Anda di halaman 1dari 25

PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN TOTEBAG KREATIF

SOLUSI PENGURANGAN KANTONG PLASTIK

TUGAS KELOMPOK

Diajukan untuk memenuhi nilai akhir pada mata kuliah

Penelitian Sistem Informasi

1. Rizkia Nur Zamil 11220904


2. Khofifah Ramadhan 11220901
3. Dadi Nugraha 11220980
4. Dede Setiadi Alawi 11220892

Dosen Mata Kuliah : Abdul Rahman K,MM.Kom

Kelas : 11.7B.10

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknikan Informatika

Universitas Nusa Mandiri

Tahun 2023
KATA PENGANGTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat beserta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

proposal dengan tema “Perancangan Sistem Penjualan Totebag Kreatif Solusi

Pengurangan Kantong Plastik ”. Penulisan proposal ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Penelitian Sistem Informasi.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Abdul Rahman Kadafi, M.Kom

selaku dosen mata kuliah ini yang telah membimbing dalam proses pembelajaran dan

tak lupa banyak terima kasih kepada teman-teman anggota kelompok yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini secara langsung maupun tidak.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kata

sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen kami demi

lebih baiknya penyusunan proposal selanjutnya.

Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri

maupun kepada pembaca pada umumnya.

Jakarta, 9 Juni 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANGTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................8

1.3 Luaran Kegiatan......................................................................................................8

1.4 Manfaat Kegiatan....................................................................................................8

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA..........................................................10

2.1 Kondisi Umum Lingkungan..................................................................................10

2.2 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar............................................................10

2.3 Pesaing dan Peluang..............................................................................................13

2.4 Analisis Ekonomi...................................................................................................13

BAB III METODE PELAKSANAAN.................................................................................16

3.1. Input.......................................................................................................................16

3.2. Proses Produksi......................................................................................................17

3.3. Output.....................................................................................................................17

3.4. Tahap Pengemasan................................................................................................17

3.5. Tahap promosi/ penjualan....................................................................................19

3.6. Pencapaian tujuan program.................................................................................20

BAB IV JADWAL KEGIATAN...........................................................................................24

BAB V PENUTUP.................................................................................................................25

5.1 Kesimpulan...................................................................................................................25

5.2 Saran.............................................................................................................................25

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Poster Lipat Lipet...................................................................................................

Gambar 2 Motif Tas 1.............................................................................................................

Gambar 3 Motif Tas 2.............................................................................................................

Gambar 4 Poster.....................................................................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan kantong plastik yang cenderung mengalami peningkatan, akan

meningkatkanjumlah sampah plastik. Sampah plastik merupakan sampah berbahaya

karena sifatnya yang sulit terurai secara biologis. Pengelolaan sampah di Indonesia

sudah diatur dalam UU No 18Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012. Selain dengan

penggunaan plastik biodegradable, penurunan jumlah penggunaan kantong plastik

dapat dilakukan dengan menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Kebijakan

ini dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

melalui surat edaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah,Limbah dan Bahan

Berbahaya dan Beracun. Isi dari kebijakan ini menghimbau masyarakat untuk

membawa alternatif kantong plastik saat berbelanja atau jika masyarakat tidak

membawa kantong plastik belanjaan, pelaku ritel akan mengenakan harga pada

kantong plastik yang diminta masyarakat saat belanja. Kebijakan ini sudah banyak

diterapkan di beberapa negara dan berhasil menurunkan jumlah penggunaan kantong

plastik secara signifikan. Di Indonesia, uji coba penerapan kebijakan ini dilakukan

mulai 21 Februari 2016hingga 5 Juni 2016 di 22 kota. Dana yang terkumpul dari

hasil penjualan kantong plastik merupakan dana publik yang nantinya digunakan

untuk kegiatan pengelolaan sampah. Dengan penerapan kebijakan ini diharapkan

dapat mengurangi penggunaan kantong plastik di Indonesia, seperti pada negara-

negara lain yang sudah menerapkan kebijakan ini sebelumnya.

5
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai

saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah factor

pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang

berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk

membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi

persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.

Rata- rata kantung plastik digunakan hanya25 menit. Tetapi untuk hancur dan terurai

di alam dibutuhkan hingga 500 tahun. Ini jadi masalah serius. Plastik adalah barang

yang sudah sangat lekat dengan masyarakat karena praktis dan kedap air sehingga

aman untuk barang bawaan. Efek bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan terlalu

banyak plastik yaitu pada lingkungan. Plastik tergolong benda yang sangat sulit

terurai dan memerlukan puluhan tahun untuk bisa terurai. (Masyarakat & Service,

2022).

Penggunaan barang berbahan dasar plastik saat ini sudah menjadi suatu

kebutuhan dalamkehidupan manusia dan menjadi budaya di kalangan masyarakat.

Hal tersebut karena bahan plastik memiliki berbagai fungsi dan dapat memenuhi

keperluan masyarakat. Apalagi dengan dukungan teknologi terkini yang telah banyak

menghasilkan plastik dengan berbagai variasi mulai dari bentuk, ukuran, warna, dan

motif yang menarik. Plastik sudah familiar dalam kehidupan manusia, sehingga

seakan-akan dunia tanpa bahan ini akan mengalami kesulitan. Hingga saat ini, sudah

dapat dipastikan bahwa barang berbahan plastik sudah mudah ditemukan (Oosten,

2017). Masyarakat dari berbagai usia secara tidak langsung telah dididik untuk

menggunakan segala bentuk plastik untuk memenuhi kebutuhan mereka dan tentu

saja hal ini akan menyebabkan penurunan budaya penggunaan plastik kepada

generasi- generasi berikutnya. (Khoirunnisa & Kadarohman, 2022)

6
Alih Alih menggunakan tas jenis totebag sebagai alat untuk membawa barang-

barang yang telah dibeli. Penggunaan totebag pun tidak hanya dapat dimanfaatkan

dalam transaksi jual beli saja, totebag juga dapat digunakan untuk membawa

keperluan dan barang-barang yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari.

Kemudahan penggunaan totebag dapat ditemukan darimodel tas itu sendiri. Totebag

merupakan jenis tas yang sederhana, dengan menggantungkannya ke salah satu

pundak, para pengguna dapat membawa barang-barang yang diperlukan dengan

sangat mudah dan efisien. Bentuknya yang dapat dikatakan sangat mirip dengan

plastik juga dapat menjadikan totebag sebagai sarana yang memiliki fungsi beragam.

Mulai dari berbelanja sampai bekerja, tas jenis ini dapat digunakan sebagai alat

untukmembawa barang bawaan selama sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh

totebag itu sendiri.(MUAFIAH, 2019).

Perkembanangan usaha online semakin cepat sejalan bersama kemajuan

teknologi di sebuah negara, Seperti perkembangan perusahan e-commerce yang

begitu cepat dimana perusahaan konvensional mulai beralih ke penjualan online dan

mulai berkompetisi untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Seiring

dengan ketatnya persaingan, Perusahaan diharuskan lebih kreatif dalam menjalakan

strategi promosi dalam penjualan produknya. Banyak juga perusahaan ataupun

penjual terhambat dalam memasarkan produk penjualannya karena tidak ada

keinginan kuat dan keberanian untuk beralih dari penjualan konvensional ke

penjualan online yang dimana mayoritasnya sudah menggunakan penjualan berbasis

website. Jika tidak mampu beradaptasi akan mengakibatkan menurunya kepercayaan

pelanggan terhadap perusahaan. Perusahaan harus menyadari bahwa teknologi

internet sangat beperan penting dalam berjalannya sebuah usaha karena dapat

memberikan kemudahan bagi pengusaha maupun cutomer.

7
Media sosial sebagai jembatan penghubung utama sarana promosi dalam

penjualan online, Media sosial juga berhasil menjadi daya tarik guna meningkatkan

keinginan cutomer untuk beralih pada sistem penjualan online. Sehingga, banyak

usaha berjalan tanpa adanya toko fisik yang tentunya dapat mengurangi anggaran

biaya. Bisnis penjualan online tersebut semakin berkembang terutama di Indonesia

dan salah satunya produk fashion seperti berbagai macam produk tas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telaih diuraikan, maka permasalahan yang

akan dibahas adalah :

1. Bagaimana cara menginovasi produk agar lebih menarik peminat oleh

masyarakat ?

2. Bagaiman membuat totebag yang dibuat dengan kreatid agar lebih memiliki

daya tarik penjualan ?

1.3 Luaran Kegiatan

Luaran kegiatan yang diharapkan dari usaha totebag ini adalah melakukan

inoivasi produk dari totebag yang dibuat lebih menarik agar pembelian dengan

mempertahankan ciri khasnya dan dapat mengurangi limbah plastik.

1.4 Manfaat Kegiatan

Dengan mengahasilkan produk dari totebag diharapkan dapat menarik daya

tarik jual totetag terhadap pengurangan sampah plastik lebih semakin meningkat dan

dapat menambah nilai produk dengan adanya branding dari segi warna dan motif

dalam kemasan inj dapat membedakan produk dengan produk pesaing, totebag ini

dapat mengindentifikasikan bahwa sebuah produk berbeda dengan produk lainnya.

8
Identifikasi produk totebag juga bermanfaat dalam iklan dan promosi. Dan maaft

didapat dalam kegiatan ini yaitu:

1. Mengembangkan inovasi produk dan motif terbaru dari totebag.

2. Mengubah dari segi motif menjadi lebih menarik agar cocok digunakan

semua kalangan.

3. Mengembangkan produk dan motif agar lebih dikenal disemua kalangan

untuk totebag.

4. Menciptakan inovasi produk motif totebag yang lebih menarik dikalangan

masyarakat.

9
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan

Melakukan inovasi pada sebuah usaha dirasa sangat perlu untuk meningkatkan

total penjualan dan juga tingkat pelopora dikalangan konsumen. Alasan kami

melakukan peningkatkan dalam hal pengurangan sampah plastik ( Totebag ) adalah

untuk meningkatkan nilai jual kami di pasar, sehingga menghasilkan lebih banyak

profit. Pengingat konsumen kepada merk ( Brand) Kami.

Selain melakukan inovasi dibagian pengemasan ( packaging), kami juga

melakukan inovasi dibagian produksi produk kami, yaitu dengan varian motif,

meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk totebag lipat lipet.

Dengan adanya peningkatkan didalam motif warna dan totebag pengurangan

sampah plastik pada toko kami, diharapkan dapat untuk meningkatkan jangkauan

konsumen kami. Kami juga akan memasarkan dan memasang boot ditempat ramai,

atau seperti sosial media lainnya seperti. Iklan, instagram dan juga event-event bazar

dan festival.

2.2 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar

Dalam melakukan analisis potensi sumber daya dan peluang pasar, kami

menggunakan analisis STP atau (Segmenting, Targetting dan Positioning) sebagai

berikut :

a) Segmenting (Mapping Market)

Segmenting merupakan pembagian atau pengelompokan kondisi pasar

yang heterogen menjadi homogen dengan berbagai karakteristik. Menurut

griffin (2006), segmentasi merupakan proses membagi pasar keseluruhan suatu

10
produk atau jasa kedalam beberapa segmen yang memiliki kesamaan dalam hal

minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Dengan

melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif

sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Segmenting yang kami lakukan adalah dengan memilah berdasarkan

demografi, geografis,psikografis dan prilaku konsumen.

a. Demografi

Secara demografi, kami akan memasarkan produk kepada masyarakat

umum. Dan memasarkan melakukan media sosial lainnya.

b. Geografis

Wilayah pasar utama dari produk motif totebag penjualan online seperti

instagram.

c. Psikografis

Kami akan memasarkan produk kami ke motif totebag pengurangan

sampah ini dengan gaya hidup yangmempermudah agar tidak banyak

sampah plastik, serta kepada konsumen yang ingin berbelanja atau

berpergian bisa menggunakan tas dari totebag

d. Perilaku konsumen

Totebag saat ini sudah banyak dan bervariasi motif dan warna, banyak

dari produk totebag ini dapat dipasaran yang dengan bahan tidak

berkualitas. Tidak sedikit konsumen khawatir dengan hal ini. Maka

produk kami yang dibuat dengan bahan bahan yang lebih menarik dan

berkualitas menjadi solusi bagi konsumen.

b) Targetting

11
Targeting adalah mengevaluasi beragam segmen untuk
memutuskan

segmen mana yang menjadi target market. Serangkaian program

pemasaran yang

dilakukanharus sesuai dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak

dituju. Ketika menetapkan pasar sasaran, kami juga harus

mengembangkan ukuran dan daya tarik segmen baru kemudian memilih

pasar sasaran yang diinginkan. Kegiatan-kegiatanuntuk menetapkan

pasar sasaran meliputi evaluasi segmen pasar dan memilih segmen.

Target totebag bermotif ini kami ditujukan kepada masyarakat luas

dari semua kalangan dan yang berada di sekitar masyarakat,pusat

perbelanjaan, dan kawasan yang ramai. Selain itu produk kami dapat

diterimaoleh semua kalangan karena terbuat dari bahan yang tebal yang

berkualitas.

c) Positioning

Positioning atau penempatan produk merupakan upaya untuk

menempatkan posisi produk dalam menghadapi persaingan.

Pengembangan strategi pemasaran ini bertujuan untuk mempengaruhi

tentang bagaimana suatu segmen pasar tertentu menilai produk maupun

jasa ketika dibandingkan dalam kompetisi pasar. Sementara, dalam

menentukan posisi pasar Anda harus menunjukkan bahwa produk bisa

dibedakan dari kompetitornya.

Produk yang kami tawarkan berbeda dengan Penjuanlan lainnya

karena packaging kami berbeda dengan totebag motif yang dikemas

12
dengan unik juga agar menarik perhatian masyarakat untuk

mencobanya memesannya. Dan menjadi ciri khas tersendiri untuk

produk kami.

2.3 Pesaing dan Peluang

Usaha totebag saat ini terbilang cukup ramai. Namun pada umumnya totebag

tidak berisi kantong di bagian dalam sehingga menyulitkan konsumen untuk

menyimpan barang penting. Untuk dapat bersaing dengan usaha sejenis, penulis telah

memberikan nilai tambah pada tas kain perca ini berupa gambar dan biografi

pahlawan.

Berdasarkan hasil observasi, banyak masyarakat menggunakan totebag karena

sifatnya yang praktis. Saat ini totebag bisa dikatakan sebagai barang esensial bagi

masyarakat terutama saat berbelanja. Hal inilah yang menyebabkan penulis yakin

akan keberlanjutan usaha ini.

2.4 Analisis Ekonomi

Rekapitulasi pelaksanaan dan biaya penjualan dilakukan secara langsung

kepada pembeli dan harga 1 buah totebag Rp 20.000.

• Inventasi Awal :

Kain kanva blacu 20 buah @ Rp 7.000 Rp 140.000

Penggaris I buah @ Rp 10.000 Rp 10.000

Gunting 10 buah @ Rp 5.000 Rp 50.000

Benang 10 buah @ Rp 3.000 Rp 30.000

Setrikaan 1 buah @ Rp 250.000 Rp 250.000

Pensil 1 pack @ Rp 12.000 Rp 12.000

Mesin Jahit 1 buat @ Rp 2.000.000 Rp 2.000.000

Kuas pewarna 10 buah @ Rp 7.000 Rp 70.000

13
Pewarna kain 20 buah @ Rp 14.000 Rp 280.000

Total Rp 2.842.000

• Penyusutan Aktiva per tahun


No Nama Aktiva Umur ekonomis Penyusutan per tahun
( tahun)

1 Setrika 4 62.500

2 Mesin jahit 4 500.000

TOTAL 562.500

• Biaya Bahan Baku (Kain Kanva Blacu + Benang + Pewarna Kain)

@ Rp 2.250.

• Biaya produksi @ Rp 2.000/ barang

• Biaya operasional :

o Listrik Rp 100.000/ Bulan

o Penyusutan/ bulan Rp 46.875

Analisis pendapatan

Produksi : 200 Totebag

Terjual : 200 Totebag

Harga 1 buah totebag : Rp 20.000

Hasil penjualan : 200 x Rp 20.000 = Rp 4.000.000

Buaya Bahan Baku : 200 x Rp 2.250 = Rp 450.000

Biaya produksi : 200 x Rp 2.000 = Rp 400.000

Biaya operasional : Rp 146.875

14
• Analisis kelayakan usaha

Keuntungan = Pendapatan – ( total biaya produksi + total biaya operasional

= Rp 4.000.000 – ( Rp 850.000 + Rp 146.875)

= Rp 3.003.125

• Analisis R/C ( Revenue / cost )

R/C = pendapatan( Revenue ) / ( total biaya + total biaya operasional )

= Rp 4.000.000 / Rp 996.875

= 4,01

15
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Input

Penulis melakukan survey pasar terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi

sebelum penulis melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap produksi, melakukan

survey pasar ini sebagai langkah awal, dan merencanakan tujuannya adalah

untuk mengetahui kondisi pasar, minat konsumen melihat beberapa produk

sejenis bisa menentukan harga disesuaikan dengan harga pasar agar produk kami

tidak terlalu tinggi dan rendah.

Selanjutnya yang penulis lalukan setelah survey pasar adalah kelayakan

terhadap usaha yang akan penulis jalankan. Studi kelayakan dilakukan untuk

mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek menguntungkan dan memiliki

prospek jangka panjang. Dalam tahap ini, ekonomi sangat penting untuk melihat

keuntungan kedepannya. Tahap terakhir adalah pemilihan bahan dan penyediaan

tempat serta sarana prasana untuk menunjang proses produksi.

16
3.2. Proses Produksi

1. Membuat desain kain yang akan dibuat.

2. Potong kain kain dan bahan agar memiliki ukuran yang sama, kemudian

satukan dengan dijahit.

3. Potong karton sesuai dengan pola tas yang akan diproduksi.

4. Tempelkan potongan karton pada kain perca dan gambar menggunakan kapur

atau pensil jahit.

5. Gunting lembaran kain tas mengikuti pola yang sebelumnya telah

dipersiapkan. Lebihkan 2 cm dari ukuran pola untuk lipatan.

6. Jahit pola polyester pada tas kain.

7. Pasang resleting dan sablon sisi depan dengan gambar yang menarik dan sisi

belakang dengan tulisan sesuai dengan sablonan.

8. Tas kain sudah siap digunakan.

3.3. Output

Output dari produksi ini yang dibuat dalam program kreativitas mahasiswa ini adalah

tas kain blacu dengan desain yang menarik , dapat memikat masyarakat adalah tas kain

blacu atau perca. Serta memiliki kantong khusus pada bagian dalam tasnya untuk

tempat meletakkan hand sanitizer. Masker , tissu , dan gawai (handphone). Tas kain

blacu atau perca ini dapat digunakan sebagai buah tangan para wisatawan.

3.4. Tahap Pengemasan

Tahapan ini akan dilaksanakan pada saat produksi tas kain blacu atau perca telah selesai

dilakukan. Tahap evaluasi berisi laporan kegiatan mulai dari tahap pra produksi sampai pada

tahap produksi dalam jangka waktu tertentu. Tahap evaluasi ini dibuat berdasarkan

keuntungan yang diperoleh, sehingga diperoleh data yang akurat. Berikut poster nya yaitu :

17
GAMBAR 1 POSTER TOTEBAG

18
GAMBAR 2 POSTER TOTEBAG

3.5. Tahap promosi/ penjualan

Proses pengenalkan produk totebag bermotif yang dijual ke masyarakat

sekitar dan platform marketplace yang ada saat ini. Seperti Tokopedia, Shopee,

dll. Karena selain menargetkan pasar pembeli offline, kami juga menargeykan

pangsa pasar pembeli tanpa harus bersusah payah keluar semua. Semua transaksi

pembelian bisa dilakukan secara online. Tanpa mengurangi motif pada totebag

yang dijual karena selain menargetkan pasar pembeli offline, kami juga

menargetkan pangsa pasar menargetkan pangsa pasar online. Karena

memudahkan pembeli tanpa susah payah keluar semua.

19
3.6. Pencapaian tujuan program

a. Branding Produk
Terdapat beberapa alasan mengapa merek sangat penting bagi keberhasilan

usaha kecil, diantaranya adalah:

1. Merek membedakan produk dengan produk pesaing. Merek dapat

mengidentifikasi bahwa sebuah produk berbeda dengan produk lainnya.

Identifikasi produk juga bermanfaat dalam hal iklan dan promosi.

2. Menambah nilai produk, konsumen melihat merek sebagai sebuah tolok

ukur dan menambah nilai sebuah produk.

3. Merek bisa menambah image sebuah produk. Konsumen juga cenderung

memilih produk yang bermerek karena lebih bisa dipercaya, asal-usul

produk bisa diusut.

4. Merk bisa menjadi salah satu kiat sukses untuk membangun bisnis.

Produk yang baik lebih mudah dikenal jika memiliki merek tertentu.

Oleh karena itu telah di desain merek (brand) untuk produk totebag

tersebut.

Berikut adalah desain merek terbaru untuk produksi Totebag

Lyang telah dibuat :

20
GAMBAR 2 MOTIF TAS 1

GAMBAR 3 MOTIF TAS 2

21
GAMBAR 4 POSTER

22
b. Pemasaran Produk

1. Proses penjualan menggunakan sistem penjualan langsung ke lingkungan

sekitar, dengan membuka stand atau melalui warung-warung terdekat

dengan sistem konsinyasi. Kemudian melakukan penjualan melalui market

place yangtersedia saat ini.

2. Mengadakan expo produk sekaligus menjual langsung produk ke

konsumen yang dating. Disertai promo-promo yang akan menarik minta

konsumen

untuk membeli.

3. Aktif dimedia social sebagai sarana untuk dekat dengan konsumen, agar

targetpangsa pasar tetap terjaga, dan memiliki layanan costumer service

yang responsive untuk menjawab pertanyaan yang diajukan konsumen.

23
BAB IV

JADWAL KEGIATAN

Bulan
No Jenis Kegiatan Person Penanggung-jawab
1 2 3
Pengumpulan data dan ✓ Ketua kelompok
1
penyusunan laporan
Riset bahan dan cara ✓ ✓ Ketua kelompok
2
pembuatan
Pelaksanaan ✓ ✓ Ketua kelompok
3
pembuatan produk

4 Pengujian produk ✓ Ketua kelompok

24
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Membuat kain totebag sebagai kantong plastik dan melakukan pelatihan pembuatan

kantong totebag pada masyarakat, khususnya pada pemuda wirausaha. Dengan

mengembangkan ide usaha tote bag ramah lingkungan sebagai alternatif pengganti kantong

plastik , dan Menjual tote bag secara online atau offline untuk memudahkan akses bagi

konsumen yang membuat kampanye sosial pengurangan kantong plastik dengan media eco

bag yang didukung dengan desain grafis yang menarik, dapat Mendorong kreativitas

mahasiswa dalam mengembangkan kerajinan tas kain perca sebagai alternatif pengganti

kantong plastik dengan Melakukan pelatihan dalam mengolah sampah, seperti kantong

semen dan plastik, menjadi produk kreatif untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesehatan

5.2 Saran

Dari saran-saran di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem penjualan

totebag kreatif dapat dilakukan dengan mengembangkan ide usaha tote bag ramah

lingkungan, melakukan pelatihan pembuatan tote bag pada masyarakat, menjual tote bag

secara online atau offline, membuat kampanye sosial pengurangan kantong plastik,

mendorong kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan kerajinan tas kain perca, dan

melakukan pelatihan dalam mengolah sampah menjadi produk kreatif. Dengan melakukan

hal-hal tersebut, diharapkan dapat membantu mengurangi penggunaan kantong plastik dan

menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

25

Anda mungkin juga menyukai