Anda di halaman 1dari 228

Pengendalian dan Sistem Informasi

Akuntansi

Minggu Ke 5
Ancaman-ancaman atas SIA

• Salah satu ancaman yang dihadapi


perusahaan adalah kehancuran karena
bencana alam dan politik, seperti :
– Kebakaran atau panas yang berlebihan
– Banjir, gempa bumi
– Badai angin, dan perang
Ancaman-ancaman atas SIA

• Ancaman kedua bagi perusahaan adalah


kesalahan pada software dan tidak
berfungsinya peralatan, seperti :
– Kegagalan hardware
– Kesalahan atau terdapat kerusakan pada
software, kegagalan sistem operasi, gangguan
dan fluktuasi listrik.
– Serta kesalahan pengiriman data yang tidak
terdeteksi.
Ancaman-ancaman atas SIA
• Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah
tindakan yang tidak disengaja, seperti :
– Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan
manusia
– Kesalahan tidak disengaja karen teledor
– Kehilangan atau salah meletakkan
– Kesalahan logika
– Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan
perusahaan
Ancaman-ancaman atas SIA

• Ancaman keempat yang dihadapi


perusahaan adalah tindakan disengaja,
seperti :
– sabotase
– Penipuan komputer
– Penggelapan
Mengapa ancaman-ancaman SIA
meningkat?
• Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti
bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak
baik.
• Oleh karena LAN dan sistem klien/server
mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka
lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer
utama yang terpusat.
• WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke
sistem dan data mereka satu sama lain, yang
menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.
Tinjauan menyeluruh konsep-konsep
pengendalian
Apakah definisi dari pengendalian internal itu ?
Pengendalian internal adalah rencana
organisasi dan metode bisnis yang
dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan
informasi yang akurat dan andal, mendorong
dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi,
serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan
yang telah ditetapkan.
Tinjauan menyeluruh konsep-konsep
pengendalian
• Apakah pengendalian manajemen itu ?
• Pengendalian manajemen encompasses the
following three features:
1 It is an integral part of management
responsibilities.
2 It is designed to reduce errors, irregularities, and
achieve organizational goals.
3 It is personnel-oriented and seeks to help
employees attain company goals.
Klasifikasi pengendalian internal
• Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang
digunakan dalam sistem pengendalian internal dan
pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan
menggunakan empat kelompok pengendalian internal
berikut ini:
1 Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk
Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif
2 Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
3 Pengendalian Administrasi dan Pengendalian
Akuntansi
4 Pengendalian Input, proses, dan output
The Foreign Corrupt Practices Act
• Pada tahun 1977, gelombang keterkejutan
berkumandang di seluruh profesi akuntansi ketika
kongres memasukkan bahasa dari standar AICPA
ke dalam Foreign Corrupt Practices Act.
• Tujuan utama dari undang-undang ini adalah
mencegah penyuapan atas para pejabat luar negeri
untuk mendapatkan bisnis.
• Akan tetapi, pengaruh yang siknifikan dari
undang-undang ini membutuhkan kerja sama
untuk memelihara sistem pengendalian internal
akuntansi yang baik.
Committee of Sponsoring Organizations

• The Committee of Sponsoring Organizations


(COSO) adalah kelompok sektor swasta yang
terdiri dari 5 organisasi, antara lain :
1 American Accounting Association
2 American Institute of Certified Public
Accountants
3 Institute of Internal Auditors
4 Institute of Management Accountants
5 Financial Executives Institute
Committee of Sponsoring Organizations

• Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan hasil


penelitian untuk mengembangkan definisi
pengendalian internal dan memberikan
petunjuk untuk mengevaluasi sistem
pengendalian internal.
• Laporan tersebut telah diterima secara luas
sebagai ketentuan dalam pengendalian internal.
Committee of Sponsoring Organizations

• Penelitian COSO mendefinisikan pengendalian


internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh
dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang
berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan
jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian
dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut :
– Efektifitas dan efisiensi operasional organisasi
– Keandalan pelaporan keuangan
– Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku
Committee of Sponsoring Organizations

• Lima komponen model pengendalian


internal COSO yang saling berhubungan
1 Lingkungan pengendalian
2 Aktivitas pengendalian
3 Penilaian resiko
4 Informasi dan komunikasi
5 Pengawasan (Monitoring)
Penelitian oleh Information Systems Audit
and Control Foundation
• Information Systems Audit and Control
Foundation (ISACF) mengembangkan Control
Objectives for Information and related
Technology (COBIT).
• COBIT, yang mengkosolidasi standar dari 36
sumber berbeda ke dalam satu kerangka, memiliki
dampak yang besar atas profesi sistem informasi.
• Kerangka tersebut menangani isu pengendalian
berdasarkan 3 poin atau dimensi yang
menguntungkan, yaitu :
Information Systems Audit
and Control Foundation
1 Tujuan bisnis. Untuk memenuhi tujuan bisnis,
Informasi harus sesuai dengan kriteria yang disebut
COBIT sebagai persyaratan bisnis atas informasi.
2 Sumber daya-sumber-daya IT, yang termasuk
didalamnya adalah orang, sistem aplikasi, teknologi,
fasilitas, dan data.
3 Proses IT, yang dipecah ke dalam empat bidang,
yaitu: perencanaan dan organisasi, proses perolehan
dan implementasi, pengiriman dan pendukung, serta
pengawasan
Lingkungan Pengendalian

• Komponen pertama dari model


pengendalian internal COSO adalah :
lingkungan pengendalian.
• Lingkungan pengendalian terdiri dari
faktor-faktor berikut ini :
1 Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2 Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3 Struktur organisasional
Lingkungan Pengendalian

4 Badan audit dewan komisaris


5 Metode untuk memberikan otoritas dan
tanggung jawab
6 Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber
daya manusia
7 Pengaruh-pengaruh eksternal
Aktivitas Pengendalian

• Komponen kedua dari model pengendalian


internal COSO adalah kegiatan-kegiatan
pengendalian.
• Secara umum, prosedur-prosedur
pengendalian termasuk dalam satu dari lima
kategori berikut ini :
1 Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2 Pemisahan tugas
Aktivitas Pengendalian

3 Desain dan penggunaan dokumen serta catatan


yang memadai
4 Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5 Pemeriksaan independen atas kinerja
Otorisasi Transaksi dan Kegiatan yang
Memadai
• Authorization is the empowerment management
gives employees to perform activities and make
decisions.
• Digital signature or fingerprint is a means of
signing a document with a piece of data that
cannot be forged.
• Specific authorization is the granting of
authorization by management for certain activities
or transactions.
Pemisahan Tugas

• Pengendalian internal yang baik


mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai
yang diberi tanggung jawab terlalu banyak.
• Seorang pegawai seharusnya tidak berada
dalam posisi untuk melakukan penipuan
dan menyembunyikan penipuan atau
kesalaha yang tidak disengaja.
Pemisahan Tugas
Fungsi-Fungsi Penyimpanan
Menangani kas, Memelihara
tempat penyimpanan persediaan,
Menerima cek yang masuk dari
Pelanggan, Menerima cek lewat surat Fungsi Otorisasi
Menyetujui transaksi dan
Fungsi-Fungsi Pencatatan keputusan
Mempersiapkan dokumen sumber
Memelihara catatan jurnal
Mempersiapkan rekonsiliasi
Mempersiapkan laporan kinerja
Pemisahan Tugas

• Apabila dua dari ketiga fungsi tersebut merupakan


tanggung jawab satu orang maka akan muncul
masalah.
• Pemisahan tugas mencegah pegawai dari
memalsukan catatan in order to conceal theft of
assets entrusted to them.
• Prevent authorization of a fictitious or inaccurate
transaction as a means of concealing asset thefts.
Pemisahan Tugas

Pemisahan tugas mencegah pegawai


memalsukan catatan untuk menutupi transaksi
yang tidak diotorisasi secara layak.
Segregation of duties prevents an employee
from falsifying records to cover up an
inaccurate or false transaction that was
inappropriately authorized.
Desain dan Penggunaan Dokumen serta
Catatan yang Memadai
• Desain dan penggunaan catatan yang
memadai membantu untuk memastikan
pencatatan yang akurat dan lengkap atas
seluruh data transaksi yang berkaitan.
• Dokumen-dokumen yang mengawali
sebuah transaksi harus memiliki ruang
untuk otorisasi.
Desain dan Penggunaan Dokumen serta
Catatan yang Memadai
• Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset
pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan
vandalisme:
– Mensupervisi dan memisahkan tugas secara
efektif
– Memelihara catatan aset, termasuk informasi,
secara akurat
– Membatasi akses secara fisik ke aset
– Melindungi catatan dan dokumen
Penjagaan Aset dan Pencatatan yang
Memadai
• Apakah yang dapat digunakan untuk
mengamankan aset?
– Mesin kas
– Lemari besi, kotak uang
– Kotak pengaman simpanan
– Area penyimpanan tahan api
– Mengendalikan lingkungan
– Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer,
dan informasi
Pemeriksaan Independen atas Kinerja

Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa


seluruh transaksi diproses secara akurat adalah
elemen pengendalian lainnya yang penting.
Pemeriksaan Independen atas Kinerja

• Berbagai jenis pemeriksaan


independen adalah:
– Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang
dipelihara secara terpisah
– Perbandingan jumlah aktual dengan yang
dicatat
– Pembukuan berpasangan
– Jumlah total batch
Pemeriksaan Independen atas Kinerja

• Terdapat lima jumlah total batch yang


dipergunakan dalam sistem komputer, yaitu
:
1 Jumlah total keuangan.
2 Jumlah total lain-lain adalah jumlah field yang
biasanya tidak ditambahkan.
Pemeriksaan Independen atas Kinerja
3 Jumlah catatan adalah jumlah dokumen yang diproses.
4 Jumlah baris adalah jumlah baris data yang
dimasukkan.
5 Uji kesesuaian baris dan kolom. Banyak lembar kerja
yang memiliki jumlah total baris dan kolom. Uji ini
akan membandingkan jumlah total dari setiap jumlah
dalam baris, dengan jumlah total dari setiap jumlah
dalam kolom, untuk memeriksa apakah jumlah mereka
sama.
Penilaian Resiko
• Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO
adalah Penilaian resiko.
• Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :
– strategis — melakukan hal yang salah
– Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara
yang salah
– Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan,
pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak
tepat
– informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan,
sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau
menyesatkan
Penilaian Resiko

• Perusahaan yang menerapkan sistem EDI


harus mengidentifikasi ancaman-ancaman
yang akan dihadapi oleh sistem tersebut,
taitu :
1 Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
2 Akses sistem yang tidak diotorisasi
3 Penyadapan transmisi data
4 Hilangnya integritas data
Penilaian Resiko

5 Transaksi yang tidak lengkap


6 Kegagalan sistem
7 Sistem yang tidak kompatibel
Penilaian Resiko
Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang
lebih besar karena probabilitas
kemunculannya lebih besar, misalnya :
• Perusahaan lebih mungkin menjadi korban
penipuan komputer daripada serangan
teroris
• Resiko dan penyingkapan harus
diperhitungkan bersama-sama
Perkiraan Biaya dan Manfaat

• Tidak ada sistem pengendalian internal yang dapat


menyediakan perlindungan anti penipuan terhadap
seluruh ancaman dalam pengendalian internal.
• Biaya atas sistem anti penipuan akan menjadi
halangan.
• Salah satu cara untuk menghitung manfaat
melibatkan perkiraan kerugian ( expected loss).
Perkiraan Biaya dan Manfaat

• Manfaat dari sebuah prosedur pengendalian


internal adalah berbeda antara perkiraan
kerugian dengan prosedur pengendalian dan
tanpa perkiraan kerugian tersebut.

Perkiraan kerugian = resiko × penyingkapan


Informasi dan Komunikasi

• Komponen keempat dari model


pengendalian internal COSO adalah
informasi dan komunikasi .
Informasi dan Komunikasi

• Akuntan harus memahami berikut ini :


1 Bagaimana transaksi diawali
2 Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen
sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
3 Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
4 Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah
informasi
5 Bagaimana informasi dilaporkan
Informasi dan Komunikasi

• Hal-hal tersebut membuat sistem dapat


melakukan jejak audit (audit trail).
• Jejak audit muncul ketika transaksi suatu
perusahaan dapat dilacak di sepanjang
sistem mulai dari asalnya sampai tujuan
akhirnya pada laporan keuangan.
Mengawasi Kinerja

• Komponen kelima dari model pengendalian


internal COSO adalah pengawasan.
• Metode utama untuk mengawasi kinerja
mencakup :
– Supervisi yang efektif
– Pelaporan yang bertanggungjawab
– Audit internal
Minggu ke 5 PENGENDALIAN DAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

******** SELESAI ********


PENGENDALIAN DAN
SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI

Pengendalian dan 44/total


Sistem Informasi
Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat?

• Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti


bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak
baik
• Oleh karena LAN dan sistem klien mendistribusikan
data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan
daripada sistem komputer utama yang terpusat
• WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke
sistem dan data mereka satu sama lain, yang
menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan

Pengendalian dan 45/total


Sistem Informasi
Tinjauan Menyeluruh Konsep-konsep
Pengendalian

• Pengendalian internal adalah rencana


organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan
untuk menjaga aset, memberikan informasi yang
akurat dan andal,mendorong dan memperbaiki
efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong
kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Pengendalian dan 46/total


Sistem Informasi
Klasifikasi pengendalian internal

• Pengendalian internal melaksanakan tiga


fungsi penting :
– Pengendalian untuk pencegahan,mencegah timbulnya suatu
masalah sebelum mereka muncul
– Pengendalian untuk pemeriksaan, dibutuhkan untuk
mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul
– Pengendalian untuk korektif, memecahkan masalah yang
ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan

Pengendalian dan 47/total


Sistem Informasi
• Pada tahun 1992,COSO mengeluarkan hasil
penelitian untuk mengembangkan definisi
pengendalian internal dan memberikan petunjuk
untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal
• Laporan tersebut telah diterima secara luas sebagai
ketentuan dalam pengendalian internal

• The COSO study defines internal control as the process


implemented by the board of directors, management, and those
under their direction to provide reasonable assurance that control
objectives are achieved with regard to:
– effectiveness and efficiency of operations
– reliability of financial reporting
– compliance with applicable laws and regulations

Pengendalian dan 48/total


Sistem Informasi
• Lima komponen Model Pengendalian Internal COSO
yang saling berhubungan
– Control environment (lingkungan pengendalian)
– Control activities (aktivitas pengendalian)
– Risk assessment (penilaian risiko)
– Information and communication (informasi dan
komunikasi)
– Monitoring (pengawasan)

Pengendalian dan 49/total


Sistem Informasi
Penelitian oleh Information Systems Audit and Control
Foundation
• The Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF)
mengembangkan the Control Objectives for Information and related
Technology (COBIT).
• COBIT mengonsolidasi standar dari 36 sumber berbeda ke dalam satu
kerangka
• Kerangka tersebut memungkinkan :
– Pihak manajemen melakukan perbandingan atas praktik
keamanan dan pengendalian dalam lingkungan TI
– Pemakaian pelayanan TI untuk merasa pasti akan adanya
pengendalian dan keamanan yang memadai
– Para auditor untuk memverifikasi pendapat mereka atas
pengendalian internal dan untuk memberikan saran dalam
masalah keamanan dan pengendalian TI

Pengendalian dan 50/total


Sistem Informasi
Aktivitas-aktivitas pengendalian
• Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah
kegiatan-kegiatan pengendalian yang merupakan kebijakan dan
peraturan yang menyediakan jaminan yang wajar bahwa tujuan
pengendalian pihak manajemen dicapai
Secara umum prosedur-prosedur pengendalian termasuk
dalam satu dari lima kategori berikut ini :
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2. Pemisahan tugas
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang
memadai
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5. Pemeriksaan independen atas kinerja

Pengendalian dan 51/total


Sistem Informasi
Penilaian Risiko
• Komponen ketiga dari model pengendalian COSO
adalah penilaian risiko
• Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut
ini :
– strategic — melakukan hal yang salah
– financial — adanya kerugian sumber daya
keuangan, pemborosan pencurian atau
pembuatan kewajiban yang tidak tepat
– information — menerima informasi yang salah
atau tidak relevan, sistem yang tidak andal dan
laporan yang tidak benar atau menyesatkan
– Operasional- melakukan hal yang benar tetapi
dengan cara yang salah

Pengendalian dan 52/total


Sistem Informasi
Informasi dan Komunikasi
• Komponen keempat dari model pengendalian
internal COSO adalah informasi dan komunikasi

• Akuntan harus memahami bagaimana :


– Transaksi di awali
– Data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang
dapat dibaca oleh mesin
– File komputer diakses dan diperbaharui
– Data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
– Informasi dilaporkan
– Transaksi di catat

Pengendalian dan 53/total


Sistem Informasi
Keamanan Informasi

54
Pengantar
• Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai
kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas di dalam sumber
daya informasi perusahaan.
• Manajemen keamanan informasi terdiri dari:
1. Perlindungan Sehari-hari disebut Manajemen
Keamanan Informasi (information security
management/ ISM)
2. Persiapan untuk menghadapi operasi setelah bencana
disebut Manajemen Kesinambungan Bisnis (business
continuity management /BCM)

55
Kemanan Informasi
• Keamanan Informasi menggambarkan
usaha untuk melindungi komputer dan non-
peralatan komputer, fasilitas, data, dan
informasi dari penyalahgunaan oleh orang
yang tidak bertanggung jawab
• Definisi ini meliputi pengutip, fax mesin,
dan semua jenis media, termasuk dokumen
kertas

56
Tujuan Keamanan Informasi
• Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai
tiga sasaran utama, yaitu:
– Kerahasiaan: melindungi data dan informasi
perusahaan dari penyingkapan orang –orang
yang tidak berhak
– Ketersediaan: meyakinkan bahwa data dan
informasi perusahaan hanya dapat digunakan
oleh orang yang berhak menggunakannya.
– Integritas: sistem informasi perlu menyediakan
representasi yang akurat dari sistem fisik yang
direpresentasikan

57
Manajemen Keamanan Informasi
• Istilah corporate information systems
security officer (CISSO) telah digunakan
untuk orang yang berada di organisasi yang
bertanggung jawab pada sistem keamanan
informasi perusahaan.
• Saat ini ada istilah baru yaitu corporate
information assurance officer (CIAO)
yang melaporkan kepada CEO dan
mengatur suatu unit jaminan informasi
58
Manajemen Keamanan
Informasi (ISM)
• ISM terdiri dari empat langkah:
1. Identifikasi threats (ancaman) yang dapat
menyerang sumber daya informasi perusahaan
2. Mendefinisikan resiko dari ancaman yang dapat
memaksakan
3. Penetapan kebijakan keamanan informasi
4. Menerapkan controls yang tertuju pada resiko
• Gambar 9.1 mengilustrasikan pendekatan manajemen
resiko
• Benchmarks juga digunakan untuk memastikan
integritas dari sistem manajemen resiko
59
Ancaman Yang Paling Terkenal –
“VIRUS”
• sebuah virus adalah sebuah program komputer yang
dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa pengetahuan
pengguna
• sebuah worm tidak dapat mereplikasi dirinya sendiri
tanpa sebuah sistem tapi dapat memancarkan salinan
dengan sendirinya oleh e-mail
• sebuah Trojan horse tidak dapat mereplikasi
maupun mendstribusikan dirinya sendiri. Distribusi
terpenuhi oleh para pemakai yang
mendistribusikannya sebagai utilitas, maka ketika
digunakan menghasilkan sesuatu perubahan yang
tidak dikehendaki dalam kemampuan sistem
60
Audit Sistem Informasi
Berbasis Komputer
Sifat Pemeriksaan
• Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan
auditing sebagai berikut :
• Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk
secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi
bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan
transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para
pemakai yang berkepentingan
Sifat Pemeriksaan

• Auditing membutuhkan pendekatan langkah


per langkah yang dibentuk dengan
perencanaan teliti serta pemilihan dan
pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-
hati.
• Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan,
meninjau, dan mendokumentasikan bukti
audit.
Standar-standar Audit Internal

• Berdasarkan According Institute of Internal


Auditors (IIA), tujuan dari audit internal
adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan
efektifitas sistem pengendalian internal
perusahaan.
• Juga menetapkan keluasan dari pelaksanaan
tanggung jawab yang benar-benar
dilakukan.
Standar-standar Audit Internal

• Kelima standar lingkup audit IIA memberikan


garis besar atas tanggung jawab auditor internal :
1 Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas
informasi operasional dan keuangan, serta bagaimana
hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan
dilaporkan.
2 Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai
dengan kebijakan operasional dan pelaporan,
perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang
berlaku.
Standar-standar Audit Internal
3 Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga,
dan memverifikasi keberadaan aset tersebut.
4 Mempelajari sumber daya perusahaan untuk
menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka
digunakan.
5 Melakukan tinjauan atas operasional dan program
perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah
dilaksanakan sesuai rencana dan apakah mereka dapat
memenuhi tujuan-tujuan mereka.
Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal

• Terdapat tiga jenis audit yang biasanya


dilakukan, yaitu :
1 Audit keuangan
2 Audit sistem informasi
3 Audit operasional atau manajemen
Tinjauan Menyeluruh Proses Audit

• Seluruh audit menggunakan urutan kegiatan


yang hampir sama, hingga dapat dibagi ke
dalam empat langkah:
1 Merencanakan audit
2 Mengumpulkan bukti audit
3 Mengevaluasi bukti audit
4 Dan mengkomunikasikan hasil audit
Tinjauan Menyeluruh Proses Audit

Merencanakan Audit
Tetapkan lingkup dan tujuan
Organisasi tim audit
Kembangkan pengetahuan mengenai operasional bisnis
Tinjauan hasil audit sebelumnya
Identifikasi faktor-faktor resiko
Siapkan program audit
Tinjauan Menyeluruh Proses Audit

Mengumpulkan Bukti Audit


Pengamatan atas kegiatan-kegiatan operasional
Tinjauan dokumentasi
Berdiskusi dengan para pegawai dan kuesioner
Pemeriksaan fisik aset
Konfirmasi melalui pihak ketiga
Melakukan ulang prosedur
Pembuktian dengan dokumen sumber
Review analitis dan pengambilan sampel audit
Tinjauan Menyeluruh Proses Audit

Mengevaluasi Bukti Audit


Nilai kualitas pengendalian internal
Nilai keandalan informasi
Nilai kinerja operasional
Pertimbangkan kebutuhan atas bukti tambahan
Pertimbangkan faktor-faktor resiko
Pertimbangkan faktor-faktor materialitas
Dokumentasikan penemuan-penemuan audit
Tinjauan Menyeluruh Proses Audit

Mengkomunikasikan Hasil Audit


Memformulasikan kesimpulan audit
Membuat rekomendasi bagi pihak manajemen
Mempersiapkan laporan audit
Menyajikan hasil-hasil audit ke pihak manajemen
Audit Sistem Informasi

• Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan


mengevaluasi pengendalian internal yang
melindungi sistem tersebut.
• Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para
auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini
dipenuhi :
1 Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan
komputer, program, komunikasi, dan data dari akses
yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
Audit Sistem Informasi

2 Pengembangan dan perolehan program


dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus
dan umum dari pihak manajemen.
3 Modifikasi program dilaksanakan dengan
otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
4 Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan
komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
Audit Sistem Informasi

5 Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak


memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan
ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial
yang telah ditetapkan.
6 File data komputer telah akurat, lengkap, dan
dijaga kerahasiaannya.
Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko

• Pendekatan berdasarkan risiko untuk audit


memberikan para auditor pemahaman yang jelas
atas kesalahan dan ketidak berturan yang dapat
terjadi dan risiko serta penyingkapan yang terkait.
• Pemahaman atas hal ini memberikan dasar yang
kuat untuk mengembangkan rekomendasi pada
pihak manajemen mengenai bagaimana sistem
pengendalian SIA seharusnya ditingkatkan.
Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko
• Apakah pendekatan empat tahap evaluasi
pengendalian internal itu ?
1 Tentukan ancaman-ancaman yang dihadapi SIA.
2 Identifikasi prosedur pengendalian yang
diimplementasikan untuk meminimalkan setiap
ancaman dengan mencegah atau mendeteksi kesalahan
dan ketidak beraturan.
3 Evaluasi prosedur pengendalian.
4 Evaluasi kelemahan (kesalahan dan ketidak-beraturan
yang tidak terungkap oleh prosedur pengendalian).
Kerangka untuk Audit Keamanan
Komputer (Tujuan 1)

Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:


– Pencurian atau kerusakan yang tidak disengaja
atas hardware dan file
– Kehilangan, pencurian, atau akses tidak sah ke
program, file data, dan sumber daya sistem
lainnya
– Modifikasi atau penggunaan secara tidak sah
program dan file data
Kerangka untuk Audit Keamanan
Komputer (Tujuan 1)
Jenis-jenis Prosedur Pengendalian :
– Rencana keamanan/perlindungan informasi
– Pembatasan atas akses secara fisik ke perlengkapan
komputer
– Pengendalian penyimpanan dan pengiriman data seperti
enkripsi
– Prosedur perlindungan dari virus
– Menggunakan firewall
– Rencana pemulihan dari bencana
– Pemeliharaan pencegahan
– Asuransi sistem informasi
Kerangka untuk Audit Keamanan
Komputer (Tujuan 1)
Prosedur Audit: Tinjauan atas Sistem
– Menginspeksi lokasi komputer
– Wawancara dengan personil sistem informasi mengenai
prosedur keamanan
– Meninjau kebijakan dan prosedur
– Memeriksa kebijakan asuransi apabila terjadi bencana
atas sistem informasi
– Memeriksa daftar akses sistem
– Memeriksa rencana pemulihan dari bencana
Kerangka untuk Audit Keamanan
Komputer (Tujuan 1)
Prosedur Audit: Uji Pengendalian
– Mengamati prosedur akses ke lokasi komputer
– Memverifikasi bahwa terdapat pengendalian dan
pengendalian tersebut berfungsi seperti dengan yang
diharapkan
– Menginvestigasi berbagai kesalahan atau masalah
untuk memastikan mereka ditangani dengan benar
– Memeriksa berbagai uji yang sebelumnya telah
dilaksanakan
Kerangka untuk Audit Keamanan
Komputer (Tujuan 1)

Pengendalian Pengimbang:
– Kebijakan yang baik dalam hal personalia
– Penggunaan pengendalian secara efektif
– Pemisahan pekerjaan yang tidak boleh
disatukan
Kerangka untuk Audit Pengembangan
Program (Tujuan 2)

Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:


– Kesalahan pemrograman yang tidak disengaja
– Kode program yang tidak sah
Kerangka untuk Audit Pengembangan
Program (Tujuan 2)
Jenis-jenis Prosedur Pengendalian :
– Otorisasi manajemen atas pengembangan
program dan persetujuannya untuk spesifikasi
pemrograman
– Persetujuan pemakai atas spesifikasi
pemrograman
– Pengujian keseluruhan atas program yang baru
– Pengujian penerimaan oleh pemakai
– Dokumentasi sistem yang lengkap
Kerangka untuk Audit Pengembangan Program
(Tujuan 2)

Prosedur Audit : Tinjauan atas sistem :


– Tinjauan independen dan bersaman atas proses
pengembangan sistem
– Tinjauan prosedur dan kebijakan
pengembangan/perolehan sistem
– Tinjauan otorisasi sistem dan prosedur persetujuannya
– Tinjauan atas standar evaluasi pemrograman
– Tinjauan atas standar dokumentasi program
– Tinjauan atas pengujian program dan prosedur
persetujuan pengujian
Kerangka untuk Audit Pengembangan Program
(Tujuan 2)

Prosedur Audit : Uji Pengendalian


– Wawancara dengan pemakai mengenai keterlibatan
mereka dalam perolehan/pengembangan serta
implementasi sistem
– Tinjauan atas notulen rapat tim pengembangan untuk
mendapat bukti keterlibatan
– Memverifikasi poin-poin penting penolakan
manajemen dan pemakai dalam proses pengembangan
– Tinjauan atas spesifikasi pengujian, data uji, dan hasil
pengujian sistem
Kerangka untuk Audit Pengembangan Program
(Tujuan 2)

Pengendalian Pengimbang:
– Pengendalian pemrosesan yang kokoh (kuat)
– Pemrosesan secara independen data uji oleh
auditor
Kerangka untuk Audit Prosedur Modifikasi
Program (Tujuan 3)

o Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:


o Kesalahan pemrograman yang tidak disengaja
o Kode program yang tidak sah
Kerangka untuk Audit Prosedur Modifikasi
Program (Tujuan 3)
Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:
– Daftar berbagai komponen program yang akan
dimodifikasi
– Otorisasi dan persetujuan pihak manajemen
atas modifikasi program
– Persetujuan pemakai atas perubahan spesifikasi
program
– Pengujian keseluruhan atas perubahan program,
termasuk uji penerimaan pemakai
Kerangka untuk Audit Prosedur Modifikasi
Program (Tujuan 3)
Prosedur Audit: Tinjauan atas Sistem
– Tinjau kebijakan, standar, dan prosedur modifikasi
program
– Tinjau standar dokumentasi untuk modifikasi program
– Tinjau pengujian modifikasi program serta uji prosedur
pemberian persetujuan
– Diskusikan kebijakan dan prosedur modifikasi program
dengan pihak manajemen, pemakai sistem, dan personil
sistem informasi
Kerangka untuk Audit Prosedur Modifikasi
Program (Tujuan 3)
Prosedur Audit : Uji Pengendalian
– Verifikasi pemakai dan persetujuan manajemen sistem
informasi atas perubahan program
– Verifikasi pemakai mengenai keterlibatan dalam
perancangan dan omplementasi sistem
– Memverifikasi poin-poin penting penolakan
manajemen dan pemakai dalam proses pengembangan
– Tinjauan atas notulen rapat tim pengembangan untuk
mendapat bukti keterlibatan
– Tinjauan atas spesifikasi pengujian, data uji, dan hasil
dari pengujian sistem
Kerangka untuk Audit Prosedur Modifikasi
Program (Tujuan 3)

• Pengendalian Pengimbang:
– Pengendalian pemrosesan yang bagus
– Uji audit independen untuk perubahan program
yang tidak sah atau yang salah
Kerangka untuk Melakukan Audit
Pengendalian Pemrosesan Komputer
(Tujuan 4)

• Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:


– Kegagalan untuk mendeteksi input data yang
salah, tidak lengkap, atau tidak sah
– Kegagalan untuk memperbaiki kesalahan yang
ditandai oleh prosedur edit data dengan tepat
– Masuknya kesalahan dalam file atau database
selama pembaruan
Kerangka untuk Melakukan Audit Pengendalian
Pemrosesan Komputer (Tujuan 4)

• Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:


– Rutinitas edit data komputer
– Penggunaan dengan benar label file eksternal
dan internal
– Prosedur perbaikan kesalahan yang efektif
– Daftar dan ringkasan perubahan file yang
disiapkan untuk tinjauan atas departemen
pemakai
Kerangka untuk Melakukan Audit
Pengendalian Pemrosesan Komputer
(Tujuan 4)

• Prosedur Audit : Tinjauan Sistem


– Meninjau dokumentasi administratif untuk
standar pengendalian pemrosesan
– Mengamati operasional komputer dan fungsi
pengendalian data
– Meninjau salinan daftar kesalahan, laporan
jumlah total batch, dan daftar perubahan file
Kerangka untuk Melakukan Audit Pengendalian
Pemrosesan Komputer (Tujuan 4)

• Prosedur Audit: Uji Pengendalian


– Mengevaluasi kecukupan dan kelengkapan
pengendalian edit data
– Memverifikasi kepatuhan pada prosedur pengendalian
pemrosesan dengan cara mengamati operasional
komputer dan fungsi pengendalian data
– Menelusuri pengaturan sampel kesalahan yang ditandai
oleh rutinitas edit data untuk memastikan adanya
penanganan yang tepat
– Mengawasi sistem pemrosesan on-line dengan
mengunakan teknik audit bersamaan
Kerangka untuk Melakukan Audit
Pengendalian Pemrosesan Komputer
(Tujuan 4)

• Pengendalian Pengimbang:
– Pengendalian yang kokoh terhadap pemakai
– Pengendalian data sumber yang efektif
Kerangka untuk Audit Pengendalian Data
Sumber (Tujuan 5)
• Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:
– Data sumber yang tidak akurat
– Data sumber yang tidak sah
– Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:
– Otorisasi pemakai atas input data sumber
– Penanganan input data sumber secara efektif oleh
personol pengendalian data
– Mendaftar penerimaan, perpindahan, dan pemrosesan
input data sumber
– Penggunaan dokumen yang dapat dikirim kembali
Kerangka untuk Audit Pengendalian Data
Sumber (Tujuan 5)
• Prosedur Audit: Tinjauan Sistem
– Meninjau dokumentasi administratif atas standar
pengendalian data sumber
– Mendokumentasikan pengendalian data sumber
akuntansi dengan menggunakan sebuah matriks
pengendalian input
– Meninjau dokumentasi sistem akuntansi untuk
mengidentifikasi isi data sumber dan langkah
pemrosesan serta pengendalian data sumber tertentu
yang digunakan.
Kerangka untuk Audit Pengendalian Data
Sumber (Tujuan 5)
o Prosedur Audit: Uji Pengendalian
o Mengamati dan mengevaluasi jalannya departemen
pengendalian data dan prosedur pengendalian data
tertentu
o Merekonsiliasi sebuah sampel jumlah total batch dan
menindaklanjuti penyimpangan
o Memeriksa beberapa sampel data sumber akuntansi
dalam hal keberadaan otorisasi yang memadai
o Pengendalian Pengimbang:
o Pengendalian pemrosesan yang kokoh
o Pengendalian yang kokoh terhadap pemakai
Kerangka untuk Audit Pengendalian File
Data (Tujuan 6)
• Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:
– Modifikasi atau pengungkapan yang tidak sah
atas data yang disimpan
– Penghancuran atas data yang disimpan akibat
kesalahan yang tidak disengaja, kegagalan
fungsi hardware atau software, dan tindakan
sengaja untuk melakukan sabotase atau
vandalisme
Kerangka untuk Audit Pengendalian File
Data (Tujuan 6)
• Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:
– Pengendalian pembaruan bersamaan
– Penggunaan yang sesuai atas label file dan
mekanisme write-protection
– Penggunaan software perlindungan virus
Kerangka untuk Audit Pengendalian File
Data (Tujuan 6)
• Prosedur Audit: Tinjauan Sistem
– Memeriksa rencana pemulihan dari bencana
– Mendiskusikan prosedur pengendalian file data
dengan para manajer dan operator sistem
– Meninjau kebijakan dan prosedur akses logika
– Meninjau dokumentasi atas fungsi-fungsi
operasional perpustakaan file
Kerangka untuk Audit Pengendalian File
Data (Tujuan 6)
• Prosedur Audit: Uji Pengendalian
– Mengamati dan mengevaluasi operasional perpustakaan file
– Meninjau catatan pemberian dan modifikasi password
– Mengamati persiapan dan penyimpanan di luar lokasi kantor dari
file cadangan
– Merekonsiliasi jumlah total file utama dengan jumlah total
pengendalian yang diproses secara terpisah
• Pengendalian Pengimbang:
– Pengendalian keamanan komputer secara efektif
– Pengendalian pemakai yang kokoh
– Pengendalian pemrosesan yang kokoh
Software Komputer

• Beberapa program komputer, yang disebut


computer audit software (CAS) atau
generalized audit software (GAS), telah
dibuat secara khusus untuk auditor.
• CAS adalah program komputer yang,
berdasarkan spesifikasi dari auditor,
menghasilkan program yang melaksanakan
fungsi-fungsi audit.
Pemakaian Software komputer

• Langkah pertama auditor adalah memutuskan


tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta
databse yang akan diaudit, merancang
laporan audit, dan menetapkan bagaimana
cara menghasilkannya.
• Informasi ini akan dicatat dalam lembar
spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem
melalui program input data.
Pemakaian Software komputer

• Program ini membuat catatan spesifikasi


yang digunakan CAS untuk menghasilkan
satu atau lebih program audit.
• Program audit memproses file-file sumber
dan melaksanakan operasional audit yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laporan
audit yang telah ditentukan.
Fungsi Umum Software Audit Komputer

– Pemformatan ulang
– Manipulasi file
– Perhitungan
– Pemilihan data
– Analisis data
– Pemrosesan file
– Statistik
– Pembuatan laporan
Audit Operasional Atas Suatu SIA
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam
audit operasional hampir sama dengan yang
diterapkan dalam audit sistem informasi dan
keuangan.
• Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit
sistem informasi dibatasi pada pengendalian
internal, sementara lingkup audit keuangan
dibatasi pada output sistem.
• Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas,
melintasi seluruh aspek manajemen sistem
informasi.
Audit Operasional Atas Suatu SIA

• Tujuan audit operasional mencakup faktor-


faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan
pencapaian tujuan.
• Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-
kegiatan berikut ini :
– Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
– Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan
pihak manajemen serta personil operasional
Audit Operasional Atas Suatu SIA

Prosedur pengumpulan bukti, cont.


– Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan
operasional
– Memeriksa rencana dan laporan keuangan
serta operasional
– Menguji akurasi informasi operasional
– Menguji pengendalian
Siklus Pendapatan:
Penjualan dan Penagihan Kas
Aktivitas Bisnis
Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas
bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan
menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai
pembayaran dari penjualan-penjualan
tersebut.
Aktivitas Bisnis
Siklus Pendapatan
• Apa sajakah dari empat aktivitas dasar
bisnis yang dilakukan dalam siklus
pendapatan ?
1 Entri pesanan penjualan
2 Pengiriman
3 Penagihan dan Piutang Usaha
4 Penagihan Kas
Aktivitas Bisnis
Siklus Pendapatan:
Entri Pesanan Penjualan

Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga


tahap:
1. Mengambil pesanan dari pelanggan
2. Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
3. Memeriksa ketersediaan persediaan
Aktivitas Bisnis
Siklus Pendapatan: Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus
pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirimkan barang
dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini
terdiri dari dua tahap:
1. Mengambil dan mengepak pesanan
2. Mengirim pesanan tersebut
Aktivitas Bisnis
Siklus Pendapatan: Penagihan dan Piutang
Usaha

Aktivitas dasar ketiga dalam siklus


pendapatan, melibatkan:
1. Penagihan ke para pelanggan
2. Memelihara data piutang usaha
Aktivitas Bisnis
Siklus Pendapatan:
Penagihan Kas
Langkah keempat (terakhir) dalam siklus
pendapatan adalah penagihan kas,
melibatkan:
1. Menangani kiriman uang pelanggan
2. Menyimpannya ke bank
Siklus Pendapatan –
Keputusan-keputusan penting
• Tujuan utama siklus pendapatan adalah
untuk menyediakan produk yang tepat di
tempat dan waktu yang tepat dengan harga
yang sesuai.
– Bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan
ini ?
• Guna mencapai tujuan ini, pihak manajemen harus
membuat beberapa keputusan penting berikut ini :
Siklus Pendapatan –
Keputusan-keputusan penting
• Sejauh apakah produk dapat dan harus disesuaikan
dengan tiap kebutuhan dan keinginan pelanggan ?
• Seberapa banyak persediaan yang harus dimiliki,
dan dimanakah persediaan tersebut ditempatkan ?
• Bagaimana seharusnya barang dagangan dikirim
kepada para pelanggan ? Haruskah perusahaan
melakukan fungsi pengiriman sendiri atau
menggunakan pihak ketiga yang mengkhususkan
diri dalam pengiriman?
Siklus Pendapatan –
Keputusan-keputusan penting
• Haruskah kredit ditawarkan kepada
pelanggan ?
• Berapa banyak kredit yang seharusnya
diberikan ke tiap pelanggan ?
• Apa syarat-syarat kredit yang seharusnya
diberikan?
• Bagaimana pembayaran pelanggan dapat
diproses untuk memaksimalkan arus kas?
Entri Pesanan Penjualan (Aktivitas 1)

• This step includes all the activities involved


in soliciting and processing customer
orders.
• Key decisions and information needs:
– decisions concerning credit policies, including
the approval of credit
– information about inventory availability and
customer credit status from the inventory
control and accounting functions, respectively
Entri Pesanan Penjualan (Aktivitas 1)

• Fungsi entri pesanan penjualan mencakup


tiga aktivitas utama, yaitu :
1 Mengambil pesanan dari pelanggan
2 Memeriksa dan menyetujui kredit
pelanggan
3 Memeriksa ketersediaan persediaan
Kebutuhan Informasi dan Prosedur

• SIA harus menediakan informasi


operasional yang dibutuhkan untuk
melakukan fungsi-fungsi berikut ini:
– Merespons pertanyaan pelanggan mengenai
saldo akun dan status pesanan.
– Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu
dapat ditambah atau tidak.
Entri Pesanan Penjualan (Aktivitas 1)
• Bagaimanapun data pesanan pelanggan diterima pada
awalnya, merupakan hal yang penting bahwa semua
data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan
tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh
sebab itu, pemeriksaan edit berikut ini harus dilakukan
untuk memastikan akurasi yang menyeluruh:
– Pemeriksaan validitas, Uji kelengkapan
– Uji kewajaran
– Persetujuan kredit
• Otorisasi umum, Batas kredit
• Otorisasi khusus:Pemeriksaan batas
Entri Pesanan Penjualan (Aktivitas 1)

• Langkah berikutnya adalah, menetapkan


apakah tersedia cukup persediaan untuk
memenuhi pesanan tersebut.
• Internally generated documents produced
by sales order entry:
– Pesanan penjualan
– Slip pengepakan
– Kartu pengambilan barang
Kebutuhan Informasi dan Prosedur

• Menentukan ketersediaan persediaan.


• Memutuskan jangka waktu kredit yang
ditawarkan.
• Menentukan harga produk dan jasa.
• Menetapkan kebijakan mengenai retur
penjualan dan garansi.
• Memilih metode untuk mengirim barang.
Pengiriman (Aktivitas 2)

• Warehouse workers are responsible for


filling customer orders by removing items
from inventory.
• Keputusan-keputusan penting dan
kebutuhan informasi:
– Menentukan metode pengiriman.
– in-house
– outsource
Pengiriman (Aktivityas 2)

• Dokumen, catatan, dan prosedur:


– Kartu pengambilan printed by the sales order
entry triggers the shipping process and is used
to identify which products to remove from
inventory.
– Jumlah phisik dibandingkan dengan kuantitas
pada kartu pengambilan dan slip pengepakan.
– Beberapa tempat pemeriksaan dibuat dan
dokumen pengiriman dipersiapkan.
Penagihan dan Piutang Usaha (Aktivitas 3)

• Dua aktivitas yang dilakukan pada stage


siklus pendapatan ini adalah:
1 Invoicing customers
2 Maintaining customer accounts
• Keputusan-keputusan penting dan
kebutuhan Informasi:
• Accurate billing is crucial and requires information
identifying the items and quantities shipped, prices,
and special sales terms.
Penagihan dan Piutang Usaha (Aktivitas 3)

• Jenis sistem penagihan:


– Dalam sistem setelah penagihan, faktur
dipersiapkan setelah confirmasi bahwa barang-
barang dikirim.
– Dalam sistem pra penagihan, faktur
dipersiapkan (tetapi tidak dikirim) sesegera
pesanan disetujui.
• Persediaan, piutang dagang, dan file buku
besar diperbaharui pada waktu ini.
Penagihan dan Piutang Usaha (Aktivitas 3)

• Metode-metode pengurusan piutang


dagang:
– Metode faktur terbuka
– Metode pembayaran gabungan
• Untuk memperoleh aliran penerimaan kas
yang lebih seragam, banyak perusahaan
menggunakan proses yang disebut
Penagihan berdaur.
Kebutuhan Informasi dan Prosedur
• Apakah contoh informasi tambahan yang
seharusnya SIA sediakan ?
– Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
– Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan
mengirim pesanan
– Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan
ulang
– Kepuasan pelanggan
– Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
– Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan,
dan area penjualan.
Penagihan Kas (Aktivitas 4)

• Dua bagian yang terlibat dalam aktivitas ini


adalah:
1 Kasir
2 Fungsi piutang dagang
Penagihan Kas (Aktivitas 4)

• Keputusan-keputusan penting dan


Kebutuhan Informasi:
– Pentingnya pengurangn pencurian kas.
– Fungsi penagihan piutang dagang seharusnya
tidak mempunyai akses phisik ke kas atau cek.
– Fungsi piutang dagang harus mampu
mengidentifikasi sumber suatu pengiriman
uang dan vaktur aplikasi harus dikredit.
Penagihan Kas (Aktivitas 4)

• Dokumen, catatan, dan prosedur:


– Cek diterima dan dikirim (disimpan).
– Daftar pengiriman uang dipersiapkan dan
dimasukkan secara on-line pelanggan, nomor
faktur, dan jumlah setiap pembayaran.
– The system performs a number of on-line edit
checks to verify the accuracy of data entry.
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur
• Di dalam siklus pendapatan, SIA yang
didesain dengan baik harus menyediakan
pengendalian yang memadai untuk
memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini
dicapai:
– Semua transaksi telah diotorisasikan dengan
benar.
– Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar
terjadi).
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur

– Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah


dicatat.
– Semua transaksi dicatat dengan akurat.
– Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari
kehilangan ataupun pencurian.
– Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan
efektif.
Ancaman dan Prosedur Pengendalian Aplikasi Entri
Pesanan Penjualan
Ancaman Prosedur Pengendalian yang dapat
diterapkan
1. Pesanan pelanggan yang Pemeriksaan edit entri data
tidak lengkap atau tidak
akurat
2. Penjualan secara kredit ke Persetujuan kredit oleh manajer bagian
pelanggan yang memiliki kredit, bukan oleh fungsi penjualan;
catatan kredit buruk catatan yang akurat atas saldo rekening
pelanggan.
3. Legitimasi pesanan Tanda tangan di atas dokumen kertas,
tanda tangan digital dan sertifikat digital
untuk e-business
4. Habisnya persediaan, Sistem pengendalian persediaan
biaya penggudangan, dan
pengurangan harga.
Ancaman dan Prosedur Pengendalian
Aplikasi Pengiriman
Ancaman Prosedur Pengendalian yang dapat
diterapkan
1. Kesalahan pengiriman: Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan
• Brg. Dag. Yang salah kartu pengambilan dan slip
• Jumlah Yang salah pengepakan; pemindai kode garis;
pengendalian aplikasi entri data
• Alamat yang salah
2. Pencurian persediaan Batasi akses fisik ke persediaan;
Dokumentasi semua transfer internal
persediaan; perhitungan fisik
persediaan secara periodik persediaan
dan rekonsiliasi perhitungan dengan
jumlah yang dicatat
Ancaman dan Prosedur Pengendalian Aplikasi
Penagihan dan Piutang Usaha
Ancaman Prosedur Pengendalian yang dapat
diterapkan
1. Kegagalan untuk Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan;
menagih pelanggan Pemberian nomor terlebih dahulu ke semua
dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur
secara periodik; rekonsiliasi kartu pengambilan
dan dokumen pengiriman dengan pesanan
penjualan
2. Kesalahan dalam Pengendalian edit entri data
penagihan Daftar harga
3. Kesalahan dalam Rekonsiliasi buku pembantu piutang
memasukkan data ketika usaha dengan buku besar; laporan
memperbarui piutang usaha bulanan ke pelanggan
Ancaman dan Prosedur Pengendalian Aplikasi
Penagihan Kas
Ancaman Prosedur Pengendalian yang dapat
diterapkan
1. Pencurian Kas Pemisahan tugas; minimalisasi
penanganan kas; kesepakatan lockbox;
konfirmasikan pengesahan dan
penyimpanan semua penerimaan;
Rekonsiliasi periodik laporan bank
dengan catatan seseorang yang tidak
terlibat dalam pemrosesan penerimaan
kas
Masalah-masalah Pengendalian Umum

Ancaman Prosedur Pengendalian yang dapat


diterapkan

1. Kehilangan Data Prosedur cadangan dan pemulihan dari


bencana; pengendalian akses (secara
fisik dan logis)

2. Kinerja yang buruk Persiapan dan tinjauan laporan kinerja


Model Data Siklus Pendapatan

• The REA data model provides one method


for designing a data base that efficiently
integrates both financial and operating data.
• A simplified REA data model for the
revenue cycle of a manufacturing company
should include the following information:
– Dua sumber utama (kas dan persediaan)
berguna dalam siklus pendapatan
Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan
dan Model Data

SIA didesain untuk mengumpulkan,


memproses, dan menyimpan data kegiatan
bisnis agar manajemen mendapatkan
informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan.
Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan:
Data Operasional
Data operasional dibutuhkan untuk
mengawasi kinerja dan untuk melakukan
tugas-tugas rutin berikut ini :
• Merespons pertanyaan pelanggan mengenai
saldo akun dan status pesanan
• Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu
dapat ditambah atau tidak
• Menentukan ketersediaan persediaan
• Memilih metode untuk mengirim barang
Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan:
Informasi Sekarang dan Masa Lalu
Informasi yang lampau dan yang saat ini diperlukan
agar menajemen dapat membuat keputusan strategis
berikut ini :
• Menentukan harga produk dan jasa
• Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan
garansi
• Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan
• Menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek
• Merencanakan kampanye pemasaran yang baru
Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan:
Penilaian Kinerja
SIA juga harus menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi
kinerja proses yang penting berikut ini :
• Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
• Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
• Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
• Tingkat dan tren kepuasan pelanggan
• Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
• Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan
• Volume penjualan dalam dolar dan jumlah pelanggan
• Keefektifan iklan dan promosi
• Kinerja staf penjualan
• Pengeluaran piutang ragu-ragu dan kebijakan kredit
Model Data Siklus Pendapatan

– Empat kegiatan bisnis besar dalam siklus


pendapatan (Pesanan, memenuhi pesanan,
pengiriman dan penagihan kas)
– The primary external agent (customer) as
well as the various internal agents involved
in revenue cycle activities
Model Data Siklus Pendapatan

Diagram REA siklus pendapatan untuk AOE


Pesanan
persediaan
(0, N)

(0, N) Inventory
fill order
Persediaan
(0, N)

Inventory ship
Model Data Siklus Pendapatan

Diagram REA siklus pendapatan untuk AOE

Kas (1, N)
(1, 1)
Deposits in
Penagihan
(1, 1) kas

by
(1, N) Kasir
SIKLUS PENGELUARAN:
PEMBELIAN dan PENGELUARAN
KAS
TUJUAN UTAMA

• Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan


bisnis dan operasional pemrosesan data terkait
yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa.
• Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah
untuk meminimalkan biaya total dalam
memeroleh dan memelihara persediaan,
perlengkapan, dan berbagai layanan yang
dibutuhkan untuk menjalankan organisasi.
KEPUTUSAN PENTING

• Berapakah tingkat optimal persediaan dan


perlengkapan yang akan ditanggung?
• Pemasok manakah yang memberikan kualitas dan
layanan terbaik dengan harga terbaik ?
• Dimanakah persediaan dan perlengkapan akan
disimpan ?
• Bagaimana cara organisasi mengkonsolidasi
pembelian di lintas unit untuk mendapatkan harga
yang optimal ?
KEPUTUSAN PENTING

• Bagaimana TI dapat digunakan untuk


meningkatkan baik efisiensi maupun keakuratan
fungsi logistik inbound ?
• Apakah tersedia cukup kas untuk memanfaatkan
diskon yang diberikan oleh pemasok ?
• Bagaimana pembayaran ke vendor dapat
dikelola untuk memaksimalkan arus kas ?
AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENGELUARAN

• Ada 3 aktivitas dasar dalam siklus


pengeluaran :
1.Pemesanan barang, pasokan dan jasa
2.Penerimaan dan penyimpanan barang,
pasokan dan jasa
3.Pembayaran barang, pasokan dan jasa
PEMESANAN BARANG: Pasokan dan Jasa

Aktivitas bisnis utama yang pertama dalam siklus


pengeluaran adalah pemesanan persediaan atau
pasokan
• Metode pengendalian persediaan (sering disebut
kuantitas pesanan yang ekonomis/ economic
order quantity [EOQ]):
Pendekatan ini berdasarkan perhitungan
ukuran pesanan optimal agar meminimalkan
jumlah biaya pesanan, pengiriman dan
penyimpanan
12-157
• Metode pengendalian persediaan alternatif:
– MRP (material requirement planning)
• Pendekatan ini menurunkan tingkat
persediaan yang dibutuhkan dengan cara
menjadualkan produksi, daripada
memperhitungkan kebutuhan.
– JIT (just in time)
• Sistem JIT meminimalkan baik biaya
pengiriman dan penyimpanan

12-158
• Apakah perbedaan utama MRP dan JIT?
– Sistem MRP menjadwalkan produksi
untuk memenuhi perkiraan kebutuhan
penjualan, sehingga menghasilkan
persediaan barang jadi.
– Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk
memenuhi permintaan pelanggan,
sehingga secara nyata meniadakan
persediaan barang jadi.
PROSEDUR
• Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen
yang mengidentifikasikan berikut ini:
– Pihak yang meminta pembelian
mengidentifikasi nomor barang
– Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan
tanggal dibutuhkan
– Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap
barang yang diminta
– Berisi pemasok yang dianjurkan/ditunjuk
• Apakah keputusan penting itu?
– Menentukan pemasok/vendor
• Faktor apa yang harus dipertimbangkan
dalam membuat keputusan ini?
– Harga, kualitas bahan baku
– Dapat diandalkan dalam melakukan
pengiriman
DOKUMEN
• Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau
formulir elektronis yang secara formal meminta
pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk
yang disebutkan dengan harga yang telah
ditentukan.
• Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk
membayar dan menjadi sebuah kontrak begitu
pemasok menyetujuinya.
• Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat
untuk memenuhi satu permintaan pembelian.
PENERIMAAN dan PENYIMPANAN
BARANG: Pasokan dan Jasa

Aktivitas bisnis utama kedua melibatkan


penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan
• Keputusan kunci dan kebutuhan informasi:
– Departemen penerimaan mempunyai 2
tanggungjawab utama:
1.Menentukan apakan menerima suatu kiriman
2.Memeriksa kuantitas dan kualitas

12-163
DOKUMEN dan PROSEDUR
• Laporan penerimaan adalah dokumen utama
yang digunakan dalam subsistem penerimaan
dalam siklus pengeluaran, laporan ini
mendokumentasikan rincian mengenai: setiap
kiriman, termasuk tanggal penerimaan,
pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan
pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini
menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit
ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
PEMBAYARAN BARANG dan JASA:
Menyetujui Tagihan dari Pemasok

Aktivitas bisnis utama ketiga adalah


menyetujui faktur penjualan dari vendor
untuk pembayaran.
• Bagian utang usaha menyetujui faktur
penjualan untuk dibayar
• Kasir bertanggungjawab untuk melakukan
pembayaran
• Tujuan dari rekening hutang adalah
untuk mengotorisasi pembayaran
hanya untuk barang dan jasa yang
dipesan dan sudah diterima.
• Ada 2 cara untuk memproses tagihan
dari pemasok:
1. Nonvoucher system
2. Voucher system

12-166
PEMBAYARAN BARANG dan JASA:
Perbaikan rekening Hutang

Pemrosesan efisiensi dapat diperbaiki


dengan cara:
• Meminta pemasok untuk mengirimkan
surat tagihan secara elektronik, baik
dengan EDI atau lewat Internet
• Menghilangkan tagihan pemasok.
Pendekatan tanpa tagihan ini disebut
evaluated receipt settlement (ERS).
12-167
MEMBAYAR BARANG: Membayar Faktur
Penjualan yang telah disetujui

• Kasir menyetujui faktur


• Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen
pendukungnya disebut: Bundel voucher
• Keputusan penting dalam proses pengeluaran
kas adalah menetapkan apakah akan
memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk
pembayaran awal.
KEBUTUHAN INFORMASI

• Fungsi ketiga dari SIA adalah menyediakan


informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan.
• Kegunaan dalam siklus pengeluaran berarti
bahwa SIA harus memberikan informasi
operasional yang dibutuhkan untuk
melakukan fungsi berikut ini :
• Menetapkan kapan dan seberapa banyak
tambahan persediaan yang akan dipesan.
• Memilih pemasok yang tepat untuk pesanan.
• Memverifikasi akurasi faktur dari vendor.
• Memutuskan apakah diskon pembelian harus
dimanfaatkan.
• Mengawasi kebutuhan arus kas untuk
membayar kewajiban yang belum
diselesaikan.
• Sebagai tambahan, SIA harus memberikan
informasi evaluasi strategis dan kinerja berikut ini:
– Efisiensi dan efektivitas bagian pembelian
– Analisis kinerja pemasok, seperti pengiriman
tepat waktu dan kualitas.
– Waktu yang digunakan untuk memindahkan
barang dari area penerimaan ke produksi.
– Persentase diskon pembelian yang
dimanfaatkan
SIKLUS PENGELUARAN

ReOrder Point

Various Permintaan Pengendalian


departments barang persediaan

Pesanan barang
SIKLUS PENGELUARAN
Back Orders
Revenue
Order goods cycle

Purchase
order Needs

Inventory Vendor Production


cycle

Receiving Receive Receipt of goods


report goods

12-173
SIKLUS PENGELUARAN
RECEIVING
From purchasing From suppliers

Purchase Order Packing slip

Verify order,
A count, and
inspect
12-174
SIKLUS PENGELUARAN
ACCOUNTS PAYABLE

From From From


vendor purchasing stores

Purchase Receiving
Invoice order report

Compare, review,
verify N
accuracy
12-175
SIKLUS PENGELUARAN
CASHIER
From A/P A

Batch totals
Invoice
Receiving
report Compare and
Purchase reconcile
order
Disbursement Review and
voucher compute Batch
batch total total
12-176
PENGENDALIAN:
Tujuan, Ancaman, dan Prosedur
• Fungsi lain SIA adalah untuk memberikan
pengendalian yang cukup untuk memastikan
bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
– Transaksi diotorisasi dengan tepat, dicatat
dengan valid, dan akurat
– Aset (Kas, persediaan, dan data) diamankan
(dijaga) dari kehilangan atau pencurian
– Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan
efektif
PENGENDALIAN:
Tujuan, Ancaman, dan Prosedur
• Apakah ancamannya?
– Mencegah kehabisan dan atau keleihan
persediaan
– Meminta barang yang tidak dibutuhkan
– Membeli dengan harga yang dinaikkan
– Membeli barang berkualitas rendah
– Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
– Komisi (kick back)
– Menerima barang yang tidak dipesan
– Membuat kesalahan dalam penghitungan
– Mencuri persediaan
– Gagal memanfaatkan diskon pembelian
yang tersedia
– Kesalahan mencatat dan memasukkan data
dalam utang usaha
– Kehilangan data
PENGENDALIAN:
Tujuan, Ancaman, dan Prosedur

• Apakah prosedur pengendaliannya?


– Sistem pengendalian persediaan
– Analisis kinerja pemasok
– Persetujuan permintaan pembelian
– Batasi akses ke permintaan pembelian kosong
– Konsultasi daftar harga
– Pengendalian anggaran
– Gunakan daftar pemasok yang disetujui
– Persetujuan pesanan pembelian
– Pemesanan pembelian sebelum penomoran
– Larangan hadiah dari para pemasok
– Insentif ke semua rekening pengiriman
– Pengendalian akses phhisik
– Cek ulang akurasi faktur
– Pembatalan pengepakan voucher
MODEL DATA SIKLUS
PENGELUARAN
• Model data REA mengintegrasikan baik data
transaksi akuntansi tradisional dengan data
operasional
• Apa saja contohnya?
– Tanggal dan jumlah atas setiap pembelian
– Informasi tentang dimana barang disimpan
– Ukuran kinerja pemasok, seperti tanggal
pengiriman
12-182
MODEL DATA SIKLUS
PENGELUARAN
Partial REA Diagram of the Expenditure Cycle

Request
(1, N) goods
Request inventory (1, 1)
(1, N)
Fills
(1, N)
(1, N) (1, N) Order
Inventory Order inventory goods
12-183
MODEL DATA SIKLUS
PENGELUARAN
• Model diagram REA hubungan antara kegiatan
barang yang diminta dan pemesanan barang
dimodelkan sebagai hubungan banyak ke satu
• Mengapa ?
– Kadang-kadang perusahaan menerbitkan
pemesanan pembelian untuk permintaan
pembelian individu
– Pada waktu yang lain mengambil keuntungan
dari pemotongan volume dengan menerbitkan
satu pemesanan pembelian untuk satu set
permintaan
MODEL DATA SIKLUS
PENGELUARAN
Partial REA Diagram of the Expenditure Cycle
Order
goods
(0, N)

Order/Receive

(1, N)
(1, N)
Receive Receive
Inventory inventory goods
(1, N)
12-185
MODEL DATA SIKLUS PENGELUARAN
• Mengapa ada hubungan banyak ke banyak antara
kegiatan pemesanan barang dan penerimaan
barang ?
– Kadang-kadang para pemasok membuat
beberapa pengiriman terpisah untuk memenuhi
satu pesanan pembelian
– Lain waktu, Para pemasok mengisi beberapa
pesanan pembelian dengan satu pengiriman
– Kadang-kadang, para pemasok melakukan
pengiriman untuk mengisi penuh pesanan
pembelian tunggal
Siklus Produksi
Aktivitas Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas


bisnis dan operasi pemrosesan data terkait
yang terus terjadi yang berkaitan dengan
pembuatan produk.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

• Informasi akuntansi biaya yang akurat dan


tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh
apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya
Aktivitas Siklus Produksi

• Ada empat aktivitas dasar dalam siklus


produksi :
1.Perancangan Produk
2.Perencanaan dan Penjadwalan
3.Operasi Produksi
4.Akuntansi Biaya
Perancangan Produk (Aktivitas 1)

• Langkah pertama dalam siklus produksi


adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk
merancang sebuah produk yang memenugi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan,
dan fungsi, dan secara simultan
meminimalkan biaya produksi.
Perancangan Produk (Aktivitas 1)

• Dokumen dan prosedur:


• Aktivitas perancangan produk menciptakan
dua dokumen utama :
1 Daftar bahan baku
2 Daftar operasi
Perancangan Produk (Aktivitas 1)
• Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam
perancangan produk ?
– Para akuntan dapat memberikan informasi yang
menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat
mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.
– Memastikan bahwa SIA dirancang untuk
mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai
biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku
yang terkait gengan berbagai alternatif desain produk.
– Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan
dan jaminan yang terkait dengan produk yang ada dapat
berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)

• Langkah kedua dalam siklus produksi


adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah
mengembangkan rencana produksi yang
cukup efisien untuk memenuhi pesanan
yang ada dan mengantisipasi permintaan
jangka pendek tanpa menimbulkan
kelebihan persediaan barang jadi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)

• Apakah dua metode yang biasa dari perencanaan


produksi ?
1 Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)
2 Sistem produksi Just-in-time (JIT)
• MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya
bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas
produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk
memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
• Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan
persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)

• Dokumen, formulir dan prosedur:


– Jadwal induk produksi (MPS) menspesifikasikan
seberapa banyak produk akan diproduksi selama
periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus
dilakukan.
– Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah
bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi
pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan.
– Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang
pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu
perpindahan.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)

• Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam


perencanaan dan penjadwalan?
– Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan
dan melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik
perencanaan produksi perusahaan.
– Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih
antara MRP-II atau JIT untuk melihat manakah yang
lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan
produksi perusahaan.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)

• Langkah ketiga dalam siklus produksi


adalah produksi aktual dari produk.
• Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di
berbagai perusahaan.
• Apakah computer-integrated manufacturing
(CIM) itu ?
– Penggunaan berbagai bentuk Teknologi
Informasi dalam proses produksi.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah
penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses
produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan
oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4
segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk
digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran
produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk
menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang
muncul di laporan keuangan perusahaan.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Apakah dua jenis sistem akuntansi biaya itu?


1 Harga pokok pesanan
2 Harga pokok proses
– Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke
batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu.
– Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap
proses, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk
semua unit yang diproduksi.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan


atau proses hanya mempengaruhi metode yang
digunakan untuk membebankan biaya-biaya
tersebut ke produk, bukan pada metode
pengumpulan data.
• Bahan Baku :
– Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan
bahan baku memicu debit barang dalam proses untuk
bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Asumsi bahwa $15,000 persediaan bahan


baku digunakan.
• Apakah ayat jurnalnya ?
Persediaan dlm proses 15,000 -
Persediaan bahan baku - 15,000
Untuk mencatat pemakaian bahan baku
• Asumsi bahwa $1,000 bahan baku
dikembalikan ke persediaan.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Apakah ayat jurnalnya ?


Persediaan bahan baku 1,000 - Persediaan
dalam proses - 1,000 Untuk
mencatat pengembalian persediaan bahan baku
• Sebagian besar bahan baku diberi kode garis.
• Staf administrasi bagian persediaan menggunakan
terminal on-line untuk memasukkan data
penggunaan bagi barang yang tidak diberi kode
garis.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
• Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor):
• Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas
yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai aktivitas pekerja.
• Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang
digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas
pekerjaan tertentu.
• Para pekerja memasukkan data ini dengan
menggunakan terminal online di setiap bengkel
kerja pabrik.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Mesin dan Peralatan:


Ketika perusahaan mengimplementasikan
CIM untuk mengotomatisasi proses
produksi, proporsi yang lebih besar dari
biaya produksi berhubungan dengan mesin
dan peralatan yang digunakan untuk
membuat produk tersebut.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Overhead Pabrik :
• Apakah overhead pabrik itu ?
– Semua biaya produksi yang tidak secara
ekonomis layak untuk ditelusuri secara
langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Akuntansi untuk Aktiva Tetap :


• SIA juga dapat mengumpulkan informasi
mengenai gedung, pabrik, dan peralatan
yang digunakan dalam siklus produksi.
• Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk
memungkinkan pembaruan yang cepat dan
periodik atas database aktiva tetap.
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

Apakah informasi minimum yang seharusnya


dijaga mengenai aktiva tetapnya ?
-Nomor identifikasi – Nilai sisa yang
– Nomor seri diharapkan
– Lokasi – Metode penyusutan
– Beban penyusutan ke
– Biaya
tanggal
– Tanggal perolehan
– Perbaikan
– Nama dan alamat – Kinerja service
pemasok pemeliharaan
– Umur yg diharapkan
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur
• Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik
adalah untuk memberikan pengendalian yang
cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan
tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi
dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga
keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah
akan dicatat.
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur

4. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan


akurat.
5. Catatan yang akurat dipalihara dan dilindungi dari
kehilangan.
6. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien
dan efektif.
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur
• Apakah ancaman-ancamannya ?
– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan
aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data
– Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur
• Apakah prosedur pengendalian itu ?
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan
persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan
produksi dan ke dokumen pesanan produksi
yang kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal
Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur
– Dokumentasi internal perpindahan persediaan
– Pemisahan tugas yang memadai
– Otomatisasi data sumber
– Pengendalian edit entry data online
– Cadangan dan prosedur pemulihan bencana
– Laporan kinerja regular
– Biaya ukuran pengendalian kualitas
Kebutuhan Informasi dan Prosedur
• Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan
informasi yang berguna untuk mengambilan
keputusan.
• Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah
dibutuhkan oleh para pemakai internal dan
eksternal.
• Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya
awalnya telah didesain untuk memenuhi
permintaan pelaporan keuangan.
Kebutuhan Informasi dan Prosedur

• Apakah dua kritik utama dari sistem


akuntansi biaya tradisional ?
1.Alokasi biaya overhead tidak tepat
2.Ukuran kinerja tidak akurat
Kebutuhan Informasi dan Prosedur

Apakah pemecahan potensial kepada kritik


yang pertama ?
• Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
(ABC):
– ABC mencoba untuk menelusuri biaya ke
berbagai aktivitas yang menimbulkannya, dan
secara berurutan hanya mengalokasikan biaya-
biaya tersebut ke produk atau departemen.
Kebutuhan Informasi dan Prosedur
• Berikut ini adalah tiga perbedaan utama antara
ABC dan pendekatan tradisional ke perhitungan
biaya produk.
1. Overhead yang berhubungan dengan batch
2. Overhead yg berhubungan dengan produk
3. Overhead keseluruhan pabrik
• Dasar yang digunakan untuk mengalokasikan
biaya overhead pabrik adalah penggerak biaya.
• Apakah penggerak biaya itu ?
– Apapun yang memiliki hubungan sebab akibat dengan
biaya.
Kebutuhan Informasi dan Prosedur
• Apakah manfaat dari sistem ABC?
– Keputusan yang lebih baik
– Peningkatan pengelolaan biaya
• Data biaya yang lebih akurat menghasilkan bauran
produk serta keputusan penetapan harga yang
lebih baik.
• Data biaya yang lebih terinci dapat meningkatkan
kemampuan manajemen untuk mengendalikan
serta mengelola total biaya.
Kebutuhan Informasi dan Prosedur

• Apakah pemecahan potensial kepada kritik


yang kedua ?
– Penggabungan model data siklus produksi
Model Data Siklus Produksi

• Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya


dan pengambilan keputusan, data siklus produksi
harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah.
• Entitas barang dalam proses digunakan untuk
mengumpulkan dan merangkum data mengenai
bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang
digunakan untuk memproduksi barang.
Model Data Siklus Produksi

Sebagian Diagram REA Siklus Produksi

Pengeluaran (1, 1)
(1, N)
Bahan baku
Barang
(1, N) Dalam Proses
Operasi (1, 1)
Tenaga kerja (1, N)

Operasi
Mesin
Siklus Produksi

Pesanan
Pesananpelanggan
pelanggan Permintaan pembelian

Ramalan
penjualan Overhead
Siklus Siklus Siklus
pendapatan produksi biaya

Produk jadi Bahan baku


Siklus Produksi

Siklus
produksi
Harga Pokok Kebutuhan
Produksi BTKL tenaga
Laporan
Buku besar SDM
dan Manajemen Siklus penggajian
Sistem laporan
Siklus Produksi

Daftar bahan baku


Perancangan Perencanaan
Daftar operasi Dan
produk penjadwalan

BDP Kartu
Biaya pesanan dan
permintaan
Produk jadi
Akuntansi Operasi
biaya Kartu dan permintaan produksi
Model Data Siklus Produksi

• Apakah hubungan antara barang dalam


proses dan ketiga entitas itu ?
– Adalah satu-ke-banyak
• Dapat mencerminkan apakah dari hub.tsb.?
– Setiap proses produksi dapat mencakup
sejumlah pengeluaran bahan baku, operasi
tenaga kerja, dan operasi mesin.
– Setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses
produksi tertentu.
Model Data Siklus Produksi

Sebagian Diagram REA Siklus Produksi

Pegawai
(1, 1)
(1, N)
Pengawas
Model Data Siklus Produksi

• Apakah hubungan antara dua agen entitas?


– Banyak-ke-satu
• Dapat mencerminkan apakah dari hub.tsb.?
– Setiap pegawai ditugaskan ke supervisor
tertentu.
– Setiap supervisor bertanggungjawab untuk
banyak pegawai.

Anda mungkin juga menyukai