Etika Bisnis
Walaupun dalam dunia bisnis sudah banyak aturan yang mengikat pelaku bisnis, isu etika
menjadi penting ketika terjadinya konflik. Konflik pada bisnis bisa terjadi antara :
Karyawan.
Manajemen.
Pemegang saham.
Bagaimana manajer mengetahui apa hal yang benar pada saat mereka menjalankan
perusahaan
Isu etika dalam bisnis bisa dibagi 4 faktor seperti yang kita lihat pada gambar di bawah ini
1. Modal
2. Hak
3. Kejujuran
1. Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record atau file
yang dapat dibaca komputer.
4. Pencurian, korupsi, penyalinan secara ilegal, atau penghancuran yang disengaja atas
piranti lunak komputer.
Material fact - fakta yang substansial dan mempengaruhi tindakan seseorang dalam
menterjemahkan fakta tersebut.
Mencuri aset perusahaan dari gudang adalah hal yang mudah, namun tidak mudah bagi karyawan
untuk mengakses sistem persediaan dan mengubah angka persediaan. Kecurangan manajemen
menimbulkan kerugian yang lebih besar daripada kecurangan karyawan namun sering tidak
terdeteksi sampai pada saat dampaknya sudah menimbulkan kerugian yang fatal bagi
perusahaan.
1. Kecurangan dilakukan oleh 1 level manajemen di atasnya dan saling terkait dalam
konteks struktur pengendalian internal.
2. Kecurangan terjadi pada laporan keuangan yang mencerminkan keadaan yang lebih baik
daripada sebenarnya.
3. Jika kecurangan berkaitan dengan aset perusahaan, biasanya akan disamarkan dalam
transaksi bisnis yang kompleks dan selalu terkait dengan pihak ketiga.
Sesuai dengan tujuan umum pengendalian yang hendak dicapai, ada 4 asumsi yang telah
dimodifikasi untuk mengarahkan auditor dan perancang sistem. Keempat asumsi tersebut adalah
sebagai berikut :
4. Keterbatasan.
Sistem pengendalian internal perusahaan melindungi perusahaan dari paparan aktivitas yang
tidak diinginkan dan menimbulkan resiko pada perusahaan (lihat gambar di bawah). Ketiadaan
atau kelemahan sistem pengendalian internal perusahaan bisa berakibat pada satu atau lebih hal
berikut :
2. Pencurian aset.
2. Deteksi.
3. Perbaikan.
SAS 78/COSO Internal Control Framework (Kerangka kerja Sistem pengendalian internal
SAS 78/COSO)
Pada kerangka kerja SAS 78/COSO ada 5 komponen yang terdiri dari :
1. The Control Environment
Lingkungan pengendalian adalah dasar dari keempat komponen pengendalian yang lain.
Lingkungan pengendalian akan menentukan irama organisasi dan pengaruh kesadaran
pengendalian bagi karyawan dan manajemen. Lingkungan pengendalian ini terdiri dari elemen
berikut :
Struktur organisasi.
2. Risk Assessment
Organisasi perlu melakukan pengukuran terhadap resiko untuk mengidentifikasi, menganalisa
dan mengelolah resiko yang relevan terhadap laporan keuangan. Resiko bisa terjadi dari berbagai
kondisi sebagai berikut :
Pertumbuhan yang signifikan dan cepat sehingga memberikan tekanan pada pengendalian
internal.
Produk baru
Restrukturisasi dan ukuran perusahaan yang semakin kecil.
Menyediakan informasi dan laporan keuangan sesuai dengan klasifikasi kebutuhan pada
waktunya.
Secara akurat mencatat semua transaksi sesuai dengan periode waktu kejadian.
4. Monitoring
Dengan monitoring, manajemen bisa mengetahui kualitas sistem pengendalian internal dan
operasi sesuai dengan diinginkan. Hal ini bisa dilakukan dengan prosedur yang terpisah dan
pengujian pengendalian oleh auditor. Monitoring dengan memanfaatkan sistem komputer yang
terintegrasi dengan operasional rutin bisa memberikan laporan manajemen yang menunjukkan
baik tren maupun kondisi normal dan yang tidak seharusnya yang terjadi.
5. Control Activities
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur untuk memastikan tindakan yang tepat
dilakukan untuk merespon resiko yang diidentifikasi. Aktivitas pengendalian bisa dibedakan
menjadi 2 kategori :
Pemisahan tugas.
Pengawasan.
Catatan akuntansi.
Pengendalian akses.
6 Physical Control
Segregation of Duties : Salah satu aktivitas pengendalian yang paling penting yaitu
pemisahan tugas karyawan untuk meminimalkan fungsi yang tidak boleh disatukan.
Pemisahan tugas dapat berupa berbagai bentuk, tergantung pada kewajiban yang akan di
kendalikan.
Supervision : Proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut.
Access Control : Aktifitas untuk memastikan bahwa personel yang sah saja yang
memiliki akses ke aktiva perusahaan.
Berbagai standar etika didapat dari adat sosial dan keyakinan pribadi yang mengakar
mengenai hal-hal yang salah dan benar, yang belum tentu sama bagi setiap orang.
Mungkin saja dua orang, yang keduanya menganggap dirinya beretika, berada dalam
kubu yang berbeda mengenai suatu masalah. Sering kali, kita mencampuradukkan isu
etika dengan isu hukum. Berbagai aktivitas seperti penyuapan, penipuan, penipuan
pelanggan, konflik kepentingan, dan penjualan produk yang dilarang di Amerika Serikat
ke negara-negara Dunia Ketiga, semuanya sudah terlalu biasa. Kini yang dapat dilakukan
Walaupun perilaku etika yang menyeluruh tidak mungkin dilakukan dalam ruang yang
tersedia, tujuan dari berbagai ini adalah untuk mempertinggi kesadaran pembaca
mengenai berbagai isu etika yang berhubungan dengan bisnis, sistem informasi, dan
teknologi komputer
a. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis?
Etika berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat
pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep
mengenai benar dan salah. Secara spesifik, etika bisnis melibatkan penemuan jawaban
bisnis mereka?
- Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana mereka dapat
mencapainya?
- Kesetaraan
- Hak
- Kejujuran
Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memliki pelatihan kesadaran akan etika sejak
lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen yang besar dari pihak manajemen
puncak untuk memperbaiki standar etika, berbagai kode etik tertulis dengan jelas
yang sesuai, meraka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku
bahwa kita semua melalui beberapa tahap evolusi moral sebelum sampai pada tingkat
Etika komputer adalah “analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer
serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan
teknologi semacam itu secara beretika, perhatian mengenai peranti lunak serta peranti
keras dan berkaitan dengan jaringan yang menghubungkan berbagai komputer dan
- Pop
Etika komputer pop hanyalah eksposur atas berbagai cerita dan laporan yang terdapat
dalam media populer yang mengenai dampak baik dan buruk dari teknologi komputer.
- Para
Etika komputer para melibatkan perhatian sesungguhnya atas berbagai kasus etika
komputer dan membutuhkan tingkat serta pengetahuan tertentu dalam bidang tersebut.
- Teoretis
Etika komputer teoritis merupakan perhatian berbagai peneliti multidisiplin ilmu yang
mengaplikasikan berbagai teori filosofi, dan psikologi dalam ilmu komputer dengan
pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut
- Niat
- Peluang
Walaupun berbagai faktor ini sebagian besar berada di luar lingkungan yang dapat
- Dalam banyak kasua penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak
lengkap
- Informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau ke badan
penegak hukum
- Sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau
dalam melakukan penipuan sulit untuk dicegah dan dideteksi. Hal ini tampak nyata ketika
pengendalian atas aktiva atau akses ke aktiva. Perbedaan kerugian keuangan yang
- Gender
- Posisi
- Umur
- Pendidikan
- Kolusi
Skema penipuan dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Tiga kategori umum skema
penipuan adalah :
- Laporan Tipuan
Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manejemen. Jika semua pihak
bawah kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus memberikan manfaat keuangan
- Korupsi
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi
dengan pihak luar. Korupsi bertanggung jawab untuk 10 persen dari berbagai kasus
Contoh beberapa skema penipuan yang melibatkan penyalahgunaan aktiva , antara lain :
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan
untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan
Pengendalian Korektif .
Sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan produser yang
- Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetepkan oleh pihak
manajemen.
Tiga konsep utama yang mendasari studi pengendalian internal dan penilaian resiko
kendali :
Manajemen bertanggungjawab atas persiapan dari laporan keuangan yang sesuai dengan
wajar tetapi tidak absolut bahwa laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar .
SIA terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan,
perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dab kewajiban yang terkait
didalamnya.
- Pengawasan
Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal
Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk
memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan
untuk auditor mengenai risiko penyalahsajian yang penting dalam laporan keuangan dan
penipuan. Oleh karena itu, para auditor wajib untuk mendapat pngetahuan yang memadai
internal di perusahaan memengaruhi cara auditor akan menilai apakah perusahaan telah
KESIMPULAN
Etika yang baik adalah kondisi yang harus ada untuk menjaga profitabilitas perusahaan
dalam jangka panjang. Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain kesetaraan,
hak, kejujuran penggunaan kekuasaan perusahaan. Penipuan dibagi dalam dua kategori
umum : penipuan oleh karyawan dan penipuan oleh pihak manajemen. Penipuan oleh
karyawan umumnya didesain untuk mengonversi yang tunai atau aktiva lainnya secara
langsung demi keuntungan karyawan tersebut. Penipuan oleh pihak manajemen biasanya
melibatkan kesalahan penyajian data laporan dan berbagai laporan dalam jumlah besar,
untuk mendapat kompensasi tambahan atau promosi, atau untuk menghindari penalti
akibat kinerja yang buruk. Pengendalian internal dibagi menjadi : lingkungan
supervisi, catatan akuntansi yang memadai, pegendalian akses, dan verifikasi independen.
Berbagai standar etika didapat dari adat sosial dan keyakinan pribadi yang mengakar mengenai
hal-hal yang salah dan benar, yang belum tentu sama bagi setiap orang mungkin saja dua
orang, yang keduanya menganggap dirinya beretika, berada dalam kubu yang berbeda
mengenai suatu masalah.
Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seorang dalam membuat
pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep
mengenai benar dan salah, Secara lebih spesifik, etika bisnis (business ethics) melibatkan
penemuan jawaban atas dua pertanyaan berikut ini:
a) Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dalam menjalankan bisnis
mereka.
b) Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar bagaimana mereka dapat
mencapainya.
Berbagai isu etika dalam bisnis dapat dibagi ke dalam empat area kesetaraan, hak kejujuran, dan
penggunaan kekuasaan perusahaan:
Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memiliki pelatihan dan kesadaran akan etika sejak lama.
Berbagai pendekatannya termasuk komiten yang besar dari pihak manajemen puncak untuk
memperbaiki standar etika, berbagai kode etik tertulis yang dengan jelas menyampaikan
harapan pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika, serta
berbagai teknik untuk memonitor ketaatan.
Contohnya, Boeing menggunakan para manajer lininya untuk melakukan sesi pelatihan etika
dan membuat nomor telepon bebas pulsa untuk memungkinkan para karyawannya
melaporkan pelanggaran.
Para manajer perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer beretika yang
sesuai; mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku tidak
beretika dalam perusahaan. Tidaklah cukup bagi para manajer untuk hanya tergantung pada
kesadaran tiap orang. Orang tersebut harus disadarkan mengenai komitmen perusahaan
terhadap etika di atas laba jangka pendek dan efisiensi.
Perkembangan Etika
Penggunaan teknologi dalam bisnis memiliki dampak besar terhadap masyarakat dan meningkat
berbagai isu etika yang berhubungan dengan kejahatan komputer, kondisi kerja, privasi, dan
masih banyak lagi. Etika komputer (computer ethics) adalah analisis mengenai sifat dan
dampak sosial ternologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang
terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu secara beretika perhatian mengenai
peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan dengan jaringan yang menghubungkan
berbagai komputer dan komputer itu sendiri.
Beberapa akan berargumentasi bahwa berbagai isu yang terkait telah dipelajari di beberapa area
ilmu lainnya.
Keamanan (security) Komputer adalah usaha untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan
seperti tidak adanya kerahasiaan dan integritas data, sistem keamanana mencoba untuk
mencegah penipuan dan penyalahgunaan lain sistem komputer; sistem ini bertindak sebagai
pelindung dan juga merupakan kepentingan sah dari berbagai konstituensi sistem tersebut.
Berbagai isu etika yang dapat digunakan bersama, dan yang beroperasi menyebaran informasi
yang tidak akurat ke para pengguna yang memiliki otorisasi.
6) Kepemilkan Properti.
Hukum yang didesain untuk menjaga hak cipta fisik telah diperluas untuk meliputi apa yang disebut
hak cipta intelektual, yaitu peranti lunak.
7) Kesetaraan Akses.
Beberapa halangan untuk akses adalah bawaan sistem teknologi informasi, tetapi beberapa dapat
dihindari melalui desain sistem yang berhati-hati. Beberapa faktor yang faktor yang beberapa
tidak hanya untuk sistem informasi, dapat membatasi akses ke teknologi komputer.status
ekonomi seseorang atau pengaruh perusahaan akan menentukan kemampuan untuk
mendapatkan teknologi informasi.
8) Masalah Lingkungan.
Komputer dengan printer berkecepatan tinggi memungkinkan dihasilkannya berbagai dokumen
cetak daripada sebelumnya. Mungkin lebih mudah untuk mencetak saja sebuah dokumen
daripada harus mempertimbangkan apakah harus dicetak dan seberapa banyak salinan yang
sesungguhnya harus dibuat.Mungkin lebih efisien atau lebih baik memiliki dokumen tercetaknya
sebagai tambahan dari versi elektroniknya.
Penipuan (frand) merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu
pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihakl lain tersebut
meyakini fakta tersebut walaupun merugikannya, berbasarkan hukum perdata, tindakan
penipuan harus memenuhi lima kondisi berikut ini:
1. Penyajian yang salah, Ada pernyataan yang salah atau tidak diungkapkannya suatu fakta.
2. Fakta yang material fakta merupakan faktor yang substansial dalam mendorong seseorang
untuk bertindak.
3. Niat. Ada niat untuk menipu atau mengetahui bahwa pernyataan yang dimiliki seseorang adalah
salah.
4. Keyakinan yang dapat dijustifikasi, kesalahan dalam penyajian tersebut merupakan factor
substansial tempat pihak yang dirugikan bergantung.
5. Kerusakan atau kerugian, kecurangan tersebut telah menyebabkan kerusakan atau kerugian
bagi korban penipuan.
Penipuan dalam lingkungan bisnis telah memiliki arti yang lebih khusus, Penipuan adalah
pembohongan disengaja, peryalahgunaan aktiva komputer, atau manipulasi atas data keuangan
demi keuntungan pelaku penipuan.
(2) mengonversi aktiva tersebut ke dalam bentuk yang dapat digunakan (uang tunai),
b) Penipuan oleh pihak manajemen (management fraud) lebih sulit dilacak daripada penipuan
oleh karyawan karena sering kali tidak terdeteksi hingga kerusakan atau kerugian yang
sangat besar diderita oleh perusahaan. Biasanya, penipuan oleh pihak manajemen tidak
secara langsung melibatkan pencurian aktiva, pihak manajemen puncak
Berdasarkan sebuah penelitian, orang melakukan aktivitas penipuan sebagai akibat dari interaksi
berbagai tekanan dalam kepribadian seseorang dan lingkungan eksternal. Berbagai tekanan
ini diklasifikasi dalam tiga kategori umum:
(2) peluang
Biaya sesungguhnya dari penipuan sulit diukur karena sejumlah alasan: (1) tidak semua
penipuan terdeteksi: (2) dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan (3)
dalam banyak kasus penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap (4)
informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau ke badan penegak hukum
dan (5) sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau
pengadilan terhadap pelaku penipuan.
Korupsi yaitu melibat eksekutif,manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi
dengan pihak luar.
Penyalahgunaan Aktiva yaitu skema penipuan yang paling umum melibatkan beberapa jenis
penyalahgunaan aktiva.
Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban pihak manajemen
yang penting. Aspek mendasarkan dari tanggung jawab penyediaan informasi pihak
manajemen adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa
perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen memiliki tanggung
jawab untuk melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan informasi keuangan
yang andal secara tepat waktu, sistem pengendalian internal yang memadai penting bagi
pihak manajemen untuk melakukan kewajiban ini.
Terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan untuk
mencapai empat tujuan umumnya:
4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen.
Memodifikasi Asumsi.
Hal yang terdapat berbagai tujuan pengendalian ini adalah empat asumsi dasar tambahan yang
membimbing para desainer serta auditor sistem pengendalian internal.
Tanggung Jawab Manajemen. Konsep ini meyakini bahwa pembuatan dan pemeliharaan
sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab pihak manajemen (management
responsibilty).
Jaminan yang wajar. Sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang wajar
(reasonable assurance) bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal terpenuhi secara
efektif dari segi biaya. Ini berarti bahwa tidak ada sistem pengendalian internal yang sempurna
dan bahwa biaya untuk mencapai pengendalian yang lebih baik tidak boleh melebihi
manfaatnya.
(4) berubahnya kondisi-kondisi dapat berubah dengan berjalannya waktu hingga pengendalian
yang ada menjadi tidak berjalan.
Sistem pengendalian internal sebagai pelindung yang melindungi aktiva perusahaan dari banyaknya
peristiwa yang tidak diinginkan yang menyerangkan perusahaan. Ini semua meliputi usaha
untuk akses secara tidak sah ke Aktiva perusahaan (termasuk informasi): penipuan yang
dilakukan oleh orang dalam dan luar perusahan; kesalahan karena karyawan tidak
kompeten, program komputer salah, dan data input yang rusak; serta tindakan yang
salah,seperti akses tidak sah oleh backer komputer, serta ancaman virus komputer yang
menghancurkan progran dan basis data.
a. Pengendalian Pencegahan (preventive control) adalah teknik pasif yang didesain untuk
mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
b. Pengendalian Pemeriksaan (detective control) adalah berbagai alat, teknik, dan prosedur yang
didesain untuk mengidentifikasi serta mengekspos berbagai peristiwa yang tidak diinginkan dan
yang lepas dari pengendalian pencegahan.
c. Pengendalian Perbaikan (corrective control) adalah tindakan yang diambil untuk membalik
berbagai pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.
Struktur organisasi.
Pengaruh eksternal.
c. Aktivitas Pengendalian (control activities) adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang
digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi
risiko perusahaan yang telah diidentifikasi.
Pengendalian Komputer adalah yang secara khusus berhubungan dengan lingkungan TI dan Audit
TI.
Pengendalian Fisik adalah yang berhubungan dengan aktivitas manusia yang digunakan dalam
sistem akuntansi.
Ada enam kategori aktivitas pengendalian fisik:
otorisasi transaksi,
pemisahan fungsi,
supervisi,
pencatatan akuntansi,
pengendalian akses,
verifikasi independen.