Lingkungan
Pengendalian
Istilah risk assessment atau penilaian resiko dapat dilihat dari sisi entitas dan auditor.
Entitas menilai resiko dari sudut pandang ancaman terhadap pencapaian tujuan entitas; diantaranya,
ialah menghasilkan laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material. Untuk itulah entitas
wajib merancang, mengimplementasikan, dan memelihara pengendalian internal. Dipihak lain, auditor
menilai resiko sebagai bagian dari proses auditnya.
Jika proses penilaian resiko pada entitas yang bersangkutan sudah sesuai dengan situasi
yang dihadapi entitas itu, maka PPRE ini mendukung auditor untuk menilai seberapa besarnya resiko
salah saji yang material dalam laporan keuangan yang diauditnya.
PPRE pada umumnya berurusan dengan hal-hal berikut :
1. Perubahan dalam lingkungan operasi entitas.
2. Pejabat atau karyawan senior yang baru bergabung dengan entitas.
3. Sistem (misalnya sistem informasi) yang baru atau yang mengalami perubahan besar-besaran.
4. Pertumbuhan yang cepat.
5. Teknologi baru.
6. Model bisnis, produk, atau kegiatan baru.
7. Restrukturisasi korporasi (termasuk akuisisi dan disvestasi).
8. Perluasan kegiatan diluar negri.
9. Terbitnya pernyataan akuntansi (accounting pronouncements) yang baru.
Aktivitas Pengendalian
– Tujuan dari sistem informasi dan komunikasi akuntansi suatu entitas adalah untuk
memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi
dalam suatu entitas dan untuk menjaga akuntabilitas aset-aset yang terkait. Sebuah
sistem informasi
komunikasi dan memiliki beberapa subkomponen, biasanya membentuk
akuntansi
kelompok transaksi
suatu seperti penjualan, retur penjualan, penerimaan kas, pembelian
dan lain- lain.
– Untuk memahami rancangan sistem informasi akuntansi auditor menentukan (1)
kelompok- kelompok transaksi utama suatu entitas, (2) bagaimana transaksi-transaksi
tersebut dimulai dan dicatat, (3) catatan akuntansi apa yang muncul dan sifat mereka,
dapat menangkap
(4) bagaiman kejadian-kejadian lain yang berpengaruh signifikan dalam laporan
sistem
keuangan, seperti penurunan dalam nilai aset, (5) sifat dan perincian proses
pelaporan keuangan yang diikuti, termasuk prosedur untuk memasukkan transaksi-
transaksi dan penyesuaian- penyesuaian dalam buku besar.
LANJUTAN
Pemantauan berkala (periodic monitoring) berupa evaluasi terpisah dari kegiatan yeng
sedang berjalan, misalnya yang dijalankan oleh audit internal dalam entitas besar, tidak lazim
dilakukan oleh entitas.
Kegiatan pemantauan oleh manajemen juga dapat meliputi penggunaan informasi dari pihak
eksternal yang mengindikasi masalah atau menyoroti area yang memerlukan penyempurnaan.
Contoh :
1. Keluhan (complaints) dari pelanggan;
2. Komentar dari lembaga pengatur seperti lembaga keuangan dan regulator; dan
3. Komunikasi mengenai pengendalian internal dari auditor dan konsultan eksternal.
Sumber Informasi untuk Pemantauan
Pengendalian internal merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas pengelolaan dari suatu perusahaan. Melalui pengendalian internal ini, pihak
manajemen dalam perusahaan dapat mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan efektivitas
perusahaan telah tercapai, masalah-masalah yang ada dalam perusahaan juga cara-cara
mengatasi masalah tersebut. Pengendalian internal perusahaan terdiri dari lima unsur atau
komponen, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, sistem informasi, kegiatan
pengendalian dan pemantauan atau pengawasan.