Anda di halaman 1dari 4

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERNAL

A. Pengenalan Pengendalian Internal


Pentingnya Pengendalian Intern
Pentingnya pengendalian internal bagi entitas, auditor independen, dan pihak
eksternal. Pentingnya pengendalian intern bagi manajemen dan auditor
independen telah diakui dalam literatur profesional selama beberapa tahun. Suatu
terbitan tahun 1974 oleh AICPA yang berjudul Internal control menyebutkan
faktor-faktor berikut yang berkonstribusi terhadap meluasnya pengakuan atas
pentingnya pengendalian intern.
 Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat kompleks dan
tersebar luas sehingga manajemen harus bergantung pada sejumlah
laporan dan analisis untuk mengendalikan operasi secara efektif.
 Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam system pengendalian intern
yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan
mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan
 Tidak praktis bagi auditor untuk melakukan audit atas kebanyakan
perusahaan dengan pembatasan biaya ekonomi tanpa menggantungkan
pada system pengendalian intern klien.
Definisi dan Komponen
Pengendalian intern (internal control) adalah suatu proses, yang dilaksanakan
oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang
dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan
pencapaian tujuan dalam kategori berikut :
 Keandalan pelaporan keuangan
 Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
 Efektivitas dan efisiensi operasi

Laporan COSO (committe of sponsoring organization) juga menekankan bahwa


Konsep Fundamental dinyatakan dalam definisi berikut:
 Pengendalian intern merupakan suatu Proses.
 Pengendalian intern dilakasanakan oleh orang pada berbagai tingkatan
organisasi, termasuk dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya.
 Pengendalian intern dapat diharapkan untuk menyediakan hanya
keyakinan yang memadai. Pengendalian intern diarahkan pada pencapaian
tujuan dalam kategori yang saling tumpang tindih dari pelaporan
keuangan, kepatuhan, dan operasi-operasi.

Laporan COSO, mengidentifikasi lima komponen pengendalian intern yang saling


berhubungan, yaitu :
 Lingkungan pengendalian (control invorenment)
 Penilaian resiko (risk assessment)
 Aktivitas pengendalian (control activities)
 Informasi dan komunikasi (information and communication)
 Pemantauan (monitoring)

Tujuan Entitas dan Pengendalian Intern yang Relevan dengan Suatu Audit
Keyakinan yang memadai dalam mencapai tiga kategori tujuan:
(1) keandalan dari informasi keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi dari operasi.

Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas


Consideration of Internal Control in a Financial Statement Audit, mengidentifikasi
keterbatasan yang melekat berikut yang menjelaskan mengapa pengendalian
intern, sebaik apapun ia dirancang dan dioperasikan, hanya dapat menyediakan
keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan pengendalian
suatu entitas.

 Kesalahan dalam pertimbangan.


 Kemacetan (breakdown).
 Kolusi (collusion).
 Penolakan manajemen (management override).
 Biaya versus manfaat (cost versus benefit).

Peran dan Tanggung Jawab


Beberapa pihak yang bertanggung jawab dan peran peran mereka adalah sebagai
berikut:
 Manajemen.
 Dewan direksi dan Komite Audit.
 Auditor internal.
 Personel entitas lainnya.
 Auditor independen.
 Pihak eksternal lainnya.

B. Komponen Pengendalian Internal

Lima komponen pengendalian intern yang saling berhubungan sebagai berikut :


1. Lingkungan pengendalian (control environment)
2. Penilaian resiko (risk assessment)
3. Informasi dan Komunikasi (information and comunication)
4. Aktivitas Pengendalian
5. Pemantauan (monitoring)
C. Pemrolehan Suatu Pemahaman Tentang Pengendalian Internal

Metodologi auditor dalam memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua


melibatkan tiga aktivitas utama, sebagai berikut :
 Memperoleh suatu pemahaman yang cukup mengenai komponen-
komponen pengendalian intern untuk merencanakan audit
 Menilai risiko pengendalian untuk setiap asersi signifikan yang terdapat
dalam saldo akun, golongan transaksi, dan pengungkapan komponen-
komponen dari laporan keuangan
 Merancang pengujian substantive untuk setiap asersi laporan keuangan
yang signifikan

Memahami Komponen Pengendalian Intern


1. Memahami lingkungan pengendalian. Auditor harus memahami substansi,
tidak hanya bentuk, dari kebijakan dan prosedur manajemen untuk
komponen ini.
2. Memahami penilaian risiko. Auditor harus waspada kepada pemahaman
manajemen mengenai risiko teknologi informasi dan respon terhadap
risiko tersebut.
3. Memahami informasi dan komunikasi.
System informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk
memahami :
 Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan terhadap laporan
keuangan
 Bagaimana transaksi tersebut dimulai
 Catatan akuntansi, dokumen pendukung, dan akun-akun spesifik dalam
laporan keuangan
 Pemrosesan akuntansi yang terlibat dalam pengerjaan transaksi
 Proses pelaporan keuangan yang digunakanMemahami aktivitas
pengendalian.Memahami pemantauan.
4. Memahami aktivitas pengendalian

D. Dokumentasi Pemahaman

Kuisioner : Terdiri dari serangkaian pertanyaan mengenai pengendalian intern


yang perlu dipertimbangkan auditor untuk mencegah salah saji yang material
dalam laporan keuangan
Bagan Arus: Suatu diagram skematik dengan menggunakan symbol-simbol
terstandarisasi, garis arus yang saling berhubungan, dan keterangan yang
menggambarkan langkah-langkah yang terlibat dalam memroses informasi
melalui system akuntansi.
E. Tabel Keputusan

Tabel Keputusan: Sebuah matriks yang digunakan untuk mendokumentasikan


logika dari suatu program computer. Biasanya memiliki 3 komponen penting,
yaitu:

1. Kondisi yang berhubungan dengan transaksi akuntansi


2. Tindakan yang diambil oleh program computer
3. Peraturan keputusan yang digunakan untuk mengatasi kondisi dengan tindakan
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai