Anda di halaman 1dari 26

PEMROSESAN TRANSAKSI:

PENGENDALIAN DAN DOKUMENTASI


Kelompok 1
System •Lachika Giancha (20220102237)
Informasi •Karenina Halim (20220102126)
•Tamara (20220102208)
Akuntansi •Nadya Khairuniza (20220102123)
•Melviyana Harvani (20220102262)
PENGENDALIAN DAN DOKUMENTASI

- Tinjauan menyeluruh konsep


pengendalian
- Lingkungan Pengendalian
- Aktivitas Pengendalian
- Penilaian Resiko
- Informasi, Komunikasi, Pelaporan, Kinerja
- Fraud
- Pencegahan dan Pendeteksian Fraud
Tinjauan menyeluruh konsep pengendalian

• Pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan


metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan
informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi
jalannya organisasi, scrta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang
telah ditetapkan.

• Struktur pengendalian internal (internal control structure)


terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat
jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi.
Lingkungan Pengendalian

• 1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika


• 2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
• 3. Struktur organisasional
• 4. Badan audit dewan komisaris
• 5. Metode untuk memberikan otoritas dan
tanggung jawab
• 6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber
daya manusia
• 7. Pengaruh-pengaruhr eksternal
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk menciptakan struktur
organisasional yang menekankan pada integritasdan nilai-nilai etika. Perusahaan
dapat mengesahkan integritas sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara
aktif mengajarkan dan mempraktikkannya.

2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi


Semakin bertanggung jawab filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi mereka;
semakin besar kemungkinannya para pegawai akan berperilaku secara bertanggung
jawab dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila pihak manajemen
menunjukkan sedikit perhatian atas pengendalian internal, maka para pcgawai akan
menjadi kuramg rajin dan efektif dalam mencapai tujuan pengendalian tertentu.
3. Struktur organisasional
Struktur organisasional perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggtmg
jawab, serta menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan,
dan pengendalian operasinya
4. Badan audit dewan komisaris
Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur pengendalian
internal perusahaan, proses pelaporan keuangannya, dan kepatuhannva
terhadap hukum, peraturan, dan standar yang terkait. Komite tersebut
bekerja dekat dengan auditor eksternal dan internal perusahaan. Salah satu
tanggung jawab komite ini adalah menyediakan peninjauan independen, atas
nama pemegang saham perusahaan; terhadap tindakan para manajer
perusahaan. Peninjauan ini berfungsi untuk memeriksa integritas manajemen
dan meningkatkan kepercayaan publik yang berinvestasi, atas kesesuaian
pelaporan keuangan.
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
Pihak manajemen harus memberikan tanggung jawab untuk tujuan bisnis
tertentu ke departemen dan individu yang terkait, serta kemudian membuat
mereka bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut. Otoritas
dantanggung jawab dapat diberikan melalui deksripsi pekerjaan secara
formal, pelatihan pegawai, dan rencana operasional, jadwal, dan anggaran.

6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia


Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakkan, pelatihan,
pengevaluasian, pemberian kompensasi, dan promosi pegawai
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkan ancaman, risiko,
dan pajanan. Para pegawai harus dipekerjakan dan dipromosikan berdasarkan
seberapa baik mereka memenuhi persyaratan pekerjaan mereka.
7. Pengaruh-pengaruh eksternal
Pengaruh-pengaruh eksternal yang mempengaruhi lingkungan pengendalian
adalah termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursa efek, oleh Financial
Accounting Standards Board (FASB), dan oleh Securities and Exchange
Commission (SEC). Termasuk dalam pengaruh eksternal juga persyaratan
peraturan lembaga, seperti bank, sarana umum (utility), dan perusahaan
asuransi. Termasuk dalam contoh adalah ketentuan pengendalian internal
oleh Foreign Corrupt Practices Act yang dibuat oleh SEC, dan audit lembaga
keuangan yang dibuat oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Aktivitas Pengendalian

• 1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang


memadai
• 2. Pemisahan tugas
• 3. Desain dan penggunaan dokumen serta
catatan yang memadai
• 4. Penjagaan aset dan catatan yang
memadai
• 5. Pemeriksaan independen atas kinerja
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Otorisasi sering kali didokumentasikan sebagai penandatanganan, pemberian
tanda paraf, atau memasukkan kode otorisasi atas dokumen atau catatan
transaksi. Sistem komputer saat ini mampu mencatat tanda tangan digital
(digital signature) (atau sidik jari), yaitu sebuah cara untuk menandatangani
dokumen dengan sebuah data yang tidak dapat dipalsukan.
2. Pemisahan tugas
pernisahan tugas vang efektif dicapai ketika fungsi-fungsi berikut ini dipisahkan:
1. Otorisasi-menyetujui transaksi dan keputusan
2. Pencatatan-menpersiapkan dokumen sumber; memelihara catatan jurnaI;
buku besar, dan file lainnya; mempersiapkan rekonsiliasi; serta mempersiapkan
laporan kinerja.
3. Penyimpanan-menangani kas, memelihara tempat penyimpanan persediaan,
menerima cek yang masuk dari pelanggan, menulis cek atas rekening bank
organisasi
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk
memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data traksaksi
yang berkaitan.
Dalam rangka mengurangi kesempatan penggunaan dokumen untuk
penipuan, dokumen harus diberikan nomor urut yang telah dicetak lebih
dahulu, agar setiap dokumen dapat dipertanggungjawabkan. Jejak audit yang
baik memfasilitasi pelacakan ke setiap transaksi melalui sistem, perbaikan
kesalahan, dan verifikasi output sistem.
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian,
penggunaantanpa otorisasi, dan vandalisme:
Mensupervisi dan memisahkan tugas secaraefektif Memelihara
catatan aset, termasuk informasi, secara akurat Membatasi akses
secara fisik ke aset (mesin kas, lemari besi, kotak uang, dan akses
terbatas ke safe deposit box kas, sekuritas, dan aset dalam bentuk
surat-surat berharga. Area penyimpanan yang terlarang,
dipergunakan untuk melindungi persediaan.
5. Pemeriksaan independen atas kinerja
• Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses
secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting.
• - Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah
• Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat
• Pembukuan berpasangan
• jumlah total batch
Penilaian Resiko
1. Identifikasi Ancaman
Identifikasi risiko dilakukan untuk menggali kejadian-kejadian dalam pelaksanaan
tindakan dan kegiatan yang mungkin dapat menghambat pencapaian tujuan atau
sasaran.
• Apa yang mungkin dapat terjadi? tujuannya adalah menghasilkan daftar lengkap
berisi kejadian yang dapat mempengaruhi tujuan.
• Bagaimana dan mengapa hal tersebut terjadi? Sementara mengidentifikasi
sejumlah kejadian, perlu juga mempertimbangkan penyebab dan skenario yang
mungkin, sehingga penyebab yang signifikan tidak terlewatkan.

Output identifikasi risiko berupa profil risiko yang terdiri dari daftar risiko yang
memuat informasi tentang peristiwa risiko, pemilik risiko, penyebab risiko, kegiatan
pengendalian risiko yang sudah ada, dan sisa risiko setiap tindakan atau kegiatan
yang dinilai risikonya.
2. Analisis Risiko
(level frekuensi dan level konsekuensi)

• Analisis risiko merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan


seberapa sering suatu peristiwa dan dampak risiko mungkin terjadi dan
seberapa besar konsekuensi yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
• Tujuan analisis risiko adalah untuk memahami risiko yang penting untuk
dikelola secara aktif dan menyediakan data untuk membantu menentukan
prioritas penanganan risiko.
3. Evaluasi Risiko

• Proses evaluasi risiko akan menentukan risiko-risiko mana yang memerlukan


perlakuan dan bagaimana prioritas perlakuan atas risiko-risiko tersebut
dengan mengacu pada “kriteria risiko”. Dengan kata lain hasil dari evaluasi
risiko menunjukkan peringkat risiko yang memerlukan penanganan (mitigasi)
lebih lanjut dengan mengacu pada tingkat risiko yang dapat diterima.
Informasi dan Komunikasi
• Akuntan harus memahami berikut ini :
• Bagaimana transaksi diawali
• Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh
mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang
dapat dibaca oleh mesin
• Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
• Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
• Bagaimana informasi dilaporkan
• Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit
(audit trail).
• Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat
dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai tujuan
FRAUD
• 1. Faktor Utama Penyebab Kecurangan (Fraud) dalam Akuntansi
• 2. Jenis-jenis Fraud dalam Akutansi
• 3. Mendeteksi Terjadinya Fraud
• 4. Pencegahan Terjadinya Fraud
FRAUD

• Fraud dalam akuntansi merupakan penghambat dalam


pemanfaatan sumber daya sehingga menjadi perhatian
penting pihak manajemen atau pengambil keputusan dalam
sebuah organisasi.
• Kecurangan atau fraud akan mengakibatkan kerugian
perusahaan, namun pihak berwajib hanya bisa mengambil
tindakan atas kejahatan.
1. Faktor Utama Penyebab Kecurangan (Fraud)
dalam Akuntansi

• Tekanan (dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai)


• Adanya Peluang (Lemahnya Internal Control, Penyalahgunaan wewenang)
• Rasionalisasi (Seseorang melakukan rasionalisasi agar dirinya dapat
mencerna tindakannya yang ilegal agar tetap dapat mempertahankan jati
dirinya sebagai orang yang dipercaya)
2. Jenis-jenis Fraud dalam Akutansi

• Penyimpangan Aset
• Pernyataan Palsu
• Korupsi
3. Mendeteksi Terjadinya Fraud

• Memeriksa jajaran manajerial


• Adanya keterkaitan dengan pihak eksternal
• Sifat organisasi
• Laporan keuangan dan karakteristik operasional
• Auditor eksternal
4. Pencegahan Terjadinya Fraud

• 1. Menggunakan Software Akuntansi


• Memperketat SOP (Standard Operating Procedure)
• Merekrut SDM Secara Cermat
• Mengadakan Audit
• Melakukan Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan
• Melakukan Komunikasi Akuntansi
• Memberikan Saluran Komunikasi Khusus Pelaporan Tindak Kecurangan
• Memberikan Pelatihan Anti-Fraud
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai