Anda di halaman 1dari 101

KONTRAK PERKULIAHAN

APSI merupakan mata kuliah KBK (Kurikulum Berbasis


Kompetensi)
Pertemuan 1-6, dosen memberi materi matakuliah.
Pertemuan 7, dosen memberikan QUIZ / review materi
Pertemuan 8, dilaksanakan UTS untuk pertemuan 1-6
Pertemuan 9-14, mahasiswa mempresentasikan tugas
pembuatan KKP secara berkelompok.
Materi KKP dibuat dalam bentuk tulisan dan sebagai bukti
bahwa mahasiswa Riset/PKL, maka mahasiswa wajib
menyertakan video profil perusahaan maupun pada saat
wawancara.
SILABUS
PERTEMUAN POKOK BAHASAN KETERANGAN
1 Terminologi analisa sistem dan Konteks Dasar DFD

2 DFD Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


3 Rancangan Output dan Rancangan Input
4 Kamus Data dan Struktur Kode
5 Analisa Perancangan Program
6 Analisa Biaya dan Manfaat
7 Penjelasan KKP dan Review serta Quiz
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
9 Studi Kasus
10 Studi Kasus
Tugas Melakukan Riset di perusahaan dan membuat Laporan hasil
UAS analisa di perusahaan tersebut
(Presentasi) Tugas UAS dikerjakan perorangan / kelompok (max 10
orang)
Melampirkan keterangan riset/pkl
Mahasiswa wajib merekam di video pada saat melakukan
wawancara di perusahaan tersebut. Hasil rekaman dibuat
dalam format CD
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampu menganalisa dan mengambarkan Sistem
Informasi yang berjalan pada Perusahaan serta membuat
Laporan dari hasil analisa tersebut dan dapat mempresentasikan
hasil analisa secara berkelompok.
Isi dari Laporan tersebut antara lain:
A. Profil Perusahaan
1.Data tentang Perusahaan
2.Visi dan Misi Perusahaan
3.Sejarah Perusahaan
4.Struktur Organisasi
B. Analisa Sistem Informasi Perusahaan/Organisasi
1. Menjelaskan prosedur Sistem berjalan di Perusahaan
2. Mengobservasi dan mempelajari dokumen-dokumen yang terkait
dengan subsistem yang dianalisa.
3. Menjelaskan permasalahan/kendala di Perusahaan

Catatan:
Untuk kelengkapan outline dapat dilihat pada Outline KKP
Komposisi Penilaian Presentasi dan Makalah
Analisa Perancangan sistem Informasi

A. Presentasi Makalah (2
(20 %) Nilai 100
a. Penampilan, kerapihan (5%)
b. Sarana pendukung presentasi (5%)
c. Sistematika penyajian presentasi (10%)
B. Materi Makalah (50 %)
a. Landasan Teori (15%) Nilai 100
b. Ruang Lingkup dan Permasalahan (15%)
c. Penguasaan Materi (20%)
C. Teknis Penulisan Makalah (3
(30 %)
a. Relevansi antara Judul dengan Isi materi (10%)
Nilai 100
b. Kelengkapan & kesesuaian Outline (5%)
c. Kesimpulan dan Saran (10%)
d. Daftar Pustaka (5%)
Rentang Nilai antara 0 – 100
Contoh Judul:
- Analisa Sistem Informasi Penjualan Pakaian
Pada PT. ABC Jakarta
- Analisa Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku
Pada PT. ABC Depok
- Analisa Sistem Simpan Pinjam Pada Koperasi
ABC Bogor
- Analisa Sistem Peminjaman dan Pengembalian
VCD Pada Rental ABC Tangerang
- Analisa Sistem Peminjaman dan Pengembalian
Buku Pada Perpustakaan SMA X Tangerang
Catatan:
Wajib Riset/PKL dan dilengkapi surat riset/PKL
FORM PENILAIAN PRESENTASI
KELAS : KELOMPOK:
JUDUL MAKALAH:

NO NIM NAMA PARAF

Evaluasi Penilaian :
PERTEMUAN 1

TERMINOLOGI
ANALISA SISTEM
TERMINOLOGI
ANALISA : Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam
mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk
permasalahan (case) yang ada.

SISTEM : Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia,


mesin/alat & prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun
menjadi satu utk maksud & tujuan bersama.

