Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

NANOPARTIKEL EKSTRAK LIMBAH BATANG TEMBAKAU


SEBAGAI LARVASIDA PADA LARVA Aedes Aegypti

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN EKSAKTA

Rahmanto Aryabraga Rusdipoetra Ketua 081811533021 2018


Achmad Badrus Zaman Rifky Anggota 081811533014 2018
Romadhon
Muhammad Faqih Anggota 081811533044 2018

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Nanopartikel Ekstrak Limbah Batang
Tembakau Sebagai Larvasida Pada Larva Aedes Aegypti
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap : Rahmanto Aryabraga Rusdipoetra
b.NIM : 081811533021
c.Jurusan : Kimia
d.Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga
e.Alamat Rumah dan Telp/HP : Rungkut asri timur13/82dan 08883036029
f. Email : Arojean125@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a.Nama Lengkap dan Gelar : Dr.rer.nat. Ganden Supriyanto, M.Sc
b.NIDN : 0028126802
c.Alamat Rumah dan Telp/HP : Jl. Bratang Gede 3C/ 8A Surabaya
HP 08155203377
6. Biaya Kegiatan Total
a.Kemristekdikti : Rp12.015.000
bSumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Surabaya, 1 Oktober 2019
Menyetujui
Ketua Pelaksana Kegiatan
Wakil Dekan I
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga

(Dr Hartati,Dra ,M.Si) (Rahmanto Aryabraga Rusdipoetra)


NIP. 195911151987032002 NIM. 081811533021

Direktur Kemahasiswaan Dosen Pendamping


Universitas Airlangga

(Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., CN.) ((Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto., M.Sc.)
NIP. 197304062003121002 NIDN. 0028126802

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................1
1.3 Tujuan Program .................................................................................2
1.4 Luaran Program .................................................................................3
1.5 Manfaat Program ...............................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................4
2.1 Tembakau………………………………………………………….. 4
2.2 Nanoteknologi………………………………………………………5
2.3 Proses Gelasi Ionik.............................................................................5

BAB 3. METODE PENELITIAN..........................................................................6


3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................6
3.2 Alat dan Bahan...................................................................................6
3.3 Variabel penelitian .............................................................................6
3.4 Perhitungan sampel ............................................................................7
3.5 Teknik pengumpulan data..................................................................8
3.6 Analisis data.......................................................................................8
3.7 Rancangan penelitian .........................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .....................................................8
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping yang
ditandatangani ..........................................................................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan PembagianTugas ...........21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................2

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sangat baik untuk
pertumbuhan hewan maupun tumbuhan. Iklim tropis menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit tropis terutama yang dibawa oleh vektor, yakni organisme
penyebar agen pathogen dari inang ke inang, seperti nyamuk. Nyamuk banyak
menularkan penyakit dan sering berjangkit di masyarakat bahkan menimbulkan
endemi, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria. DBD merupakan
penyakit yang disebabkan virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes
aegypti. Menurut WHO, angka insidensi penyakit DBD meningkat 30 kali lipat
dan setiap tahun terjadi sekitar 50-100 juta kasus dengan tingkat kematian
sekitar 2,5% (Wai, 2012). Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati
urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu,
terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO)
mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia
Tenggara (Kemenkes, 2010). Di Indonesia, kejadian DBD masih tinggi dan masih
banyak daerah yang tercatat sebagai daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa
(KLB) DBD (Sukowinarsih, 2010). Hal ini dibuktikan dengan pernyataan
Kemenkes bahwa pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat
penderita DBD di 34 provinsi sebesar 71.668 orang, 641 diantaranya meninggal
dunia. Tercatat ada 7 kabupaten/kota yang melaporkan terjadinya KLB DBD pada
tahun 2014 (Kemenkes, 2014). Salah satu indikator upaya pengendalian
penyakit DBD yaitu Angka Bebas Jentik (ABJ) dengan target sebesar ≥95%.
ABJ di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 80,09% (Kemenkes RI, 2014: 151).
Hal ini menunjukkan ABJ di semua wilayah masih belum sesuai dengan target
yang dicanangkan. Secara universal belum ditemukan adanya vaksin sebagai
alat pencegahan penyakit DBD (Kemenkes, 2010) sehingga perlu dilakukan
pengendalian populasi vektor DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian
populasi vektor nyamuk pada tahap larva lebih mudah dilakukan dibandingkan
tahap lain dari fase hidup nyamuk karena fase hidup nyamuk bersifat mudah
berpindah

