

PETA-PETA KERJA

Oke Sofyan,Ita Novita Sari


Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta
Kampus J Universitas Gunadarma Jl. KH. Noer Ali, kalimalang, Bekasi
Telp: (021) 94122603
Email: brekele_bmc@yahoo.co.id, okeita-oke.blogspot.com

Abstrak
Analisis perancangan kerja dan ergonomi berusaha untuk menciptakan
rancangan kerja yang baik. Salah satu alat analisis yang biasa digunakan adalah
peta-peta kerja. Jurnal ini membahas tentang peta-peta kerja dari proses
pembuatan kotak kado yang berbahan dasar hardboard. Peta-peta kerja tersebut
antara lain peta proses operasi, peta aliran proses, diagram aliran, peta pekerja
dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Jumlah komponen dalam
pembuatan kotak kado ini adalah sembilan buah. Melalui analisis peta-peta kerja
tersebut dapat diketahui dengan jelas proses kerja, waktu pembuatan, serta hal-
hal lainnya yang berkaitan dalam pembuatan kotak kado.

Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis perancangan kerja dan ergonomi bertujuan untuk mendapatkan
rancangan kerja yang baik antara manusia, mesin, dan perlengkapan kerja lainnya.
Peta-peta kerja merupakan alat analisis yang biasa digunakan pada analisis
perancangan kerja dan ergonomi. Untuk membuat peta-peta kerja, maka dalam
praktikum kali ini dibuatlah suatu produk berupa kotak kado. Urutan proses,
waktu, serta hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan kotak kado tersebut dicatat
dan kemudian akan digunakan untuk pembuatan peta-peta kerja.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam modul peta kerja ini adalah
bagaimana cara membuat peta-peta kerja dari pembuatan sebuah kotak kado. Peta-
peta kerja yang dibuat disini, yaitu peta proses operasi, peta aliran proses, diagram
aliran, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan dan tangan kiri.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dilakukan agar permasalahan dapat diketahui dengan jelas.
Berikut ini adalah tujuan penulisan jurnal modul peta-peta kerja.
1. Untuk mengetahui cara pembuatan kotak kado.
2. Untuk mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kotak
kado.
3. Untuk mengetahui fungsi dari peta-peta kerja.
4. Untuk membuat peta kerja keseluruhan dan setempat.

2. LANDASAN TEORI
Peta-peta kerja merupakan salah satu alat analisis yang biasa digunakan
dalam analisis perancangan kerja dan ergonomi untuk mendapatkan rancangan
kerja yang baik. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai peta-peta
kerja.

2.1 Definisi Peta Kerja


Peta-peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna
menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir (Wignjosoebroto, 1992).
Contoh informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang
harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang
harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya
(Wignjosoebroto, 1992).
2.2 Lambang-Lambang Yang Digunakan
Pada tahun 1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME)
membuat standar lambang-lambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang-
lambang yang digunakan adalah sebagai berikut.
OPERASI
Kegiatan operasi terjadi apabila suatu obyek (material) akan mengalami
perubahan sifat (baik fisik maupun kimiawi) dalam suatu proses transformasi.
(Wignjosoebroto, 1992).
PEMERIKSAAN / INSPEKSI
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh pekerjaannya
memeriksa ukaran, memeriksa hasil solder, dan sebagainya (Sutalaksana, 2006).
TRANSPORTASI
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan
mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
Contoh pekerjaannya memindahkan bahan, memindahkan benda kerja dari satu
mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain (Sutalaksana, 2006).
MENUNGGU
Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator atau fasilitas kerja
dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain menunggu.
Kegiatan ini biasanya berlangsung temporer (sementara), dimana objek terpaksa
menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat dikerjakan kembali
(Wignjosoebroto, 1992).
MENYIMPAN
Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang
cukup lama. Contoh pekerjaannya bahan baku disimpan dalam gudang, barang
jadi disimpan di gudang, dan sebagainya (Sutalaksana, 2006).
AKTIFITAS GABUNGAN
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan pemeriksaan dilakukan
bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja (Sutalaksana, 2006).
2.3 Macam-Macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu: (Sutalaksana, 1979).
1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan
2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut
melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat
produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja
setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya
hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Peta-peta kerja yang
termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain: (Sutalaksana, 2006).
1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan
a. Peta Proses Operasi
b. Peta Aliran Proses
c. Peta Proses Kelompok Kerja
d. Diagram Aliran
2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat
a. Peta Pekerja dan Mesin
b. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

2.4. Peta Proses Operasi


Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan
operasi dan pemeriksaan (Sutalaksana, 2006). Jadi, dalam suatu peta proses
operasi yang dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan saja.

2.4.1 Kegunaan Peta Proses Operasi


Dengan adanya informasi-informasi yang dapat dicatat melalui peta proses
operasi, diperoleh begitu banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah
untuk mengetahui kebutuhan mesin dan pengarangannya, untuk memperkiraan
kebutuhan akan bahan baku, sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik,
sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan saat
ini, serta sebagai alat untuk melakukan pelatihan kerja (Sutalaksana, 1979).

2.5. Peta Aliran Proses


Peta Aliran Proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan-
urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang
terjadi selama satu proses berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-
informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan (Sutalaksana, 2006).
Peta aliran proses terbagi dalam 3 jenis, yaitu peta aliran proses tipe bahan,
peta aliran proses tipe orang, dan peta aliran proses tipe kertas. Kegunaan dari
peta aliran proses adalah untuk mengetahui aliran bahan mulai masuk proses
hingga aktivitas berakhir, untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami oleh
bahan selama proses sedang berlangsung, sebagai alat untuk melakukan perbaikan
proses atau metode kerja, dan memberikan informasi waktu penyelesaian suatu
proses (Sutalaksana, 2006).

2.5.1 Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses operasi


Ada dua hal utama yang membedakan antara Peta Proses Operasi dengan
Peta Aliran Proses, yaitu: (Sutalaksana, 2006).
a. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk
transportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada Peta Proses Operasi,
terbatas pada operasi dan pemeriksaan.
b. Pada Peta Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara
lebih lengkap dibanding Peta Proses Operasi, dan memungkinkan untuk
digunakan untuk setiap proses.
3. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data untuk membuat peta-peta kerja adalah dengan cara
membuat suatu produk yaitu kotak kado, sehingga urutan proses dan waktunya
dapat diketahui. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai produk yang
dibuat.

3.1. Deskripsi
Produk yang dibuat dalam modul peta-peta kerja ini adalah sebuah kotak
kado. Fungsi dari kotak kado ini adalah sebagai tempat menyimpan suatu benda.
Biasanya, kotak kado ini digunakan sebagai pembungkus atau tempat
penyimpanan dari suatu benda yang akan diberikan untuk orang lain. Kotak kado
ini berbahan dasar hardboard dan kemudian dilapisi (dicover) dengan kertas kado
bermotif batik. Kotak kado ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kotak (alas)
dan bagian tutup. Jumlah komponen dalam pembuatan produk ini adalah sembilan
buah, enam komponen berbahan dasar hardboard dan sisanya merupakan
komponen untuk cover.
Penjelasan lebih lanjut dari pembuatan produk ini adalah sebagai berikut.
Bahan hardboard diukur dan dipotong dengan menggunakan cutter menjadi 6
komponen, yang terdiri dari 3 komponen untuk bagian kotak (alas) dan 3
komponen lainnya untuk bagian tutup. Keenam komponen tersebut kemudian
dirakit dengan menggunakan lem, sehingga menjadi bagian kotak (alas) dan
bagian tutup. Kertas kado bermotif batik diukur dan dipotong dengan cutter
menjadi 3 komponen untuk bagian cover. Ketiga komponen tersebut ditempelkan
ke bagian kotak (alas) dan bagian tutup, sehingga kedua bagian tersebut terlapisi
kertas kado. Pada saat perakitan juga dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui
apakah setiap komponen telah dirakit dengan benar.

3.2. Peralatan dan Bahan yang digunakan


Pembuatan kotak kado ini memerlukan beberapa bahan dan peralatan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kotak kado adalah sebagai berikut.
1. Hardboard, digunakan untuk membuat komponen untuk bagian kotak (alas)
dan bagian tutup.
2. Kertas kado, digunakan untuk membuat komponen cover.
Alat-alat yang digunakan untuk membuat kotak kado adalah sebagai berikut.
1. Penggaris atau meteran, untuk mengukur bahan.
2. Pensil, untuk menandai bahan yang telah diukur.
3. Cutter, digunakan untuk memotong bahan sesuai ukuran yang telah ditentukan.
4. Lem Fox serta double tape, digunakan dalam perakitan setiap komponen.
5. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu.
6. Lembar data, untuk mencatat informasi-informasi yang diperlukan dalam
penyusunan peta-peta kerja.

3.3. Gambar Produk

Skala :1:1 Dibuat : Cipto, Oktoria, Nuridin Keterangan :


Satuan : cm Praktikum : APK 1
Tanggal : 10 Maret 2009 Diperiksa :

UNIVERSITAS GUNADARMA KOMPONEN KOTAK KADO 1 A4

Gambar 3.1 Komponen Kertas Kado


Skala :1:1 Dibuat : Cipto, Oktoria, Nuridin Keterangan :
Satuan : cm Praktikum : APK 1
Tanggal : 10 Maret 2009 Diperiksa :

UNIVERSITAS GUNADARMA KOTAK KADO 2 A4

Gambar 3.2 Kotak Kado

4. PEMBAHASAN DAN ANALISA


Pembahasan dan analisa dari peta-peta kerja dalam pembuatan kotak kado
adalah sebagai berikut.

4.1 Pembahasan
Peta-peta kaerja yang dibahas dalam jurnal ini adalah peta proses operasi,
peta aliran proses, diagram alir, peta pekerja dan mesin, serta peta tangan kanan
dan tangan kiri. Penjelasan lebih lanjut dari peta-peta tersebut adalah sebagai
berikut.

4.1.1 Peta Proses Operasi


Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan
operasi dan pemeriksaan. Berikut ini adalah gambar peta proses operasi dari
pembuatan kotak kado.

Gambar 4.1 Peta Proses Operasi

4.1.2 Peta Aliran Proses


Peta aliran proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan-
urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang
terjadi selama satu proses kerja berlangsung. Berikut ini adalah gambar peta aliran
proses dari pembuatan kotak kado.
Gambar 4.2 Peta Aliran Proses Pembuatan Alas
Gambar 4.3 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Alas 1
Gambar 4.4 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Alas 2
Gambar 4.5 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Kotak
Gambar 4.6 Peta Aliran Proses Pembuatan Atas
Gambar 4.7 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Atas 1
SEKARANG USULAN BEDA
KEGIATAN Pembuatan Samping
JML WKT JML WKT JML WKT PEKERJAAN :
Atas 2
OPERASI 2 131
NOMOR PETA :8

PEMERIKSAAN - -
ORANG BAHAN KERTAS

TRANSPORTASI 3 15
SEKARANG USULAN

MENUNGGU 1 -
DIPETAKAN OLEH : Cipto, Nuridin, Oktoria
TANGGAL DIPETAKAN : 10 Maret 2009
PENYIMPANAN - -

JARAK TOTAL 7

LAMBANG
JUMLAH
ANALISA
WAKTU
TINDAKAN
JARAK

URAIAN UBAH

BAGAIMANA
KEGIATAN CATATAN

PERBAIKI
GABUNG
URUTAN
DIMANA

TEMPAT
RUANG

ORANG
KAPAN
SIAPA
APA

M Dtk
Bahan ( )
dibawa dari gudang ke 3 1 5
ruang pengukuran
Bahan diukur sesuai
- 1 28
kebutuhan

Bahan dibawa ke
ruang pemotongan 2 1 5

Bahan dipotong menggunakan


- 1 103
mesin potong

Bahan dibawa ke
2 2 5
ruang perakitan

Bahan menunggu untuk


dirakit dengan komponen - 2 -
lain

Gambar 4.8 Peta Aliran Proses Pembuatan Samping Atas 2


Gambar 4.9 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Tutup 1
Gambar 4.10 Peta Aliran Proses Pembuatan Cover Tutup 2
4.2. ANALISA
4.2.1 Analisa Peta Proses Operasi
Peta proses operasi menjelaskan tentang langkah-langkah yang dialami oleh
bahan mengenai urutan operasi dan pemeriksaan hingga menjadi sebuah kotak
kado. Komponen yang menjadi komponen utama adalah alas kotak kado. Oleh
karena itu, diletakkan disebelah kanan kertas dilanjutkan dengan komponen-
komponen selanjutnya yakni samping alas 1, samping alas 2, cover kotak, dan
seterusnya. Disebelah kiri simbol terdapat waktu pengerjaan, dalam hal ini satuan
waktu yang dipakai adalah detik.
Berikut ini adalah penjelasan singkat peta proses operasi pembuatan kotak
kado dimulai dari pembuatan alas kotak kado.
Operasi 1 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan.
Operasi 2 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah
ditentukan.
Operasi selanjutnya adalah untuk komponen kedua, yaitu samping alas 1.
Operasi 3 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan.
Operasi 4 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah
ditentukan.
Operasi selanjutnya adalah perakitan antara komponen pertama dengan kedua.
Operasi 5 : Perakitan antara komponen alas dengan samping alas 1.
Pemeriksaan 1 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik.
Operasi selanjutnya adalah untuk komponen ketiga, yaitu samping alas 2.
Operasi 6 : Bahan diukur menggunakan penggaris sesuai dengan ketentuan.
Operasi 7 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang telah
ditentukan.
Operasi 8 : Operasi perakitan dengan komponen ketiga (samping alas 2).
Pemeriksaan 2 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik.
Operasi selanjutnya adalah untuk komponen keempat, yaitu cover kotak.
Operasi 9 : Bahan diukur menggunakan meteran sesuai dengan ketentuan.
Operasi 10 : Bahan dipotong menggunakan mesin potong sesuai ukuran yang
telah ditentukan.
Operasi 11 : Operasi perakitan dengan komponen keempat (cover kotak).
Pemeriksaan 3 : Bahan tersebut diperiksa apakah hasil rakitannya sudah baik.
Operasi dan pemeriksaan selanjutnya adalah untuk bagian tutup, dan kemudian
hasil rakitan bagian tutup dan bagian alas digabungkan dan disimpan.

4.2.2 Analisa Peta Aliran Proses


Peta aliran proses menjelaskan langkah-langkah yang dialami oleh setiap
komponen dari mulai bahan baku. Langkah-langkah tersebut dijelaskan secara
terperinci sampai pada kegiatan transportasi, menunggu ataupun penyimpanan.
Waktu delay (menunggu) komponen alas untuk dirakit dengan komponen lainnya
tidak dicantumkan, karena waktu delay komponen tersebut sama dengan waktu
pengerjaan satu komponen lainnya. Untuk menghilangkan waktu delay tersebut
maka seharusnya ada pembagian kerja yang jelas.

5. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan modul ini serta saran yang
bisa diberikan adalah sebagai berikut.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapatkan yaitu jumlah komponen dalam proses
pembuatan suatu kotak kado adalah 9 buah; waktu total pembuatan satu kotak
kado adalah 7811 detik; pembuatannya mengalami 3 proses utama yaitu
pengukuran, pemotongan, serta perakitan; penggunaan mesin harus dibawah
kendali operator karena mesin tidak dapat bekerja sendiri.

5.2. Saran
Saran yang bisa diberikan untuk perbaikan ke depan yaitu dalam pembuatan
peta-peta kerja, urutan proses dan waktunya harus diketahui dengan benar agar
tidak ada kesalahan dalam pembuatan peta.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Sistem Kerja. Bandung :
Institut Teknologi Bandung. 2006.
[2] Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Sistem Kerja. Bandung :
Institut Teknologi Bandung. 1979.
[3] Wignjosoebroto, Sritomo. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja.
Surabaya : Guna Widya. 1992.

Anda mungkin juga menyukai