INFORMASI:Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna


& berarti bagi yang menerimanya
Jenis-jenis Sistem

1. Level Organisasi, terdiri dari Transaction Processing System.


2. Level Knowledge, terdiri dari Office Automation System dan
pendukung Knowledge Work System.
3. Level Sistem Ahli, terdiri dari Sistem Informasi Manajemen dan
Decision Suport System.
4. Level Manajemen Strategis, terdiri dari Executive Suport System,
Group Decision Suport System dan lebih umum dijelaskan Computer
Supported Collaborative work System.
SiklusHidup Pengembangan Sistem:
2. Menentukan syarat-
1. Identifikasi masalah, syarat
3. Menganalisa kebutuhan-
peluang, tujuan Kebutuhan sistem

7. Mengimple
4. Merancang
mentasika
Sistem yang
Dan mengeva-
direkomendasikan
luasi sistem

6. Menguji dan 5. Mengembangkan dan


Mempertahankan Mendokumentasikan
sistem Perangkat lunak
Tiga Peranan utama Analis Sistem :
1. Penganalisis sistem sebagai seorang konsultan
2. Penganalis sistem sebagai ahli pendukung
3. Penganalis sistem sebagai agen perubahan
Tahap-tahap dalam analis sistem:
1. Menentukan secara tepat mengenai sasaran sistem
Sistem analis harus melakukan pemeriksaan terhadap
terhadap kebijakan dan prosedur pengolahan data dan sistem
informasi yang diterapkan pada saat ini yang disebut dengan
present system.

2. Mempelajari bentuk organisasi


Melakukan studi terhadap organisasi meliputi bagan
organisasi , job description, mempelajari aliran data yang
berlangsung, hubungan dan keterkaitan fungsi dan pekerjaan
diantara bagian dalam organisasi serta apa pengaruh dari luar
kepada sistem dalam perusahaan.
3. Menganalis laporan yang saat ini sudah dihasilkan
Analis terhadap ketepatan waktu laporan, muatan data
yang kurang, jumlah dan frekuensi laporan yang dihasilkan.

4. Melakukan penelitian terhadap penyelenggaraan sistem dan


prosedur yang saat ini dijalankan
Analis terhadap kebijakan dan prosedur penyelenggaraan
pengolahan data baik yang manual maupun yang sudah
terkomputerisasi.
5. Mengidentifikasi data masukan
Analis sistem harus mempelajari data-data input yang
nantinya yang akan sangat berpengaruh atas kualitas
informasinya.

6. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem yang sedang


berjalan
Membuat kesimpulan atas analisis efektivitas present
system dan analis menyediakan beberapa alternatif pilihan
sistem, dengan segala tinjauan kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi, baik kekurangan maupun kelebihannya.
Sasaran Perancangan Sistem
1. Menentukan secara tepat banyaknya informasi
2. Melakukan upaya standarisasi
3. Pengembangan sistem pengendalian
4. Mengurangi fungsi-fungsi yang terduplikasi.
Dasar Perancangan Sistem
1. Apakah sistem yang lama akan dikembangkan atau cukup
disederhanakan
2. Apakah sejumlah langkah benar-benar penting dan apakah
sudah dikerjakan dengan sebaik mungkin.
3. Menengarai adanya fungsi-fungsi yang mengalami redundansi
dan duplikasi
4. Sistem baru hendaknya bekerja lebih cepat, lengkap dan
menyeluruh dibanding sistem lama
5. Laporan-laporan yang dikeluarkan oleh sistem baru harus
benar-benar bisa memenuhi kebutuhan informasi manajemen
6. Diperlukan adanya sarana-sarana yang mempermudah
pengendalian terhadap implementasi sistem.
PERTEMUAN 2

DATA FLOW DIAGRAM


DATA FLOW DIAGRAM

Menggambarkan pandangan mengenai masukan,


proses dan keluaran sistem yang berhubungan dengan
masukan, proses dam keluaranserta merepresentasikan dan
menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang
lebih besar. Diagram alir data juga mampu
mengkoseptualisasikan bagaimana data-data berpindah
didalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang
mendasari sistem.
SIMBOL:

1. PROCESS

2. EXTERNAL ENTITY

3. DATA FLOW

4. DATA STORE
Simbol DAD:
1. Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu
entitas eksternal, misalnya sebuah perusahaan, seseorang
atau sebuah mesin yang dapat mengirim data atau
menerima data dari sistem dan merupakan sumber atau
tujuan data.
2. Tanda Panah, menunjukkan perpindahan data dari satu titik
ke titik lain
3. Bujursangkar dengan sudut membulat digunakan untuk
menunjukkan adanya proses transformasi dan aliran data
yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang
berbeda dari aliran data yang masuk
4. Bujursangkar dengan ujung terbuka yang menunjukkan
penyimpanan data.
Kelebihan pendekatan aliran data:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem


yang terlalu dini
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain
dalam sistem dan sub sistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan
pengguna melalui diagram alir data.
4. Menganalis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah
data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
Fitur Desain Logika Fisik
Apa yang digambarkan Bagaimana bisnis Bagaimana sistem
model tersebut tersebut beroperasi tersebut
diimplementasikan
Apa yang diwakili Kegiatan-kegiatan Program, modul-modul
proses tersebut bisnis program dan
prosedur-prosedur
manual
Apa yang diwakili Pengumpulan data Basis data dan file-file
penyimpanan data yang berhubungan fisik, file-file manual
tersebut dengan bagaimana
data tersebut disimpan
Jenis-jenis Menunjukkan File-file master, file-
penyimpana data penyimpanan- file transisi
penyimpanan data
yang mewakili
pengumpulan data
permanen
Kontrol Sistem Menunjukkan kontrol- Menunjukkan kontrol-
kontrol bisnis kontrol untuk
menvalidasi data-data
masukan agar
memperoleh suatu
record, untuk
memastikan
penyelesaian suatu
proses yang berhasil
dan untuk keamanan
sistem
ATURAN MAIN MENGGAMBAR DFD
1. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara
EXTERNAL ENTITY dengan EXTERNAL ENTITY
secara langsung
2. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara DATA
STORE dengan DATA STORE secara langsung
3. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara DATA
STORE dengan EXTERNAL ENTITY secara langsung
(atau sebaliknya)
4. Setiap PROSES harus ada DATA FLOW yang masuk
dan ada DATA FLOW yang keluar.
5. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih
aliran data yang berbeda.
TAHAPAN PROSES PEMBUATAN DFD

1. DIAGRAM KONTEKS
Tingkatan tertinggi dalam diagram alir data dan hanya
memuat satu proses, menunjukkan sistem secara
keseluruhan, diberi nomor nol dan tidak memuat
penyimpanan data.

2. DIAGRAM NOL (0)


Menggambarkan detail dari diagram konteks, masukan
dan keluaran yang ditetapkan dalam diagram konteks
tetap konstan dalam semua diagram suburutannya dan
sudah menunjukkan bentuk penyimpanan.
3. DIAGRAM DETAIL
Dikembangkan untuk menciptakan diagram anak yang
lebih mendetail. Proses pada diagram 0 yang
dikembangkan disebut parent process (proses induk) dan
diagram yang dihasilkan disebut child diagram .
Apabila proses tersebut tidak dapat lagi dikembangkan
disebut sebagai proses primitif.
Langkah-langkah mengembangkan DAD
1. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis
dan digunakan untuk menentukan berbagai macam:
- Entitas Eksternal
- Aliran Data
- Proses-proses
- Penyimpanan data
2. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukkan entitas-
entitas eksternal dan aliran-aliran data menuju sistem.
3. Menggambar diagram nol yang menunjukkan proses-
proses dan penyimpanan data.
4. Menciptakan diagram anak untuk setiap proses dalam
diagram 0.
5. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang
ditetapkan untuk setiap proses dan aliran data.
STUDI KASUS
ANALISA SISTEM BERJALAN

a. Prosedur Order Penjualan


Setiap Konsumen dapat memesan barang datang
langsung atau melalui faximile dengan menyertakan
dokumen PO yang diterima oleh Bagian Penjualan.
Kemudian Bagian Penjualan berdasarkan PO,
memeriksa pesanan barang dengan menggunakan Arsip
kartu stock, apabila stock barang ada maka nilai
penjualan dihitung dan dicatat kedalam faktur penjualan
yang dibuat rangkap 4 (empat) untuk diserahkan ke
Kasir dan data-data penjualan diarsipkan.
b. Prosedur Pembayaran Tunai
Setelah Konsumen mendapat konfirmasi tentang pesanan
pembelian disetujui, maka Konsumen melakukan transaksi
pembayaran melalui transfer uang ke bank yang ditunjuk dengan
bukti setoran. Berdasarkan bukti setoran, Kasir membuka arsip
penjualan yang dicocokkan dengan bukti setoran. Apabila sesuai
dengan nilai penjualan maka dibuatkan kwitansi lunas, dan merekap
nilai Penjualan Harian. Distribusi dokumen-dokumen berdasarkan
nilai transaksi penjualan sebagai berikut: untuk Kwitansi dan faktur
penjualan di berikan kepada customer. Dan Copy faktur diberikan ke
Bagian Penjualan sedangkan lembar faktur berikutnya di arsipkan
c. Prosedur Pengiriman Barang
Bagian Penjualan kemudian membuka arsip faktur penjualan untuk
menyiapkan barang-barang yang akan dikirim dan mencatatnya ke
dokumen Surat Jalan untuk selanjutnya diserahkan ke Bagian
Pengiriman yang bertugas mengirim barang ke Konsumen.

d. Prosedur Pembuatan Laporan


Setiap akhir periode Bagian Penjualan membuat Laporan Penjualan
Bulanan berdasarkan rekap penjualan harian dan faktur penjualan.
Dan juga Laporan Stock Barang keluar berdasarkan Kartu Stock.
Kedua laporan tersebut diberikan kepada Manajer Penjualan untuk
proses evaluasi penjualan selama satu bulan.

