Anda di halaman 1dari 3

TEORI ENTITAS DALAM TEORI AKUNTANSI

Teori entitas menurut teori ini perusahaan merupakan entitas yang terpisah dari
pemilik. Dari sudut pandang teori ini, informasi akuntansi lebih difokuskan pada unit usaha,
bukan kepada pemilik. Menurut Paton, teori entitas memiliki dua asumsi dasar, yaitu
investasi dan keputusan finansial adalah independen, dan nilai perusahaan tiak dipengaruhi
oleh struktu modal perusahaan. Selanjutnya, unit bisnis sebagai entitas memiliki eksitensi
yang terpisah dan berbeda dari pemilik. Unit bisnis memiliki sumber daya (aset) dan harus
bertanggung jawab kepada pemilik. Perusahaan harus menyajikan laporan keuangan kepada
pemilik sebagai sarana pertanggung jawaban pengelolaan perusahaan kepada pemilik,
berdasarkan paradigna tersebu, maka perumusan formula dasar akuntansi adalah aktiva
merupakansluruh kewajiban (Liability) ditambah dengan modal (Stocholders Equity).

Persamaan :

Aset = Ekuitas

Aset = Utang + Ekuitas Pemegang saham

(Buku Hani Wedi Apriyanti, S.E., M.Si., Ak., C.A. ; Teori Akuntansi Berdasarkan
Pendekatan Syariah).

Aset adalah pertumbuhan hak perusahaan; ekuitas menunjukkan sumber aset dan
terdiri dari utang dan ekuitas pemegang saham. Baik kreditor dan pemegang saham adalah
pemilik ekuitas, meskipun mereka memiliki hak yang berbeda terkait dengan income, kontrol
risiko, dan likuidasi. Jadi, income yang diperoleh merupakan properti entitas hingga
didistribusikan sebagai deviden kepada pemegang saham. Karena unit bisnis
bertanggungjawab untuk memenuhi klaim pemilik ekuitas, teori entitas disebut sebagai
“berpusat pada income” dan secara konsekuen berorientasi pada laporan laba rugi.
Akuntabilitas kepada pemilik ekuitas dicapai dengan mengukur kinerja operasi dan keuangan
perusahaan.

Dengan demikian, income merupakan peningkatan dalam ekuitas pemegang saham


setelah klaim pemilik ekuitas lainnya (sebagai contoh, bunga pinjaman jangka panjang dan
pajak penghasilan) telah terpenuhi. Peningkatan dalam ekuitas pemegang saham
dipertimbangkan sebagai income bagi pemegang saham hanya jika deviden telah
diumumkan.

Demikian halnya, laba yang tidak dibagi (undistribted profit) tetap menjadi milik
entitas karena mereka menunjukkan “corporation’s proprietary equity in itself”. Sebagai
catatan bahwa ketaatan yang kaku pada teori entitas mendikte bahwa pajak penghasilan dan
bunga pinjaman dianggap sebagai distribusi income dan bukan expenses. Akan tetapi
keyakinan umum dan interpretasi teori entitas, adalah bahwa bunga dan pajak penghasilan
adalah expenses.
Teori entitas merupakan teori yang paling dapat diterapkan pada perusahaan bisnis
bentuk korporat, yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Dampak teori entitas ditemukan
dalam beberapa terminologi teknik akuntansi yang digunakan dalam praktik.

a. teori entitas menyetujui pengadopsian penilaian sediaan LIFO ketimbang FIFO,


karena penilaian LFO dapat mencapai penentuan income yang lebih baik, dibanding
penerapannya dibawah teori proprietatary.
b. definisi umum revenue sebagai produk perusahaan dan expenses sebagai barang dan
jasa yang dikonsumsi untuk mendapatkan reuenue adalah konsisten dengan keasyikan
teori entitas akan indeks kinerja dan akuntabilitas pada pemilik ekuitas.
c. pembuatan laporan konsolidasi dan pengakuan kepentingan kelas minoritas sebagai
pemilik ekuitas tambahan juga konsisten dengan teori entitas. Akhirnya, baik teori
entitas, yang menekankan pada penentuan income bagi pemilik ekuitas secara
memadai, dan teori proprietary, yang menekankan pada penilaian aset yang memadai,
dianggap menyetujui pengadopsian nilai sekarang, atau penilaian berbasis selain kos
historis.

Sedangkan Teori entitas yang dikemukakan oleh Paton (1962) menyatakan bahwa
organisasi dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomi yang berdiri sendiri,
bertindak atas nama sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang
menanamkan dana dalam organisasi dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian
atau sudut pandang akuntansi. Dari perspektif ini, akuntansi berkepentingan dengan
pelaporan keuangan kesatuan usaha, bukan pemilik. Kesatuan usaha merupakan pusat
pertanggungjawaban dan laporan keuangan merupakan medium pertanggungjawabannya
(Suwardjono, 2005).
https://books.google.co.id/books?id=XvCDwAAQBAJ&pg=PA18&dq=teori+entitas&hl=id&sa=X&ved
=0ahUKEwiJ3OacnK3nAhUUILcAHdxWBlcQ6AEIKTAA#v=onepage&q=teori%20entitas&f=false

http://e-journal.uajy.ac.id/16898/3/EA208722.pdf

Anda mungkin juga menyukai