Anda di halaman 1dari 16

ERROR DETECTION

Makalah ini disusun sebagai arsip tugas presentasi mata kuliah Komunikasi Data
Dosen : Nur Sulistyawati, S.T., M.T.

Disusun oleh : Kelompok 5 kelas A


1. M Khabibullaah (17/415750/SV/13615)
2. Andreas Wisnu W (17/416758/SV/14496)
3. Aris Munandi (17/411102/SV/13029)
4. Bertold A. N. Kelen (17/416768/SV/14506)
5. Dandy Abdulrahman (17/416773/SV/14511)
6. Kristian Aditya S (17/416799/SV/14537)
7. Naufal Farros Shihab (17/416808/SV/14546)

DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Error
Detection.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Error Detection ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 15 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................................1
BAB II
DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Definisi...............................................................................................................2
2.2 Type of Error......................................................................................................2
2.3 Error Detection...................................................................................................4
2.4 Hamming Code...................................................................................................6
BAB III
PENUTUP...............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
BAB 1V
DISKUSI.................................................................................................................................11
4.1 Pertanyaan........................................................................................................11
4.2 Jawaban............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Komunikasi secara umum dapat di artikan sebagai sebuah hubungan timbal balik
antara penyampai (pengirim) dan penerima pesan informasi yang memiliki tujuan tertentu .
Dalam komunikasi suatu yang dikirim disebut sebagai data, data adalah bagian dari informasi
yang digunakan dalam komunikasi, yang di sampaikan dari sumber menuju penerima informasi
itu. Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data atau informasi dari dua
atau lebih device (alat seperti komputer, laptop , printer,dll) yang terhubung kedalam sebuah
jaringan data di sampaikan dalamsinyal analog setelah data sampai di receiver data di ubah
menjadi sinyal digital agar dapat di pahami oleh device yang digunakan.

Jadi pada dasarnya komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi diantara
dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan peralatan, bisa antara
computer dengan terminal, atau computer dengan computer, computer dengan peralatan, atau
peralatan dengan peralatan. Namun dalam proses pengiriman dan penerimaan informasi
tersebut bisa saja terjadi kesalahan, yaitu data yang diterima tidak sesuai dengan dengan data
yang dikirim sehingga di butuhkannya error detection dan error correction.

2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui tentang error detection.
2. Dapat mengetahui dan memahami jenis – jenis error detection.
3. Dapat mengetahui dan memahami cara pendeteksian error.
4. Dapat memahami terkait Hamming code.

1
BAB II
DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Error detection adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikam bahwa sebuah
data yang diterima memiliki data yang sama dengan data dari si pengirim. Sedangkan Error
correction adalah deteksi kesalahan dan rekonstruksi, asli bebas dari kesalahan data. Penyebab
data error karena noise, baik black maupun white noise dan akibatnya karena data berubah 0
berubah menjadi 1, sedangkan 1 berubah menjadi 0. Error detection berkaitan dengan error
correction yang mana merupakan pendeteksi kesalahan dan rekonstruksi, asli bebas dari
kesalahan data

2.2 TYPE OF ERROR

Error merupakan kesalahan yang dapat terjadi dalam sistem atau dalam jaringan
komunikasi. Dan untuk menghindari kesalahan dalam jaringan komunikasi, jaringan harus
dapat mentransfer data dari satu perangkat ke perangkat lain dengan akurasi tertinggi. Pada
level sistem, kesalahan harus dideteksi dan diperbaiki pada pemeriksaan penerimaan input,
untuk pemrosesan yang andal.

Bit Error adalah jika bit 1 diubah menjadi 0 atau 0 diubah menjadi 1 yang disebabkan
adanya noise.

Jenis-jenis error :

1. Single-bit error

Merupakan jenis error dimana satu bit data yang dikirim berubah bentuk dari “1” menjadi
“0” saat diterima ataupun sebaliknya. Ini merupakan jenis error yang paling tidak

2
mungkin dalam transmisi data serial karena Noise pasti memiliki durasi yang sangat singkat
yang sangat jarang. Namun kesalahan semacam ini dapat terjadi pada transmisi paralel.

2. Multiple-bit error

Merupakan kesalahan yang terjadi dimana bit berubah saat dikirim dan diterima (0 ke 1
atau sebaliknya). Dan terjadi pada 2 bit yang berbeda. Ini merupakan Jenis error
yang umum terjadi pada komunikasi paralel dan serial kemudian menyebabkan beberapa
kesulitan dalam mendeteksi dan memperbaiki.

3. Burst Error

Istilah burst berarti bahwa dua atau lebih bit dalam unit data telah berubah dari 1
menjadi 0 atau dari 0 menjadi 1.Jumlah bit yang terpengaruh karena error tergantung pada
kecepatan data dan durasi noise.

Jenis error ini tidak selalu berarti bahwa kesalahan yang terjadi, terdapat dalam bit yang
berturut-turut. Atau dapat dikatakan juga dapat terjadi acak dalam unit data. Burst error paling
mungkin terjadi dalam transmisi serial karena durasi noise biasanya lebih lama daripada durasi bit.

o Contoh error burst bit berurutan :

o Contoh error burst bit acak :

3
2.3 ERROR DETECTION

1. Vertical Redundancy Check (VRC)

Metode ini dipakai untuk pengiriman yang berkecepatan menengah yang berorientasi
pada karakter. Dengan setiap karakter yang dikirim berjumlah 7 bit dan ditambah dengan 1 bit
parity. Bit parity ini berguna untuk mengetahui apakah ada kesalahan yang terjadi dalam proses
pengiriman berkecepatan menengah. Metode ini berasumsi jika kecepatan tinggi dalam
pengiriman akan mengakibatkan kesalahan banyak pada bit.

Keuntungan :

1. Dapat mendeteksi single bit error

2. Dapat mendeteksi burst error ,jika jumlah error adalah genap

Kelemahan :

1. Sulitnya melakukan deteksi terhadap kesalahan jika jumlah bit error adalah genap.

2. Longitudinal Redudancy Check (LRC)

LRC ini dikembangkan untuk melengkapi kelemahan yang dimiliki VRC, digunakan
LRC untuk data yang dikirim secara blok. Seperti VRC, hanya saja penambahan bit dilakukan
pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan. . Tiap blok mempunyai satu karakter
khusus yang disebut Block Check Character (BCC) yang dibentuk dari bit uji. Dengan cara ini
maka kesalahan lebih dari satu bit juga dapat ditemukan,sehingga kecepatan pengirim data
dapat dipertinggi.

Kelebihan :

4
a. Dapat mengatasi burst error.

b. Dengan mudah penerima memeriksa BCC, setengah bit tidak mengikuti peraturan
paritas genap maka keseluruhan blok tidak diterima.

Kekurangan :

a. Jika 2 bit dalam satu unit data rusak dan 2 bit dalam posisi yang sama, maka tidak dapat
terdeteksi.

b. Terjadi overhead akibat penambahan bit pariti per 7 bit karakter.

3. CRC (Cyclic Redundancy Check)

CRC merupakan metode yang paling sering digunakan dibandingkan dengan 3 metode
yang lainnya. dimana cara kerja dari metode ini sendiri ialah misalkan diketahui a-bit sebuah
pesan. kemudian transmitter membuat sebuah urutan (n – a) bit, urutan ini disebut dengan FCS
(Frame Check Sequence). pada frame ini berisi sebuah bit (anggap saja n bit) dimana bit ini
akan habis dibagi oleh beberapa angka yang telah ditentukan. kemudian pada receiver dibagi
lagi frame tersebut dengan angka yang telah ditentukan tadi. apabila tidak terdapat sisa
pembagian, maka dapat dipastikan tidak terjadi error pada proses transmisi data.

Kelebihan CRC :

- Kehandalan sistem bisa mencapai 99%

- Dapat mendeteksi terjadinya burst error

- Dapat berjalan dengan baik meskipun pada pengiriman data berkecepatan tinggi
sekalipun.

Kekurangan CRC:

- Sulit jika ingin direalisasikan kedalam suatu rangkaian / hardware.

- Sulit ketika melakukan analisis serta perhitungan dalam rancangan.

4.Checksum

Pada metode ini, pengecekan dilakukan dengan menjumlahkan sekumpulan data setelah
itu jumlah tadi di complement. ketika sudah didapatkan hasilnya, maka hasil itu yang
ditambahkan ke dalam data sebagai suatu karakter. kemudian setelah sampai pada receiver,

5
akan dihitung ulang hasil checksum tadi lalu dilakukan perbandingan. proses pengiriman data
akan mengalami error ketika hasil perbandingan dari kedua nilai tadi terdapat perbedaan.

Kelebihan Checksum:

1. pengimplementasian ke dalam software relatif mudah

2. kehandalan sistem cukup tinggi, bisa mencapai hingga 90%

Kekurangan Checksum:

1. sistem masih lemah dalam mendeteksi error. karena belum bisa mendeteksi data yang
urutannya tidak beraturan.