Gambarkan DAD berjalan yang terdiri dari :


- Diagram KONTEKS
- Diagram NOL
- Diagram DETAIL
Untuk Implementasi Usulan dan contoh penggambaran DAD lainnya dilanjutkan di
pertemuan 9 dan 10
PERTEMUAN 3

ANALISA PERANCANGAN
OUTPUT & INPUT
PERANCANGAN OUTPUT

Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna


melalui sistem informasi dapat berupa hardcopy atau
softcopy, melalui intranet, ekstranet, atau world wide web.

Tujuan yang harus dicapai penganalis sistem saat merancang


output:
1. Merancang ouput untuk tujuan tertentu
2. Membuat output bermanfaat bagi para pengguna
3. Mengirimi jumlah output yang tepat
PERANCANGAN OUTPUT
1. Menyediakan distribusi output yang tepat
2. Menyediakan output yang tepat waktu
3. Memilih metode output yang paling efektif.

Tipe output:
a. Output internal
b. Output eksternal
2. Mengatur Tata Letak Isi Output

Cara penggambaram bagan tata letak printer:


a. Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya
b. Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel
ditunjukkan oleh bentuk edit-mask.
c. Nomor dapat digunakan sebagai acuan nilai data di kamus
data output
d. Panah kebawah menunjukkan cara penggambaran spasi di
bagan tata letak printer, yaitu:
1. Spasi tunggal
2. Spasi dua / lebih
3. Dengan baris tertentu
4. Kombinasi pencetakan
Langkah-langkah merancang atau menyiapkan
prototipe laporan output berbasis layar:
1. Menentukan kebutuhan akan laporan tersebut.
2. Menentukan pengguna
3. Menentukan item-item data yang dimasukkan.
4. Mengestimasi ukuran laporan secara keseluruhan.
5. Judul laporan
6. Nomor halaman laporan
7. Memasukkan tanggal persiapan laporan
8. Memberi label setiap kolom data secara tepat.
9. Menentukan data-data variabel, menunjukkan pada
layar apakah setiap spasi atau bidang digunakan
untuk suatu karakter alfabet, numerik atau karakter
khusus.
10. Menunjukkan tempat baris-baris kosong yang
digunakan untuk membantu mengatur organisasi.
11. Mengulas laporan-laporan prototipe dengan
pengguna dan pemrogram agar layak, bermanfaat,
mudah dibaca, mudah dipahami, memiliki
penampilan yang estetis.
BENTUK LAPORAN
1. Laporan Berbentuk Tabel
a. Notice Report
b. Equiposed Report
c. Variance Report
d. Comparative Report
2. Laporan Berbentuk Grafik
a. Garis
b. Batang
c. Pastel
PERANCANGAN INPUT

Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah


dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh organisasi.

Formulir adalah perangkat penting untuk mengendalikan aliran


kerja dan digunakan untuk menangkap (capture) data yang
terjadi sering juga disebut Dokumen Dasar.
Tujuan perancangan input :
1. Membuat penyelesaian input yang mudah dan efisien
2. Menjamin input akan memenuhi tujuan yang diharapkan
3. Menjamin penyelesaian yang tepat
4. Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik
5. Membuat input yang tidak rumit
6. Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten
.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari dokumen
dasar :

1. Fungsi dari dokumen dasar


a. Dapat Menunjukkan macam dari data
b. Dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat
c. Bertindak sebagai pendistribusian data
d. Membantu pembuktian terjadinya transaksi
e. Dapat digunakan sebagai back up
2. Petunjuk merancang dokumen dasar
a. Kertas yang dipergunakan
b. Ukuran dari dokumen dasar
c. Warna yang digunakan
d. Judul dokumen dasar
e. Nomor dokumen dasar
f. Nomor urut dokumen dasar
g. Nomor dan jumlah halaman
h. Spasi
i. Pembagian Area
j. Caption, yaitu Box caption,Yes no chech off caption,
Horizontal check off caption, Checklist caption,
Blocked Spaces caption, Scannable form caption.
k. Instruksi dalam dokumen dasar.
Merancang Formulir
Empat garis pedoman untuk merancang formulir:
1.Membuat formulir mudah diisi, yaitu dengan memperhatika
aliran formulir, pengelompokan tujuh bagian sebuah
formulir, pembuatan judul.
2. Memastikan bahwa formulir akan memenuhi tujuan yang
telah dibuat.
3. Membuat formulir yang memastikan penyelesaian tepat.
4. Buatlah formulir yang menarik.
3. Cara Mengurangi Masukan
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengurangi jumlah masukkan, cara yang dapat
dilakukan adalah :
1. Menggunakan kode
2. Data yang relatif konstan disimpan di file induk
3. Jam dan Tanggal dapat diambil dari sistem
4. Rutin perhitungan dilakukan oleh sistem
Rancangan Input di Screen
PERTEMUAN 4

KAMUS DATA &


STRUKTUR KODE
A. KAMUS DATA (DATA
(DATA DICTIONARY)
DICTIONARY)

Kamus Data merupakan suatu aplikasi khusus dari


jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi
mengenai data (metadata) yang disusun oleh analis
sistem untuk melakukan analisa dan desain
Kegunaan Kamus Data :
1. Memvalidasi diagram alir data dalam hal kelengkapan dan
keakuratan
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar
dan laporan-laporan
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses DAD
Fungsi Data Dictionary merupakan suatu katalog
yang menjelaskan lebih detail tentang DFD yang
mencakup proses, data flow & data store.

Hal yg harus dimuat dalam Data Dictionary


1. Nama Arus Data
2. Alias
3. Bentuk Data
4. Arus Data
5. Penjelasan
6. Periode
7. Volume
8. Struktur data

NOTASI PADA KAMUS DATA


1. NOTASI TIPE DATA
2. NOTASI STRUKTUR DATA
Notasi Tipe Data
Untuk membuat spesifikasi format masukan dan keluaran
suatu data.
X Untuk setiap karakter
9 Angka numerik
A Karakter alphabet
Z Angka nol yang ditampilkan dalam spasi kosong
. Pemisah ribuan
, Pemisah pecahan
_ Tanda penghubung
/ pembagi
Notasi Struktur Data
Notasi Keterangan
= Terdiri dari
+ Dan atau And
() Pilihan optional
{} Iterasi (Perulangan proses)
[] Pilih salah satu pilihan yang ada
I Pemisah pilihan didalam tanda [ ]
* Keterangan atau catatan
@ Field Kunci
Contoh Notasi Tipe Data
Contoh Notasi Struktur Data (Berasal dari Penggambaran DAD)
Contoh Dokumen
Kamus Data Dokumen Masukan Formulir Permintaan Pesanan
Nama Arus Data : Purchase Order
Alias : PO
Bentuk Data : Cetakan Manual
Arus Data : Customer – Proses 1.1
Proses 1.1 – Arsip PO
Penjelasan : Untuk Pesanan Penjualan Barang
Periode : Setiap terjadi pesanan penjualan
Volume : Rata-rata perhari 10 pesanan
penjualan
Struktur Data : Header + Isi
Header = No_PO + Tgl_PO + Nama_Customer +
Alamat_Customer + Status _Kond_Brg
No_PO *Terdiri dari 9 digit*
Tgl_PO = Tgl+ Bulan+Tahun
Status_Kond_Brg = [Biasa | Segera | Mendesak]
Isi = 1{Nama_Brg + Merk + Juml_Pesan}10
B. TEKNIK PENGKODEAN

Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan


data ke dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-
macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat
berupa kumpulan angka, huruf dan karakter khusus.

Maksud Pengkodean :
1. Menjaga hubungan dengan sesuatu
Maksud dari pengkodean ini hanya untuk mengenali
seseorang, tempat atau hanya sesuatu untuk menjaga
hubungan dengan informasi yang diwakili.
- Urutan Kode Sederhana
- Kode Derivasi Abjad
2. Klasifikasi informasi
Menghasilkan kemampuan untuk membedakan di antara
kelas-kelas item
- Klasifikasi Kode
- Blok urutan Kode

3. Merahasiakan Informasi
Yang digunakan untuk merahasiakan atau menyembunyikan
informasi yang kita tidak ingin orang lain mengetahuinya.
- Kode Chiper
4. Mengumumkan informasi
Yang digunakan untuk mengumumkan informasi melalui
suatu kode sehingga membuat informasi data lebih berarti
- Kode Subset Digit-Signifikan
- kode Mnemonik

5. Meminta Tindakan Tepat


Kode sering diperlukan untuk mengarahkan kmputer
maupun pembuat keputusan tentang tindakan apa yang
diambil dan diarahkan kepada “Fungsi Kode” yang
secara khusus mengambil bentuk dari urutan maupun
kode Mnemonik.
Petunjuk Pembuatan Kode
- Meringkas
- Menjaga kode tidak berubah
- Memastikan bahwa kode adalah unik
- Membiarkan kode dapat diurut
- Menghindari kode yang mirip
- Menjaga kode yang seragam
- Membolehkan modifikasi kode
- Membuat kode berarti
- Menggunakan kode
Contoh Struktur Kode
Kode Barang
Bentuk :
Misalnya :

Misalnya :

M N P 0 0 1
Keterangan :
MN :Barang Elektronik adalah Monitor
P :Merk Barang adalah Philip
001 :Nomor Urut Barang adalah 1
PERTEMUAN 5

ANALISA
PERANCANGAN PROGRAM
Spesifikasi Proses
Spesifikasi Proses atau minispec, karena merupakan
Sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan
untuk proses-proses primitif atas suatu diagram aliran
data serta untuk beberapa proses pada level yang lebih
Tinggi yang mengembangkan diagram anak.

Tiga (3) tujuan membuat spesifikasi proses :


1. Untuk mengurangi makna ganda dari proses tersebut.
2. Memperoleh deskripsi yang tepat mengenai apa yang
dicapai.
3. Untuk memvalidasi sistem desain.
PERANCANGAN PROGRAM

Desain Program Secara Per Modul


Yaitu memecah–mecah suatu masalah yang rumit yang
akan diprogramkan ke dalam beberapa elemen-elemen
yang nantinya akan diintegrasikan kembali menjadi satu
kesatuan untuk memenuhi kebutuhan sistem.

Alat-alat Perancangan Program


1. Bagan terstruktur (Structured Chart)
2. Struktur English dan Pseudocode
3. Tabel Keputusan (Decision Tabel)
4. Bagan HIPO
5. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
Struktur English dan Pseudocode
Struktur English adalah menggambarkan suatu algoritma yang
akan dikomunikasikan kepada pemakai sistem

Pseudocode adalah imitasi(mirip) yang menunjukkan kode dari


Program.

Struktur English terdiri dari :


1. Struktur Urut (Sequence structure), yang terdiri dari sebuah
instruksi yang tidak mempunyai perulangan atau keputusan
di dalamnya
2. Struktur Keputusan (Decision structure), dapat berupa
struktur if-then atau if-then-else atau struktur case.

3. Struktur Iterasi (Iteration structure), yang diterapkan pada


suatu situasi instruksi yang diproses berulang kali sampai
kondisi yang diinginkan terpenuhi dan dapat berupa struktur
FOR, struktur REPEAT, atau struktur WHILE
Bagan Terstruktur
Bagan Terstruktur adalah mendefinisikan dan mengilustrasikan
Organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk
modul dan submodul.
Simbol-simbol Dasar
Module menunjukkan suatu modul

Connection menghubungkan suatu modul


dengan modul lainnya
Loop menunjukkan suatu perulangan
di dalam modul.
Decision menunjukkan suatu penyeleksian
Kondisi di dalam modul.

Menunjukkan suatu data dan elemen kontrol


Terdapat dua model bagan terstruktur yaitu :

1. Transformed center, bagan ini menggambarkan sistem


dalam tiga cabang.
2. Transaction centered, bagan ini menggambarkan suatu
sistem yang menangani beberapa tipe transaksi yang
mempunyai jalur berbeda.
Tabel Keputusan (Decision Table)
Tabel keputusan adalah tabel yang digunakan sebagai alat
bantu untuk menyelesaikan logika didalam program yang
terdiri dari baris dan kolom.

Tabel Keputusan terdiri dari 4 bagian utama, yaitu :


1. Condition stub, berisi kondisi yang akan diseleksi
2. Condition entry, berisi kemungkinan dari kondisi yang
akan diseleksi (Y atau T dengan simbol N)
3. Action stub, berisi pernyataan yang akan dikerjakan
4. Action entry, digunakan untuk memberi tanda tindakan
mana yang dilakukan dan mana yang tidak dilakukan
Langkah-langkah membuat Tabel keputusan :
1. Menentukan kondisi yang akan diseleksi
2. Menentukan jumlah kemungkinan kejadian yang akan
terjadi, yaitu sebanyak N=2n, contoh n=3,N=23 =8
3. Menentukan tindakan yang akan dilakukan
4. Mengisi Condition entry
5. Mengisi action entry
HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output)
Sasaran HIPO, yaitu :
1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi dari
sistem
2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan
oleh program
3. Untuk menyediakan penjelasan dari Input dan Output pada
masing-masing tiap tingkatan dari HIPO.
4. Untuk menyediakan Ouput yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan pemakai.

Diagram dalam paket HIPO


1. Visual Table Contents (VTOC)
2. Overview Diagram
3. Detail Diagrams
Contoh HIPO :
Diagram Alur / Flowchart

Alat yang dipakai untuk membuat algoritma adalah diagram alur atau
flowchart.
Sedangkan arti khusus dari flowchart itu sendiri adalah simbol-simbol
yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses yang terjadi
dalam sebuah program atau suatu diagram yang menggambarkan
susunan logika suatu program dan merupakan alat bantu komunikasi
dan dokumentasi.

1. Jenis Flowchart

a. Program Flowchart
Program Flowchart merupakan simbol-simbol yang
menggambarkan proses secara rinci dan detail antara
instruksi yang satu dengan instruksi yang lainnya di dalam
suatu program komputer yang bersifat logik
b. Sistem Flowchart
Sistem Flowchart merupakan simbol-simbol yang
menggambarkan urutan prosedur secara detail di dalam suatu
sistem komputerisasi dan bersifat fisik.

Dosen Memberikan Contoh-Contoh Program Flowchart


(Berdasarkan DAD usulan yang telah dibahas pada pertemuan 3)
Contoh Rancangan Tampilan Menu Data Barang
Contoh
Program
Flowchart
Contoh
Program
Flowchart
Pertemuan 6

ANALISA BIAYA Dan


MANFAAT
ANALISA BIAYA Dan MANFAAT

Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi


perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab
menyangkut kepada dana perusahaan. Jika manfaat yang
diharapkan lebih kecil dari sumber-sumber daya yang
dikeluarkan, maka sistem informasi ini dikatakan tidak
bernilai atau tidak layak.
Tehnik yang digunakan untuk menilai layak atau
tidaknya suatu sisfo. yang dikembangkan adalah dengan
menggunakan tehnik analisis biaya/keuntungan
(cost/benefit analysis) atau disebut juga dengan analisis
biaya/efektivitas (cost/effectiveness analysis).
Komponen Analisa Biaya dan Manfaat
1. Komponen Biaya
2. Komponen Manfaat

Klasifikasi Biaya untuk bangsisfo :


1. Biaya pengadaan (procurement cost), yaitu biaya yang
termasuk sehubungan untuk memperoleh perangkat
keras dan biasanya digunakan pada tahun pertama.
2. Biaya persiapan operasi ( start-up cost), yaitu yang
berhubungan dengan semua biaya untuk membuat
sistem siap dioperasikan.

3. Biaya proyek (project-related cost), yaitu biaya yang


berhubungan dengan biaya-biaya untuk
mengembangkan sistem termasuk penerapannya.
Biaya-biaya proyek tersebut adalah biaya dalam tahap
analisis sistem, biaya dalam tahap disain sistem dan
biaya penerapan sistem.
4. Biaya operasi (ongoing cost) dan biaya perawatan
(maintenance cost).
Biaya operasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan sistem supaya dapat beroperasi.
Biaya perawatan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
merawat sistem dalam masa operasinya.
Komponen Manfaat
1. Manfaat mengurangi biaya
2. Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan
3. Manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
4. Manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian
manajemen.

Manfaat dari suatu sisfo. dapat juga diklasifikasikan


dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits)
dan keuntungan tidak berwujud (intangble benefits).
Metode Analisis Biaya/Manfaat

Di dalam menganalisa suatu investasi terdapat dua


aliran kas, yaitu aliran kas keluar (cash outflow) dan
aliran kas masuk (cas inflow). Untuk aliran kas masuk
sering dihubungkan dengan proceed, yaitu keuntungan
bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi.
Untuk melakukan analisis biaya/manfaat digunakan metode:

1. Metode periode pengembalian (payback period)


Yaitu metode dengan menggunakan penilaian suatu proyek
investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat
ditutup dengan aliran-aliran kas masuk.

NP Keterangan :
PP = PP : Periode Pengembalian
P NP : Nilai Proyek
P : Proceed
2. Metode pengembalian investasi (return of
investmen)
Digunakan untuk pengembalian investasi yang
digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang
dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan.
Rumus: Keterangan :
TM – TB TM : Total Manfaat
ROI = x 100% TB : Total Biaya
TB
3. Metode Nilai Sekarang Bersih
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai
waktu dari uang (time value of money/time preference of
money), dimana suku bunganya sudah ditentukan.
Rumus :
proceed1 proceed2 Proceed n
NPV = - nilai proyek + + +….+
(1+i)1 (1+i)2 (1+i)n

NPV = net present value, i = tingkat bunga,


n = umur dari proyek
Jika NPV>0, maka investasi menguntungkan dan dapat
diterima.
4. Metode Tingkat Pengembalian Internal
Metode yang juga memperhatikan nilai waktu dari
uang, dimana yang dihitung adalah tingkat bunga yang
akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari tiap
proceed yang didiskontokan dengan tingkat bunga
tersebut sama besarnya dengan nilai sekarang dari
initial cashflow (nilai proyek).
( i2 – i1 ) x NPV1
IRR = i1 +
NPV1 – NPV2

Keterangan :
i1 = Tk. Bunga NPV1 Positif
i2 = Tk. Bunga NPV2 Negatif
NPV1 = Nilai NPV Positif Tk. Bunga ke-i1
NPV2 = Nilai NPV Negatif Tk. Bunga ke-12
Cara lain untuk menghitung nilai IRR adalah dengan
menggunakan metode Newton Raphson dimana kelebihan
metode ini adalah dapat menemukan nilai IRR yang lebih
dari sebuah dalam suatu proyek investasi (multiple IRR)
Contoh kasus :
1. Suatu Proyek Sistem Informasi memiliki Nilai Proyek
(NP) sebesar Rp. 150,000,000.00.-, dengan umur
ekonomis proyek selama 4 th, dimana proceed tetap
yaitu Rp. 65,000,000.00 setiap tahun. Tentukan nilai
Periode Pengembaliannya!

2. Suatu Proyek Sistem Informasi memiliki Nilai Proyek


(NP) sebesar Rp. 180,000,000.00.-, dengan umur
ekonomis proyek selama 4 th, serta tingkat bunga
sebesar 21% dimana proceed setiap tahunnya adalah
sbb :
P th-1 35,000,000.00
P th-2 48,000,000.00
P th-3 61,000,000.00
P th-4 74,000,000.00
Sedangkan manfaat setiap tahunnya adalah sbb :
M th-1 48,000,000.00
M th-2 63,000,000.00
M th-3 78,000,000.00
M th-4 93,000,000.00

Sedangkan biaya setiap tahunnya adalah sbb :


B th-0 180,000,000.00
B th-1 33,000,000.00
B th-2 40,000,000.00
B th-3 53,000,000.00
B th-4 68,000,000.00
Tentukan :
1. Payback Period (Periode Pengembaliannya)!
2. Return of Investment (Pengembalian Investasi)!
3. Net Present Value (Nilai Sekarang Bersih)!
4. Tingkat bunga yang menyebabkan NPV negatif, lalu
cari Internal Rate of Return (Tingkat Pengembalian
Internal)!
PERTEMUAN 9

Dari STUDI KASUS pertemuan 2 dosen


mengimplementasikan berupa usulan sistem
secara keseluruhan
STUDI KASUS 2

A. Prosedur Sistem Berjalan (Penggajian)


1. Prosedur penyerahan absen
Karyawan yang masuk dan pulang kerja setiap hari absen menggunakan kartu
absen. Kartu absen tersebut dikumpulkan setiap akhir bulan oleh karyawan ke
bagian Akunting untuk direkap. Selanjutnya setelah rekapitulasi, absen
karyawan dan rekapitulasi absensi tersebut diarsipkan.

2. Prosedur penghitungan gaji


Penghitungan gaji bruto karyawan dilakukan oleh bagian Akunting dengan
membaca atau melihat arsip rekapitulasi absensi karyawan dan arsip Over
Time. Setelah gaji bruto dihitung, bagian akunting melihat ke arsip kasbon
karyawan untuk menghitung gaji net sehingga didapatkan take home pay.
Kemudian gaji total dibuat rekapitulasinya oleh bagian Akunting dan selanjutnya
meminta persetujuan ke direktur. Dari persetujuan direktur, rekapitulasi
dikembalikan ke bagian akunting untuk diarsipkan, begitu dengan data-data gaji
karyawan juga disimpan dalam arsip gaji karyawan.
3. Prosedur pembayaran gaji
Berdasarkan arsip rekapitulasi gaji yang telah disetujui oleh direktur dan arsip
gaji karyawan, Bagian Akunting membayar gaji kepada karyawan dengan
memberikan slip gaji karyawan. Slip gaji tersebut berisi rincian detail gaji yang
diterima karyawan yang bersangkutan dan Bagian Akunting juga memberikan
tanda terima gaji karyawan untuk ditandatangani sebagai bukti pembayaran
dan setelah ditanda tangani, tanda terima tersebut diarsipkan.

4. Prosedur laporan gaji


Selanjutnya setelah semua prosedur selesai, maka Bagian Akunting membuat
laporan gaji dengan melihat ke arsip gaji dan arsip tanda terima yang sudah
ditandatangani oleh karyawan dan ditujukan kepada direktur sedangkan copy-
nya di arsipkan.
Prosedur Sistem Usulan

1. Prosedur absensi
Setiap karyawan yang datang dan pulang kerja setiap hari absen
menggunakan Id Card. Id Card tersebut diinput menggunakan barcode
kedalam absen yang telah disediakan oleh perusahaan dan secara otomatis
data absen karyawan tersimpan kedalam file absen yang sudah
dihubungkan dengan file karyawan.

2. Prosedur penghitungan gaji


Penghitungan gaji karyawan dilakukan oleh bagian Akunting dengan
membaca atau melihat file absen, file trangaji, file jabatan, dan file pinjaman
serta file karyawan. Setelah dihitung total gaji keseluruhan selanjutnya
disimpan dalam file gaji.
3. Prosedur pembayaran gaji
Bagian Akunting memberikan gaji dan slip gaji kepada karyawan setelah
seluruh proses perhitungan gaji selesai.

4. Prosedur Jurnal
Untuk prosedur jurnal, file yang terbentuk dapat dibedakan menjadi file jurnal
dan file detail jurnal sehingga akan mempermudah dalam pembuatan
laporan pengeluaran kas.

5. Prosedur laporan gaji


Setelah semua prosedur selesai, maka Bagian Akunting mencetak laporan
gaji dan laporan pengeluaran kas, dimana data-data laporan tersebut
diambil dari file karyawan, file pinjaman, file jabatan, file trangaji, file jurnal,
file detail jurnal dan file perkiraan. Laporan tersebut diserahkan kepada
Direktur.

Catatan: Prosedur jurnal hanya untuk jurusan Komputerisasi Akuntansi


sedangkan untuk jurusan Manajemen Informatika tidak perlu
PERTEMUAN 10

Implementasi keseluruhan DAD dan presentasi


tugas membuat KKP

Anda mungkin juga menyukai