Anda di halaman 1dari 5

Agen Cerdas dan Penerapannya Dalam Perkebunan

Fajar Arian Abadi


Prodi Elektro
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Makalah Komputasi Cerdas
Kutipan Paper oleh Tri Kuntoro Priyambodo
“Implementasi Sistem Agen Cerdas pada Sistem Penilaian Kesesuaian Komoditas dalam Suatu Lahan”
UGM
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA
Universitas Gadjah Mada
mastri@ugm.ac.id
Pendahuluan
1.2 Maksud dan Tujuan
1.1 Latar Belakang Maksud pembuatan makalah ini adalah untuk
Pada era revolusi industri 4.0 setiap sektor membahas pengertian dari agen cerdas dan salah satu
pekerjaan dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi contoh penerapannya dalam salah satu sektor pekerjaan
dengan maksimal. Setiap lini dalam perusahaan yaitu di bidang pertanian atau perkebunan.
diwajibkan untuk bisa saling terintegrasi dan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
diintegrasikan dengan internet. Hal ini yang disebut mengedukasi terkait pemanfaat agen cerdas dalam
dengan Internet Of Thing (IoT). berbagai bidang pekerjaan salah satunya adalah dalam
Selain penggunaan internet dalam setiap sector perkebunan.
pekerjaan, perusahaan atau industri maupun sector
pekerjaan lain juga dituntut untuk bisa memanfaatkan 1.3 Ruang Lingkup
teknologi lain dalam perkerjaan. Salah satu contohnya Pembatasan masalah penulisan makalah ini
adalah menggunakan “Kecerdasan Buatan” unutk bisa disesuaikan dengan ruang lingkup makalah yang
menjalankan berbagai pekerjaan secara otomatis untuk dilakukan penyusun, yaitu :
memepermudah pekerjaan manusia. a. Pembahasan pengertian dari agen cerdas
Dalam penerapannya, kecerdasan buatan b. Pembahasan implementasi sistem agen
memerlukan suatu bagian penting di dalamnya yang cerdas pada sistem penilaian kesesuaian komoditas
disebut dengan “Agen Cerdas” yang memiliki fungsi dalam suatu lahan
sangat vital dalam menjalankan suatu kecerdasan buatan.
1.4 Rumusan Masalah
Salah satu bidang yang sangat penting dalam
kehidupan manusia adalah bidang pertanian dan
Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini
perkebunan. Telah banyak kajian dan telaah yang
adalah sebagai berikut :
dilakukan dalam bidang ini, salah satunya adalah masalah
1. Apa pengertian dari agen cerdas?
kecocokan lahan. Pada hakikatnya masalah kecocokan
2. Apa permasalahan yang terjadi dalam
lahan adalah hal yang paling berpengaruh dalam bidang
melakukan penentuan lahan dalam bidang
ini, dan penyebabnya dipengaruhi oleh berbagai faktor
pertanian?
yang terkait satu dengan yang lainnya.
Salah satu pnerapan agen cerdas dalam 2.1 Agen Cerdas
perkebunan adalah dengan mengimplementasikan Agen sebagai “Segala sesuatu yang dapat
sistem agen cerdas pada sistem penilaian kesesuaian dipandang menangkap lingkungannya melalui sensor dan
komoditas dalam suatu lahan. bertindak terhadap lingkungan melalui efektor”. Sensor
Dengan berbagai karakteristik yang dimiliki adalah bagian yang meransang tindakan agen. Efektor
aplikasi agen, memungkinkan agen menyelesaikan tugas adalah bagian yang digunakan agen untuk melakukan
secara mandiri. Agen dapat menganalisis data dengan tindakan. Pada agen berupa robot, kamera atau infrared
baik dan lebih cepat bila dibandingkan dengan cara bertindak sebagai sensor. Dan motor berfungsi sebagai
manual, sehingga efisiensi kerja dan waktu dapat dicapai. efektor. Dengan kata lain agen cerdas (dalam bahasa
Kemampuan agen ini dapat dimanfaatkan untuk inggris: Intelligent Agent) adalah perangkat lunak yang
membangun sistem penilaian kesesuaian komoditas dapat bertindak seperti orang yang mampu berinteraksi
sebagai aplikasi pendukung dalam melakukan evaluasi dengan lingkungan. (Russel dan Norvig (1995))
komoditas terbaik.
Sebuah agen adalah sebuah sistem komputer atau Stationary), delegasi, reaktif, proactivity dan Goal-
yang berada dalam suatu lingkungan dan memiliki Oriented, kemampuan koordinasi dan komunikasi.
kemampuan bertindak secara otonomos didalam situasi Sistem agen cerdas dapat didefinisikan secara
lingkungan tersebut sesuai dengan sasaran yang sederhana sebagai berikut :
dirancang (Woold-ridge). o Program yang dapat diberi tugas dan
Penelitian dan pengembangan sistem berbasis dapat menyelesaikan tugasnya secara
agen cerdas telah banyak dilakukan, salah satu di mandiri, serta mempunyai inteligensi.
antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Jayanti Z. o Dengan bantuan sistem agen tersebut,
(2006) mengenai aplikasi sistem di bidang ekonomi maka pekerjaan yang membutuhkan
dengan judul “Penerapan Sistem Agen Cerdas pada waktu lama dapat diselesaikan dengan
Saham Perbankan”. Dalam penelitian ini dibahas tentang baik dan lebih cepat.
pengembangan sistem agen cerdas yang dapat saling o Dengan adanya agen cerdas pada
berinteraksi dalam sistem pengurutan dan peramalan aplikasi diharapkan aplikasi tersebut
saham perbankan menggunakan analisis teknikal dan dapat berpikir dan dapat menentukan
analisis fundamental sehingga dapat membantu pilihan langkah terbaik sehingga dapat
pengguna dalam memilih investasi saham yang terbaik. mengalahkan manusia.

2.2 Kesesuaian Suatu Komoditas Pada Keadaan


Geografis
Penelitian yang membahas tentang kesesuaian
Flows
suatu komoditas pada keadaan geografis tertentu telah Gas cooler

dilakukan oleh Priyambodo, dkk. (2007). Pada penelitian


tersebut dijelaskan tentang pemanfaatan teknologi Web
Service dan SVG dalam membuat suatu sistem
pengendalian data terdistribusi. Sistem ini memiliki fungsi Gambar 3.1.1 Abstraksi dari model
untuk beberapa hal seperti sebagai penyampai informasi komputasi sebuah agen
mengenai kondisi geografis di suatu wilayah dan
mendapatkan evaluasi kecocokan suatu komoditas Pada gambar terlihat setiap tindakan atau
Gas cooler Flows
tertentu terhadap kondisi geografis tersebut. aktivitas akan dikerjakan oleh agen adalah untuk
memenuhi kondisi lingkungannya.
PEMBAHASAN
3.2 Kondisi Komoditas Perkebunan Di Indonesia
3.1 Agen Cerdas
Teknologi agent adalah bidang dari teknologi Salah satu bidang yang sangat penting dalam
informasi yang paling berkembang dalam sisi kehidupan manusia adalah bidang pertanian dan
penggunaannya, seperti software engineering, artificial perkebunan. Telah banyak kajian dan telaah yang
intellegence (AI), distributed system, dsb dan telah di dilakukan dalam bidang ini, salah satunya adalah masalah
gunakan untuk aplikasi yang beragam lainnya, seperti kecocokan lahan. Pada hakikatnya masalah kecocokan
personalisasi manajemen informasi, electronic lahan adalah hal yang paling
commerce (e-commerce), desain antar muka, permainan berpengaruh dalam bidang ini, dan penyebabnya
komputer, dan manajemen proses komersial dan industri dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terkait satu
yang kompleks. dengan yang lainnya.
Dalam kamus Webster’s New World Dictionary Banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang masih
(Brenner, dkk., 1998), agent didefinisikan sebagai “A mempunyai wilayah pengembangan pertanian dan
person or thing that acts or is capable of acting or is perkebunan sebagai sumber daya alam yang dapat
empowered to act, for another”. dimanfaatkan untuk kegiatan peningkatan produksi
Dari pengertian diatas, dapat diambil dua hal pertanian. Potensi ini dapat diwujudkan menjadi
penting, pertama, agen mempunyai kemampuan untuk kemampuan riil melalui penerapan teknologi tepat guna
melakukan suatu tugas atau pekerjaan dan kedua, agen untuk optimasi pemanfaatan sumber daya alam tersebut.
melakukan suatu tugas atau pekerjaan dalam kapasitas Pemanfaatan potensi ini tentu saja juga harus
untuk sesuatu, atau untuk orang lain. Beberapa dilaksanakan dengan optimal melalui keterlibatan dunia
karakteristik yang dimiliki oleh agen (Brenner, dkk, 1998), usaha dan masyarakat.
antara lain kemandirian, kecerdasan, penalaran, dan Tinggi rendahnya produksi pertanian dan
pembelajaran, mobilitas dan keseimbangan (Mobility perkebunan ditentukan oleh banyak faktor, antara lain
ketersediaan lahan dan kualitas lahan, teknologi 2. Kriteria seleksi bersifat tetap, berdasarkan
budidaya, penggunaan pestisida, pupuk dan obatobatan, pada saat sistem dibangun.
serta ketersediaan air iklim dan cuaca. 3. Lahan yang dimaksud adalah lahan dataran
rendah yang umum di Indonesia. Tetapi
3.3 Implementasi Sistem Agen Cerdas Pada Sistem untuk selanjutnya bisa diaplikasikan pada
Penilaian Kesesuaian Komoditas Dalam Suatu Lahan lahan daerah lain bila didapatkan data yang
Pada pengimplementasi sistem agen cerdas lengkap.
pada sistem penilaian kesesuaian komoditas dalam suatu 4. Prioritas komoditas dinilai berdasarkan
lahan, memanfaatkan banyak hal yaitu : penilaian kriteria.
1. Arsitektur Agen BDI
2. Multi Agent System 3.5 Spesifikasi Sistem Pada Implementasi Sistem
3. Metodologi Prometheus Agen Cerdas Pada Sistem Penilaian Kesesuaian Komoditas
4. JADE (Java Agent Development Framework) Dalam Suatu Lahan
5. Potensi Geografis dan Kriteria Data Potensi Dalam mengimplementasikan sistem agen cerdas
Potensi-potensi geografis yang mempengaruhi pada sistem penilaian kesesuaian komoditas dalam suatu
pertumbuhan suatu komoditas buah-buahan secara lahan, perlu dilakukan perincian spesifikasi dari sistem,
umum adalah, Kecepatan Angin, Curah Hujan, Intensitas yaitu :
Cahaya Matahari, Suhu Harian Rata-Rata, Kelembaban 1. Spesifikasi Tujuan
Udara, Jenis Tanah, Derajat Keasaman Tanah, Kedalaman 2. Spesifikasi Fungsionalitas
Air Tanah, dan Ketinggian Tempat. 3. Spesifikasi Skenario
Untuk setiap potensi akan mempunyai kriteria 4. Percept and Action
yang berbeda-beda, dan berikut ini akan diberikan 5. Spesifikasi Data
kriteria untuk setiap potensi yang mempengaruhi
pertumbuhan komoditas. Untuk potensi “Kecepatan 3.6 Rancangan Arsitektur Pada Implementasi Sistem
