Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rita Dwiyanti (16013114)

Prodi/Fakultas : Akuntansi/Ekonomi dan Bisnis


Mata Kuliah : Teori Akuntansi

RERANGKA KONSEPTUAL

A. Pengertian Rerangka Konseptual

Menurut Belkaoui (1993), Rerangka konseptual diartikan sebagai teori akuntansi yang
terstruktur. Hal ini dikarenakan struktur kerangka konseptual sama dengan teori akuntansi yang
didasarkan pada penalaran yang sifatnya logis, yang mana dapat digambarkan dalam bentuk
hierarki dan terdiri dari beberapa tingkat :

1. Tingkat Teori Tertinggi


Kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan.
2. Tingkat Selanjutnya
Kerangka konseptual mengidentifikasikan dan mendefinisikan karakteristik kualitatif
dari informasi keuangan dan elemen yang ada pada laporan keuangan
3. Tingkat Operasional yang Lebih Rendah
Kerangka konseptual berkaitan dengan prinsip dan aturan tentang pengukuran dan
pengakuan dari elemn elemen yang ada pada laporan keuangan.

Sedangkan menurut (Benston, Carmichael et al, 2007) FASB mendefinisikan Rerangka


Konseptual merupakan suatu yang koheren tentang tujuan dan konsep dasar yang saling
berkaitan yang diharapkan dapat menghasilkan standar standar yang konsisten dan
memberikan pedoman tentang jenis, fungsi dan keterbatasan akuntansi dan pelaporan
keuangan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Rerangka Konseptual adalah suatu sistem
yang menunjukkan keterkaitan tujuan dan konsep fundamental yang diharapkan dapat
digunakan dalam pembentukan standar yang konsisten yang mampu menjelaskan arti, tujuan
serta keterbatasan akuntansi dan pelaporan. Fundamental (kaidah-kaidah pokok) adalah
konsep-konsep yang mendasari akuntansi keuangan, yankni yang menetukan kepada pemilihan
transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan
pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

Tanpa rerangka konseptual akan sulit untuk menyusun standar dan mengevaluasi argumen
bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik di banding yang lain dalam tujuan tertentu.
Tanpa kerangka konseptual juga dapat menyebabkan penyusun standar akuntansi diperalat oleh
pihak tertentu untuk menghasilkan standar yang hanya menguntungkan pihak yang memperalat
tersebut. Dengan kata lain, kerangka konseptual melindungi seorang penyusun standar
akuntansi dari politisasi untuk kepentingan tertentu.

B. Peran Rerangka Konseptual


 Sebuah teori terstruktur dari akuntansi
 menyatakan lingkup dan tujuan pelaporan keuangan
 mengidentifikasi dan mendifinisikan karakteristik kualitatif informasi keuangan dan
elemen dasar akuntansi
 berkaitan dengan prinsip-prinsip, aturan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
laporan

C. Model Rerangka Konseptual

Terdapat dua model rerangka konseptual yang berlaku secara umum dan universal, yaitu :

1. Rerangka Konseptual Menurut FASB (Financial Accounting Standards Board)


FASB merupakan organisasi yang berfungsi untuk menetapkan standar akuntansi
keuangan yang mengatur penyusunan laporan keuangan oleh entitas nonpemerintah
secara kredibel, akurat dan sesuai standar penyajian laporan keuangan.

Rerangka konseptual menurut FASB :


• Tujuan Pelaporan Keuangan bagi organisasi bisnis dan organisasi non laba •
Karakteritik kualitatif informasi akuntansi • Elemen laporan Keuangan • Kriteria
pengakuan dan pengukuran • Pengguaan laporan arus kas dan informasi nilai sekarang
untuk pengukuran.

2. Rerangka Konseptual Versi IASB (International Accounting Standards Board)


IASB yang tadinya bernama IASC (International Accounting Standards Comitte),
merupakan badan penetapan standar independent untuk sektor pribadi yang didirikan
pada 1973 oleh organisasi akuntansi profesional disembilan Negara dan
direkstrukturisasi pada tahun 2001.

Rerangka konseptual menurut IASB :


Definisi tujuan laporan keuangan • Identifikasi karakteristik kualitatif yang
memberikan manfaat pada informasi akuntasi • Definisi elemen dasar laporan
Keuangan beserta konsep pengakuan dan pengukuran.

D. Tujuan Rerangka Konseptual

SFAC No. 1: Pelaporan keuangan diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat bagi
investor dan kreditor dan pemakai lainnya untuk pengambilan keputusan investasi, kredit
dan keputusan yang sejenis.

Tujuan informasi tersebut harus bermanfaat untuk: • Keputusan ekonomik • Memprediksi


prospek arus kas • Mengetahui sumberdaya, klaim atas sumberdaya serta perubahannya
dari suatu badan usaha.

E. Pengembangan Rerangka Konseptual


1. Penetapan standar berdasarkan prinsipal dan ketentuan
2. Informasi untuk pengambilan keputusan dan pendekatan teori keputusan

Proses pengambilan keputusan :

Teori akuntansi → sistem akuntansi → prediksi model yang digunakan → model keputusan

Anda mungkin juga menyukai