2.4 HAMMING CODE

Metode hamming code merupakan salah satu metode pendeteksi error dan pengoreksi
error ( error detection and error correction ) yang paling sederhana. Metode ini menggunakan
operasi pendeteksian error maupun pengkoreksian error. Input dan output dari metode ini
merupakan bilangan binner. Hamming code meruapakan salah satu jenis linier error correcting
code yang sederhana dan banyak digunakan pada peralatan elektronik.
Metode hamming code bekerja dengan menyisipkan beberapa buah check bit ke data.
Jumlah check bit yang di sisipkan tergantung pada panjang data. Hamming code juga memiliki
rumus tersendiri untuk mendeteksi kesalahan ( error ).
Bit Parity
Bit Parity atau disebut juga bit pemeriksa adalah salah satu metode yang digunakan pada
modul I/O dalam mendeteksi kesalahan. Bit paritas bekerja untuk medeteksi kesalahan pada
level bit. Bit partisi yaitu bit tambahan yang diberikan pada akhir sebuah byte atau baris
terakhir untuk digunakan dalam proses pengecekan kebenaran data pada saat penyimpanan
atau proses transmisi.

6
Terdapat 2 macam cara penambahan Bit Pariti yaitu :
1. Pariti Ganjil (Odd Parity)
Bit Paritas di set menjadi 1 apabila jumlah angka 1 dalam kesatuan bit tersebut (tidak
termasuk bit paritas) adalah genap, sehingga menjadikan jumlah bit dalam kesatuan tersebut
(termasuk bit paritas) menjadi ganjil.
2. Pariti Genap (Even Parity)
Bit paritas di set menjadi 1 apabila jumlah angka 1 dalam kesatuan tersebut (tifak
termasuk bit paritas) adalah ganjil, sehingga menjadikan jumlah bit dalam kesatuan tersebut
(termasuk bit paritas) menjadi genap.
Dan perlu diingat sifat gerbang XOR berikut ini:
0+0=0 Genap
0+1=1 Ganjil
1+0=1 Ganjil
1+1=0 Genap
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi error dan mengkoreksi error
yang terjadi. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode Hamming Code. Metode
hamming code merupakan salah satu metode yang paling sederhana. Metode ini menggunakan
operasi logika XOR (Exclusive-OR) dalam proses pendeteksian error maupun pengkoreksian
error. Input dan output dari metode ini berupa bilangan biner.
Hamming code merupakan salah satu jenis linier error correcting code yang sederhana
dan banyak dipergunakan pada peralatan elektronik .
Metode hamming code bekerja dengan menyisipkan beberapa buah check bit ke data.
Jumlah check bit yang disisipkan tergantung pada panjang data. Rumus untuk menghitung
jumlah chec bit yang akan disisipkan ke dalam data. Data 2^n bit, c = (n+1) bit, dimana c
adalah jumlah check bit yang disisipkan.

Tabel 1. Kenaikan data bit dan check bit

Data Bit Check Bit


2 2
4 3
8 4
16 5

7
32 6
62 7
128 8
256 9

Check bit kemudian disisipkan pada data pada posisi yang dihitung menggunakan
rumus perhitungan posisi check bit.

Rumus perhitungan posisi Check Bit C^i= 2^(i-1)

Sehingga dengan rumus posisi tersebut, didapat posisi check bit yang akan diletakkan
pada data diperlihatkan pada tabel.

Tabel 2. Tabel posisi check bit

Check Bit Posisi


C1 1
C2 2
C3 4
C4 8
C5 16
C6 32
C7 64
C8 128
C9 256

Proses Pendeteksian Error

Hitung panjang data masukan dari metode hamming code yang merupakan hasil
penjumlahan dari panjang data masukan dengan panjang check bit. Panjang data keluaran dari
metode hamming code sama dengan panjang data masukan dari metode hamming code.

8
Tandai posisi bit yang merupakan posisi dari check bit. Posisi selain posisi check bit
merupakan posisi data bit.

Tentukan rumus perhitungan dari masing-masing check bit.untuk n = 1 hingga


jumlah dari check bit, lakukan hal berikut:

a.) Catat semua posisi dimana bit n dari member position bernilai 1, kecuali posisi bit itu
sendiri Member position merupakan bentuk biner dari posisi bit. Rumus dari check bit n sama
dengan operasi XOR dari posisi-posisi yang dicatat.
b.) Hitung berapa panjang bit yang diterima dan original.
c.) Cek tabel posisi check bit dan ekstrak chek bit nya.
d.) Hitung kembali chek bit nya dengan bit yang didapat.
e.) Konversikan operasikan XOR ke bentuk decimal.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini antara lain sebagai berikut :

1. Error detection berguna untuk mengurangi atau mengatasi kesalahan ketika


proses pengiriman data.
2. Pada proses pengiriman data terdapat tiga jenis error yaitu, single – bit error,
double – bit error, dan multi – bit error.
3. Terdapat 4 motode untuk mendeteksi error yaitu Vertical Redundancy Check
(VRC), Longitudinal Redundancy Check (LRC), CRC (Cyclic Redundancy
Check), dan checksum.
4. Hamming Code merupakan salah satu cara untuk pengecekan error data.

10
BAB IV

DISKUSI

4.1 PERTANYAAN

1. Apakah ada metode lain yang lebih baik dari ke empat metode tersebut ? jika ada sebutkan?

2. Metode apa yang digunakan jika single – bit error, atau double – bit error dana apa yang
menjadi pembeda error tersebut ?

3. Bagaimana CRC bekerja dan kenapa bisa mencapai keandalan 99% ?

4. Berikan contoh tentang hamming code !

4.2 JAWABAN

1. Untuk metode lain yang biasa digunakan yaitu retransmit atau pengiriman ulang data namun
itu kurang efisien digunakan, sehingga saat ini mettode yang banyak digunakan yaitu ke
empat metode tersebut.

 Vertical Redundancy Check (VRC),


 Longitudinal Redundancy Check (LRC),
 CRC (Cyclic Redundancy Check), dan
 checksum.
2. Jika terjadi error single bit atau double bit semua cara tersebut dapat digunakan larena
memiliki prinsip kerja yang hamper sama, hal dasar yang menjadi perbedaan dari error –
error tersebut yaitu jumblah bit yang error, misalnya data yang diterima terdapat 1 bit yang
salah itu berarti single bit error, jika dua itu double, sedangkan jika banyak bit yang error
atau salah itu merupakan multi. Jadi intinya yaitu jumlah bitnya.
3. dimana cara kerja dari metode ini yaitu misalkan diketahui a-bit sebuah pesan. kemudian
transmitter membuat sebuah urutan (n – a) bit, urutan ini disebut dengan FCS (Frame Check
Sequence). pada frame ini berisi sebuah bit (anggap saja n bit) dimana bit ini akan habis
dibagi oleh beberapa angka yang telah ditentukan. kemudian pada receiver dibagi lagi frame
tersebut dengan angka yang telah ditentukan tadi. apabila tidak terdapat sisa pembagian,
maka dapat dipastikan tidak terjadi error pada proses transmisi data.

11
4. Contoh proses hamming code dengan mengunakan kata “ halo ” ;

Hitung panjang data masukan : HALO . Halo = 4 karakter. 1 karakter = 1 byte = 8 bit. Halo

: 32 bit = 0100 | 1000 | 0100 | 0001 | 0100 | 1100 | 0100 | 1111 . 32 bit = 2 pangkat 5 bit.

Maka check bit = 5 + 1 = 6 bit.

Sehingga panjang bit yang akan di kirim : 32 + 6 bit = 38 bit. Hasil nya : panjang bit yang

di terima = 38, original bit = 32, check bit = 6. Check bit yang di dapat = 010110 dan check

bit yang di ekstrak 010110. Kesimpulannya, bit yang kita dapat sama, itu membuktikan

bahwa kata “ halo “ yang kita kirimkan tidak terdapat keslahan. Jika bit yang terdeteksi tidak

sama dengan bit original nya, maka bit tersebut mengalamin sebuah kesalahan. Contoh nya

saja. Original = 010110 dan setelah di check hasil nya berbeda menjadi 011110.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gupta, Brajesh K. and Rajeshwar Lal dua. 2011. 30 BIT Hamming Code For Error Detection
and Correction with even parity and odd parity Check Method by using VHDL.

Gupta Shiv k. and Rajiv Kumar. 2011 Reducing to fault Errors in Communication Channel
System.International Journal of advances in engineering and Technology.

Lubis, Ahmad Alfi Albar dkk. (2010). Perancangan Error Detection System And Error
Correction System

Menggunakan Metode Hamming Code Pada Pengiriman Data Text. Medan: USU.

13

Anda mungkin juga menyukai