Dokumentasi PERTEMUAN 3 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mampu menganalisis dan menjelaskan pentingnya system
informasi dalam mendukung pengendalian internal dan dokumentasi dalam perusahaan Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Ancaman terhadap SIA: • Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : – Kebakaran atau panas yang berlebihan – Banjir, gempa bumi – Badai angin, dan perang Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Ancaman terhadap SIA: • Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti : – Kegagalan hardware – Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik. – Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Ancaman terhadap SIA: • Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti : – Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia – Kesalahan tidak disengaja karen teledor – Kehilangan atau salah meletakkan – Kesalahan logika – Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Ancaman terhadap SIA: • Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti : – sabotase – Penipuan komputer – Penggelapan Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat? • Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. • Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat. • WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan. Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Apakah definisi dari pengendalian internal itu ? Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian • Apakah pengendalian manajemen itu ? • Pengendalian manajemen encompasses the following three features: 1 It is an integral part of management responsibilities. 2 It is designed to reduce errors, irregularities, and achieve organizational goals. 3 It is personnel-oriented and seeks to help employees attain company goals. Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian • Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini: 1 Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif 2 Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi 3 Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi 4 Pengendalian Input, proses, dan output Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian The Foreign Corrupt Practices Act • Pada tahun 1977, gelombang keterkejutan berkumandang di seluruh profesi akuntansi ketika kongres memasukkan bahasa dari standar AICPA ke dalam Foreign Corrupt Practices Act. • Tujuan utama dari undang-undang ini adalah mencegah penyuapan atas para pejabat luar negeri untuk mendapatkan bisnis. • Akan tetapi, pengaruh yang siknifikan dari undang-undang ini membutuhkan kerja sama untuk memelihara sistem pengendalian internal akuntansi yang baik. Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Committee of Sponsoring Organizations • The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) adalah kelompok sektor swasta yang terdiri dari 5 organisasi, antara lain : 1 American Accounting Association 2 American Institute of Certified Public Accountants 3 Institute of Internal Auditors 4 Institute of Management Accountants 5 Financial Executives Institute Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian • Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan hasil penelitian untuk mengembangkan definisi pengendalian internal dan memberikan petunjuk untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal. • Laporan tersebut telah diterima secara luas sebagai ketentuan dalam pengendalian internal. Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian • Penelitian COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut : – Efektifitas dan efisiensi operasional organisasi – Keandalan pelaporan keuangan – Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian • Lima komponen model pengendalian internal COSO yang saling berhubungan 1 Lingkungan pengendalian 2 Aktivitas pengendalian 3 Penilaian resiko 4 Informasi dan komunikasi 5 Pengawasan (Monitoring) Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian Penelitian oleh Information Systems Audit and Control Foundation • Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF) mengembangkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT). • COBIT, yang mengkosolidasi standar dari 36 sumber berbeda ke dalam satu kerangka, memiliki dampak yang besar atas profesi sistem informasi. • Kerangka tersebut menangani isu pengendalian berdasarkan 3 poin atau dimensi yang menguntungkan, yaitu : Tinjauan Menyeluruh Konsep Pengendalian 1 Tujuan bisnis. Untuk memenuhi tujuan bisnis, Informasi harus sesuai dengan kriteria yang disebut COBIT sebagai persyaratan bisnis atas informasi. 2 Sumber daya-sumber-daya IT, yang termasuk didalamnya adalah orang, sistem aplikasi, teknologi, fasilitas, dan data. 3 Proses IT, yang dipecah ke dalam empat bidang, yaitu: perencanaan dan organisasi, proses perolehan dan implementasi, pengiriman dan pendukung, serta pengawasan Lingkungan Pengendalian • Komponen pertama dari model pengendalian internal COSO adalah : lingkungan pengendalian. • Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor- faktor berikut ini : 1 Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika 2 Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi 3 Struktur organisasional Lingkungan Pengendalian 4 Badan audit dewan komisaris 5 Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab 6 Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia 7 Pengaruh-pengaruh eksternal Aktivitas Pengendalian • Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian. • Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini : 1 Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai 2 Pemisahan tugas Aktivitas Pengendalian 3 Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai 4 Penjagaan aset dan catatan yang memadai 5 Pemeriksaan independen atas kinerja Aktivitas Pengendalian Otorisasi Transaksi dan Kegiatan yang Memadai • Authorization is the empowerment management gives employees to perform activities and make decisions. • Digital signature or fingerprint is a means of signing a document with a piece of data that cannot be forged. • Specific authorization is the granting of authorization by management for certain activities or transactions. Aktivitas Pengendalian Pemisahan Tugas • Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak. • Seorang pegawai seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan dan menyembunyikan penipuan atau kesalaha yang tidak disengaja. Aktivitas Pengendalian Pemisahan Tugas Fungsi-Fungsi Penyimpanan Menangani kas, Memelihara tempat penyimpanan persediaan, Menerima cek yang masuk dari Pelanggan, Menerima cek lewat surat Fungsi Otorisasi Menyetujui transaksi dan Fungsi-Fungsi Pencatatan keputusan Mempersiapkan dokumen sumber Memelihara catatan jurnal Mempersiapkan rekonsiliasi Mempersiapkan laporan kinerja Aktivitas Pengendalian • Apabila dua dari ketiga fungsi tersebut merupakan tanggung jawab satu orang maka akan muncul masalah. • Pemisahan tugas mencegah pegawai dari memalsukan catatan in order to conceal theft of assets entrusted to them. • Prevent authorization of a fictitious or inaccurate transaction as a means of concealing asset thefts. Aktivitas Pengendalian Pemisahan tugas mencegah pegawai memalsukan catatan untuk menutupi transaksi yang tidak diotorisasi secara layak. Segregation of duties prevents an employee from falsifying records to cover up an inaccurate or false transaction that was inappropriately authorized. Aktivitas Pengendalian Desain dan Penggunaan Dokumen serta Catatan yang Memadai • Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan. • Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk otorisasi. Aktivitas Pengendalian Desain dan Penggunaan Dokumen serta Catatan yang Memadai • Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme: – Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif – Memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara akurat – Membatasi akses secara fisik ke aset – Melindungi catatan dan dokumen Aktivitas Pengendalian Penjagaan Aset dan Pencatatan yang Memadai • Apakah yang dapat digunakan untuk mengamankan aset? – Mesin kas – Lemari besi, kotak uang – Kotak pengaman simpanan – Area penyimpanan tahan api – Mengendalikan lingkungan – Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer, dan informasi Aktivitas Pengendalian Pemeriksaan Independen atas Kinerja Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting. Aktivitas Pengendalian Pemeriksaan Independen atas Kinerja Berbagai jenis pemeriksaan independen adalah: – Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah – Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat – Pembukuan berpasangan – Jumlah total batch Aktivitas Pengendalian Pemeriksaan Independen atas Kinerja • Terdapat lima jumlah total batch yang dipergunakan dalam sistem komputer, yaitu : 1 Jumlah total keuangan. 2 Jumlah total lain-lain adalah jumlah field yang biasanya tidak ditambahkan. Aktivitas Pengendalian Pemeriksaan Independen atas Kinerja 3 Jumlah catatan adalah jumlah dokumen yang diproses. 4 Jumlah baris adalah jumlah baris data yang dimasukkan. 5 Uji kesesuaian baris dan kolom. Banyak lembar kerja yang memiliki jumlah total baris dan kolom. Uji ini akan membandingkan jumlah total dari setiap jumlah dalam baris, dengan jumlah total dari setiap jumlah dalam kolom, untuk memeriksa apakah jumlah mereka sama. Penilaian Resiko • Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO adalah Penilaian resiko. • Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini : – strategis — melakukan hal yang salah – Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah – Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat – informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan Penilaian Resiko • Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, taitu : 1 Pemilihan teknologi yang tidak sesuai 2 Akses sistem yang tidak diotorisasi 3 Penyadapan transmisi data 4 Hilangnya integritas data Penilaian Resiko 5 Transaksi yang tidak lengkap 6 Kegagalan sistem 7 Sistem yang tidak kompatibel Penilaian Resiko Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya : • Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris • Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama- sama Penilaian Resiko Perkiraan Biaya dan Manfaat • Tidak ada sistem pengendalian internal yang dapat menyediakan perlindungan anti penipuan terhadap seluruh ancaman dalam pengendalian internal. • Biaya atas sistem anti penipuan akan menjadi halangan. • Salah satu cara untuk menghitung manfaat melibatkan perkiraan kerugian ( expected loss). Penilaian Resiko Perkiraan Biaya dan Manfaat • Manfaat dari sebuah prosedur pengendalian internal adalah berbeda antara perkiraan kerugian dengan prosedur pengendalian dan tanpa perkiraan kerugian tersebut.
