NIM : C1857201071
Kelas : SI B
Mata Kuliah : Persyaratan Perangkat Lunak
3) Observasi
Pengertian observasi menurut Satori & Komariah (2011: 105) adalah pengamatan
terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Secara
langsung dengan terlibat ke lapangan dengan melibatkan seluruh pancaindera.
Sedangkan tidak langsung dengan dibantu mediavisual/audiovisual.
4) Pengamatan Dokumen
Teknik ini mempergunakan dokumen - dokumen yang berkaitan dengan proses
bisnis atau domain permasalahan yang akan dihadapi. Dokumen - dokumen
tersebut akan dianalisa untuk menemukan kebutuhan - kebutuhan apa saja yang
bisa didapatkan untuk membuat sebuah sistem. Hasil dari analisis prosedur dapat
berupa Data Flow Diagram.
5) Sampling
Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi,
sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah
teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.
Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.
3) Prototyping
Teknik ini telah digunakan dalam elitasi dimana terdapat kesepakatan besar atau
tidakpatian kebutuhan, atau dimana umpan balik dari pemangku kepentingan di
perlakukan. Prototyping juga dapat dikombinasikan dengan ataeknik lain, sebagai
contoh pengguna prototype untuk memicu diskusi dalam sebuah kelompok teknik
elitasi atau sebagai dasar untuk kuisioner atau think-alound protocol.
C.) Teknik – Teknik Model-driven
1) Goal-Based methods
Prisip yang mendasari metode dan teknik rekayasa kebutuhan berbasis goal ini
adalah general system thingking (GST) dan cybernetics diajukan oleh reveg dan
wegmann (2005). Goal adalah seperangkat pernyataan tentang maksut dan
keinginan yang diharapkan tercapai sebagain dampak dari pengoprasian suatu
system. Goal dapat dikaraktristikkan berdasarkan atribut-atribut yang dimilikiny,
yaitu nama, spesifikasi, prioritas, utulitas, dan kelayakan. Manejemen konflik
Kontribusi antar-goal (positif atau negative) dapat dimodelkan dan dikelolah.
Dengan cara ini konflik yang muncul dapat didefinisikan dan
diselesaikan.Menangani evolusi kebutuhan.Semakintinggi tingkat goal maka akan
semakin stabil goal tersebut. Sehingga goal merupakan elemen yang esensial dalam
mengelola evolusi kebutuhan .
2) Scenario-Based methods
Pada umumnya orang lebih muda memahami contoh dalam kehidupan nyata
daripada deskripsi anstrak. Oleh karena itu mereka dapat memahami dan
mengkritik sebuah scenario tentang cara pengguna berintraksi dengan system
perangkat lunak yang seringkali lebih mudah dipahami untuk kemudian
memberikan umpan balik.
a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru
dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa
yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
b. Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui
sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi
peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan
masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic
dan relevan.
d. Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang
signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi
masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya
membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan focus pada
pemahaman bukan hapalan.