Pemberantasan larva Aedes aegypti telah dilakukan dengan berbagai cara


dan pengendalian yang paling banyak digunakan saat ini adalah pengendalian
secara kimiawi. Namun hal ini mempunyai dampak negatif antara lain pencemaran
lingkungan, kematian predator, menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi
manusia, dan menyebabkan resistensi serangga sasaran dan keturunannya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Aedes aegypti resisten terhadap cara penggunaan
temephos 1% dan penggunaan melathion (Susanto, 2010). Variasi insektisida
seperti penggunaan insektisida nabati dapat berfungsi sebagai upaya pencegahan
timbulnya resistensi pada organisme sasaran. Pestisida nabati memiliki
kelebihan antara lain yaitu memiliki risiko kecil dalam hal gangguan kesehatan
dan lingkungan hidup, efektivitas pestisida nabati tergolong tinggi dengan
2

resistensi relatif rendah dan zat dapat terurai secara cepat menjadi zat-zat yang
tidak berbahaya bagi manusia (Purnama, 2012).

Senyawa yang berpotensi sebagai insektisida antara lain golongan sianida,


saponin, tanin, flavonoid, minyak atsiri, nikotin, dan steroid. Tanaman tembakau
(Nicotiana tabacum L ) mengandung alkaloid, flavonoid, minyak atsiri, dan 8%
nikotin. (Zaidi et al., 2004; Susanto dkk, 2010; Susanti, 2012) sehingga tanaman
tembakau dapat berpotensi sebagai insektisida. Indonesia meruapakan negara
dengan perkebunan tembakau terluas di dunia. Berdasarkan data dari Direktorat
Jenderal Perkebunan, pada tahun 2014 panen tembakau di Indonesia mencapai
166.262 ton. Hal ini menyebabkan potensi limbah batang dan akar tembakau di
Indonesia sangat melimpah, dengan jumlah 55.776,24 ton per tahun atau 152,81
ton per hari (Banarjee, 2015). Insektisida nabati menggunakan limbah tembakau
tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan
(Tuti et al, 2014).

Menurut berbagai informasi tersebut maka diperlukan penelitian


mengenai uji keefektifan nanopartikel ekstrak limbah batang tembakau
(Nicotiana tabacum L ) terhadap larva Aedes aegypti. Beberapa kelebihan
nanopartikel adalah kemampuan untuk menembus ruang-ruang antar sel yang
dapat ditembus oleh partikel koloidal. Selain itu, nanopartikel fleksibel untuk
dikombinasikan dengan berbagai teknologi lain. Kemampuan ini membuka
potensi luas untuk dikembangkan pada berbagai keperluan dan target. Kelebihan
lain adalah adanya peningkatan afinitas dari sistem karena peningkatan luas
permukaan kontak pada jumlah yang sama (Buzea et al., 2007).

Berdasarkan penelitian di atas, maka pada penelitian ini, dilakukan


ekstraksi limbah batang tembakau menggunakan pelarut etanol 70% secara
maserasi kinetik. Maserat etanol limbah batang tembakau yang didapat kemudian
dikentalkan menggunakan vakum rotavapor menjadi ekstrak kental. Simplisia
dan ekstrak kental limbah batang tembakau diidentifikasi metabolit sekundernya
dengan penapisan fitokimia yang menunjukkan adanya kandungan alkaloid,
flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid, kumarin, kuinon dan minyak atsiri.
Selanjutnya, ekstrak etanol limbah batang tembakau dibuat dalam bentuk
nanopartikel dengan metode gelasi ionik yaitu dengan menggunakan kitosan dan
natrium tripolifosfat (NaTPP) yang selanjutnya dikeringkan dengan cara
pengeringan semprot (spray drying) sehingga didapatkan serbuk kering
nanopartikel dari ekstrak etanol limbah batang tembakau.

Nanopartikel dari ekstrak etanol limbah batang tembakau diaplikasikan


sebagai larvasida untuk larva Aedes aegypti. Penelitian dilakukan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kelompok perlakuan dan setiap
perlakuan menggunakan 10 larva Aedes aegypti. Daya bunuh dan keefektifan
nanopartikel ekstrak etanol limbah batang tembakau ditentukan berdasarkan nilai
lethal concentration 50 (LC50) dan dosis optimumnya.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
a. Berapa tingkat persentase uji bunuh nanopartikel ekstrak etanol limbah
batang tembakau terhadap larva Aedes aegypti yang ditunjukkan oleh nilai
LD50?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a.Mengetahui tingkat persentase uji bunuh nanopartikel ekstrak etanol limbah
batang tembakau terhadap larva Aedes aegypti yang ditunjukkan oleh nilai
LD50.

1.4 Luaran Penelitian


Luaran penelitian ini adalah laporan kemajuan, artikel ilmiah dan laporan akhir.
Artikel ilmiah akan dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal
internasional terindeks scopus. Hasil penelitian ini juga akan dipatenkan.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah:
a. Menemukan cara efektif untuk membunuh larva Aedes aegypti.
b. Mengurangi penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh vektor
nyamuk Aedes aegypti.
c. Mengurangi limbah batang tembakau dengan mengkonversinya menjadi
nanopartikel ekstrak etanol limbah batang tembakau sebagai pembasmi
larva Aedes aegypti.
d. Meningkatkan nilai tambah dari pengolahan tembakau
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tembakau
Tembakau merupakan salah satu komoditi yang strategis dari jenis tanaman
semusim perkebunan. Di Indonesia sendiri, produksi tembakau nasional mencapai
150.000 ton per tahun pada tahun 2008 dengan luas area perkebunan tembakau
diperkirakan sekitar 207.020 hektar (Jumino, 2013). Peran tembakau bagi masyarakat
cukup besar karena aktivitas produksi dan pemasarannya melibatkan tenaga kerja yang
cukup tinggi, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang
(Sudarmo, 2005).
Tembakau sering dijuluki sebagai daun emas, hal ini karena tembakau memiliki
produk seperti cerutu yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi (Mendi, 2008). Daun
tembakau ini juga dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan rokok. Dalam
pembuatan 22 milyar batang rokok membutuhkan 200.000 ton atau lebih daun
tembakau (Hadi et al, 2011). Sebagian besar dari varietas tembakau dipanen
berdasarkan tingkat kematangan daunnya dilakukan mulai dari daun bawah sampai
daun atas dengan pemetikan 2 sampai 3 daun pada setiap tanaman dengan interval satu
minggu hingga daun tanaman habis dan hanya menyisakan batang dan akar (Warintek
Bantul, 2012).
Batang tembakau seringkali masih dianggap sebagai limbah pertanian dan
belum diolah secara efektif (Mendi, 2008). Seringkali untuk menanggulangi limbah
batang ini banyak petani di Indonesia mengatasinya dengan cara membakar batang
tembakau. Hal ini tentu saja dapat membuat dampak yang buruk bagi lingkungan
dikarenakan batang dari tembakau masih mengandung nikotin. Megadomani (2006)
menyebutkan bahwa nikotin adalah zat aditif yaitu zat yang dapat menyebabkan
kecanduan yang dapat memengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat
karsinogenik atau mampu memicu kanker paru-paru yang dapat berakibat fatal. Agar
tidak terus mencemari lingkungan, maka perlu adanya upaya yang dapat mengolah
limbah batang tembakau menjadi suatu bahan yang bermanfaat dan tidak berbahaya
bagi lingkungan. Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Universitas Minesota,
Nikotin merupakan senyawa yang berpotensi menjadi pestisida.

2.2 Nanoteknologi
Konsep nanoteknologi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Fisika
bernama Richard P Feyman dalam suatu kuliah perkumpulan ahli Fisika di Amerika
pada tahun 1979 (Park 2007). Nanoteknologi merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan teknologi yang berkaitan dengan materi super kecil (nano). Dalam SI
(Satuan Internasional) unit, nanometer didefinisikan sebagai 1 x 10-9 meter. NASA
memberikan definisi mengenai nanoteknologi, yaitu merupakan teknologi dalam
pembentukan bahan fungsional, sumber, dan sistem melalui pengaturan berdasarkan
skala atau ukuran (1-100 nm) dan didapatkan sebagai pemanfaatan fenomena umum,
secara fisika, kimia, serta biologi dalam skala yang lebih besar (Elizabeth 2011).
Produk yang dihasilkan dalam nanoteknologi adalah nanopartikel. Nanopartikel
dianggap sebagai bahan dengan dimensi ukuran kurang dari 100 nm (Park 2007)
5

Ukuran partikel yang kecil menyebabkan Gerak Brown yang terjadi semakin
cepat. Gerak Brown yang semakin cepat akan mencegah proses sedimentasi dan
mengakibatkan larutan semakin jernih (Sumardjo, 2006). Secara konvensional
nanopartikel dibuat dengan dua metode, yaitu polimerisasi monomer sintesis dan
dispersi polimer sintesis. Pada dasarnya, monomer yang tidak larut air didispersikan
dalam air kemudian polimerisasi dikendalikan dengan penambahan inisiator kimia.
Senyawa obat akan terjerat dalam dinding polimer ketika ditambahkan dalam medium
polimerisasi atau diabsorpsi di permukaan partikel (Delie, 2005).

2.3 Proses Gelasi Ionik


Proses Gelasi ionik termasuk ke dalam proses pembuatan nanopartikel dengan
cara disperse polimer. Metode ini melibatkan proses sambung silang antara
polielektrolit dengan adanya pasangan ion multivalennya. Gelasi ionik diikuti dengan
kompleksasi polielektrolit dengan polielektrolit yang berlawanan. Pembentukan ikatan
sambung silang ini akan memperkuat kekuatan mekanis dari partikel yang terbentuk
(Park and Yeo, 2007). Kitosan yang merupakan polimer kationik dapat bereaksi dengan
anion multivalen seperti tripolifosfat. Pembentukan mikropartikel dengan metode
gelasi ionik dapat dilakukan dengan pengerasan tetesan cair yang didispersikan pada
fase minyak atau organik. Prosedur meliputi pencampuran dua fase cair, fase yang satu
mengandung kitosan dan fase yang satu mengandung anion multivalen (Mohanraj and
Chen, 2006).

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian akan dilakukan selama 5 bulan di laboratorium kimia, Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

3.2 Alat dan Bahan


Alat untuk pembuatan nanopartikel ekstrak limbah batang temabakau yaitu
nampan, pisau, blender, thermometer, labu takar, kertas saring, arloji, timbangan
digital, gelas ukur, rotary evaporator Gelas beker, pipet tetes, magnetic stirrer,
sentifuge thermometer, kertas pH, paper cup, gelas plastik kecil 250 ml, gelas ukur,
sendok, lidi, timbangan digital, stopwatch, hand counter, lembar observasi, alat tulis.

Bahan untuk pembuatan nanopartikel ekstrak limbah batang tembakau: ± 5 kg


limbah batang tembakau dan etanol teknis 96 %, Kitosan, asam asetat glasial 1% dan
larutan NaTPP. larva Aedes aegypti instar III, aquades

3.3 Variabel Penelitian


Variabel bebas pada penelitian ini yaitu konsentrasi ekstrak etanol limbah batang
tembakau dengan 0% (kontrol negatif), 10%, 15%, 20% . Abate dengan dosis yang
disarankan, digunakan sebagai kontrol positif.
6

Variabel kontrol pada penelitian ini yaitu 10 larva Aedes aegypti pada setiap
kelompok perlakuan.
Variabel terikat pada penelitian ini yaitu daya bunuh dan tingkat keefektifan
nanopartikel ekstrak etanol limbah batang tembakau pada larva Aedes aegypti yang
dinyatakan dengan nilai LD50.

3.4 Perhitungan Jumlah Sampel


Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 5
kelompok perlakuan. Dan setiap perlakuan menggunakan 10 larva Aedes aegypti.
Perhitungan jumlah sampel berdasarkan rumus (Kemas, 2015) adalah sebagai berikut:

Dimana:
n = jumlah pengulangan /besar sampel dalam kelompok
t = jumlah perlakuan/banyaknya kelompok (5 kelompok)

Maka jumlah sampel yang dibutuhkan dalam setiap kelompok perlakuan adalah
minimal 5 larva Aedes aegypti. Dalam penelitian ini digunakan 10 larva Aedes aegypti
di setiap kelompok perlakuan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Data yang diperoleh dianalisis secara statistik mengggunakan uji probit

3.6 Analisis Data


Uji daya bunuh dan keefektifan nanopartikel ekstrak etanol limbah batang
tembakau sebagai larvasida menggunakan analisis probit LC50 (Lethal Concentration
50). LC50 yaitu analisis kematian 50% jumlah larva Aedes aegypti dengan konsentrasi
tertentu.

3.7 Rancangan Penelitian

Tahap Pengumpulan Ekstraksi dengan Maserasi


dan Penyiapan Sampel

Perlakuan uji keefektifan Pembuatan Nanopartikel Ekstrak


nanopartikel ekstrak etanol limbah Etanol Limbah Tembakau
batang tembakau
7

Tahap Pengumpulan dan Penyiapan Sampel


Sampel berupa limbah batang tembakau diperoleh dari industri tembakau.
Sebelum diteliti lebih lanjut, sampel diidentifikasi di Laboratorium Fakultas Sains dan
Teknologi. Selanjutnya, sampel dibersihkan, dipotong-potong lalu dikeringkan di udara
terbuka dengan bantuan sinar matahari. Sampel yang telah kering kemudian digiling
sampai menjadi serbuk halus yang siap diekstraksi.

Ekstraksi dengan Maserasi


Serbuk limbah batang tembakau dimaserasi menggunakan etanol teknis 96%
selama 24 jam berulang-ulang sebanyak 3 kali pada suhu kamar. Ekstrak etanol
diperoleh dengan cara penyaringan menggunakan kertas saring. Ekstrak etanol yang
diperoleh diuapkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator menghasilkan ekstrak
etanol kental.

Pembuatan Nanopartikel Ekstrak Etanol Limbah Tembakau


Ekstrak etanol kental dari limbah batang tembakau seberat 1 gram, dilarutkan
dalam 35 mL etanol p.a, ditambahkan 15 mL akuades dalam gelas beker 2000 mL.
Kitosan dalam 100 mL asam asetat glasial 1% dan larutan NaTPP sebanyak 350 mL.
Komposisi perbandingan kitosan dengan larutan NaTPP yang digunakan adalah 8:1.
Pengadukan menggunakan magnetic stirrer selama ±2 jam. Koloid nanopartikel
kitosan-NaTPP kemudian dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Padatan yang diperoleh
kemudian dimasukkan dalam freezer (±4oC) selama ±2 hari. Penyimpanan dipindahkan
dalam lemari es (±3oC) kemudian dikeringkan dengan pengeringan semprot (spray
dryer). Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan sederhana untuk
memproduksi nanopartikel dalam jumlah yang besar, dimana bahan uji cukup
dimasukkan ke dalam alat pengering semprot dan akibat panas yang diberikan,
sehingga didapatkan serbuk nanopartikel sebagai produknya sampai kering.

Perlakuan uji keefektifan nanopartikel ekstrak etanol limbah batang tembakau


Perlakuan pemberian ekstrak limbah batang tembakau dalam bentuk
nanopartikel dimulai dengan melakukan persiapan larva Aedes aegypti dan aquadest
sebanyak 800 mL. Nanopartikel ekstrak etanol limbah batang tembakau ditimbang
sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan (0%, 10%, 15%, 20%), lalu dimasukkan ke
dalam gelas plastik kecil 250 mL. Dilakukan hal yang sama juga untuk zat standar
larvasida yang direkomendasikan oleh Depkes, yaitu abate. Ditambahkan air sebanyak
100 mL dengan gelas ukur 100 mL ke dalam wadah. Pada masing-masing wadah
dimasukkan 10 ekor larva Aedes aegypti. Dicatat jumlah larva yang mati pada lembar
data penelitian sesuai periode waktu yang telah ditentukan. Setiap kelompok perlakuan
dilakukan 4 kali pengulangan. Hasil pemeriksaan dari masing-masing konsentrasi
dibuat dalam suatu garis regresi untuk menentukan LC50. data hasil penelitian juga
dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA untuk menentukan kelompok
perlakuan yang terbaik/ dosis optimum.

Tabel 1 Tabel ompong Rancangan Acak Lengkap


8

Perlakuan K- (0%) 10% 15% 20% K+ (abate)


Replikasi
1
2
Jumlah larva Jumlah larva Jumlah larva Jumlah larva Jumlah larva
………. yang mati yang mati yang mati yang mati yang mati
10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang Rp5.505.000

2 Bahan habis pakai Rp2.910.000

3 Perjalanan Rp300.000

4 Lain-lain Rp3.300.000

Jumlah Rp12.015.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
No Kegiatan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pustaka
dan persiapan
penelitian
2 Ekstraksi dan
maserasi
3 Pembuatan
nanopartikel
4 Perlakuan uji
keefektifan
nanopartikel
9

5 Analisis data
6 Penyusunan
Laporan

DAFTAR PUSTAKA

Sukowinarsih TE, Cahyati WH (2010). Hubungan Sanitasi Rumah Dengan Angka


Bebas Jentik Aedes Aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1): 30-35.

Kemenkes RI. 2014. Waspada DBD di Musim Pancaroba. Pusat Komunikasi Publik
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

Kemenkes RI. 2010. Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi, 2 (1):
5.

Wai, K.T., dkk 2012. Community-centred Eco-bio-social Approach to Control Dengue


Vectors: an Intervention Study from Myanmar. Pathogens and Global Health, 106
(8): 461-468

Susanto D., Rahmad A., 2010 Daya racun Ekstrak Daun Sirih (Piper aduncum L)
terhadap Larva nyamuk Aedes aegypti, Skripsi, Universitas Mulawarman,
Samarinda.

Purnama, S..G. and Satoto, T.B.T. 2012. Maya Index dan Kepadatan Larva Aedes
aegypti terhadap Infeksi Dengue. Makara Kesehatan, 16 (2): 57-64

Jumino, 2013. Konsep pengolahan batang tembakau menjadi bubur selulosa dan uji
spesifikasinya sebagai bahan kertas. Skripsi.Yogyakarta: Program Studi
Agronomi Yogyakarta.
Sudarmo, S. 2005. Tembakau. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Mendi L. Perwitasari dan Martanto Martosupono.2008. Potensi Tembakau sebagai
Sumber Pangan, Farmasi dan Energi, Eksplanasi, Media Komunikasi Ilmiah
Kopertis Wilayah VI. Volume 3. No 5. Mei 2008
Hadi, P. U., R. Kustiari dan I. S. Anugrah. 2011. Case Study on Tobacco Cultivation
and Alternate Crops in Indonesia. Final Report. Jakarta: A Collaborative
Research between ICASEPS and WHO.
Warintek Bantul.2012. Budidaya Tanaman Tembakau Virginia. Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul
Megadomani A. 2006. Nikotin Antara Bahaya dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga.
Ware,GW.2004. The Pesticide Book. 6th edition. Ohio: MeisterPro Information
10

Resources, A division of Meister Media Worldwide


Delie, F. and Blanco, M.J. 2005. Polymeric Particulate to Improve Oral Bioavailabiliti
of Peptide Drugs. Molecules, 10 : 65-75.
Park, K., Yeo, Y., Swarbrick, J. 2007.Microencapsulation Technology in:Encyclopedia
of Pharmaceutical Technology 3rd Edition. New York: Informa Healthcare USA,
Inc., p. 2315- 2325.
Mohanraj, V.J. and Y. Chen. 2006. Nanoparticles : A Review. Tropical Journal of
Pharmaceutical Research, 5:1.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping yang


ditandatangani
Lampiran Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rahmanto Aryabraga Rusdipoetra

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi S1-Kimia

4 NIM 081811533021

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya,14 Juli 2000

6 Alamat E-mail Arojean125@gmail.com

7 Nomer Telepon/HP 08883036029

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan

The 13th Korean – Asean


1 Joint Symposium 2019 Peserta FGD Kamis, 8 agustus 2019

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
12

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE
Surabaya, 1 Oktober 2019
Ketua,

(Rahmanto Aryabraga Rusdipoetra)


13

Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Achmad Badrus Zaman Rifky Romadhon

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Kimia

4 NIM 081811533014

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 14 Desember 2019

6 Alamat E-mail Mubarokfahri634@gmail.com

7 Nomer Telepon/HP 089687214612

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
14

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Surabaya, 1 Oktober 2019
Anggota Tim,

(Achmad Badrus Zaman Rifky Romadhon)


15

Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhamad Faqih

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Kimia

4 NIM 081811533044

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 8 Januari 2000

6 Alamat E-mail Faqihdamahum.01.9d@gmail.com

7 Nomer Telepon/HP 087760063645

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Juara 1 MTQM Universitas


Airlangga cabang tahfidz 5
1. juz Universitas Airlangga 2019
16

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Surabaya, 1 Oktober 2019
Anggota Tim,

(Muhamad Faqih)
17

Lampiran Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto., M.Sc.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kimia
4 NIP/NIDN 19681228 199303 1 001
Jl. Bratang Gede 3C/ 8A Surabaya
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail ganden-s@fst.unair.ac.id
7 Nomer Telepon/HP 031-5922427/ 08155203377
B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Universitas IHE Delft FREIE Universitaet
Nama Institusi Airlangga Belanda Berlin Jerman

Kimia Ilmu dan Kimia analitik


Jurusan/Prodi teknologi
lingkungan
Tahun Masuk-Lulus 1988-1992 1995-1997 2000-2005

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
Kimia Dasar 1 (S1) wajib 2
1
Kimia Dasar 2 (S1) wajib 2
2
Metodologi Penelitian (S1) wajib 2
3
Sensor dan Biosensor (S2) pilihan 2
4
Kimia Analisis Instrumentasi pilihan 2
5 (S2)
Validasi Metode Analisis (S2) pilihan 2
6
Teknik Pemisahan dan pilihan 2
7 Preparasi Sampel (S2)
Bioanalisis (S3) pilihan 3
8
Sensor dan Biosensor (S2) pilihan 2
9
Kimia Analisis Instrumentasi pilihan 2
10 (S2)
11 Validasi Metode Analisis (S2) pilihan 2
18

Teknik Pemisahan dan pilihan 2


12 Preparasi Sampel (S2)
13 Bioanalisis (S3) pilihan 3
C.2. Penelitian
Penyandang
No Judul Penelitian Tahun
Dana
Aplikasi Ionic Imprinting Ristekdikti tahun 2013
Polymer Dengan Monomer Alil 1
Asetoasetat Untuk Adsorpsi Ion
Logam Scandium Yang
Bernilai Ekonomi Tinggi Dari
Lumpur Lapindo Sidoarjo
1 Secara Solid Phase Extraction
Aplikasi Ionic Imprinting Ristekdikti tahun 2014
Polymer Dengan Monomer Alil 2
Asetoasetat Untuk Adsorpsi Ion
Logam Scandium Yang
Bernilai Ekonomi Tinggi Dari
Lumpur Lapindo Sidoarjo
2 Secara Solid Phase Extraction
Aplikasi Ionic Imprinting Ristekdikti tahun 2015
Polymer Dengan Monomer Alil 3
Asetoasetat Untuk Adsorpsi Ion
Logam Scandium Yang
Bernilai Ekonomi Tinggi Dari
Lumpur Lapindo Sidoarjo
3 Secara Solid Phase Extraction
Pengembangan dan Aplikasi Riset mandat 2019
Komposit Graphene Oxide- UNAIR
Fe3O4 Dari Limbah Biomassa
Untuk Degradasi Pencemar
Antibiotik Di Kolam
Akuakultur dengan Metode
Fenton-Like Process

Sensor Fotometrik Biomarker Riset grup 2019


Penyakit Degeneratif di Saliva UNAIR
(Salivary Diagnostic)
Menggunakan Nanopartikel dan
Nanopartikel Termodifikasi
19

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian kepada
Penyandan Dana Tahun
No Masyarakat
Pelatihan laboratorium kering Ristekdikti 2018
bagi guru SMA untuk
1 meningkatkan skill di
laboratorium

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Surabaya, 1 Oktober 2019
Dosen Pendamping,

(Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto., M.Sc.)


20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1.Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)

Nampan 5 buah 20.000@5 100.000

Pisau 1 pak 50.000 50.000

Blender 1 buah 1.000.000 1.000.000

Termometer 3 buah 75.000@3 225.000

Labu takar 100 ml 150.000@3 450.000

Arloji 1 buah 150.000 150.000

Gelas beker 1000 ml 130.000@5 450.000

Sendok 1 pak 50.000 50.000

Lidi 1 pak 40.000 40.000

Stopwacth 1 buah 300.000 300.000

Hand counter 1 buah 50.000 50.000

Kertas saring 1 Pack 600.000 600.000


125 mm
Timbangan digital 1 buah 600.000 1.500.000

Gelas ukur kaca pyrex 100 ml 130.000@3 390.000

Pipet tetes 5 pak 30.000@5 150.000

SUB TOTAL (Rp) 5.505.000


21

2.Bahan Habis Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)

Limbah batang tembakau 5kg 40.000@5 200.000


bersih

etanol 96% 1 liter 100.000@3 300.000

Asam asetat glasial 500 ml 230.000 230.000

Kitosan murni 250 250.000@4 1.000.000


gram

larutan NaTPP 250 ml 100.000@4 400.000

Aquades 100ml 40.000@10 400.00

Kertas pH 3 buah 70.000@3 210.000

paper cup 2 pak 35.000@2 70.000

gelas plastik kecil 250 ml 50.000@2 100.000

SUB TOTAL (Rp) 2.910.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)

Keperluan Pembelian 30L 10.000@30 300.000


Bahan

SUB TOTAL (Rp) 300.000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)


22

Sewa Laboratorium 3.000.000 3.000.000


Fakultas Sains dan
Teknologi

Lembaran Observasi 100.000 100.000

Kertas laporan 100.000 100.000

Alat tulis 100.000 100.000

SUB TOTAL (Rp) 3.300.000

TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.015.000

Terbilang dua belas juta lima belas ribu rupiah

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No. Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)

Melakukan
Rahmanto koordinasi tugas
Aryabraga anggota,
1. Kimia Kimia 8 jam/Minggu
Rusdipoetra/ mempersiapkan
081811533 semua alat dan
bahan
Achmad
Badrus
Melakukan
Zaman
ekstraksi etanol
2. Rifky Kimia Kimia 8 jam/Minggu
dan pembuatan
Romadhon/
nanopartikel
0818115330
14
Muhammad
Uji keefektifan
3. Kimia Kimia 8 jam/Minggu
Faqih/ naopartikel
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Unair Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5929970, 5922267, Fax (031)
5911444
Website : http://www.km.unair.ac.id ; e-mail : km@unair.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Rahmanto Aryabraga Rusdipoetra
NIM : 081811533021
Program Studi : Kimia
Fakultas : Sains dan Teknologi

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-M dengan judul NANOPARTIKEL


EKSTRAK LIMBAH BATANG TEMBAKAU SEBAGAI LARVASIDA
PADA LARVA Aedes Aegypti yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah
asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Surabaya, 1 Oktober 2019

Mengetahui, Yang menyatakan,


Wakil Dekan 1 Ketua Pelaksana
Fakultas Sains dan Teknologi Materai 6.000
Universitas Airlangga

(Dr. Hartati,Dra,M.Si.) (Rahmanto Aryabraga Rusdipoetra)


NIP. 1959111519870322002 NIM. 081811533021

Anda mungkin juga menyukai