Angin” terbagi atas 4 kriteria, yaitu: <10%, 10-40%, 40- Agen Cerdas Pada Sistem Penilaian Kesesuaian Komoditas
80% dan >80%. Untuk potensi “Curah Hujan” terbagi Dalam Suatu Lahan
atas 4 kriteria, yaitu: <500mm/thn, 500-2000mm/thn, Berikut gambaran sistem dan hubungan-
2000-3500mm/thn dan >3500mm/thn. Untuk potensi hubungan yang terjadi antara komponen-komponennya
“Intensitas Cahaya Matahari” terbagi atas 4 kriteria, yaitu sebagai berikut :
yaitu: <20%, 20-50%, 50-80%, >80%. Untuk potensi  Agent data menerima input data user
“Suhu Rata-Rata” terbagi atas 4 kriteria, yaitu: <15oC, dari pengguna, dan akan menyimpannya
15-25oC, 25-35oC dan >35oC. Untuk potensi ke dalam database DB user.
“Kelembaban Udara” terbagi atas 4 kriteria, yaitu: <20%,  Agent data menerima input data
20-50%, 50-80% dan >80%. Untuk potensi “Jenis Tanah” komoditas dari pengguna, dan kemudian
terbagi atas 4 kriteria, yaitu: Subur(Andisols, Alfisols, akan menyimpannya ke dalam database
Mollisols), Kesuburan Rendah(Entisols, Inceptisols, DB komoditas. Kode komoditas dan kode
Vertisols), Tidak Subur(Histosols, Spodosols), dan Sangat masing-masing kriteria dari komoditas
Tidak Subur(Ultisols, Oxisols). Untuk potensi “Derajat yang diinput akan disimpan kedalam
Keasaman” terbagi atas 4 kriteria, yaitu: pH<5.0, pH 5.0- database DB nilai, yang akan menunjang
7.0, pH 7.0-8.0 dan pH>8.0. Untuk potensi “Kedalaman proses seleksi komoditas. Agent data
Air Tanah” terbagi atas 4 kriteria, yaitu: <50cm, 50- melakukan proses input data setelah
150cm, 150-200cm dan >200cm. Untuk potensi menerima perintah dari agent
“Ketinggian Tempat” terdapat 4 kriteria, yaitu: <500m, komoditas, setelah proses input data
500-1500m, 1000-1500m dan >1500m. selesai, agent data akan memberikan
konfirmasi bahwa proses input selesai.
3.4 Pegembangan Sistem Pada Implementasi Sistem  Agent komoditas menerima input
Agen Cerdas Pada Sistem Penilaian Kesesuaian Komoditas batasan nilai data subkriteria dari
Dalam Suatu Lahan pengguna, kemudian melakukan
Untuk keseragaman, maka dalam penilitian tindakan ubah batasan atau interval nilai
dibuat suatu rancangan khusus untuk proses evaluasi data subkriteria yang sebelumnya ada
komoditas dengan keadaan sebagai berikut: dalam database DB subkriteria dengan
1. Sistem difokuskan pada proses penilaian batasan data subkriteria baru yang
komoditas pada suatu lahan. diperoleh sistem, dan menyimpannya
kembali kedalam database DB Gambar 3.5.1 Abstraksi dari model
subkriteria. komputasi sebuah agen
 Agent komoditas menerima input nilai Agent data menerima pesan untuk melakukan
bobot subkriteria dari pengguna, input data komoditas dari agent komoditas. Kemudian
kemudian melakukan tindakan ubah nilai selanjutnya agent data melakukan tindakan menyimpan
bobot subkriteria yang sebelumnya ada data komoditas tersebut ke dalam database DB
dalam database DB subkriteria dengan komoditas, dan mengirimkan konfirmasi ke agent
nilai bobot subkriteria baru yang komoditas bahwa input data telah selesai.
diperoleh sistem, dan menyimpannya
kembali kedalam database DB 3.7 Analisa Hasil
subkriteria. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa
 Agent komoditas melakukan tindakan sistem agen ini terdiri dari dua agent yaitu agent data
mengambil data komoditas dari dan agent komoditas. Sistem diujicobakan dengan
database DB komoditas, mengambil data ketentuan sebagai berikut:
batasan nilai data subkriteria dari 1. Data masukan adalah data komoditas buah-
database DB subkriteria, mengambil data buahan. Data komoditas tersebut diambil dari
nilai bobot subkriteria dari DB media internet.
subkriteria. 2. Sistem agent ini memberikan keluaran berupa
 Agent komoditas malakukan tindakan penilaian kesesuaian komoditas untuk menjadi
menghitung total bobot komoditas prioritas bagi user/investor berdasarkan total
berdasarkan kriteria, menyimpannya bobot komoditas.
kedalam database seleksi, merangking 3. Aturan nilai-nilai bobot untuk subkriteria seleksi
total bobot tersebut, kemudian menilai komoditas dan data batasan nilai subkriteria
kesesuaian komoditas untuk menjadi bersifat interaktif, yaitu dapat diubah-ubah oleh
prioritas user.
4. Kategori subkriteria penentu batasan nilai dan
bobot bersifat statis.
Sebelum melakukan input data komoditas,
pengguna terlebih dahulu harus melakukan input data
user. Dalam hal ini, user yang akan melakukan proses
penilaian adalah PT ABC. Adapun PT ABC adalah
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
Sistem protocol yang dirancang : agrobisnis, dimana perusahaan mau menanamkan
sebagian modalnya untuk komoditas buah-buahan.
Tabel 1 menyajikan data komoditas yang akan
diinputkan ke sistem berdasarkan kriteria seleksi.

Tabel 3.6.1 Data Proyek PT ABC Berdasarkan Kriteria


Seleksi Proyek
Setelah dilakukan input data semua komoditas,
melalui fasilitas yang terdapat pada sistem, user dapat
melihat data komoditas masing-masing perusahan dan
data prioritas komoditas. Seperti yang telah disebutkan dan edukasi kepada masyarakat luas di segala elemen
diatas, user diberi kebebasan dalam menentukan batasan masyarakat.
nilai subkriteria dan nilai bobot kriteria. Berikut disajikan
data prioritas komoditas sebelum dilakukan perubahan
terhadap batasan nilai subkriteria:

Tabel 3.6.2 Prioritas Komoditas Sebelum Perubahan


Batasan Nilai Subkriteria
Berikut prioritas komoditas setelah dilakukan
perubahan terhadap nilai bobot subkriteria (perubahan
nilai bobot subkriteria hanya dilakukan pada kriteria
kecepatan angin dan curah hujan):

Tabel 3.6.3 Prioritas Komoditas Setelah


Perubahan Nilai Bobot Subkriteria
Setelah dilakukan perubahan terhadap nilai
bobot subkriteria, terlihat prioritas utama komoditas
berubah, juga terjadi perubahan terhadap nilai total
bobot masing-masing komoditas.

Penutup

4.1 Simpulan
Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Agen cerdas (dalam bahasa inggris:
Intelligent Agent) adalah perangkat lunak
yang dapat bertindak seperti orang yang
mampu berinteraksi dengan lingkungan.
2. Tinggi rendahnya produksi pertanian dan
perkebunan sangat ditentukan oleh faktor
ketersediaan lahan dan kualitas lahan.
3. Agen cerdas dapat dimanfaatkan untuk
membangun sistem penilaian kesesuaian
komoditas sebagai aplikasi pendukung dalam
melakukan evaluasi komoditas terbaik.

4.2 Saran
Agar ke depan agen cerdas dapat dimanfaatkan
pada sektor pekerjaan lain dan meluas ke seluruh
Indonesia untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut serta sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai