Anda di halaman 1dari 10

2.

MENGAPA ANCAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENINGKAT


Lebih dari 60% organisasi mengalami kegagalan utama dalam mengendalikan keamanan dan
integritas sistem komputer. Alasan untuk kegagalan tersebut meliputi:

 Informasi tersedia untuk sejumlah pekerja yang tidak pernah ada. Sebagai contoh,
Chevron memiliki 35.000 PC.
 Informasi pada jaringan komputer distribusi sulit dikendalikan.
 Pelanggan serta pemasok memiliki akses ke sistem dan data satu sama lain.

Organisasi belum melindungi data dengan baik karena:

 Beberapa perusahaan memandang kehilangan atas informasi penting sebagai sebuah


ancaman yang tidak mungkin terjadi.
 Implikasi pengendalian atas pemindahan dari sistem komputer tersentralisasi ke sistem
berbasis internet tidak sepenuhnya dipahami.
 Banyak perusahaan tidak menyadari bahwa informasi adalah sebuah sumber daya strategi
dan melindungi informasi harus menjadi sebuah ketentuan strategis.
 Produktivitas dan penekanan biaya memotivasi manajemen untuk mengabaikan ukuran-
ukuran pengendalian yang memakan waktu.

Ancaman/kejadian (threat/event):  segala potensi kejadian yang merugikan atau kejadian tidak


diinginkan yang dapat merusak SIA atau organisasi.
Paparan/dampak (exposure/impact): kerugian uang yang potensial dari sebuah ancaman
tertentu yang akan menjadi kenyataan.
Kemungkinan (likelihood): probabilitas bahwa suatu ancaman akan terjadi.

3. IKHTISAR KONSEP PENGENDALIAN


Pengendalian internal (internal control): proses dan prosedur yang dijalankan untuk
menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian dipenuhi. Tujuan-tujuan tersebut
sebagai berikut:

 Mengamankan aset - mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan, atau


penempatan yang tidak sah.
 Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan secara
akurat dan wajar.
 Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.
 Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
 Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.
 Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan.
 Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

4. Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting sebagai berikut:


1. Pengendalian preventif (preventive control): pengendalian yang mencegah masalah
sebelum timbul. Contoh: merekrut personel berkualifikasi, memisahkan tugas pegawai,
dan mengendalian akses fisik atas aset dan informasi.
2. Pengendalian detektif (detective control): pengendalian yang didesain untuk
menemukan masalah pengendalian yang tidak terelakkan. Contoh: menduplikasi
pengecekan kalkulasi dan menyiapkan rekonsiliasi bank serta neraca saldo tahunan.
3. Pengendalian korektif (corrective control): pengendalian yang mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah serta memperbaiki dan memulihkan dari kesalahan yang
dihasilkan. Contoh: menjaga salinan backup pada file, perbaikan kesalahan entri data,
dan pengumpulan ulang transaksi-transaksi untuk pemrosesan selanjutnya.

5. Pengendalian internal sering kali dipisahkan dalam dua kategori sebagai berikut:

1. Pengendalian umum (deneral control): pengendalian yang didesain untuk memastikan


sistem informasi organisasi serta pengendalian lingkungan stabil dan dikelola dengan
baik. Contoh: keamanan; infrastruktur TI; dan pengendalian pembelian perangkat lunak,
pengembanagan, dan pemeliharaan.
2. Pengendalian aplikasi (application control): pengendalian yang mencegah, mendeteksi,
dan mengoreksi kesalahan transaksi dan penipuan dalam program aplikasi. Pengendalian
ini fokus terhadap ketepatan, kelengkapan, validitas, serta otorisasi data yang didapat,
dimasukkan, diproses, disimpan, ditransmisikan ke sistem lain, dan dilaporkan.

6. PRAKTIK KORUPSI ASING DAN SARBANES-OXLEY ACTS


Foreign Corrupt Practices Act (FCPA): undang-undang yang dikeluarkan untuk
mencegah perusahaan menyuap pejabat asing agar mendapatkan bisnis; juga
mengharuskan semua perusahaan milik publik untuk memelihara sebuah sistem
pengendalian akuntansi internal.
9.10 Sarbanes-Oxley Act (SOX): undang-undang yang dimaksudkan untuk mencegah
kejahatan laporan keuangan, membuat laporan keuangan lebih transparan, memberikan
perlindungan pada investor, memperkuat pengendalian internal pada perusahaan publik,
dan menghukum eksekutif yang melakukan kejahatan. Berikut beberapa aspek terpenting
SOX:

 Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB): dewan yang dibuat oleh SOX


yang mengatur profesi pengauditan; dibuat sebagai bagian dari SOX.
 Aturan-aturan baru bagi para auditor.
 Peran baru bagi komite audit.
 Aturan baru bagi manajemen.
 Ketentuan baru pengendalian internal.

Setelah SOX dikeluarkan, Securities and Exchange Comission (SEC) memerintahkan bahwa


manajemen haru:

 mendasarkan evaluasinya pada sebuah kerangka pengendalian yang berlaku.


 mengungkapkan semua kelemahan pengendalian internal material.
 menyimpulkan bahwa sebuah perusahaan tidak memiliki pengendalian internal pelaporan
keuangan yang efektif jika terdapat kelemahan material.

KERANGKA PENGENDALIAN
Pada pembahasan ini, ada tiga kerangka yang digunakan untuk mengembangkan sistem
pengendalian internal.
KERANGKA COBIT
12 Control Objective for Information and Related Technology (COBIT): sebuah kerangka
keamanan dan pengendalian yang memungkinkan 1) manajemen untuk membuat tolok ukur
praktik-praktik keamanan dan pengendalian lingkungan TI; 2) para pengguna layanan TI dijamin
dengan adanya keamanan dan pengendalian yang memadai; 3) para auditor memperkuat opini
pengendalian internal dan mempertimbangkan masalah keamanan TI dan pengendalian yang
dilakukan.
Beberapa prinsip yang memungkinkan dalam membantu organisasi membangun sebuah tata
kelola yang efektif dan kerangka manajemen yang melindungi investasi pemangku kepentingan
dan menghasilkan sistem informasi terbaik:

 memenuhi keperluan pemangku kepentingan.


 mencakup perusahaan dari ujung ke ujung.
 mengajukan sebuah kerangka terintegrasi dan tunggal.
 memungkinkan pendekatan holistik.
 memisahkan tata kelola dari manajemen. Tata kelola menciptakan nilai dengan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi untuk menghasilkan manfaat yang
diinginkan dengan cara yang secara efektif mengatasi risiko.

COBIT 5: sebuah kerangka komprehensif yang membantu perusahaan mencapai tujuan tata
kelola dan manajemen TI. 
Model COBIT 5 tentang referensi proses mengidentifikasi lima proses tata kelola (merujuk pada
mengevaluasi, mengarahkan, mengawasi- evaluate, direct, dan monitor atau EDM) dan 32
proses manajemen. Tiga puluh dua proses manajemen dibagi ke dalam empat domain sebagai
berikut:

1. menyelaraskan, merencanakan, dan mengatur (align, plan, dan organize - APO)


2. membangun, mengakuisisi, menerapkan (build, acquire, dan implement - BAI)
3. mengantar, melayani, mendukung (deliver, service, dan support - DSS)
4. mengawasi, mengevaluasi, menilai (monitor, evaluate, dan assess - MEA)

13 KERANGKA PENGENDALIAN INTERNAL COSO


Committee of Sponsoring Organizations (COSO): sebuah kelompok sektor swasta yang terdiri
atas Asosiasi Akuntansi Amerika (American Accounting Association),  AICPA, Ikatan Auditor
Internal(Institute of Management Accountans), dan Ikatan Eksekutif Keuangan (Financial
Executives Institute).
14 Pengendalian Internal (Internal Control)-Kerangka Terintegrasi-IC: sebuah kerangka
COSO yang menjelaskan pengendalian internal dan memberikan panduan untuk mengevaluasi
dan meningkatkan sistem pengendalian internal.
Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management)-Kerangka
Terintegrasi(Integrated Framework)-ERM: sebuah kerangka COSO yang memperbaiki proses
manajemen risiko dengan memperluan (menambahkan tiga elemen tambahan) Pengendalian
Internal COSO-Terintegrasi.
15. LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan internal (internal environment):  budaya perusahaan yang merupakan fondasi dari
seluruh elemen ERM lainnya karena ini memengaruhi cara organisasi menetapkan strategi dan
tujuannya; membuat struktur aktivitas; dan mengidentifikasi, menilai, serta merespons risiko.
Sebuah lingkungan internal mencakup:

1. filosofi manajemen, gaya pengoperasian, dan selera risiko.


2. komitmen terhadap integritas, nilai-nilai etis, dan kompentensi.
3. pengawasan pengendalian internal oleh dewan direksi.
4. struktur organisasi. 
5. metode penetapan wewenang dan tanggung jawab.
6. standar-standar sumber daya manusia yang menarik, mengembangkan, dan
mempertahankan individu yang kompeten.
7. pengaruh eksternal.

FILOSOFI MANAJEMEN, GAYA PENGOPERASIAN, DAN SELERA RISIKO


Selera risiko (risk appetite):  jumlah risiko yang sebuah perusahaan ingin terima untuk mencapai
tujuan dan tujuannya. Untuk menghindari risiko yang tidak semestinya, selera risiko harus
selaras dengan strategi perusahaan.

KOMITMEN TERHADAP INTEGRITAS, NILAI ETIS, DAN KOMPETENSI


Perusahaan mendukung integritas dengan:

 mengajarkan dan mensyaratkannya secara aktif.


 menghindari pengharapan atau insentif yang tidak realistis.
 memberikan penghargaan atas kejujuran serta memberikan label verbal pada perilaku
jujur dan tidak jujur secara konsisten.
 mengembangkan sebuah kode etik tertulis yang menjelaskan secara eksplisit perilaku-
perilaku jujur dan tidak jujur.
 mewajibkan pegawai untuk melaporkan tindakan tidak jujur atau ilegal dan
mendisiplinkan pegawai yang diketahui tidak melaporkannya.
 membuat sebuah komitmen untuk kompetensi.

PENGAWASAN PENGENDALIAN INTERNAL OLEH DEWAN DIREKSI


Komite audit (audit committee): sejumlah anggota dewan direksi yang berasal dari luar dan
independen yang bertanggung jawab untuk pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan,
pengendalian internal, serta perekrutan dan pengawasan auditor internal dan eksternal.
STRUKTUR ORGANISASI
Aspek-apek penting dari struktur organisasi menyertakan hal-hal berikut:

 sentralisasi atau desentralisasi wewenang.


 hubungan pengarahan atau matriks pelaporan.
 organisasi berdasarkan industri, lini produk, lokasi, atau jaringan pemasaran.
 bagaimana alokasi tanggung jawab memengaruhi ketentuan informasi.
 organisasi dan garis wewenang untuk akuntansi, pengauditan, dan fungsi sistem
informasi.
 ukuran dan jenis aktivitas perusahaan.

METODE PENETAPAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB


Kebijakan dan prosedur manual (policy and procedures manual): sebuah dokumen yang
menjelaskan praktik bisnis yang sesuai, mendeskripsikan pengetahuan dan pengalaman yang
dibutuhkan, menjelaskan cara menangani transaksi serta mendata sumber daya yang tersedia
untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.

STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA YANG MENARIK, MENGEMBANGKAN, DAN


MEMPERTAHANKAN INDIVIDU YANG KOMPETEN
Kekuatan pengendalian terbesar adalah kejujuran pegawai; dan salah satu kelemahan
pengendalian terbesar adalah ketidakjujuran pegawai. Adanya kebijakan dan praktik-praktik
yang mengatur kondisi kerja, insentif pekerjaan, dan kemajuan karier dapat menjadi kekuatan
untuk mendorong kejujuran, efisiensi, dan layanan yang loyal.

PEREKRUTAN
Pengecekan latar belakang (background check): sebuah investigasi para pegawai atau calon
pegawai yang memasukkan verifikasi pendidikan dan pengalaman kerja mereka, berbicara
berdasarkan referensi, pengecekan catatan kriminal atau masalah kredit, dan pemeriksaan
informasi lain yang tersedia secara publik.

MENGOMPENSASI, MENGEVALUASI, DAN MEMPROMOSIKAN


Pembayaran yang wajar dan insentif bonus yang sesuai membantu memotivasi dan memperkuat
kinerja pegawai yang hebat. Para pegawai seharusnya diberi penilaian kinerja periodik untuk
membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

PELATIHAN
Pelatihan mengajarkan pegawai baru akan tanggung jawab mereka.

PENGELOLAAN PARA PEGAWAI YANG TIDAK PUAS


Perusahaan membutuhkan prosedur untuk mengidentifikasi pegawai yang tidak puas dan
membantu mereka mengatasi perasaan itu untuk memindahkan mereka dari pekerjaan yang
sensitif.

PEMBERHENTIAN
Pegawai yang diberhentikan harus segera dipindahkan dari pekerjaan yang sensitif dan ditolak
aksesnya ke sistem informasi.
LIBURAN DAN ROTASI KERJA
Melakukan rotasi tugas pegawai secara periodik dan membuat pegawai mengambil liburan dapat
mencapai hasil yang sama.

PERJANJIAN KERAHASIAAN DAN ASURANSI IKATAN KESETIAAN


Seluruh pegawai, pemasok, dan kontraktor menandatangani dan mematuhi sebuah perjanjian
kerahasiaan. Asuransi ikatan kesetiaan melingkupi para pegawai kunci yang melindungi
perusahaan terhadap kerugian yang timbul dari tindakan penipuan yang disengaja.

MENUNTUT DAN MEMENJARAKAN PELAKA


Sebagian besar penipuan tidak dilaporkan karena:

1. perusahaan segan untuk melaporkan penipuan karena dapat menjadi sebuah bencana
hubungan publik.
2. penegak hukum dan pengadilan sibuk dengan kriminal kekerasan dibandingkan dengan
penipuan.
3. menyelidiki dan menuntut penipuan itu sulit, membutuhkan biaya, dan memakan waktu.
4. banyak petugas penegak hukum, pengacaram dan hakim kurang memiliki kecapakan
komputer yang diperlukan untuk menyelidiki dan menuntut kejahatan komputer.
5. hukuman untuk penipuan biasanya ringan.

PENGARUH EKSTERNAL
Pengaruh eksternal meliputi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh bursa efek, Financial
Accounting Standars Board (FASB), PCAOB, dan SEC.

16. PENETAPAN TUJUAN


Tujuan strategis (strategic objective): tujuan tingkat tinggi yang disejajarkan dan mendukung
misi perusahaan serta menciptakan nilai pemegang saham.
Tujuan operasi (operation objective): tujuan yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi
operasi perusahaan serta menentukan cara mengalokasikan sumber daya.
Tujuan pelaporan (reporting objective): tujuan yang membantu memastikan ketelitian,
kelengkapan, dan keterandalan laporan perusahaan; meningkatkan perbuatan keputusan; dan
mengawasi aktivitas serta kinerja perusahaan.
Tujuan kepatuhan (compliance objective): tujuan yang membantu perusahaan mematuhi
seluruh hukum dan peraturan yang berlaku.

17. IDENTIFIKASI KEJADIAN


Kejadian (event): sebuah insiden atau peristiwa positif atau negatif dari sumber-sumber internal
dan eksternal yang memengaruhi implementasi strategi atau pencapaian tujuan.

18. PENILAIAN RISIKO DAN RESPONS RISIKO


Risiko bawaan (inherent risk): kelemahan dari sebuah penetapan akun atau transaksi pada
masalah pengendalian yang signifikan tanpa adanya pengendalian internal.
Risiko residual (residual risk): risiko yang tersisa setelah manajemen mengimplementasikan
pengendalian internal atau beberapa respons lainnya terhadap risiko. Manajemen dapat merespon
risiko dengan salah satu dari empat cara berikut:

1. mengurangi kemungkinan dan dampak risiko.


2. menerima kemungkinan dan dampak risiko.
3. membagikan risiko.
4. menghindari risiko.

20. AKTIVITAS PENGENDALIAN


Aktivitas pengendalian (control activities): kebijakan, prosedur, dan aturan yang memberikan
jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian telah dicapai dan respons risiko dilakukan.
Manajemen harus memastikan bahwa:

1. pengendalian dipilih dan dikembangkan untuk membantu mengurangi risiko hingga level
yang dapat diterima,
2. pengendalian umum yang sesuai dipilih dan dikembangkan melalui teknologi,
3. aktivitas pengendalian diimplementasikan dan dijalankan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur perusahaan yang telah ditentukan.

Prosedur pengendalian dilakukan dalam kategori-kategori berikut:

1. Otorisasi transaksi dan aktivitas yang layak.


2. Pemisahan tugas.
3. Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi (perolehan).
4. Mengubah pengendalian manajemen.
5. Mendesain dan menggunakan dokumen serta cararan.
6. Pengamanan aset, catatan, dan data.
7. Pengecekan kinerja yang independen.

OTORISASI TRANSAKSI DAN AKTIVITAS YANG TEPAT


Otorisasi (authorization): penetapan kebijakan bagi para pegawai untuk diikuti dan kemudian
memberdayakan mereka guna melakukan fungsi organisasi tertentu. Otorisasi sering
didokumentasikan dengan penandatanganan, penginisialisasian, atau pemasukan kode
pengotorisasian pada sebuah dokumen atau catatan.
Tanda tangan digital (digital signature): cara penandatanganan sebuah dokumen secara
elektronik dengan data yang tidak dapat dipalsukan.
Otorisasi khusus (specific authorization): persetujuan khusus yang dibutuhkan oleh seorang
pegawai agar diizinkan untuk menangani sebuah transaksi.
Otorisasi umum (general authorization): otorisasi yang diberikan kepada pegawai untuk
menangani transaksi rutin tanpa persetujuan khusus.

PEMISAHAN TUGAS
Pemisahan tugas terdiri dari beberapa pemisahan yang akan dibahas berikut ini.

PEMISAHAN TUGAS AKUNTANSI 


Pemisahan tugas akuntansi (segregation of accounting duties): pemisahan fungsi akuntansi
otorisasi, penyimpanan, dan pencatatan guna meminimalkan kemampuan pegawai untuk
melakukan penipuan. Pemisahan tugas akuntansi akan efektif jika fungsi-fungsi berikut
dipisahkan:

 Otorisasi - menyetujui transasksi dan keputusan.


 Pencatatan - mempersiapkan dokumen sumber; memasukkan data ke dalam sistem
komputer, memelihara jurnal, buku besar, file, atau database; dan mempersiapkan
rekonsiliasi dan laporan kinerja.
 Penyimpanan - menangani kas, peralatan, persediaan, atau aktiva tetap; menerima cek
pelanggan yang datang; menulis cek.

Berikut pemisahan tugas:


penerapan prosedur-prosedur pengendalian untuk membagi wewenang dan tanggung jawab
secara jelas di dalam fungsi sistem informasi. Wewenang dan tanggung jawab harus dibagi
dengan jelas menurut fungsi-fungsi berikut:

1. Administrator sistem (system administrator): orang yang bertanggung jawab untuk


memastikan bahwa sistem beroperasi dengan lancar dan efisien.
2. Manajemen jaring (network manager): orang yang bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa perangkat yang berlaku ditautkan ke jaringan perusahaan dan
memastikan pula bahwa jaringan beroperasi dengan baik.
3. Manajemen keamanan (security management): orang yang bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa sistem yang ada aman dan terlindungi baik dari ancaman internal
maupun eksternal.
4. Manajemen perubahan (change management): proses untuk memastikan perubahan
dibuat dengan lancar dan efisien serta tidak memengaruhi keterandalan, keamanan,
kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan sistem secara negatif.
5. Pengguna (users): orang yang mencatat transaksi, melakukan otorisasi data untuk
diprosesm dan menggunakan output sistem.
6. Analisis sistem (system analysis): orang yang membantu pengguna menentukan
kebutuhan informasi mereka dan mendesai sistem agar sesuai dengan kebutuhan tersebut.
7. Pemrograman (programmer): orang yang membuat desain analisis dan
mengembangkan, mengodekan, serta menguji program komputer.
8. Operasi komputer (computer operator): orang yang mengoperasikan komputer
perusahaan.
9. Perpustakaan sistem informasi (information system library): sebuah koleksi database,
file,dan program perusahaan yang disimpan di dalam sebuah area penyimpanan terpisah
dan dikelola oleh pustakawan sistem.
10. Kelompok pengendalian data (data control group):  orang yang memastikan bahwa
data sumber telah disetujui dengan semestinya, mengawasi alur kerja melalui komputer,
merekonsiliasi input dan output,  memelihara catatan input untuk memastikan kebenaran
dan kepatuhannya kembali, serta mendistribusikan output sistem.

PENGEMBANGAN PROYEK DAN PENGENDALIAN AKUISISI (PEROLEHAN)


1. Komite pengarah (steering committee): sebuah komite tingkat eksekutif untuk
merencanakan dan mengawasi fungsi sistem informasi.
2. Rencana induk strategis (strategic master plan):  sebuah rencana multitahunan yang
menjabarkan proyek perusahaan yang harus terselesaikan untuk mencapai tujuan jangka
panjangnya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai rencana tersebut.
3. Rencana pengembangan proyek (project development plan): sebuah dokumen yang
menunjukkan cara sebuah proyek akan diselesaikan. Tonggak proyek (project
milestones):poin-poin kemajuan ditinjau dan waktu penyelesaian aktual serta perkiraan
dibandingkan.
4. Jadwal pengolahan data (data processing schedule): sebuah jadwal yang menunjukkan
kapan tiap-tiap tugas pengolahan data seharusnya dilakukan.
5. Pengukuran kinerja sistem (system performance measurement): cara-cara untuk
mengevaluasi dan menilai sebuah sistem. Output per unit waktu (throughtput): jumlah
pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah sistem selama periode waktu
tertentu. Pemanfaatan(utilization): persentase waktu penggunaan sebuah sistem. Waktu
respons (response time):lama waktu yang diperlukan sebuah sistem untuk merespon.
6. Tinjauan pasca-implementasi (postimplementation review):  tinjauan yang dilakukan
setelah sistem baru beroperasi untuk periode yang singkat, guna memastikan hal itu
sesuai dengan tujuan yang telah ditencanakan.

Sistem integrator (system integrator): pihak luar yang dipekerjakan untuk mengelola usaha


pengembangan sistem perusahaan.
Perusahaan juga harus melakukan:

 mengembangkan spesifikasi yang jelas.


 mengawasi proyek.

MENGUBAH PENGENDALIAN MANAJEMEN


Organisasi memodifikasi sistem yang berjalan untuk merefleksikan praktik-praktik bisnis baru
dan untuk memanfaatkan penggunaan TI.

MENDESAIN DAN MENGGUNAKAN DOKUMEN DAN CATATAN


Desain dan penggunaan dokumen elektronik dan kertas yang sesuai dapat membantu
memastikan pencatatan yang akurat serta lengkap dari seluruh data transaksi yang relevan.

PENGAMANAN ASET, CATATAN, DAN DATA


Sebuah perusahaan harus melindungi kas dan aset fisik beserta informasinya.
Selain itu juga penting melakukan:

 menciptakan dan menegakkan kebijakan dan prosedur yang tepat.


 memelihara catatan akurat dari seluruh aset.
 membatasi akses terhadap aset.
 melindungi catatan dan dokumen.

PENGECEKAN KINERJA YANG INDEPENDEN


 Tinjauan tingkat atas.
 Tinjauan analitis
 Rekonsiliasi catatan-catatan yang dikelola secara independen.
 Perbandingan terhadap kuantitas aktual dengan jumlah dicatat.
 Akuntansi double-entry.
 Tinjauan independen.

Anda mungkin juga menyukai