RERANGKA KONSEPTUAL
Menurut Belkaoui (1993), Rerangka konseptual diartikan sebagai teori akuntansi yang
terstruktur. Hal ini dikarenakan struktur kerangka konseptual sama dengan teori akuntansi yang
didasarkan pada penalaran yang sifatnya logis, yang mana dapat digambarkan dalam bentuk
hierarki dan terdiri dari beberapa tingkat :
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Rerangka Konseptual adalah suatu sistem
yang menunjukkan keterkaitan tujuan dan konsep fundamental yang diharapkan dapat
digunakan dalam pembentukan standar yang konsisten yang mampu menjelaskan arti, tujuan
serta keterbatasan akuntansi dan pelaporan. Fundamental (kaidah-kaidah pokok) adalah
konsep-konsep yang mendasari akuntansi keuangan, yankni yang menetukan kepada pemilihan
transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan
pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Tanpa rerangka konseptual akan sulit untuk menyusun standar dan mengevaluasi argumen
bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik di banding yang lain dalam tujuan tertentu.
Tanpa kerangka konseptual juga dapat menyebabkan penyusun standar akuntansi diperalat oleh
pihak tertentu untuk menghasilkan standar yang hanya menguntungkan pihak yang memperalat
tersebut. Dengan kata lain, kerangka konseptual melindungi seorang penyusun standar
akuntansi dari politisasi untuk kepentingan tertentu.
Terdapat dua model rerangka konseptual yang berlaku secara umum dan universal, yaitu :
SFAC No. 1: Pelaporan keuangan diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat bagi
investor dan kreditor dan pemakai lainnya untuk pengambilan keputusan investasi, kredit
dan keputusan yang sejenis.
Teori akuntansi → sistem akuntansi → prediksi model yang digunakan → model keputusan