Perkiraan kerugian = resiko × penyingkapan
Informasi, Komunikasi, Pelaporan, Kinerja
• Komponen keempat dari model pengendalian internal COSO
adalah informasi dan komunikasi . Informasi, Komunikasi, Pelaporan, Kinerja • Akuntan harus memahami berikut ini : 1 Bagaimana transaksi diawali 2 Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin 3 Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui 4 Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi 5 Bagaimana informasi dilaporkan Informasi, Komunikasi, Pelaporan, Kinerja • Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail). • Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan. Informasi, Komunikasi, Pelaporan, Kinerja Mengawasi Kinerja. • Komponen kelima dari model pengendalian internal COSO adalah pengawasan. • Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup : – Supervisi yang efektif – Pelaporan yang bertanggungjawab – Audit internal Fraud • “Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri-sendiri/kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).” CGMA menyebutkan: “Fraud essentially involves using deception to make a personal gain dishonestly for oneself and/or create a loss for another.” Bagaimana caranya mengidentifikasi; apakah suatu tindakan tergolong fraud atau tidak? Dari definisi di atas, bisa kita lihat fraud mengandung beberapa unsur, yaitu: • Tindakan yang disengaja • Kecurangan • Keuntungan pribadi/kelompok atau kerugian di pihak lain Fraud Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), internal fraud (tindakan penyelewengan di dalam perusahaan atau lembaga) dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: 1. Fraud Terhadap Aset (Asset Misappropriation) – Singkatnya, penyalahgunaan aset perusahaan/lembaga, entah itu dicuri atau digunakan untuk keperluan pribadi—tanpa ijin dari perusahaan/lembaga. Seperti kita ketahui, aset perusahaan/lembaga bisa berbentuk kas (uang tunai) dan non-kas. Sehingga, asset misappropriation dikelompokan menjadi 2 macam: • Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya: penggelapan kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor) • Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (Misalnya: menggunakan fasilitas perusahaan/lembaga untuk kepentingan pribadi). Fraud 1. Fraud Terhadap Laporan Keuangan (Fraudulent Statements) – ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam, yaitu: (a) financial; dan (b) non-financial. Saya lebih suka mengatakan: segala tindakan yang membuat Laporan Keuangan menjadi tidak seperti yang seharusnya (tidak mewakili kenyataan), tergolong kelompok fraud terhadap laporan keuangan. Misalnya: • Memalsukan bukti transaksi • Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya, • Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau menurunkan laba • Menerapkan metode pangakuan aset sedemikian rupa sehingga aset menjadi nampak lebih besar dibandingkan yang seharusnya. • Menerapkan metode pangakuan liabilitas sedemikian rupa sehingga liabiliats menjadi nampak lebih kecil dibandingkan yang seharusnya. Fraud 1. Korupsi (Corruption) – ACFE membagi jenis tindakan korupsi menjadi 2 kelompok, yaitu: • Konflik kepentingan (conflict of interest) – Saya mengalami kesulitan mencari kalimat yang paling tepat untuk mendeskripsikan. Contoh sederhananya begini: Seseorang atau kelompok orang di dalam perusahaan/lembaga (biasanya manajemen level) memiliki ‘hubungan istimewa’ dengan pihak luar (entah itu orang atau badan usaha). Dikatakan memiliki ‘hubungan istimewa’ karena memiliki kepentingan tertentu (misal: punya saham, anggota keluarga, sahabat dekat, dll). Ketika perusahaan/lembaga bertransaksi dengan pihak luar ini, apabila seorang manajer/eksekutif mengambil keputusan tertentu untuk melindungi kepentingannya itu, sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan/lembaga, maka ini termasuk tindakan fraud. Kita di Indonesia menyebut ini dengan istilah: kolusi dan nepotisme. • Menyuap atau Menerima Suap, Imbal-Balik (briberies and excoriation) – Suap, apapun jenisnya dan kepada siapapun, adalah tindakan fraud. Menyupa dan menerima suap, merupakan tindakan fraud. Tindakan lain yang masuk dalam kelompok fraud ini adalah: menerima komisi, membocorkan rahasia perusahaan/lembaga (baik berupa data atau dokumen) apapun bentuknya, kolusi dalam tender tertentu. Pencegahan dan Pendeteksian Fraud Beberapa faktor ciri-ciri yang menunjukkan adanya suatu kecurangan dalam suatu perusahaan. yaitu sebagai berikut : • Penyimpangan akuntansi Penyimpangan akuntansi yang biasa terjadi biasanya meliputi masalah asal dokumen, kesalahan entry jurnal, dan ketidakakuratan buku besar. Contoh: Dokumen yang terlewatkan, Stale Items, Duplikasi pembayaran, Tulisan tangan yang patut dipertanyakan dalam dokumen, Entry jurnal tanpa dokumen pendukung, Penyesuaian yang tidak dapat dijelaskan, Entry jurnal dibuat dekat dengan akhir periode akuntansi, Buku besar tidak balance, dll. • Kelemahan dalam pengendalian internal Salah satu tujuan utama dari pengendalian internal adalah penjagaan aset. Ketika pengendalian internal lemah, hal ini berarti perusahaan memberikan peluang terjadinya fraud. Pencegahan dan Pendeteksian Fraud • Penyimpangan analitis Adalah prosedur atau hubungan yang tidak biasa atau terlalu tidak realistis untuk dapat dipercaya. Contoh: Penyesuaian persediaan yang tidak dapat dijelaskan, Penyimpangan spesifikasi, Kenaikan potongan, Kelebihan pembelian, dan Terlalu banyak memo debit atau kredit. • Gaya hidup boros dan berlebihan pelaku fraud jenis disini dalam memenuhi kebutuhannya tergolong boros, sehingga hal ini memotivasinya untuk melakukan fraud. Biasanya para pelaku akan terus mencuri dan kemudian menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang mewah. Pencegahan dan Pendeteksian Fraud • Perilaku-perilaku yang tidak seperti biasanya Ketika orang-orang terlibat dalam kejahatan, mereka dilanda perasaan takut dan merasa bersalah. Emosi yang keluar inilah yang akhirnya mengekspresikan perilaku-perilaku yang tidak biasa dari diri pelakunya. • Petunjuk dan aduan Orang yang dalam posisi mendeteksi fraud biasanya dekat dengan sang pelaku. Mereka ini secara individu biasanya memberikan petunjuk atau aduan bahwa fraud telah terjadi. Meski aduan dan petunjuk biasanya jarang logis, tapi mereka dapat termotivasi oleh dendam, atau frustasi, atau banyak alasan yang lain Pencegahan dan Pendeteksian Fraud Pencegahan Fraud Upaya untuk memberantas adannya segala bentuk kecurangan, perlu ditingkatkan adanya suatu budaya kejujuran, keterbukaan dan saling membantu antara pihak internal perusahaan, dan pihak Auditor yang ditunjuk untuk mengurusi laporan keuangan perusahaan, budaya kejujuran, keterbukaan dan saling menbantu ini terbagi menjadi empat faktor, yakni : • Merekrut karyawan yang jujur dan menyediakan pelatihan akan kesadaran fraud • Membentuk lingkungan kerja yang positif • Menyebarkan pemahaman yang baik dan kode etik yang dapat diterima • Mengimplementasikan Employee Assistance Programs (EAPs) Pencegahan dan Pendeteksian Fraud Upaya yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi peluang terjadinya fraud dan menindak pelaku farud bisa dilakukan dengan: • Mempunyai internal control yang baik: (lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, aktivitas pengendalian, pengawasan, dan komunikasi dan informasi. • Meminimalkan kolusi diantara karyawan • Menginformasikan dengan jelas kepada supplier dan pihak terkait lainnya tentang kebijakan perusahaan dalam melawan fraud • Mengawasi karyawan • Memberikan sangsi terhadap para pelaku fraud • Melakukan audit secara proaktif: mengidentifikasi risiko yang muncul, mengidentifikasi gejala dari masing-masing risiko, membangun program audit untuk secara proaktif melihat gejala/tanda dan kemunculannya, serta mengidentifikasi setiap tanda yang teridentifikasi.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional