Anda di halaman 1dari 15

Sistem Informasi Akuntansi

PROSES TRANSAKSI DAN SISTEM ERP

Disusun Oleh:

Raihan Ramadhani

1901203010001

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2020

i
DAFTAR ISI

Cover.............................................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1 Empat langkah utama dalam siklus pemrosesan…………………………. 3
2.2 Aktifitas utama dalam setiap siklus………………………………………. 3
2.3 Dokumen dan prosedur untuk mengumpulkan dan memproses data.......... 5
2.4 Tata cara penyimpanan sistem informasi berbasis komputer...................... 5
2.5 Jenis Informasi yang disediakan oleh SIA………………………………... 6
2.6 Penggunaan sistem ERP untum memproses dan menyediakan transaksi… 7
2.7 Praktik nyata dari sistem ERP...................................................................... 8
2.8 Kelemahan dan Kelebihan sistem ERP………………………………….... 9
2.9 Determinan pengadopsian sistem ERP…………………………………… 10

BAB III PENUTUP....................................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan………………………….......................................................... 12

Daftar Pustaka.............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi (SI) adalah sistem sosial yang berhubungan dengan interaksi
manusia dan teknologi. Adaptasi teknologi memberikan kemudahaan di sektor bisnis.
Salah satunya adalah kemudahan dalam proses transaksi. Perusahaan akan mengolah
data menjadi output yang berupa informasi dalam siklus ini. Selain itu, sebuah sistem
informasi, termasuk sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang dirancang
untuk memberikan informasi yang berguna untuk mendukung strategi, operasi,
analisis manajemen, dan pengambilan keputusan fungsi dalam sebuah organisasi
(Matende, 2013).
Penerapan sistem ERP memengaruhi pengguna di berbagai tingkat organisasi
sejak sistem tersebut melintasi semua unit fungsional. Kajian literatur terdahulu telah
membahas kelemahan dan kelebihan implementasi sistem ERP dan faktor-faktor apa
saja yang mendorong kesuksesan praktik ERP ini. Makalah ini bertujuan untuk
menampilkan gambaran proses transaksi yang disediakan oleh sistem informasi
akuntansi dan juga praktik ERP di dunia nyata, kelemahan dan kelebihan dan
determinannya dari hasil riset dalam adopsi sistem ERP.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan dari makalah ini adalah untuk:
1) Apa saja empat langkah utama siklus pemrosesan data
2) Bagaimana aktivitas utama dalam setiap siklus
3) Dokumen dan prosedur apasajakah yang digunakan untuk mengumpulkan dan
memproses data
4) Bagaimana cara informasi disimpan dalam sistem informasi berbasis komputer
5) Jenis informasi apa sajakah yang dapat disediakan oleh SIA
6) Bagaimana organisasi menggunakan sistem ERP untuk memproses transaksi
dan menyediakan informasi
7) Bagaimana praktik sistem ERP dalam dunia nyata
8) Carilah kelemahan dan kelebihan dari system ERP

1
9) Berikan pandangan anda yang didukung dengan informasi yang akurat dari
jurnal tentang apa saja faktor- faktor yang mendorong sebuah organisasi untuk
mengadopsi system ERP.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui:
1) Empat langkah utama siklus pemrosesan data
2) Aktivitas utama dalam setiap siklus
3) Dokumen dan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan memproses
data
4) Cara informasi disimpan dalam sistem informasi berbasis komputer
5) Jenis informasi yang dapat disediakan oleh SIA
6) Organisasi menggunakan sistem ERP untuk memproses transaksi dan
menyediakan informasi
7) Praktik sistem ERP dalam dunia nyata
8) Kelemahan dan kelebihan dari system ERP
9) Pandangan penulis yang didukung dengan informasi yang akurat dari jurnal
tentang apa saja faktor- faktor yang mendorong sebuah organisasi untuk
mengadopsi system ERP.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Empat Langkah Utama dalam Siklus Pemrosesan


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berperan penting dalam menciptakan proses
transaksi bisnis entitas menjadi sangat efisien dan efektif. Praktik pencatatan transaksi
ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu manual atau memanfaatkan teknologi.
Apabila pencatatan berbasis teknologi, yaitu melalui komputer, data akan diinput ke
dalam komputer dan disimpan dalam bentuk database dan file (Marshall dan Romney,
2015:30). Serangkaian proses operasi yang dilakukan pada data agar dapat memberikan
sebuah informasi yang bermanfaat disebut siklus pengolahan data. Dimana siklus ini
terdiri dari empat tahapan, yang dimulai dari proses input, penyimpanan, pengolahan dan
berakhir pada pemberian informasi. Berikut ini gambaran secara ringkasnya:
Penyimpanan data

Input data Pengolahan Output


Data informasi

2.2 Aktifitas Utama dalam Setiap Siklus


Marshall dan Romney (2015:30) menyebutkan ada empat langkah utama dalam siklus
pemrosesan, yaitu input, penyimpanan, pengolahan data dan output yang berupa
informasi. Berikut ini adalah ulasan rinci mengenai empat siklus utama tersebut:
 Input data
Tahap awal yang dilakukan pada siklus pemrosesan adalah input data. Maksud
input data pada tahapan ini adalah memasukkan data transaksi ke dalam sistem.
Pemicu input data biasanya adalah aktivitas bisnis. Data harus dikumpulkan
terkait adanya suatu kejadian; memiliki sumber daya; adanya keterlibatan agen.
Secara historis, sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber kertas
untuk mengumpulkan data dan kemudian mentransfer data tersebut ke komputer.
Saat ini, sebagian besar data direkam langsung melalui layar entri data.
Kontrol atas pengumpulan data ditingkatkan dengan:
o pemberian nomor terlebih dahulu setiap dokumen sumber dan menggunakan
dokumen penyelesaian
3
o membuat sistem secara otomatis yang menetapkan nomor urut untuk setiap
transaksi baru
o menggunakan otomatisasi data sumber
 Data penyimpanan
Tahap kedua ini merupakan salah satu tahap terpenting yang harus dimiliki.
Hal ini disebabkan karena setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik yang
menarik, yang perlu disimpan. Setelah data transaksi disimpan pada dokumen
sumber, langkah selanjutnya adalah mencatat data tersebut dalam jurnal. Entri
jurnal dibuat untuk setiap transaksi yang menunjukkan akun dan jumlah yang
akan didebit dan dikreditkan.
Adapun metode pencatatan dalam jurnal terbagi menjadi dua, yaitu jurnal
khusus dan umum. Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang
jarang atau tidak rutin. Sementara jurnal khusus menyederhanakan proses
pencatatan transaksi berulang dalam jumlah besar. Ada empat jenis transaksi
yang paling umum, yaitu Penjualan kredit; Penerimaan kas; Pembelian di akun;
Pencairan uang tunai. Selanjutnya saldo akhir dari setiap jurnal ini akan
dimasukkan ke dalam buku besar. Buku besar merupakan tampilan akun-akun
yang muncul dijurnal yang memberikan informasi terkait saldo di setiap akun
tersebut. Buku besar pembantu juga dapat digunakan apabila perusahaan
memerlukannya.
 Proses data
Setelah data berhasil disimpan, tahapan selanjutnya adalah memproses data
tersebut. Pada tahap ini ada empat cara yang dapat dilakukan, yaitu melakukan
pembaharuan, mengubah, menambah dan menghapus data yang telah disimpan.
 Output Informasi
Tahap akhir dari keseluruhan siklus pemrosesan adalah menghasilkan
informasi guna memengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang
disediakan SIA terbagi dalam dua kategori yaitu: Laporan Keuangan dan
Laporan manajerial. Laporan keuangan biasanya digunakan oleh pihak eksternal
perusahaan, sementara laporan manajerial digunakan oleh internal perusahaan.
Adapun outpun dari SIA dapat berbentuk dalam dokumen, laporan dan queris
(salah satu bentuk permohonan tertentu yang diminta oleh pengguna)

4
2.3 Dokumen dan prosedur untuk mengumpulkan dan memproses data
.......Tahapan pertama yang dilakukan adalah mengambil data transaksi dan
memasukkannya ke dalam sistem. Biasanya perusahaan menggunakan dokumen
sumber sebagai kertas yang berguna untuk mengumpulkan data terkait kegiatan
bisnisnya. Dokumen sumber selanjutnya akan diinput ke dalam komputer. Selain
dokumen sumber, perusahaan juga dapat mengiput dokumen turnover yang
merupakan dokument output perusahaan yang diinput kembali ke dalam sistem.
Tahapan kedua dalam pengumpulan data yaitu memastikan data yang diambil
adalah akurat dan tepat. Salah satu metode untuk memastikan hal ini dapat dilakukan
dengan cara otomatisasi data sumber ataupun menggunakan dokumen turnover.
Otomatisasi data sumber merupakan pengumpulan data transaksi dalam bentuk yang
mesin bisa mengenalnya dari mana sumber tersebut berasal. Dan tahapan terakhir
adalah memastikan kebijakan entitas telah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
Contohnya adalah pemberian limit kepada pembeli yang belum melunasi pembayaran.
Hal ini memberikan dampak kepada mereka berupa penolakan pada sistem ketika
mereka hendak membeli kembali produk perusahaan.
Setelah data aktifitas bisnis dimasukkan ke dalam sistem, selanjutnya adalah
dilakukan sebuah proses guna memelihara arus database. Ada empat jenis pengolahan
data yang dapat dilakukan, yaitu:
 Membuat data baru, hal ini dilakukan jika ada penambahan data terkait
bisnis entitas. Misalnya penambahan pegawai yang baru masuk ke database
penggajian
 Membaca, melihat, atau menggambil data yang sudah dimiliki.
 Memperbaharui data yang telah dimiliki sebelumnya. Misalnya
mengupdate data terkait pembayaran cicilan hutang.
 Menghapus data, seperti menghilangkan data hutang karena sudah dibayar
lunas.

2.4 Tata cara penyimpanan sistem informasi berbasis komputer


Entitas adalah sesuatu mengenai yang disimpan informasinya misal karyawan. Setiap
entitas memliki atribut (karakteristik khusus yang disimpan) misal alamat. Setiap jenis
entitas memiliki atribut yang sama. Namun, nilai spesifik untuk atribut akan berbeda.

5
Atribut

Nomor
Batas
pelangga Nama pelanggan Alamat Saldo
kredit
n
19283 24.750
Perusahaan XYZ P.O Box 7 30.000
Tiga Entitas
35794 Perusahaan ABC 233 Lotus Ave. 45.000 12.000
Tiga Catatan
Nilai data
56987
Perusahaan QRS 356 Book Road 25.000 24.900

Field individu

Gambar di atas menunjukkan file piutang yang berisi informasi mengenai tiga
entitas terpisah. Sebagai hasilnya ada tiga catatan dalam file. Lima atribut digunakan
untuk menjelaskan masing-masing pelanggan. Maka, terdapat lima field terpisah dalam
setiap catatan. Setiap field berisi nilai data yang merupakan atribut entitas khusus.
File adalah sekelompok data yang berhubungan. File induk seperti buku besar pada
SIA manual menyimpan informasi kumulatif mengenai organisasi. Bersifat permanen;
ada di seluruh periode fiskal. Namun catatan file induk bias berubah setiap saat. File
transaksi berisi catatan transaksi bisnis yang terjadi selama waktu tertentu dan tidak
bersifat permanen. Seperangkat file yang saling terkait disebut database.

2.5 Jenis Informasi yang disediakan oleh SIA


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memberikan informasi berupa laporan keuangan
dan laporan manajerial. Kedua laporan yang dihasilkan oleh SIA ini berbeda. Laporan
keuangan ini ditujukan untuk memberikan informasi terkait posisi keuangan dan
kinerja entitas dalam satu periode kepada pihak eksternal perusahaan. Sementara
laporan manajerial biasanya hanya berisi anggaran dan laporan kinerja yang
digunakan pihak internal perusahaan seperti manajer. Namun kedua laporan ini sama-
sama diperuntukkan sebagai sebuah media informasi yang dapat memengaruhi
pengambilan keputusan bisnis.

6
2.6 Penggunaan sistem ERP untuk memproses dan menyediakan transaksi
Sistem Informasi (SI) adalah sistem sosial yang berhubungan dengan interaksi
manusia dan teknologi. Sebuah sistem informasi, termasuk didalamnya sistem
EnterpriseResource Planning (ERP) merupakan dibuat dengan antarmuka pengguna dan
dirancang untuk memberikan informasi yang berguna untuk mendukung strategi, operasi,
analisis manajemen, dan pengambilan keputusan fungsi dalam sebuah organisasi
(Matende, 2013).
Sistem ERP berfungsi untul meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan
mengintegrasikan berbagai aktivitas di seluruh organisasi sehingga memperlancar aliran
informasi (Ali & Cullinane, 2014). Lebih lanjut Ali dan Cullinane (2014) menyatakan
sistem ERP ini telah diterapkan lebih dari 200 industri. Pertumbuhan ini mungkin
disebabkan oleh peningkatan dan kebutuhan akan visibilitas yang lebih besar ke dalam
fungsi bisnis.
Perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resources Planning-ERP) adalah
proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan mengintegrasikan bagian
penting bisnis mereka. Banyak aplikasi perangkat lunak ERP bersifat penting bagi
perusahaan karena membantu mereka mengimplementasikan perencanaan sumber daya
dengan mengintegrasikan semua proses yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan
mereka dengan satu sistem. Sistem perangkat lunak ERP juga dapat mengintegrasikan
perencanaan, pembelian inventaris, penjualan, pemasaran, keuangan, sumber daya
manusia, dan banyak lagi.
Aplikasi ERP juga memungkinkan berbagai departemen untuk berkomunikasi dan
berbagi informasi dengan lebih mudah dengan bagian perusahaan lainnya. Ini
mengumpulkan informasi tentang aktivitas dan keadaan divisi yang berbeda, membuat
informasi ini tersedia untuk bagian lain, yang dapat digunakan secara produktif.
Aplikasi ERP dapat membantu perusahaan menjadi lebih sadar diri dengan
menghubungkan informasi tentang produksi, keuangan, distribusi, dan sumber daya
manusia secara bersamaan. Karena menghubungkan berbagai teknologi yang digunakan
oleh setiap bagian bisnis, aplikasi ERP dapat menghilangkan teknologi duplikat yang
mahal dan tidak kompatibel. Proses ini sering kali mengintegrasikan hutang dagang,
sistem kontrol stok, sistem pemantauan pesanan, dan database pelanggan ke dalam satu
sistem. Penawaran ERP telah berkembang selama bertahun-tahun dari model perangkat

7
lunak tradisional yang menggunakan server klien fisik ke perangkat lunak berbasis cloud
yang menawarkan akses jarak jauh berbasis web.

2.7 Praktik nyata dari sistem ERP


Solusi Enterprise Resource Planning (ERP) sangat penting untuk semua jenis
perusahaan, terutama yang sedang berkembang atau sangat besar. Perusahaan
meminta bantuan penyedia perangkat lunak untuk mengelola semua jenis sumber
daya perusahaan. Beberapa kebutuhan terbesar termasuk dalam kategori akuntansi,
analisis keuangan, manajemen sumber daya manusia, hubungan klien, manufaktur,
rantai pasokan, dan manajemen inventaris. Beberapa penyedia solusi terbesar ERP
adalah Oracle, IBM, SAP, Salesforce, dan Microsoft.
Berikut adalah kisah sukses penerapan ERP untuk membantu memahami tantangan
dan tujuan terbesar Walmart menggukanan sistem ini (Investopedia, 2020):
 Walmart
Walmart adalah salah satu dari sepuluh perusahaan terbesar di Amerika
Serikat berdasarkan kapitalisasi pasar. Penjualan perusahaan sekitar $ 500
miliar per tahun, hampir dua kali lipat dari pesaing ritel terdekatnya, Amazon.
Perusahaan ini beroperasi secara global. Walmart memiliki ratusan merek,
termasuk Sam's Club yang terkenal. Agar produknya tetap terisi, ia bekerja
dengan ribuan pemasok. Bisnis e-commerce-nya juga merupakan raksasa,
dengan daftar panjang kemitraan penjual online. Besarnya ukuran bisnis
Walmart adalah salah satu keuntungan terbesarnya, tetapi juga tantangan
dalam hal ERP. Walmart bekerja dengan banyak penyedia ERP. Namun pada
2018, mereka mengumumkan kemitraan strategis untuk membangun
transformasi digital melalui Microsoft Azure. Harapan untuk hubungan
Microsoft Azure meliputi:
 Rencana untuk membangun sistem perusahaan berbasis cloud yang
berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengelola semua sumber
dayanya
 Kemampuan untuk memasukkan aplikasi ERP yang ada ke kerangka
kerja Microsoft Azure
 Integrasi Microsoft 365
 Peluang yang lebih luas dan lebih efisien untuk e-commerce

8
 Peluang yang lebih luas untuk kemampuan pergudangan otomatis
 Penggunaan kecerdasan buatan untuk hubungan pemasok
 Integrasi dengan SAP Hana dan solusi manajemen inventaris lama
lainnya
 Integrasi dengan solusi berbasis blockchain yang sedang berkembang.

2.8 Kelemahan dan Kelebihan sistem ERP


Sistem ERP merupakan salah satu perkembangan teknologi informasi yang paling
inovatif pada tahun 1990-an. Keputusan entitas dalam menerapkan sistem ERP kedalam
organisasinya menimbulkan prokontra terkait kelemahan dan kelebihan yang dimiliki
dengan adopsian sistem ERP ini sendiri.
Menurut hasil penelitian terdahulu, penggunaan ERP merupakan sebuah tindakan
tidak berwujud yang memberikan efek positif bagi perusahaan yang menerapkannya
dengan memberikan peningkatan interaksi di seluruh perusahaan, waktu respons yang
cepat untuk informasi, integrasi proses bisnis, dan ketersediaan dan kualitas informasi
(Ranganathan dan Brown et al, 2006). Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian
Rhodes et al. (2009) yang melaporkan bahwa ada juga peningkatan dalam komunikasi,
produktivitas individu, dan pengendalian manajemen. Studi yang dilakukan oleh Nicolau
dan Bhattacharya (2006) menemukan bahwa ERP meningkatkan koordinasi antara unit
yang berbeda, efisiensi proses bisnis, efisiensi biaya dan diferensiasi. Selanjutnya, riset
Kristianti dan Achjari (2017) menemukan kesuksesan penerapan ERP sebagai penentu
penting ERP yang berdampak positif pada produktifitas kerja.
Penerapan sistem ERP dalam realitanya sanggat kompleks, sehingga untuk
mengimplementasikan sistem ini dapat menjadi proyek yang sulit, memakan waktu dan
mahal untuk sebuah organisasi (Shehab et al, 2004). Hal tersebut menunjukkan
kelemahan dari sistem ERP dan juga membuatnya menjadi sangat menantang untuk
diterapkan. Salah satu alasan kenapa ERP ini sulit untuk diterapkan adalah fungsionalitas
cyang ditawarkan oleh sistem ERP yang biasanya mencakup ribuan kegiatan bisnis
(Daneva, 2003).
Menurut Mehrjerdi (2010) kelemahan sistem ERP lainnya adalah sebagai berikut:
 Biaya perawatan yang tinggi;
 Memerlukan pemahaman dan keterampilan karyawan untuk menggunakan sistem
tersebut;

9
 Adanya kemungkinan gagal atau tidak sesuainya sistem ERP yang diterapkan yang
dapat berimbas pada kerugian bisnis, penurunan harga pasar, kehilangan pangsa pasar
dan keunggulan kompetitif karena kegagalan implementasi, dan sebagainya;
 Kurangnya motivasi dari manajer dalam mensupport pendanaan ERP akan berdampak
pada beban anggota menjadi lebih tinggi karena transfer pengetahuan yang tidak
efektif, dan terjadi masalah politik.

2.9 Determinan pengadopsian sistem ERP


Menurut sudut pandang saya, faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan dari
sistem ERP sebagai berikut:
A. Karakteristik Institutional
Karakter institutional dapat mempengaruhi penerapan sistem ERP ini dengan cara:
 Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada karyawan. Pernyataan ini
didukung oleh hasil penelitian Rajan dan Baral (2015), Lee at al (2010), dan
Ngai et al (2007). Hal ini menafsirkan bahwa pemberian pelatihan untuk
pegawai telah diakui sebagai pendorong yang konsisten dan kuat ketika sistem
ERP diterapkan. Pendidikan dan pelatihan mengacu pada proses menyediakan
logika dan konsep sistem ERP secara keseluruhan kepada manajemen dan
karyawan. Mehrjerdi (2010) mengungkapkan kurangnya training dapat
mengakibatkan gagalnya penerapan ERP. Pelatihan dan pendidikan akan
mengurangi kecemasan dan stres karyawan tentang penggunaan sistem ERP
dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat sistem untuk
tugas-tugas mereka (Lee et al., 2010).
 Dukungan dari Manajer. Statement ini didukung oleh hasil penelitian Ilin et
al (2017). Hal ini berarti dukungan dari manajer juga merupakan faktor
pendukung dalam implementasi sistem ERP ke dalam perusahan. Mehrjerdi
(2010) mengungkapkan kurangnya motivasi dari manajer dalam mensupport
pendanaan ERP akan berdampak pada beban anggota menjadi lebih tinggi
karena transfer pengetahuan yang tidak efektif, dan terjadi masalah politik.
B. Karakteristik Individual
Selain dipengaruhi oleh karakter institusional, karakter individu juga merupakan
salah satu kunci pendorong untuk karakter individu. Ibarat kata, lingkungan yang

10
memadai saja tidak cukup apabila tidak ada faktor pendorong yaitu niat dari diri
sendiri untuk mendukungnya. Berikut katagori karakter individu:
 Kemampuan individu. Kemampuan individu di organisasi juga
merupakan faktor pendukung implementasi ERP. Ungkapan ini didukung
oleh hasil penelitian Rajan dan Baral (2015) yang mengungkapkan
pemahaman individu terhadap pengusaan teknologi berpengaruh signifikan
dengan penerapan ERP.
C. Faktor Eksternal
 Tekanan Industri. Perubahan arah bisnis dari metode konvensional ke
digital juga memberikan pengaruh bagi persaingan bisnis antar entitas.
Arah pandangan kehidupan juga berubah ke arah digital yang memberikan
kemudahan bagi para konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang
diinginkan. Hal ini memberikan tekanan bagi perusahaan konvensional
untuk mengadopsi teknologi dalam sistem bisnisnya. Terbukti dari hasil
penelitian Ilin (2017) tekanan industri berpengaruh positif terhadap
implementasi sistem ERP.

11
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berperan penting dalam menciptakan proses
transaksi bisnis entitas menjadi sangat efisien dan efektif. Pada kegiatan utamanya, SIA
melakukan empat aktifitas utama yaitu mengubah data menjadi output berupa informasi
yang berguna untuk memengaruhi pengambilan keputusan. Tahapan awalnya dimulai dari
proses memasukkan data, lalu menyimpan dan mengolahnya hingga menjadi sebuah
informasi.
Strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja dan rantai pasokan yang efisien telah
memaksa mereka untuk mencari cara untuk melakukannya meningkatkan kinerja
operasional mereka dengan memasukkan alat dan program penting seperti sistem ERP.
SIstem ERP meningkatkan efisiensi operasional dengan mengintegrasikan berbagai
aktivitas di seluruh organisasi sehingga memperlancar aliraninformasi. Karena peran
efektif mereka, ada lebih dari 200 penyedia sistem ERP di industri yang melayani
kebutuhan organisasi. Namun dibalik hal tersebut, penerapan sistem ERP dalam
realitanya sanggat kompleks, sehingga untuk mengimplementasikan sistem ini dapat
menjadi proyek yang sulit, memakan waktu dan mahal untuk sebuah organisasi (Shehab
et al, 2004). Hal tersebut menunjukkan kelemahan dari sistem ERP dan juga membuatnya
menjadi sangat menantang untuk diterapkan. Salah satu alasan kenapa ERP ini sulit untuk
diterapkan adalah fungsionalitas cyang ditawarkan oleh sistem ERP yang biasanya
mencakup ribuan kegiatan bisnis (Daneva, 2003).

12
DAFTAR PUSTAKA

Daneva, M. (2003, September). Lessons learnt from five years of experience in ERP
requirements engineering. In Proceedings. 11th IEEE International Requirements
Engineering Conference, 2003. (pp. 45-54). IEEE.

Ilin, V., Ivetić, J., & Simić, D. (2017). Understanding the determinants of e-business adoption
in ERP-enabled firms and non-ERP-enabled firms: A case study of the Western
Balkan Peninsula. Technological Forecasting and Social Change, 125, 206-223.

Kristianti, C. E., & Achjari, D. (2017). Penerapan sistem enterprise resource planning: dampak
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 21(1),
1.

Lee, D., Lee, S. M., Olson, D. L., & Chung, S. H. (2010). The effect of organizational support
on ERP implementation. Industrial management & data systems.

Mehrjerdi, Y. Z. (2010). Enterprise resource planning: risk and benefit analysis. Business


Strategy Series.

Ngai, E. W., Poon, J. K. L., & Chan, Y. H. (2007). Empirical examination of the adoption of
WebCT using TAM. Computers & education, 48(2), 250-267.

Nicolaou, A. I., & Bhattacharya, S. (2006). Organizational performance effects of ERP


systems usage: The impact of post-implementation changes. International journal of
accounting information systems, 7(1), 18-35.

Rajan, C. A., & Baral, R. (2015). Adoption of ERP system: An empirical study of factors
influencing the usage of ERP and its impact on end user. IIMB Management Review,
27(2), 105-117.

Ranganathan, C., & Brown, C. V. (2006). ERP investments and the market value of firms:
Toward an understanding of influential ERP project variables. Information Systems
Research, 17(2), 145-161.

Rhodes, J., Lok, P., Yang, S., & Bambacas, M. (2009, July). Resource Based View of
Intangibles on Erp Systems Implemenation and Organisational Performance in China.
in THE PROCEEDINGS OF 5 th INTERNATIONAL STRATEGIC MANAGEMENT
CONFERENCE (p. 199).
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.

Shehab, E. M., Sharp, M. W., Supramaniam, L., & Spedding, T. A. (2004). Enterprise
resource planning. Business process management journal.

13

Anda mungkin juga menyukai